PENGGUNAAN MATA UANG ASING DALAM TRANSAKSI BISNIS DI PELABUHAN DALAM NEGERI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANGD AN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG JENIS,
STRUKTUR, DAN GOLONGAN TARIF JASA PELABUHAN Johannes Julo Panjaitan
110110110383 ABSTRAK
Penggunaan mata uang asing dalam transaksi bisnis di pelabuhan dalam negeri sering dipilih oleh para pelaku bisnis karena mata uang Rupiah dianggap tidak stabil. Penggunaan mata uang asing dalam transaksi bisnis di pelabuhan dalam negeri merupakan salah satu hal yang daitur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 6 Tahun 2013 sementara Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 justru melarang pengunaan mata uang asing dalam transaksi dalam negeri. Pertentangan kedua peraturan ini menimbulkan masalah yaitu apakah Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 6 Tahun 2013 sebagai aturan teknis dalam penarifan jasa pelabuhan sudah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 terkait kondisi yang terdapat di pelabuhan. Tujuan Penulis dari penulisan ini adalah untuk mengetahui penggunaan mata uang asing dalam transaksi bisnis di pelabuhan dalam negeri dan untuk memahami keserasian antara ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 6 Tahun 2013 dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 terkait penggunaan mata uang asing dalam dalam kegiatan transaksi bisnis di pelabuhan.
Metode pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah yuridis normatif. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan lapangan. Data-data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode yuridis kualitatif.