• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEBINAR KELAS PPDS. dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "WEBINAR KELAS PPDS. dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

WEBINAR KELAS PPDS

dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD

(2)

Asma Vs PPOK

• Asma adalah penyakit heterogen, biasanya ditandai dengan inflamasi kronik saluran napas. Gejala : pernapasan seperti mengi, sesak napas, dada rasa tertekan dan

batuk, intensitasnya bervariasi, disertai hambatan aliran udara ekspirasi

• PPOK adalah penyakit umum, dapat dicegah, memiliki karakteristik gejala

pernapasan yang menetap karena hambatan aliran udara di saluran napas dan/atau alveoli yang biasanya disebabkan oleh pajanan gas atau partikel berbahaya. PPOK terjadi karena perubahan struktural pada saluran napas kecil yaitu inflamasi, fibrosis, metaplasi sel goblet dan hipertropi otot polos penyebab utama obstruksi jalan napas

(3)

GINA dan GOLD

• Asthma-COPD overlap syndrome (ACOS) adalah penyakit yang ditandai dengan

hambatan aliran udara persisten dengan beberapa manifestasi klinis yang biasanya berhubungan dengan asma dan PPOK.

• ACOS diidentifikasi secara klinis bila memiliki manifestasi asma dan PPOK

• Manifestasi klinis : batuk kronik atau berulang, produksi dahak, sesak napas, mengi, dan infeksi saluran pernapasan bawah akut berulang. Riwayat paparan asap

tembakau atau polutan udara lainnya, diagnosis asma atau PPOK sebelumnya, dan penggunaan obat-obatan pernapasan yang dihirup sebelumnya meningkatkan

kemungkinan diagnosis ACOS. Auskultasi paru bisa normal atau terdapat wheezing.

(4)

Pemeriksaan

• Anamnesis

• Pemeriksaan Fisik

• Radiologi

• Spirometri

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

TATALAKSANA PPOK

(12)

Tatalaksana

(13)

Seorang wanita 47 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan sesak nafas memberat batuk dahak berwarna putih, disertai mengi. sejak 14 hari yang lalu, pasien sebelumnya memiliki riwayat TB paru pengobatan lengkap dan dinyatakan sembuh lewat pemeriksaan dahak dan ronsen dada, Pasien juga memiliki riwayat alergi dingin dan debu, dan jika menggunakan obat inhaler dapat terkendali, Suami pasien adalah seorang perokok, merokok sejak 18 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 94 x/m, RR 32x/m, temp 36.8. Pada pemeriksaan inspeksi paru didapatkan sela iga melebar, vesikuler menurun dan terdapat wheezing kedua paru. Spirometri menunjukkan FEV1 > 15% dan > 400 ml setelah bronkodilator

Diagnosis pada pasien ini adalah A. Asma eksaserbasi

B. ACOS

C. PPOK eksaserbasi

D. Sindroma obstruksi pasca tuberculosis E. Asma persisten sedang

(14)

Seorang laki-laki, berusia 65 tahun datang berobat ke IGD karena sesak yang semakin memberat. Pasien adlaah seorang perokok berat, memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus setiap harinya, index brinkman 600. Batuk berdahak sudah dirasakan sejak 6 th yang lalu. 1 minggu ini batuk bertambah banyak dg dahak kental. Pernah berobat ke RS dan didiagnosis sebagai penyakit paru obstruksi kronik (PPOK). Pada kasus tersebut obstruksi disebabkan karena kelainan pada :

a. Hambatan aliran udara b. hiperreaktifitas bronkur

c. pendesakan dari luar lumen bronkus d. hambatan pengembangan paru

e. hilangnya surfaktan pada alveolus

(15)

Manakah di bawah ini penyebab intrathoracic terjadinya batuk kronik?

a. Chronic Allergic Rhinitis b. Post Nasal Drip Syndrome

c. Upper Airway Cough Syndrome d. Medication

e. Cystic Fibrosis

(16)

Seorang laki laki 48 tahun datang dengan keluhan sesak dirasakan terus menerus sejak 3 hari SMRS, sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan cuaca atau emosi, batuk ada

berdahah terutama saat pagi hari, demam tidak ada.Pasien mempunyai riwayat merokok sejak 10 tahun dengan 1 bungkus per hari. Pemeriksaan fisik TD 130/80 mmhg, N 84 x/m, S 36,7, RR 24 x/m. Spirometri FEV1/FVC pasca bronkodilator 65%, FEV1 predicted 50%.

Pasien pernah dirawat sebelumnya karena gejala yang sama 1 bulan yang lalu, mMRC 1.

Pasien diketahui menderita PPOK daan rutin mendapatkan obat sejak 1 bulan terakhir.

Apakah derajat PPOK dari pasien diatas dan bagaimana tatalaksananya?

a.GOLD 1, Bronkodilator b.GOLD 2, LAMA

c.GOLD 2, LAMA + LABA d.GOLD 3, LAMA atau LABA

e.GOLD 4, LAMA or LAMA + LABA

(17)

Seorang pasien 61 thn, datang ke IGD dengan keluhan sesak sejak 3 hari.sesak dirasakan terus menerus. Tidak hilang dengan istirahat. setiap jalan 100m pasien mengeluhkan sesak. 3 bulan yang lalu pasien juga mengeluhkan sesak yang sama. pasien memiliki Riwayat merokok sejak 20 tahun terakhir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD : 130/90 mmhg, RR:

28x/m N: 95x/m T :37,5 C. dari pemeriksaan penunjang didapatkan spirometri FEV1 <30%. manakah tatalaksana yang paling tepat untuk pasien ini ?

a.LAMA b.LABA

c.LABA + ICS

d.Bronkodilator

e.ICS

(18)

• kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan dari fraksi lipoprotein dalam plasma.

• kolesterol total (≥ 200 mg/dl)

• TG (≥ 150 mg/dl)

• kadar LDL-c (≥ 100 mg/dl)

• kadar HDL-c (<40 mg/dl).

Dislipidemia

(19)

Faktor risiko CVD

Sumber : Penatalaksanaan Dislipidemia di Indonesia (Perkeni, 2019)

(20)

• Usia (Laki ≥ 45 tahun ; Wanita ≥ 55 tahun atau menopause yang premature tanpa terapi estrogen

• Riwayat keluarga CHD (miokardial infark atau kematian mendadak sebelum 55 tahun)

• Merokok

• Hipertensi (≥ 140/90 mmHg atau menggunakan obat antihipertensi)

• Rendahnya kadar HDL ( < 40 mg/dL)

Faktor risiko ASCVD

Pooled Cohort Equation

(21)
(22)

Tatalaksana

Terapi Non Farmakologi

1. Aktivitas Fisik (30 menit sehari, 4-6x seminggu) Jalan cepat, bersepeda, berenang

2. Terapi Nutrisi (diet rendah kalori, buah-buahan dan sayuran, biji- bijian, ikan dan daging tanpa lemak)

3. Stop Merokok

(23)

Terapi Farmakologi

sumber : PERKENI 2019

(24)

Klasifikasi statin

(25)

Target LDL (ESC guideline)

(26)

Seorang laki-laki Tn SD berusia 54 tahun mengalami nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri dan leher. Pasien dibawa ke IGD, dilakukan pemeriksaan lab dan EKG, pasien di diagnosis dokter dengan stable

angina, data lab kolesterol 270 mg/dl, LDL 160mg/dl, dan HDL 40mg/dl.

Apa obat anti hiperlipidemia yang direkomendasikan untuk pasien?

A. Gemfibrozil

B. Atorvastatin

C. Fenofibrat

D. Kolestiramin

E. Ezetimib

(27)

Seorang pasien Tn YH umur 45 tahun. Melakukan pemeriksaan

laboratorium dengan nilai TG 420,LDL 160, HDL 40, Terapi apa yang tepat untuk pasien tersebut?

A. Atorvastatin

B. Kolestiramin

C. Kolestipol

D. Gemfibrozil

E. Ezitimeb

(28)

Pada penyakit jantung dipicu oleh dyslipidemia, semua komponen profil lipid akan meningkat kecuali...

A. HDL B. LDL

C. Lp (a) lipoprotein A

D. APO-A l dan APO-B

E. Trigliserida

(29)

Seorang pasien Ny GB 47 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam mengeluh bahwa setelah minum obat untuk menurunkan kolesterol, beliau merasakan nyeri pada kakinya. Obat yang diterimanya adalah simvastatin. Efek samping dari simvastatin adalah ?

A. Withdrawal syndrome B. Ekstrapuramidal

C. Miositis

D. Neuropati parifer

E. Neuroleptic malignant syndrome

(30)

Pasien laki-laki usia 45 th dengan bmi 26kg/m2 menderita hiperkolestrolemia dengan kadar kolesterol total 250mg/dl. Pasien diberikan simvastatin 10 mg 1x sehari. Pasien juga menderita epilepsi tonik klinik pasien mendapatkan obat anti epilepsi yaitu fenitoin secara berkala sejak 5 tahun. Setelah seminggu diberikan simvastatin kadar koleterol total pasien masih diatas rentang normal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh fenitoin terhadap simvastatin. Yang dimaksud adalah..

A. Fenitoin menghambat absorbsi simvastatin B. Fenitoin menghambat eksresi simvastatin

C. Fenitoin meningkatkan metabolism simvastatin D. Fenitoin meningkatkan kadar simvastatin bebas

E. Fenitoin menurunkan efektivitas simvastatin pada reseptor

(31)

Nodul tiroid

Nodul Tiroid adalah benjolan padat atau berisi air yang

terbentuk dalam kelenjar tiroid.

Jenis nodul tiroid :

• Nodul koloid

• Kista tiroid

• Gondol multinodular

• Nodul inflamasi

• Nodul tiroid hiperfungsi

• Kanker tiroid

(32)

Seorang pasien laki-laki berusia 49 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan terasa benjolan dileher depan sejak 9 bulan belakangan ini. Keluhan berdebar-debar tidak ada, sering berkeringat dan gemetar tidak ada. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis dengan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 100x/m, regular, frekuensi nafas 20x/m, tidak ada tremor pada ekstremitas, pada pemeriksaan leher teraba nodul pada tiroid lobus kiri ukuran 3x2x2 cm yang ikut bergerak jika pasien menelan.

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan TSHs 4,2 mIU/ml (N: 0,27-4,2 mIU/ml) FT4 0,9 ng/dL (N:

0,93-1,70 ng/dL). Pemeriksaan USG menunjukkan nodul padat di lobus kiri ukuran 3x2x2.

Pemeriksaan selanjutnya untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini adalah …

a. Sidik tiroid b. Biopsi nodul

c. Evaluasi klinik dan Biopsi aspirasi jarum halus d. CT scan leher dengan kontras

e. Monitor TSH dalam 6 bulan kedepan

(33)

POLIURIA

Dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD

(34)

• kelainan produksi urin pada tubuh, urin yang diproduksi lebih banyak dari jumlah normal (> 3 liter/hari)

• Etiologi : osmotic diuresis atau water diuresis

• Pemeriksaan :

 tampung urin dan pengukuran U

osm

(35)
(36)
(37)

• 1

0

polydipsia : polyuria psikogenik  atasi psikis

• Osmotic diuresis : atasi penyakit dasarnya. Replace free H

2

O deficit dan ongoing losses.

• Diabetes insipidus :

Central DI : Desmopressin (dDAVP)

Nephrogenic DI : atasi penyakit dasar : Restriksi Na +

thiazide

(38)

Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering merasa haus sepanjang hari padahal pasien banyak minum, namun sering

merasakan haus. Karena pasien banyak minum, pasien pun mengeluh banyak buang air kecil dalam sehari bisa mencapai 5 liter dan jumlah air yang pasien minum 4 botol aqua @1,5 liter. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis dengan tekanan darah 120/80 mmHg; frekuensi nadi 82x/menit;

suhu 36,3 C; turgor kulit baik. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 12,5 d/dL;

leukosit 8.300/uL; glukosa darah sewaktu 160 mg/dL dan glukosa darah 2 jam post prandial 135 mg/dL. Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini adalah:

a. Diabetes insipidus b. Diabetes melitus

c. Diabetes nefrogenik d. Diabetes psikogenik e. Sindrom SIADH

(39)

Tes atau pengujian apa saja yang dapat dilakukan untuk menegakan diagnosis pada soal diatas?

a. Hickey here atau carter robbin test b. Uji vasopresin

c. Uji supresi deksametason d. Fluid deprivation

e. Uji nikotin

(40)
(41)

Seorang Wanita, Nona FG 19 tahun dibawa orangtuanya, dirujuk ke penyakit dalam dari sejawat obgyn dengan keluhan tidak kunjung menstruasi. Tinggi pasien 146 cm BB 35 cm, sekeluarga pasien, adik dan kakak memang memiliki tb dan bb yang kurang. Pada

Pemeriksaan Fisik, postur proporsional. TD 130/70, nadi 78, RR 20, T 36, pembesaran

payudara ada , pertumbuhan rambut ketiak dan pubis minimal. Dari sejawat obgyn sudah dilakukan pemeriksaan USG kebidanan hasilnya tidak didapatkan uterus sehingga dirujuk ke penyakit dalam. Selanjutnya pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis pasien ini adalah?

a. Kelainan mitokondria b. Hormon estrogen

c. Analisa kariotipe d. Growth hormone e. Mutasi gen

(42)

GAGAL JANTUNG

dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD

(43)

Gagal Jantung

(44)
(45)
(46)

Manifestasi Klinis

(47)
(48)

Klasifikasi

Gagal Jantung

(49)
(50)

Gagal Jantung Akut

Serangan yang cepat dari gejala dan tanda gagal jantung sehingga membutuhkan

terapi segera  mengancam jiwa

Acute de novo (serangan baru dari gagal jantung akut, tanpa ada kelainan jantung sebelumnya)

Dekompensasi akut dari gagal jantung kronik

(51)

Faktor Pencetus GJA :

• Dekompensasi pada GJK

• SKA

• Komplikasi mekanik dari SKA (rupture septum intraventricular, rupture korda katup mitral, infark ventrikel kanan)

• Krisis hipertensi

• Aritmia akut

• Diseksi aorta

• Tamponade jantung

• Kardiomiopati peripartum

• Faktor presipitasi non kardiovasukular (Masalah bedah dan perioperative,

Infeksi, PPOK, Asma, Anemia, disfungsi ginjal, feokromasitoma, dsb)

(52)

Presentasi

klinis GJA

(53)

Sumber : Buku PAPDI, 2014

(54)

Sumber : Europian Heart Journal, 2016

(55)

Seorang wanita usia 54 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak hebat sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan memberat dengan aktifitas yang berat, dan berkurang dengan istirahat dan nyaman tidur derngan 2-3 bantal

tersusun tinggi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis

tekanan darah 150/90mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas 30x/menit, suhu 36,9C, didapatkan rhonki pada kerdua basal paru, edema tungkai ada. Pasien didiganosis gagal jantung akut. Dibawah ini yang bukan merupakan penyebab gagal jantung akut adalah…

a. Sindrom koroner akut b. Infark ventrikel kanan c. Krisis hipertensi

d. Diabetes melitus e. Infeksi

(56)

Seorang wanita Ny BG usia 48 tahun datang ke RS dibawa oleh anaknya ke polikinik penyakit dalam dengan keluhan sering pingsan sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, saat ini pasien hanya mengeluh badan lemas. nyeri dada tidak ada, Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis TD 110/60mmHg, frekuensi nadi 56 x/mnt isi dan tekanan cukup, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,2C. akral hangat.

Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran berikut ini,

Pilihan terapi yang paling tepat adalah : a. Dopamin dilanjutkan pemasangan permanen pacemaker

b. Observasi sambil dicari penyebabnya c. Dilakukan cardioversi 100 joule bifasik dengan sedasi

d. Dopamin dilanjutkan pemasangan temporary pacemaker

e. Sulfas atropin dilanjutkan dengan pemasangan pacemaker

(57)
(58)

Seorang wanita Ny BW berusia 59 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan sesak hilang timbul sejak 1 bulan yang lalu. Sesak dirasa memberat dengan aktifitas dan berkurang dengan istirahat. Pasien tidur dengan 1 bantal karena sesak, batuk malam hari tidak ada Pada Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 frekuensi nadi 112x/mnt, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 36.5, pemeriksaan JVP (5+0) mmH2O, paru didapatkan ronkhi basah halus minimal dikedua basal lapangan paru, pada abdomen didapatkan shifting dullnes, akral hangat, edema pretibial minimal. Gagal jantung pada pasien ini merupakan tipe :

a. Wet and warm b. Wet and cold c. Dry and warm

d. Sistolic heart failure e. Dry and cold

• wet

• dry Tanda

kongesti

• warm

• cold Perfusi

(59)

Seorang laki-laki Tn GY Berusia 52 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan. Sesak nafas hilang timbul, diperberat bila beraktivitas dan berkurang dengan istirahat. Pada pemeriksaan fisik umum kesadaran kompos mentis TD 150/90 N 100 RR 24 T tidak demam, rhonki ada di kedua lapang paru, wheezing tidak ada, kaki tangan teraba dingin. Pasien telah terdiagnosis gagal jantung sejak 3 tahun belakangan ini, sudah pernah dilakukan echocardiografi didapatkan kesan HHD dengan reduced ejection fraction 29%.

berdasarkan kategori perfusi dan kongestif pasien ini termasuk kategori ….

a. Kategori forester 1

b. Kategori forester 2

c. Kategori forester 3

d. Kategori forester 4

e. Kategori forester 5

(60)
(61)

Seorang perempuan Nn SK Berusia 22 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan tampak kelelahan, disertai kuku dan bibir kebiruan sejak 1 bulan belakangan ini.

Pasien sering sekali mengalami demam, batuk dan pilek Pada pemeriksaan Fisik didapatkan:

kesadaran komposmentis; TD 100/50 mmHg; nadi 110x/menit; RR 24x/menit; suhu

normal; tampak sianosis di bibir; JVP 5+2 cmH2O. Pada pemeriksaan jantung didapatkan Pada auskultasi jantung ditemukan adanya pengerasan komponen T pada bunyi jantung S1 pada leaflet anterior katup trikuspid yang cukup besar. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah:

a. Foramen ovale paten b. Defek septum atrial c. Defek septum ventrikel d. Anomali Ebstein

e. Duktus arteriosus paten

(62)

Hipertensi Pulmonal

• peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah arteri yang berasal dari jantung menuju paru-paru yang menyebabkan jantung sebelah kanan bekerja lebih keras.

• Pemeriksaan EKG: hipertrofi ventrikel kanan yaitu deviasi aksis kanan, R > S di V1 dan gelombang R prekordial yang tinggi, blok berkas

cabang kanan inkomplet (incomplete RBBB)

(63)

Pada penatalaksanaan hipertensi pulmonal salah satunya adalah dengan melakukan tindakan intervensi bedah transplantasi paru.

Berikut ini yang merupakan komplikasi dari transplantasi paru pada hipertensi pulmonal adalah ?

a. Bronkiolitis obliterasi b. Bronkopneumonia

c. Bronkiektasis d. Bronkospasme

e. Bronkiolits idiopatic

(64)

Kelainan elektrokardiografi apa yang dapat ditemukan pada pulmonal hipertensi ?

a. Right axis deviation b. T slurred

c. Hipertrofi ventrikel kanan

d. Hipertrofi atrium kanan

e. P pulmonal

(65)

Mekanisme penyakit yang dapat menyebabkan hipertensi pulmonal adalah antara lain kecuali

a. Akibat gagal jantung kanan b. Penyakit paru

c. Terkait hipoksia d. Gagal jantung kiri

e. Penyakit obstruksi p.darah paru

(66)

Endokarditis infektif (EI)

• Endokarditis infektif (EI) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme pada permukaan endokardium jantung.

• Infeksi paling banyak mengenai katup jantung (baik katup asli maupun prostetik), namun dapat juga mengenai daerah septum dan mural

endokardium.

• Lesi khas berupa vegetasi yang terdiri dari kumpulan platelet, fibrin, sel-sel inflamasi, dan bakteri

• Sebagian besar kasus EI disebabkan oleh infeksi bakteri gram positif.

(67)
(68)
(69)
(70)

Manifestasi dari Endokarditis inefektif disebabkan oleh beberapa mekansime antara lain kecuali :

a. Efek destruksi lokal akibat infeksi intrakardiak b. Adanya vegetasi fragmen septik

c. Efek sistemik menyebabkan destruksi yang lokal d. Respon antribodi humoral

e. Respon antibodi selullar

(71)

Dibawah ini pada pemeriksaan fisik apa saja yang dapat ditemukan pada endokarditis inefektif adalah

a. Hepatomegali, spelnomegali b. Spelonomegali,Roth Spot

c. Perdarahan kongjungtiva hepatomegali d. Cyanosis sentral , ptekie di palatum

e. Clubbing finger dan hepatomegali

(72)

Pada pasien dengan pengguna narkoba suntik (penasun) lokasi

keterlibatan endokarditis inefektif paling sering mengenai sisi jantung bagian mana?

a. Sisi kiri jantung

b. Sisi kanan jantung

c. Sisi apex jantung

d. Sisi basis jantung

e. Sisi septum jantung

Referensi

Dokumen terkait

Lagu “Nyawa-Ku Diberikan Bagimu” NKI 49 adalah lagu yang sudah lama dikenal dengan makna syair yang sangat memberkati, meskipun memiliki kelemahan tersendiri

Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan mahsiswa praktikan mengkonsultasikan kegiatan pembelajaran yang akan diajarkan kepada anak terlebih dahulu.Setelah mendapat

Konversi ini diikuti oleh analisi sistem untuk menelusuri seri-seri dari proses-proses yang dikeluarkan oleh beberapa level, jika pada proses diagram level 0 digambarkan sebagai 1,

11 Bapak/Ibu yakin ayam yang sakit harus segera dipisahkan dan diafkir dari kandang flok untuk mencegah penyebaran penyakit 12 Bapak/Ibu percaya

Distributed control system (DCS) adalah sebuah system kontrol yang biasanya digunakan pada sistem manufacturing atau proses, dimana elemen controller tidak berada pada sentral

alam kaitannya dengan penelitian budaya nasional yang menggunakan data !&#34; sur4ey menunjukkan bahwa populasi dan sampel dalam penelitian Hofstede sangat terbatas untuk mewakili

Halaman 76 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) LOGIKA PRAKTIS Mencari Panjang Vektor dengan Tripel Pythagoras Bentuk Akar:..

— «Olur, yalnız unutma sakın! Senin şeyhin Şeyh Abdülkâdîr'dir.» dedi... Uyanınca derhal rüyamı babama anlattım. Sabah olunca hemen Şeyh Abdülkâdîr'i ziyaret