• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA : Studi Eksperimen di SMA Nugraha Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA : Studi Eksperimen di SMA Nugraha Kota Bandung."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. dan Kusumah, J. (2010). Modul Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung: FPOK UPI

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bahagia, Y. dan Mudjianto, S. (2010). Fasilitas dan Perlengkapan Penjas. Bandung: FPOK UPI

Bahagia, Y. dan Suherman, A. (2000). Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Bandung: FPOK UPI

BSNP. (2006). Standar Isi Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Djamarah, S. (2010). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sucipto, dkk. (2000). Sepak Bola. Bandung: FPOK UPI

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta

Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Penjas. Bandung: Bintang Warli Artika

Suherman, A. dan Mahendra, A. (2001). Menuju Perkembangan Menyeluruh (Menyiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani di Sekolah Sekolah Menengah Umum). Depdiknas. Dirjen Olahraga.

Supandi. (1999). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB dan FPOK

Supartono. (2000). Sarana dan Prasarana Olahraga. Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

(2)

Dari Internet:

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan serta untuk meningkatkan kualitas hidup individu secara menyeluruh (holistik) baik itu aspek fisik, mental dan emosionalnya. Seperti yang dijelaskan oleh Supandi (1999:23) mengemukakan bahwa “pendidikan jasmani adalah suatu aktivitas yang menggunakan fisik atau tubuh sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan melalui aktivitas jasmani”.

Tujuan pendidikan jasmani untuk membantu siswa agar kedewasaan dirinya bertambah, baik itu secara fisik, gerak mental dan sosialnya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bucher (Suherman 2009:7) bahwa:

“Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori tujuan, yaitu; perkembangan fisik, perkembangan gerak, perkembangan mental dan perkembangan sosial”.

(4)

keikutsertaannya dalam melaksanakan beberapa aktivitas jasmani serta untuk mengembangkan nilai-nilai pribadi selama partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara individu maupun kelompok yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam melaksanakan proses aktivitas jasmani.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah yang ditetapkan oleh BSNP (2006:244) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

Permainan dan olahraga meliputi olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, sepak bola, bola basket (a), aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani (b), aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan dengan alat dan tanpa alat, senam lantai (c), aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik (d).

(5)

lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.

Dalam pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan jasmani salah satunya dapat ditempuh melalui aktivitas pembelajaran sepakbola karena olahraga sepakbola merupakan olahraga beregu dan bersifat kompetitif. Artinya olahraga ini dimainkan oleh 11 orang pemain yang bekerjasama untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan bekerjasama untuk mempertahan gawang sendiri. Tanpa berkerjasama, tidak akan menghasilkan sebuah hasil. Sucipto, dkk (2000:7) mengemukakan bahwa:

Sepakbola merupakan permainan beregu yang setiap regunya terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya adalah penjaga gawang, masing-masing regu berusaha memasukan bola sebanyak-banyak ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan.

(6)

Proses pembelajaran sepakbola merupakan bagian dari materi pokok pembelajaran pendidikan jasmani. Sepeti yang kita ketahui bahwa sebagai guru menginginkan tujuan pembelajaran tercapai. Namun sebaliknya tujuan yang ingin dicapai sulit karena sebagai pengajar (guru pendidikan jasmani) yang akan melaksanakan pengajaran permainan sepakbola tanpa ada arahan terlebih dahulu mengenai tugas gerak yang dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini pembelajaran sepakbola hanya menggunakan beberapa media penggunaan media pembelajaran yang sangat minim yang diterapkan oleh pengajar dalam pembelajaran sepakbola. Sehingga dalam pembelajaran sepakbola terlihat monoton dan membuat siswa jenuh dalam pembelajaran sepakbola. Terkadang dalam proses berlangsungnya pembelajaran sepakbola, para siswa harus menunggu giliran untuk melakukan aktivitas gerak bermain bola karena harus bergiliran yang disebabkan oleh minimnya alat pokok yaitu bola. Hal ini dapat berpengaruh terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa serta akan mempengaruhi hasil belajar yang tidak sesuai dengan harapan.

(7)

modifikasi alat ini dimaksudkan agar materi dapat disajikan sesuai dengan tahapan perkembangan siswa, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Modifikasi digunakan sebagai salah satu alternatif pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Salah satu ide kreatif modifikasi alat dalam proses pembelajaran sepakbola berupa bola modifikasi baik itu bola plastik atau bola lunak lainnya karena alat tersebut mudah didapat dan sangat terjangkau serta akan membantu dalam proses pembelajaran agar jumlah waktu aktif belajar siswa meningkat. Seperti pernyataan dari Aussie (Bahagia 2010:29) :

“Terdapat beberapa komponen yang dapat dimodifikasi sebagai pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani diantaranya adalah a) Ukuran, berat atau bentuk peralatan yang digunakan, b) Lapangan permainan, c) Waktu bermain atau lamanya permainan, d) Peraturan permainan dan e) Jumlah pemain”.

(8)

pemanasan, instruksi, demonstrasi, siswa belajar keterampilan, guru mengoreksi gerakan siswa, mengetes dan evaluasi. Sepintas kegiatan tersebut cukup banyak menyita waktu. Namun pada kenyataannya tidak demikian, guru yang sudah efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan tersebut dapat melaksanakan tugasnya dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama. Pada saat berlangsungnya pembelajaran, aktivitas siswa harus diperhatikan, jangan sampai anak harus menunggu giliran bergerak karena keterbatasan media alat pembelajaran yang akan menyebabkan tidak semangat. Seperti yang dipaparkan oleh Suherman (2009:114) bahwa:

Waktu aktif belajar siswa khususnya dalam penjas merupakan waktu yang harus ditempuh selama kegiatan pendidikan jasmani itu berlangsung. Dimana anak dalam kondisi aktif belajar atau melakukan aktivitas yang sedang dilaksanakan sesuai apa yang diharuskan oleh guru.

Dari pendapat yang telah dikemukakan, peranan modifikasi alat dalam pembelajaran sepakbola sangat dibutuhkan untuk meningkatkan Jumlah Waktu Aktif Belajar (JWAB) siswa. Serta dapat menjawab solusi atas problematika yang telah terjadi selama ini khususnya permasalahan di dalam proses pembelajaran sepakbola di SMA Nugraha. Selain itu juga guru penjas harus dapat berinovasi atau kreatif dalam memodifikasi media pembelajaran khususnya sepakbola agar tujuan pembelajaran tercapai.

Maka berdasarkan uraian permasalahan tersebut, membuat penulis tertarik untuk membuka penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Bola

(9)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah mengenai “Pengaruh Penggunaan

Bola Modifikasi Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar (JWAB) Siswa dalam Pembelajaran Sepakbola di SMA Nugraha Kota Bandung”, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya antusias siswa terhadap proses pembelajaran sepakbola yang disebabkan oleh minimnya media pembelajaran dalam pelaksanaan proses pembelajaran sepakbola sehingga mempengaruhi jumlah waktu aktif belajar siswa.

2. Kurangnya ide kreatif dari seorang guru penjas dalam pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani terutama pembelajaran sepakbola.

C. Batasan Masalah

Untuk menempatkan masalah dalam penelitian ini dalam lingkup yang terbatas maka penulis membatasi hanya pada pokok bahasan yang berkaitan saja. Adapun pembatasan ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan bola modifikasi. 2. Variabel terikat pada penelitian ini adalah peningkatan jumlah waktu aktif

belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola.

(10)

4. Sampel yang akan digunakan adalah sebanyak 42 siswa dari populasi di SMA Nugraha Kota Bandung yang menggunakan teknik nonprobability sampling dengan teknik sampling sistematis.

D. Rumusan Masalah

Permasalahan yang terjadi di dalam penelitian adalah kurangnya media alat dalam pembelajaran sepakbola di sekolah ini. Maka dibutuhkan pemikiran seorang guru penjas untuk memodifikasi alat seperti modifikasi bola baik menggunakan bola plastik atau bola lunak yang lainnya karena alat tersebut mudah didapat dan sangat terjangkau. Jumlah alat yang dimodifikasi-pun disesuaikan dengan kebutuhan siswa pada saat belajar agar JWAB siswa meningkat. Maka dari itu masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan bola modifikasi

terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa (JWAB) siswa dalam pembelajaran sepakbola di SMA Nugraha Kota Bandung?”

E. Tujuan Penelitian

(11)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Secara Teoritis

Dari hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan referensi bagi guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan pembelajaran serta dapat memberikan informasi secara ilmiah dan dapat memberikan masukan kepada semua pihak pengajar, khususnya bagi pengajar pendidikan jasmani dalam usaha melakukan suatu modifikasi pembelajaran agar tujuan yang diharapkan sesuai harapan. 2. Secara Praktis

(12)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Operasional Penelitian

Secara operasional, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan bola modifikasi terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar (JWAB) siswa dalam pembelajaran sepakbola.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu dan tempat di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Waktu : Mulai Bulan Juli sampai dengan Oktober 2012 Tempat : SMA Nugraha Kota Bandung

Jl. PLN Dalam No.4-6 Kota Bandung

C. Metode Penelitian

Pemilihan metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan masalah penelitian akan membuahkan hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Sugiyono (2011:1) “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”.

(13)

eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan”. Dari penjelasan tersebut, penelitian eksperimen dapat

dilakukan dengan melihat akibat suatu perlakuan dan dapat digunakan untuk menentukan pengaruh baik kualitas maupun kuantitas pada suatu peristiwa untuk menentukan pengaruh beberapa variabel.

Sugiyono (2011:60) mengemukakan, “variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti unutk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya”. Maka berdasarkan penjelasan tersebut,

variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen atau bebas

Menurut Sugiyono (2011:61) “variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perbahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Dalam penelitian ini variabel indendepen

adalah pengunaan bola modifikasi. 2. Variabel dependen atau terikat

Menurut Sugiyono (2011:61) mengemukakan bahwa, “variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Maka variabel dependen dalam

(14)

D. Desain Penelitian

Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, diperlukan suatu alur yang dapat dijadikan pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditentukan sehingga tujuan atau hasil yang diperoleh akan sesuai dengan dengan harapan. Dalam hal ini Sugiyono (2011:66) menjelaskan bahwa “desain penelitian atau paradigma penelitian sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan digunakan”.

Maka berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti akan menggunakan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Alasan menggunakan desain ini karena terdapat dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen (kelompok yang mendapatkan perlakuan atau treatment) dan kelompok kontrol (tidak diberikan perlakuan), kemudian diberi pretest untuk mngetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan keadaan sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain Pretest-Posttest Control Group

R

O1

x O2

(15)

Keterangan:

R : Kelompok eksperimen dan kontrol murid SMA Nugraha

O1 : Pretest Kelompok Eksperimen

O2 : Posttest Kelompok Eksperimen

O3 : Pretest Kelompok Kontrol

O4 : Posttest Kelompok Kontrol

x : treatment (pembelajaran sepakbola menggunakan bola modifikasi)

Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis mendeskripsikan dalam gambar sebagai berikut:

SMA Nugraha Kota Bandung

Sampel

Tes Awal

Tes Akhir Pembelajaran Sepakbola

menggunakan Bola Modifikasi

(16)

Gambar 3.1

Langkah-Langkah Penelitian

Berdasarkan langkah-langkah penelitian yang penulis susun dapat jelaskan sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian

2. Menentukan populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu SMA Nugraha Kota Bandung

3. Menghubungi pihak sekolah yang akan dijadikan pelaksanaan penelitian 4. Membuat surat izin peneltian

5. Menentukan sampel penelitian

6. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

7. Memberikan pretest pada sampel penelitian unutk mengetahui keadaan awal

Langkah selanjutnya memberikan perlakuan kepada sampel penelitian yaitu dengan menggunakan bola modifikasi di dalam pembelajaran sepakbola. Pembelajaran dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 16 kali pertemuan,

Pengolahan dan Analisis Data

(17)

selama ± 6 minggu. Hal ini penulis mengacu pada pendapat Harsono (Zulkhomis 2012:45) yang menyatakan bahwa :

Macro-cycle adalah suatu siklus latihan jangka panjang yang bisa memakan waktu 6 bulan, satu tahun, sampai beberapa tahun; meso-cycle lamanya antara 3-6 minggu; dan micro-cycle kurang dari 3 minggu, bisa 1 atau 2 minggu”.

Setelah proses treatment berakhir lalu diberikan posttest pada sampel penelitian unutk mengetahui keadaan akhir apakah ada perbedaannya atau tidak dengan tes awal baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Selanjutnya langkah berikutnya yaitu mengolah dan menganalisis data hasil posttest, menganalisis hasil penelitian serta langkah terakhir menarik

kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahaan data agar dapat menjawab permasalahan di dalam penelitian ini.

E. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (2011:117) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertetuyang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini populasi yang diteliti yaitu siswa

di SMA Nugraha Kota Bandung yang berjumlah 168 siswa.

(18)

Sugiyono (2011:118) mengungkapkan bahwa “sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Mengenai

jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman kepada pendapat Arikunto (2006:134) yang menyatakan:

Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka teknik pengambilan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan teknik sampling sistematis. Menurut Sugiyono (2011:122) “nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota pupolasi unutk menjadi sampel”. Sedangkan sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut “.

Melalui teknik pengambilan sampel secara momor urut, peneliti akan membagikan nomor urut 1 sampai 168 dan diambil 42 orang dari kelipatan 4. Menurut Sugiyono (2011:123) menjelaskan “cara pengambilan sampel sistematis dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja atau kelipatan

dari bilangan tertentu”. Dari teknik pengambilan sampel yang diperoleh,

(19)

F. Intrumen Penelitian Data

Instrumen penelitian data adalah alat untuk mengukur data. Menurut Sugiyono (2011:148) mnjelaskan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu

alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial dan diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka alat pegumpulan data yang penulis gunakan yaitu dengan cara melakukan observasi dengan pemberian tes kepada sampel yang akan diteliti yaitu melalui pembelajaran sepakbola. Sutrisno Hadi (Sugiyono 2011:203) mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Observasi yang dilaksanakan oleh penulis sebagai guru atau peneliti untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran sepakbola dengan menggunakan bola modifikasi.

(20)

dalam penelitian yang dilakukan oleh Komisi Nasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Komnas Penjasor) pada tiga kota besar di Indonesia (Surabaya, Jakarta, Padang) pada tahun 2007 (Suherman, 2009:32). Berikut ini adalah langkah pelaksanaan penggunaan instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

a. Hidupkan stopwatch sejak dari awal hingga akhir pembelajaran.

b. Berikan tanda cek pada kolom stopwatch sesuai dengan berkurangnya waktu dalam stopwatch.

c. Berikan tanda cek (X) pada kolom alokasi fokus segera setelah guru menyuruh siswa melakukan aktivitas fisik fokus tujuan.

d. Pada saat yang sama tuliskan jumlah siswa yang melakukan aktivitas fisik fokus tujuan pada kolom siswa fokus.

e. Perhitungan jumlah siswa yang melakukan aktivitas fisik fokus tujuan pada menit berikutnya dilakukan segera setelah waktu memasuki menit berikutnya.

f. Penghitungan jumlah siswa fokus tujuan hanya dilakukan manakala pada kolom sebelumnya terdapat tanda cek (X).

G. Teknik Analisis Data

(21)

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan uji statistik yang sesuai, agar dapat menguji hipotesis dan memberikan kesimpulan yang tepat. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan ini adalah sebagai berikut:

1. Mencari nilai rata-rata

x =

Ʃ

xi

Keterangan:

x : rata-rata suatu kelompok n : jumlah sampel

S : simpangan baku yang dicari n : jumlah sampel

n

(22)

Ʃ

(x + x)2 : jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Uji normalitas

Uji normalitas dengan uji liliefors, dimana prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, .... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, .... Zn dengan menggunakan rumus:

Zi = xi−x S

b. Untuk bilangan baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung F (Z1) = P (Z.Z1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, .... Zn

Ʃ

Z1. Jika proporsi ini

dinyatakan S (Zi), maka:

S (Zi) = banyaknya Z1, Z2, .... Zn

Ʃ

Z1

d. Menghitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut (L0)

f. Untuk menolak atau menerima hipotesis, membandingkan L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk tarf nyata α

yang dipilih. Apabila hipotesis nol ditolak jika L0 yang diperoleh lebih besar dari data pengamatan L dari daftar tabel, sedangkan dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

(23)

4. Menguji Homogenitas

F =

Keterangan:

S12 = Varians dari kelompok lebih besar

S22 = Varians dari kelompok kecil

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan deraat kebebasan = (V1.V2) dengan α = 0.05

5. Pengujian Signifikan

Pengujian siginifikan dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata hasil latihan antara kelompok pembelajaran sepakbola menggunakan bola modifikasi dengan kelompok pembelajaran sepakbola tanpa menggunakan bola modifikasi, dengan sebagai berikut:

t =

S merupakan varians gabungan yang dihitung dengan rumus:

S2 = (n - 1)S12 + (n - 1)S22

n1+n2-2 S12

S22

(24)

Keterangan:

t = distribusi t

x1 = nilai rata-rata kelompok eksperimen

x2 = nilai rata-rata kelompok kontrol

n1 = ukuran kelompok eksperimen

n2 = ukuran kelompok kontrol

S12 = varians kelompok eksperimen

S22 = varians kelompok eksperimen

Mengetahui perolehan hasil thitung dengan menggunakan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2 ; dan taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengujian untuk hipotesis ini adalah H0 diterima atau H1 ditolak apabila thitung<ttabel<thitung dan untuk melihat pembelajaran sepak bola mana yang paling berhasil dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh paling besar dari pembelajaran sepakbola dengan menggunakan bola modifikasi dan pembelajaran sepakbola tanpa menggunakan bola modifikasi.

Tetapi bila distribusi datanya tidak normal dan tidak homogen, pengujian hipotesis menggunakan analisis tes non parametrik dengan uji Wilcoxon. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam uji Wilcoxon

(25)

a. Beri nomor urut untuk setiap harga mutlak selisih (Xi-Yi). Harga mutlak yang terkecil diberi nomor urut atau peringkat 1, harga mutlak selisih berikutnya diberi nomor urut 2, dan akhirnya harga mutlak terbesar diberi nomor urut n. Jika terdapat selisih yang harga mutlaknya sama besar, untuk nomor urut diambil rata-ratanya.

b. Untuk tiap nomor urut berikan pula tanda yang didapat dari selisih (X-Y)

c. Hitunglah jumlah nomor urut yang bertanda positif dan juga jumlah nomor urut yang bertanda negatif.

d. Untuk jumlah nomor urut yang didapat di c), ambillah angka harga mutlaknya paling kecil, sebutlah jumlahini sama dengan J. Jumlah yang dipakai untuk menguji hipotesis:

H0 : Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara kedua perlakuan H1 : Terdapat perbedaan pengaruh antara kedua perlakuan

Untuk mengui hipotesis di atas dengan taraf nyata α = 0,01 atau α

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, maka hasil penelitian mengenai pengaruh bola modifikasi terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa (JWAB) dalam pembelajaran sepakbola ternyata sangat berpengaruh signifikan terhadap JWAB siswa di SMA Nugraha Kota Bandung.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yakni sebagai berikut:

1. Bagi guru penjas modifikasi bola sangat baik dilakukan apabila jumlah bola di sekolah sangat minim. Karena berdasarkan hasil penelitian yang saya peroleh, penggunaan bola modifikasi sangat membantu siswa dalam melakukan tugas gerak yang diberikan dan memperoleh waktu belajar yang ideal, serta mendapat kepuasan setelah mengikuti pembelajaran. 2. Untuk lebih menyempurnakan penelitian ini, diharapkan ada penelitan

(27)

dengan pembelajaran penjas, serta jumlah sampel diharapkan bisa diperbanyak lagi agar hasil penelitian lebih akurat.

(28)

DAFTAR ISI

1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 10

2. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 11

3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... 12

4. Karakteristik Program Pendidikan Jasmani ... 13

B. Sepakbola ... 16

1. Pengertian Permainan Sepakbola ... 16

2. Tujuan Permainan Sepakbola ... 16

3. Pola Gerak Dominan dalam Permainan Sepakbola ... 17

4. Teknik Dasar Sepakbola ... 18

(29)

C. Modifikasi Alat Pembelajaran ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A. Tujuan Operasional Penelitian ... 39

(30)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 3.1 Desain Pretest-Posttest Control Group ... 41 Tabel 4.1 Data Hasil Tes Awal Pembelajaran Sepakbola Kelompok

Eksperimen ... 53 Tabel 4.2 Data Hasil Tes Awal Pembelajaran Sepakbola Kelompok

Kontrol ... 55 Tabel 4.3 Data Hasil Tes Akhir Pembelajaran Sepakbola Kelompok

Eksperimen ... 57 Tabel 4.4 Data Hasil Tes Akhir Pembelajaran Sepakbola Kelompok

Kontrol ... 59 Tabel 4.5 Hasil Penghitungan Skor Rata-Rata, Simpangan Baku dan Selisih Kelompok Pembelajaran Sepakbola menggunakan Bola Modifikasi (Eksperimen) dan Kelompok Pembelajaran Sepakbola tanpa

menggunakan Bola Modifikasi (Kontrol) ... 61 Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 62 Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Varians Kelompok Pembelajaran Sepakbola menggunakan Bola Modifikasi (Eksperimen) dan Kelompok Pembelajaran Sepakbola tanpa menggunakan Bola Modifikasi

(31)

Tabel 4.8 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Kelompok Pembelajaran

Sepakbola menggunakan Bola Modifikasi (Eksperimen) dan Kelompok Pembelajaran Sepakbola tanpa menggunakan Bola Modifikasi

(32)

DAFTAR GAMBAR

(33)

DAFTAR LAMPIRAN

A. Instrumen Penilaian Waktu Aktif Belajar Terhadap Penampilan Mengajar Penjas

B. Sampel Penelitian

C. Data Mentah Tes Awal Kelompok Eksperimen D. Data Mentah Tes Awal Kelompok Kontrol E. Data Mentah Tes Akhir Kelompok Eksperimen F. Data Mentah Tes Akhir Kelompok Kontrol

G. Hasil Penghitungan dari Data Mentah Tes Awal Kelompok Eksperimen H. Hasil Penghitungan dari Data Mentah Tes Awal Kelompok Kontrol I. Hasil Penghitungan dari Data Mentah Tes Akhir Kelompok Eksperimen J. Hasil Penghitungan dari Data Mentah Tes Akhir Kelompok Kontrol

K. Hasil Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Awal Kelompok Eksperimen

L. Hasil Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Awal Kelompok Kontrol M. Hasil Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Akhir Kelompok

Eksperimen

N. Hasil Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Akhir Kelompok Kontrol O. Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Kedua Kelompok

P. Hasil Penghitungan Uji Signifikan dengan Uji Non Parametrik - Uji Wilcoxon Kedua Kelompok

(34)

R. Daftar Nilai Kritis L S. Daftar Nilai Distribusi F T. Daftar Nilai Kritis J U. Program Pembelajaran V. Foto Bola Modifikasi

W. Foto Proses Pembelajaran Sepakbola X. Surat Penelitian

Y. Surat Keputusan (SK) Pengesahan Judul dan Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi

Gambar

gambar sebagai berikut:
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian
Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Kelompok Eksperimen
Tabel 4.9 Hasil Penghitungan Uji Signifikan dengan Uji Non Parametrik – Uji
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Terima kasih saya ucapkan kepada sahabat dan sekaligus teman sekamar dan teman sekelas saya yang sudah 3 tahun bersama dalam suka-duka, yang selalu memberikan

Kajian Makna Logo Dan Slogan Klub Sepakbola Persib Bandung (Studi Semiotika Terhadap Logo Dan Slogan Yang Digunakan Oleh Klub Sepakbola Persib Bandung).. Universitas

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: “Apakah Sistem Informasi Akuntansi Gaji Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah memenuhi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. © Indasari Purba 2014 Universitas

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP