1
KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA TANI
PADI SAWAH (Oryza sativa L. )
(Kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)
Asriyani *), Lily Fauzia**), Hasman Hasyim***)
*) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
**) Ketua Komisi Pembimbing di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
***) Anggota Komisi Pembimbing di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan tenaga kerja wanita dalam usahatani padi sawah di daerah penelitian, untuk menganalisis besar curahan tenaga kerja wanita dalam usahatani padi sawah di daerah penelitian, untuk menganalisis besar pendapatan keluarga tani padi sawah di daerah penelitian, dan untuk menganalisis kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga tani padi sawah di daerah penelitian.Metode penelitian yang digunakan dalam metode analisis data adalah metode deskriptif dengan menggunakan metode tabulasi sederhana.Hasil penelitian diperoleh peranan tenaga kerja wanita di Desa Melati II pada kegiatan usahatani padi sawah/musim tanam yaitu pada tahapan kegiatan penyemaian, penanaman, penyiangan, penyulaman/penyisipan, dan pengeringan. Selain itu tenaga kerja wanita juga berperan sebagai buruh upahan harian di lahan orang lain pada tahapan kegiatan penanaman, penyiangan, dan penyulaman/penyisipan. Di Desa Melati II dalam usahatani padi sawah besar curahan tenaga kerja wanita lebih besar dari pada curahan tenaga kerja pria. Pendapatan keluarga tani padi sawah di Desa Melati II lebih besar dari Upah Minimum Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2015. Kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga tani padi sawah di Desa Melati II adalah kecil (< 50%).
Kata Kunci : Curahan Tenaga Kerja Wanita, Pendapatan Tenaga Kerja Wanita, Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita.
ABSTRACT
The objective of the study was to find out the role of female workers in wet field rice agribusiness and to analyze the number of female workers in wet field rice agribusiness, the amount of farmers’ income in wet field rice, and the contribution of female workers’ income to farmers’ income in wet field rice in the research area. The study used descriptive method with simple tabulation design.
The result of the study showed that the role of female workers in wet field rice/harvest time agribusiness at Melati II Village was in sowing, planting, weeding, weaving/replacing, and drying. Their role was also as day laborers in
2
other people’s rice fields at the time of planting, sowing, and weaving/replacing.
It was also found that the number of female workers was larger than that of male workers, the farmers’ income of wet field rice farmers was higher than that of the minimum wage of Serdang Bedagai Regency in 2015, and female workers’
contribution in the total amount of farmers’ income in wet field rice at Melati II Village was small (<50%).
Keywords: Number of Female Workers, Female Workers’ Income, Contribution of Female Workers
PENDAHULUAN Latar belakang
Di Indonesia dewasa ini, umumnya orang menganggap bahwa tugas wanita sebagai ibu rumah tangga adalah memelihara dan mengurus rumah tangga dengan sebaik-baiknya. Namun kenyataannya sekarang ini kaum ibu dirumah tidak pernah tinggal diam dan selalu aktif (Notopuro,1984).
Pendapatan yang diperoleh wanita yang berkeluarga akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian keluarga. Kontribusi pendapatan istri terhadap keluarga tidak akan sebesar kontribusi pendapatan suami terhadap pendapatan keluarga, karena upah yang diterima wanita lebih kecil dari pria (Pratiwi, 2011).
Salah satu desa di Kecamatan Perbaungan yang melakukan kegiatan usahatani padi sawah adalah Desa Melati II. Rata-rata tenaga kerja yang ikut berperan yaitu tenaga kerja wanita dan pria. Tenaga kerja wanita bekerja untuk mengolah lahan pertanian miliknya sendiri, khususnya pada usahatani padi sawah dan sebagian besar juga bekerja sebagai buruh tani harian di lahan orang lain. Hal ini menjadi permasalahan penelitian untuk menganalisis berapa besar kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga tani padi sawah. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang terurai, maka identifikasi masalah yaitu:
1. Bagaimana peranan tenaga kerja wanita dalam usahatani padi sawah di daerah penelitian?
2. Berapa besar curahan tenaga kerja wanita dalam usahatani padi sawah di daerah penelitian?
3. Berapa besar pendapatan keluarga tani padi sawah di daerah penelitian?
3
4. Berapa kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian yaitu:
1. Untuk mengetahui peranan tenaga kerja wanita dalam usahatani padi sawah di daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis besar curahan tenaga kerja wanita dalam usahatani padi sawah di daerah penelitian.
3. Untuk menganalisis besar pendapatan keluarga tani padi sawah di daerah penelitian.
4. Untuk menganalisis kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga tani padi sawah di daerah penelitian.
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini, yaitu:
1. Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga.
2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam membantu tenaga kerja wanita, khususnnya dalam usahatani padi sawah di daerah penelitian.
3. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi ilmiah bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka
Menurut Soekartawi (1993), adapun beberapa tahapan yang harus dilalui dalam usahatani padi sawah, yaitu sebagai berikut.
1. Pembersihan Lahan 2. Penyemaian
3. Pengairan Pada Bibit 4. Mencabut Bibit 5. Pengolahan Tanah 6. Penanaman
4 7. Penyiangan
8. Penyulaman/Penyisipan
9. Pemberantasan Hama Penyakit 10. Pengairan
11. Pemupukan 12. Pemanenan 13. Pengeringan 14. Penyimpanan Landasan Teori
Tenaga Kerja Wanita/Isteri
Wanita disamping sebagai ibu rumah tangga ia juga berperan dalam peningkatan pendapatan keluarga, besarnya kemampuan dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial ekonomi yang dalam penelitian ini dibatasi pada faktor upah dan jumlah pendapatan suami.
(Moenandar, 1985).
Pengukuran Curahan Tenaga Kerja
Menurut Hernanto (1993), curahan tenaga kerja adalah jumlah jam kerja yang dicurahkan seseorang dalam bekerja untuk mencapai tujuan yang besifat ekonomis. Satuan ukuran yang umum dipakai untuk mengukur curahan tenaga kerja adalah jumlah kerja dan hari kerja total serta jumlah setara pria atau hari kerja pria (HKP) dengan sistematika rumus sebagai berikut.
HKP = ∑𝑇𝐾𝑋𝐽𝐾8 X HKP Dimana:
HKP = Hari Kerja Pria
8 = Maksimal jam kerja tenaga kerja dalam 1 hari TK = Jumlah tenaga kerja (Orang)
JK = Jumlah jam kerja Peranan Tenaga Kerja Wanita
Tenaga kerja wanita memiliki peran ganda. Peran ganda wanita berarti bahwa di satu pihak wanita sebagai ibu rumah tangga dalam keluarga (memasak dan mengurus pekerjaan rumah tangga lainnya) dan wanita juga berperan sebagai tenaga kerja domestik (BPS Propinsi NTT, 2012).
5 Pendapatan Usahatani
Soekartawi (1995), menyatakan pendapatan usahatani adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya. Secara sistematik dapat diformulasikan dengan rumus berikut.
Dimana :
Pd = Pendapatan usahatani (Rp)
TR = Total Revenue/Total Penerimaan (Rp) TC = Total Cost/Total Biaya (Rp)
P = Harga Satuan Output (Rp) Q = Total Produksi (Rp)
VC = Variabel Cost/Biaya Variabel (Rp)
FC = Fixed Cost/Biaya Tetap (Rp)
Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha yang ditambah dengan pendapatan rumah tangga yang berasal dari luar usaha tersebut. Rendahnya pendapatan akan menyebabkan menurunnya investasi dan upaya dalam pemupukan modal (Soekartawi, 1993).
Kontribusi Pendapatan Wanita/Istri
Kontribusi pendapatan adalah persentase sumbangan pendapatan terhadap total pendapatan rumah tangga. Jenis-jenis pendapatan yang berasal dari luar sektor pertanian umumnya tidak terkait dengan musim dan dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun (Nurmanaf, 2006).
METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive), artinya penentuan daerah penelitian didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu yang sudah disesuaikan dengan tujuan penelitian serta dengan pemilihan lokasi penelitian yang cocok untuk diteliti.
Metode Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dilakukan secara Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak. Pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak sederhana tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi.
Pd = TR- TC TR = P x Q TC = VC + FC
6 Metode Penentuan Jumlah Sampel
Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 79 sampel, yaitu dengan menggunakan metode Slovin menurut (Supriana, 2012), yaitu sebagai berikut:
Dimana:
n : Jumlah Sampel N : Jumlah Populasi
e : Kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir
n = n = n = 78,58 79 petani.
MetodeAnalisis Data
a. Untuk menyelesaikan Hipotesis 1, dengan cara deskriptif yaitu untuk mengetahui peranan tenaga kerja wanita dalam usahatani padi sawah di daerah penelitian.
b. Untuk menyelesaikan Hipotesis 2, dengan metode tabulasi sederhana yaitu untuk menganalisis besarnya curahan tenaga kerja wanita yang diberikan dalam usahatani padi sawah di daerah penelitian dihitung dengan kriteria Hari Kerja Pria (HKP) yaitu 8 jam/hari (Hernanto, 1993), dengan rumus:
HKP =
∑
𝑇𝐾𝑋𝐽𝐾8 X HKP Dengan Kriteria:
- Jika tenaga kerja pria dewasa x 1 HKP - Jika tenaga kerja wanita dewasa x 0,8 HKP.
Dimana:
HKP = Hari Kerja Pria
8 = Maksimal jam kerja tenaga kerja dalam 1 hari TK = Jumlah Tenaga Kerja
JK = Jumlah Jam Kerja
c. Untuk menyelesaikan Hipotesis 3, dengan metode tabulasi sederhana yaitu untuk menganalisis besarnya pendapatan keluarga tani padi sawah, maka terlebih dahulu menganalisis pendapatan usahatani padi sawah dengan menggunakan perhitungan menurut Soekartawi (1995), secara sistematik yaitu:
Pd = TR - TC Dimana :
TR = P X Q Pd = Pendapatan usahatani (Rp)
TC = FC + VC TR = Total Revenue/Total Penerimaan (Rp) TC = Total Cost/Total Biaya (Rp)
P = Harga Satuan Output (Rp) Q = Total Produksi (Rp)
VC = Variabel Cost/Biaya Variabel (Rp) FC = Fixed Cost/Biaya Tetap (Rp) 367
1 + 3,67 367
1 + (367 x 0,12)
N 1 + Ne2 n =
7
Untuk mengetahui pendapatan keluarga dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan pendapatan yakni dengan rumus:
Adapun kriteria pendapatan keluarga jika dibandingkan dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten) Serdang Bedagai yang berlaku pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 1.865.000 per bulan.
- Jika pendapatan keluarga < UMK, pendapatan keluarga dikategorikan kecil.
- Jika pendapatan keluarga = UMK, pendapatan keluarga dikategorikan sedang.
- Jika pendapatan keluarga > UMK, pendapatan keluarga dikategorikan besar.
d. Untuk menyelesaikan Hipotesis 4, dianalisis dengan metode tabulasi sederhana yaitu berapa besar kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga tani padi sawah dengan menggunakan rumus:
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎𝑥 100%
Menurut Samadi (2001), untuk menetapkan besar kecilnya kontribusi tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga, maka diukur dengan:
- Jika kontribusi < 50% dari total pendapatan keluarga, maka kontribusi kecil.
- Jika kontribusi =50% dari total pendapatan keluarga, maka kontribusi sedang.
- Jika kontribusi > 50% dari total pendapatan keluarga, maka kontribusi besar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peranan Tenaga Kerja Wanita dalam Usahatani Padi Sawah di Desa Melati II Berdasarkan dari hasil wawancara, tenaga kerja wanita yang bekerja pada usahatani padi sawah di Desa Melati II adalah isteri dari petani yang terlibat secara langsung atau tidak dalam kegiatan usahatani padi sawah. Wanita mampu membagi waktu sehingga dibalik kesibukan sebagai ibu rumah tangga, wanita juga mampu mengolah lahan sawah miliknya sehingga dapat bekerja pada lahannya sendiri dan bekerja menjadi buruh tani di lahan orang lain dengan balasan jasa diberi upah.
Dari 14 tahapan yang harus dilakukan petani dalam usahatani padi sawah, hanya ada 5 tahapan kegiatan yang melibatkan peranan tenaga kerja wanita,
Pendapatan Keluarga = Pendapatan Suami + Pendapatan Isteri
8
diantaranya yaitu pada tahapan kegiatan penyemaian, penanaman, peyiangan, penyulaman/penyisipan dan pengeringan. Selain itu tenaga kerja wanita juga bekerja sebagai buruh tani jam kerja upahan di lahan orang lain yaitu pada tahap kegiatan penanaman, peyiangan, dan penyulaman/penyisipan.
Besar Curahan Jam Kerja Tenaga Kerja Wanita dalam Usahatani Padi Sawah di Desa Melati II
Berdasarkan hasil wawancara dengan petani sampel, berikut adalah data besarnya curahan jam kerja untuk tenaga kerja wanita dalam pengelolaan usahatani padi sawah/musim tanam di Desa Melati II dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Curahan Jam Kerja Pria dan Wanita dalam Usahatani Padi Sawah/Musim Tanam di Desa Melati II Tahun 2016
No. Uraian Kegiatan
Curahan Tenaga Kerja Petani dalam Usahatani Padi Sawah (HKP)
TKDK TKLK
P W P W
1 Pembersihan Lahan *0,31 0,00 *2,14 0,00
2 Penyemaian 0,13 0,18 0,00 0,00
3 Pengairan pada bibit 0,04 0,00 0,00 0,00
4 Mencabut bibit 1,79 0,00 6,02 0,00
5 Pengolahan tanah *1,08 0,00 *1,72 0,00
6 Penanaman 0,00 3,44 0,00 27,90
7 Penyiangan 0,00 2,15 0,00 9,34
8 Penyulaman/penyisipan 0,00 0,57 0,00 3,05
9 Pemberantasan hama penyakit 0,72 0,00 3,18 0,00
10 Pengairan 0,00 0,00 0,00 0,00
11 Pemupukan 1,43 0,00 4,05 0,00
12 Pemanenan 6,72 0,00 24,14 0,00
13 Pengeringan 7,17 17,21 0,00 0,00
14 Penyimpanan 0,13 0,00 0,00 0,00
Total 19,54 23,56 41,25 40,29
Sumber: Data diolah pada lampiran 6 Keterangan:
- TKDK : Tenaga Kerja Dalam Keluarga - P : Pria - TKLK : Tenaga Kerja Luar Keluarga - W : Wanita - * : Pekerjaan dengan menggunakan hand traktor
Berdasarkan Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa total curahan tenaga kerja dalam keluarga untuk tenaga kerja pria sebesar 19,54 HKP dan tenaga kerja wanita sebesar 23,56 HKP. Sedangkan total curahan tenaga kerja luar keluarga untuk tenaga kerja pria sebesar 41,25 HKP dan untuk tenaga kerja wanita sebesar
9
40,29 HKP. Sehingga dapat diketahui total dari curahan tenaga kerja baik tenaga kerja dalam keluarga maupun tenaga kerja luar keluarga yaitu sebesar 60,79 HKP untuk tenaga kerja pria dan 63,85 HKP untuk tenaga kerja wanita.
Dari total HKP yang diperoleh bahwa curahan tenaga kerja wanita lebih besar dari pada curahan tenaga kerja pria yang diberikan dalam usahatani padi sawah di Desa Melati II, sehingga hipotesis 1 diterima. Pernyataan ini sejalan dengan teori menurut Samadi (2001), bahwa sumberdaya wanita tani merupakan salah satu potensi besar dalam menyumbang tenaga kerja pada kegiatan produksi.
Wanita tani memerankan peranan penting dalam keterlibatannya pada kegiatan usahatani untuk meningkatkan produksi padi sawah.
Besar Total Pendapatan Keluarga Tani Padi Sawah di Desa Melati II
Pendapatan keluarga merupakan pendapatan yang diterima tenaga kerja wanita ditambah dengan pendapatan tenaga kerja pria baik pendapatan yang diperoleh dalam usahatani padi sawah maupun di luar dari usahatani padi sawah.
Uraian data pendapatan bersih usahatani/bulan padi sawah di Desa Melati II dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Rata - Rata Pendapatan Bersih Usahatani/Bulan dalam Usahatani Padi Sawah Di Desa Melati II
No. Uraian Rataan
1 Produksi (Kg/Ha) 1.513
2 Harga jual (Rp/kg) 4.618
3 Penerimaan/Musim Tanam (Rp) 6.986.437
4 Produktivitas (Kg/Ha) 5.430
5 Biaya yang dibayarkan/Musim Tanam (Rp) 2.893.897 6 Biaya yang diperhitungkan/Musim Tanam (Rp) 659.525
7 Biaya produksi/Musim Tanam (Rp) 3.553.442
8 Pendapatan bersih usahatani/Musim Tanam (Rp) 3.389.396 9 Pendapatan bersih usahatani/Bulan (Rp) 1.129.799 Sumber: Data yang diolah pada lampiran 2, 3,4 dan 5
Dari Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa produksi yang diperoleh petani bervariasi, dengan rata-rata produksi usahatani padi sawah yang diperoleh petani sebesar 1.513 Kg/Ha. Harga jual petani juga bervariasi dengan rata-rata harga
10
jualnya sebesar Rp.4.618/kg. Sehingga penerimaan yang diperoleh petani sampel rata-rata sebesar Rp.6.986.437/musim tanam dengan rata-rata produktivitas
sebesar 5.430 Kg/Ha. Rata-rata biaya yang dibayarkan sebesar Rp 2.893.897/musim tanam, sedangkan biaya yang diperhitungkan sebesar
Rp 659.525/musim tanam, sehingga rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 3.553.422/musim tanam. Maka rata-rata pendapatan bersih yang diperoleh yaitu sebesar Rp 3.389.396/musim tanam dan Rp 1.129.799/bulan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petani sampel di Desa Melati II, pekerjaan dan pendapatan yang dimiliki tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita berbeda-beda, dapat dilihat pada Tabel 5.3 dan Tabel 5.4.
Tabel 5.3. Pendapatan Tenaga Kerja Pria/Bulan dari Berbagai Jenis Pekerjaan di Desa Melati II Tahun 2016
No. Uraian Pekerjaan Pendapatan (Rp/Bulan)
1 Buruh Tani padi sawah Rp1.572.934
2 Peternak Rp 88.000 - Rp 220.000
3 Tukang Batu Rp 1.500.000
4 Mocok-mocok Rp 1.200.000 - Rp 2.400.000
Sumber: Data diolah pada lampiran 13
Dari Tabel 5.3. diperoleh informasi bahwa pekerjaan tenaga kerja pria di Desa Melati II sangat bervariasi, diantaranya bekerja sebagai buruh tani, bekerja sebagai peternak, bekerja sebagai wiraswasta, bekerja sebagai tukang batu, dan bekerja sebagai mocok-mocok. Pria yang bekerja mocok-mocok memiliki rentang pendapatan yang paling besar sebesar Rp. 1.200.000 - Rp 2.400.000/bulan dan untuk rentang pendapatan tenaga kerja pria yang paling kecil dengan jenis pekerjaan sebagai peternak sebesar Rp. 88.000 – Rp. 220.000 /bulan.
Tabel 5.4. Pendapatan Tenaga Kerja Wanita/Bulan dari Berbagai Jenis Pekerjaan di Desa Melati II Tahun 2016
No. Uraian Pekerjaan Pendapatan (Rp/Bulan) 1 Buruh Tani padi sawah Rp 1.124.317
2 Pembantu rumah tangga Rp 350.000 – Rp 500.000
3 Pengusaha kecil Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000
4 Mocok-mocok Rp 1.200.000 - Rp 1.500.000
Sumber: Data diolah pada lampiran 14
Dari Tabel 5.4. diperoleh informasi bahwa pekerjaan tenaga kerja wanita di Desa Melati II juga bervariasi, seperti bekerja sebagai buruh tani, pengusaha
11
kecil, pembantu rumah tangga dan mocok-mocok. Adapun rata-rata pendapatan tenaga kerja wanita yang memiliki rentang pendapatan paling besar adalah pekerjaan pengusaha kecil dengan rentang pendapatan sebesar Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000/bulan dan rentang pendapatan tenaga kerja wanita yang paling kecil yaitu bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan rentang pendapatan sebesar Rp 350.000 - Rp 500.000/bulan.
Pendapatankeluarga dapat diperoleh dari penjumlahan antara pendapatan suami dengan pendapatan isteri baik yang diperoleh dari usahatani maupun non usahatani. Secara sistematis dapat dilihat pada rumus berikut.
Penjumlahan dari pendapatan tenaga kerja pria dan pendapatan tenaga kerja wanita baik pendapatan yang diperoleh dari usahatani padi sawah maupun di luar usahatani padi sawah dan ditambah dengan pendapatan bersih usahatani, maka akan dapat diperoleh total pendapatan/bulan keluarga tani padi sawah di Desa Melati II yang dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Total Pendapatan Keluarga Tani Padi Sawah/Bulan di Desa Melati II Tahun 2016
No. Uraian Rata-Rata (Rp/Bulan)
1 Pendapatan Tenaga Kerja Pria 1.818.960
2 Pendapatan Tenaga Kerja Wanita 1.374.317
3 Pendapatan Bersih Usahatani 1.129.799
Total Pendapatan Keluarga Tani
Padi Sawah 4.323.075
Sumber: Data diolah pada lampiran 15
Dari Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan tenaga kerja pria sebesar Rp. 1.818.960/bulan, sedangkan rata-rata pendapatan tenaga kerja wanita sebesar Rp.1.374.317/bulan dan rata-rata pendapatan bersih usahatani sebesar Rp 1.129.799/bulan sehingga rata-rata total pendapatan keluarga tani di Desa Melati II dari penjumlahan yang diperoleh yaitu sebesar Rp 4.323.075/bulan.
Berdasarkan total pendapatan keluarga tani,jika dibandingkan dengan Upah Minimum Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2015 per bulan Rp 1.865.000, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan keluarga tani padi sawah di Desa Melati II diatas UMK (> UMK) Serdang Bedagai (lampiran 16). Hal ini
Pendapatan Keluarga = Pendapatan Suami + Pendapatan Isteri
12
berarti bahwa pendapatan keluarga tani padi sawah di Desa Melati II merupakan pendapatan keluarga dengan kategori besar, sehingga hipotesis 2 diterima.
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian Nasution (2014), hasil yang diperolehnya bahwa pendapatan keluarga petani sampel di daerah penelitian berada di atas upah minimum regional provinsi NAD, dimana rata-rata pendapatan petaani sampel sebesar Rp. 4.211.542,67.
Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Total Pendapatan Keluarga Tani Padi Sawah di Desa Melati II
Besarnya sumbangan pendapatan tenaga kerja wanita yang bekerja sebagai buruh tani padi sawah terhadap total pendapatan keluarga tani padi sawah dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑥 100%
Besarnya kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga tani padi sawah di Desa Melati II dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita/BulanTerhadap Total Pendapatan KeluargaTani Padi Sawah di Desa Melati II
No. Uraian Rata-Rata
(Rp/Bulan)
Persentase (%) 1 Pendapatan Tenaga KerjaPria 1.818.960 45,29 2 Pendapatan Tenaga Kerja Wanita 1.374.317 33,76 3 Pendapatan Bersih Usahatani 1.129.799 20,95
Total Pendapatan Keluarga Tani
4.323.075 100 Padi Sawah
Sumber: Data diolah pada lampiran 17
Dari Tabel 5.6. terlihat bahwa persentase kontribusi pendapatan tenaga kerja pria terhadap total pendapatan keluarga tani padi sawah sebesar 45,29%, sedangkan persentase kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga tani padi sawah sebesar 33,76% dan persentase kontribusi pendapatan bersih usahatani terhadap total pendapatan keluarga tani padi sawah sebesar 20,95%. Hal ini berarti bahwa kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga tani padi sawah di Desa Melati II adalah kontribusi kecil (< 50%), sehingga hipotesis 3 ditolak. Pernyataan ini sejalan
13
dengan penelitian Marissa (2013), hasil yang diperolehnya bahwa persentase kontribusi tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga adalah < 40%
yaitu sebesar 37,3% yang berarti bahwa besar kontribusi tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga masih kecil.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Peranan tenaga kerja wanita di Desa Melati II pada kegiatan usahatani padi sawah/musim tanam yaitu pada tahapan kegiatan penyemaian, penanaman, penyiangan, penyulaman/penyisipan, dan pengeringan. Selain itu tenaga kerja wanita juga berperan sebagai buruh upahan harian di lahan orang lain pada tahapan kegiatan penanaman, penyiangan, dan penyulaman/penyisipan.
2. Di Desa Melati II dalam usahatani padi sawah besar curahan tenaga kerja wanita/isteri lebih besar dari pada curahan tenaga kerja pria/suami.
3. Pendapatan keluarga tani padi sawah di Desa Melati II lebih besar dari Upah Minimum Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2015.
4. Kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga tani padi sawah di Desa Melati II adalah kecil (< 50%).
Saran
1. Kepada Pemerintah
Pemerintah agar memberikan bantuan modal kepada petani untuk dapat dipergunakan dalam melakukan suatu usaha sampingan.
2. Kepada Tenaga Kerja Wanita
Kepada tenaga kerja wanita perlu mengembangkan jati dirinya sehingga tidak hanya dikenal sebagai tenaga kerja domestik namun dapat berperan dalam kegiatan produktif, khususnya dalam ekonomi rumah tangga dan pertanian perlu diberdayakan kaum wanita karena wanita juga mampu memberikan kontribusi yang cukup terhadap perekonomian keluarga.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian mengenai faktor- faktor sosial ekonomi apa saja yang mempengaruhi pendapatan tenaga kerja wanita dalam kegiatan usahatani padi sawah terhadap pendapatan keluarga.
14
DAFTAR PUSTAKA
BPS Propinsi NTT. 2012. Keadaan Pekerja Indonesia. BPS Propinsi NTT.
Kupang.
Hernanto, F. 1993. Ilmu Usaha Tani. Jakarta: Penebar Swadaya.
Marissa, Ririn. 2013. Peranan Tenaga Kerja Wanita dalam Industri Sapu Ijuk dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Medan:
Universitas sumatera Utara.
Moenandar. 1985. Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia. Jakarta: UI Press.
Nasution, Pebyanggi Syah Umar.2014. Analisis Pendapatan Petani Tradisional Dibandingkan Dengan Upah Minimum Regional Di Kecamatan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Notopuro, H. 1984. Peranan Wanita dalam pembangunan di Indonesia: Edisi Revisi.Jakarta: Balai Aksara.
Nurmanaf, A. Rozany. 2006. Peranan Sektor Luar Pertanian Terhadap Kesempatan dan Pendapatan di Pedesaan Berbasis Lahan Kering. Jurnal SOCA vol 8.
Pratiwi, H. 2011. Peran Perempuan untuk Pendapatan Keluarga Makin Signifikan.http://female.kompas.com/read/2013/01/17/09470946/Peran.
Perempuan.untuk.Pendapatan.Keluarga.Makin.Signifikan. Diakses pada tanggal 21 November 2015.
Samadi, Budi. 2001. Kinerja Tenaga Kerja Wanita. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasinya.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soekartawi. 1995. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb-Douglas.Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Supriana, T. 2012. Modul Metode Penelitian Sosial. Medan: Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.