• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah PerkEMBANGAN BHS Ind.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sejarah PerkEMBANGAN BHS Ind."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Penyelidikkan kepurbakalaan didaerah Sumatra Selatan telah dapat menemukan beberapa piagam yang berisi catatan-catatan yang bernilai kesejarahan, yang menggunakan media bahasa. Aktualisasi bahasa dalam piagam-piagam ini menggunakan pola struktur bahasa yang boleh dikatakan sama dengan pola struktur bahasa melayu,(G,Coedes),1930;J.G.de Casparis,1956;M.G. Emels. 1952).

Banyak persoalan yang harus dipikirkan sebelum anggapan ini dapat di terima. Persoalan-persoalan itu adalah sebagai berikut :

 Adanya terdapat perbedaan aktualisasi bahasa itu dengan yang ada pada bahasa Melayu yang di anggap mempunyai persamaan dengan Bahasa Indonesia, dalam hubungan pola strutur. perbedaan itu merupakan perbedaan struktur bahasa, yaityu di gunakannya pola “sapuluh dua” untuk 12, dan pemakaian kata.pira untuk berapa.” Dengan adanya ini timbulah kecurigaan apakah ia memeng betul-betul berhubungan secara langsung dengan bahasa melayu yang sama struktur dengan bahasa Indonesia, yang mula-mula atau tidak.

 Perbedaan geografis terdafatnya piagam ini dengan daerah geografis penyebaran bahasa Melayu yang di anggap memp[unyai hubungan erat dengan Bahasa Indonesia, yaitu daerah sekitar Riau.

Sebenarnya ada dua alternatif tentang hubungan yang ada antara bahasa melayu kuno dengan bahasa Melayu yang mempunyai hubungan erat dengan bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut:

 Bahasa Melayu kuno merupakan asal yang langsung dari bahasa melayu yang mempunyai hubungan erat dengan bahasa Indonesia.

(2)

BAB II

SEJARAH BAHASA INDONESIA

A. Asal Mula Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia secara resmi di mulai sejarahnya pada tanggal 28 Oktober 1928, meskipun sebelumnya telah ada. Ia dapat di anggap sebagai sambungan yang tidak langsung dari bahasa Melayu karena ada kalanya kedua-duanya sama-sama di gunakan . sejak 1928. dengan resmi timbulah dualisme Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia di Indonesia, yang terutama hanya berbeda dalam lapangan pemakaian dan jiwa yang ada pada masingnya. Perbedaan lapangan pemakaian masing-masingnya dapat terlihat sebagai berikut:

Bahasa Melayu:

 Bahasa resmi kedua disamping bahasa Belanda, terutama untuk tingkat yang di anggap rendah.

 Bahasa yang di ajarkan pada Sekolah-Sekolah yang didirikan atau menurut sistem pemerintahan Hindia Belanda.

 Penerbitan-penerbitan yang di kerjakan oleh jawatan-jawatan kepunyaan Pemerintahan Hindia Belanda mau tak mau juga menggun Balai Pustaka

Dan penyebar utama dari Bahasa Melayu ini adalah guru-guru Bahasa Melayu yang dihasilkan oleh sekolah-sekolah yang didirikan pemerintahan jajahan Hindia Belanda.

Bahasa Indonesia:

 Bahasa yang digunakan dalam gerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

 Bahasa yang digunakan pada penerbitan-penerbitan yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita perjuangan Bangsa Indonesia, baik berupa:

1. Bahasa Pers

2. Bahasa dalam hasil sastra.

(3)

Sejalan dengan ini juga tidak ada pandangan rendah terhadap bahasa rakyat.

Karena itu, kalau mau dirumuskan sejarah pendek tentang bahasa Indonesia dan bahasa Melayu dapat kiranya di katakan sebagai berikut:

Bahasa Melayu adalah bahasa alat kolonial dan dengan tegas hendak mempertahankan pola-pola lama, sedangkan Bahasa Indonesia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keadaan jaman sehingga cocok untuk digunakan sebagai alat Revolusi. Dengan demikian dalam bahasa Indonesia banyak sekali anasir-anasir non-Melayu sehingga bahasa itu betul-betul diharapkan sebagai kepunyaan bangsa Indonesia.

Karena adanya dua perkembangan yang harus diperhatikan ada baiknya bila uraian ini dibagi dua, yaitu yang mengenai Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia.

B. Sejarah Bahasa Indonesia sebelum 1945

Bahasa Indonesia masih tetap bergerak di luas berbagai organisasi pemerintahan jajahan Hindia Belanda, dan merupakan alat untuk mendapatkan kembali kemerdekaannya. Karena itu lapangan pemakaian Bahasa Indonesia masih tetap terbatas kepada pemakaian bahasa yang mempunyai hubungan dengan gerakan kebangsaan dan sebagai bahasa pes dan bahsa sastra. Kedua lapangan ini mempunyai pengaruh yang berbeda .

Jadi Bahasa Indonesia sebagai sastra kurang dikenal orang, terutama kalau dibandingkan dengan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Sastra. Dan dengan datangnya Jepang, perbedaan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu menjadi kabur. Selain itu sifat yang ada boleh dikatakan lebih menentang sifat yang ada dari Bahasa Melayu, artinya sifat normatif tidak dipehatikan lagi. Hal ini terjadi karena keadaan sebagai berikut :

1. Bahasa itu sekarang bukan hanya dipakai oleh orang-orang yang dulunya memakai Bahasa Melayu, tetapi juga pemakai Bahasa Indonesia.

2. Disamping itu pemakai Bahasa ini juga orang-orang yang sebelumnya tidak mengenal baik Bahasa Melayu maupun Bahsa Indonesia, karena mereka adalah pemakai Bahasa Belanda atau hanya berbahasa daerah.

(4)

Keadaan begini terus berlangsung sampai adanya proklamasi yang jelas membawa Bahasa Indonesia kea lam lain, yaitu alam bahasa resmi, dan bukan bahasa resmi kelas dua sebagai yangada pada Bahasa Melayu pada jaman penjajahan Hindia Belanda. Dan ini juga menghabiskan sistem dualisme bahasa di Indonesia dalam arti teoritis, sebagai yang terlihat pada catatan yang kami berikan.

C. Sejarah Bahasa Sesudah Tahun 1945

Dengan diproklamasikannya kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 berarti adanya suatu bangsa yang bernama Indonesia salah satu yang penting dalam suatu negara adalah adanya bahasa yang dapat menghubungkan pemerintahan dengan rakyat, yang biasa disebut sebagai bahasa resmi. Dan pemiliha bahasa resmi bukanlah merupakan pekejaan yang gampang, yang dapat dirumuskan sebagai berikut a. Bahasa itu harus dikenal oleh sebagian besar penduduk negara itu dengan kata

lain sebagai berikut :

1. Suatu negara yang lebih menyeluruh penjabarannya meskipun lebih kecil jumlah pemakainya dibandingkan dengan suatu bahsa lain, mempunyai kesempatan yang banyak dibandingkan dengan bahasa lain.

2. Biarpun dipakai oleh jumlah yang sangat banyak, tetapi terbatas daerah pemakainya pada suatu daerah tertentu saja. Bahasa yang akhir ini sedikit sekali kemungkinannya untuk dapat dijadikan bahasa resmi.

b. Bahamas itu dapat diterima oleh seluruh penduduk negara, sehingga sama sekali tidak akan menimbulkan konflik-konflik yang mungkin mengagganggu kesetabilan negara.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tadi dan dan faktor kesejarahan maka ditentukanlah Bahamas Indonesia sebagai bahasa resmi Republik Indonesia disamping tugasnya yang mula-mula sebagai bahasa nasional.

Kedudukan Bahamas Indonesia dalam hubunga pemerintahan Republik Indonesia dapat terlihat sebagai berikut :

1. Bahasa Indonesia adalah salah satu alat yang banyak yang menyatukan seluruh suku bangsa yang ada di wilayah RI dalam suatu kesatuan kebangsaan yang kokoh.

2. Bahasa Indonesia adalah bahasa administrasi negara.

(5)

penyelidikan yang selanjutnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan.

4. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan dalam bahasa perdagangan. 5. Bahasa Indonesia adalah bahasa pergaulan, yang meskipun buat masa

sekarang agak terbatas pemakaiannya.

Dengan diproklamasikannya kemerdekan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kedudukan Bahasa Indonesia diangkat lebih tinggi. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai sebuah alat untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia telah dicanagkan dengan resmi pada tanggal 28 oktober 1928. Dan sekarang sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, tibalah masanya untuk menguji apakah Bahasa Indonesia itu merupakan salah satu alat yang ampuh untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa itu ke dalam suatu kesatuan yang bulat dan tidak terpecah-pecah. Apalagi kalau diingat bahwa kita telah diracuni belanda dengan politik pecah belah yang sangat berbahaya itu.

Peranan Bahasa Indonesia sebagai salah satu alat pemesatu bangsa Indonesia lebih kentara lagi ketika adanya Konferensi Antar Indonesia, yang menggabungkan seluruh bangsa Indonesia, baik mereka yang mulanya bekerja sama dengan Belanda maupun mereka yang tidak pernah bekerja sama dengan Belanda sejak 1945. Karena itu pendidikan dan pengajaran Bahasa Indonesia dengan tujuan supaya terdapat Bahasa Indonesia yang betul-betul satu dan diatas dialek-dialek yang saling berbeda itu. Begitulash Bahasa Indonesia telah menunaikan tugasnya sebagai salah satu alat untuk bangsa Indonesia dalam kesatuan yang bulat.

D. Bahasa Indonesia dalah Hubungan fungsinya yang baru

Bahasa Indonesia telah bertugas dengan baik untuk membatu menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang bulat dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaannya yang mau dirampas sekali oleh Belanda. Begitulah, dalam fungsi hubungan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang menjatuhkan tadi, hal ini hendaknya benar-benar diajaga. Keadaan ini hanya dapat dijaga dengan mengadakan suatu sistem pendididkan Bahasa Indonesia yang tertentu.

(6)

1. Terdapatnya beberapa pengertian baru yang belum ada sebelumnya dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Melayu, sehingga harus dicari pemecahannnya.

2. Akibatnya ialah bagaimana memecahkan persolaan ini, yang bisa terbentuk sebagai berikut :

a. pemakaian kata-kata asing yang ada.

b. Menukarnya dengan kata-kata yang telah ada sebelumnhya dalam Bahasa Indonesia, atau mengambilkan kata-kata dari bahasa nusantara lainnya.

Persoalan ini tetap ada sejak jaman penjajahan Jepang, yaitu dengan adanya peterjemahan berbagai buku berbahasa Belanda ke dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena itu ketika diadakan sebuah komisi istilah yang berusaha untuk menentyukan istilah yang bagaimana yang harus digunakan. Komisi Istilah yang sampai sekarang masih terus bekerja ialah komisi istilah yang ada pada Lembaga Bahasa dan Kesusasastraan yang dulu bernama Lembaga Bahasa dan Sastra.

Meskipun lembaga bahasa itu telah memperlihatkan hasilnya. Namun masih terasa bahwa hasil kerja mereka tidak sebagaimana yang dihharapkan. Hal ini tersebab karena adanya beberapa faktor yang diabaikan dlam menentukan suatu istilah. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a. Istilah-istilah yang mereka ciptakan kebanyakan tidak berhubungan dengan gerak perkembangan ilmu-ilmu tersebut.

b. Adanya istilah yang digunakan yang makin menyebabkan orang kacau, karena istilah itu sendiri juga tidak dikenal.

c. Tidak ada politik tertentutentang kata-kata orang.

Perbedaan antara fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sastra. Kalau bahasa ilmu menghendaki suatu pemikiran yang agak objektif, yang terutama dihubungkan dengan nilai-nilai statistika. Pemilihan sebuah kata sangat diikat dengan pengertian subjetif yang ada pada penulisannya, sehingga ia bisa menghindarkan pemakaian suatu kata dan menggantikannya dengan suatu kata yang lain.

(7)

(Deapartemen) Perdagangan atau yang disamakan dengan itu masih tetap menggunakan Bahasa Belanda dalam pengumuman teknis mereka. Persoalan bahasa pergaulan mempunyai persoalan pula tak mungkin disamakan dengan persoalan yang telah ada tadi. Persoalannya ialah disekiotar unsur-unsur dialektis yang tidak mungkin untuk ditiadakan.

(8)

BAB III

PERKEMBANGAN KE ARAH BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INDONESIA

Dalam pembicaraan tentang sejarah Bahasa Indonesia telah dibahas bahwa Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. Sampai ini pula, banyak sekali hal-hal yang terjadi. Hal-hal itu akan mempengaruhi struktur Bahasa Indonesia, dan justru dari hal-hal inilah yang ditambah dengan asalnya yang esensial, terjadinya struktur Bahasa Indonesia yang ada sekarang. Karena itu sebelum menceritakan perkembangan ke arah Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia itu, adanya baiknya dibicarakan sebelumnya peristiwa-peristiwa yang memungkinkan perkembangan itu.

Peristiwa yang menyebabkan timbulnya perkembangan Bahasa Indonesia sebagai yang ada sekarang ini dapat dilihat sebagai berikut :

a. Pristiwa yang merupakan hasil dari suatu keadaan yang ada di oyrgan itu sendiri, tanpa pengaruh dari luar, yaitu adanya intternal force. b. Peristiwa yang terjadi akibat persentuhan dengan hal-hal yang berada

di luar organ itu sendiri, atau yang tyersebab karena pengaruh dari aksternal force.

(9)

BAB IV

BAHASA INDIONESIA DALAM PENDIDIKAN

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan sebenarnya juga merupakan salah satu dari fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, cuma di sini agak dibedakan. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan, yang nanti akan menjurus ke dalam bahasa ilmu, tidaklah kiranya bisa dipisahkan dari Bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai pendukung kebudayaan, terutama satra. Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan dalam tugas sebagai bahasa penagntar pada tingkat sekolah-sekolah elementer telah ada. Begitu juga pelajaran elemnter Agama Islam dilakukan dengan menggunakan Bahasa Melayu. Tetapi setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia terbukalah pintu yang lebih luasbagi pemakai Bahasa Indonesia untuk digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah, bahkan pada level yang tertinggi, yaitu di perguruan tinggi. Begitulah dengan didirikannya Balai Perguruan tinggi R.I dan Universitas Gadjah Mada pada jaman 1945-1949 oleh pemerintahan RI maka digunakanlah di perguruan-perguruan tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Keadaan ini terus berlangsung menuju kesempurnaannya, bahkan melewati waktu sesudah tahun 1950, yang merupakan masa yang agak berbahaya bagi Bahasa Indonesia dalam lapangan pendidikan, karena menerima warisan dari pemerintah jajahan Hindia Belanda dalam bentuk baru, yaitu berbagai bentuk sekolah lanjutan tinggi yang menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya, misalnya Universitas Van Indonesia, yang menjadi Universitas Indonesia sekarang ini.

Yang dimaksud “suasana resmi” ialah pemakaian bahasa pada sekolah-sekolah, kantor-kantor, penerbitan-penerbitan, siaran radio, pers dan sebagainya. Sedangkan suasana biasa ialah pergaulan sehari-hari, pergaulan, keluarga, pers dan radio dan lain-lain sebagainya. Kami sendiri condong untuk mengadakan peninjauan dan perubahan dalam sistem pengajaran Bahasa Indonesia yang ada sekarang ini. Usaha ke arah ini sudah kami laksanakan dalam lingkungan terbatas. Pengajaran sebagai yang ada pada berbagai sekolah lanjutan sekarang, boleh dikatan sebagaian besar hanya dihabiskan oleh pesoalan sebagai berikut :

(10)

2. Analisa sederhana pemakaian kata-kata dalam teks.

3. Kurang sekali memperhatikan persoalan kemampuan bahasa yang harus dipunyai oleh murid-murid tadi dapat menguasai Bahasa Indonesia dalam bentuk yang seideal mungkin.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

and see the reality that development of contemporary music tends to change meaning, from contemplation of passion (sensation), from sense of being stimulus, then the need

Rebab India, yang kemungkinan be- rasal dari dari kekaisaran Gupta di India Utara, dalam Hinduisasi Gumlao menjadi Gamelan pada tradisi besara Kerajaan ka- lingga dijadikan

The hyperproduction of mutant may be caused mutation of one or more biosynthesis of penicillin gene or the disrupsion of the lys2 gene (gene for lysine

Sampel jaringan tubuh dari delapan jenis burung lokal yaitu ayam kampung, bondol jawa, bondol peking, cucak kutilang, merbah cerukcuk, manyar jambul, dederuk jawa dan itik di

Sehingga fenomena mengenai dampak kebijakan fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan pengangguran di Indonesia dalam perspektif desentralisasi fiskal menjadi menarik

Surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang dapat menurunkan tegangan permukaan dan digunakan sebagai bahan penyusun detergen yang berfungsi untuk mengangkat

Apakah struktur organisasi BBWS/BWS Ditjen SDA di Daerah sudah sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan Pusat di Daerah saat ini.. Sudah sesuai, tidak perlu penyempurnaan

Setelah menerima materi pembelajaran, diharapkan tertanam nilai kewirausahaan kepada diri siswa. Khususnya, setelah melewati proses pembelajaran dan menerima materi