• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangani adanya dampak dari pandemi seperti saat ini. Adapun wabah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. untuk menangani adanya dampak dari pandemi seperti saat ini. Adapun wabah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemerintah negara Republik Indonesia saat ini sedang menetapkan peraturan mengenai Dana Desa yang sebagian dananya dihibahkan ke BL-TDD untuk menangani adanya dampak dari pandemi seperti saat ini. Adapun wabah pandemi saat ini yaitu COVID-19 yang tidak hanya dirasakan dinegara Indonesia saja, melainkan juga dirasakan oleh berbagai negara yang ada dibelahan dunia.

Pemerintah negara Indonesia memberikan bantuan tersebut karena pemerintah inggin perekonomian rakyatnya tidak terlalu terbebani dikarenakan adanya dampak yang disebabkan oleh pandemi seperti saat ini. Salah satu kedaulatan pemerintah desa yang dari pemerintah pusat yaitu Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD). Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) ini ada dikerenakan merupakan salah satu bentuk perlindungan dari pemerintah yang ditujukan kepada masyarakat miskin yang terdampak virus covid-19.

Perlindungan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat desa yang perekonomiannya pada saat ini sedang sulit seperti saat ini yaitu Bantuan.Langsung.Tunai- Dana Desa (BLT- DD), ini merupakan suatu bantuan yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin di desa yang perekonomiannya tengah mengalami penurunan yang disebabkan adanyapandemi1.

1 Nadifa Arumdani dkk, “Efektivitas Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Di Desa Mojoruntut Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo” Indonesia Sosial Teknologi, Vol 2 No 5.

2021.

(2)

2

Sebagaimana yang dikatakan menurut (Hidayat, 2020) upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak dari penyebaran wabah COVID-19 saat ini, bahwa Dana Desa (DD) dapat disalurkan ke anggaran yang sepakati seperti Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD) yang dapat dipergunakan kedalam suatu rencana keuangan yang dapat digunakan secara langsung di tingkat rumah tangga juga di tingkat desa2.

Pemeintah negara Indonesia telah merencanakan kebijakan dalam meminimalisir penyebaran virus COVID-19. Kebijakan tersebut tertulis dalam perpu No. 2 Tahun 2020 pengganti perpu No. 1 Tahun 2020. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa tersebut disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara tunai.

Buku dengan judul Dana Desa untuk penanganan COVID-19 yang ditulis oleh Dr. Syukriy Abdullah menuliskan bahwa dampak dari adanya wabah virus COVID-19 seperti saat ini sanggat berat dirasakan dari berbagai kalangan terutama pada kalangan kelas kebawah khususnya pada kegiatan perniagaan dan kegiatan publik sehingga diperlukan kebijakan yang bersifat “Luar Biasa”. Situasi yang krisis seperi saat ini menyebabkan pemerintah pusat harus mempunyai cara dalam membantu beban masyarakat dengan menggunakan Dana Desa (DD) yang dialihkan menjadi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Dana Desa DD) saat ini dapat dipergunakan sebagai upaya untuk membantu masyarakat desa

2 Nadifa Arumdani dkk, “Efektivitas Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Di Desa Mojoruntut Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo” Indonesia Sosial Teknologi, Vol 2 No 5.

2021.

(3)

3

yang kehidupan finansialnya terkena dampak dari pandemi COVID- 19 serta menyelenggarakan semua kegiatan yang disusun di RKPD.

Pemerintah pusat harus memfasilitasi bantuan yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang terdampak virus corona. Alasan dari pempus untuk memberikan bantuan tersebut yaitu pemerintah tidak mau perekonomian masyarakatnya terlalu terbebani dikarenakan adanya virus ini dan untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat agar perekonomian di Indonesia ini tidak terlalu down. Besaran jumlah Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang

diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapat bantuan sebesar Rp. 300.000 per bulannya atau dua bulan satu kali dengan jumlah Rp. 600.000 per kepala keluarga (KK) dan pemberian itu dilakukan secara berkala hingga perekonomian masyarakat mulai membaik kembali. Dalam meringankan beban masyarakat maka pemerintah harus siap membantu masyarakat terutama masyarakat miskin di desa.

Bantuan Langsung Tunaai Dana Desa (BLT- DD) mempunyai maksud dalam membantu keluarga miskin yang perekonomiannya terpuruk akibat adanya pandemi seperti saat ini. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD) ini diadakan untuk mensejahterakan warga desa agar perekonomiannya tidak terlalu terpuruk karena ada virus ini. Selain itu dengan adanya bantuan ini dapat memberikan suatu perlindungan atau naungan pada kalangan ekonomi menengah kebawah namun yang belum mendapatkan bantuan dari desa seperti belum mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuang Pangan Non Tunai Daerah (BPNTD), kartu pra kerja

(4)

4

dan juga bantuan lainnya . Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tersebut harus diberikan secara adil tanpa pilih- memilih antara warga miskin yang satu dengan warga miskin yang lainnya dan yang berhak mendapatkan bantuan ini harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat.

BLT- DD ini merupakan salah satu strategi dari pemerintah pusat, jadi pelaksanaannya juga harus dilakukan secara bersama- sama disemua wilayah yang ada di Indonesia ini. Bantuan Lansung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tersebut belum berjalan dengan mulus karena masih adanya masalah- masalah yang ada dalam penyalurannya. Salah satu desa yang mendapatkan hibah BLT-DD tersebut yaitu desa Jurug. Pemerintah pusat berharap bahwa hibah tersebut harus digunakan sebagaimana mestinya dan juga sesuai dengan kebutuhan. BLT-DD tersebut harus diserahkan kepada masyarakat miskin yang terdampak pandemi namun masyarakatnya harus memenuhi syarat yang telah ditentukan. Pro serta kontra dalam peneriman Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) juga

masih sering terlihat.

Dalam penyaluran hibah tersebut di desa Jurug terdapat berbagai permasalahan- permasalahan dan informasi- informasi miring terkait BLT- DD. Ada masyarakat yang sudah mendapatkan bantuan sosial lainnya seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan juga Program Keluarga Harapan (PKH) akan tetapi mereka tetap mendapatkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD. Ada faktor- faktor yang dapat melatarbelakangi terjadinya kesalahan tersebut yaitu: (1) terdapat petugas yang mendata warga yang mendapatkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD) namun mereka tidak dilatih atau diberi pemehaman mengaenai pendataan

(5)

5

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD). Pamong desa dan juga tim relawan desa tanggap COVID- 19 mempunyai kewajiban dalam hal mendata masyarakat yang berhak mendapatkan BLT-DD tersebut, (2) tata cara memilih keluarga yang miskin tidak dilakukan secara tepat, (3) pendataan hanya dilakukan sampai tingkat Rukun Tetangga.

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) ini difokuskan kepada warga miskin di desa yang kehilangan pekerjaan karena COVID-19, masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan apapun dari pempus dan juga untuk keluarga miskin yang salah satu anggotanya mempunyai penyakit kronis atau penyakit menahun. Pendataan terkait Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD) dilakukan oleh relawan desa tanggap COVID-19 yang dirumuskan melalui (MUSDESUS). Dalam melakukan pendataan siapa saja yang berhak untuk mendapatkan BLT-DD tim relawan desa tanggap COVID-19 atau tim verifikasi harus mempunyai pedoman dalam melakukan pendataan seperti relawan yang ditujuk oleh kepala desa untuk menjalankan tugas tersebut, setiap ruku tetangga haru ada tim relawan desa tanggap COVID-19.

Aturan bagi warga yang memenuhi syarat untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) ialah warga miskin yang kehilangan pekerjaan, warga miskin yang belum mendapatkan bantuan apapun itu dari pempus seperti program keluarga harapan atau pkh, bantuan pangan non tunai atau bpnt, dan juga warga yang slah satu dari keluarganya mempunyai penyakit menahun atau kronis. Banyak dari mereka yang seharusnya tidak mendapatkan bantuan tersebut.

(6)

6

Mengenai permasalahan tersebut, maka dari itu peneliti aka membahas tentang judul “PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI DANA DESA (BLT DD) di KABUPATEN PONOROGO (STUDI di DESA JURUG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN PONOROGO”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diangkat maka penulis menarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi dalam pelaksanaan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di desa Jurug kecamatan Sooko kabupaten Ponorogo?

2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di desa Jurug kecamatan Sooko kabupaten Ponorogo?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah yang sudah diangkat oleh penulis maka terdapat beberapa tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui pelaksanaan dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di desa Jurug.

2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di desa Jurug.

(7)

7 1.4 Manfaat

Penelitian ini mempunyai manfaat bagi peneliti, bagi akademik, bagi pemerintah desa dan juga bagi masyarakat. Maka dari itu dengan adanya penelitian maka suatu permasalahan akan terselesaikan dengan baik. Dalam penelitian ini, penulis berharap akan memberikan wawasan dan juga manfaat kepada semua orang.

1. Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini digunakan sebagai bahan rujukan untuk menjadi reverensi dalam sebuah penelitian dan juga sebagai bahan pembelajaran untuk peneliti

2. Bagi Akademik

Bagi akademik, hasil penelitian ini dapat digunakan mahasiswa dan juga dosen sebagai bahan acuan dalam pembelajaran. Penelitian ini digunakan sebagi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

3. Bagi Pemerintah Desa

Bagi pemerintah desa penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan pelaksanaan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD).

4. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana cara pemerintah desa dalam penyaluran Bnatuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD).

(8)

8 1.5 Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah abstraksi yang digunakan dalam kata- kata yang dapat membantu pemahaman. Maka dengan adanya penjelasan yang di harapkan dapat membantu mempermudah dan memahami permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Definisi konseptual yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut.

1. Pelaksanaan

Pelaksanaan ialah suatu program atau rencana dalam mewujudkan suatu cita- cita, keinginan atau program yang telah direncanakan sebelumnya.

Menurut Mazmaiman dan Sebatier (2014:68) pelaksanaan merupakan suatu kebijakan dasar yang berupa Undang- undang atau juga dalam berbentuk perintah dan juga bisa berbentuk keputusan untuk mendapatkan suatu peradilan atau keadilan. Pelaksanaan menurut Wiestra, dkk (2014:12) yakni:

“Pelaksanaan merupakan cara yang dikerjakan buat menyusun sebuah agenda karena sebelumnya sudah ditentukan juga direncanakan sambil memenuhi seluruh peralatan yang dibutuhkan, di mana tempatnya, yang melakukan siapa dan juga jadwalnya kapan”.

Organisasi administrasi nonkementerian Republik Indonesia berpendapat sebuah Pelaksanaan sanggat penting untuk dilakukan agar suatu anggota dalam organisasi mempunyai tujuan dan juga keinginan yang hendak dicapai. Pelaksanaan merupakan suatu kegiatan yang dapat dijumpai dalam suatu kegiatan untuk mencapai sebuah maksud yang diinginkan (Nurmadini, 2017)3.

3 Nurmadini, A. W. (2017) Pelaksanaa Pelayan Publik Dipusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kassi- Kassi Kecamatan Raoocini Kota Makassar.

(9)

9

2. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD)

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) ialah bantuan berupa uang yang ditujukan kepada keluarga yang ekonominya kebawah yang berasal dari Dana Desa guna meminimalisir adanya dampak dari pandemi COVID 19. Jika dana tersebut kurang maka kepala desa berhak meminta dana tambahan lagi ke bupati atau wali kota. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD) menurut Wynadin Imawan (2008:8) yaitu:

“Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD) ialah bantuan suatu program dalam menangani kemiskinan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dari sekian banyak bantuan” (Maun, 2020).

Bantauan Langsung Tunai Dana Desa adalah suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang mempunyai tujuan tertentu dalam menangani perekonomian masyarakat terutama pada masyarakat desa pada saat ini4.

1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional ialah suatu petunjuk dalam pelaksanaan mengenai bagaimana cara mengukur variabel. Dalam kajian riset ini fokus pada pelaksanaan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di desa Jurug, maka dari itu definisi konseptual pada kajian riset ini diantaranya yaitu:

1. Implementasi Peyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di desa jurug:

4 Carly Erfly Fernando Maun (2020). Efektifitas bantuan langsung tunai dana desa bagi masyarakat miskin terdampak covid-19 di desa talaitad kecamatan suluun tareban kabupaten minahasa selatan.

(10)

10 a Komunikasi serta koordinasi

b Sumberdaya c Sosialisasi d Diposisi e Monitoring

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD):

Ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di desa Jurug, kecamatan Sooko, kabupaten Ponorogo antara lain:

a Faktor Pendukung

Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) ialah adanya komunikasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan warga desa, tersedianya sumber dayanya yang harus memadai, rutin dilakukan sosialisasi, serta adanya disposisi dan monitoring agar tidak ada kesalah pahaman.

b Faktor Penghambat

Pemerintah desa harus bergerask lebih “ekstra” dalam mengelola BLTDD tersebut agar segera tersalurkan dengan baik. Hanya sebagian saja keluarga miskin mendapat bantuan hibah tersebut karena dana yang diberikan dari pemeritah pusat jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah penerimanya dan itulah penyebab terjadinya penghambatan dalam menyalurkannya.

(11)

11

Permasalahan tersebut di perpanjang dengan adanya peraturan mengenai penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD) harus secara on cash atau transfer. Namun hal itu akan sulit bagi warga miskin di desa karena tidak semua warga desa memiliki katu ATM atau rekening bank. Kemudian pemerintah pusat mengganti peraturan tersebut dan penyaluran BLT-DD bisa dilakukan secara cash atau langsung. Agar masyarakat desa tidak terbebani atau bingung mengenai peraturan tersebut dan supaya lebih gampang dalam menerima uang bantuan tersebut sehingga bisa langsung digukanak dengan sesuai kebutuhannya.

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian ialah langkah-langkah awal yang harus dilaksanakan oleh peneliti dalam hal menumpulkan berbagai informasi atau data yang akan diolah untuk menjadi suatu karya ilmiah

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif yang di mana pengertian penelitian deskriptif itu sendiri yakni penelitian yang di gunakan dengan nilai variabel, dengan adanya nilai variabel satu atau lebih tanpa membuat sebuah perbandingan atau menghubungkan variabel yang lain.

Penelitian deskriptif memiliki tujuan yakni dengan mendapatkan sebuah data dengan melakukan teknik wawancara dengan informan untuk memperoleh sebuah jawaban untuk memperkuat sebuah data yang ingin di dapatkan.

Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif yang di mana menggambarkan dan menjelaskan jawaban yang di berikan oleh informan

(12)

12

dalam wawancara dengan masyarakat Selain menggunakan tekni wawancara untuk mendapatkan langsung jawaban dari informan, penulis juga mengutip dari naskah, video atau foto, catatan dari lapangan dan dokumen lainnya yang memilki kaitan denngan permasalah yang ingin diangkat oleh penulis.

2. Sumber Data

Adapun terdapat dua sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer ialah data yang dikumpulkan secara langsung bisa melalui wawancara, analisis, ulasan, dan juga yang lainnya. Data ini bersifat khusus karena penggunaannya disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dalam sebuah riset.

b. Data Sekunder

Merupakan sebuah data yang harus diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan berbagai informasi lainnya yang dibutuhkan dalam riset.

Sumber data bisa berupa jurnal, buku, RKPdesa Jurug, RPJMdesa Jurug dan juga surat keputusan kepala desa Jurug.

3. Subyek Penelitian

Subjek dalam riset ini adalah kepala desa Jurug dan jajarannya, warga desa Jurug dan juga para relawan desa tangap COVID-19.

4. Lokasi Penelitian

Lokasi riset ialah tempat dilaksanakannya riset. Lokasi dari tempat riset ini adalah kantor Desa jurug.

(13)

13 5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bertujuan untuk peneliti agar dapat memperoleh data yang di inginkan. Dalam teknik pengumpulan data ini menggunakan analisis data kualitatif. Dimana dalam teknik pengumpulan data ini menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan jawaban dari informan. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode wawancara secara langsung dan tidak langsung seperti melalui pewan WhatsApp maupun melalui telpon. Hasil pengumpulan data yang di lakukan peneliti ini dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dapat di analisis dengan saksama dan memeriksa data yang sudah tersedia dari hasil wawancara, pengamatan dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti.

a Pengurangan informasi

Pengurangan informasi ialah suatu cara yang paling umum untuk memilah informasi- informasi yang digunakan dan yang tidak digunakan agar informasinya dapat berkurang sehingga dapat menjawab berbagai permasalahan yang ada sehingga dapat ditarik hasilnya.

b Penyiapan informasi

Penyiapan informasi yaitu diamana penyelidik mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Pada tahap penyiapan informasi, penyidik harus mendapatkan informasi yang terfokus pada permasalahan yang akan diselesaikan. Informasi tersebut akan di rangkai sehingga dapat memperjelas juga akan menyelesaikan permasalahan yang ada.

(14)

14 c Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan ialah tahap akhir dalam mencari informasi.

Pada tahap ini akan mengingat informasi- informasi yang telah di identifikasi. Pada tahap senjutnya penelitii akan membuat suatu keputusan atau pernyataan atau juga jawaban mengenai penelitiannya.

Referensi

Dokumen terkait

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa yang selanjutnya disingkat disebut BLT Desa adalah kegiatan pemberian bantuan langsung berupa dana tunai yang bersumber dari Dana Desa kepada

Hal ini berdasarkan peran jurnalis warga sebagai sumber informasi awal atau saksi di suatu tempat kejadian akan lebih memudahkan pergerakan dan dapat memberikan lebih

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa yang selanjutnya disebut BLT Dana Desa adalah kegiatan pemberian bantuan langsung berupa uang tunai kepada keluarga miskin atau tidak

Misalnya, terlibatnya semua warga paroki dalam pengumpulan Dana Papa Miskin; diberinya kebebasan bagi kaum miskin untuk memilih menerima atau menolak bantuan;

Krebet Baru Malang sebaiknya memberikan tunjangan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan menerapkan Metode Gross Up kepada pegawai tetap sebagai salah satu upaya perencanaan

Dampak Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah bantuan dari pemerintah kepada masyarakat untuk menjaga daya beli masyarakat miskin di pedesaan yang terdampak situasi

Setiap Anggota yang meratifikasi Konvensi ini vrajib menerapkannya di wilayah non metropolitan sesuai dengan ketentuan dalam Konstitusi Organisasi

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat