• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK DALAM PARAGRAF OLEH SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LINTONGNIHUTA TAHUNPEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK DALAM PARAGRAF OLEH SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LINTONGNIHUTA TAHUNPEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK DALAM

PARAGRAF OLEH SISWA KELAS X SMK

NEGERI 1 LINTONGNIHUTA

TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

RAHMAWATI SILABAN

209111056

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah

memberikan rahmatNya kepada penulis sehingga skripsi ini selesai. Judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menemukan Ide Pokok dalam Paragraf oleh Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lintongnihuta Tahun

Pembelajaran 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan. Di

samping persyaratan akademis, melalui ungkapan tanggung jawab penulis sebagai

seorang akademisi melalui penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan.

Saat penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat berbagai bantuan dan arahan dari

berbagai pihak. Sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dan

dukungan yang penulis peroleh. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

7. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia

Dan Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

8. Drs Sanggup Barus, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

9. Drs. Azhar Umar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

10. Drs. Syahnan, M.Pd., dan Dr. Rosmawaty, M.Pd Siregar selaku Dosen Penguji.

(6)

11. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

telah memberikan arahan selama perkuliahan.

12. Drs. Parlindungan Silaban., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lintongnihuta

yang telah memberikan izin penelitian.

13. Teristimewa Ayahanda P.Silaban dan Ibunda N.Sinaga yang telah membesarkan,

membimbing, dan tidak henti memberikan doa, nasihat, motivasi, dan kasih

sayang. Kepada Kakak (Hendika Silaban), Abang (Arif Silaban), adik (Kristina

Silaban dan Tahan Silaban), yang selalu memberikan canda tawa yang dapat

membangkitkan semangat penulis.

14. Teman kelompok “Abigael” (Kak Dermawati, susan, hotmarito,iko dan rina),

15. Terimakasih untuk canda,tawa,serta motivasi dari (Astri Napitupulu dan

Apriyani Manurung dan tak terlupakan untuk saudara-saudara terkasih yang telah

mendukung serta menguatkan selama penulisan skripsi (bang Eko beny nababan,

bang Choki Sihombing, Kaleb Simanungkalit, Lundu Sianipar).

16. Teman-teman stambuk 2009 tempat berbagi dan berdiskusi selama perkuliahan

dan penyelesaian tugas akhir .Semua pihak yang turut membantu penyelesaian

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga skripsi ini berkontribusi untuk menambah khasanah pengetahuan dan

dapat membantu kegiatan penelitian yang relevan selanjutnya. .Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2014

Penulis,

Rahmawati Silaban

(7)
(8)

iv

2. Hakikat Model Pembelajaran Inkuiri ... 18

3. Hakikat Model Pembelajaran Konvensional……… ... 23

B. Kerangka Konseptual ... 26

C. Hipotesis Penelitian... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Lokasi dan Waktu penelitian ... 29

B. Metode Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 30

D. Desain Penelitian ... 31

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 32

F. Instrumen Penelitian ... 33

1. Uji Validitas Tes ... 34

2. Tingkat Kesukaran ... 34

3. Daya Pembeda ... 35

4. Uji Reliabilitas ... 36

G. Jalannya Eksperimen ... 37

H. Uji Persyaratan Analisis Data ... 40

1. Uji Normalitas ... 40

2. Uji Homogenitas ... 41

(9)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Penyajian Data Penelitian ... 44

B. Deskripsi Data ... 45

1. Kelas Eksperimen (Model Pembelajaran Inkuiri) ... 45

a. Mean Variabel X... 46

b. Standar Deviasi Variabel X ... 43

2. Kelas Kontrol (Model Pembelajaran Konvensional) ... 46

a. Mean Variabel Y... 50

b. Standar Deviasi Variabel Y ... 50

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 52

1. Uji Normalitas Data ... 52

a. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ... 52

b. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ... 54

c. Uji Homogenitas ... 56

2. Pengujian Hipotesis ... 57

D. Hasil Penelitian ... 59

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Simpulan ... 62

B. Saran ... 63

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Perincian Populasi Penelitian ... 30

Tabel 3.2 Desain penelitian ... 31

Tabel 3.3 Kisi-kisi penilaian kemampuan menemukan ide pokok paragraf ... 33

Tabel 3.4 Kategori Pemberian Skor ... 33

Tabel 3.5 Jalannya Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri ... 37

Tabel 3.6 Jalannya Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional ... 38

Tabel 4.1 Skor Perolehan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf kelas eksperimen ... 43

Tabel 4.1 Skor Perolehan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Kelas Kontrol………... .... 43

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ... 46

Tabel 4.3 Kecenderungan Ubahan Nilai Kelas Eksperimen ... 49

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ... 51

Tabel 4.5 Kecenderungan Ubahan Nilai Kelas Kontrol ... 52

Tabel 4.6 Analisis Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 52

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen ... 54

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol ... 55

Tabel 4.9 Pengujian Normalitas Data Penelitian ... 56

Tabel 4.10 Harga-Harga yang Perlu untuk Uji Barlet ... 59

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi di Kelas Ekspeimen ... 47

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 66

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 67

Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol ... 72

Lampiran 4 Instrumen Penelitian Menemukan Ide Pokok dalam Paragraf... 77

Lampiran 5 Lembar Jawaban………. .. 88

Lampiran 6 Kunci Jawaban ... 89

Lampiran 8 Perhitungan Validitas ... 90

Lampiran 7 Perhitungan Reliabilitas ... 93

Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ... 94

Lampiran 9 Perhitungan Daya Beda Soal ... 96

Lampiran 10 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 99

Lampiran 11 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 100

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai

dalam bidang pendidikan nasional. Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

pengajaran bahasa Indonesia bertujuan mengembangkan warga Indonesia baik

sebagai pribadi maupun sabagai anggota masyarakat, serta mampu mengembangkan

fungsi bahasa dan kebudayaan. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan supaya

seseorang terampil menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dikatakan

terampil berbahasa apabila seseorang terampil dalam membaca, menulis, menyimak,

dan berbicara.

Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran Bahasa Indonesia di

Sekolah Menengah Atas yang memegang peranan penting ialah pengajaran membaca.

Membaca merupakan kegiatan fisik dan mental, yang menuntut seseorang untuk

menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan aktif dan kritis. Sebagai pola

komunikasi yang mengharuskan si pembaca dapat menemukan makna dari tulisan

dan memperoleh banyak informasi. Hal ini merupakan suatu proses transmisi

pemikiran untuk mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayat.

Salah satu kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki siswa yang disesuaikan dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam pelajaran Bahasa Indonesia

(14)

yaitu ”mampu menemukan ide pokok teks nonsastra”. Di dalam pengembangan dan

implementasi materi tersebut diharapkan siswa mampu menemukan ide pokok yang

berpola induktif dan menemukan ide pokok yang berpola deduktif pada sebuah

paragraf.

Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, siswa sering diperhadapkan

dengan soal-soal yang berkaitan dengan materi membaca paragraf terutama pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia. Demikian juga halnya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal yang tampak nyata terlihat dalam ujian nasional dan ujian masuk ke perguruan

tinggi negeri, soal-soal tentang menemukan ide pokok paragraf yang dibaca selalu

ada. Akan tetapi siswa terlihat kurang berminat membaca teks secara cermat sehingga

berdampak pada hasil belajar dan hasil tes membaca yang rendah.

Berdasarkan hasil observasi penulis selama proses PPLT di SMP Negeri 1

Berastagi masih banyak siswa yang kurang mampu menemukan ide pokok dalam

paragraf. Hal ini terlihat dari tugas yang diberikan guru menunjukkan 70% dari siswa

kurang mampu menemukan ide pokok dalam paragraf dengan tepat . Hal ini

didukung oleh penelitian Ainul Husna yang berjudul ”Efektivitas pembelajaran

kontekstual terhadap kemampuan menemukan ide pokok paragraf” menyatakan

bahwa sebelum menerapkan pembelajaran kontekstual nilainya kurang dengan

rata-rata 62,8. Ini diakibatkan karena siswa sering menunda tugas latihan yang diberikan

guru, saat proses belajar mengajar berlangsung siswa pura-pura mengerti/paham

(15)

Sejalan dengan pernyataan di atas, Jurnal Pendidikan Penabur (No15/tahun ke

9/Desember 2010) yang ditulis oleh Purwanti menyatakan bahwa:

kemampuan siswa dalam menemukan gagasan dari sebuah artikel atau buku masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh (1) kemampuan siswa menemukan gagasan sebuah artikel masih rendah; (2) belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat untuk materi tersebut; (3) belum ada kolaborasi yang tepat antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas untuk materi tersebut; (4) aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca artikel masih perlu ditingkatkan.

Kemahiran menentukan ide pokok adalah kemampuan yang seyogianya telah

dimiliki oleh siswa mengingat bahwa materi ini diajarkan dari tingkat SD sampai

SMA, namun kenyataanya banyak siswa merasa kesulitan dalam memahami cara

menentukan ide pokok dan menentukan letak kalimat utama dalam paragraf.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh PISA (Programme For International

Student Assesment) pada tahun 2003 mengatakan bahwa dalam hal kemampuan

literasi membaca, siswa di Indonesia jauh tertinggal. Hanya 6% siswa Indonesia yang

berada pada tingkat kemahiran yakni memiliki kemampuan untuk mencari gagasan

utama bacaan, mengintegrasikan, mengontraskan dan membandingkan bagian-bagian

bacaan, memahami informasi dari bacaan dengan rinci dan memahami kaitan antara

pilihan informasi. Menemukan ide pokok paragraf merupakan proses penalaran,

penyelidikan, pembedahan serta analisis suatu bacaan. Dalam pembelajaran

menemukan ide pokok diperlukan suatu model yang dapat merangsang kemampuan

siswa untuk bernalar, menyelidiki, menganalisis dan membedah. Berdasarkan

(16)

pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menemukan ide pokok dalam

paragraf.

Model pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang

melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu

masalah secara kritis, logis, dan analisis sehingga siswa dapat menemukan jawaban

atau pemecahan dari masalah tersebut. Dari uraian permasalahan di atas, penulis

menduga bahwa rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf,

salah satunya dipengaruhi oleh model pembelajaran klasik yang dipakai oleh guru.

Salah satu model pembelajaran yang dimakdud adalah model pembelajaran

konvensional.Model ini digunakan dengan cara guru menyampaikan pokok-pokok

materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara verbal.

Artinya, bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan pembelajaran

ini, siswa mengikuti dengan mencatat bila perlu. Di sini siswa tidak dituntut untuk

menemukan materi. Dalam penerapannya siswa menjadi bosan dan tidak mau terlibat

dalam proses pembelajaran. Hal ini karena siswa hanya sebagai pendengar saja dan

bila perlu siswa mencatat apa yang penting dari pelajaran yang disampaikan oleh

guru. Dengan demikian keterampilan yang diharapkan sulit dicapai.

Bertolak dari latar belakang yang diuraikan di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap

(17)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, identifikasi

masalahnya adalah sebagai berikut :

1. rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok dalam paragraf,

2. kemampuan siswa untuk memahami isi bacaan yang dibaca masih rendah,

3. dalam pelajaran bahasa Indonesia guru sering menggunakan model pembelajaran

konvensional,

4. aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran pada materi “menemukan ide pokok

paragraf” masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang diuraikan dalam identifikasi masalah,

maka masalah yang diteliti terbatas pada :

1. kemampuan siswa menemukan ide pokok dalam paragraf dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri

2. kemampuan siswa menemukan ide pokok dalam paragraf dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional

Dalam hal ini penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas X SMK Negeri 1

Lintongnihuta.

D. Rumusan Masalah

Sebagaimana yang terlihat dalam pembatasan masalah, masalah-masalah yang

(18)

1. Bagaimana kemampuan menemukan ide pokok paragraf siswa kelas X SMK

Negeri 1 Lintongnihuta tahun pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri?

2. Bagaimana kemampuan menemukan ide pokok paragraf siswa kelas X SMK

Negeri 1 Lintongnihuta tahun pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Inkuiri dalam meningkatkan

kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok dalam paragraf siswa SMK

Negeri 1 Lintongnihuta tahun pembelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan :

1. untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa menemukan ide pokok dalam

paragraf dengan model Pembelajaran Inkuiri pada siswa SMK Negeri 1

Lintongnihuta tahun pembelajaran 2013/2014

2. untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa menemukan ide pokok dalam

paragraf dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMK

Negeri 1 Lintongnihuta tahun pembelajaran 2013/2014

3. untuk memperoleh gambaran pengaruh model pembelajaran inkuiri dalam

menemukan ide pokok dalam paragraf siswa kelas X SMK Negeri 1

(19)

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, penelitian ini mempunyai manfaat

teoretis dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru Bahasa

Indonesia dalam merencanakan program pembelajaran khususnya dalam pemilihan

model pembelajaran, juga dapat menjadi bahan referensi tambahan bagi peneliti lain

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab IV, maka ditetapkan

beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa menemukan ide pokok dalam paragraf dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Lintongnihuta T.P

2013/2014 memperoleh nilai rata-rata 75,4 dan berkategori baik.

2. Kemampuan siswa menemukan ide pokok dalam paragraf dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMK Negeri 1

Lintongnihuta T.P 2013/2014 memperoleh nilai rata-rata 67,9 dan berkategori

cukup.

3. Pengujian hipotesis membuktikan bahwa thitung > ttabel (3,47>2,00). Hal tersebut

membuktikan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap

kemampuan menemukan ide pokok dalam paragraf pada siswa kelas X SMK

(21)

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu

diuraikan beberapa saran berikut ini.

1. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh yang

signifikan dalam meningkatkan kemampuan siswa menemukan ide pokok dalam

paragraf. Oleh karena itu, model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah

satu alternatif pembelajaran bagi guru dalam proses belajar-mengajar di kelas.

2. Penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran inkuiri pada materi

pelajaran bahasa dan sastra Indonesia lainnya perlu dilakukan sebagai upaya untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus hasil belajar siswa pada pelajaran

bahasa dan sastra Indonesia.

3. Penelitian ini juga dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain yang meneliti

Gambar

Gambar 4.2   Distribusi Frekuensi di Kelas Kontrol  .....................  50
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z .............  100 Nukilan Tabel Nilai “t” untuk berbagai df..............................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini menyatakan bahwa proposal Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian saya dengan Judul : MOL Paitan ( Tithonia diversifolia ) untuk Meningkatkan P

Dalam konsep ini, Rumah Sakit Umum dirancang sebagai wadah bagi masyarakat Kabupaten Wonogiri maupun masyarakat di luar Kabupaten Wonogiri untuk mendapatkan fasilitas

kebijakan hutang, antara lain : kepemilikan saham oleh manajer, kepemilikan. saham oleh institusi, penyebaran kepemilikan saham,

PKL Kota Tasikmalaya saat ini, juga mengalami perkembangan sehingga memerlukan adanya penataan yang mengakomodasi aspirasi seluruh pihak yang terkait. Hal ini ditunjang

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

manis (Zea mays saccarata) dengan dosis ragi dan waktu fermentasi

Selain itu, diharapkan pendekatan kadar air kritis termodifikasi dapat digunakan untuk produk biskuit sehingga pendugaan umur simpan biskuit dapat dilakukan dengan cara yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) implementasi nilai kedisiplinan pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Kristen Widya Wacana melalui aturan atau tata