116
RANCANG BANGUN APLIKASI MENENTUKAN KEMAMPUAN DASAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA MIS AL WASHLIYAH BINJAI BERBASIS
WEBSITE
Rani Nuraini1), Relita Buaton2), Husnul Khair 3)
123STMIK Kaputama
Jl. Veteran No. 4A-9A, Binjai, Sumatera Utara
E-mail : raninuraini3005@gmail.com1, fredy_smart04@yahoo.com2, Husnul.khair@gmail.com3
ABSTRACT
MIS Al Washliyah Binjai, is one of the private Islamic Islamic schools (MI) which is located at Jalan Perintis Kemerdekaan No. 148, Binjai City, North Sumatra. In knowing the basic abilities of students at school, the school uses a method by asking students' abilities to teachers at school.
Determining the ability of these students is still a thought by the teachers and not based on the ability of the students themselves. For this reason, there is a need for a system that can determine the ability of Madrasah Ibtidaiyah students by providing questionnaires to students to be calculated with the application system in order to provide an assessment of students' basic abilities in subjects that are suitable for these students, so as to improve the students' basic abilities in the subject matter. appropriate at school. For this reason, the author will create an alternative application system that can determine the basic abilities of Madrasah Ibtidaiyah students to find out whether these students stand out in the field of study at school by using a website-based system. The application made by the author uses the PHP programming language and uses a MySQL database as data storage. The system is made as easy as possible to make it easier for users to use and understand later in determining students' basic abilities.
Keywords: Al Washliyah Binjai, Certainty Factor Method, PHP, MySQL
ABSTRAK
MIS Al Washliyah Binjai, merupakan salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta yang berlokasi di alamat jalan Perintis Kemerdekaan No. 148, Kota Binjai, Sumatera Utara. Dalam mengetahui kemampuan dasar siswa di sekolah, pihak sekolah menggunakan cara dengan menanyakan kemampuan siswa kepada guru pengajar disekolah. Penentuan kemampuan siswa tersebut masih merupakan pemikiran oleh guru – guru dan bukan berdasarkan kemampuan siswa itu sendiri. Untuk itu perlunya sebuah sistem yang dapat menentukan kemampuan siswa Madrasah Ibtidaiyah dengan memberikan kuesioner kepada siswa untuk dilakukan perhitungan dengan sistem aplikasi agar dapat memberikan penilaian terhadap kemampuan dasar siswa dalam mata pelajaran yang sesuai untuk siswa tersebut, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dasar siswa tersebut dalam pelajaran yang sesuai disekolah. Untuk itu penulis akan membuat suatu sistem aplikasi alternatif yang dapat melakukan penentuan kemampuan dasar siswa
117 Madrasah Ibtidaiyah untuk diketahui apakah siswa tersebut menonjol dalam bidang pelajaran dengan menggunakan sistem yang berbasis website. Aplikasi yang dibuat penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL sebagai data penyimpanannya.
Sistem dibuat semudah mungkin agar lebih mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna nantinya dalam menentukan kemampuan dasar siswa.
Kata Kunci: Al Washliyah Binjai, Metode Certainty Factor, PHP, MySQL
118 1. PENDAHULUAN
Pada perkembangan ilmu teknologi dan informasi saat ini, diperlukan adanya peningkatan ilmu dan kualitas sumber daya manusia yang handal dan siap pakai.
Dengan demikian banyak lembaga mulai dari lembaga pendidikan dan perusahaan yang menerapkan suatu sistem informasi yang dapat membantu tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan dengan adanya peng- aplikasian suatu sistem yang digunakan.
Dengan adanya teknologi komputer, dapat membantu aktivitas dengan waktu yang cukup singkat, khususnya pada bidang proses pengolahan data informasi untuk menentukan kemampuan dasar siswa madrasah ibtidaiyah yang akurat dan tepat.
MIS Al Washliyah Binjai, merupakan salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta yang berlokasi di alamat jalan Perintis Kemerdekaan No. 148, Kota Binjai, Sumatera Utara. Dalam mengetahui kemampuan dasar siswa di sekolah, pihak sekolah menggunakan cara dengan menanyakan kemampuan siswa kepada guru pengajar disekolah. Penentuan kemampuan siswa tersebut merupakan pemikiran oleh guru – guru dan bukan berdasarkan kemampuan siswa itu sendiri.
Untuk itu perlunya sebuah sistem yang dapat menentukan kemampuan siswa Madrasah Ibtidaiyah dengan memberikan kuesioner kepada siswa untuk dilakukan perhitungan dengan sistem aplikasi agar dapat memberikan penilaian terhadap kemampuan dasar siswa dalam mata pelajaran yang sesuai untuk siswa tersebut, sehingga dapat meningkatkan kemapuan dasar siswa tersebut dalam pelajaran yang sesuai disekolah.
Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya di samping itu kajian terdahulu membantu penelitian dalam memposisikan penelitian serta menunjukkan orsinalitas dari
penelitian. Peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan. Kajian yang mempunyai relasi atau keterkaitan dengan kajian ini antara lain:
1. Romika dan Amalia yang berjudul Analisis Tingkat Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Media Visual Dan Non Visual pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Di Smp Dengan Teori Van Hiele. Yang mendeskripsikan siswa yang memiliki kemampuan dalam pemahaman akan lebih mudah memecahkan masalah yang sedang diberikan dalam soal.
Kelemahan pada penilitian ini adalah dalam menganalisis kemampuan dasar siswa hanya pada mata pelajaran tertentu yaitu pada pelajaran matematika.
2. Trisnani yang berjudul Tingkat Kemampuan Berfikir Reflektif Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi. Yang
membicarakan dalam
mengembangkan atau menggali kemampuan berpikir reflektif siswa, maka pendidik/guru perlu mengetahui proses berpikir siswa dalam memecahkan suatu masalah.
Kesalahan yang dilakukan siswa dapat dijadikan sumber informasi belajar, memperbaiki pemahaman, serta membantu dalam perbaikan kualitas pembelajaran. Kelemanan pada penelitian tersebut adalah tidak menggunakan aplikasi sehingga dalam menganalisa tingkat kempuan berpikir siswa masih menggunakan cara yang manual.
Untuk itu penulis akan membuat suatu sistem aplikasi alternatif yang dapat melakukan penentuan kemampuan dasar siswa madrasah ibtidaiyah untuk diketahui apakah siswa tersebut menonjol dalam bidang pelajaran yang ada disekolah
119 dengan menggunakan sistem yang berbasis
website. Aplikasi yang dibuat penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL sebagai data penyimpanannya. Sistem dibuat semudah mungkin agar lebih mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna nantinya dalam menentukan kemampuan dasar siswa.
PHP adalah singkatan dari Personal Home Page yang merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website. PHP adalah bahasa pemrograman yang berbentuk script yang diletakkan didalam web server. PHP dapat diartikan sebagai Hypertext Preeprocessor. Ini merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya dapat ditampilkan pada klien.
Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server disebut server side, berbeda dengan mesin maya Java yang mengeksekusi program pada sisi klien (Trimarsiah, 2017). Certainty Factor (CF) adalah untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar yang di usulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada tahun 1975. Seorang pakar (misalnya dokter) sering menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan dengan ketidak pastian, untuk mengakomodasi hal ini kita menggunakan certainty factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi (Harto, 2013).
Menurut Choiriyati (2018, h.190) Pembelajaran adalah merupakan salah satu proses dalam pendidikan yang bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan aspek intelektual, sikap dan keterampilan secara berkesinambungan. Artinya melalui proses pembelajaran yang berkualitas peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar yang memungkinkan bagi dirinya untuk mengembangkan aspek intelektual,
sikap dan keterampilannya, sehingga secara bertahap akan bisa mendapatkan perkembangan yang optimal. Sebab setiap pengalaman belajar akan memberikan makna yang sangat berarti bagi perkembangan seluruh potensi yang dimilikinya, dan pengalaman belajar sebelumnya akan menjadi dasar bagi peserta didik yang bersangkutan dalam mengikuti proses pembelajaran selanjutnya.
2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1. Sistem Pakar
Menurut Harto (2013, h.23) Sistem pakar (expert system) berasal dari istilah sistem pakar berbasis pengetahuan. Sistem pakar adalah suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang terekam dalam komputer umtuk memecahkan persoalan yang biasanya memerlukan keahlian manusia. Sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang cukup tua karena sistem ini mulai dikembangkan pada pertengahan 1960. Sistem ini bekerja untuk mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang menggabungkan dasar pengetahuan untuk menggantikan seorang pakar dalam menyelasaikan suatu masalah.
Sistem pakar berasal dari istilah knowledge base expert system. Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Dengan sistem pakar ini orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli sistem pakar ini juga membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
120 2.2. Metode Certaitnty Factor
Menurut Harto (2013, h.23) Certainty Factor (CF) adalah untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar yang di usulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada tahun 1975. Seorang pakar (misalnya dokter) sering menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan dengan ketidak pastian, untuk mengakomodasi hal ini kita menggunakan certainty factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Dalam mengekspresikan derajat kepastian, certainty factor untuk mengasumsikan derajat kepastian seorang pakar terhadap suatu data. Konsep ini kemudian diformulasikan dalam rumusan dasar sebagai berikut :
CF [h,e] = MB [h,e] – MD [h,e] ...(1) Keterangan :
CF = Certainty factor (factor kepastian) dalam hipotesa H yang dipengaruhi oleh fakta E
MB(H,E) = measure of belief (ukuran kepercayaan) terhadap hipotesa H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1) MD(H,E) = measure of disbelief (ukuran kepercayaan) terhadap evidence H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1) Hipotesa = Hipotesa
E = Evidence (peristiwa atau fakta) CF[H,E]1 = CF[H] * CF[E]…….
Dimana :
CF(E) = certainty factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence E
CF(H) = certainty factor hipotesa dengan asumsi evidence diketahui dengan pasti, yaitu ketika CF(E,e) = 1
CF(H,E) = certainty factor hipotesa yang dipengaruhi oleh evidence e diketahui dengan pasti
Certainty Factor untuk kaidah dengan kesimpulan yang serupa (similarly concluded rules) :
CFcombine CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 *[1CF[H,E]1]……...
CFcombine CF[H,E]old,3 = CF[H,E] old + CF[H,E] 3 * (1 CF[H,E] old] ..
Tabel 1 Nilai CF
Uncertainty Term CF
Definitely not (pasti tidak) -1.0 Almost certainly not (hampir
pasti tidak) -0.8
Probably not (kemungkinan
tidak) -0.6
Maybe not (mungkin tidak) -0.4 Unknown (tidak tahu) -0.2 to
0.2
Maybe (mungkin) 0.4
Probably (kemungkinan
benar) 0.6
Almost certainly (hampir
pasti) 0.8
Definitely (pasti) 1.0
Sumber : (Harto, 2013)
Penggabungan kepercayaan dan ketidakpercayaan dalam bilangan yang tunggal memiliki dua kegunaan, yaitu pertama faktor kepastian digunakan untuk tingkat hipotesa di dalam urutan kepentingan. Sebagai contoh seorang pasien memiliki gejala tertentu yang menyarankan beberapa kemungkina penyakit kemudian penyakit dengan CF tertinggi menjadi urutan pertama dalam pengurutan pengujian.
Metode certainty factor mempunyai kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihan dari metode certainty factor antara lain :
1) Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosis dan mengidentifikasi hama atau penyakit sebagai salah satu contohnya.
2) Perhitungan dengan metode ini dalam sekali hitung hanya dapat mengolah dua data saja sehingga keakuratan data dapat terjaga.
121 Adapun kekurangan dari metode
certainty factor yaitu :
1) Ide umum dari pemodelan kepastian manusia dengan menggunakan numeric certainty factor biasanya diperdebatkan sebagian orang akan membantah pendapat bahwa formula untuk metode certainty factor diatas memiliki sedikit kebenaran.
2) Metode ini dapat mengolah ketidakpastian / kepastian hanya dua data saja perlu dilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data yang lebih dari dua buah.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Perhitungan Certainty factor
Menurut Harto (2013, h.23) Certainty factor (CF) adalah untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar yang di usulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada tahun 1975. Seorang pakar (misalnya dokter) sering menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan dengan ketidak pastian, untuk mengakomodasi hal ini kita menggunakan certainty factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Dalam mengekspresikan derajat kepastian, certainty factor untuk mengasumsikan derajat kepastian seorang pakar terhadap suatu data.
Konsep ini kemudian diformulasikan dalam rumusan dasar sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria
Kode Kriteria Bobot
K01 Pelajaran yang berhubungan dengan Al Qur'an
0.8
K02 Pelajaran berhubungan
dengan hitung
menghitung
0.8
K03 Pelajaran tentang alam 0.8 K04 Pelajaran tentang
kehidupan social
0.8 K05 Pelajaran tentang islam 0.8
K06 Tingkat pengetahuan tentang Al Qur’an
0.8 K07 Tingkat pengetahuan
tentang Fikih
0.8 K08 Tingkat pengetahuan
tentang sejarah islam
0.8 K09 Tingkat pengetahuan
tentang perhitungan
0.8 K010 Tingkat pengetahuan
tentang Bahasa Indonesia
0.8 K011 Tingkat pengetahuan
tentang alam
0.8 K012 Minat belajar siswa 0.8 K013 Cara berpikir siswa 0.8
Tabel 2. Mata Pelajaran Kode Mata Pelajaran
MP01 Al Qur'an Hadis MP02 Akidah Akhlak MP03 Fikih
MP04 Sejarah Kebudayaan Islam MP05 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan MP06 Bahasa Indonesia MP07 Bahasa Arab MP08 Matematika
MP09 Ilmu Pengetahuan Alam MP010 Ilmu Pengetahuan Sosial
Tabel 3. Aturan
Kode Aturan Kode
Kriteria
A01 Al Qur'an Hadis
K01, K06, K07 A02 Akidah Akhlak K04, K07 A03 Fikih
K01, K07, K08 A04 Sejarah Kebudayaan
Islam
K01, K05, K08 A05 Pendidikan Pancasila
Dan Kewarganegaraan
K04, K07, K010
122 A06 Bahasa Indonesia K04,
K010
A07 Bahasa Arab K01,
K06
A08 Matematika K02,
K09 A09 Ilmu Pengetahuan
Alam
K03, K011 A010 Ilmu Pengetahuan
Sosial
K04, K010 A011 Nilai kepribadian K012, K013 Penerapan metode certainty factor tersebut terletak pada menu penentuan yang ada pada system. Adapun hasil perhitungan secara matematis adalah sebagai berikut:
Bobot pada setiap kriteria dinilai dari 1 sampai 0.2 yaitu :
Sangat paham : : 1 Paham : : 0.8 Sedikit paham : : 0.6 KurangPaham : : 0.4 Tidak paham : : 0.2
Sistem menentukan kemampuan dasar siswa ini adalah kandidat siswa yang akan dinilai yaitu Muhammad Naufal Fairuz
Tabel 4. Contoh Kasus Kriteria Jawaban Al Qur'an Hadis Pelajaran yang
berhubungan dengan Al Qur'an?
K01 = sedikit paham, Tingkat pengetahuan tentang Al Qur’an K06 = paham, Tingkat
pengetahuan tentang Fikih K07 = kurang paham
Akidah Akhlak Pelajaran tentang kehidupan sosial K04 = sedikit paham, Tingkat pengetahuan tentang Fikih K07 = paham
Fikih Pelajaran yang
berhubungan dengan Al Qur'an K01 = kurang paham, Tingkat pengetahuan tentang Fikih K07 = sedikit paham, Tingkat pengetahuan tentang sejarah islam
K08 = kurang paham
Sejarah Kebudayaan Islam
Pelajaran yang berhubungan dengan Al Qur'an K01 = kurang paham,
Pelajaran tentang islam
K05 = kurang paham, Tingkat pengetahuan tentang sejarah islam
K08 = kurang
123 paham
Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan
Pelajaran tentang kehidupan sosial K04 = paham, Tingkat
pengetahuan tentang Fikih K07 = paham, Tingkat
pengetahuan tentang Bahasa indonesia K010 = kurang paham
Bahasa Indonesia Pelajaran tentang kehidupan sosial K04 = sedikit paham, Tingkat pengetahuan tentang Bahasa indonesia K010 = sedikit paham
Bahasa Arab Pelajaran yang berhubungan dengan Al Qur'an K01 = kurang paham, Tingkat pengetahuan tentang Al Qur’an K06 = kurang paham
Matematika Pelajaran berhubungan dengan hitung menghitung K02 = paham, Tingkat
pengetahuan
tentang perhitungan K09 = paham Ilmu Pengetahuan
Alam
Pelajaran tentang alam
K03 = sedikit paham, Tingkat pengetahuan tentang alam K011 = sedikit paham
Ilmu Pengetahuan Sosial
Pelajaran tentang kehidupan sosial K04 = sedikit paham, Tingkat pengetahuan tentang Bahasa indonesia K010 = paham Nilai kepribadian Minat belajar
siswa
K012 = sedikit paham, Cara berpikir siswa
K013 = paham 1) Al Qur'an Hadis
CFkriteria K01 = CFuser(0.6) * CF(0.8) = 0.48
CFkriteria K06 = CFuser(0.8) * CF(0.8) = 0.64
CFkriteria K07 = CFuser(0.4) * CF(0.8) = 0.32
CFcombine1(CF K01, CF K06 = 0.48 + 0.64 * (1 - 0.48) = 0.872704
CFcombine1(CFold1 , CF K07 = 0.8128 + 0.32 * (1 - 0.8128) = 0.872704
Persentase = 0.872704 * 100 = 87.2704%
2) Akidah Akhlak
124 CFkriteria K04 = CFuser(0.6) * CF(0.8) =
0.48
CFkriteria K07 = CFuser(0.4) * CF(0.8) = 0.32
CFcombine1(CF K04, CF K07 = 0.48 + 0.32 * (1 - 0.48) = 0.6464
Persentase = 0.6464 * 100 = 64.64%
3) Fikih
CFkriteria K01 = CFuser(0.6) * CF(0.8) = 0.48
CFkriteria K07 = CFuser(0.4) * CF(0.8) = 0.32
CFkriteria K08 = CFuser(0.4) * CF(0.8) = 0.32
CFcombine1(CF K01, CF K07 = 0.48 + 0.32 * (1 - 0.48) = 0.759552
CFcombine1(CFold1 , CF K08 = 0.6464 + 0.32 * (1 - 0.6464) = 0.759552
Persentase = 0.759552 * 100 = 75.9552%
4) Sejarah Kebudayaan Islam
CFkriteria K01 = CFuser(0.6) * CF(0.8) = 0.48
CFkriteria K05 = CFuser(0.4) * CF(0.8) = 0.32
CFkriteria K08 = CFuser(0.4) * CF(0.8) = 0.32
CFcombine1(CF K01, CF K05 = 0.48 + 0.32 * (1 - 0.48) = 0.759552
CFcombine1(CFold1 , CF K08 = 0.6464 + 0.32 * (1 - 0.6464) = 0.759552
Persentase = 0.759552 * 100 = 75.9552%
5) Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
CFkriteria K04 = CFuser(0.6) * CF(0.8) = 0.48
CFkriteria K07 = CFuser(0.4) * CF(0.8) = 0.32
CFkriteria K010 = CFuser(0.8) * CF(0.8)
= 0.64
CFcombine1(CF K04, CF K07 = 0.48 + 0.32 * (1 - 0.48) = 0.872704
CFcombine1(CFold1 , CF K010 = 0.6464 + 0.64 * (1 - 0.6464) =0.872704
Persentase = 0.872704 * 100 = 87.2704%
6) Bahasa Indonesia
CFkriteria K04 = CFuser(0.6) * CF(0.8) = 0.48
CFkriteria K010 = CFuser(0.8) * CF(0.8)
= 0.64
CFcombine1(CF K04, CF K010 = 0.48 + 0.64 * (1 - 0.48) = 0.8128
Persentase = 0.8128 * 100 = 81.28%
7) Bahasa Arab
CFkriteria K01 = CFuser(0.6) * CF(0.8) = 0.48
CFkriteria K06 = CFuser(0.8) * CF(0.8) = 0.64
CFcombine1(CF K01, CF K06 = 0.48 + 0.64 * (1 - 0.48) = 0.8128
Persentase = 0.8128 * 100 = 81.28%
8) Matematika
CFkriteria K02 = CFuser(0.8) * CF(0.8) = 0.64
CFkriteria K09 = CFuser(0.8) * CF(0.8) = 0.64
CFcombine1(CF K02, CF K09 = 0.64 + 0.64 * (1 - 0.64) = 0.8704
Persentase = 0.8704 * 100 = 87.04%
9) Ilmu Pengetahuan Alam
CFkriteria K03 = CFuser(0.6) * CF(0.8) = 0.48
CFkriteria K011 = CFuser(0.6) * CF(0.8)
= 0.48
CFcombine1(CF K03, CF K011 = 0.48 + 0.48 * (1 - 0.48) = 0.7296
Persentase = 0.7296 * 100 = 72.96%
10) Ilmu Pengetahuan Sosial
CFkriteria K04 = CFuser(0.6) * CF(0.8) = 0.48
CFkriteria K010 = CFuser(0.8) * CF(0.8)
= 0.64
CFcombine1(CF K04, CF K010 = 0.48 + 0.64 * (1 - 0.48) = 0.8128
Persentase = 0.8128 * 100 = 81.28%
11) Nilai Kepribadian
125 CFkriteria K012 = CFuser(0.6) * CF(0.8)
= 0.48
CFkriteria K013 = CFuser(0.8) * CF(0.8)
= 0.64
CFcombine1(CF K012, CF K013 = 0.48 + 0.64 * (1 - 0.48) = 0.8128
Persentase = 0.8128 * 100 = 81.28%
12) Nilai Keseluruhan
(87.2704 + 64.64 + 75.9552 + 75.9552 + 87.2704 + 81.28 + 81.28 + 87.04 + 72.96 + 81.28 + 81.28) / 11 = 79.655563636364 Persentase = 79%
Dari perhitungan secara manual di atas, didapatkan nilai faktor kepastian dari masukan keseluruhan kriteria adalah 79%.
Dengan kata lain nilai keseluruhan siswa Muhammad Naufal Fairuz adalah 79%.
Tabel 5 Hasil Penilaian
Mata Pelajaran Persentase Penilaian Al Qur'an Hadis 87,2704%
Akidah Akhlak 81,28%
Fikih 75,9552%
Sejarah Kebudayaan
Islam 68,5568%
Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan 91,1872%
Bahasa Indonesia 72,96%
Bahasa Arab 53,76%
Matematika 87,04%
Ilmu Pengetahuan Alam 72,96%
Ilmu Pengetahuan Sosial 81,28%
Nilai kepribadian 81,28%
3.2. Tampilan Aplikasi
Tampilan aplikasi menentukan kemampuan dasar siswa Madrasah Ibtidaiyah ini terdiri dari tampilan login, penentuan, data siswa, data user, tentang dan logout. Adapun tampilan menu-menu aplikasi menentukan kemampuan dasar
siswa Madrasah Ibtidaiyah adalah sebagai berikut :
1. Tampilan Login
Tampilan login memiliki fungsi untuk masuk kedalam aplikasi menentukan kemampuan dasar siswa Madrasah Ibtidaiyah. Pada login, wajib menggunakan username dan password yang telah diberikan agar dapat melakukan input data pada sistem.
Gambar 1 Tampilan Login 2. Tampilan Penentuan
Tampilan penentuan merupakan menu yang berfungsi untuk mengetahui kemampuan dasar siswa pada mata pelajran tertentu. Didalam menu ini, admin dapat melihat kemampuan dasar siswa dengan nilai persentase disetiap mata pelajaran. Adapun tampilan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2 Tampilan Penentuan 3. Tampilan Hasil Penentuan
Tampilan hasil penentuan merupakan menu hasil yang sudah dikalkulasikan dan memberikan hasil berupa persentase. Adapun tampilan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
126 Gambar 3 Tampilan Hasil Penentuan
4. Tampilan Data Siswa
Tampilan data siswa berfungsi untuk menginputkan data siswa beserta data jawaban kriterianya. Admin dapat menginputkan data siswa didalam menu ini serta melakukan input data penilaian yang diberikan oleh gutu. Adapun tampilan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4 Tampilan Data Siswa
5. Tampilan Data User
Tampilan data user merupakan menu yang berfungsi untuk menginputkan akun untuk login kedalam aplikasi. Adapun tampilan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 5 Tampilan Data User 6. Tampilan Tentang
Tampilan tentang merupakan tampilan yang berisi seputar informasi dari sipembuat aplikasi ini. Adapun tampilan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 6 Tampilan Tentang 4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembuatan aplikasi menentukan kemampuan dasar siswa Madrasah Ibtidaiyah, maka didapat beberapa kesimpulan seperti berikut:
1. Agar dapat mengetahui kemampuan dasar siswa disekolah, dibuatkan sistem yang dapat membantu dengan berbasis website untuk melakukan penentuan kemampuan dasar siswa agar lebih mudah.
2. Sistem yang dirancang untuk mengetahui kemampuan dasar siswa disekolah ini dibuat dengan sistem berbasis website dengan bahasa pemrograman PHP sehingga dapat dijalankan pada berbagai macam browser yang ada.
3. Aplikasi penentuan kemampuan dasar siswa ini dibuat dengan metode certainty factor untuk mengetahui kemampuan dasar siswa pada mata pelajaran tertentu. Sehingga admin dapat melihat hasil berupa persentase pada mata pelajaran tertentu yang dikuasai oleh siswanya.
4. Penilaian siswa tersebut dilakukan berdasarkan penilaian guru terhadap siswa yang akan dinilai dan hasil penilian dari guru tersebut akan dilakulkulasikan dengan sistem yang dimana data tersebut diinputkan oleh
127 admin yang mengelolah sistem
informasi ini.
5. kriteria yang menjadi penilaian adalah Pelajaran yang berhubungan dengan Al Qu’ran, Hitung Menghitung,Tentang Alam, Kehidupan Sosial, dan tentang Islam, Tingkat Pengetahuan Tentang Al Qur’an, fikih, sejarah islam, perhitungan, Bahasa Indonesia, alam serta minat belajar siswa dan cara berfikir siswa .
6. Bobot pada setiap kriteria dinilai dari 1 sampai 0.2 yaitu : Sangat Paham=1, Paham =0.8, Sedikit Paham=0.6, Kurang Paham=0.4, Tidak Paham=0.2 .
5. SARAN
Berikut adalah saran dari penulis agar aplikasi menentukan kemampuan dasar siswa Madrasah Ibtidaiyah ini dapat bermanfaat dan dikembangkan menjadi lebih baik lagi :
1. Untuk sistem yang telah dibuat ini, data yang dapat dikelola kedalam sistem masih berupa data siswa beserta penilaian berdasarkan dari guru disekolah. Kedepannya perlu ditambahkan untuk pengembangan sistem dengan menu lainnya yang diperlukan pada sekolah tersebut.
2. Pada sistem saat ini, hanya admin yang dapat masuk ke dalam sistem dashboard untuk mengelolah data dan melihat hasil kemampuan dasar siswa disekolah. Kedepannya perlu dibuat menu khusus untuk siswa agar dapat masuk dan melihat hasil kemampuan dasar siswa itu sendiri.
3. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan kriteria serta data yang lebih banyak lagi agar penentuan untuk kemampuan dasar siswa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Anwar, H. (2017). Hasil Belajar Barisan dan Deret Aritmatika Melalui Pembelajaran Skrip Kooperatif.
Jurnal Penelitian Tindakan Dan Pendidikan, 3(2), 113–122.
[2]. Aprianti, & Maliha. (2016). Sistem Informasi Kepadatan Penduduk Kelurahan Atau Desa Studi Kasus Pada Kecamatan Bati-Bati. Jurnal Sains Dan Informatika, 2(2013), 21–
28.
[3]. Callista, A., Sari, J., Informasi, J. S.,
& Harapan, U. P. (2012). Rancangan Aplikasi Customer Service Pada PT.
Lancar Makmur Bersama. Jurnal Sistem Informasi (JSI), 4(2), 468–476.
[4]. Destiningrum, M., & Adrian, Q. J.
(2017). Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web Dengan
Menggunakan Framework
Codeigniter (Studi Kasus: Rumah Sakit Yukum Medical Centre). Jurnal Teknoinfo, 11(2), 30.
[5]. Fadhilah, A. N., Destiani, D., &
Dhamiri, D. J. (2012). Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Anak Dengan Metode Expert System Development Life Cycle.
Jurnal Algoritma, 09(October), 1–7.
[6]. Fridayanthie, E. W., & Charter, J.
(2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Simpan Pinjam Karyawan Menggunakan Metode Object Oriented Programming. Jurnal Techno Nusa Mandiri, 13(2), 63–71.
[7]. Harto, D. (2013). Perancangan Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Penyakit Pada Tanaman Semangka Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal Pelita Informatika Budi Darma, IV(2), 22–
27.
[8]. Hazmi, A., Dr. Mahyuddin K.M Nasution, M. I., & Maria Elfida, ST, M. K. (2014). Transformasi databasis relasional ke xml, 3(70), 1–8.
128 [9]. Jaya, H. (2017). Perancangan
Hypermedia Berbasis Web Pada Mata Kuliah Elektronika Digital Jurusan PTA-FT UNM. Jurnal Elekronika Telekomunikasi & Komputer, 12(2).
[10]. Nirmala. (2014). Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Pada Sapi Bali dengan Menggunakan MetodeForward chaining dan Certainty Factor. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI), 3(3), 110.
[11]. Pahlevi, O., Mulyani, A., & Khoir, M.
(2018). Sistem Informasi Inventori Barang Menggunakan Metode Object Oriented Di Pt. Livaza Teknologi Indonesia Jakarta. Jurnal PROSISKO, 5(1).
[12]. Permana, Y., & Romadlon, P. (2019).
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Perumahan Mengunakan Metode SDLC Pada Pt. Mandiri Land Prosperous Berbasis Mobile. Jurnal Teknologi Pelita Bangsa, 10(4 (66)), 153–167.
[13]. Raharjo, J. S. D., Damiyana, D., &
Hidayatullah, M. (2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android. Sisfotek Global, 6(2), 1–8.
[14]. Romika, & Amalia, Y. (2014).
Masalah Matematika Menggunakan Media Visual Dan Non Visualpada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Di Smp. Matematika Jurnal, 1(2), 18–32.
[15]. Swara, G. Y., Kom, M., & Pebriadi, Y. (2016). Rekayasa Perangkat Lunak Pemesanan Tiket Bioskop. Jurnal TEKNOIF, 4(2), 27–39.
[16]. Trimarsiah, Y., & Arafat, M. (2017).
Analisis Dan Perancangan Website Sebagai Sarana. Jurnal Ilmiah MATRIK, Vol. 19 No, 1–10.
[17]. Trisnani, N. (2020). Tingkat Kemampuan Berfikir Reflektif Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi. Jurnal Pendidikan Dasar, 4(2), 131.
[18]. Umi, C. (2018). Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam penguasaan Materi Pembelajaran Persamaan Dasar Akuntansi dengan Metode Optimalisasi Pembelajaran Berjenjang pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMAN 1 Pringgasela Semester Ganjil T.P 2017-2018. Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani, 6(2), 189–200.
[19]. Urva, G., & Siregar, H. F. (2015).
Pemodelan UML E-Marketing Minyak Goreng. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi, 1(9), 92–101.