PERANAN LASKAR AMPERA 1966 DI MEDAN
SKRIPSI
Diajukam Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : RAY SUCI LESTARI
NIM : 308321060
Program Studi Pendidikan Sejarah
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
SKRIPSI RAY SUCI LESTARI, NIM. 308321060 Telah Dipertahankan di depan Tim Penguji pada
Tanggal 13 Agustus 2012
Tim Penguji
1. Drs. Yushar Tanjung, M.Si ______________
Dosen Pembimbing Skripsi
2. Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si ______________ Dosen Penguji
3. Dr. Phil Ichwan Azhari, MS ______________ Dosen Penguji
4. Dra. Lukitaningsih, M. Hum ______________ Dosen Penguji
Disetujui dan Disahkan pada Tanggal 13 Agustus 2012 Panitia Ujian
Dekan Ketua Jurusan
Fakultas Ilmu Sosial Pendidikan Sejarah
Drs. H. Restu, M.Si Dra. Lukitaningsih, M. Hum
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini diajukan oleh RAY SUCI LESTARI, NIM 308321060 Program Studi S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
Telah Diperiksa dan Disetujui untuk Diuji Dalam Ujian Mempertahankan Skripsi
Disetujui Oleh Medan, Agustus 2012
Ketua Jurusan Pend. Sejarah Dosen Pembimbing
i
i
ABSTRAK
RAY SUCI LESTARI. NIM. 308321060. Peranan Laskar Ampera 1966 di Medan. Pembimbing Skripsi: Drs. Yushar Tanjung, M.Si. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Laskar Ampera 1966 di Medan, yakni peranan dari aksi-aksi para pemuda di kota Medan di tahun 1965-1966 dalam menyikapi peristiwa-peristiwa di dalam transisi pemerintahan dari Orde Lama ke Orde Baru. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam menjawab penelitian ini, penulis mengunakan
metode penelitian sejarah (historical reseach) dengan menggunakan metode Deskriptif dengan
i
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
berkat dan rahmat-Nya yang tidak terhingga berupa kesehatan serta keselamatan sehingga
penulis mampu mkenyelesaikan skripsi yang berjudul “Peranan Laskar Ampera 1966 di Medan”.
Dan tidak lupa penulis sampaikan sholawat dan beiringan salam keharibaan Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan kea lam yang
terang-benderang seperti sekarang ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjanan
pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah. Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini
masih terdapat banyak sekali kekurangan, baik dari segi isi maupun dalam hal penyajian data,
mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sendiri. Oleh sebab itu, dengan
kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran serta sumbangan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis menyadari banyak kendala dan tantangan dalam penulisan skripsi ini, penulis
banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun
materil. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya
kepada :
1. Yang sangat saya cintai dan sayangi Ayahanda Alm. Rusli Amarah dan Ibunda penulis
Ainun Mardiah, yang telah mendoakan, memberikan dukungan dan mengajarkan penulis
berbagai arti dan makna kehidupan, dan telah memberikan kasih sayang serta materil
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.
2. Kepada abang tersayang M. Ray Teguh Sujiwo dan adik-adik tercinta M. Ray Juang
Pribadi, Trisdayanti, Ray Suci Rahmandani yang selalu memberikan dukungan dan
dorongan.
3. Bapak Prof Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.’
ii
ii
5. Ibu Dra. Lukita Ningsih M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan sebagai
dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis.
6. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Sejarah dan Dosen
PA sekaligus dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan.
7. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, MS selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak
masukan.
9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah membagi ilmu
pengetahuan dan pengalamannya selama penulis menjadi mahasiswa.
10. Nara sumber yang telah memberikan informasi sehingga penulis mendapat pengetahuan
dan pengalamannya selama penulis menjadi mahasiswa.
11. Alfisayahrin Sitorus yang dari awal perkuliahan selalu menemani penulis dan M. Syukur
Zulbandi Sitepu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan sripsi ini.
12. Sahabat-sahabatku Elisabeth Panggabean, Gadis Winda Sari Siregar, Halimahtussa’diah,
Reza Pahlepi yang selama ini menemani penulis selama masa perkuliahan.
13. Rekan-rekan sejarah angkata 2008 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan terhadap penulis.
14. Sahabat-sahabat kecil Hadiah Kurnia Putri, Ayu Lestari, Arni Syahfithri, Novi Elviani,
Annisa Rizki Asrin dan Fristy Dwi Silvana.
15. Teman-teman PPLT Unimed 2011 di SMP N. 12 Binjai.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak penyempurnaan skripsi ini.
Medan, Agustus 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tahun 1965 yang merupakan sejarah pahit bangsa Indonesia, dan tahun
1966 merupakan masa pergolakan Mahasiswa yang di dukung Masyarakat untuk
menegakkan keadilan dan kebenaran di bumi pertiwi ini. Sejak peristiwa
G.30.S/PKI, suhu politik di Indonesia benar-benar memanas. Pemegang tampuk
pemerintahan dan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) — gabungan
TNI dengan Kepolisian waktu itu — terpecah, karena ada yang terlibat PKI dan
ormas-ormasnya. Pimpimpin TNI (Tentara Nasional Indonesia) Angkatran Darat
(AD), Angkatan Laut (AU) dan Angkatan Udara (AU), serta kepolisian, ada yang
ikut dalam memberontak, sebagian tetap setia kepada pemerintahan RI.
Indonesia dilanda gejolak politik di dalam negeri dan beberapa
pemberontakan di sejumlah daerah .Ketika perubahan politik terjadi di tahun
1965-1966, ada benturan antara ABRI dan PKI.Maka, pembantaian terjadi.Orang
yang dianggap komunis atau memang komunis dibunuh atau dipenjarakan.
Sementara itu, keadaan ekonomi makin memburuk, sejak dikeluarkan
peraturan penggantian uang dari Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1.00.harga
barang-barang bukannya turun, melainkan semakin didorong ke atas (Anwar, 1979 :
sangat sulit sekali bagi pemerintah untuk mengatur roda perekonomian dengan
baik.
Masyarakat menjadi geger karena merasakan langkah itu sebagai suatu
pukulan berat. Tak terkecuali di kota Medan semua pemegang uang ribuan dan
limaratusan berusaha secepatnya menukarkan uangnya dengan membeli segala
macam barang.
Percobaan demokrasi di Indonesia dan daerah telah mengalami kegagalan,
korupsi tersebar luas, kesatuan wilayah terancam, keadilan sosial belum tecapai,
masalah-masalah ekonomi belum terpecahkan, dan banyak harapan-harapan yang
ditimbulakan oleh revolusi yang digagalkan.
Indonesia di masa Orde Lama (Soekarno, 1945 – 1966) lebih banyak
konflik politiknya daripada agenda ekonominya yaitu konflik kepentingan antara
kaum borjuis, militer, PKI, parpol keagamaan dan kelompok – kelompok
nasionalis lainnya. Kondisi ekonomi saat itu sangat parah dengan ditandai
tingginya inflasi yaitu mencapai 732% antara tahun 1964 – 1965 dan masih
mencapai 697% antara tahun 1965 – 1966.
Dalam Jejak Langkah Pak Harto (1991 : 40), Presiden Soekarno
mengatakan bahwa siapa yang sanggup menurunkan harga-harga dalam waktu 3
bulan akan diangkat menjadi menteri, akan tetapi jikalau gagal, maka akan
ditembak mati. Presiden juga mengatakan bahwa persoalan harga ini sangat sulit,
mereka dengan mencaci-maki dan malah mengatakan bahwa menteri-menteri itu
goblok.
Dengan demikian pemerintahan Orde Lama semakin buruk dimata rakyat,
ditambah dengan Presiden Soekarno yang mulai tersudut serta semakin turun
popularitasnya. Hal ini disebabkan dengan adanya isu keterlibatan presiden akan
peristiwa Gestapu. Mahasiswa yang tergabung dalam satuan Aksi KAMI semakin
keras menginginkan perombakan dalam tubuh pemerintahan yang awalnya hanya
menginginkan digantinya menteri-menteri yang menyebabkan penderitaan rakyat
lalu berbalik menjadi menginginkan Presiden juga turut diganti.
Perkembangan yang paling penting dalam bulan Januari 1966 ialah
bangkitnya secara menonjol Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).
Mereka memprotes inflasi sehingga mahasiswa-mahasiswa tidak dapat memenuhi
kebutuhan yang sederhana seperti makanan dan pengangkutan (Green, 1992 : 77)
Ketidak puasan rakyat makin meningkat karena ekonomi makin terpuruk,
keamanan rakyat juga tidak terjamin. Pada situasi keamanan negara yang tidak
menentu ini, Presiden Soekarno kelihatan tidak berani mengambil keputusan yang
tegas, sehingga menimbulkan perpecahan di kalangan pemerintahan, aparat
kemanan dan rakyat. Melihat keadaan yang demikian, para pemuda yang
tergabung dalam berbagai kesatuan aksi mahasiswa dan pelajar melakukan
unjukrasa atau demonstrasi di jalan-jalan kota Jakarta, serta kota-kota lain di
Menurut Hoffer (1988 : 3-10) mengidentifikasi dengan gerakan massa
yang hadir dalam masyarakat sebagai bentuk perlawanan terhadap rezim yang
sedang berkuasa yang tidak dapat diselesaikan secara diplomasi sehingga
diwujudkan dalam bentuk kekerasan dan bentuk perlawannan lainnya.
Mahasiswa dan pelajar tergabung dalam Kesatuan Aksi, yakni KAMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda
Pelajar Indonesia) beramai-ramai turun kejalan raya.Aksi KAMI dan KAPPI ini
kemudian diikuti pula oleh KAGI (Guru), KABI (Buruh) dan KASI
(Sarjana).Seluruh kesatuan aksi ini berhimpun dalam wadah Laskar Ampera
Angkatan ’66.
Puncak aksi terjadi tanggal 10 Januari 1966, yang saat itu demonstran
mengajukan tuntutan kepada pemerintahaan yang dipimpin Presiden Soekarno
sebagai tuntutan rakyat.Sekarang diperingati sebagai Hari Lahir Angkatan 66 atau
Hari Tritura.Angkatan '66 menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara
nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat
kedaerahan.
Begitu gencarnya aksi mahasiswa dan pelajar, serta kesatuan aksi lainnya,
mau tidak mau memaksa Presiden Soekarno ―menyerah‖. Salah satu keputusan
tegas itu adalah mengeluarkan surat keputusan ―pembubaran PKI‖, penumpasan
gerakan tersebut merupakan reaksi spontan masyarakat Indonesia demi
menyelamatkan bangsa dan negara dari kehancuran. Kemudian berlanjut kepada
Gelombang demonstrasi di Jakarta membawa dampak di kalangan kaum
muda di kota-kota universitas lainnya. Medan melancarkan pula demonstrasi,
Bandung bergolak, Yogya terbakar semangatnya, Makassar, Banjarmasin,
Surabaya, Palembang, Padang, Manado ikut pula bergolak (Anwar, 1984 : 334).
KAMI Sumatera Utara yang dibentuk kemudian berpawai keliling kota
Medan untuk ikut menanamkan kesetia kawanannya dengan Trituranya.
Mahasiswa dan pelajar dengan nekad turun ke jalan sehingga timbul
korban-korban pelajar.Demonstasi KAMI beserta Kesatuan Aksi lainnya, setiap harinya
dengan memakai beberapa kenderaan yang dicarter berpawai keliling kota sambil
meneriakkan yel ……. Yel ……..SOKARNO NO……. SOHARTO.. YES…..SOKARNO……… KECAP NO 1. BUBARKAN PKI, GANTUNG
AIDIT DAN SUBANDRIO,BUBARKAN KABINET 100 MENTERI dan lain
sebagainya (Batubara, 1992 ; 170)
Demonstrasi-demonstrasi di daerah menyebabkan gugurnya anak-anak
muda.Darah anak-anak muda membajiri ibu pertiwi. Sepanjang tahun 1966-1967
tiada henti-hentinya massa Laskar Ampera melancarkan demonstrasi. Bentrokan
fisik dengan menggunakan batu, senjata tajam, tembak-tembakan peluru ke atas
adalah gambaran minggu pertama bulan Maret 1966.
Teriakan Tritura ternyata mendapat tempat di hati masyarakat.Hari itu
merupakan hari yang bersejarah atas kebangkitan perjuanagan
mahasiswa.Semangat perjuangan berada di puncaknya, karena selama ini rasa
dan semuanya itu merupakan beban yang tak tertahankan.Berdasarkan uraian
diatas penulis mengadakan penelitian dengan judul penelitian “Peranan Laskar
Ampera 1966 Di Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut :
1. Latar belakang terbentuknya Laskar Ampera 1966di kota Medan.
2. Langkah-langkah yang dilakukan Laskar Ampera 1966 di kota Medan.
3. Hasil yang dicapai Laskar Ampera 1966 di kota Medan.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya Laskar Ampera 1966 di kota
Medan?
2. Bagaimana peranan yang dilakukan Laskar Ampera 1966 di kota Medan?
3. Bagaimana hasil yang dicapai Laskar Ampera 1966 di kota Medan?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui alasan terbentuknya Laskar Ampera 1966 di kota
Medan.
2. Untuk mengetahui peranan yang dilakukan Laskar Ampera 1966 di kota
Medan.
3. Untuk mengetahui hasil yang dicapai Laskar Ampera 1966 di kota Medan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat memperkaya khasanah mengenai ilmu sejarah terutama sejarah
Organisasi di kota Medan.
2. Dapat menambah materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada umumnya
dan sejarah Indonesia pada khususnya
3. Dapat dijadikan salah satu bahan perbandingan apabila ada penelitian yang
sama diwaktu-waktu mendatang.
4. Sebagai penambah pengetahuan bagipeneliti dan para pembaca khususnya
mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah mengenai sejarah Peranan Laskar
Ampera 1966 di kota Medan.
5. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi para peneliti selanjutnya
yang melakukan penelitian pada permasalahan yang sama dalam sudut
pandang yang berbeda.
6. Sebagai landasan bagi masyarakat dan Pemerintah baik Pemerintah
Daerah maupun Pemerintah Pusat dalam usaha mengungkapkan sejarah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan keterangan dan analisis yang telah dilakukan pada
bab-bab sebelumnya peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gerakan Angkatan 1966 dilatar belakangi adanya peristiwa G30S 1965,
dengan PKI sebagai penggerak menurut versi pemerintahan Orde Baru.
2. Dengan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa sebagai bentuk provokasi saat
itu, maka mereka berhasil memancing dan menimbulkan suasana yang
memungkinkan terjadinya perubahan kekuasaan.
3. Keberhasilan gerakan Angkatan 1966 dalam mencapai tujuannya
meruntuhkan kekuasaan rezim Orde lama akan sulit tercapai tanpa adanya
kerjasama dengan pihak militer.
4. Lahirnya konsep Tritura dilatarbelakangi tiga masalah, yaitu :
Pengaruh PKI yang berlindung di bawah kekuasaan Soekarno yang
mencoba mendominasi politik dengan berbagai cara, termasuk
menindas gerakan mahasiswa anti-PKIseperti KAMI dan menciptakan
tragedy berdarah dalam peristiwa G30S. karena itu mahasiswa
Kabinet pemerintah Soekarno melibatkan banyak tokoh pro PKI yang
justru sedang terlibat konflik dengan mahasiswa dan militer. Karena
itu mahasiswa menuntut pembubaran dan perombakan kabinet.
Keadaan ekonomi yang memburuk dan berakibat peningkatan harga
barang yang melambung, serta tingginya inflasi akibat krisis ekonomi.
Langkah Soekarno dengan memangkas nilai mata uang rupiah dan
menaikkan harga BBM yang alasannya bertujan untuk menekan
inflansi saat itu justru berakibat semakin parah. Harga-harga barang
melonjak dan tidak terjangkau. Karena itu mahasiswa menuntut agar
pemerintah segera menurunkan harga..
5. Pembersihan PKI dan Ormas-ormasnya dilakukan mahasiswa dan
ormas-ormas anti PKI dengan dukungan TNI-AD. Dengan wilayah pembersihan
meliputi instansi pemerintahan, sekolah, TNI, Kampus, dan lingkungan
masyaarakat.
6. Banyaknya aksi-aksi secara tidak terkendali yang dilakukan masyarakat anti
PKI terhadap masyarakat yang dituduh sebagai anggota PKI yang dibunuh
secara kejam. Serta terjadinya pembantaian massal yang dilakukan masyarakat
bersama dengan TNI-AD.
7. Dengan berlangsungnya pemerintahan Orde Baru, maka PKI dan
B. Saran
Saran-saran yang dapat di ajukan dari peneliti adalah :
1. Kita harus hargai perjuangan para terdahulu kita untuk menjaga kesatuan
dan persatuan bangsa. Dan saatnya kita membayarnya dengan membangun
bangsa ini ke arah yang lebih baik.
2. Kita harus menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Karena bangsa ini milik semua
suku, agama dan ras. Untuk itu mari kita bangun bangsa ini demi
kemakmuran rakyat
3. Untuk pemuda yang merasakan kejadian menjadi kewajiban untuk
kembali mempertahankan kenangan masa lampau untuk mereka yang mati
dan tidak akan dapat bangkit kembali, serta kenangan ini untuk generasi
penerus bangsa.
4. Diharapkan agar para sejarawan lebih banyak lagi menulis tentang sejarah
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2003. Fungsi Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat. Jakarta : Balai Pustaka
Anwar, Yozar. Ett al. 1984.Pemuda Indonesia : Dalam Dimensi Sejarah Perjuangan
Bangsa. Jakarta : Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga.
Anwar, Yozar. 1981. Angkatan 66 : Sebuah Catatn Harian Mahasiswa. Jakarta : Sinar
Harapan.
Batubara, Cosmas. 1992. Penumpasan Gerakan-30-September/PKI Di Sumatera Utara.
Jakarta : Yayasan Pembaharuan Pemuda Indonesia.
Depdiknas.2000. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia.
Fakultas Ilmu Sosial.2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan: FIS Unimed.
Green, Marshall. . Dari Sukarno ke Soeharto. Jakarta : Grafiti.
Hoffer, Eric G. 1993.Gerakan Massa. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Kamisa.1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya : Kartika.
Maxwell, John. 2001. Soe Hok-Gie. Grafiti : Jakarta
Notosusanto, Nugroho. 1984. Pejuang Dan Prajurit. Jakarta : PT Intermasa.
Said, Prabudi.1995. Sejarah Harian Waspada dan 50 Tahun Peristiwa Halaman
Satu.Medan : PT Prakarsa Abadi Press.
Sekertariat Negara Republik Indonesia. 1986. 30 Tahun Indonesia Merdeka 1965-1973.
Jakarta : Citra Lamtoro Gung Persada.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : ajawali Grafindo Press
Suryadi, Adi. 1999. Patah Tumbuh Hilang Berganti. Jakarta : PT RayaGrafindo Persada.
Team Dokumentasi Presiden RI. 1991. Jejak Langkah Pak Harto. Jakarta : PT Citra
Lamtoro Gung Persada.
TWH, Muhammad. 1996. Perlawanan Pers Sumatera Utara Terhadap Gerakan PKI. Medan
: Yayasan Pelestarian Fakta Perjuangan Kemerdekaan RI.
Internet
http://irwandydasilva.blogspot.com/2010/04/indonesia-masaordebaru.html
http://kompas.com/kompas-cetak/0510/01/daerah/2093045.htm
http://www.pemkomedan.go.id/selayang_informasi.php