• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No.1 (2022) p Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya JTRESDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No.1 (2022) p Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya JTRESDA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Journal homepage: https://jtresda.ub.ac.id/

*Penulis korespendensi: vidiadhea22@gmail.com

Analisis Perubahan Penjadwalan Pada Keterlambatan Proyek Dengan Menggunakan Software MS Project (Studi Kasus Proyek Main Dam Bendungan Karian, Lebak, Banten)

Vidia Fitri Amalia Yusron

1*

, Suwanto Marsudi

1

, Evi Nur Cahya

1

1 Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Jalan MT. Haryono No. 167, Malang, 65145, INDONESIA

*Korespondensi Email: vidiadhea22@gmail.com

Abstract: The Karian Dam Project in Lebak Regency, Banten Province, is a dam project that used to meet the raw water needs of DKI Jakarta. Based on the planning of Addendum 6, this project is expected to be completed in March 2021. However, this project has been delayed due to the lack of production capacity of stone material (quarry). This study was conducted to optimize the determination of time and cost in construction management.

Microsoft Project program is used to analyze the time and relationship between types of work to determine the most effective and efficient time and cost based on optimizing the project schedule. The result shows that alternative two is chosen with an acceleration of 28 days and a duration efficiency of 4.5% with a cost efficiency of 0.80% and a budget reduction of Rp. 5,754,684,438,-. It is the best alternative to pursue project delays in terms of cost and time. With the acceleration of the project owner, the implementation time will be faster than planned, so that the Balai performance will be better. From the service provider's perspective, the overhead is reduced, and increase the provider's profit.

Keywords: Contruction Management, Cost Optimization, Microsoft Project, Project Schedule, Time Optimization

Abstrak: Proyek Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merupakan proyek bendungan yang salah satunya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku DKI Jakarta. Berdasarkan perencanaan Addendum 6, proyek ini diharapkan selesai pada Maret 2021. Namun pada kenyataannya proyek ini mengalami keterlambatan yang disebabkan kurangnya kapasitas produksi dari material batu (quarry). Studi ini dilakukan untuk membuat optimasi penentuan waktu dan biaya dalam manajemen konstruksi dengan menggunakan program Microsoft Project untuk menganalisa waktu serta hubungan antar jenis pekerjaan sehingga

(2)

256

mampu menentukan waktu dan biaya yang paling efektif dan efisien berdasarkan optimasi jadwal proyek. Dari analisis yang telah dilakukan dipilih alternatif 2 dengan percepatan 28 hari dan efisiensi durasi 4,5%

dengan efisiensi biaya sebesar 0,80% dan penurunan anggaran sebesar Rp 5.754.684.438,-, sehingga merupakan alternatif terbaik untuk mengejar keterlambatan proyek dari segi biaya dan waktu. Dengan dilakukan percepatan dari pihak owner proyek, maka waktu pelaksanaan akan lebih cepat dari rencana, sehingga kinerja dari Balai menjadi lebih baik. Dari sisi penyedia jasa, overhead berkurang dan keuntungan penyedia menjadi lebih besar.

Kata kunci: Jadwal Proyek, Manajemen Konstruksi, Microsoft Project, Optimasi Biaya, Optimasi Waktu.

1. Pendahuluan

Dalam suatu proyek konstruksi memiliki perencanaan waktu yang sudah ditentukan, artinya proyek tersebut harus diselesaikan tepat biaya, tepat waktu, dan tepat mutu [1].

Agar proyek Bendungan Karian dapat berjalan dengan lancar, diperlukan sistem penataan fungsi kerja pada masing-masing bagian, untuk itu dibutuhkan suatu sistem manajemen konstruksi yang tepat dan bisa mengendalikan suatu proyek konstruksi mulai dari tahap perencanaan, tahap perancangan, tahap pelelangan, tahap pelaksanaan, tahap operasi dan tahap pemeliharaan [2].

Proyek Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merupakan proyek dengan berbagai macam manfaat, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan air baku Ibukota DKI Jakarta. Melihat kondisi Kota Jakarta yang sering mengalami banjir, proyek Bendungan Karian diharapkan dapat diselesaikan dan dimanfaatkan fungsinya secepat mungkin. Berdasarkan perencanaan Addendum 6, proyek Bendungan Karian diharapkan dapat selesai pada Maret 2021 [3]. Namun dengan melihat kemajuan pekerjaan, proyek Bendungan Karian mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh kapasitas produksi dari material material batu (quarry) yang kurang.

Melihat kondisi tersebut, proyek Bendungan Karian memerlukan suatu program evaluasi untuk melakukan penjadwalan dan mengatur koordinasi kerja yang berorientasi pada waktu dan biaya penyelesaian proyek. Program tersebut bertujuan untuk memudahkan penjadwalan agar waktu pengerjaan proyek tidak terlambat dari jadwal yang sudah direncakan yang akan berpengaruh terhadap perhitungan biaya serta bunga yang harus dikeluarkan [4],[5].

Studi ini ditujukan untuk membuat optimasi penentuan waktu dan biaya dalam manajemen konstruksi dengan menggunakan dua alternatif yaitu alternatif penambahan jam kerja (lembur) dan percepatan durasi 1 bulan dengan menggunakan program Microsoft Project digunakan untuk menganalisa waktu serta hubungan antar jenis pekerjaan sehingga mampu menentukan waktu dan biaya yang paling efektif dan efisien berdasarkan optimasi jadwal proyekMicrosoft Project merupakan aplikasi yang sangat populer digunakan saat ini, terutama dikalangan Project Manager diberbagai macam proyek [6]. Microsoft Project

(3)

257 dapat mempermudah dalam mengatur dan mengelolah data perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek, termasuk mengelolah pekerjaan proyek agar sesuai dengan waktu perencanaan dan sesuai dengan anggarannya [7].

2. Bahan dan Metode 2.1 Bahan

2.1.1. Lokasi Studi

Lokasi proyek Bendungan Karian terletak di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Perkembangan pembangunan fisik Bendungan Karian sampai dengan 20 April 2020 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1: Perkembangan Pembangunan Bendungan Karian s/d 20 April 2020

Deskripsi Terhadap Amandemen No. 2 (Dalam %)

Keuangan Fisik

Rencana 69,45 69,45

Realisasi 54,72 65,06

Deviasi -14,73 -4,39

Kegiatan bendungan karian memiliki informasi sebagai berikut:

a. Pengguna jasa: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau – Ciujung – Cidurian.

b. Konsultan Supervisi: PT. Korea Rural Community Corporation in consortium with Korea Rural Engineering Consultant Corp., PT. Indra Karya (Persero), PT. Wiratman dan PT. Mettana.

c. Kontraktor: PT. Daelim Industrial Co. Ltd, PT. Wijaya Karya (Persero) dan PT. Waskita Karya (Persero).

d. Sumber dana: EDCF Loan-INA 19 (Lampiran 1).

e. Rencana jangka waktu pelaksanaan: 1.988 hari kalender.

f. Rencana jangka waktu pemeliharaan: 761 hari kalender.

g. Tahun anggaran proyek: 2015 – 2021 (Kontrak Tahun Jamak/Multi Years Contract).

h. Tanggal SPMK: 19 Oktober 2015.

i. Nilai kontrak konstruksi: US $81.903.223 setara dengan IDR 1.070.721.000.000 2.1.2. Data yang diperlukan

Data sekunder yang diperlukan untuk analisis studi ini yaitu Kurva S rencana dan eksisting, Rencana Anggaran Biaya (RAB), jenis-jenis pekerjaan, durasi pekerjaan, sumber daya yang terpakai, volume material, jumlah dan jenis alat yang digunakan, harga satuan upah pekerja, bahan dan alat.

2.2 Metode

Dalam studi ini, dilakukan pendajwalan ulang serta menghitung item pekerjaan apa saja yang dapat membantu untuk mengejar keterlambatan proyek [8]. Maka penelitian ini akan menggunakan studi literatur dan analisis kuantitatif.

(4)

258

Studi literatur dilakukan dengan cara membaca literatur dan penelitian sebelumnya sebagai bahan pengkajian dari segi teoritis agar dapat memahami penerapan software yang akan digunakan [9], [10]. Untuk analisis kuantitatif akan dibantu dengan cara trial and error dengan menggunakan software Microsoft Project.

Agar studi ini dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka ditentukan tahapan penelitian ini yaitu:

1. Mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari konsultan dan kontraktor proyek Bendungan Karian.

2. Analisa Kuantitatif dengan menghitung efektifitas alat berat, analisa harga satuan pekerjaan, analisa rancangan anggaran biaya dan analisa kebutuhan sumber daya.

3. Memasukan data yang sudah di peroleh ke dalam Microsoft Project.

4. Membuat hubungan ketergantungan antar pekerjaan (Predessesor).

5. Rescheduling penjadwalan proyek. Tiap jenis pekerjaan yang akan di analisa telah diketahui durasi dan hubungan ketergantungannya kemudian dimodifikasi dengan dua alternatif yaitu alternatif 1 (penambahan jam kerja pada sumber daya selama 4 jam) dan alternatif 2 (percepatan durasi 1 bulan).

6. Leveling sumber daya agar tidak terjadi fluktiasi serta pengunaan sumber daya menjadi sesuai dengan kebutuhan proyek.

7. Analisa terhadap perubahan waktu, jumlah kebutuhan sumber daya, dan biaya.

8. Membuat perbandingan jadwal pelaksanaan proyek (original, alternatif 1 dan alternatif 2) yang akan digambarkan dalam Kurva S.

9. Membuat perbandingan Kurva S. Jika perbandingan Kurva S tidak sesuai dengan ketentuan hasil, yaitu garis alternatif 1 dan alternatif 2 harus diatas garis kurva S original, maka harus melakukan pengecekan kembali dari poin 5.

10. Selesai

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Rencana Pelaksanaan Proyek Main Dam Bendungan Karian

Merencanakan percepatan suatu proyek dapat dilakukan dengan perencanaan logika jaringan pekerjaan agar mendapat solusi yang baik dari segi waktu dan biaya. Berdasarkan Addendum 6 yang diterbitkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian, nilai proyek Main Dam Bendungan Karian adalah sebesar Rp. 718.433.771.880,- dengan durasi proyek selama 87 minggu.

3.2 Perhitungan Produktivitas Alat Berat

Ketersediaan alat berat yang terbatas sehingga perlu dihitung kapasitas produksi alat berat untuk mengetahui jumlah waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kapasitas produksi alat berat yang digunakan selama pelaksanaan proyek dapat diketahui dengan menghitung produktivitas alat tersebut.

Alat berat yang dihitung hanya alat berat pokok pada pekerjaan Embankment Zona 1 sampai Zona 5 yang akan dihitung produktivitasnya. Alat yang tidak diketahui jumlah kebutuhannya akan ditentukan dengan koefisien alat pada HSP (Harga Satuan Pekerjaan).

(5)

259 3.3 Analisis HSP

Perhitungan Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat AHSP, harus dilakukan dengan benar agar biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan tidak merugikan manajemen dari proyek tersebut. Sebelum menghitung AHSP, perlu dihitung analisa biaya operasi alat berat yang digunakan dalam beberapa pekerjaan. Alat berat tersebut hanya alat berat mayor seperti Excavator, Sheepfoot Roller, Vibro Roller, Dump Truck dan Buldozer.

Tabel 2: Perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Clearing and grubbing, main dam site (m2)

Code: B-1

Description: Clearing and grubbing, main dam site

Unit: m2

No. Description Unit Koef. Unit Price Amount

I LABOUR

Foreman OH 0,0125 IDR 111.000 IDR 1.387 Common Labour OH 0,0125 IDR 65.000 IDR 812

II MATERIAL

- - - - -

III EQUIPMENT

1 Bulldozer Jam 0,0100 IDR 572.916 IDR 5.729

A Total IDR 7.928

B Overhead & Profit 15% IDR 1.189

C Total Unit Price (A+B) IDR 9.117

Analisis harga satuan didapatkan dari perkalian koefisien dengan harga upah pekerjaan tersebut. Koefisien pekerjaan dan upah pekerjaan dalam studi ini didapatkan dari HSP Kabupaten Lebak tahun 2019.

3.4 Analisis Kebutuhan Sumber Daya

Analisis perhitungan sumber daya eksisting dan alternatif dengan cara menganalisa besarnya kebutuhan penggunaan sumber daya selama pelaksanaan proyek. Jika terjadi peningkatan sumber daya yang signifikan, hal tersebut dapat diantisipasi dengan melakukan levelling, sehingga menghasilkan jumlah kebutuhan sumber daya yang sama cenderung konstan dari waktu ke waktu.

3.5 Hubungan ketergantungan antar Pekerjaan

Dalam Microsoft Project, hubungan ketergantungan antar pekerjaan disebut sebagai Predecessor, yaitu suatu keterhubungan antara suatu pekerjaan dengan pekerjaan yang sebelumnya.

3.6 Pengolahan Data menggunakan Software Microsoft Project

a. Penyusuna penjadwalan proyek dan jaringan kerja (network planning) b. Membuat baseline schedule proyek

c. Levelling kebutuhan sumber daya

(6)

260

3.7 Analisis Percepatan Perencanaan Proyek

Percepatan perencanaan proyek pada studi ini bertujuan untuk mengejar keterlambatan pada pelaksanaan proyek dari perencanaan sebelumnya. Microsoft Project secara otomatis akan menunjukkan lintasan kritis pada perencanaan sebelumnya [11]. Jenis pekerjaan yang sangat berpengaruh terhadap keseluruhan proyek akan menjadi fokus utama untuk melakukan perencanaan percepatan.

a. Perhitungan alternatif 1 (penambahan jam kerja pada sumber daya) b. Perhitungan alternatif 2 (percepatan dengan penambahan sumber daya) 3.8 Analisis Kegiatan Setelah Perhitungan Alternatif Percepatan

a. Analisis durasi setelah perhitungan alternatif percepatan

Dengan menghitung alternatif penambahan jam kerja dan alternatif percepatan pada proyek Main Dam Bendungan Karian, waktu pelaksanaan proyek mengalami perubahan dari perencanaan awal terutama pada pekerjaan yang berada di lintasan kritis. Oleh sebab itu, jadwal proyek secara keseluruhan mengalami percepatan

Tabel 2: Perbandingan Durasi Proyek Setelah Perhitungan Alternatif Percepatan

CODE DESCRIPTION

DURATION (DAYS) Normal Alt. 1

(Lembur)

Alt. 2 (Percepatan) 1 MAIN DAM

1.1 CARE OF WATER 616 days 616 days 588 days

1.2 EXCAVATION AND EMBANKMENT 616 days 616 days

1.2.1 Main Dam 616 days 616 days

1.2.2 U/S Coffer Dam 37 days 126 days

1.3 DRILLING & GROUTING WORKS 413 days 413 days

1.3.1 Main Dam 28 days 28 days

1.3.1.1 Curtain grouting 28 days 28 days

1.3.1.2 Consolidation grouting 28 days 28 days

1.3.1.3 Rim grouting 28 days 28 days

1.3.1.4 Blanket grouting 28 days 28 days

1.3.1.5 Check hole 28 days 28 days

1.3.1.6 Grouting, grout operation only 28 days 28 days 28 days

1.3.2 Cut-off Wall 56 days 56 days

1.3.2.1 Curtain grouting 56 days 56 days

1.3.3 CofferDam - - -

1.4 PAVEMENT OF INSPECTION ROAD

AROUND DAM 56 days 56 days

1.4.1 Inter-rocking Block Pavement 28 days 28 days

1.4.2 Guard rail 28 days 28 days 28 days

1.4.3 Asphalt Concrete Pavement 56 days 56 days 1.5 MEASURING INSTRUMENT 518 days 616 days 3.5.1 Leakage Pit & Cut-off Wall 112 days 112 days 3.5.2

Measuring Instrument (Including Installation, Operation and Maintenance)

518 days 616 days

1.6 APPURTENANT WORKS 567 days 602 days

(7)

261 b. Analisis jumlah sumber daya setelah perhitungan alternatif percepatan

Alternatif percepatan dengan penambahan sumber daya menjadi pembanding dengan alternatif penambahan jam kerja (lembur), sehingga dapat menemukan alternatif terbaik untuk percepatan pelaksanan proyek yang terlambat.

Gambar 1: Grafik Kebutuhan Sumber Daya

c. Alternatif biaya setelah perhitungan alternatif percepatan

Perhitungan RAB proyek Main Dam Bendungan Karian dapat dilihat dalam tabel 3 berikut:

Tabel 3: Rekapitulasi waktu dan biaya

Deskripsi Normal Alt. 1 (Lembur) Alt. 2 (Penambahan

Sumber Daya)

Durasi 616 hari 616 hari 525 hari

Percepatan

Durasi 0 hari 0 hari 91 hari

Biaya IDR 718.437.773.622 IDR 713.834.290.353 IDR 712.683.089.184 Selisih Biaya - IDR (4.603.483.269) IDR (5.754.684.438)

Tabel diatas merupakan perbandingan dari segi biaya serta waktu atau durasi dari perencanaan awal proyek dengan alternatif 1 dan alternatif 2. Dapat disimpulkan bahwa alternatif 2 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perencanaan awal dan alternatif pertama.

Manusia Alat

Normal 11788 46200

Alt. 1 (Lembur) 11067 41494

Alt. 2 (Percepatan Durasi 1

Bulan ) 16928 53759

10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 55000

Jumlah

Kebutuhan Sumber Daya

(8)

262

d. Analisis Kurva S

Analisis kurva S digunakan untuk membandingkan rencana awal dengan alternatif 1 dan alternatif 2 disajikan dalam gambar berikut:

Gambar 2: Grafik Kurva S

Dapat dilihat dalam grafik kurva S, warna merah muda menandakan perencanaan awal proyek, warna kuning kondisi eksisting berdasarkan data yang didapatkan, warna hijau percepatan alternatif 1 dan warna biru hasil percepatan alternatif 2. Berdasarkan kurva S tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil perencanaan dengan hasil dilapangan sesuai.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis perhitungan alternatif percepatan perencanaan proyek Main Dam Bendungan Karian dengan menggunakan software Microsoft Project yang telah dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Durasi proyek Main Dam Bendungan Karian sebelum dilakukan percepatan dengan software Microsoft Project adalah 616 hari. Keterlambatan eksisting proyek adalah 3,12%. Setelah menghitung alternatif percepatan diketahui bahwa durasi pekerjaan dengan percepatan alternatif 1 adalah 616 hari. Tidak ada perubahan total durasi dengan percepatan alternatif 1 (penambahan jam kerja).

Percepatan hanya dilakukan pada pekerjaan dalam lintasan kritis. Durasi percepatan alternatif 2 adalah 588 hari dengan percepatan sebanyak 28 hari dan efisiensi durasi 4,5%.

2. Hasil analisa dari perhitungan kebutuhan sumber daya manusia pada proyek Main Dam Bendungan Karian sebanyak 11.788 orang sedangkan kebutuhan sumber daya alat sebanyak 46.200 alat. Setelah menghitung alternatif percepatan,

(9)

263 diketahui bahwa Terjadi penurunan kebutuhan sumber daya setelah dilakukan levelling pada Microsoft Project dengan menggunakan alternatif 1 (penambahan jam kerja). Kebutuhan sumber daya manusia menjadi 11.067 orang sedangkan sumber daya alat sebanyak 41.494 alat Setelah dilakukan levelling, kebutuhan sumber daya manusia pada alternatif 2 sebanyak 16.928 orang. Sedangkan kebutuhan sumber daya alat menjadi 53.759 alat. Penambahan sumber daya signifikan terjadi pada sumber daya common labor 13.170 orang, foreman 1090 orang, chainsaw 16.684 unit dan molen 9 unit.

3. RAB (Rancangan Anggaran Biaya) pada Main Dam Bendungan Karian sebelum dilakukan analisa percepatan adalah sebesar Rp 718.437.773.622,- (tujuh ratus delapan belas miliar empat ratus tiga puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus dua puluh dua rupiah). Alternatif pertama yaitu penambahan jam kerja membutuhkan anggaran sebesar Rp 713.834.290.353,- (tujuh ratus tiga belas miliar delapan ratus tiga puluh empat juta dua ratus sembilan puluh ribu tiga ratus lima puluh tiga rupiah) dengan efisiensi biaya sebesar 0,65%. Sedangkan alternatif 2 Alternatif penambahan sumber daya membutuhkan anggaran sebesar Rp 712.683.089.184,- (tujuh ratus dua belas miliar enam ratus delapan puluh tiga juta delapan puluh sembilan ribu seratus delapan puluh empat rupiah) dengan efisiensi biaya 0,80%. Kedua alternatif mengalami penurunan anggaran dikarenakan terjadi percepatan durasi pada kedua alternatif, sehingga terjadi perubahan nilai koefisien HSP.

4. Dengan efisiensi biaya sebesar 0,80% dan penurunan anggaran sebesar Rp 5.754.684.438,- (lima miliar tujuh ratus lima puluh empat juta enam ratus delapan puluh empat ribu empat ratus tiga puluh delapan rupiah), serta percepatan 28 hari dengan efisiensi durasi 4,5%, alternatif percepatan durasi 1 bulan merupakan alternatif terbaik untuk mengejar keterlambatan proyek dari segi biaya dan waktu.

Dengan dilakukan percepatan dari pihak owner proyek, maka waktu pelaksanaan akan lebih cepat dari rencana, sehingga kinerja dari Balai menjadi lebih baik. Dari sisi penyedia jasa, overhead berkurang dan keuntungan penyedia menjadi lebih besar.

Daftar Pustaka

[1] D. Caesaron and A. Thio, “Analisa Penjadwalan Waktu dengan Metode Jalur Kritis dan PERT Pada Proyek Pembangunan Ruko (Jl. Pasar Lama No. 20, Glodok),”

Journal of Industrial Engineering & Management Systems, vol. 8, no 2, 2015.

[2] S. Badri, “Dasar-Dasar Network Planing,” Jakarta: PT Rika Cipta. 1997.

[3] Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Direktorat Bina Teknik, “Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Bendungan Urugan,” Jakarta: Direktorat Jendral Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2004.

[4] I. Fahmi, “Pengantar Manajemen Keuangan,” Bandung: Alfabeta. 2014.

(10)

264

[5] H. Fayol, “General and Industrial Management,”. London: Sir Isaac Pitman and Sons. 1969.

[6] H. Handoko, “Manajemen Personalia & Sumber daya Manusia,” Yogyakarta:

BPFE UGM. 2010.

[7] M. Imai, “Gemba Kaizen: A Commonsense Approach to a Continuous Improvement Strategy, 2nd Ed,” United States: McGraw-Hill Education. 2012.

[8] L. Putri Lynna A. And Syafriandi, “Aplikasi Microsoft Project Untuk Penjadwalan Teknik Sipil,” Yogyakarta: Andi. 2006.

[9] Nugraha, Paulus, et al., “Manajemen Proyek Konstruksi 2,” Surabaya: Kartika Yudha. 1986.

[10] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum,” Berita Negara Tahun 2013, No. 1374.

Jakarta: Sekertariat Negara. 2013.

[11] Asmaranto, R., Suryono., & Hidayat, M. (2019). Inspections of Hydro- Geotechnical on Ngancar Dam. Civil and Environtment Science Journal

(CIVENSE), 2(2), pp.117-127. Doi:

https://doi.org/10.21776/ub/civense.2019.00202.5.

Gambar

Gambar 1: Grafik Kebutuhan Sumber Daya
Gambar 2: Grafik Kurva S

Referensi

Dokumen terkait

Urutan skala prioritas untuk alternatif pada peringkat pertama adalah DI Sumber Gogosan dan selanjutnya adalah DI Selokambang, sedangkan untuk kriteria pada peringkat

Alternatif penanggulangan genangan dilakukan dengan penambahan kedalaman boezem sebesar 3 m dengan luas bangunan 8,36,9 m 2 dan perencanaan bangunan pelengkap yaitu perencanaan pintu

Abstrak: Berdasarkan data dari beberapa sumber, pengolahan limbah domestik di kabupaten Jombang belum memenuhi syarat bahkan ada yang belum memiliki sistem pengolahan limbah

Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6, diperoleh model prediksi dari alternatif variabel terbaik berasal dari alternatif variabel 2, yaitu prediksi laju

Pelaksanaan studi akan diawali dengan pelaksanaan survei lapangan, yang mana pada tahap ini akan dilakukan pengukuran laju infiltrasi menggunakan double ring infiltrometer

Intake kiri merupakan intake eksisting yang tidak mengalami perubahan desain apapun dari yang sebelumnya. Sehingga untuk pemodelan kantong lumpur intake kiri hanya

Pada studi ini, diperlukan analisis debit banjir rancangan kala ulang 25 tahun (Q 25 ) untuk menganalisis tinggi muka air banjir existing dengan aplikasi HEC-RAS

Hasil analisis ekonomi teknik pada pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) memiliki tujuan untuk mendapatkan alternatif yang tepat untuk digunakan dalam