• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan CV. Biensi Fesyenindo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan CV. Biensi Fesyenindo"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan CV. Biensi Fesyenindo

Perusahaan Biensi Fesyenindo berdiri sejak 14 Agustus 1997 dan mulai berbadan hukum menjadi CV. Biensi Fesyenindo tahun 1998. Pada mulanya perusahaan lebih berorientasi kepada bisnis manufaktur pakaian dan hanya memiliki beberapa toko ritel pakaian.

Pada tahun 2002 perusahaan membuat dan menetapkan visi dan misi perusahaan sebagai landasan kerja untuk mencapai cita-cita dan harapannya dimasa yang akan datang.

Pada tahun 2002 akhirnya perusahaan merubah dan menentukan strategi baru dengan menciptakan dan membangun merek sendiri, yaitu merek 3Second. Strategi baru dibuat untuk memenuhi dan menyelaraskan strategi perusahaan dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Pada tahun 2004 perusahaan menambah merek pakaiannya dengan menciptakan merek Greenlight. Saat ini dan dimasa yang akan datang perusahaan bertekad untuk mengembangkan 2 merek ini menjadi merek besar yang mampu melayani pasar Indonesia dan Dunia. Greenlight beralamat di jalan Buah Batu no. 108, Bandung.

Kaos distro Greenlight merupakan salah satu merk yang bernaung di bawah 3second yang merupakan label yang sudah ternama di Bandung. Label 3second sendiri berdiri sejak akhir 2001 dan dalam perkembangannya, bisnis kaos distro dengan label 3second semakin berkembang. Sebagai salah satu merk kebanggan 3second, Greenlight dalam kegiatan bisnisnya fokus pada strategi marketing yang tepat sasaran dimana Greenlight ingin membidik pasar anak muda namun tidak menutup

(2)

2

kemungkinan juga bisa digunakan oleh segala umur. Hal ini didasarkan pada konsep design never end yang dalam aplikasinya selalu mengikuti perkembangan zaman. Selain Greenlight, 3Second juga mengembangkan

branded lain seperti Moutley dan Famo.

Desain gambar yang unik dengan menampilkan ekspresi dominannya yang stylish semakin menjadi daya tarik kaos ini, selain itu kualitas bahan yang bagus menawarkan kenyamanan bagi konsumen yang menggnakannya.

Sebagai upaya untuk mempromosikan produk kaos dari Greenlight, maka produsen mengembangkan strategi marketing online baik itu melalui sosial media maupun website. Produsen juga secara rutin melakukan kunjungan di berbagai gerai yang tersebar di berbagai wilayah dengan memperkuat jaringan marketing yang telah ada, dimana Greenlight telah memiliki 80 showroom, 20 street shop dan 150 counter. Dengan banyaknya gerai maupun counter diharapkan dapat memudahkan konsumen dalan memperoleh produk Greenlight yang diinginkan.

Pada tahun 2007 Greenlight melalui merk 3Second telah memiliki

website corporate dengan jumlah pemesanan online yang mencapai omzet

ratusan juta rupiah per bulan. Produksi kaos yang dilakukan Greenlight semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Dalam hal pengembangan design, Greenlight selalu berupaya menyuguhkan tema-tema yang terbaru dan mengikuti trend saat ini, namun tetap menonjolkan karakter gambar dan goresan pena yang catchy. Melalui tim designnya, Greenlight seringkali mencari ide dengan melakukan perjalanan ke luar negeri dan melihat trend fashion yang sedang berkembang di luar negeri sebagai referensi dalam menuangkan ide dalam design kaos tertentu.

(3)

3 1.1.2 Visi dan Misi CV. Biensi Fesyenindo

Adapun visi dan misi CV. Biensi Fesyenindo adalah sbb: a. Visi :

Menjadi perusahaan penyedia Fesyen yang terdepan dalam kepuasan pelanggan untuk melayani pasar Indonesia dan Dunia

b. Misi :

Memproduksi, memasok dan menjual langsung produk Fesyen kepada pasar sasaran. Sasaran untuk kepuasan pelanggan, pemilik, karyawan, dengan memperhatikan lingkungan dan peraturan pemerintah.

1.1.3 Produk Greenlight

Adapun jenis-jenis produk yang ditawarkan oleh Greenlight adalah sbb: TABEL 1.1

Jenis-Jenis Produk Greenlight

NO Male Female

1 Kaos Lengan Panjang:

Collar stripe Tee Basic print

Signature 96 print reglan Seatle regian long sleeves Ethnic pad knitshirt Funday reglan

Kaos Lengan Panjang:

Alea tshirt Basic print tshirt Crew neck stripe Wash long sleeves Casual print tshirt Long sleeveless tshirt Stripe long sleeves Basic 2 print tshirt Basic plain knit

(4)

4

Basic knit Vertical knit Blouse stripe Print long sleeves 2 Kaos Lengan Pendek:

Grit print basic Hope print basic Circle photos print Rod photos print Basic quotes La print

Lacos print basic Photograph print One print couple Rainbow fox print Collar logo poloshirt Britanic print basic Signature 96 print Twotone 2 short sleeves Bottle print basic Dale print reg

Bohemian print basic

Kaos Lengan Pendek:

Basic print tshirt Sleeveless stripe Basic blouse

Smile photograph print Crew blouse tshirt Proud girl print basic Basic font print couple Confidence girl print Pizza couple print Basic stap print Wash basic stripe Couple series basic Adrianna basic tshirt Brianna tshirt

Love couple basic Soul couple basic Ethnic couple print

(Bersambung) (Sambungan)

(5)

5 Sky photo print

Ethnic print series Lettering print Camera shadow print Sea print basic Pocket stripe basic Ninetsix wash basic Manchester print basic Classic logo button basic Build print basic

Ninetysix ca basic Basic stipe pocket

Tone wash basic Two tone wash basic Couple print basic Crack basic

Milk and cookies stripe Runaway wash basic Flower embrace print Him couple basic

3 Sweater:

Diamond sweater Hoodie sweater

Bold stripe hoodie knit Patch knit

Commo hoodie sweater

Sweater:

Bold knitshirt

4 Jaket:

Line 98 jacket Casual outwear Basic twotone jacket

Jaket:

Ethnic outwear Ethnic denim jacket Ladies jacket

(Sambungan)

(6)

6

Sumber: Data Internal Outlet Greenlight Buah Batu Bandung, 2016

Sports jacket Button jacket Sport windbreaker 5 Kemeja Panjang:

Britania long shirt Arial check shirt Check long shirt Europe long shirt Plain long shirt

Rok:

Stripe longskirt Liana skirt

6 Kemeja Pendek:

Barstow short shirt Marks short shirt Plain short shirt Aleza short shirt Bird print short shirt Poplin short shirt Darkplan short shirt Ethnic pocket polo Classic print shirt 7 Celana:

Scratch wash denim Scratch denim Chinos long pants

(7)

7

1.1.4 Struktur Organisasi CV. Biensi Fesyenindo

CV. Biensi Fesyenindo telah menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan dengan jelas mengenai pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian. Setiap bagian melaksanakan kegiatan operasinya sesuai dengan fungsinya masing-masing. Dengan struktur yang jelas, maka organisasi akan dapat mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan perusahaan serta memudahkan pertanggung jawaban organisasi dalam mencapai tujuan. Adapun Struktur Organisasi dari perusahaan CV. Biensi Fesyenindo adalah sbb:

GAMBAR 1.1

Struktur Organisasi CV. Biensi Fesyenindo 2016

Sumber : CV. Biensi Fesyenindo, 2016

Adapun deskripsi pekerjaan yang terdapat pada CV. Biensi Fesyenindo adalah sebagai berikut :

a. Direktur

1. Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan yang ada di CV. Biensi Fesyenindo.

DIREKTUR

DIVISI PPIC DIVISI SDM & UMUM DIVISI KEUANGAN DIVISI MD & PROMOSI DIVISI OPERASIONAL DIVISI TI DIVISI AKSESORIS & RAJUT DIVISI PERENCANAAN PRODUK & DESAIN DIVISI FOLLOW- UP DIVISI FINISHING PRODUK

(8)

8

2. Memberikan surat jalan untuk pegawai yang melakukan kegiatan ke luar perusahaan

b. Divisi PPIC (Production Planning and Inventory Control)

1. Mengawasi, mengkoordinir dan mengontrol keseluruhan produksi secara efisien dan efektif.

2. Menyiapkan kebutuhan produksi. 3. Memonitor mutu hasil produksi

.

c. Divisi SDM & Umum

1. Mengatur tentang kepegawaian yang ada di CV. Biensi Fesyenindo 2. Mengadakan wawancara dengan calon pegawai yang akan bekerja

di CV. Biensi Fesyenindo. d. Divisi Keuangan

Mengatur segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan keuangan.

e. Divisi MD & Promosi

Membuat, mengelola, dan mempromosikan produk sesuai dengan

brand yang telah ada di CV. Biensi Fesyenindo

f. Divisi Operasional

Memastikan job description semua unsur bidang operasional berjalan sesuai dengan ketentuan.

g. Divisi TI

Mengatur dan mengecek jika ada komputer yang bermasalah. h. Divisi Aksesoris & Rajut

Membuat produk (aksesoris) sesuai dengan brand yang ada di CV.Biensi Fesyenindo.

i. Divisi Perencanaan Produk & Design

Merencanakan produk dan membuat desain yang akan dibuat untuk nantinya di pasarkan ke masyarakat.

(9)

9 j. Divisi Follow Up Produk

1. Mengawasi jalannya proses produksi antara lain proses cutting dan proses aplikasi (pemasangan sablon/bordir).

2. Membuat dan menerima PO (Purchase Order)

3. Bertanggung jawab atas kelanjutan proses menuju ke divisi

finishing produk

k. Divisi Finishing Produk

Mengecek dan membuat hasil rancangan produk. 1.2 Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang sangat cepat membuat seseorang mudah untuk mengenal fashion. Kemunculan fashion yang trend saat ini merupakan salah satu bentuk dari perkembangan dunia fashion. Trend merupakan bentuk fashion atau model pakaian yang selalu memiliki gaya terbaru. Manusia merupakan makhluk hidup yang membutuhkan pakaian untuk dipakai sehari-hari. Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia yang wajib dimiliki oleh semua umat manusia.

Industri fashion di Indonesia semakin berkembang. Perkembangan fashion juga merambah ke segala bidang, mulai dari seragam kantor, pakaian remaja, anak-anak, dewasa. Perkembangan fashion ini seakan tidak ada hentinya berkembang dijaman sekarang. Fenomena yang sekarang terjadi adalah banyaknya bermunculan

clothing-clothing atau yang lebih dikenal dengan distro (distribution outlet). Distro

adalah sejenis home industry yang memproduksi produk-produk T-shirt, tas, sepatu, aksesoris yang didesain sendiri oleh distro tersebut.

Industri Kreatif merupakan kelompok industri yang terdiri dari gabungan berbagai macam jenis industri. Masing-masing industri tersebut memiliki keterkaitan dalam proses pengeksploitasian ide atau kekayaan intelektual (intellectual property), sehingga selain dapat menjadi nilai ekonomi yang tinggi, juga dapat menciptakan kesejahteraan dan tambahan lapangan pekerjaan yang baru. (http://www.duniaku.net)

(10)

10

Perkembangan industri kreatif di Indonesia, bisa dikatakan saat ini sangat baik dan akan terus berkembang dengan pesat. Ada sekitar 15 subsektor di bidang kreatif yang menjadi fokus perhatian pemerintah untuk tahun 2015 s/d 2025, ke-15 subsektor tersebut diantaranya periklanan, arsitektur, seni rupa, kerajinan, desain, mode, Film,video & fotografi, permainan interaktif, music, seni pertunjukan, penerbitan & percetakan, teknologi informasi, radio & televisi, riset & pengembanggan, dan yang terakhir kuliner. (http://www.duniaku.net)

Perkembangan dunia fashion pada kenyataannya mampu membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Koperasi dan UKM akan megelola potensi industri fashion secara serius. Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW 2013) di Jakarta Convention Centre.

Industri tekstil diakui sebagai industri strategis baik dari nilai ekonomi maupun penciptaan tenaga kerja massal. Sampai triwulan III tahun 2015, sektor TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) telah mencatat surlpus sebesar USD 3,34 miliar dengan nilai ekspor mencapai USD 9,27 miliar. Serapan tenaga kerja mencapai 1,5 juta orang dan angka ini terus bertambah.( http://www.kemenperin.go.id)

Merujuk data BKPM, realisasi investasi 2015 mencapai Rp 545 triliun naik 17,8 persen dari 2014. Dari capaian itu, investasi industri padat karya Rp 55,5 triliun dan industri substitusi impor Rp 53,5 triliun. (www.kemenperin.go.id)

(11)

11

GAMBAR 1.2

Persentase Kontribusi Perekonomian Indonesia 2014

Sumber : www.duniaku.net, 2016

Berdasarkan bagan di atas, ekonomi kreatif termasuk yang berperan penting dalam kontribusi perekonomian Indonesia yaitu sebesar 11%. Maka dari itu ekonomi kreatif yang terdiri dari industri fesyen atau pakaian sangatlah memiliki peran yang penting. Bagan di atas juga menjelaskan bahwa ekonomi kreatif telah mengungguli beberapa industri lainnya. Hal ini membuktikan bahwa sektor ekonomi Indonesia yang bergerak di bidang kreatif tidak boleh dianggap remeh, sehingga menjadi fokus perhatian penting pemerintah.

Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang

memproduksi pakaian jadi dibawah brand mereka sendiri. Awalnya barang yang diproduksi berupa kaos, tapi seiring perkembangan kebutuhan dan permintaan

customer, produknya pun meluas hingga ke celana, dompet, tas dan aksesoris

lainnya. Istilah clothing lokal sendiri dimulai dengan berdirinya 347 boardrider.co pada tahun 1996 (sekarang 347/eat). Clothing ini mengambil nama dari lokasi pertamanya yang terletak di Jalan Dago no.347. Disusul kemudian oleh Ouval Research pada tahun 1997 (meskipun pada awalnya telah dirintis oleh salah satu foundernya, Arif Maskom pada 1993 dengan merilis M Clothing). Serta ada pula Airplane, Harder, No Labels (NL’s), Monik, dan Two Clothes yang berdiri 1998.

(12)

12

Serta masih banyak lagi clothing serta distro lainnya yang jika disebutkan di sini akan sangat banyak memakan ruang dan waktu. (http://www.bisnis.pusatkaospolosmurah.com)

Distro berasal dari kata Distribution Store yang bisa diartikan sebagai tempat/outlet/toko yang secara khusus mendistribusikan produk dari suatu komunitas. Biasanya berasal dari komunitas music band-band independent atau istilahnya band indie dan komunitas skateboard. Produk-produknya biasanya terdiri dari album-album band indie sampai ke pernak perniknya seperti kaos, aksesoris dan produk-produk apparel untuk skateboard.

Bandung adalah salah satu kota yang cukup kondusif untuk mengembangkan industri kreatif. Masyarakat kota Bandung yang toleran terhadap ide-ide baru dan menghargai kebebasan individu menjadi modal utama Bandung dalam pengembangan industri kreatif.

Perkembangan ekonomi kreatif di kota Bandung menunjukan peningkatan yang cukup memuaskan. Sejauh ini, subsektor industri kreatif yang dapat dijadikan unggulan kota Bandung diantaranya yaitu musik, fashion, seni, desain, arsitektur, IT dan makanan (kuliner). Subsektor fashion Bandung adalah kota yang berhasil mengembangkan industri fashion. Bukti nyata atas perkembangan pesat industri

fashion di kota Bandung adalah pesatnya pertumbuhan FO (factory outlet) dan

Distro (distribution store) sebagai agen distribusi produk tekstil yang mengandalkan kreatifitas. Industri kreatif fashion sudah menjadi icon kota Bandung. Berikut adalah daftar merek distro lokal di Bandung :

TABEL 1.2

Daftar Merek Distro Populer di Bandung

No Nama Brand Logo Brand Alamat

1 Screamous Jl.Trunojoyo No.23

Bandung atau Jl. Sultan Agung No. 9 Bandung

(13)

13

2 Black Jack Jl. Trunojoyo No. 34

Bandung

3 UNKL347 Jl. Trunojoyo No. 4

Bandung

4 Greenlight Jl. Buah Batu No.108

Bandung

5 Deadhearzt for life

Jl. Bahureksa No. 1 Bandung

Sumber : http://sebandung.com, 2015

Fashion dari kota Bandung bahkan akan dibawa ke Malaysia dengan

membuat acara festival yang serupa dengan festival fashion yang pernah diselenggarakan di Bandung ke Malaysia. Sehingga kota Bandung berjualan di negeri orang dengan membawa konsep Bandung. Salah satu industri fashion yang berkembang di Bandung adalah Greenlight. Banyaknya persaingan dalam dunia bisnis menjadi tantangan tersendiri bagi Greenlight. Maka dari itu Greenlight selalu menampilkan model-model pakaian yang terkenal bagi anak muda.

Greenlight merupakan salah satu distro yang cukup dikenal oleh masyarakat terutama di Bandung. Greenlight menyediakan beberapa produk untuk

(14)

14

pria dan wanita yang beraneka ragam seperti kaos, jaket. Sampai saat ini Greenlight sudah mempunyai cukup banyak dari kelompok Pelajar dan Mahasiswa. Diantara pelanggan tersebut akan timbul kepuasan pelanggan terhadap produk Greenlight yang berbeda-beda.

Pelanggan akan tetap setia terhadap suatu merek produk apabila suatu produk tersebut memberikan manfaat tersendiri dan memiliki produk yang berbeda dengan yang lainnya. Artinya konsumen akan loyal terhadap suatu merek produk apabila produk tersebut memberikan kepuasan tersendiri kepada pelanggan. Jika pelanggan dari suatu merek sudah puas terhadap suatu produk maka timbullah suatu kesadaran akan sebuah merek yang akan selalu diingat oleh seorang konsumen. Konsumen akan memiliki persepsi yang berbeda terhadap produk yang sudah diingat oleh konsumen.

Produk dari Greenlight memiliki desain gambar yang unik dengan menampilkan ekspresi dominannya yang stylish semakin menjadi daya pikat kaos ini, selain itu kualitas bahan yang bagus menawarkan kenyamanan bagi konsumen yang menggunakannya. Greenlight juga selalu menampilkan tema-tema terbaru yang sesuai dengan trend anak muda sekarang. Bukan cuma itu Greenlight juga mempromosikan produk mereka melalui marketing online seperti website dan media sosial seperti Twitter, Instagram, Path dll.

Design yang selalu mengikuti zaman, produk Greenlight akan lebih

banyak disukai oleh pelanggan terutama kalangan muda yang selalu ingin tampil keren dan stylist. Konsumen akan loyal jika produk yang dibelinya memberikan kepuasan tersendiri bagi pelanggan tersebut. Ini akan menjadi suatu kekuatan merek dari produk Greenlight yang mana konsumen akan memiliki kesadaran akan suatu merek produk, akan loyal terhadap suatu merek, mempunyai persepsi yang berbeda terhadap produk yang sudah membuatnya puas dan tidak akan beralih ke produk lainnya. Maka dari itu produk Greenlight akan memiliki ekuitas merek yang berbeda dengan yang lainnya atau yang disebut dengan Brand Equity. Greenlight akan memiliki kekuatan produk sendiri yang pastinya berbeda dengan produk lainnya.

(15)

15

Menurut definisi David A. Aaker dalam Tjiptono (2011:96), Brand Equity adalah serangkaian aset dan kewajiban merek yang terkait dengan sebuah merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan/atau pelanggan perusahaan.

Brand Equity sangat penting bagi suatu merek atau produk yang akan

dikembangkan. Dalam suatu produk harus mempunyai brand sendiri yang dibuat sebagai pembeda dengan produk lain. Ini dikarenakan agar konsumen mengetahui dengan cepat brand suatu produk tersebut. Terutama produk pakaian yang pasti membutuhkan suatu brand yang kuat untuk menonjolkan keunikan dan keunggulan produk dan membedakan dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.

Brand Equity yang kuat dapat terbentuk melalui kesadaran merek (Brand Awareness), Asosiasi merek (Brand Association), Persepsi Kualitas (Perceived Quality), Loyalitas merek (Brand Loyalty). Semakin kuat suatu Brand Equity,

semakin kuat juga rasa kepercayaan konsumen dalam proses pengambilan keputusan.

Asumsi pokok model ini adalah bahwa kekuatan sebuah merek terletak pada apa yang dipelajari, dirasakan, dilihat, dan didengarkan konsumen tentang merek tersebut sebagai hasil dari pengalamannya sepanjang waktu. Menurutnya, kunci pokok penciptaan ekuitas merek adalah brand knowledge, yang terdiri atas

brand awareness dan brand image. Memiliki merek yang kuat merupakan aspek

vital bagi setiap perusahaan, karena keunggulan yang bisa didapatkan beraneka ragam, mulai dari persepsi kualitas yang lebih bagus dan loyalitas merek yang lebih besar, hingga laba lebih besar dan peluang tambahan buat perluasan merek (brand

extension), (Menurut Davis, Kapferer dan Keller dalam Tjiptono (2014: 118).

Menurut Pane dan Endang (2011: 125), Ekuitas merek (brand equity) yang terdiri dari variabel kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand

association), persepsi kualitas (perceived quality), dan loyalitas merek (brand loyalty) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian flashdisk merek Kingston pada mahasiswa AMIK MBP Medan sedangkan berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2) hubungan

(16)

16

antara variabel bebas dan variabel terikat sangat erat sebesar 0,863 berarti hubungan antara variabel bebas yang terdiri kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand association), persepsi kualitas (perceived quality) dan loyalitas merek (brand loyalty) terhadap variabel terikat keputusan pembelian sebesar 86,3%.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Brand Equity terhadap Keputusan Pembelian produk Greenlight cabang Buah Batu Bandung 2016”.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelum, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana Brand Equity produk Greenlight menurut persepsi pelanggan? b. Bagaimana Keputusan Pembelian Produk Greenlight pada konsumen di

Kota Bandung?

c. Berapa besar pengaruh brand equity produk Greenlight terhadap keputusan pembelian secara simultan dan parsial?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang diambil untuk menjawab dari rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui Brand equity produk Greenlight menurut persepsi pelanggan.

b. Untuk mengetahui keputusan pembelian produk Greenlight pada konsumen di Kota Bandung.

c. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Brand Equity produk Greenlight terhadap keputusan pembelian secara simultan dan parsial.

(17)

17 1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Akademis a. Bagi Penulis

Sebagai alat untuk mempraktikkan teori-teori yang telah diperoleh selama menempuh perkuliahan sehingga penulis dapat menambah pengetahuan secara praktis tentang masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. b. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lainnya yang akan meneliti tentang Brand Equity dengan objek maupun variabel terikat yang berbeda.

1.5.2 Kegunaan Praktis Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang manajemen pemasaran khususnya untuk pengembangan bisnis yang berkaitan dengan merek.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir

Untuk mengetahui gambaran secara ringkas mengenai penelitian yang dilakukan, maka penulis menyusun sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal apa yang akan dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang profil objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan laporan.

(18)

18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang tinjauan teori yang akan digunakan dan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, penelitian terdahulu serta kerangka pemikiran dan hipotesis dari penelitian yang dibuat.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang penegasan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi uraian tentang: jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas dan teknik teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasannya yang diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari semua hasil penelitian serta rekomendasi bagi perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Irawan, CEO Frontliner Consulting Group (2012) manfaat dari pemberian membership card bagi pelanggan adalah untuk membuat pelanggan loyal, sedangkan untuk perusahaan

Dengan kian maraknya para kompetitor yang ada maka perusahaan harus mampu mempertahankan konsumen yang memulai merabah menjadi pelanggan yang terjadi yaitu sebuah

1) Dari segi kinerja (Performance), Nutrition Shake Mix Herbalife memberikan kepusan pada hasil yang di dapat oleh konsumen. 2) Keistimewaan produk (Features), dari Nurition

Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut tentang apakah E-WOM dari produk sepatu Nike dapat mempengaruhi Brand Image dan Purchase Intention konsumen terhadap

13 Kesimpulan yang dapat ditarik yakni Lazada memilih Lee Min Ho sebagai brand ambassador adalah karena selain Lee Min Ho mempunyai keselarasan dengan Lazada dan konsumen

Berdasarkan tabel 1.3 diketahui bahwa pada umumnya alasan konsumen kosmetik organik Melilea International Bandung tidak menggunakan produk untuk jangka panjang yaitu

Tidak jarang seorang konsumen akan loyal terhadap suatu produk atau jasa yang menurutnya berkualitas baik, karena dari kualitas produk yang baik akan menghasilkan

Sedangkan hasil dari uji sobel dapat diartikan bahwa kesadaran nilai dari konsumen terhadap produk fashion merek tiruan mempunyai pengaruh negatif telah diuji