• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Profile Perusahaan PT. SMART, Tbk

2.1.1. Sejarah Perusahaan

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk atau yang biasa disebut PT SMART Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, dan merupakan salah satu perusahaan publik dengan produk konsumen berbasis kelapa sawit. PT SMART Tbk juga merupakan salah satu emiten dan perusahaan konsumen yang berbasis kelapa sawit terbesar dan terintegrasi di Indonesia. PT SMART Tbk berkomitmen untuk memproduksi minyak kelapa sawit berkelanjutan.

Awal mulanya, PT SMART Tbk didirikan oleh Bapak Eka Tjipta Wijaya dengan nama PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban pada tahun 1962. Perusahaan yang membuat perkebunan kelapa sawit yang memiliki cakupan area total sekitar hampir 139.100 hektar (termasuk petani kecil). Selain itu, PT SMART Tbk juga mengoperasikan 16 pabrik, empat pabrik kernel crushing dan empat kilang. Pada tahun 1970, seluruh kepemilikian perusahaan dikembalikan kepada pihak asing dan status perusahaan berubah menjadi PMA (Penanaman Modal Asing). Pada tahun 1985, status perusahaan berubah menjadi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Kemudian pada tanggal 1991 perusahaan berubah namanya menjadi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology atau biasa disingkat PT SMART.

PT SMART Tbk juga merupakan anak perusahaan Golden Agri-Resources Ltd (GAR), yang merupakan salah satu perusahaan berbasis kelapa sawit terbesar di dunia yang tercatat di Bursa Singapura. PT SMART Tbk juga mengelola seluruh perkebunan kelapa sawit GAR, yang memiliki total luas tanam 484.500 hektar dari

(2)

(termasuk pemegang kecil) di Indonesia. Hubungan ini tentu bermanfaat bagi PT SMART Tbk dalam hal manajemen perkebunan, teknologi informasi, penelitian dan pengembangan, sumber bahan baku, dan akses ke jaringan pemasaran yang luas domestik dan internasional. Pada bulan April 1992 PT. Mulyorejo Industrial Company melakukan merger dengan PT. SMART Jakarta, sejak saat itu PT.

Mulyorejo Industrial Company berganti nama menjadi PT. SMART (PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology) Tbk. dan menghasilkan produk minyak goreng dengan merk “Filma” dan “Kunci Mas” serta margarin dengan merk “Pusaka White”, “Pusaka Yellow”, “Pusaka Margarin”,”Delicio White”, dan ”Delicio Yellow”. Pada pertengahan tahun 2019, brand Filma membuat akun sosial media Instagram dengan nama Andalanmama by Filma. Tujuan dibuatnya akun sosial media ini adalah untuk mendukung pemasaran Filma secara online dan mempermudah kegiatan promosi Filma. Adapun visi dan misi dari perusahaan PT.

SMART, tbk adalah sebagai berikut :

1. Visi

Menjadi perusahaan agribisnis dan produk konsumen global yang terintegrasi dan terbaik – menjadi mitra pilihan.

2. Misi

Secara efisien, kita menyediakan produk, solusi, serta layanan agribisnis dan konsumen, yang berkualitas tinggi serta berkelanjutan, guna menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan kami.

2.1.2. Tagline Perusahaan

Filma adalah Minyak Goreng Non Kolesterol, Filma Minyak Goreng merupakan minyak goreng yang alami yaitu Minyak Nabati Tidak Mengandung Kolesterol. Filma mengandung asam lemak tak jenuh, Omega 9 dan Omega 6.

Asam lemak tak jenuh dapat membantu menjaga kadar kolesterol sebagaimana adanya. Omega 6 adalah asam lemak esensial yang diperlukan tubuh. Ini membuat Filma menjadi minyak goreng yang sehat jika digunakan dalam proses memasak.

(3)

Tagline dari Filma adalah “Teruji Kualitasnya” yang sejalan dengan proses pembuatan Filma dari buah sawit segar pilihan dengan Sistem Pemurnian Terintegrasi Penuh sehingga menghasilkan minyak goreng berkualitas jernih bernutrisi.

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Marketing

Marketing adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi para konsumen dan proses membangun hubungan kuat dengan konsumen untuk mendapatkan nilai dari konsumen sebagai imbalan. Menurut Elbert dan Griffin (2009, p150) pemasaran adalah suatu aktifitas, serangkaian institusi dan proses menciptakan, menghubungkan, menghadirkan dan menawarkan peningkatan yang memberikan nilai kepada pelanggan, client, partners, dan masyarakat luas. Dalam melakukan pemasaran diperlukan juga konsep pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008, p11-12) konsep pemasaran dalah pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik dari pada pesaing.

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Jadi, pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial dari perusahaan.

(4)

2.2.2. Brand image

Brand adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan yang mengidentifikasi suatu barang atau jasa yang membedakan dari produk pesaing.

Pada umumnya konsumen akan membeli barang-barang dengan brand yang sudah dikenal, karena para konsumen tersebut cenderung merasa aman dengan sesuatu yang sudah dikenal. Brand yang sudah dikenal dianggap dapat diandalkan dan memiliki kemampuan dalam bisnis serta memiliki kualitas yang bisa dipertanggung jawabkan. Tetapi brand itu juga harus dilengkapi dengan image yang baik dibenak konsumen sehingga dapat dipercaya diingat dan dikenal oleh konsumen (Kotler dan Amstrong, 1997). Sebuah identitas brand yang kuat akan menciptakan suatu keunggulan bersaing, brand yang dikenal oleh pembeli akan mendorong pembelian secara berulang-ulang.

Sementara itu, image adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya (Kotler dan A.B. Susanto, 2001). Sehingga brand image dapat didefinisikan sebagai penglihatan serta kepercayaan yang ada dibenak para konsumen, dimana penglihatan dan kepercayaan tersebut digunakan sebagai cerminan dari asosiasi diri yang tertanam diingatan para konsumen (Kotler, 2009).

Menurut American Marketing Association brand image dikatakan sebagai bentuk refleksi cerminan dari suatu brand personality merek yang dikonsumsi. Brand image yang juga merupakan suatu hal yang dipercayai konsumen terhadap brand yang digambarkan melalui pikiran, perasaan dan harapan mereka. Persepsi dan kepercayaan terhadap suatu brand image yang dianut para konsumen akan tercermin dalam asosiasi diri dimemori ingatan konsumen (Kotler, 2009). Brand image merupakan syarat dari merek yang kuat dan citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang.

(5)

Dengan adanya brand image yang kuat, maka konsumen akan memiliki keyakinan dan persepsi yang melekat terhadap suatu merek. Brand image harus dibangun melalui seluruh media yang ada serta berkelanjutan dan pesan tersebut dapat disampaikan melalui lambang, media visual,suasana, serta acara. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan atribut berupa lambang, media, ataupun bentuk visualisasi lainnya agar dapat dengan mudah diingat konsumen.

2.2.3. Sosial Media

Perkembangan era digital yang terus berkembang dan menghadirkan teknologi-teknologi baru dalam sarana berkomunikasi. Salah satu media komunikasi secara digital atau online adalah media sosial. Tentunya sarana komunikasi ini perlu untuk dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan yang diinginkan. Media sosial sendiri merupakan seperangkat platform dan teknologi yang memungkinkan dan memudahkan orang-orang untuk saling berkomunikasi (Blanchard, 2015, p.5).

Sosial media merupakan sekumpulan aplikasi yang berbasis internet dimana dalam penerapannya dibangun berdasarkan ideologi dan teknologi Web 2.0, dan juga sosial media ini memungkinkan adanya penciptaan dan pertukaran user-generated conternt. Saat ini sosial media terdiri dari beberapa bentuk yang berbede-beda termasuk juga social network, forum internet, weblogs, social blogs, microblogging, wikis, podcasts, picture, video, rating, dan bookmark social (Kaplan & Haenlein, 2010).

Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien.

Weber mengatakan juga bahwa sosial media memiliki pengaruh terhadap proses branding. Saat pemasar menemui para konsumennya maka si pemasar harus melakukan percakapan yang semakin dalam, sehingga dari percakapan tersebut brand yang dibawanya akan semakin kuat, namun apabila pemasar hanya

(6)

melakukan percakapan pendek dan tidak memberikan kesan kepada konsumen maka bisa jadi brand yang dibawanya menjadi lemah. Hal ini merupakan konsep ini dalam pemasaran tradisional dan branding. Melakukan branding akan membuat hubungan mengenai bagaimana partisipasi kosumen dengan konsumen lainnya didalam jejaring sosial, dimana percakapan yang dilakukan antar konsumen tersebut akan berkembang.

2.2.4. Instagram

Instagram merupakan layanan berbasis internet sekaligus jejaring sosial untuk berbagi cerita via gambar digital. Instagram diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger dan diluncurkan pada Oktober 2010. Nama Instagram disusun dari dua kata, yaitu “Insta” dan “Gram”. Arti dari kata pertama diambil dari istilah

“Instan” atau serba cepat/mudah. Namun dalam sejarah penggunaan kamera foto, istilah “Instan” merupakan sebutan lain dari kamera polaroid, yaitu jenis kamera yang biasanya langsung mencetak foto beberapa saat setelah mengambil objek sedangkan kata “Gram” diambil dari “Telegram” yang maknannya dikaitkan sebagai media pengiriman informasi yang sangat cepat.

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto atau video dimana pengguna aplikasi ini dapat menerapkan filter digital, menyertakan caption sesuai yang diinginkan, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, atau bahkan Instagram itu sendiri. Berbeda dengan situs jejaring sosial lainnya, Instagram memiliki fitur sebagai berikut :

1. Take photo dan video atau Posting adalah tools untuk mengambil gambar atau video dari galeri handphone maupun.

2. Comment adalah memberi tanggapan atas kiriman pribadi atau memberi tanggapan atas kiriman orang lain.

3. Caption, Caption berfungsi layaknya deskripsi.

4. Hastag adalah sebuah label (tag) berupa suatu kata yang diberi awalan symbol bertanda pagar (#) yang berfungsi untuk mengelompokkan foto

(7)

5. Tag adalah mencantumkan atau menandai teman atau akun lain dalam sebuah posting atau kiriman.

6. Mention adalah fitur yang memungkinkan untuk memanggil pengguna lain untuk saling menyapa atau memanggil.

Collection adalah fitur yang memungkinkan untuk menandai sekaligus menyimpan foto dari akun lain, sehingga memungkinkan pengguna dengan mudah mengakses foto tersebut kembali. Berdasarkan hasil studi yang diperoleh dari Simply Measured, terungkap bahwa 54% perusahaan dengan brand ternama dunia kini menggunakan Instagram.

Referensi

Dokumen terkait

Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand Image produk yang digunakan, jika merek memiliki brand image yang kuat,

Cipaganti dapat dibilang sudah memiliki brand yang kuat dan juga memiliki citra yang kuat pula didalam benak para pelanggan, karena suatu produk atau jasa yang memiliki brand

a) Consumer atau konsumen yang terhubung, terinformasi, kolaboratif, social dan lebih diberdayakan daripada sebelumnya. Konsumen menjadi extension atas brand. Ketertarikan

Positioning merupakan aktivitas yang digunakan perusahaan dalam meletakan produk maupun merek dibenak pemikiran konsumen dengan dukungan dari positioning statement, sehingga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan masukan bagi perusahaan dalam menyusun strategi merek dan pembentukan Brand Equity yang kuat

Brand image adalah persepsi brand yang dihubungkan dengan asosiasi brand yang melekat dalam ingatan konsumen.Faktor pendukung terbentuknya brand image adalah

Melalui media sosial, sebuah merek (brand) dapat berinteraksi dengan para konsumen dan calon konsumen secara langsung dan diharapkan dapat menjadi faktor utama dalam meningkatkan

Ini akan menjadi suatu kekuatan merek dari produk Greenlight yang mana konsumen akan memiliki kesadaran akan suatu merek produk, akan loyal terhadap suatu merek, mempunyai