• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU AJAR KAJIAN PENJAS SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU AJAR KAJIAN PENJAS SD"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

i

BUKU AJAR KAJIAN PENJAS SD

(Lengkap Dengan Contoh-Contoh Modifikasi Permainan)

Abdurrohman Muzakki, M.Pd.

Frendy Aru Fantiro, M.Pd.

Bustanol Arifin, M.Pd.

Setiya Yunus Saputra, M.Pd.

(2)

ii BUKU AJAR KAJIAN PENJAS SD

(Lengkap Dengan Contoh-Contoh Modifikasi Permainan) oleh: Abdurrohman Muzakki, M.Pd.

Frendy Aru Fantiro, M.Pd.

Bustanol Arifin, M.Pd.

Setiya Yunus Saputra, M.Pd.

Diterbitkan oleh

PENERBIT FENIKS MUDA SEJAHTERA (Anggota IKAPI No. 007/SUL-TENG/2022) Copyright (c) 2023, Abdurrohman Muzakki, dkk

Perumahan Jinggaland B-1, Mpanau, Kec. Sigi-Biromaru Kab. Sigi, Sulawesi Tengah

Telp: 0451-8194166

website: www.feniksmudasejahtera.com

Penulis : Abdurrohman Muzakki, M.Pd.

Frendy Aru Fantiro, M.Pd.

Abdurrohman Muzakki, M.Pd.

Bustanol Arifin, M.Pd.

Setiya Yunus Saputra, M.Pd.

Penata Letak : August Leonardo

Gambar Sampul : Tim Feniks Muda Sejahtera Cetakan Pertama : 2023

Dilarang mereproduksi sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Penerbit.

ISBN No. 978-623-8048-54-0

(3)

iii

DAFTAR ISI

Pendahuluan ... 1

DASAR-DASAR PENJASKES BAGI SEKOLAH DASAR ... 1

A. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 1

B. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 3

C. Gerak sebagai Unsur Pokok Pendidikan Jasmani ... 4

D. Pendidikan Jasmani sebagai Disiplin Ilmu ... 6

E. Karakteristik Pendidikan di Sekolah Dasar... 8

F. Aktivitas Pendidikan Jasmani Bagi Murid Sekolah Dasar ... 9

CONTOH-CONTOH MODIFIKASI PERMAINAN PERMAINAN LINDUNGI RUSA ... 12

PBT (PERMAINAN BOLA TANGAN) ... 15

PERMAINAN LEMPAR SANDAL ... 18

PERMAINAN ENGKLEK ... 21

PERMAINAN RUMAH TAKESHI ... 24

PERMAINAN ZIG-ZAG LOMPAT TALI ... 26

PERMAINAN ESTAFET CONE KRUCUT ... 28

PERMAINAN KOMBINASI ... 31

PERMAINAN LARI BOLA ESTAFET ... 35

PERMAINAN (LABOFET) LARI BOLA ESTAFET ... 38

PERMAINAN INDAKAN (INJAK DAN LAKUKAN) ... 41

PERMAINAN BALI TUNNEL ... 43

PERMAINAN ESBOL (ESTAFET BOLA) ... 46

ESTAFET OLAHRAGA (ESRAGA) ... 48

PERMAINAN BOLA BERANTING ... 51

PERMAINAN IMITATIF CHALLENGE ... 54

PERMAINAN ESTAFET ... 57

PERMAINAN PEDULA ... 60

PERMAINAN GOLA (Gobak sodor bola)... 63

PERMAINAN PERUM (PETAK RUMAH) ... 67

MELEMPAR BOLA ... 70

(4)

iv

PERMAINAN FIND THE CHALLENGE ... 72

PERMAINAN MENCARI HURUF... 74

PERMAINAN CACAT (CEPAT DAN TEPAT) ... 78

PERMAINAN (LOKOMOTOR) ... 81

MPA’A BALE BA ... 83

PENUHI KERANJANG BOLA (PERANBOL) ... 88

PERMAINAN OPER GOL BOLA ... 92

PERMAINAN LAMPAT (LARI CEPAT MELOMPAT) ... 95

PERMAINAN GOBALA (GOBAK SODOR PAKAI BOLA) ... 97

PERMAINAN TAP-TAP TWISTER ... 101

LEG UP WATER ... 105

PERMAINAN LATAKUR (LARI TANGKAP KURUNG) ... 107

PERMAINAN BOLA TANGAN ... 111

PAPAN MELANGKAH ... 114

PERMAINAN BOTTLE SHOT (Tembakan Tutup Botol ) ... 116

GILIR BOLA LEMPAR (G-BoL)... 118

LARI CEPAT MEMINDAHKAN BENDERA ... 122

PERMAINAN OPER BOLA TANGAN (OBOT) ... 127

Daftar Pustaka ... 131

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat rahmat-Nya lah penulisan buku yang berjudul

“BUKU AJAR KAJIAN PENJAS SD (LENGKAP DENGAN CONTOH-CONTOH MODIFIKASI PERMAIANAN)” ini dapat terlaksana dan selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.

Penulisan buku ajar ini bertujuan untuk memudahkan bagi mahasiswa sebagai calon guru agar apa yang diprogramkan dan disampaikan kepada siswanya kelak berjalan dengan lancar dan mudah dipahami, dengan adanya buku yang berisikan beberpa contoh modifikasi permaianan ini diharapkan bisa membantu memecahkan masalah pebgajara penjas terutama di tingkatan sekolah dasar dimana dirasa masih kurang beragam saat melakukan permainan dan cenderung monoton memainkan permainan yang itu itu saja, sedangkan bagi siswa akan memudahkan dalam belajar yang selama ini menjadi kendala apabila ingin menambah pengetahuannya terhadap sumber materi pelajaran.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan atau kelemahan dalam penyelesaian penulisan buku ini, untuk itu masukan, tambahan, informasi dan kritikan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan, untuk perbaikan-perbaikan dalam penulisan buku-buku berikutnya.

Demikian sedikit ungkapan dari penulis dan bila ada kata-kata atau isi buku yang kurang berkenan bagi pembaca/pengguna buku ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

Penulis

(6)

vi

(7)

1

PENDAHULUAN

DASAR-DASAR PENJASKES BAGI SEKOLAH DASAR

A. Hakikat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan pada umumnya yang mempengaruhi potensi peserta didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor melalui aktivitas jasmani. Melalui aktivitas jasmani anak akan memperoleh berbagai macam pengalaman yang berharga untuk kehidupan seperti kecerdasan, emosi, perhatian, kerjasama, keterampilan, dsb. Aktivitas jasmani untuk pendidikan jasmani ini dapat melalui olahraga atau non olahraga.

Pengertian pendidikan jasmani telah banyak diterangkan oleh para ahli pendidikan jasmani diantaranya adalah :

Williams menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah semua aktivitas manusia yang dipilih jenisnya dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Singer memberi batasan mengenai pendidikan jasmani sebagai pendidikan melalui jasmani berbentuk suatu program aktivitas jasmani yang medianya gerak tubuh dirancang untuk menghasilkan beragam pengalaman dan tujuan antara lain belajar, sosial, intelektual, keindahan dan kesehatan.

Undang-Undang no. 4 Thn 1950 tentang Dasar Dasar Pendidikan dan Pengajaran Bab IV pasal 9 tertulis pendidikan jasmani yang menuju kepada keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembang jiwa, dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia yang sehat dan kuat lahir dan batin diberi kepada segala jenis sekolah.

UNESCO memberikan pengertian pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan manusia sebagai individu atau anggota masyarakat dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembangunan watak.

Bucher menyatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian yang integral dari seluruh proses pendididkan yang bertujuan

(8)

2

mengembangkan fisik, mental, emosi, dan sosial, melalui aktivitas jasmani yang telah dipilih untuk mencapai hasilnya.

Frost menyatakan bawa pendidikn jasmani terdiri dari perubahan dan penyesuaian yang terjadi pada individu bila ia bergerak dan mempelajari gerak. Termasuk di dalam gerak adalah merangkak, berjalan, berlari, memanjat, melompat, melempar dan gerakan lain yang dilakukan bila berpartisipasi dalam permaianan, senam, tari, renang, dan beladiri.

Sukintaka menyatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian yang integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan untuk mengembangkan kebuaran jasmani, mental sosial, serta emosional dalam kerangka menuju manusia Indonesia seutuhnya dengan wahana aktivitas jasmani sehingga pengertian pendidikan jasmani adalah proses interakasi antara peserta didik dengan lingkungan melalui aktivitas jasmani yang disusun secara sistematis untuk menuju manusia Indonesia seutuhnya.

SK Mendikbud nomor 413/U/1987 menyebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian yang integral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, intelektual, dan emosional.

Rusli Lutan menyatakan bahwa pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai proses sosialisasi melalui aktivitas jasmani, bermain, dan atau olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan.

Agus Mahendra menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah proses pendidikan tentang dan melalui jasmani, permaianan dan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.

Wawan S. Suherman menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi.

Dari berbagai pendapat tadi jelaslah bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan pada umumnya melalui aktivitas jasmani. Melalui aktivitas jasmani ini peserta didik memperoleh beragam pengalaman kehidupan yang nyata sehingga benar-benar membawa anak kearah sikap tindakan yang baik.

(9)

3 B. Tujuan Pendidikan Jasmani

Berdasarkan pemahaman mengenai hakikat pendidikan jasmani maka tujuan pendidikan jasmani sama dengan tujuan pendidikan pada umumnya, karena pendidikan jasmani merupakan bagian yang integral dari pendidikan pada umumnya melalui aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani yang meliputi berbagai aktivitas jasmani dan olahraga hanya sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan pendididkan pada umumnya. Secara umum tujuan pendidikan digolongkan menjadi tiga ranah/domain yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Ranah kognitif mencakup tujuan berkenaan dengan kecerdasan, pengetahuan, pemahaman,konsep, keterampilan berfikir, analisis, dan evaluasi. Ranah afektif mencakup tujuan berkenaan dengan nilai rasa, sikap, apresiasi, nilai sosial. Ranah psikomotor mencakup tujuan berkenaan dengan keterampilan gerak, sikap tubuh, kebugaran jasmani, dan kondisi fisik. Secara rinci tujuan pendidikan di Indonesia terdapat dalam Undang- undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab II pasal 3 bahwa tujuan pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif.

Mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedang dalam UU no 4 Th 1954 Bab VI pasal 9 tujuan pendidikan jasmani jangka panjang adalah untuk menuju

keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan sehat lahir dan batin. Dalam jangka pendek tujuan pendidikan jasmani adalah untuk (1) memberi rangsang pertumbuhan badan, (2) memperbaiki dan membentuk gerak dan sikap tubuh, (3) memperbesar daya prestasi, (4) mengembangkan kebiasaan hidup sehat, (5) Memajukan semangat kerja sama, (6) menangkal pengaruh buruk kehidupan dari luar, (7) membentuk dan mempertahankan kegemaran bergerak.

Secara khusus sejumlah ahli pendidikan jasmani mengemukakan pendapatnya mengenai tujuan pendidikan jasmani seperti Agnes Stoodley ada lima aspek tujuan pendidikan jasmani yaitu:

1. perkembangan kesehatan, jasmani atau organ- organ tubuh,

(10)

4 2. perkembangan mental emosional, 3. perkembangan neuro-muskular, 4. perkembangan sosial dan, 5. perkembangan intelektual.

Sedang Bookwalter menyataka bahwa tujuan ideal dari pendidikan jasmani adalah perkembangan optimal dari individu yang utuh dan berkemampuan menyesuaikan diri secara jasmaniah, sosial dan mental, melalui pelajaran yang terarah dan partisipasi dalam olahraga yang dipilih aktivitas ritmis dan senam yang dilaksanakan sesuai dengan standard sosial dan kesehatan.

Dalam kurikulum pendidikan jasmani di sekolah disebutkan bahwa tujuan pendidikan jasmani dan olahraga agar peserta didik memiliki kemampuan :

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugararan jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang dipilih.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai- nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif.

C. Gerak sebagai Unsur Pokok Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang berarti aktivitas jasmani sebagai obyek kajian dari pendidikan jasmani, melalui aktivitas jasmani inilah tujuan pendidikan

(11)

5

dapat dicapai. Aktivitas jasmani berpusat pada gerak manusia, oleh karena itu guru pendidikan jasmani haruslah memahami sungguh mengenai gerak manusia sebagai titik sentral pendidikan jasmani sehingga diharapkan dapat membantu peserta didik dapat bergerak secara efektif dan efesien

serta aman dalam melakukannnya.

Gerak secara umum diartikan sebagai suatu perubahan posisi dalam ruang dan waktu, sedang gerak manusia adalah perubahan posisi tubuh dalam ruang atau terhadap bagian tubuh lainnya. Dalam pola gerak yang baik melibatkan tiga komponen gerak yaitu gerak berkenaan sikap tubuh, dengan transport, dan dengan tangan. Komponen sikap tubuh dan transport adalah pola gerak yang berkenaan dengan gerakan untuk melawan gaya tarik bumi, sedang tangan berkenaan dengan pola gerak khusus.

Ada tiga faktor yang berpengaruh dalam melakukan gerak secara baik yaitu:

1. faktor unjuk kerja jasmani, 2. faktor struktural,

3. faktor psikologis.

Faktor unjuk kerja jasmani merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam aktivitas jasmani dan olah raga. Faktor ini terdiri dari pertama yaitu faktor yang mendasari semua gerak atau faktor unjuk kerja jasmani seperti: kekuatan, kecepatan, daya ledak, keseimbangan, kelentukan, daya tahan, ketepatan, kelincahan, koordinasi, dan kekebalan. Kedua adalah faktor aktivitas universal atau kemampuan gerak dasar yang terdiri dari gerak lokomotor, non lokomotor, dan manipulasi. Ketiga adalah gerak khusus yang diperoleh melalui latihan yang intensif dan merupakan keterampilan yang spesifik.

Faktor strukural berkenaan dengan sikap/tipe tubuh, berat badan, tinggi badan, bentuk dan struktur tubuh. Faktor- faktor ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang. Sedang faktor yang ketiga adalah faktor psikologis meliputi: kecerdasan, perhatian, motivasi, kemauan, keinginan, minat, keberanian, kecemasan, ketakutan, emosi, keuletan, daya juang dsb. Faktor psikologis ini juga berpengaruh terhadap aktivitas jasmani seseorang.

Secara khusus Singer menyatakan bahwa keberhasilan gerak seseorang dipengarui oleh faktor- faktor pribadi yang meliputi:

(12)

6 1. karakteristik jasmani,

2. kemampuan gerak, 3. rasa aman,

4. kemampuan perceptual, 5. kecerdasan dan emosi.

Sedang materi pendidikan jasmani yang tercantum dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan dari tingkat pendidikan dasar sampai sekolah menengah tingkat atas terdiri dari tujuh komponen atau bidang yaitu:

1. Permainan dan olahraga.

2. Aktivitas pengembangan 3. Senam

4. Aktivitas ritmik 5. Aquatik

6. Aktivitas luar kelas 7. Kesehatan

D. Pendidikan Jasmani sebagai Disiplin Ilmu

Suatu pengetahuan dapat dipandang sebagai suatu ilmu apabila mempunyai ciri- ciri tertentu dan dilaksanakan secara penuh disiplin dan konskuen. Ciri- ciri tersebut adalah ontologi, epistimologi dan aksiologi. Ontologi yang berarti ilmu tersebut mempunyai obek kajian yang jelas dan belum digarap oleh ilmu lain, dalam hal ini sebagi obyek kajian pendidikan jasmani adalah gerak manusia. Sedang epistimologi bahwa ilmu tersebut dibentuk dan disusun melalui kajian teori yang berdasarkan logika atau penalaran tertentu. Ciri yang ketiga adalah aksiologi yang berarti ilmu tersebut bermafaat untuk kehidupan manusia pada umumnya. Menurur Frost satu disiplin adalah satu cabang pengetahuan yang diteliti dan diajarkan semata- mata untuk dapat lebih banyak mengetahuinya, yang terdiri dari fakta, asas dan teori yang telah diakui kebenarannya atau telah didukung oleh banyak bukti.

Foshay mendiskusikan tiga kriteria disiplin yaitu:

1. untuk ada sebuah disiplin antara lain ada kesepakatan dari orang yang terkait mengenai ranah tersebut,

(13)

7

2. anggota dari satu disiplin menyepakati satu perangkat peraturan yang diaplikasikan dalam kegiatan ilmiah untuk menciptakan pengetahuan dalam bidang yang diselidiki

3. dalam berbagai disiplin, sejarah dari disiplin itu penting.

Sedang Nixon menyatakan ada 7 unsur yang menonjol dari criteria disiplin yaitu:

1. satu disiplin mempunyai ranah ranah yang dapat diidentifikasi, ia mengajukan pertanyaan yang vital, ia berhubungan dengan tema yang bermakna, satu lingkup penelitian yang khusus, satu pusat inti perhatian, ia mempunyai titik permulaan yang pasti, dan ia memiliki tujuan yang dinyatakan,

2. satu disiplin diberi cirri karena memiliki satu sejarah yang lingkupnya luas,

3. satu disiplin berakar pada satu struktur yang mantap, ia memiliki satu struktur konseptual yang khas, ia terdiri dari hubungan konseptual dan juga hubungan dengan fakta.

4. satu disiplin mempunyai integritas yang khas dan kualitas,

5. satu disiplin dikenal dari prosedur dan metode yang digunakan, ia menggunakan alat intelektuyal dan konseptual dan juga alat teknis dan mekanis, ia mematuhi satu perangkat peraturan,

6. satu disiplin dikenal sebagai proses dan juga hasil (pengetahuan, asas, generalisasi atau penyamarataan),

7. satu disiplin tergantung pada bahasa yang cermat dan tepat, untuk dapat berkomunikasi secara tepat dan hati- hati baik dengan teman sesama anggota disiplin maupun orang luar.

Dari uraian di atas telah jelas mengenai pengertia disiplin akademik atau ilmu, apakah pendidikan jasmani termasuk dalam suatu disiplin ilmu atau tidak belum terjawab. Para pakar berpendapat bahwa satu disiplin ilmu harus mempunyai tubuh pengetahuan. Tubuh pengetahuan dari pendidikan jasmani adalah bagian dari pengetahuan yang berasal dari banyak disiplin yangterjalin menjadi satu unit yang terintegrasi dan berhubungan dengan pendidikan jasmani. Tubuh pengetahuan pendidikan jasmani berasal dari disiplin biologi, antropologi, sosiologi, psikologi, filosofi, fisika, dan disiplin lainnya.

Sehingga disiplin pendidikan jasmani dapat dikatakan bersifat antar disiplin dan silang disiplin. Antar disiplin berarti disiplin itu

(14)

8

berlandaskan pada pengetahuan yang diambil dari beberapa disiplin lain seperti anatomi, fisiologi, psikologi. Sedang silang disiplin mengandung pengertian bahwa pendidikan jasmani juga memusatkan pada aspek disiplin lain seperti fisilogi latihan adalah salah satu aspek dari fisiologi, psikologi pendidikan jasmani adalah satu aspek dari psikologi dsb.

E. Karakteristik Pendidikan di Sekolah Dasar

Karakteristik yang menonjol pada anak usia Sekolah Dasar adalah senang bermain, selalu bergerak, bekerja atau bermain dalam kelompok dan senantiasa ingin melaksanakan atau merasakan sendiri apa yang mereka lihat. Implikasi keempat karakteristik tersebut terhadap penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar akan dibahas dalam kegiatan belajar ini.

Karakteristik anak usia Sekolah Dasar menurut Sutjihati Somantri dan Nana Syaodih, (2006:24):

1. Senang Bermain.

Pada umumnya anak Sekolah Dasar terutama kelas-kelas rendah itu senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru Sekolah Dasar untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan, terutama untuk kelas rendah. Guru Sekolah Dasar seyogyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya bergantian antara mata pelajaran serius seperti IPA, Matematika dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti Pendidikan Jasmani atau Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).

2. Senang Bergerak.

Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak Sekolah Dasar dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.

3. Senangnya Bekerja Sama (Kooperatif).

(15)

9

Melalui pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak dapat belajar aspek-aspek penting dalam proses sosialisasi seperti belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada orang dewasa di sekelilingnya, mempelajari perilaku yang dapat diterima oleh lingkungannya, belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing secara sehat bersama teman-temannya, belajar bagaimana bekerja dalam kelompok, belajar keadilan dan demokrasi melalui kelompok.

Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.

4. Melakukan Sesuatu Secara Langsung.

Berdasarkan teori tentang psikologi perkembangan yang terkait dengan perkembangan kognitif, anak Sekolah Dasar memasuki tahap operasi konkrit. Dari apa yang dipelajari di sekolah, anak belajar menghubungkan antara konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Pada masa ini anak belajar untuk membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi badan, peran jenis kelamin dan moral. Pembelajaran di Sekolah Dasar cepat dipahami anak, apabila anak dilibatkan langsung melakukan atau praktik apa yang diajarkan gurunya. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah mata angin dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk langsung setiap arah angin, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan diketahui secara persis dari arah mana angin saat itu bertiup.

F. Aktivitas Pendidikan Jasmani Bagi Murid Sekolah Dasar

Sebagai guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar haruslah dapat memberikan kesempatan untuk para murid dalam melakukan kegiatan Pendidikan Jasmani yaitu: dalam bentuk aktivitas keterampilan beberapa macam cabang olahraga antara lain:

(16)

10

1. Bermain bola besar: sepak bola, bola voli, bola basket dan lain-lain.

2. Bermain bola kecil: kasti, roundes, softball, tenis meja dan lain-lain.

3. Permainan yang bersifat lomba untuk menumbuh-kembangkan daya saing yang sehat. Seperti lomba lari jarak pendek (50 m, 100 m), lompat jauh, lompat tinggi, estafet 4 x 10 m, lari mondar-mandir: 4 x 10 m dan sebagainya.

4. Mengukur kemampuan diri sendiri: push up, sit up, lompat jongkok keseimbangan dan melatih ketepatan sasaran yang telah ditetapkan, misalnya: menyepak bola ke gawang, gerak kombinasi (squat thrust), memanjat tali, membuat balok sasaran gol yang telah diberi angka. Melempar bola dengan sasaran yang telah ditentukan atau melakukan gerakan keseimbangan dengan waktu yang telah ditetapkan dan sebagainya. Di samping untuk kegiatan perorangan perlu pula kegiatan Pendidikan Jasmani untuk kelompok atau beregu atau berpasangan. Hal ini sudah barang tentu anda telah pernah mengalami sendiri pada saat masih di Sekolah Dasar, SLTP atau SLTA, seperti pertandingan sepak bola, tarik tambang dan sebagainya.

Kegiatan fisik yang berkaitan dengan gerak berirama, bisa dilakukan dengan diawali musik irama tertentu, kemudian para murid diminta untuk menirukan gerak yang dilakukan oleh guru. Selain itu dapat juga diberikan kebebasan untuk para murid melakukan gerakan yang sebebas-bebasnya sesuai dengan kemauannya. Sehingga siswa dengan mandiri dapat menciptakan sebuah gerakan senam, hal ini sama saja guru menanamkan dayacipta atau kreativitas pada muridnya.

Kegiatan jasmani untuk memupuk keberanian murid, seperti:

melakukan guling ke depan atau ke belakang, lompat harimau dengan rintangan. Hal ini guru perlu memberikan pedoman untuk keamanan anak dengan setiap saat untuk berguling, dagu menyentuh dada (ditekuk) dan badan selalu dalam posisi "membola", dengan demikian akan mempermudah bergulingnya badan. Bermain bola tembak, kasti, petak umpet atau permainan lain yang pernah Anda lakukan pada saat Anda masih kecil. Ingat pada setiap daerah mempunyai permainan yang serupa dengan maksud untuk menanamkan keberanian murid.

(17)

11

CONTOH-CONTOH

MODIFIKASI PERMAINAN

(18)

12

PERMAINAN LINDUNGI RUSA

Tujuan 1. Untuk melatih kelincahan peserta didik 2. Untuk meningkatkan konsentrasi peserta didik 3. Membangun kerja sama tim atau sportifitas 4. Mengembangkan rasa kepercayaan pada teman 5. Meningkatkan kekuatan fisik pada peserta didik Aspek Gerak 1. Lari

2. Menghindar 3. Melempar bola 4. Menangkap bola Properti Bola mainan atau bola karet Waktu 15 Menit (Opsional) Ukuran

Lapangan Opsional

Persiapan 1. Siapkan bola mainan untuk dijadikan peluru 2. Pilih empat atau lebih anak untuk menjadi

pemburu

3. Pilih satu atau lebih anak untuk menjadi rusa 4. Lalu pilih juga satu atau lebih anak untuk

melindungi rusa dari pemburu

Peraturan 1. Pemburu hanya perlu fokus agar bola dapat mengenai rusa.

2. Jika bola mengenai pelindung rusa, pelindung rusa tidak akan dikeluarkan dari permainan.

3. Pelindung rusa dapat mengenai bola pada si pemburu, agar ia dapat dikeluarkan dari permainan. Jika pelindung rusa dapat mengenai bola pada semua pemburu, maka pelindung rusa dan rusa dinyatakan menang dalam permainan.

4. Jika pelindung rusa dan rusa dapat bertahan dengan waktu yang cukup lama sekitar ± 3-5 menit, maka akan dinyatakan menang dalam permainan.

Cara Bermain 1. Pilih empat anak untuk untuk menjadi pelempar, satu anak untuk menjadi pelempar bertahan untuk melindungi dua anak yang ada dibelakangnya dari lembara bola. (Jumlah anak yang ikut dalam permainan bisa bertambah)

2. Setelah menentukan pemain. Buatlah bentuk

(19)

13

melingkar seperti pada contoh gambar berikut!

3. Dalam permainan pelempar boleh mengoper bola satu sama lain untuk mengenai dua diantara tiga anak yang ada didalam lingkaran.

4. Anak yang dibarisan paling depan, yang ada diantara tiga anak dalam lingkaran bisa disebut dengan pelempar bertahan, ia harus melindungi dua anak yang ada dibelakangnya agar tidak terkena lemparan bola.

5. Jika kedua anak yang ada dibelakangnya tersebut terkena lemparan bola maka anak yang ada didalam lingkaran dinyatakan kalah dalam permainan.

(20)

14

6. Untuk melindungi temannya, anak yang menjadi pelempar bertahan dapat melemparkan bola agar mengenai si pelempar. Jika lemparan bolanya mengenai salah satu pelempar maka si pelempar yang terkena bola harus keluar dari permainan.

7. Dalam permainan ini, pelempar akan menang jika berhasil mengenai semua anak yang berada dalam lingkaran dengan bola. Lalu, pelempar akan kalah jika pelempar bertahan dapat mengenai bola pada semua pelempar atau mereka dapat bertahan dengan menghindari bola selama mungkin anak yang berada didalam lingkaran dinyatakan menang.

(21)

15

PBT (PERMAINAN BOLA TANGAN)

Tujuan 1. Dapat meningkatkan power, daya tahan fisik, dan ketepatan melempar agar meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot serta daya tahan tubuh.

2. Memupuk rasa kerjasama, tanggung jawab, dan disiplin agar setiap pemain dapat saling bekerja sama untuk memenangkan permainan ini.

3. Menumbuh kembangkan rasa kejujuran, dan sportifitas.

Aspek Gerak 1. Menangkap bola

2. Mengoper atau Melempar bola ke kawan 3. Menggiring Bola

4. Menembak Bola ke Gawang Properti 1. Bola

2. Stopwatch 3. Gawang Waktu 15 Menit (Opsional) Ukuran

Lapangan P 18 M dan L 9M

Peraturan 1. Bola diberikan dengan menyentuh pemain kawan maupun dengan cara passing menggunakan dua tangan atau satu tangan

2. Pemain lawan tidak diperbolehkan merebut bola apabila pemain lain tidak dalam posisi mendrible ataupun sedang dalam posisi diam

3. Membawa/memegang bola tidak lebih dari 3 detik

4. Tidak diperbolehkan menendang bola dengan kaki

5. Tidak diperbolehkan memukul, menarik, mendorong lawan Setiap terjadi pelanggaran yang keras menurut wasit, akan dilakukan lemparan bebas dari garis tengah.

6. Jika bola keluar lapangan bola akan diberikan lemparan bebas

7. Pergantian pemain bisa dilakukan kapan saja 8. Jika terjadi skor yang sama akan di lakukan

tambahan waktu dan yang mencetak angka pertama kali team itulah yang menjadi pemenang

(22)

16

Cara Bermain Permainan Bola Tangan Modifikasi ini dimulai dengan jumpball seperti permainan bola basket. Setelah bola dikuasai oleh salah satu tim, bola di lempar ke teman satu tim, selanjutnya dioper lagi keteman 1 tim kemudian dilemparkan terus sampai ke penjaga gawang. Sampai di depan gawang teknik digunakan adalah tembakan 1 tangan atau pun 2 tangan begitu seterusnya. Pertandingan dinyatakan berakhir apabila waktu sudah habis dan ada tanda peluit panjang dari wasit. Waktu pertandingannya adalah 2x7 menit.

1. Menangkap Bola

2. Mengoper atau Melempar bola ke kawan

3. Menggiring Bola

(23)

17 4. Menembak Bola

(24)

18

PERMAINAN LEMPAR SANDAL

Tujuan Lempar sandal sendiri merupakan salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan dan sederhana serta mudah dimainkan. Dalam permainan lempar sandal ini anak hanya akan membutuhkan sandal sebagai media untuk bermain. Lempar sandal biasanya dimainkan secara berkelompok hal ini termasuk dalam tahapan permainan kooperatif. Dalam permainan kooperatif anak sudah mampu untuk bekerjasama dalam suatu permainan terutama dalam satu tim karena anak akan berpikir bahwa mereka satu tim memiliki satu tujuan yang sama. Permainan lempar sandal ini dapat dimainkan di manapun seperti halnya gambar diatas anak memainkan lempar sandal pada halaman parkiran karena lingkungan yang berada di kota tidak menghalangi anak untuk bermain tradisional dengan teman sebayanya. Permainan ini sangat digemari oleh anak usia 5- 6 tahun. Lempar sandal dapat menstimulasi aspek perkembangan fisik motorik kasar karena saat bermain anak akan melompat, berlari, dan melempar. Akan tetapi, untuk anak usia dini tentunya perlu pengawasan orang tua agar saat bermain karena jika terdapat anak yang tidak dapat mengendalikan sifat egosentrisnya maka akan menyebabkan anak berkelahi dengan anak lainnya Aspek Gerak 1. Lari.

2. Berjalan biasa.

3. Menghindari (opsional/tergantung) 4. Loncat.

5. Menangkap.

Properti 4 buah sandal

Peraturan 1) Masing-masing pemain dari tim penyusun sandal memiliki 3 kali kesempatan untuk melempar susunan sandal. Misalnya dalam 1 tim terdapat 5 pemain, masing - masing pemain memiliki 3 kali kesempatan, dan jika pemain tersebut gagal melempar dalam 3 kali, maka diganti dengan pemain yang lain. Jika semua pemain gagal maka tim tersebut bertukar peran dengan tim yang kalah.

2) Tidak boleh melempar pemain sambil mengejar, apalagi menipu. Maksudnya adalah mengeluarkan

(25)

19

gaya melempar, padahal tidak melempar. Sehingga pemain / lawan yang akan dilempar sandal tetap melakukan gerakan menghindar.

3) Saat menyusun sandal, musuh (tim yang kalah) tidak boleh melempar sandal yang sedang disusun, kecuali terkena oleh pemain sendiri (pemain dari tim penyusun sandal).

Cara Bermain 1) Para pemain dibagi kedalam dua tim.

2) Setelah dibagi, kedua tim suit, diwakili masing-masing satu anggota.

3) Tim yang menang akan melempar ketiga sandal yang tersusun, kemudian menyusun kembali sandal tersebut.

Sementara tim yang kalah melempari pemain dari tim menang dengan satu sandal yang telah disediakan tadi.

4) Semua pemain tim menang harus mampu menyusun kembali sandal dengan baik, sebelum semua pemain terkena lemparan sandal.

5) Tim yang kalah harus mampu melempari semua pemain dari tim yang menang sebelum sandal tersusun

(26)

20

6) Jika tim yang menang suit tadi memenangi permainan dengan berhasil menyusun ketiga sandal, maka tim tersebut mendapatkan point 1 dan bergiliran dengan tim yang kalah suit tadi. Maksudnya adalah tim yang kalah yang sekarang bermain sebagai penyusun sandal.

7) Jika tim yang menang suit telah kehabisan pemain (karena dilempari), maka mereka harus berganti peran dengan tim yang kalah suit tadi.

(27)

21

PERMAINAN ENGKLEK

Tujuan 1. Untuk melatih kekuatan otot kaki.

2. Untuk melatih kelincahan.

3. Untuk mengasah kamampuan motorik.

Aspek Gerak

1. Melemparkan batu kedalam kotak.

2. Loncat dengan menggunakan satu kaki sebagai tumpuan.

Properti Kapur untuk membuat kotak dan gaco Waktu 15 menit

Ukuran Lapangan

Opsional

Peraturan 1. Permainan bisa dilakukan secara individu maupun kelompok berjumlah 3-6 orang.

2. Sebelum permainan dimulai kita hompimpa untuk giliran dalam permainan tersebut.

3. Melakukan pemainan secara giliran.

4. Permaianan dilakukan menyesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan dalampermainan tersebut.

5. Jika semua pemain sudah melakukan permainan dengan cara bergilir, permainan telah selesai

Cara Bermain

1. Membuat kotak untuk engklek dengan menggunakan kapur maupun bata.

2. Semua permainan belum dimulai, kita lkukan hompimpa terlebih dahulu supaya mengetahui giliran pada permainnanya.

(28)

22

3. Melempar gaco dan tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan.

4. Ketika gaco telah mendarat ke kotak, pemain harus melompat ke area yang ada disebelahnya dengan menggunakan satu kaki.

5. Pemain boleh beristirahat dengan menurunkan kedua kaki di area tertentu.

(29)

23

6. Setalah permaianan itu beralan sesuai giliran masing-masing pemain, permaianan selesai.

(30)

24

PERMAINAN RUMAH TAKESHI

Tujuan Merebut rumah dengan cara menyentuh rumah dan mempertahankan tawanan pihak lawan akan menjadi pemenangnya. Kemenangan bisa terjadi bila pihak yang memiliki rumah bisa merebut tawanan.

Aspek Gerak

1. Gerak kaki 2. Gerak tangan 3. Gerak badan Properti -

Waktu 15 Menit

Peraturan Pihak yang lebih dahulu menyentuh rumah atau mendapatkan tawanan akan memenangkan permainan ini.

Cara Bermain

1. Bentuk dua Kelompok

2. Perwakilan dari 2 kelompok melakukan undian untuk menentukan siapa yang memiliki rumah dan siapa yang menjadi tawanan

3. Pihak yang menjadi tawanan harus mengikuti barisan pihak yang akan merebut rumah.

(31)

25

4. Pihak benteng harus menjaga dan mempertahankan rumahnya agar lawan tidak menyentuh rumah tersebut dan pihak rumah harus mendapatkan tawanan yaitu teman mereka agar memenangkan pertandingan ini

5. Pihak yang merebut rumah harus mempertahankan tawanan dan harus bisa menyentuh rumah agar memenangkan pertandingan

(32)

26

PERMAINAN ZIG-ZAG LOMPAT TALI

Tujuan 1. Melatih kelincahan pada saat pemain memainkan permainan ini

2. Menjaga keseimbangan supaya pemain tidak terjatuh pada saat melakukan permainan ini

3. Menjaga ketahanan fisik agar setiap pemain dapat menjaga ketahanan disik sampai waktu permainan selesai

Aspek Gerak

1. Lari 2. Loncat 3. Kecepatan Properti 1. Lompat Tali

2. Sconekok Waktu 15 Menit Cara

Bermain

1. Anak anak yang ingin melakukan permainan tersebut membentuk kelompok 1 kelompok 3 anak disuruh baris terlebih dahulu untuk memastikan siapa yang akan memulai permainan tersebut terebih dahulu

2. Setelah berbaris anak yang barisan awal memulai permainan terlebih dahulu yaitu cepet cepetan lompat tali

(33)

27

3. Setelah melakukan lompat tali 2 anak tersebtut kembali dengan melakukan lari zig zag cepet cepetan dan yang sampai duluan dialah pemenangya

(34)

28

PERMAINAN ESTAFET CONE KRUCUT

Tujuan 1. Melatih siswa dalam kerjasama kelompok, siswa diharapkan dapat bergotong royong dengan sesama tim atau kelompoknya

2. Melatih kecekatan siswa dalam memindahkan cone kerucut

3. Melatih kelincahan siswa, siswa dilatih kelincahannya dari posisi duduk berdiri dan berlari

4. Melihat kecepatan siswa dalam berlari Aspek

Gerak

Lari

Properti Cone Kerucut Waktu 15 Menit Cara

Bermain

1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok membentuk barisan lurus kebelakang

2. Setelah membentuk barisan, letakkan cone kerucut di depan siswa dan di sebrang siswa (dengan jarak -/+

1,5 meter)

3. Setelah cone diletakkan, siswa harus duduk berurutan sesuai kelompok

(35)

29

4. Khusus siswa yang berada di barisan paling depan harus berdiri

5. Dalam hitungan ke 3 setiap siswa yang ada di depan harus lari membawa cone di depannya

6. Siswa lari memutari cone kerucut yang ada di seberang sampai dan harus mengasihkan cone kerucutnya kepada teman yang berada di paling belakang

7. Jika sudah dikasih pada teman yang paling belakang, tugasnya temannya yaitu mengestafetkan cone kerucut ke depan dengan menggunakan kedua tangan (memindahkan cone kerucut harus memakai kedua tangan dan harus di atas kepala tidak boleh lewat

(36)

30

pinggir kepala. Jika diketahui mengestafetkan tidak sesuai aturan maka tim tersebut harus memulai lagi dari awal)

8. Setelah cone sudah sampai di depan anak yang berada di barisan depan selanjutkan berlari seperti yang sudah dilakukan temannya di awal.

9. Tim atau kelompok yang sudah berlari dan habis pasukannya terlebih dahulu merakalah pemenangnya

(37)

31

PERMAINAN KOMBINASI

Tujuan 1. Melatih ketelitian, kecepatan dan kelincahan anak.

2. Melatih kebugaran tubuh dari gerakan yang di praktikkan.

3. Melatih kekompakan dari setiap pemain untuk berkontribusi.

4. Menumbuhkan suasana belajar yang ceria.

5. Menjaga ketahanan fisik, agar setiap pemain dapat menjaga ketahanan fisik

Aspek Gerak

1. Lari Zig-zag 2. Lompat 3. Lari sprin

Properti 1. Cone untuk jarak setiap gerakan yang di praktikkan.

2. Kapur (opsional) untuk tanda mulainya permainan.

3. Peluit untuk tanda permainan dimulai dan selesai.

Waktu 15 Menit Ukuran

Lapangan

3m (opsional)

Peraturan 1. 4 anak atau lebih untuk bermain, harus genap.

2. Pemain harus melewati cone yang telah di susun wasit.

3. Durasi waktu maksimal 2 menit.

4. Jarak setiap cone 30cm, boleh di ukur dengan satuan baku maupun tidak baku.

5. Tim yang lebih dulu menyelesaikan akan memenangkan permainan.

6. Tim yang kalah akan di beri hukuman bernyanyi dari tim yang menang.

Cara Bermain

1. Pertama-tama semua peserta harus melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk melemaskan otot dan juga menghindari cidera.

2. Ketika bermain di butuhkan 4 anak atau lebih, 1 tim untuk 2 anak untuk melakukan permainan

3. Lalu wasit menyusun 8 cone yang akan di gunakan, 4

(38)

32 kone untuk satu tim

4. Ketika peluit di bunyikan 1 siswa memulai gerak permainan (lari zig-zag, lompat, lari sprin) satu putaran kembali, untuk menepuk tangan 1 tim yang lain.

a. Lari zig-zag

(39)

33 b. Lompat

c. Lari Sprint

5. Selanjutnya siswa yang di tepuk tangannya tadi melanjutkan gerak permainan dengan gerakan sama yakni (lari zig-zag, lompat, lari sprin).

6. Tim yang lebih dahulu menyelesaikan permainan yaitu tim yang menang.

(40)

34

7. Durasi waktu yang di berikan selama permainan di tentukan sesuai kecepatan tim menyelesaikan maksimal 2 menit.

8. Ketika waktu sudah habis tetapi pemain belum selesai maka tidak ada pemenang

(41)

35

PERMAINAN LARI BOLA ESTAFET

Tujuan 1. Untuk melatih kerja sama tim, agar permainan berjalan dengan lancar

2. Melatih kelincahan, agar setiap pemain dapat melatih kelincahan dalam bermain

3. Melatih konsentrasi, agar permainan tidak melanggar peraturan yang ada

Aspek Gerak

Lari Estafet Properti Bola

Botol Waktu 15 Menit Ukuran

Lapangan

3m (opsional)

Peraturan 1. Posisi kaki yang menerima bola tidak berubah

2. Posisi yang akan menerima bola tidak melihat ke belakang

3. Bola tidak boleh jatuh

4. Mengoper estafet ke depan dengan lari dan meletakkan bola ke tangan anggota depannya

5. Saat melakukan aktivas selanjutnya pemain melakukan lari zig- zag, tidak boleh lari lurus

6. Jika bola jatuh maka akan diberi hukuman push up 3x Cara

Bermain

1. Membentuk kelompok bebas 5-9 orang, asal merata.

Lalu membentuk barisan dengan rapi. Lalu merentangkan kedua tangan agar jarak tidak berdekatan

2. Bagian anggota belakang membawa bola dan akan memulai estafet

(42)

36

3. Lalu Bola di estafetkan ke depan diberikan kepada teman depannya, dengan lari tanpa posisi kaki anggota yang menerima tidak berubah dari posisi semula

4. Lalu Posisi yang menerima bola dari temannya yang di belakang dengan mengangkat kedua tangan. Posisi kaki tidak berubah dari posisi semula dan tidak melihat ke belakang. Jadi harus bersiap-siap akan menerima bola dari belakang

5. Selanjutnya peserta didik yang dibagian depan membawa bola melalukan rintangan kedua yaitu lari zig-zag melewati cone

(43)

37

6. Lalu Bola tersebut di estafetkan lagi di barisan selanjutnya. Setiap anggota tim saling bekerja sama dan berhati-hati agar bola tidak sampai jatuh

(44)

38

PERMAINAN (LABOFET) LARI BOLA ESTAFET

Tujuan 1. Melatih kekompakan dan kerjasama, agar setiap pemain dapat terlatih dengan kompak dan kerjasama dalam permainan ini

2. Melatih kecepatan, agar setiap pemain dapat terlatih dengan cepat dalam permainan ini

3. Melatih konsentrasi, agar setiap pemain dapat terlatih dengan konsentrasi dalam permainan ini

Aspek Gerak

Lari Estafet bola Properti Bola plastik

Cone Keranjang Waktu 15 Menit Ukuran

Lapangan

P 9 m dan L 4 m

Peraturan 1. Posisi kaki tidak boleh melebihi jarak yang telah ditentukan Bola akan diberikan kepada ketua tim yang ada di depan dan di estafetkan ke belakang

2. Setelah bola berada di siswa paling belakang maka harus lari melewati cone secara zigzag lalu meletakkan bola ke keranjang dan langsung lari ke depan untuk menepuk pundak temannya Jika lupa tidak menepuk pundak teman paling depan maka bola tidak bisa di estafetkan ke belakang, jadi harus menepuk pundak

3. teman paling depan dahulu baru bisa di estafetkan kembali secara berurutan

4. Permainan dilakukan tidak mengunakan waktu, Keranjang yang paling banyak terisi bola maka dinyatakan sebagai pemenang

Cara Bermain

1. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 5 orang dalam 1 kelompok lalu baris ke belakang sesuai dengan jarak 0,5 meter

(45)

39

2. Setelah membentuk barisan, siapkan cone di belakang siswa dan keranjang untuk wadah bola

3. Bola diberikan kepada kepala tim yang ada didepan lalu di estafetkan ke belakang

(46)

40

4. Setelah bola berada di posisi yang paling belakang, maka siswa harus lari melewati cone dengan zigzag sambil membawa bola

5. Jika bola sudah berada di keranjang, maka siswa yang telah meletakkan bola tersebut harus lari kedepan untuk menepuk pundak temannya lalu di estafetkan kembali bola yang ke 2 hingga seterusnya

6. Keranjang yang paling banyak terisi bola maka dinyatakan sebagai pemenang

(47)

41

PERMAINAN INDAKAN (INJAK DAN LAKUKAN)

Tujuan 1. Melatih kelincahan, pada anak

2. Melatih motorik pada anak agar anak dapat konsentrasi

Aspek Gerak

1. Berdiri di depan papan yang ada gambar 2. Melompat sesuai gambar yang di sediakan Properti 1. Kertas bentuk telapak tanggan dan kaki

2. Isolasi Waktu 15 Menit Ukuran

Lapangan

Opsional

Peraturan 1. Setiap anak mempunyai 3 kali kesempatan untuk bermain

2. Jika lebih dari 3 kali maka anak akan gugur dalam permainan tersebut

3. jika ada anak yang 3 kali tidak gagal dalam bermain maka tidask boleh bermain lx lagi.

Cara Bermain

1. Pertama tama anak anak yang akan main akan mengambil undian terlebih dahulu untuk bermain

2. Setelah mengambil undian yang menang duluan akan memluai permainan

(48)

42

3. Memulai permainan indakan tersebut

4. Permainan tersebut telah selesai

(49)

43

PERMAINAN BALI TUNNEL

Tujuan 1. Untuk melatih kecepatan kaki pemain 2. Melatih kekompakkan tim

3. Menjaga ketahanan fisik 4. Melatih kelincahan Aspek

Gerak

1. Melempar

2. Melewati tim yang berada di barisan Properti Bola

Waktu 15 Menit Ukuran

Lapangan

Ukuran lapangan dapat di sesuaikan tergantung tempat dan kesepakatan pemain yang bermain (Opsional)

Peraturan 1. Jika bola keluar dari barisan tim maka harus di ulang 2. Jika ada kecurangan tim akan kena hukuman berupa

lari mutarin lapangan sebanyak 2x Cara

Bermain

1. Murid di bagi menjadi beberapa kelompok dan murid disusun memanjang

2. Kemudian setiap barisan murid harus membuka kaki selebar bahu atau dinamakan sebagai terowongan untuk memasukkan bola tersebut.

3. Untuk melakukan permainan guru meniup peluit sebagai aba aba

(50)

44

4. Setelah itu barisan yang paling depan melempar bola kedalam kolong atau terowongan barisan

5. Kemudian pemain barisan yang paling belakang membawa bola tersebut dan melewati teman atau timnya

6. Kelompok yang selesai duluan itulah yang menang

(51)

45

(52)

46

PERMAINAN ESBOL (ESTAFET BOLA)

Tujuan 1. Dapat melatih ketahanan fisik siswa selama permainan berlangsung

2. Dapat melatih kecekatan siswa selama permainan berlangsung

3. Melatih kerja sama, kekompakan, dan penyusunan strategi terhadap siswa , karena dengan ini dapat membuat mereka berpikir menang dalam permainan Aspek

Gerak

Lari

Lompat katak Lari Zigzag

Properti Bola Plastik (Opsional) Traffic Cone

Keranjang Waktu 15 Menit Ukuran

Lapangan

Opsional

Peraturan 1. Membentuk kelompok dengan beranggotakan 4 orang 2. Saat melakukan permainan bergantian dengan anggota

kelompok lainnya hingga pos 3 3. Siswa dilarang melintasi daerah lawan

4. Yang berhasil memasukkan bola secara lengkap yaitu 4 merupakan kelompok yang menang (diambil yang paling banyak) opsional.

Cara Bermain

1. Sebelum melakukan permianan , hal pertama yang dilakukan yaitu pemanasan dengan tujuan saat permainan mengurangi hal yang tidak diinginkan misalnya cidera

2. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4

(53)

47 orang

3. Tantangan yang pertama yaitu siswa harus melewati tantangan dengan berlari zigzag menuju pos 2 sambil membawa bola plastik

4. Tantangan yang kedua siswa diharuskan melompat hingga pos 3

5. Setelah selesai pada pos 3, siswa dapat melemparkan bola dengan jarak tertentu menuju keranjang bola yang sudah disediakan, Jika bola jatuh siswa dapat mengulanginya hanya maksimal 2 kali pelemparan dari jarak yang sudah ditentukan

(54)

48

ESTAFET OLAHRAGA (ESRAGA)

Tujuan 1. Siswa dapat melatih kebugaran, ketahanan fisik, supaya peserta didik dapat menjaga ketahanan fisik selama waktu permainan berlangsung

2. Siswa dapat mengenal gerakan baru dalam olahraga, 3. Melatih kekompakan setiap kelompok, supaya setiap

kelompok yang bermain bisa saling bekerja sama dalam permainan

4. Melatih kecekatan, kelincahan setiap individu dalam Gerakan permainan

5. Melatih penyusunan strategi dalam permainan, supaya setiap kelompok membuat strategi yang dapat membuat kelompok lawan kalah, dan dimenangkan oleh kelompoknya

Aspek Gerak

Lari

Lompat tali (imitasi) Lompat katak Lari zig zag

Properti Tongkat kecil bisa menyesuaikan Kun bisa menyesuaikan

Tali bisa imitasi tidak harus asli Waktu 15 Menit

Ukuran Lapangan

Panjang 10 m Lebar 8 m

Peraturan 1. Membentuk kelompok dengan beranggotakan 4 orang 2. Tongkat tidak boleh jatuh, apabila jatuh maka

mengulang dari awal (anak pertama yg memegang tongkat)

3. Peserta didik dilarang memasuki lintasan daerah lawan

4. Yang pertama menginjak garis finish adalah kelompok yang menang

Cara Bermain

1. Pemanasan terlebih dahulu sebelum melaksanaan permainan dengan tujuan mengurangi cidera dalam pelaksanaan.

(55)

49

2. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang dengan menempati posisi pada pos masing – masing

3. Anak (1) lari ke pos Anak (2) dengan membawa tongkat

4. Anak (2) membawa tongkat ke arah anak (3) dengan gaya lompat tali

(56)

50

5. Anak (3) membawa tongkat ke Anak (4) dengan gaya lompat katak

6. Anak (4) membawa tongkat ke arah garis finish dengan lari zig zag

7. Anak yang pertama menginjak garis finish adalah kelompok yang Win

(57)

51

PERMAINAN BOLA BERANTING

Tujuan 1. Untuk melatih kekompakan, agar setiap pemain dapat saling bekerja sama.

2. Untuk melatih koordinasi tangan dan mata.

3. Untuk melatih kelentukan otot pinggang.

4. Untuk melatih kecepatan, dan ketepatan pemain Aspek

Gerak

1. Mengakap 2. Estafet tangan 3. Menunduk Properti Bola

Waktu 15 Menit Ukuran

Lapangan

Menyesuaikan tempat dan kondisi, minimal 20 meter x 20 meter

Peraturan 1. Pemain paling depan mengambil bola di tempat yang telah di sediakan

2. Pemain terdepan mengoper bola kepada pemain di belakangnya diantara 2 kaki dengan posisi jongkok 3. Jika bola jatuh sebelum sampai ke ujung, maka

kelompok pemain tersebut kalah.

4. Para pemain yang mengoper bola ke rekan pemain yang lain mengoper tanpa melihat kebelakang, jika itu terjadi, maka kelompok pemain tersebut di diskualifikasi.

5. Kelompok yang dapat mengoper bola paling cepat akan dinyatakan sebagai pemenang.

Cara Bermain

1. Seluruh siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota yang sama banyak.

2. Lalu setiap kelompok dibariskan berbanjar menjadi beberapa baris sesuai dengan jumlah bola yang tersedia dan barisan menghadap satu arah

(58)

52

3. Permainan dimulai dengan siswa yang terdepan memegang bola

4. Setelah guru membunyikan peluit, maka bola dipindahkan antara 2 kaki dengan posisi jongkok

(59)

53

5. Setelah itu barisan belakang yang menerima memberikan bola ke barisan belakangnya dari atas kepala.

6. Setelah sampai pada barisan paling belakang, semua barisan berganti arah balik kanan.

7. Permainan dilakukan sampai batas waktu yang ditentukan oleh guru.

(60)

54

PERMAINAN IMITATIF CHALLENGE

Tujuan 1. Melatih kemampuan fisik (kelincahan berlari, melompat dll)

2. Melatih kekompakan, dalam menyelesaikan permainan dan menjalankan sanksi memperagakan hewan secara bersama dengan kelompok

3. Melatih konsentrasi, dalam melakukan permainan zig zag bergantian (berlari- melompat) Aspek

Gerak

1. Berlari 2. Melompat 3. Mengambil

4. Opsional, sesuai apa yang di peragakan(gambar hewan yang diperagakan)

Properti 1. Wadah (Pot) 2. Bendera hewan 3. Cone (Siswa) Waktu Opsional. (15 Menit) Ukuran

Lapangan

Opsional. ukuran yang dipergunakan ( - + ) 40 x 36 m Peraturan 1. Tidak ada batasan waktu, permainan ini sesuai

kecepatan siswa dalam menyelesaikan permainan 2. Siswa diharapkan tenang, duduk rapi selama proses

permainan dimulai

3. Saat memasuki awal masuk zig zag harus dari start 4. Jika dalam melakukan permainan, pada tahap berlari

melompat zig zag ada kekeliruan. Maka siswa harus mengulang dari awal start

5. Bendera hewan yang diambil hanya 1

6. Peserta dinyatakan menang, jika sudah menyelesaikan permainan dengan baik dan benar Cara

Bermain

1. Membagi siswa menjadi 2 regu / kelompok (1 kelompoknya terdiri dari 5 siswa) lalu siswa diperintah untuk duduk melentangkan kedua kaki dengan jarak badan per siswa sedikit jauh.

(61)

55

2. Setelah itu, siswa yang berada di depan maju sebagai peserta pertama berdiri ke garis start

3. Selanjutnya siswa diperintah berlari, melompat, berlari, melompat dengan secara zig zag melewati teman kelompoknya

4. Setelah siswa berhasil sampai finish, siswa diperintah untuk mengambil sebuah bendera hewan dalam wadah yang suudah disiapkan

(62)

56

5. Lalu, hal serupa dilakukan oleh teman kelompoknya secara bergilir(sampai ke 4 siswa selesai)

6. Setelah ke 2 kelompok, 10 siswa tersebut sudah menyelesaikan permainan. Siswa diperintah untuk kembali ke formasi barisan duduk awal berhadapan dengan per kelompok. Kemudian menentukan kelompok mana yang menang

7. Selanjutnya, yang kalah diperintahkan untuk meminta bendera hewan lawan main lalu berdiri berdiskusi (agar sama) menirukan gerak dan suara hewan yang akan diperagakan.

(menirukan ke 4 sebuah gambar hewan yang didapatkan lawan)

(63)

57

PERMAINAN ESTAFET

Tujuan 1. Melatih otot kaki kepada setiap pemain

2. Melatih kelincahan gerak kepada setiap pemain 3. Melatih motorik kepada setiap pemain

4. Melatih kekompakan kelompok pada setiap pemain Aspek

Gerak

1. Lari 2. Lompat 3. Kelincahan Properti 1. Bendera kecil

2. Lompat tali 3. Bola Waktu 15 Menit Ukuran

Lapangan

Opsional

Peraturan 1. Permainan dilaksanakan secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 pemain.

2. Setiap pemain yang ikut lomba harus keadaan sehat dan bugar

3. Permainan ini dengan cara estafet

4. Jika pemain berhasil menyelesaikan estafet lebih awal maka permainan dinyatakan selesai dan memenangkan permainan

Cara Bermain

1. Permainan dilakukan secara berkelompok, setiap kelompok dibagi menjadi 3 pemain

2. Setiap pemain menempati tempat estafet nya masing- masing

a. Pemain pertama bersiap- siap untuk mengambil bendera dan berlari untuk memberikan bendera kepada pemain ke-2

(64)

58

b. Setelah pemain ke- 2 menerima bendera, pemain ke- 2 melanjutkan dengan lompat tali untuk memberikan bendera kepada pemain ke- 3

3. Setelah menerima bendera, pemain ke- 3 melanjutkan permainan yaitu menggiring bola dengan cara zig- zag.

4. Setelah pemain ke-3 menyelesaikan menggiring bola, permainan dinyatakan selesai

(65)

59

(66)

60

PERMAINAN PEDULA

Tujuan 1. Melatih kelincahan

Supaya dapat mengendalikan gerakan tubuh dengan baik, mengubah arah tubuh dengan cepat, dan lebih efisien tanpa harus kehilangan keseimbangan.

2. Melatih ketangkasan

Untuk membantu mengencangkan otot, kekuatan, kelenturan, kelincahan, sehat dan bugar.

3. Melatih Motorik

Agar membantu berfikir lebih jernih, meminimalisir kesalahan, serta meningkatkan kualitas hasil pekerjaan.

4. Menyusun strategi

Agar mempunyai taktik untuk mengalahkan lawan dan menjadi pemenang di permainan ini.

Aspek Gerak

1. Lari.

2. Berjalan biasa.

3. Menghindari (opsional/tergantung) 4. Loncat.

5. Menangkap.

Properti 1. Tali.

2. Tempat duduk.

3. Bola.

Waktu 10 Menit Ukuran

Lapangan

Ukuran lapangan dapat disesuaikan tergantung tempat dan kesepakatan pemainan yang bermain).

Peraturan 1. Pemain berdiri di start menunggu aba-aba dimulai untuk berlali sprint.

2. Selanjutnya akan ada orang yang membunyikan musik. Pada saat itu pemain harus bergandengan tangan dengan membentuk lingkaran sambil berjalandan melompat.

3. Setelah bunyi musik berhenti. Pemain berlari lagi untuk menuju ke sekoci (kursi) yang telah disediakan sejumlah kurang satu dari pemain.

4. Bagi orang yang tidak kebagian kursi orang tersebut bisa dikatakan gugur.

5. Begitu seterusnya sampai tersisa 2 orang.

6. Setelah sisa dua orang, mereka akan lari kemudian

(67)

61

melompat untuk mengambil bola yang disediakan dengan posisi bola tersebut di gantung.

7. Yang mendapatkan bola tersebut adalah pemenang permainan tersebut.

Cara Bermain

1. Satu kelompok berada di garis start untuk mengatur posisi berjajar sebagai aba-aba tanda permainan akan di mulai.

2. Kemudian setelah penjaga start memulai untuk berlari. Satu kelompok akan berlari sprint kemudian ada seseorang yang meniup peluit aba-aba unutk para pelari bergandengan tangan dan berputar serta meloncat

3. Selanjutnya, mereka akan berlari lagi untuk merebutkan tempat duduk.

4. Kemudian yang tidak kebagian tempat duduk akan gugur lalu, akan berputar dan seterusnya begitu

(68)

62 sampai tinggal dua orang.

5. Setelah itu, pemain akan merebutkan bola yang telah disediakan dengan cara melompat.

6. Pemenang.

(69)

63

PERMAINAN GOLA (Gobak sodor bola)

Tujuan 1. Melatih ketangkasan anak dalam bermain permnainan ini, dengan bertujuan untuk mendapatkan kesehatan dengan daya tahan tubuh yang tinggi.

2. Melatih kelincahan pada anak dalam bermain permainan ini, dengan bertujuan untuk mempermudah orientai gerkan lawan,

3. Memudahkan penguasaan tssekhnik-tekhnik tinggi, melatih system pernapasan, gerakan efesien;

efektif; dan ekonomi, mengkoordinasikan gerakan- gerakan berganda stimulsi

4. Melatih konsentrasi pada anak untuk daya ingat anak semakin tinggi selain itu agar permainan imbang dan anak jadi lebih semangat bermain.

5. Melatih kekompakan pada anak agar dapat mengalahkan musuh dan saling bekerjasama

6. Menyusun strategi setiap kelompok agar setiap kelompok permainan membuat strategi yang bisa membuat lawan kalah dan bisa memenangkan permainan ini

7. Menaga ketahanan fisik agar pemain dapat menjaga ketahanan fisik sampai waktu permainan selesai Aspek

Gerak

Lari

Menghindari tangakapan Menangkap

Properti Kapur atau tali untuk membuat persegi (tergantung/opsional)

Bola Keranjang Waktu 10 Menit Ukuran

Lapangan

Ukuran lapangan 9 x 4 meter (ukuran lapangan bisa ditentukan oleh kondisi dan pemain yang menentukan batas area permainannya)

Peraturan Permainan dimainkan oleh 2 tim dan 1 tim beranggotaan 4 pemain

1. Permainan dimainkan oleh 2 tim dan 1 tim beranggotaan 4 pemain

2. Setiap permainan bagi dalam dua sesi dan masing-

(70)

64

masing diberi waktu maksimal 10 menit

3. Tim penjaga hanya bertugas untuk menjaga agar tim lawan tidak bisa melewati garis dan meletakan bola ke keranjang, dengan cara menyentuh seluruh anggota tubuh kecuali kepala dan pingang ke bawah.

4. Setiap pemain tim penyerang harus berusaha menuju garis akhir, tanpa “tersentuh” oleh tim penjaga dan meletakan bola ke keranjang .

5. Apabila bola yang dibawa jatuh dan bola tertangkap oleh penjaga maka akan kembali ke awal atau start 6. Jika ada salah satu pemain dari tim peenyerang keluar

dari garis pembatas lapangan dan tersentuh oleh penjaga maka pemain tersebut akan diskualifikasi.

7. Jika terjadi skor seri akan dinilai dari waktu tercepat dalam meletakkan bola ke keranjang oeh para pemain Untuk penilaian Pemain dianggap sah mendapat poin apabila seluruh badan telah melewati garis dan sudah meletakkan bola.

8. Penilaian juga bisa dihitung dari bola apabila terdapat anggota yang diskualifikasi.

Cara Bermain

1. Pertama membuat garis-garis pembatas pada lapangan menjadi 6 kotak. Adapun ukuran 9 x 4 meter garis pembatas tersebut bisa dibuat dengan kapur tulis atau dengan tali.

2. Setelah lapangan telah selesai dibuat langkah selanjutnya adalah silahkan membentuk dua tim untuk bermain Satu terdiri dari 4 orang anggota. Satu tim akan menjadi tim penjaga satu tim lainnya akan menjadi tim penyerang

(71)

65

3. Perwakilan tim akan melakukan suit, siapa yang menang akan menjadi tim penyerang dan yang kalah menjadi tim penjaga. Dan masing-masing tim penyerang membawa bola hingga garis finish

4. Tim yang menjadi penjaga, menugaskan tiap anggotanya untuk berjaga pada masing-masing garis pembatas horizontal dan 1 garis vertical. Adapun tugasnya yaitu menjaga atau menghalangi laju anggota dari tim penyerang untuk menaruh bola ke dalam keranjang

(72)

66

Anak yang berdiri di tengah garis persegi sebagai penyerang

5. Tim yang menjadi penyerang bertugas untuk melewati garis batas dengan membawa bola yang akan diletakkan ke dalam keranjang yang sudah disiapkan

(73)

67

PERMAINAN PERUM (PETAK RUMAH)

Tujuan 1. Melatih ketangkasan pada siswa, agar setiap pemain terlatih dengan ketangkasan gerak dalam permainan ini.

2. Melatih kelincahan, agar setiap pemain dalam permainan ini dapat lincah dalam gerak permainan ini.

3. Melatih kekompakan setiap tim, agar setiap tim membantu dengan cepat

Aspek Gerak

1. Lari 2. Zig zag

3. Kecepatan memindahkan media

Properti Kardus atau papan kayu untuk membuat persegi (uk.60cmx60cm)

Waktu 15 Menit Ukuran

Lapangan

10x10 Meter

Peraturan 1. Pemain wajib dibentuk 2 tim, masing masing tim bisa 3 orang atau lebih.

2. Pemain yang berbuat curang (melompat) harus mengulanginya lagi.

3. Pemain yang kakinya menyentuh tanah dianggap gagal dan mengulangi dari awal

4. Jika salah satu dari kaki belum menyentuh kardus yang diinjaknya, lalu pemain tersebut mengambil yang ada dibelakang maka mengulangi dari awal juga

5. Tidak boleh ada kotak yang terlalu jauh dari jangkauan kaki/melangkah terlalu jauh dan sangat lebar

Cara Bermain

1. Pertama-tama anak dibagi menjadi 2 tim, per tim memegang 2 kardus atau papan kayu

(74)

68

2. Setelah membuat tim 1 dari kardus atau papan kayu tersebut ditaruh dibawah dan diinjak olrh pemain yang ada didepan

3. Setelah peluit dibunyikan pemain harus cepat memindahkan kardus atau papan kayu kedepan dan mengambil dibelakang lalu memindahkan nya lagi kedepan

Referensi

Dokumen terkait

HUMAS dari Badan POM dalam kegiatan “Badan POM Sahabat Ibu” dalam melakukan pemberitaan/menyebarkan informasi yang bertujuan untuk mendapatkan respon positif dengan

Berat jenis air susu sangat dipengaruhi oleh susunan air itu sendiri dan suhu lingkungan. 1) Pengaruh susuana air susu terhadap berat jenis. Semakin tinggi bahan kering yang

Peserta didik diharapkan mampu memiliki perhatian yang baik dengan cara menyiapkan kondisi baik secara fisik maupun psikis sebelum mengikuti pembelajaran, selain itu

Kesenian yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul bermacam – macam jenis kesenian yang ada di Gunungkidul khususnya di desa Kemadang masih banyak dari tabel dibawah merupakan

Walaupun tingkat keterlibatan dan pengaruh bawahan dalam proses penyusunan anggaran merupakan faktor utama yang mnembedakan antara anggaran partisipatif dan anggaran

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai teknik analisis menggunakan salah satu jenis desain dalam model permukaan respon orde kedua yaitu

Secara lebih lengkap, data kependudukan lainnya seperti data jumlah kelahiran dan kematian, data mobilitas penduduk dan jumlah penduduk WNI dan WNA di Kecamatan