UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
DI KELAS V C MIN MEDAN BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh:
ESTER JULINDA SIMARMATA
NIM
:8116182006
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
DI KELAS V C MIN MEDAN BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh:
ESTER JULINDA SIMARMATA
NIM
:8116182006
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke pada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNya kepada penulis sehingga proposal tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyelesaian proposal tesis ini penulis
banyak menghadapi kesulitan dan kendala, namun berkat arahan dan motivasi
dosen pembimbing akhirnya penulisan proposal tesis ini dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan kepada
Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku dosen pembimbing I, dan Bapak.
Prof. Dr. Siman, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran
memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis.
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. A. Mun’in Sibuea, M.Pd selaku Direktur
Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang
telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.
2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dasar, Ibu Dr.Anita Yus. M.Pd, selaku sekretris Program studi Pendidikan
Dasar yang telah memberikan motivasi, serta membekali penulis dengan
ilmu pengetahuan dan pengalaman.
3. Bapak dan Ibu Dosen PPS Unimed yang telah banyak memberikan ilmu
ii
4. Kepala Sekolah, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian,
dan para guru MIN Medan Barat yang memberikan waktu dan pemikiran
sebagai pengamat.
5. Khususnya kepada mama saya tercinta D. br Nainggolan yang telah
banyak memberikan dukungan kepada saya baik secara moril maupun
materil.
6. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan
motivasi dalam upaya menyelesaikan proposal tesis saya ini.
7. Putra sebagai Pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Unimed yang telah
membantu segala urusan yang berkaitan dengan administrasi dalam
perkuliahan dan penyusunan proposal tesis ini.
8. Semua pihak yang telah membantu yang tak mungkin disebutkan satu
persatu.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kelemahan proposal tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan
sumbangan pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaanya.
Terlepas dari kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga proposal tesis ini
bermanfaat bagi pengembangan pendidikan.
Medan, 2014
Penulis
B. Saran ... 100
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 SK dan KD SD Kelas V Semester 2 ... 23
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan ……….. 43
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes ... 57
Tabel 3.2 Observasi Aktivitas Guru ... 58
Tabel 3.3 Observasi Aktivitas Siswa ... 59
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ... 60
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siklus I ... 74
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 75
Tabel 4.3 Hasil Test Evaluasi Siklus I ... 78
Tabel 4.4 Hasil Tabulasi Angket Respon Siswa Siklus I ... 79
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II ... 89
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 91
Tabel 4.7 Tabel Evaluasi Siklus II ... 93
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Matematisasi Konseptual ... 33
Gambar 2.1 Skema Kerangka Konseptual ……… 47
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Menurut Arikunto ... 56
Gambar 4.1 Diagram Batang Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I ... 75
Gambar 4.2 Diagram Batang Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 77
Gambar 4.3 Diagram Batang Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II ... 90
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) ... 105
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) ... 111
Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siklus I ... 145
Tes Hasil Belajar Siklus II ... 147
Lampiran 5 Angket Respon Siswa ... 149
Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Validasi RPP 1 ... 151
Rekapitulasi Hasil Validasi RPP 2 ... 152
Lampiran 7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertama ... 161
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Kedua ... 162
Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 173
Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 174
Lampiran 9 Hasil Angket Respon Siswa Siklus I ... 175
Hasil Angket Respon Siswa Siklus II ... 177
Nama Validator ... 179
Dokumentasi Hasil Penelitian ... 180
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masa depan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa
mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta
didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problem
kehidupan yang dihadapi. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun
kompetensi peserta didik.
Dalam UU RI tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No 20 tahun
2003 tercantum bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pembelajaran disekolah-sekolah turut andil dalam pencapaian mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal dewasa ini
2
belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Di
pendidikan hasil belajar merupakan tolok ukur yang paling mendasar, yaitu
semakin baiknya hasil belajar yang dicapai dalam dunia pendidikan maka semakin
besar kemungkinan tercapainya tujuan pendidikan, misalnya saja dalam
pembelajaran matematika.
Tujuan pendidikan nasional bidang pembelajaran matematika yang
dinyatakan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) agar peserta didik
memiliki kemampuan: memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antara konsep alogaritma secara (luwes, akurat, efisien, dan tepat dlam pemecahan
masalah), menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan
gagasan dari pernyataan matematika dan lain-lain.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih
bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri.
Proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan
tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri
melalui penemuan dalam proses berpikirnya.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.
Zulkardi (2003) menyatakan bahwa hasil belajar matematika siswa yang rendah
disebabkan oleh banyak hal, seperti: kurikulum yang padat, media belajar yang
kurang efektif, strategi dan metode pembelajaran yang dipilih oleh guru kurang
tepat, sistem evaluasi yang buruk, kemampuan guru yang kurang dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa, atau juga karena pendekatan pembelajaran
3
proses pembelajaran. Partisipasi siswa dalam pembelajaran hanya terlihat pada
saat mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan guru. Siswa jarang diberi
kesempatan untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan berpikirnya
dalam membangun pengetahuan dan pengalaman belajarnya. Sedangkan prinsip
pembelajaran yang dituntut dalam KTSP yakni pembelajaran yang berpusat pada
siswa.
Faktor pendekatan belajar dan motivasi merupakan faktor utama yang
mempengaruhi hasil belajar, terlebih lagi untuk pembelajaran matematika di
tingkat Sekolah Dasar (SD). Hal ini dikarenakan objek yang dipelajari dalam
matematika bersifat abstrak, sementara daya pikir siswa SD pada umumnya masih
bersifat konkrit. Pada usia siswa sekolah dasar belum berkembang secara optimal
kemampuan abstraksinya.
Pembelajaran Matematika bagi sebahagian guru cenderung di ajarkan
secara konseptual saja, bersifat hapalan dan kurang mementingkan proses
pemahaman dan pembinaan konsep. Belajar mengajar adalah satu proses yang
mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu
tidak datang dengan sendirinya tetapi terambil dari berbagai sumber.
Pembelajaran matematika di sekolah merupakan salah satu komponen
pendidikan yang tidak hanya mengembangkan kemampuan dan keterampilan
menerapkan matematika, melainkan mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah (Soedjadi, 1994:44). Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah adalah melalui pembelajaran yang tidak hanya memposisikan
siswa sebagai pendengar, pemerhati dan pencatat apa yang diterangkan,
4
individu aktif dalam mengkonstruk pengetahuan melalui proses belajar interaktif.
Siswa sebagai aktor yang menyusun sendiri pengetahuan melalui pemahaman,
pengalaman, dan kemampuan yang dimilikinya.
Di Indonesia mata pelajaran matematika diberikan mulai sejak kelas I
Sekolah Dasar (SD). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya matematika dalam
jenjang selanjutnya. Dan matematika selalu berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru ngajar mengajar yang terlalu
menekankan pada penguasaan sejumlah informasi/konsep belaka. Penumpukan
informasi/konsep pada subjek didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak
bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru
kepada subjek didik melalui satu arah seperti menuang air kedalam sebuah gelas.
Kenyataan dilapangan siswa hanya menghapal konsep dan kurang mampu
menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang
berhubungan dengan konsep tersebut. Persoalan sekarang adalah bagaimana
menemukan cara yang terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang
diajarkan sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep
tersebut. Bagaimana guru dapat berkomunikasi baik dengan siswanya. Bagaimana
guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh siswa,
sehingga dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dalam
kehidupan nyata. Bagaimana guru dapat membuat proses belajar mengajar
menyenangkan dan tidak membosankan.
Oleh karena itu perlu adanya metode pembelajaran yang bervariasi agar
jalannya proses belajar mengajar tidak membosankan, sehingga dapat menarik
5
meningkat. Penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan
kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat sesuai dengan situasi
yang mendukung dan dengan kondisi psikologis siswa. Pembelajaran matematika
didasarkan kepada belajar secara aktif dan akan lebih menekankan peranan siswa
untuk belajar. Guru memegang peranan penting untuk menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa dalam mengembangkan dirinya sebagai siswa aktif.
Kemampuan guru dalam menggunakan berbagai metode, dan media pembelajaran
sangat diperlukan. Belajar sebagai komponen penting dalam pembelajaran perlu
mendapatkan perhatian yang serius, karena keberhasilan proses pembelajaran
sangat ditentukan oleh keberhasilan seseorang dalam belajar.
Beberapa usaha yang telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa antara lain: menggunakan sarana pembelajaran, memberikan latihan,
menyuruh siswa bekerja kelompok, mengadakan remedial, namun usaha ini belum
menampakkan hasil yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat pada saat proses
pembelajaran berlangsung seperti: siswa tidak mau bertanya tentang materi yang
kurang dipahami, kurang memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran, siswa
mengerjakan pelajaran lain pada saat pelajaran matematika berlangsung, dan suka
mencontek.
Rendahnya hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika juga terjadi di MIN Medan Barat khususnya di kelas V C.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan awal yang dilakukan peneliti di SD
MIN Medan Barat diperoleh bahwa (1) Hasil belajar siswa yang rendah pada
materi pelajaran “Bangun Datar”, dapat diperoleh banyaknya siswa yang
6
oleh guru sekitar 30-40 % (2) Aktivitas belajar siswa masih rendah, ditunjukkan
dengan masih sedikitnya sekitar 40-50 % siswa yang mau bertanya, memberikan
pendapat, menanggapi pendapat dan mengerjakan latihan yang diberikan guru
selama pembelajaran matematika (3) Metode mengajar guru yang kurang
bervariasi, guru masih mengajar dengan metode konvensional seperti ceramah,
membaca buku, memberikan tugas dan pekerjaan rumah (PR).
Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, salah satu pendekatan
yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan Matematika
Realistik. Hal ini didukung penelitian yang telah dilakukan oleh Erdian (2012)
yang menyatakan bahwa penerapan pendekatan Matematika Realistik dapat
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.
Perlunya sebuah penelitian tindakan kelas dengan penggunaan metode
pengajaran yang bervariasi seperti pendekatan Matematika Realistik, yang mana
pembelajaran ini dimulai dari sesuatu yang riil sehingga siswa dapat terlibat dalam
proses pembelajaran secara bermakna. Peran guru hanya sebagai pembimbing dan
fasilitator bagi siswa. Siswa tidak dapat dipandang sebagai botol kosong yang
harus diisi dengan air. Siswa adalah individu yang punya potensi untuk
mengembangkan pengetahuan dalam dirinya.
Siswa diharapkan aktif mengkonstruksi pengetahuannya, bahkan di
dalam pendekatan Matematika Realistik diharapkan siswa tidak sekedar aktif
sendiri tetapi ada aktivitas bersama diantara mereka (interaktivitas). Oleh karena
itu, bisa dikatakan bahwa penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
7
Matematika Realistik juga merupakan salah satu langkah yang dapat
diambil agar matematika tidak terkesan sulit. Salah satu yang khas adalah
penggunaan konteks (masalah kontekstual). Soal-soal kontekstual digunakan
sebagai sumber proses belajar. Dengan menghadapi soal kontekstual, siswa
diharapkan dapat menemukan sekaligus memahami konsep atau prinsip
matematis.
Berdasarkan seluruh uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan
Matematika Realistik di Kelas V C MIN Medan Barat Tahun Ajaran
2013/2014.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dapat diidentifikasi
masalah-masalah yang terjadi sebagai berikut :
1. Kurangnya aktifitas belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
2. Hasil belajar matematika siswa MIN Medan Barat kelas V C masih tergolong
rendah yaitu sekitar 30-40 % siswa memperoleh nilai dibawah kriteria
ketuntasan minimal (KKM)
3. Guru belum menggunakan Pendekatan Matematika Realistik dalam
pembelajaran matematika.
4. Strategi yang digunakan selama ini kurang relevan yaitu menggunakan metode
konvensional atau ceramah.
8
6. Aktifitas siswa yang lebih banyak diam/pasif selama pembelajaran
berlangsung, membuat suasana belajar semakin tidak menyenangkan karena
tidak ada komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa atau antara
sesama siswa.
C.Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibandingkan
waktu dan kemampuan yang dimiliki, maka peneliti perlu membatasi masalah
yang akan dikaji agar analisis hasil penelitian dapat dilakukan dengan terarah
maka penelitian ini dibatasi pada :
1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah penggunaan
pendekatan Matematika Realistik untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas V C MIN Medan Barat pada materi Bangun Datar.
2. Hasil belajar siswa kelas V C MIN Medan Barat pada materi Bangun Datar.
3. Aktivitas belajar siswa kelas V C MIN Medan Barat pada materi Bangun
Datar.
4. Siswa yang akan diteliti adalah siswa kelas V C MIN Medan Barat dan materi
yang diangkat untuk melakukan penelitian ini adalah materi Bangun Datar.
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah tersebut di
9
1. Bagaimanakah peningkatan aktifitas belajar siswa melalui pendekatan
Matematika Realistik materi Bangun Datar di kelas V C MIN Medan Barat
Tahun Pelajaran 2013/2014 ?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran
matematika melalui pendekatan Matematika Realistik materi Bangun Datar di
kelas V C MIN Medan Barat Tahun Pelajaran 2013/2014 ?
3. Bagaimanakah ketuntasan belajar siswa melalui pendekatan Matematika
Realistik materi Bangun Datar di kelas V C MIN Medan Barat Tahun
Pelajaran 2013/2014 ?
4. Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui
pendekatan Matematika Realistik materi Bangun Datar di kelas V C MIN
Medan Barat Tahun Pelajaran 2013/2014 ?
E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatan aktifitas belajar siswa melalui pembelajaran Matematika
Realistik materi Bangun Datar di kelas V C MIN Medan Barat Tahun
Pelajaran 2013/2014.
2. Untuk meningkatan hasil belajar siswa pada pendekatan matematika melalui
pembelajaran Matematika Realistik materi Bangun Datar di kelas V C MIN
10
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa penelitian ini dapat dimanfaatkan siswa sebagai upaya untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya dalam proses
pembelajaran matematika.
2. Bagi guru penelitian ini dapat dimanfaatkan guru sebagai dasar pemikiran
dalam memilih strategi pembelajaran di kelas yang tepat dalam proses belajar
mengajar matematika.
3. Bagi sekolah penelitian ini memberikan sumbangan yang baik dalam rangka
perbaikan pembelajaran matematika, peningkatan mutu sekolah dan
mengembangkan profesionalisme guru.
F. Definisi Operasional
Berdasarkan judul penelitian di atas, ada beberapa istilah yang perlu untuk
dijelaskan secara operasional agar tidak terjadi penafsiran yang salah. Beberapa
istilah tersebut adalah pendekatan Matematika Realistik, aktivitas siswa, dan hasil
belajar.
1. Pendekatan Matematika Realistik adalah proses pembelajaran dengan
pemanfaatan realita dan lingkungan. Treffers (1987) merumuskan lima
karakteristik Pendidikan Matematika Realistik, yaitu : (1) penggunaan
konteks (2) Penggunaan model untuk matematisasi progresif (3) pemanfaatan
hasil konstruksi siswa (4) interaktivitas (5) keterkaitan.
2. Aktivitas siswa adalah sejenis kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam
11
keterampilan maupun sikap, baik meliputi segenap aspek organisme ataupun
pribadi.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa baik itu kemampuan
dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris yang diperoleh siswa setelah
menerima atau mengikuti pengalaman belajar dari mata pelajaran yang
101
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB IV,
dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Aktifitas belajar siswa siklus I dengan rata-rata persentase skor sebesar
81,43% dengan kategori baik dan aktifitas siswa pada siklus II sebesar
87,86% juga masih dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut maka
terjadi peningkatan sebesar 6,43%.
2. Hasil belajar siswa siklus I dan siklus II diketahui bahwa nilai rata-rata tes
evaluasi dari 67,17 menjadi 86,96, skor terendah dari 40,00 menjadi 50,00
dan skor tertinggi dari 85,00 menjadi 100,00.
3. Persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 65,21%,
sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa sebesar 87,50%. Dengan
demikian, peningkatan yang terjadi antara ketuntasan belajar siswa pada
siklus I dengan siklus II sebesar 22,29%.
4. Respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan
pembelajaran matematika realistik (PMR) terjadi peningkatan. Hal ini
dapat dilihat berdasarkan hasil angket siswa menunjukkan bahwa rata-rata
respon siswa pada siklus I sebesar 2,99 dengan kategori positif dan pada
siklus II sebesar 3,27 dengan kategori sangat positif.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan
102
1. Guru dapat menerapkan pembelajaran matematika realistik (PMR) dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Siswa menjadi lebih berani untuk bertanya apabila masih ada yang tidak
dipahami, lebih berani menjawab pertanyaan, dan berani ke depan kelas
untuk mengerjakan soal yang diberikan. Dengan demikian apabila aktifitas
belajar siswa seperti yang dikatakan diatas dapat meningkatkan hasil
belajar siswa tersebut.
3. Di kelas V C MIN Medan Barat, metode matematika realistik (PMR) yang
telah dilaksanakan dapat meningkatkan hasil, aktifitas belajar serta respon
siswa terhadap pembelajaran matematika.
4. Jika diterapkan PMR ini yang dilakukan secara berkelompok, maka guru
diharuskan memberikan bimbingan terbatas pada siswa saat melakukan
diskusi kelompok sehingga siswa benar-benar memanfaatkan waktu dan
103
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar : Teori, Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta. Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Agustina. 2012. Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV A SD Swasta Panti Arqam BaganHulu Bagansiapi-api Kecamatan Bangko. (Online).
Jurnal. Bagansiapi-api : FKIP UR
Andriani, Rini. 2012. Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IIIB SD Negeri 111 Pekanbaru. (Online). Jurnal. Pekanbaru: FKIP UNRI
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung ; Yrama Widya
Donny, Aden. 2010. Mudah Berhitung Matematika 5. Yudhistira
Eveline, Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia
Fauzi, Amin. 2005. Metode Pemberian Tugas Pengajuan Soal (Problem Posing)
Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Pokok Bahasan Pembagian Bilangan Di Kelas IV SDN 060857 Medan. Jurnal. Medan. FMIPA
Unimed
Fauzi, Amin. 2002. Pembelajaran Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan
Pembagian Di SD. Tesis. Surabaya. Pendidikan Matematika UNS
Hardini, Puspitasari, 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu ; Teori, Konsep & Implementasi. Yogyakarta : Familia
Hastratuddin. 2002. Pembelajaran Matematika Unit Geometri Dengan
Pendekatan Realistik Di SLTP 6 Medan. Tesis. Surabaya. Pendidikan
104
Hartati, Suci. 2008. Optimalisasi PembelajaranMatematika dengan Pendekatan
Matematika Realistik pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyaj Karangwaru. (Online). Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta : Skripsi UIN
Sunan Kalijaga
Herawati. 2009. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia Kelas II SD 3 Bantul. (Online).
Yogyakarta : SkripsiUIN Sunan Kalijaga
Khafid, Suyati. 2006. Pelajaran Matematika Untuk SD Kelas V. Jakarta. Erlangga
Muhsetyo, Gatot. 2009. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta. Universitas Terbuka
Mujiati. 2012. Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 111 Pekanbaru. (online). Jurnal. Pekanbaru: FKIP UNRI
Rosni, Fauziah. 2012. Upaya Meningkatkan Minat dan Aktivitas Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas V MIN Hamparan Perak Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Tesis. Medan : Pascasarjana Unimed
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran ; Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : CV
Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta ; Kencana
Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Subarinah, Sri. 2005. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta ; Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan 2006
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosda
Tim. 2005. Buku Pintar Matematika Sekolah Dasar. Bandung ; Ganeca Sains
105
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik ; Suatu Alternatif