IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KEPALA DESA DALAM MENJALANKAN TERTIB ADMINISTRASI DESA DI DESA RUKAM
KEC. TAMAN RAJO KAB. MUARA JAMBI
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Hukum Tata Negara Pada Fakultas Syariah
Oleh : WALIDAYA NIM : SPI 141882
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 1440/2018 M
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamiin dengan rahmat allah SWT Skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang telah memberikan cinta, kasih,
perhatian, serta motivasi dalam menuntut ilmu.
Orang tua dan Suami tercinta :
Ibunda Sa’ana dan Suami Supri tercinta yang telah mendidikku dengan penuh kegigihan dan kesabaran, yang tak henti-hentinya menyelipkan namaku dalam setiap do’a nya, berkat do’a dan dorongan motivasi beliau berdualah saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk semua yang ibu dan suami berikan selama ini, harapan besarku semoga skripsi ini
mejadi hadiah indah bagi Ibu dan Suamiku.
Saudara-saudaraku tersayang :
Diana Jaya, Mulyadi, dan Suryadi, S.pd dan Kusni Mubarak untuk orang yang selalu ada memberikan semangat dan mendo’akan keberhasilanku.
Bapak Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, masukana serta motivasi dalam penyelesaian skripsi ini, serta dosen-dosen lainnya yang teah
terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.
Sahabat Seperjuangan Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah UIN STS Jambi
Almamaterku tercinta UIN STS Jambi, tempat penulis menimba ilmu.
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengenai implementasi Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 dan pengaruhnya terhadap kinerja kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa pasal 24 tentang penyelenggaraan pemerintah desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kualitatif dengan jenis pendekatan kelapangan (Field Research). Berdasarkan penelitian diperoleh hasil dan kesimpulan implementasi dari adanya UU Nomor 6 tahun 2014 sangat berpengaruh terhadap kinerja kepala desa, pemerintah desa menjadi bertanggung jawab dan disiplin dalam penyelenggaraan pemerintah dan dapat mengatur segala hal mulai kewajiban, tugas, pokok, fungsi, hak, dan kewenangan, selain itu pemerintah desa berkerja lebih hati-hati karena adanya pengawasan berlapis seperti Expektorat, BPKP, KPU, Kejaksaan, dan Kepolisian. Adanya pengawasan tersebut pemerintah desa dalam menjalakan kinerjanya sesuai dengan aturan dan dapat dipertanggung jawabkan. Khususnya penjelasan pasal 24 tentang Asas-asas penyelenggaraan pemerintahan desa bahwa dari Asas-asas tersebut sudah dijalankan dengan cukup baik karena masih terdapat beberapa asas yang belum di terapkan secara maksimal seperti asas tertib kepentingan umum, asas keterbukaan, dan asas profesionalitas. Upaya kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa dilaksanakan dengan kerjasama koordinasi adalah faktor penting dalam menetapkan tujuan. Dengan adanya koordinasi dari Kepala Desa dan Sekretaris Desa diharapkan pekerjaan serta tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai dengan baik. koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa seperti koordinasi pelimpahan wewenang antara kepala desa ke sekretaris desa atau terhadap bawahannya. pemerintah desa sendiri dalam hal ini sekretaris desa juga dituntut memiliki inisiatif dan kreativitas dalam pembangunan. Keterlibatan perangkat desa sebagai pemerintah di desa dalam kegiatan masyarakat sangat lah penting. Partisipasi dari masyarakat agar pembangunan desa tepat sasaran kemudian dokumentasi desa dimusyarawarahkan dengan masyarakat dan hasil musyawarahnya di komentasikan perencanaan apa yang dibutuhkan supaya tertib dalam administrasi. Faktor yang menghambat dan mendukung terhadap kinerja kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa, perangkat desa dapat dikatakan belum mampu menyelenggarakan tertib administrasi secara maksimal karena kurangnya pemahaman terhadap tugas pokok, fungsi, hak dan kewenangan dalam tertib administrasi desa., selain itu sarana dan prasarana yang kurang mendukung dalam penyelenggaraan tertib administrasi. Faktor lain yang menjadi penghambat adalah pendidikan dimana dari seluruh perangkat desa hanya dua orang memiliki kompetensi sarjana yaitu Kepala Desa dan Sekretaris Desa.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KEPALA DESA DALAM MENJALANKAN TERTIB ADMINISTRASI DESA DI DESA RUKAM KEC. TAMAN RAJO KAB. MUARO JAMBI.“ Sholawat beserta salam dijunjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia dari zaman kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan saat ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan tidak sempurna dalam penyajian maupun materinya, namun berkat kesungguhan serta bimbingan dosen pembimbing dan berbagai pihak lainnya maka segala kesulitan dan hambatan yang dihadapi itu dapat diatasi
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.
Melalui skripsi ini penuis tidak lupa menyampaikan penghargaan dengan ucapan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi MA, Ph.D selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. H.
Hidayat, M.Pd selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan Ibu Dr. Hj. Fadillah M.Pd sebagai Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerja
Sama UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Hermanto Harun Lc, M. HI., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag.,M. HI selaku
Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. Yuliatin, S.Ag., M. HI selaku Wakil Dekan bidang
Kemahasiswaan dan kerja sama di Lingkungan Fakultas UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara Bapak Abdul Razak, S. HI., M. IS dan Ibu Ulya Fuhaidah, S.
Hum.,M.S yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Asri Neldi dan Juharmen, S.HI, M.SI, selaku pembimbing I dan II yang telah memberi banyak bimbingan dan
petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.
7. Dosen dan staf pengajar pada jurusan Hukum Tata Negara yang telah memberikan dorongan, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
8. Karyawan dan karyawati dilingkungan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Jambi.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan Utari, Riska, serli, ilma, santi, puput, mila, nada, gusti, rika, tika, novia, puji, romi, yulizar, dayat, faruq, beni, sudirman, trendi, septiadi, sepri, yanto, rama, sadrak, syafi’i, raden, jaiz, rofiki, iqbal, kelas B Jurusan Hukum
Tata Negara yan telah memberi dukungan dan motivasi.
10. Kawan-kawan Nila, Sarifa, Yuni, Tiwi, Aini, Anton, Khairul, Mulyadi, Ferry, kkn posko 10 desa Serasah yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini terimakasih
untuk Persaudaraan, tawa, hingga tangis yang takkan terlupakan.
Disamping itu, disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon pengampunan-
Nya. Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ... xiii
DAFTAR SINGKATAN ... xvii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 5
D. Batasan Masalah ... 6
E. Kerangka Teori ... 7
F. Tinjauan Pustaka ... 14
BAB II : METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18
B. Jenis Penelitian ... 18
C. Jenis dan Sumber Data ... 19
D. Instrumen Pengumpulan Data ... 21
E. Teknik Analisis Data ... 22
F. Sistematiaka Penulisan ... 24
G. Jadwal Penelitian ... 25
BAB III : GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Rukam dan Letak Geografis Kecematan Taman Rajo... 27
B. Jumlah Penduduk Dalam Desa... 31
1. Kepadatan Penduduk ... 31
2. Jenis Kelamin ... 31
3. Perekonomian ... 31
C. Struktur Organisasi Desa Rukam ... 32
D. Kegiatan Umum Kantor Desa Rukam BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Implementasi Undang-undang No. 6 Tahun 2014 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Menjalankan Tertib Administrasi Desa di Desa Rukam Kec. Taman Rajo Kab. Muara Jambi... 41
B. Upaya Kepala Desa dalam Menjalankan Tertib Administrasi Desa di Desa Rukam Kec. Taman Rajo Kab. Muara Jambi... 58
C. Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung Implementasi Undang-undang No. 6 Tahun 2014 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Menjalankan Tertib Administrasi Desa di Desa Rukam Kec. Taman Rajo Kab... 64
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 69
B. Saran ... 71 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN CURICULUM VITAE
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan pedoman transliterasi berdasarkan surat Keputusan Bersama Menteri Agama Rid An Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor:
u543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988. Adapun secara garis besar uraiannya sebagai berikut:
ARAB LATIN
Konsonan Nama Konsonan Keterangan
ا Tidak dilambangkan (half madd)
ب B B Be
ت T Th Te
ث Ts Th Te dan Ha
ج J J Je
ح Ch ḥ Ha (dengan titik di bawah)
خ Kh Kh Ka dan Ha
د D D De
ذ Dz Dh De dan Ha
ر R R Er
ز Z Z Zet
س S Sh Es
ش Sy Sh Es dan Ha
ص Sh ṣ Es (dengan titik di bawah)
ض Dl ḍ De (dengan titik di bawah)
ط Th ṭ Te (dengan titik di bawah)
ظ Dh ẓ Zet (dengan titik di bawah)
ع „ „ Koma terbalik di atas
غ Gh Gh Ge dan Ha
ف F F Ef
ق Q Q Qi
ك K K Ka
ل L L El
م M M Em
ن N N En
و W W We
ه H H Ha
ء A ʼ Apostrof
ي Y Y Ye
2. Vocal rangkap dua diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dengan huruf, translitterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf sebagai berikut:
a. Vocal rangkap ( ْىَس ) dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya:
al-yawm.
b. Vocal rangkap ( ْيَس ) dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya: al- bayt.
3. Vokal panjang atau maddah bahasa Arab yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf dan tanda macron (coretan horizontal) di atasnya, misalnya ( ْةَحِج اَفْلا = al-fātiḥah ), ( مْىُلُعْلا = al-„ulūm), dan ( ٌةمْيِق = qīmah).
4. Syaddah atau tasydid yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya ( = ḥaddun), ( = saddun), ( = ṭayyib).
5. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-lam, transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf “al”, terpisah dari kata yang mengikuti dan diberi tanda hubung, misalnya ( ثْيَبْلا = al-bayt), ( ءأمسلا = al-samā‟).
6. Tā‟marbūtah mati atau yang dibaca seperti ber-harakat sukūn, transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf “h”, sedangkan tā‟ marbūtah yang hidup dilambangkan dengan huruf “t”, misalnya (للاِهْلا ُةَيْؤُر = ru‟yat al- hilāl ).
7. Tanda apostrof („) sebagai transliterasi huruf hamzah hanya berlaku untuk yang terletak di tengah atau di akhir kata, misalnya (ُةَيْؤُر = ru‟yah ), ( ءاَهَقُف = fuqahā‟).
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang Masalah
Desa merupakan sistem penyelengaraan pemerintahan paling dibawah dalam pembangunan, mengingat pemerintah desa merupakan basis pemerintahan terendah dalam struktur pemerintahan Indonesia yang sangat menetukan bagi berhasilnya ikhtiar dalam pembangunan nasional yang menyeluruh. Kompleksnya aspek-aspek atau bidang yang hendak dibangun ditingkat pemerintah desa adalah peningkatan kemampuan aparat pemerintah desa dalam pelaksanaan tugas-tugas adminitrasi pemerintah, disamping memperkuat partisipasi masyarakat dan kelembagaannya serta aspek-aspek lainya.1
Terbitnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa yang yang ditetapkan pada tanggal 15 januari 2014, Dalam konsideran UU tersebut disampaikan bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.2 Tepatlah kiranya untuk mencapai kemajuan Negara dan Pembangunan, desa merupakan basis pemerintahan terendah dalam struktur pemerintahan Indonesia yang sangat menentukan bagi kemajuan Negara
1Muh.Fachri Arsjad, “Peranan Aparat Desa dalam Pelaksanaan AdministrasiPemerintahan Desa di Desa Karyamukti Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo” Jurnal Of Public Administration Studies, Vol. 1 No. 1 April-2018, hlm. 17.
2Aztri Fithrayani Alam STKIP Matappa Pangkep, “Peningkatan Kemapuan Pemerintah Desa Dalam Pelaksanaan Tugas Administrsi Pemerintahan Desa” JurnalJurisprudentie, Vol. 5 No. 1 Februari-2018, hlm. 58
dan Pembangunan nasional yang menyeluruh. Mengingat untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya peningkatan kemampuan penyelengaraan desa atau pemerintahan desa dalam pelaksanaan tugas-tugas administrasi pemerintahan, disamping memperkuat partisipasi masyarakat dan kelembagaannya serta aspek- aspek lainnya.3
Pemerintah Desa beserta aparatnya bertugas sebagai administrator penyelenggara pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Oleh sebab itu diperlukan aparat desa yang benar-benar mampu dan dapat bekerjasama dalam pelaksanaan tugas dan memiliki tanggung jawab. Keberadaan aparat desa yang juga diserahi tugas dibidang administrasi, menduduki posisi yang sagat penting karena sebagai organ pemerintah yang paling bawah mengetahui segala kondisi dan permaslahan yang ada di wilayahnaya. Informasi tersebut dikoordinasikan pada pemerintah kecamatan karena dibutuhkan dalam pengambilan kebijaksanaan daerah maupun nasional untuk kebutuhan pembangunan secara menyeluruh. Dengan demikian kepala desa dalam pelaksanaan tugas dituntut untuk lebih optimal guna mempelancar pelaksanaan tugas pemerintah.4
Penyelenggaraan administrasi desa yang efektif diperlukan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah kecamatan terhadap aparatur pemerintah desa dalam bidang pemerintahan, sehingga perangkat desa dapat melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik dalam melayani masyarakat. Hal tersebut diatur dalam Pasal 11 dan 12 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47
3Ibid
4Muh.Fachri Arsjad, “Peranan Aparat Desa dalam Pelaksanaan AdministrasiPemerintahan Desa di Desa Karyamukti Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo” Jurnal Of Public Administration Studies, Vol. 1 No. 1 April-2018, hlm. 17.
Tahun 2016 tentang Pedoman Administrasi Desa, yang menjelaskan tentang bebagai jenis pembinaan dan pengawasan. Pembinaan administrasi desa yang dijalankan adalah untuk mengembangkan sistem administrasi pemerintahan desa yang berfungsi sebagai sumber data dan informasi bagi seluruh aktifitas pemerintahan dalam pembangunan secara nasional.5
Menurut pengamatan awal penulis, menunjukkan bahwa penyelenggaraan tertib administrasi yang di pemerintahan Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi dalam menyiapkan administrasi, seperti administrasi umum,6 administrasi penduduk,7 maupun administrasi pembangunan belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai kinerja pemerintah desa.
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan desa yang terpenting adalah bagaimana pemerintahan desa mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat desa, dan mampu meningkatkan daya saing desanya. Hal tersebut hanya mungkin terwujud apabila urusan yang menjadi kewenangan desa dapat terlaksana dengan baik. Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam implementasinya terdapat berbagai permasalahan yang langsung maupun tidak langsung menghambat pelaksanaan urusan-urusan pemerintahan tersebut.
Dari penjelasan di atas penulis tertarik untuk meneliti permasalahan-permasalahan bagaimana implementasi Udang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan pengaruhnya
5 Aztri Fithrayani Alam STKIP Matappa Pangkep, “Peningkatan Kemapuan Pemerintah Desa Dalam Pelaksanaan Tugas Administrsi Pemerintahan Desa” JurnalJurisprudentie, Vol. 5 No. 1 Februari-2018, hlm. 59.
6 Wawancara dengan Sandi masyarakat Desa Rukam pada tanggal 20 Agustus 2018
7 Wawancara dengan Diana masyarakat Desa Rukam pada tanggal 20 Agustus 2018
terhadap kinerja kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, bagaimana upaya kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa di desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, dan apakah faktor-faktor yang menghambat dan mendukung implementasi Udang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan pengaruhnya terhadap kinerja kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa di Desa Rukam Kecamatan. Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Menjalankan Tertib Administrasi Desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat ditegaskan bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi Udang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan pengaruhnya terhadap kinerja kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
2. Bagaimana upaya kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
3. Apakah faktor-faktor yang menghambat dan mendukung implementasi Udang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan pengaruhnya terhadap kinerja
kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Udang-undang Nomor 6 Tahun
2014 dan pengaruhnya terhadap kinerja kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
b. Untuk mengetahui bagaimana upaya kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
c. Untuk Mengetahui apakah faktor-faktor yang menghambat dan mendukung implementasi Udang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan pengaruhnya terhadap kinerja kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa di Desa Rukam Kecamtan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini antara lain :
a. Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata satu (SI) dalam jurusan Hukum Tata Negara pada Fakultas Syari‟ah UIN STS JAMBI.
b. Untuk memberikan penjelasan tentang kinerja kepala desa dalam menjalankan tertib administrasi desa berdasarkan Udang-undang Nomor 6 Tahun 2014 di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
c. Untuk memperdalam ilmu yang telah dipelajari dalam Jurusan Hukum Tata Negara pada Fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi.
D. Batasan Masalah
Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang di bahas menyebabkan pembahasan ini menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang telah penulis buat sebelumnya maka penulis memberikan batasan masalah ini hanya membahas mengenai implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan pengaruhnya terhadap kinerja kepala desa Tahun 2017-2018 dalam menjalankan tertib administrasi desa pasal 24 tentang penyelenggaraan pemerintah desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
E. Kerangka Teori 1. Implementasi
Suatu kebijakan yang telah dirumuskan tentunya memiliki tujuan-tujuan atau target tertentu yang ingin dicapai. Percapaian target baru akan terealisasi jika kebijakan tersebut telah di implementasikan. Oleh karena itu untuk dapat mengetahui apakah tujuan kebijakan yang telah dirumuskan tersebut dapat tercapai atau tidak, maka kebijakan tersebut harus di implentasikan. Menurut Merille S Grindle mengidentifikasikan ada dua hal yang sangat menentukan
keberhasilan dari implementasi yaitu isi kebijaksanaan dan konteks dari implementasi itu sendiri yang secara terperinci diindetifikasi sebagai berikut : 8
1. Isi Kebijakan (content of policy).
a. Kepentingan siapa saja yang terlihat (interests affected).
b. Macam-macam manfaat (type of benefits).
c. Sejauh mana perubahan akan diwujudkan (extent of change envisioned).
d. Tempat pembuatan kebijakan (site of decision making).
f. Sumber daya yang disediakan (program implementators).
2. Konteks dari implementasi (context of implementation).
a. Kekuasaan, kepentingan, dan strategi para actor yang terlibat (power, interest and strategi of actor involved).
b. Karakteristik lembaga dan rejim (institution and regime characteristics).
c. Sesuai dengan kaidah dan tingkat responsive (compliace and responsiveness).
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa mengisyaratkan bahwa salah satu hak kepala desa adalah mengajukan rancangan Peraturan Desa, begitu juga tentang Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa. 9 Di dalam undang-undang tersebut membahas secara khusus tentang penyelenggaraan
8 Fahmi Rijal “Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 pasal 24 Tentang Penyelenggaraan Pemerintah Desa di Desa Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara” Jurnal Ilmu Pemerintah, Vol. 4 No.3 2016, hlm. 1025-1026.
9Musfianawati, “Peran Kepala Desa Dalam Mewujudkan Kesejateraan Masyarakat Miskin Melalui Peraturan Des” Jurnal Rechtens, Vol. 4 No. 1 Juni-2015, hlm. 83
pemerintah desa yakni pasal 24. Berdasarkan pasal tersebut dalam penyelenggaraan pemerintah desa harus berasaskan : 10
1. Kepastian hukum
Kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan pemerintahan desa.
2. Tertib penyelenggaraan Pemerintahan
Tertib penyelenggaraan pemerintahan adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan pemerintahan desa.
3. Tertib kepentingan umum
Tertib kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
4. Keterbukaan
Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan desa dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Proporsionalitas
Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggaraan pemerintahan desa.
6. Profesionalitas
10 Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2014 Tetang Desa. Pasal 24
Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Efektivitas dan Efisiensi
Efektivitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan harus berhasil mencapai tujuan yang diinginkan masyarakat desa.
Efisiensi adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan harus tepat sesuai dengan rencana dan tujuan.
9. Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah asas yang menegaskan bahwa di dalam penetapan kebijakan harus memperhatikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat Desa.
10. Keberagaman
Keberagaman adalah penyelenggaraan pemerintahan desa yang tidak boleh mendiskriminasi kelompok masyarakat tertentu.
11. Partisipatif
Partisipatif adalah penyelenggaraan pemerintahan desa yang mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa.
3. Pengertian Tertib Administrasi Desa
Kata administrasi sudah banyak dikenal baik dalam tulisan ilmiah maupun dalam pembicaraan sehari-hari. Dalam pembicaraan sehari-hari administrasi yang
dimaksudkan adalah administrasie dalam bahasa Belanda atau clerckal work dalam bahasa Inggris ini berarti bahwa administrasi mencangkup tugas-tugas pekerjaan pecatatan, pelaporan, kearsipan, surat menyurat dan lain-lain atau singkatnya ketatausahaan.11
Dalam pengertian luas administrasi mengandung esensi “Keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.” Ada juga yang mengatakan bahwa administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan tiap usaha kerja sama sekelompok orang/manusia untuk mencapai tujuan tertentu.12
Dalam perumusan itu maka administrasi mengandung definisi pokok sebagai berikut :
a) Adanya sekelompok orang yang berkerja sama.
b) Adanya proses atau rangkaian kerja sama yang rasional.
c) Adanya tujuan yang hendak dicapai.
Keseluruhan proses penyelenggaraan pemerintah desa disebut administrasi desa.
Dengan demikian administrasi desa adalah keseluruhan proses penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan desa dengan memanfaaatkan kemampuan aparat desa serta segala sumber-sumber untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu terwujudnya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan dan pembangunan serta penyelenggaraan administrasi yang makin luas dan efektif.13
11 Drs. Suwignjo, “Administrasi Pembangunan Desa Dan Sumber-Sumber Pendapatan Desa”, (Jakarta: Slamet Prajudi Atmosudirjo, 1985), hlm. 14-15.
12 Ibid
13 Drs. Suwignjo, “Administrasi Pembangunan Desa Dan Sumber-Sumber Pendapatan Desa”, (Jakarta: Slamet Prajudi Atmosudirjo, 1985), hlm. 14-15.
Menurut peraturan mentri dalam negeri nomor 32 tahun 2006 menyatakan bahwa administrasi desa adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintah desa pada buku adminstrasi desa. Adapun jenis-jenis adaministrasi desa sebagai berikut :14
1. Administrasi Umum
Administrasi Umum adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan pemerintahan desa pada buku administrasi umum, terdiri dari Buku Data Peraturan Desa, Buku Data Keputusan Kepala Desa, Buku Data Inventaris Desa, Buku Data Aparat Pemerintah Desa, Buku Data Tanah Milik Desa/Tanah Kas Desa, Buku Data Tanah Di Desa, Buku Agenda, Buku Ekspedisi.
2. Administrasi Penduduk
Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan sata dan informasi mengenai penduduk dan mutasi penduduk pada buku administrasi penduduk terdiri dari:
Buku Data Induk Penduduk Desa, Buku Data Mutasi Penduduk Desa, Buku Data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Akhir Bulan, Buku Data Penduduk Sementara.
3. Administrasi Keuangan
Administrasi Keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pengelolaan keuanagan desa pada buku administrasi keuangan terdiri dari: Buku Anggaran Penerimaan, Buku Anggaran Pengeluaran Rutin, Buku Anggaran Pengeluaran Pembangunan, Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu Penerimaan, Buku Kas Pembantu Pengeluaran Rutin, Buku Kas Pembantu Pengeluaran Pembngunan.
14Muh.Fachri Arsjad, “Peranan Aparat Desa dalam Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Desa di Desa Karyamukti Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo” Jurnal Of Public Administration Studies, Vol. 1 No. 1 April-2018, hlm. 19-21.
4. Administrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi pembangunan yang akan, sedang, dan telah dilaksanakan padabuku administrasi pembangunan, terdiri dari : Buku Rencana Pembangunan, Buku Kegiatan Pembangunan, Buku Inventaris Proyek, Buku Kader–Kader Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat.
5. Administrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Administrasi badan permusyawaratan desa (BPD) atau yang disebut dengan BPD adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai BPD, terdiri dari: Buku Data Anggota BPD, Buku Data Keputusan BPD, Buku Data Kegiatan BPD, Buku Angenda BPD, Buku Ekspedisi BPD. Adapun rangkaian kegiatan yang digolongkan sebagai administrasi mencakup :
a. Dilakukan oleh sekelompok orang (2 orang atau lebih).
b. Berlangsung dalam suatu kerja sama.
c. Dimaksud untuk mecapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Ketiga faktor inilah yang merupakan tanda pengenal atau ciri khas dari administrasi yang apabila faktor-faktor tersebut disingkat adalah sekelompok orang-orang, kerjasama dan tujuan tertentu. Jadi biasa ditarik kesimpulan bahwa kerjasama adalah rangkaian perbuatan yang dilakukanbersama-sama secara teratur oleh lebih seorang yang meniumbulkan akibat yang sebenarnya tidak akan terjadi apabila dilakukan oleh masing-masing seorang diri.
Berdasarkan pengertian tersebut dan apabila dikaitkan dengan aktifitas ditingkat desa, maka berbicara tentang administrasi desa berarti yang dimaksud dengan
administrasi adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggaraan pemerintah desa untuk mencapai tujuan pemerintah, seperti antara lain, baik dalam menggerakan partisipasi dalam pembangunan dan terwujudnya demokrasi pancasila secara nyata guna meningkatkan tarap hidup masyarakat.
F. Tinjauan Pustaka
Pada dasarnya penelitian dengan tema Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 pasal 24 kaitannya dengan kinerja kepala desa sudah banyak dilakukan, baik dalam bentuk skripsi, tesis, ataupun jurnal.
Pertama, penelitian ini dilkukan oleh Hanif Nurcholis “Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di lihat dari Pasal 18 B Ayat 2 UUD 1945” Universitas Terbuka Banten 2014. Penelitian ini berfokus mengkaji untuk mengevaluasi apakah pengaturan Desa tersebut sesuai dengan Pasal 18 B ayat (2) UUD 1945 atau tidak. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa pengaturan Desa tidak sesuai dengan Pasal 18 ayat (2). Oleh karena itu, Pemerintah Desa perlu direstrukturisasi dan dimasukkan ke dalam sistem pemerintahan daerah.15
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Achmad Arif Gunawan “Upaya Peningkatan Kemampuan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Tugas Administrasi Pemerintahan di Desa Patimpa Kecamatan Ponre Kabupaten Bone”
Universitas Islami Negeri Alauddin Makassar Tahun 2017. Penelitian ini berfokus mengkaji untuk mengetahui tentang upaya peningkatan kemampuan pemerintah desa dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan. Penelitian ini
15Hanif Nurcholis, “Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Lihat dari Pasal 18 B Ayat 2 UUD 1945” Jurnal Masalah-masalah Hukum Fakultas Hukum, ISSN: 2086-2695, 2014, hlm. 1
menggunakan metode hukum empiris. Hasil penelitian menunjukkan upaya peningkatan kemampuan pemerintahan desa dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan dilakukan dengan dua cara yaitu peningkatan disiplin kerja aparatur serta melakukan pendidikan dan pelatihan.16
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Muh.Fachri Arsjad “Peranan Aparat Desa dalam Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Desa di Desa Karyamukti Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo” Universitas Gorontalo 2018.
Metode ini berfokus mengkaji untuk peran aparat desa dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan desa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, peran aparat desa dalam pelaksanaan tugas administrasi masih kurang maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif, Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan aparat desa dalam pelaksanaan tugas administrasi di desa Karyamukti adalah disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan, sarana dan prasarana, dan tingkat kesejahteraan aparatur pemerintah desa.17
Keempat. Penelitian yang dilkukan oleh Fajar Muhammad Nashih “Peluang kelemahan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam Mewujudkan Kemandirian Desa (Studi Kasus di Kabupaten Sleman)” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015. Penelitian ini berfokus mengkaji
16Achmad Arif Gunawan “Upaya Peningkatan Kemampuan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Tugas Administrasi Pemerintahan di Desa Patimpa Kecamatan Ponre Kabupaten Bone” Skripsi Universitas Islami Negeri Alauddin Makassar , 2017, hlm. 75
17Muh.Fachri Arsjad, “Peranan Aparat Desa dalam Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Desa di Desa Karyamukti Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo”, Jurnal Of Public Administration Studies, Vol. 1 No. 1 April-2018. hlm. 1
Indikator peluang dan kelemahan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis,
Dari penelitian yang dilakukan terdapat beberapa permasalahan yang menjadi indikator dari implementasi Undang-undang desa dan kurangnya peran Pemerintahan Daerah dalam melakukan pendampingan terhadap pemerintahan desa. Dapat disimpulkan bahwa yang menjadi penghambat dan terlaksananya aturan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 adalah materi dan Undang-undang yang kurang melihat realitas dan kurang maksimalnya kinerja dari pemerintah untuk melakukan kordinasi pada masing-masing tingkat pemerintahan. Maka dari itu, terkait permasalahan yang terjadi maka perlu dilakukan uji materi kembali Undang-undang Desa dan peraturan-peraturan yang mendukung teknis pelaksnaan dari Undang-undang tersebut. Untuk menciptakan kemandirian maka diperlukan kewenangan yang jelas untuk desa dalam menyelenggrakan pemerintahan desa.
Pemerintah Daerah juga harus menghormati desa untuk dapat menyelenggarakan pemerintah desa sesuai dengan aturan Undang-undang tanpa ada investasi lagi. Di sisi lain pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk melakukan pendampingan dan meningkatkan SDM masyarakat desa.18
Berbeda halnya dengan penelitian yang penulis lakukan peneltian mengenai UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa memang telah banyak dilakukan oleh penelitian sebelumnya termasuk penelitian mengenai kinerja kepala desa, Penelitian yang dilkukan oleh Hanif Nurcholis berfokus mengkaji untuk mengevaluasi apakah pengaturan Desa tersebut sesuai dengan Pasal 18 B ayat (2)
18Fajar Muhammad Nashih “Peluang kelemahan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam Mewujudkan Kemandirian Desa (Studi Kasus di Kabupaten Sleman)” Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015, hlm 108-11.
UUD 1945 atau tidak. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Arif Gunawan fokus mengkaji untuk mengetahui tentang upaya peningkatan kemampuan pemerintah desa dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan. Penelitian yang dilkukan oleh Fajar Muhammad Nashih fokus mengkaji permasalahan yang menjadi indikator dari implementasi Undang-undang desa dan kurangnya peran Pemerintahan Daerah dalam melakukan pendampingan terhadap pemerintahan desa. Penelitian yang dilakukan oleh Muh.Fachri Arsjad fokus mengkaji untuk peran aparat desa dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan desa.
Namun penitian yang penulis lakukan lebih fokus kepada implementasi UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa serta pengaruhnya terhadap kinerja Kepala desa dalam melaksanakan tertib administrasi.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai suatu tujuan.19 Lingkup penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang.
Dalam konteks ilmu sosial, kegiatan penelitian diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu.20 Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Denzim dan Lincoln, kata kualitatif menyiaratkan penekanan pada proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat atau belum diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensinya. Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, maka dalam penelitian ini peneliti menekankan sifat realitas
19Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan karya Ilmiah, Cet. Ke-11, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 22.
20Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), hlm.
75.
yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti.21
Dengan dasar tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Menjalankan Tertib Administrasi Desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, dan untuk memperoleh data melalui observasi maupun wawancara, penelitian ini berpusat pada : Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Menjalankan Tertib Administrasi Desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, yang ada dilingkungan tempat penelitian, dengan tujuan mengumpulkan data, baik tertulis maupun hasil observasi dan wawancara.
C. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dilapangan. Karena penelitian kualitatif ini diperoleh dengan cara observasi dan wawancara. Dalam hal ini peneliti mencari dan mengumpulkan data yang berkenaan dan langsung berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian.
Data primer yang peneliti maksud adalah informasi-informasi yang diperoleh secara langsung yang dilakukan dengan wawancara dan observasi mengenai
21Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tensis, Disertasi dan karya Ilmiah, Cet. Ke-II, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 33.
pokok permasalahan dalam penelitian secara langsung maupun pihak-pihak tertentu.22 Data primer ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Menjalankan Tertib Administrasi Desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah Kepala Desa (satu orang), Perangkat Desa,(tiga orang) dan Masyarakat (Sepuluh orang) di Desa Rukam Kecamatan. Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi. Jadi jumlah keseluruhan Narasumber adalah 14 (empat belas) orang.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh dari sumber-sumber lain, sebagai pendukung data primer yang dipandang berkaitan dengan pokok kajian yang diteliti. 23 Data sekunder bersumber dari dokumen-dokumen, baik berupa dokumen-dokumen resmi maupun bahan perpustakaan lainnya. Walaupun data tersebut diperoleh dari orang lain atau dokumen lain tetapi data tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pendukung sumber data pertama. Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa literatur-literatur yang mendukung penelitian ini baik berupa buku, koran, majalah jurnal maupun tulisan-tulisan yang dianggap penting dalam mendukung penelitian ini.
22Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari‟ah, (Jambi: Syari‟ah Press,2014), hlm. 178.
23Ibid hlm. 179
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik, tidak hanya berkomunikasi dan terbatas pada manusia, tetapi juga obyek-obyek lain.24 Observasi terbagi pada dua bagian, pertama participant observation (obsevasi berperan serta), yang kedua non participant observation,di bagian ini penulis hanya sebagai non participant observation yang mana dalam penelitian ini peneliti mengobservasi tentang Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Menjalankan Tertib Administrasi Desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
Dekumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen itu bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.25 Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
2. Wawancara
Wawancara adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan lisan dari seseorang yang disebut responden melalui suatu percakapan sistematis dan terorganisasi. Oleh karena itu, wawancara merupakan percakapan
24Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Cet. Ke-3, (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm. 312.
25Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RND‟‟, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 203.
yang berlangsung secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan oleh peneliti sebagai pewawancara dengan sejumlah orang yang disebut sebagai responden atau yang diwawancarai untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.26 Yang dapat diwawancari atau yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu: Kepala Desa, Perangkat Desa, dan Masyarakat di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi atau bahan yang mudah di pahami. Sehingga dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri dan orang lain.
Tahap analisis data yang peneliti gunakan adalah:
1. Koleksi
Tahap analisis ini juga disebut dengan tahap pengumpulan data, prosesnya diawali dengan data yang mucul berupa deskripsi kata-kata atau rangkaian kata dan dapat juga berupa kalimat-kalimat sebagai sebuah narasi, yang jelas bukan rangkaian angka. Dilakukan dengan menggunakan instrumen dokumentasi.27
26Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Cet. Ke-3, (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm. 312.
27Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D, hlm. 251.
2. Reduksi (pilah-pilih)
Reduksi data, diartikan sebagai proses pemelihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Adapun data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui catatan lapanga dan wawancara, kemudian data tersebut dirangkum, dan diseklesi sehingga akan memberikan gambaran yang jelas kepada penulis.
3. Konklusi
Tahap analisis ini disebut juga dengan tahap penyajian data, penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersususun dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian lebih banyak mengacu pada teks naratif dan akan dilakukan penyederhanaan pada informasi yang bersifat kompleks.
4. Verifikasi (kesimpulan)
Langkah terakhir yang dilakukan dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. 28 kesimpulan dalam penulisan kualitatif merupakan suatu temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.
Dari keempat metode analisis data di atas penulis menyimpulkan bahwa, keempat ini meliputi koleksi data, reduksi data, konklusi data, dan kesimpulan akan penulis lakukan setelah semua data telah diperoleh melalui wawancara catatan lapangan, dan juga memudahkan penulis di dalam mengetahui dan menarik kesimpulan terhadap Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Menjalankan Tertib Administrasi Desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
F. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan penulisan dan mendapatkan pemahaman, maka pembahasan dan penelitian ini akan disistematisasi berdasarkan susunan sebagai berikut:
Pembahasan diawali dengan BAB 1, Pendahuluan. Bab ini pada hakikatnya menjadi pijakan bagi penulis skripsi. Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan dan mamfaat penelitian, kerangka teori dan tinjauan pustaka.
28Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D, hlm. 252.
Kemudian pada Bab II, membahas tentang metode penelitian, yang terdiri dari tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, instrument pengumpulan data, teknik analisis data, sistematika penulisan dan jadwal penelitian.
Selanjutnya Bab III, dalam bab ini membahas mengenai lokasi penelitian, yaitu letak geografis, dan sejarah Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
Selanjutnya Bab IV, dalam Bab ini berisi tentang pembahasan dan hasil penelitian yang menguraiakan tentang Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Menjalankan Tertib Administrasi Desa di Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
Selanjutnya adalah Bab V, merupakan Bab akhir dari skripsi yang memuat kesimpulan dan saran.
G. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian, maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal sebagai berikut:
No
Kegiatan
Tahun 2017-2018
Oktober November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan
Judul
2 Pembuatan
Proposal
No Kegiatan
Tahun 2017-2018
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3 Perbaikan
Proposal dan Seminar
No Kegiatan
Tahun 2017-2018
Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 4 Surat Izin
Riset
5 Pengumpula
n Data
6 Pengolehan
Dan Analisis Data
7 Pembuatan
Laporan
8 Bimbingan Dan Perbaikan
9 Agenda dan
Ujian Skripsi
10 Perbaikan dan Penjilidan
BAB III
GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Desa Rukam
Desa Rukam adalah Desa yang dulu dibentuk dengan cerita yang sederhana namun membuat sejarah bagi Desa Rukam, yang mana dahulu ada sekelompok orang dari daerah ujung jabung yang selalu berhenti untuk beristirahat di suatu anak sungai yang berlokasi di pinggiran aliran sungai batang hari . dimana disekitar lokasi anak sungai banyak pohon rukam yang rindang membuat mereka nyaman untuk beristirahat seiring waktu berjalan lama kelamaan mereka mendirikan gubuk kecil sebagai hunian yang dijadikan tempat berdiam. dari satu pondok hunian akhirnya makin bertambah menjadi pondok hunian bagi keluarga mereka yang diajak menetap tinggal disitu. Hingga akhirnya jadilah tempat itu perkampungan kecil yang dinamai Rukam, yang diambil dari nama pohon yang banyak tumbuh didaerah itu dan dengan adanya perkembangan zaman maka terbentuklah satu Desa yang dinamai Rukam.29
Desa yang dipimpim oleh orang-orang yang dipercaya untuk menjadikan Desa Rukam Menjadi berkembang. Desa Rukam telah mengalami pergantian Kepala Desa Rukam Sebanyak 14 orang yaitu :
1. Pemarap 8. Mahmud
2. Darman 9. Nurdin. Az
3. Ibrahim 10. M. Syafe‟i
29 Dokumentasi Desa Tahun 2017
4. Hasan 11. Kholillah
5. Pondong 12. Subro Muksin
6. Dahlan 13. Subro Muksin
7. M. Zen 14. Sukramin S.E.I. ( Hingga Sekarang)
Penduduk Desa Rukam yang semula haya berjumlah 56 KK (Kepala Keluarga) mengalami peningkatan jumlah penduduk menjadi 515 KK yang tersebar di 2 Dusun dan 8 Rukun tetangga.
1. Geografis
Desa Rukam termasuk kedalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di Kecamatan Taman Rajo. Secara geografis daerah ini berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:30
a. Sebelah Utara : Kab. Tanjung Jabung Timur b. Sebelah Selatan : Desa Teluk Raya dan Ramin c. Sebelah Timur : Desa Manis Mato
d. Sebelah Barat : Desa Sekumbung Luas Wilayah Desa :
1. Luas Wilayah :12.905 Ha 2. Lahan Ladang : 150 Ha 3. Lahan Perkebunan : 6.435 Ha
4. Hutan : 2.328 Ha
5. Waduk/Danau/Situ : 10 Ha 6. Lahan Lainnya : 3.982 Ha
30 Dokumentasi Desa Tahun 2017
Orbitrasi/Jarak Tempuh :
1. Ke Pusat Pemerintah Provinsi : 40 KM 2. Ke Pusat Pemerintah Kabupaten :75 KM 3. Ke Pusat Pemerintah Kecamatan : 21 KM 2. VISI dan MISI
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa harus mengakomodasi aspirasi dari masyarakat melalui Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan yang ada sebagai mitra Pemerintah Desa yang mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga desa sehingga diharapkan adanya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat.31
Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka untuk jangka waktu 6 (enam) tahun ke depan diharapkan pembangunan di desa melalui bidang penyelenggaraan pemerintahan, bidang pelaksanaan pembangunan, bidang kemasyarakatan desa, dan bidang pemberdayaan masyarakat, dapat benar-benar mendasarkan pada prinsip keterbukaan dan partisipasi masyarakat sehingga secara bertahap Desa Rukam dapat mengalami kemajuan. Untuk itu dirumuskan Visi dan Misi.32
a. Visi Desa “Mewujudkan Desa RUKAM Yang BERKAH‟‟
31 Dokumentasi Desa Tahun 2017
32 Ibid
Rumusan Visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang luhur untuk memperbaiki dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan di Desa Rukam baik secara individu maupun kelembagaan sehingga 6 ( enam ) tahun ke depan. Visi merupakan harapan Desa Rukam agar mengalami suatu perubahan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat dari segi ekonomi dengan dilandasi semangat kebersamaan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan.33
b. Misi
1. Menguatkan kelembagaan desa yang ada sehingga dapat melayani masyarakat secara optimal.
2. Menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan yang partisipatif.
3. Mewujudkan Desa Rukam yang aman, tentram dan damai.
4. Memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
33 Dokumentasi Desa Tahun 2017
B. Jumlah Penduduk Desa Rukam
Tabel. 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
NO
Nama Wilayah/
Dusun
RT Jumlah KK
Jumlah Jiwa
Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 2 3 4 5 6 7
1 Dusun I
RT. O1 59 89 87 176
RT. O2 73 103 119 222
RT. 03 59 110 89 199
RT. 04 69 136 196 332
2 Dusun II
RT. 05 53 80 83 163
RT. 06 52 86 82 168
RT. 07 51 78 84 162
RT. 08 78 95 127 222
Jumlah 494 777 867 1644
Sumber: Dokumentasi Desa Tahun 2017
Tabel II
Perekonomian Masyarakat di Desa Rukam
NO Kesejahteraan Masyarakat Jumlah Keterangan
1 Pra Sejahtera 366
2 Sejahtera I 108
3 Sejahtera II 17
4 Sejahtera III 3
Total 494
Sumber: Dokumentasi Desa Tahun 2017
C. Struktur Organisasi Desa Rukam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
Gambar I KEPALA DESA SUKRAMIN, S.E.I
ASMARA, S.Pd.I SEKRETARIS DESA KEPALA SEKSI
PEMERINTAHAN
KEPALA URUSAN UMUM DAN TATA
USAHA DEDI
DEANDRA KEPALA SEKSI
KESEJAHTERAAN
KEPALA URUSAN PERENCANAAN FIRDAUS
PRATIWI KEPALA SEKSI
PELAYANAN
UMUM KEPALA URUSAN
KEUANGAN IRAWAN
DENI
KADUS I KADUS II
SINAR SABAR TOBRONI
Tabel III
Jumlah, Siswa yang Sedang (SD, SMP, SMA, dan KULIAH)
NO SEKOLAH
JENIS KELAMIN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 SD 94 90 184
2 SMP 28 24 52
3 SMA 20 13 33
4 TK 20
5 KULIAH 9 9 18
JUMLAH 307
Sumber: Dokumentasi Desa Tahun 2017 Tabel IV
Jumlah Penduduk yang Tamat (SD, SMP, SMA, KULIAH)
NO SEKOLAH
JENIS KELAMIN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 SD 282 295 577
2 SMP 91 65 156
3 SMA 58 21 79
4 SARJANA 8 5 13
JUMLAH 825
Sumber: Dokumentasi Desa Tahun 2017
Tabel V
Pembangunan 2017-2022
NO JENIS PEMBANGUNAN VOLUME
SUMBER DANA
TAHUN
1 JALAN RABAT BETON I 510 M
DANA DESA
2016
2 JALAN RABAT BETON II 360 M
DANA DESA
2016
3 MCK KANTOR DESA 3 X 5 M ADD 2016
4 JALAN RABAT BETON I 360 M
DANA DESA
2017
5
PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN PAUD/TK
1 PAKET
DANA DESA
2017
6
PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI PELATIHAN
12X9,5M
DANA DESA
2017
7
PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KANTOR DESA
5 X 7 M ADD 2017
Sumber: Buku Kegiatan Pemerintah Desa
Tabel VI
Sarana dan Prasarana Desa NO JENIS SARANA DAN
PRASARANA
VOLUME ALAMAT KONDIS
I
1 SMP N SATU ATAP
RUKAM
3 UNIT DUSUN I RT. 03 BAIK
2 SD NEGERI 37/IX
RUKAM
4 UNIT DUSUN I RT. 03 BAIK
3 PAUD / TK MUSLIH 1 UNIT DUSUN II RT. 06 BAIK
4 MADRASAH DINNIYAH
AL-KAHFI
1 UNIT DUSUN II RT. 05 BAIK
5 MASJID AL-MADINAH 1 UNIT DUSUN II RT. 05 BAIK
6 MUSOLLAH/ LANGGAR
NURUL IKHLAS
1 UNIT DUSUN II RT. 07 BAIK
7 MUSOLLAH/LANGGAR
RAUDHOTUL JANNAH
1 UNIT DUSUN I RT.03 BAIK
8 PUSTU DESA RUKAM 1 UNIT DUSUN II RT. 06 BAIK
9 POSYANDU DESA
RUKAM
1 UNIT DUSUN II RT. 06 BAIK
10 PONDOK PESANTREN
AL-ABROR
1 UNIT DUSUN I RT. 01 BAIK
11 POS KAMLING DESA 3 UNIT RT. 01, 05, 07 BAIK
Sumber: Dokumentasi Desa Tahun 2017
D. Kegiatan Umum di Kantor Desa Rukam Tabel VII
Kegiatan Pemerintah di Desa Rukam
No Hari/Tanggal Nama Kegiatan
Penanggung Jawab
Ket
1
28 Februari 2017
Pelantikan Perangkat Desa
2 28 April 2017
FGD Desa Makmur Peduli Api
3 Mei 2017
Pembangunan Jalan Rambat Beton RT.02
4 14 Juli 2017
Pelatihan Peningkatan Petani dalam Pengelolaan Produksi Usaha Petani Unggulan Untuk Kelahanan Pangan &
Usaha Petani 5
17 Juli 2017
Pembangunan Jalan Rambat Beton RT.01
6 18 Agustus MTQ ke-II Tingkat Desa
2017 Rukam
7 Agustus 2017 Pelatihan Perangkat Desa
8 25-28
September 2017
Pelatiahan Kader Teknik
9
20 Mei 2017
Pelatihan Metodelogi Iqro Management TPA
Kurikulum & Pengelolaan Kelas
10
03 Juni 2017
Buka Bersama Perangkat Desa
11 Kamis- Sabtu 18 Oktober
2017
MTQ Tingkat Kecamatan Taman Rajo di Desa Rukam
12 Kamis-Sabtu 2-4 November
2017
Pelatiahan Menjahit
13 11 November 2017
Sosialisasi Kehutanan
14 25 Mei 207 Pawai Taaruf 15
21 Juni 2017
Gajian Sekaligus Pemberian THR
16 17 Agustus 2017
Upacara Bendera Hari Kemerdekaan
17 29 Agustus 2017
Pembubaran MTQ Desa
18 03 September 2017
Kedatangan Bule
19 02 Oktober 2017
Kedatangan Bule
20 11 Oktober 2017
Gotong Royong
21 20 Desember 2017
Pelatiahan PKK
22 24 Desember 2017
Pelatihan Pengurus BUMDES
Desember 2017
Pelatihan LKD
23
16 Januari 2018
Rapat Bersama Guru Desa Kaur TU
24
Rapat Bersama Karang Taruna
Kaur TU
25
07 Februari 2018
Rapat Keagamaan Bersama Imam Khotib Bilal & Mudim
Kasi Pelum &
Sosial