• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ANGGARAN WAKTU TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR (STUDI KASUS PADA AUDITOR BPKP PERWAKILAN PROVINSISUMATERA UTARA).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH ANGGARAN WAKTU TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR (STUDI KASUS PADA AUDITOR BPKP PERWAKILAN PROVINSISUMATERA UTARA)."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ANGGARAN WAKTU TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR (STUDI KASUS PADA

AUDITOR BPKP PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

SRI FITRIA JAYUSMAN NIM. 709330052

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan

Anugerah-Nya penulis masih diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Anggaran Waktu terhadap

Perilaku Disfungsional Auditor (Studi Kasus pada Auditor BPKP Perwakilan

Provinsi Sumatera Utara)”. Penulisan skripsi ini merupakan sebagai persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta yaitu Drs.Tukiman, MKM dan

Dra.Yuspa Hanum, MS karena telah memberikan kasih sayang, dukungan serta

bantuan moril maupun materil dan juga kepada adik tersayang yaitu Dinda Dwi

Khairani Jayusman yang selalu memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi

ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

(6)

4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan juga selaku dosen

Penguji Skripsi saya yang telah memberikan kritik dan saran yang

membangun dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Surbakti Karo-Karo, M.Si, Ak, selaku dosen Pembimbing

Skripsi saya yang telah memberikan banyak sekali ilmu, pengetahuan, dan

juga selalu meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan nasehat

dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Dr. Arfan Ikhsan, SE, M.Si, Ak, selaku dosen Penguji Skripsi saya

yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Bapak M.Ishak, SE, M.Si, Ak, selaku Dosen Penguji Skripsi saya yang

telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan

skripsi ini.

9. Bapak Drs. Bonny Anang Dwijanto selaku Kepala Perwakilan BPKP.

10.Bapak Ikhwansyah, SE selaku Kepala Bagian Umum.

11.Bapak Nasir, Bapak Ahmad Balatif, SE, Bapak Sabran, Ibu Hasniah dan

pegawai BPKP lainnya yang telah membantu penulis dalam memperoleh

data penelitian.

12.Dosen pengajar dan staf karyawan jurusan Akuntansi Universitas Negeri

(7)

13.Sahabat saya dari awal kuliah sampai dengan akhir yaitu Sinta Mayasari,

Indah Chairita, Giot Marito dan Halasan T.H Nababan terima kasih untuk

semua kebersamaan kita, baik suka dan duka selama kita sama-sama

berjuang untuk menimba ilmu di kampus hijau ini. Terima kasih untuk

dukungan dan doa kalian semua.

14.Teman-teman seperjuangan menyusun skripsi Juni, Lisna, Fatma, Muni,

Lelan, Upeh, Dinda yang selalu ada untuk memberikan motivasi dan

bantuan untuk terus semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

15.Teman-teman sesama stambuk AKP ‘09 lainnya yg tidak bisa disebutkan

satu per satu terima kasih untuk segala dukungan dan motivasi.

16.Dan juga kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam

penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Wassalamualaikum, Wr.Wb.

Medan, Juni 2013

Penulis

(8)

ABSTRAK

Sri Fitria Jayusman, NIM. 709330052. Pengaruh Anggaran Waktu Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor pada Auditor BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Skripsi Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah anggaran waktu berpengaruh terhadap perilaku disfungsional auditor pada auditor BPKP perwakilan provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional auditor pada auditor BPKP perwakilan provinsi Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor BPKP perwakilan provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 138 orang. Sampel dari penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling yaitu auditor yang mempunyai pengalaman kerja minimal tiga (3) tahun berjumlah 78 auditor. Data diolah dengan menggunakan bantuan software statistik SPSS 16. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitas data, uji normalitas dan uji asumsi klasik. Teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana dan uji hipotesis menggunakan uji t.

Hasil pengujian hipotesis yang menggunakan uji t menyatakan bahwa secara parsial berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku disfungsional di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitungnya yang lebih besar dari nilai t tabel ( t hitung 3,567 > t tabel 1,686) pada signifikansi 0,001 < 0,05. Nilai R atau koefisien determinasi adalah 0,501 berarti 50,1 % Perilaku Disfungsional dijelaskan oleh variabel Anggaran Waktu.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah anggaran waktu secara parsial berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku disfungsional di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.

(9)

ABSTRACT

Sri Fitria Jayusman, Reg. 709330052. The Influence of Time Estimate Toward the Auditor’s Dysfunctional Behavior in BPKP’s Auditor of North Sumatera Province Representation. A thesis of Accountancy Major, Governmental Accountancy Specialization, Faculty of Economics, State University of Medan, 2013.

The problem in this research whether time estimate has an influence toward dysfunctional behavior in BPKP’s auditor of north sumatera province representation. The purposes of this research are to understand and to analyze The influence of Time Estimate toward the auditor’s Dysfunctional Behavior in BPKP’s Auditor of North Sumatera Province Representation.

The population in this research is all the BPKP’s Auditor of North Sumatera Province Representation amounting to 138 people. The sample of this research uses purposive sampling technique, having work experience at least 3 years and the sum of the sample is 78 auditors. Data are processed by using a SPSS 16 statistical software. The test that are used in this research are quality tes , normality test and the classical assumption. The analysis data technique uses a simple linear regression and hypothesis test uses t test.

The result of hypothesis that uses t test states that the partially positive and significant effect on dysfunctional behavior in the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) of North Sumatera Province Representation. It can be seen from the t value is greater than the table value of t (3,567 t count> t table 1,686) at the significance 0.001 < 0.05. R square value is 0,251 or coefficient of determination means 25,1% of variable Dysfunctional can be explained by the Time Estimate.

The conclusion of this research is the Time Estimate is partially positive and significant effect on Dysfunctional Behavior in BPKP’s Auditor of North Sumatera Province Representation.

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Pengertian Audit ... 8

2.1.2 Teori Harapan dan Teori Motivasi ... 9

2.1.3 Teori Disonansi Kognitif ... 10

2.1.4 Anggaran Waktu ... 11

2.1.5 Auditor Pemerintah ... 14

2.1.6 Perilaku Disfungsional ... 18

2.2 Penelitian Terdahulu ... 20

2.3 Kerangka Berpikir ... 21

(11)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 23

3.2 Populasi Dan Sampel ... 23

3.2.1 Populasi ………. 23

3.2.2 Sampel ………...…………..……….. 23

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.4 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 25

3.4.1 Variabel Penelitian ... 25

3.4.2 Definisi Operasional ... 26

3.5 Instrumen dan Aspek Pengukuran ... 27

3.5.1 Instrumen ... 27

3.5.2 Aspek Pengukuran ... 27

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 28

3.7.1 Teknik Analisis Data ... 28

3.7.2 Uji Kualitas Data ... 29

a. Uji Validitas ... 29

b. Uji Reliabilitas ... 29

3.7.3 Uji Normalitas... 30

3.7.4 Uji Asumsi Klasik ... 30

a. Uji Heteroskedastisitas ... 30

3.7.5 Model Analisis Data ... 30

(12)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Sejarah Singkat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ... 33

4.1.2 Visi dan Misi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ... 36

4.1.3 Kegiatan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ... 37

4.1.4 Struktur Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ... 39

4.1.5 Deskriptif Data ... 40

4.1.5.1 Karakteristik Responden ... 41

4.1.5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 41 4.1.5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 41

4.1.5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja 42 4.2 Hasil Pengujian Data ... 42

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 42

4.2.2 Uji Kualitas Data ... 44

A. Uji Validitas... 44

B. Uji Reliabilitas... 45

4.2.3 Uji Normalitas ... 46

4.2.4 Uji Asumsi Klasik... 47

4.2.4.1 Uji Heteroskedastisitas ... 47

(13)

4.2.6 Pengujian Hipotesis ... 49

4.2.6.1 Uji t ... 49

4.2.7 Analisis Koefisien Determinasi ... 50

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 52

(14)

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan Fungsional dalam

Auditor Pemerintah ………... 15

TABEL 2.2 Penelitian Terdahulu ………..…... 20

TABEL 3.1 Variabel, Konstruk dan Indikator Variabel Penelitian ……. 25

TABEL 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner………..……....…... 41

TABEL 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..….... 42

TABEL 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 42

TABEL 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ……..… 42

TABEL4.5 Analisis Statistik Deskriptif ………...… 43

TABEL 4.6 Kategori Anggaran Waktu yang Dirasakan Auditor ……... 43

TABEL 4.7 Kategori Perilaku Disfungsional ………...….... 44

TABEL 4.8 Hasil Uji Validitas Anggaran Waktu ………....… 44

TABEL 4.9 Hasil Uji Validitas Perilaku Disfungsional ………...… 45

TABEL 4.10 Nilai Cronbach Alpha dari Tiap Variabel ………...… 45

TABEL 4.11 One Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ………...… 46

TABEL 4.12 Uji Heteroskedastisitas ……….…...… 48

TABEL 4.13 Analisis Regresi Linier Sederhana ……….…...… 48

TABEL 4.14 Hasil Uji t . ………... 49

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ……… 22

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPKP ………...……… 39

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Dan Tabulasi Data

Lampiran 2 Hasil Output SPSS

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Profesi auditor mengalami banyak kemajuan dan mulai banyak dibutuhkan

baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi

pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah seperti

departemen-departemen, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP),

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Dirjen Pajak. Sedangkan auditor swasta

adalah auditor independen yang bekerja di sebuah Kantor Akuntan Publik atau

auditor internal di sebuah perusahaan.

Predikat negara Indonesia sebagai 5 besar negara terkorupsi di dunia

menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan dan pertanggungjawaban

dilembaga pemerintahan (Sindo, 26 November 2012). Predikat tersebut

mengindikasikan kurang berfungsinya akuntan dan penegak hukum yang merupakan

tenaga profesional teknis yang secara sistematis bekerjasama untuk mencegah dan

mengungkapkan kasus korupsi di Indonesia secara tuntas (Arif, 2002). Penyebab

utama yang mungkin adalah karena kelemahan dalam audit pemerintahan di

Indonesia

.

Mardiasmo, (2000 : 122) menjelaskan bahwa terdapat kelemahan dalam audit

(18)

2   

Tidak tersedianya indikator kinerja yang memadai sebagai dasar pengukur

kinerja pemerintahan baik pemerintah pusat maupun daerah, hal tersebut

umum dialami oleh organisasi publik karena output yang dihasilkan berupa

pelayanan publik tidak mudah diukur.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang sistem

pengendalian intern pemerintah, pelaksanaan pengendalian intern tersebut

dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), yaitu Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); Inspektorat Jenderal; Inspektorat

Provinsi; dan Inspektorat Kota. BPKP sebagai salah satu pelaksana tugas

pengendalian internal pemerintah yang mempunyai tugas melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan keuangan dan pembangunan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pekerjaaan seorang profesional seharusnya dilakukan dengan cara yang

profesional pula. Auditor diharapkan mampu menghadapi berbagai tekanan yang

muncul dari dalam dirinya sendiri maupun dari lingkungan sekitarnya dengan sikap

profesional. Auditor harus mampu berlaku jujur, adil dan tidak memihak serta

mengungkapkan laporan keuangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (Mulyadi,

2002).

Pada sektor publik, pemeriksaan dilakukan oleh BPKP atau akuntan publik

atas penunjukkan BPKP, yang dalam menjalankan profesinya akuntan tersebut diatur

oleh standar profesional dan kode etik profesi. Dengan adanya aturan tersebut,

masyarakat atau pengguna laporan dapat menilai sejauh mana auditor pemerintah

(19)

3   

2009). Kontribusi audit ini juga untuk melihat akuntabilitas pemerintah secara riel,

menilai integritas, kinerja dan pertanggungjawaban aktivitas pemerintah.

Dalam sektor publik pengaruh hukum pada praktik audit lebih besar, sehingga

auditing pada sektor publik ini menempatkan seorang auditor minimal didasarkan

pada audit keuangan dan regularitas dan lebih jauh pada penilaian value for money

(Pusdiklatawas BPKP-2009). Tujuan audit pada sektor publik adalah memberi

jaminan tentang pengendalian intern dalam governmental entity dan ketaatan pada

hukum dan peraturan.

BPKP merupakan salah satu lembaga audit internal pemerintah yang

melaksanakan fungsi pemeriksaan. Berdasarkan tujuan pembentukannya, BPKP

berperan untuk menciptakan pemerintahan yang good governance yaitu menciptakan

pemerintahan yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Berdasarkan

fungsinya tersebut BPKP harus melaksanakan audit secara umum atau audit laporan

keuangan dan audit khusus atau audit forensik (Arif, 2002). Dalam menjalankan

fungsinya BPKP perlu didukung oleh kinerja auditor.Kinerja auditor merupakan

tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor

dalam kurun waktu tertentu. Kinerja (prestasi kerja) dapat diukur melalui pengukuran

tertentu (standar), dimana kualitas adalah berkaitan dengan mutu kerja yang

dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam

kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah

(20)

4   

Anggaran waktu audit (audit time budget) merupakan estimasi atau taksiran

waktu yang dialokasikan untuk pelaksanaan tugas audit dalam suatu penugasan

(Fleming, 1980). Masalah timbul ketika adanya keterbatasan waktu yang disediakan

untuk melaksanakan audit. Tekanan ini merupakan faktor eksternal yang muncul dari

ketidakseimbangan antara tugas dan waktu yang tersedia sehingga dapat

mengakibatkan perilaku disfungsional auditor (Ulum, 2005). Ketika dihadapkan

pada anggaran waktu, auditor dapat merespon dalam dua cara, yaitu secara fungsional

dan secara disfungsional. Salah satu bentuk dari perilaku fungsional adalah bekerja

dengan lebih keras dan menggunakan waktu dengan benar.

Kualitas audit ditentukan oleh proses yang tepat yang harus diikuti dan

pengendalian personal pengaudit. Penelitian dalam sistem pengendalian menyatakan

bahwa sistem pengendalian yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya konflik

dan mengarah kepada perilaku disfungsional (Otley & Pierce, 1996). Idealita dasar

audit yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan suatu entitas, auditor menyatakan

suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar,

dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan

Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) agar para pengguna laporan keuangan

dapat mengambil keputusan yang baik dari laporan keuangan yang andal dan relevan

(Mulyadi, 2002).

Perilaku disfungsional didefinisikan sebagai setiap tindakan yang dilakukan

auditor dalam pelaksanaan pekerjaan audit yang dapat mengurangi atau menurunkan

(21)

5   

Otley dan Pierce, 1996a). Perilaku disfungsional audit dan berhentinya auditor

(turnover) dari pekerjaannya berhubungan dengan penurunan kualitas audit (Public

Oversight Board, 2000 dalam Donelly et al., 2003). Perilaku ini bisa mempunyai

pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kualitas audit. Perilaku yang

mempunyai pengaruh langsung termasuk premature sign-off, pemerolehan bukti yang

kurang (Otley & Pierce, 1995; Donelly et al.2003), pemrosesan yang kurang akurat

(Mc Danield, 1990) dan kesalahan dari tahapanaudit (Margheim et al, 2005),

altering/replacing of audit procedure (Donelly, et al.2003) dan perilaku audit yang

mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kualitas audit adalah underreporting of

time (Donelly et al. 2003).

Penelitian ini mereplikasi penelitian Kartika dan Wijayanti (2007), yang

meneliti tentang Locus Of Control Sebagai Anteseden Hubungan Kinerja Pegawai

dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

locus of control secara statistik berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku

disfungsional. Yang membedakan dengan penelitian terdahulu adalah peneliti

membatasi variabel independen dengan anggaran waktu.

Alasan dipilihnya auditor BPKP sebagai responden karena auditor BPKP

merupakan auditor internal pemerintah pusat yang bertanggungjawab terhadap sistem

pengendalian pemerintah.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai

(22)

6   

Anggaran Waktu terhadap Perilaku Disfungsional Auditor (Studi Kasus pada

Auditor BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara)”.

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah telah dikemukakan di latar belakang,

peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1.

Apakah anggaran waktu berpengaruh terhadap perilaku disfungsional auditor?

2.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku disfungsional ?

3.

Apakah

dengan mengganti lokasi penelitian akan mendapatkan hasil yang

berbeda dari penelitian sebelumnya?

1.3

Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah penelitian ini maka penelitian ini dibatasi pada

anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional auditor pada auditor BPKP

Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.

1.4

Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah anggaran waktu berpengaruh terhadap perilaku disfungsional auditor pada

(23)

7   

1.5

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa pengaruh

anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional auditor pada auditor BPKP

perwakilan provinsi Sumatera Utara.

1.6 Manfaat

Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1.

Bagi peneliti, mengembangkan pengetahuan peneliti tentang pengaruh

anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional auditor pada auditor BPKP

perwakilan provinsi Sumatera Utara.

2.

Pengembangan teoritis, hasil penelitian di harapkan dapat memberikan

kontribusi bagi pengembangan ilmu, terutama dalam bidang akuntansi

keperilakuan dan auditing mengenai perilaku disfungsional auditor.

3.

Pengembangan praktik, penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan

kontribusi praktis, yaitu bagi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) dan profesi untuk merencanakan program profesional dan praktek

manajemen untuk mendorong pekerjaan audit yang berkualitas dalam

menciptakan pemerintahan yang Good Governance.

4.

Bagi Universitas Negeri Medan, penelitian ini diharapkan dapat menambah

informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi para akademisi.

5.

Bagi peneliti selanjutnya

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil

membuktikan anggaran waktu secara parsial berpengaruh positif secara signifikan

terhadap perilaku disfungsional di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat darit hitung 3,567>

t tabel 1,686 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Besarnya pengaruh ini

ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi (R) yaitu 0,501 yang artinya bahwa

sebesar 50,1 % variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen,

sedangkan sisanya 49,9 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian seperti

variabel locus of control, komitmen organisasi, harga diri dan imbalan moneter.

5.2

Saran

Adapun saran pada penelitian ini adalah :

1.

Kepada kepala BPKP perwakilan provinsi Sumatera Utara tetap

memperhatikan anggaran waktu para auditor dalam menjalankan tugasnya

agar kualitas kerja BPKP perwakilan provinsi Sumatera Utara mendapat

(25)

47

2.

Penelitian

selanjutnya

dapat

memasukkan

variabel-variabel

yang

mempengaruhi perilaku disfungsional seperti : gaya kepemimpinan, budaya

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Akmal. 2007. Pemeriksaan Intern (Internal Audit). Cetakan Kedua. Jakarta : Index.

Araminta, Rahma. 2011.Emotional Spiritual Quotient dan Locus Of Control Sebagai Anteseden Hubungan Kinerja Pegawai dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit.Skripsi, Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro. Arikunto, Suharsini. 1993. Manajemen Penelitian. Cetakan Kedua. PT Rineka

Cipta, Jakarta.

Arens, Elder and Beasley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance, Ahli Bahasa Gina Gania, Edisi Indonesia, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Donnely, David P., Jeffrey J. Q, and David O., 2003 ”Auditor Acceptance of Dysfunctional Audit Behavior : An Explanatory Model Using Auditors’ PersonalCharacteristics.” Journal of Behavioral ResearchIn Accounting : vol 15.https://aaahq.org/abo/bria/abstract/2003.htm

Fakultas Ekonomi. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1. Medan .

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

http://www.bpkp.go.id/sumut.bpkp

Hyatt, T., and D. Prawitt. 2001. “Does Congruence Between Audit Structure and Auditors Locus of Control Affect Job Performance?.”The Accounting Review 76.

IAI, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta : STIE YKPN.

Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta : Salemba Empat

(27)

55

Kelley, T. and Margheim, L. 1990. “The Impact of Time Budget Pressure, Personality and Leadership Variabel on Dysfunctional Behavior” Auditing: A Journal of Practice and Theory.Vol 9. No. 2.pp.21-41.

http://blog.umy.ac.id/ervin/files/2012/06/aspsia13.pdf (13 Desember 2012)

Kuncoro, Mudradjad. 2009. Metode Riset untuk bisnis & Ekonomi, Bagaimana Meneliti &Menulis Tesis : Edisi Tiga. Jakarta : Erlangga.

Kurniawan Roshady, Farid. 2011. Pengaruh Perencanaan danAnggaran Waktu terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah daerah (Studi pada BPK-RI Perwakilan Jawa Tengah). Tesis, Universitas Diponegoro. Tidak Terpublikasi.

Mardiasmo. 2000. Auditing. Edisi Ke-6. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Marfuah, Siti. 2011. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor Dalam Perspektif Teori Stress Kerja. Skripsi, Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro.

Margheim, Loren, et.al., 2005. An Empirical Analysis of the Effects of Auditor Time Budget Pressure and Time Deadline Pressure. University of San Diego. Journal of Applied Business Research, vol. 21, no. 1, p. 23-36. http://blog.umy.ac.id/ervin/files/2012/05/AUD_28.pdf (11 Agustus 2012).

Mc Daniel, L. S, 1990. “The Effect of Time Pressure and Audit Program Structure OnAudit Performance”. Journal of Accountancy Research. Vol. 28. pp. 267-285.http://www.anpcont.com.br/site/docs/congressoIII/02/62.pdf

Mulyadi. 2002. Auditing 1. Edisi Enam. Jakarta : Salemba Empat.

Otley, D. T., and Pierce, B. J. 1996a. “Audit Time Budget Pressure: Consequence And Antecendents”. Accounting, Auditing and Accountability Journal.

Vol. 9No. 1.pp. 31-58.

http://visar.csustan.edu/aaba/Liyanarachchi2008.pdf (10 Desember 2012).

Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: PER – 1274/K/JF/2010.Pendidikan, Pelatihan dan Sertifikasi Auditor Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Jakarta.

(28)

56

Priyatno, Duwi. 2009. Belajar Olah Data dengan SPSS 17.Yogyakarta : ANDI.

PusdiklatwasBPKP-2007.http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/pusdiklatwas/halaman/sh ow/170 (03 Januari 2013).

Pusdiklatwas BPKP-2008. Kode Etik dan Standar Audit. Edisi Keempat. Bogor : Diklat Pembentukan Auditor Ahli. Tidak Terpublikasi.

PusdiklatwasBPKP-2009. http://ebookbrowse.com/mo/modul-bpkp (21Desember 2013).

Petronila, Thio Anastasia dan Yuke Irawati. 2006. Hubungan Karakteristik Personal Auditor Terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku Dalam Audit. Akuntabilitas, Vol.6, No.1, hal : 1-13. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/6106113.pdf.(10 Februari 2013)

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods for Business. John Wisley & Sons. Inc. New York.

Silaban, Adanan. 2009. Perilaku Disfungsional Auditor Dalam Pelaksanaan Program Audit. (Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik). Disertasi, UniversitasDiponegoro.

Sindo. http://garlikyana.blogspot.com/2012/11/negara-tukang-korupsi.html(26 November 2012)

Sososutikno, Christina. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.(26 Oktober 2012).

Sukriah, Ika. Akram dan Biana Adha Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. SNA XII Palembang.

Trisnaningsih, S. (2003). Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, (6): 199-216.

(29)

57

Gambar

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir …………………………………………

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan pengakuan (acknowledgment) dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto ada delapan bentuk, yaitu: 1)

Hasil pengamatan mandiri dari kegiatan penelitian pada aspek khusus pemetikan teh menunjukkan bahwa tinggi bidang petik, diameter bidang petik, tebal daun pemeliharaan, gilir

Babak penyisihan : Jumat, 03 November 2017 @Mezzanine Corner Bahan : Mandarin Wordlist (dilaksanakan secara tertulis) Babak final : Minggu, 05 November 2017 @Atrium Ciputra World

3. Mengenai media video yang digunakan sebagai media komunikasi dalam proses belajar mengajar, apakah yang dijadikan sebagai pedoman dan kriteria untuk

menunjukan bahwa iklim sekolah dan efikasi diri bersama-sama memberikan konstribusi yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja guru, dimana semakin tinggi iklim

The aim of this study was to determine the genetic variation and relationship of 24 genotypes of Madura tobaccos with Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) analysis..

(5) Tersusun atas benang-benang miselium yang membentuk hifa Berikut ini nomor yang merupakan ciri-ciri fungi adalah ..... Perhatikan gambar spora seksual dan jenis hifa yang

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Direktur.. setelah mendapat