• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

18

Jurnal Maternal Dan Neonatal Desember 2016 I Vol.1

I

No.2 BIDAN DESA DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014

Fatwiany

Akademi Kebidanan Sehat Medan Email : tazdevil_wie@yahoo.com

ABSTRAK

Secara umum kemampuan dan keberhasilan kerja bidan dapat diukur dari beberapa indikator yang sesuai dengan tugas dan fungsi bidan desa yang di tetapkan oleh departemen kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasinya dalam bekerja. Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadikan seseorang melakukan sesuatu perbuatan / kegiatan, yang berlangsung secara sadar. Motivasi dapat diartikan sebagai daya pendorong yang menyebabkan orang berbuat sesuatu atau perbuatannya akan menunjang pencapaian keinginan tersebut.

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap kinerja bidan desa di wilayah Kabupaten Deli Serdang tahun 2014. Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional survey. Populasi adalah seluruh bidan desa yang berada di Wilayah Kabupaten Deli Serdang. Sampel diambil dengan menggnakan rumus teori Yamanne, sebanyak 68 responden. Analisa data dengan Chi Square dan Regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik yang tinggi sebanyak 41,2%, motivasi intrinsik sedang 39,7% dan motivasi intrinsik rendah 19,1%, dilihat dari motivasi ekstrinsik, motivasi ekstrinsik tinggi 57,4%, motivasi ekstrinsik sedang 16,2%, motivasi ekstrinsik rendah 26,5%. Sedangkan dilihat dari kinerja, kinerja baik sebanyak 47,1%, kinerja cukup dan kurang 52,9%. Terdapat pengaruh motivasi intrinsik dengan kinerja bidan desa (p=0,003), motivasi ekstrinsik terhadap kinerja bidan desa (p=0,001). Motivasi yang paling berpengaruh adalah motivasi ekstrinsik.

Setiap bidan desa agar lebih meningkatkan motivasi nya dalam bekerja, baik itu motivasi yang muncul dari dalam diri bidan maupun motivasi yang datang dari luar sehingga kinerja nya dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya sebagai bidan dapat dilakukan dengan baik. Kepada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Dinas Kesehatan lebih maksimal dalam menyusun perencanaan kebutuhan bidan desa dengan mengacu pada Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :81 Menkes /SK/ 2004. Sebaiknya Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Dinas kesehatan memberikan pelatihan dalam upaya meningkatkan skill bidan desa yang di selenggarakan Dinas. Serta menjaga pemberian reward yang didasarkan pada kinerja individu, bukan kelompok.

Kata Kunci : Motivasi, Intrinsik, Ekstrinsik, Kinerja bidan desa

PENDAHULUAN

Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir telah menjadi prioritas utama dari pemerintah, bahkan

sebelum Millenium Development Goal’s 2015 ditetapkan. Angka kematian ibu (AKI) dan Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan

(2)

Jurnal Maternal Dan Neonatal Desember 2016

I

Vol.1

I

N0.2 AKB juga mengidentifikasi kemampuan

dan kulitas pelayanan kesehatan.

Salah satu upaya yang dilakukan Departemen Kesehatan dalam mempercepat penurunan AKI dan AKB adalah mendekatkan pelayanan kebidanan kepada setiap ibu yang membutuhkannya. Untuk itu sejak tahun 1990 telah ditempatkan bidan di desa yang pada tahun 1996 telah mencapai target 54.120 bidan di desa. Penempatan bidan didesa adalah upaya untuk menurunkan AKI, Bayi dan Balita. Masih tingginya AKI dan AKB menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan masih belum memadai dan belum menjangkau masyarakat banyak, khususnya di pedesaan. Selain itu, dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA bagi masyarakat diperlukan tenaga kesehatan yang profesional dengan spesifikasi tugas bidan sesuai standart kompetensi yang telah ditetapkan (Murdiono, 2012).

Dalam memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dan anak terutama di desa bidan harus melakukan kerja sama yang baik dengan tenaga non medis seperti dukun, dengan mengajak dukun untuk melakukan pelatihan dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan dala menolong persalinan, mengenal tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Selain dengan dukun bidan harus bekerjasama dengan masyarakat dalam melaksanakan posyandu (Lisnawati,2013).

Bidan desa wajib tinggal serta bertugas melayani masyarakat di wilayah kerjanya yang meliputi 1 sampai 2 desa, bekerjasama dengan perangkat desa. Bidan desa bertanggung jawab langsung kepada kepala Puskesmas setempat. Dipertegas dalam Surat Edaran Direktur Jendral Pembinaan Masyarakat No.278/ BM/ DJ/ BKK/ III/ 1994 tentang tugas pokok dalam menunjang upaya akselerasi penurunan AKB (Depkes RI, 2001).

Peningkatan kualitas pelayanan yang dilakukan bidan di desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya di daerah pedesaan yaitu melalui kinerja. Pengelolaan asuhan kebidanan

akan berhasil apabila seseorang bidan memiliki tanggung jawab, mempunyai pengetahuan dan ketrampilan klinis yang harus dikuasainya pula. Dalam kondisi demikian, maka terjadi interaksi antara sifat seseorang bidan, yaitu motivasi yang ada pada dirinya dengan kinerjanya.

Kemampuan dan keberhasilan kerja bidan dapat diukur dari beberapa indikator yang sesuai dengan tugas dan fungsi bidan di desa yang ditetapkan dalam Depkes RI (2007) tentang program pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di wilayah kerja adalah pelayanan antenatal (pemeriksaan kehamilan), pertolongan persalinan, deteksi dini resiko tinggi ibu hamil/ komplikasi kebidanan, pelayanan rujukan komplikasi kebidanan, pelayanan neonatal dan ibu nifas.

Faktor motivasi sebagai pendorong bagi bidan di desa dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang dapat dinilai dari kemauan dan kemampuan tenaga bidan dalam beradaptasi dengan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya, Robbins (2001) pentingnya uang sebagai suatu motivator telah merosotkan secara konsistensi oleh kebanyakan ilmuan perilaku. Mereka lebih menyukai menekankan nilai dari pekerjaan yang menantang, tujuan, partisipasi dalam pengambilan keputusan, umpan balik, kelompok kerja yang kohesif dan faktor-faktor bukan uang sebagai perangsang untuk motivasi karyawan.

Berdasarkan uraian dan penjelasan tersebut maka perlu dikaji pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap kinerja bidan desa di Kabupaten Deli Serdang.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah motivasi intrinsik dan ekstrinsik berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di Kabupaten Deli Serdang.

(3)

Jurnal Maternal Dan Neonatal Desember 2016

I

Vol.1

I

N0.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap kinerja bidan di desa desa di Kabupaten Deli Serdang.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan menjadi salah satu tambahan atau sumber informasi bagi ilmu kesehatan masyarakat dan memeperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan motivasi dan kinerja bidan desa. Hipotesis

Motivasi intrinsik dan ekstrinsik berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di Kabupaten Deli Serdang.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional survey untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap kinerja bidan desa di Kabupaten Deli Serdang tahun 2014.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Deli Serdang dengan pertimbangan masih rendahnya kinerja bidan desa yang dilihat dari cakupan pelayanan kebidanan di Kabupaten Deli Serdang dan belum dilakukan penelitian yang serupa di daerah tersebut.

Penelitian ini dimulai dengan melakukan survei awal pada bulan Februari sampai dengan penelitian selesai.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga bidan desa di Kabupaten Deli Serdang sebanyak 212 bidan desa.

Tekhnik pengambilan Sampel dalam penelitian ini adalah bidan desa yang bertugas di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Pengambilan sampel diambil dengan menggunakan rumus teori Yamanne, sebagai berikut :

n = 𝑁

𝑁.𝑑2+1 = 212

212(0,01)+1 = 67,9 = 68

Metode Pengumpulan Data

Data primer dalam penelitian ini diperoleh .melalui wawancara langsung kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Adapun sumber data primer diperoleh dari hasil jawaban responden yang diteliti adalah identitas responden dan motivasi (motivasi intrinsik dan ekstrinsik) serta kinerja bidan.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari catatan atau dokumen Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang serta data lainnya yang mendukung pembahasan hasil penelitian terkait dengan data motivasi dan kinerja bidan yang diperoleh dari laporan desa meliputi (1) jumlah bidan, (2) laporan tahunan dan dari jurnal/hasil penelitian

Metode Pengukuran

Pengukuran Variabel terikat (Kinerja bidan sesuai dengan tugas dan fungsi bidan) dilakukan dengan cara melihat cakupan target pelayanan yang meliputi : pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, deteksi dini resiko tinggi/komplikasi kebidanan, rujukan komplikasi kebidanan dan pelayanan neonatal dan ibu nifas

Metode Analisa Data

Analisis data pada penelitian ini meliputi :

a. Analisis Univariat : Tujuan analisis ini untuk menjelaskan distribusi frekwensi dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen. b. Analisis Bivariat : Tujuan analisis ini

untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dengan menggunakan uji Chi-Square dengan α = 0.05

c. Analisis Multivariat : Tujuan analisis ini untuk melihat pengaruhnya secara bersama-sama pada independen variabel dalam mempengaruhi variabel dependen, dengan menggunakan Uji Regresi berganda. Variabel yang di

(4)

Jurnal Maternal Dan Neonatal Desember 2016

I

Vol.1

I

N0.2 masukkan ke dalam uji multivariate

adalah variable dengan hasil Uji Bivariat p < 0,05

HASIL

Tabel .Distribusi Responden berdasarkan Karakteristik di Kabupaten Deli Serdang No Karakteristik Jumlah Persen 1 2 Umur 25-35 tahun >35 tahun 23 45 33,8 66,2 Jumlah 68 100 1 2 Suku Batak Jawa 39 29 57,4 42,6 Jumlah 68 100 1 2 Pendidikan D3 D1 23 45 33,8 66,2 Jumlah 68 100 1 2 Status Perkawinan Belum Kawin Kawin 11 57 16,2 83,8 Jumlah 68 100 1 2 Status Pekerjaan PNS PTT 53 15 77,9 22,1 Jumlah 68 100 1 2 3 Masa Kerja <5 tahun 5- 10 tahun >10 tahun 8 25 35 11,8 36,7 51,5 1 2 Status Desa Tempat Tinggal Biasa Terpencil 50 18 73,5 26,5 Jumlah 68 100 1 2 Tempat Tinggal Polindes Tidak di Polindes 7 61 10,3 89,7 Jumlah 68 100 Motivasi Intrinsik

Secara keseluruhan distribusi motivasi intrinsik dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi intrinsik kategori tinggi yaitu sebanyak 28 responden (41,2%), selebihnya memiliki motivasi sedang dan rendah, di tunjukkan pada Tabel 2. berikut Tabel 2. Distribusi Responden

Berdasarkan Kategori Motivasi Intrinsik di Desa Kabupaten Deli Serdang No Kategori Jumlah Persen

1 Tinggi 28 41,2 2 Sedang 27 39,7 3 Rendah 13 19,1 Jumlah 68 100 Motivasi Ekstrinsik

Berdasarakan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi ekstrinsik kategori tinggi, yaitu sebanyak 36 responden (52,9%) , selebihnya memiliki motivasi rendah dan sedang. Secara keseluruhan distribusi motivasi ekstrinsik responden ditunjukkan pada tabel 3. berikut :

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Motivasi Ekstrinsik di Desa Kabupaten Deli Serdang No Kategori Jumlah Persen

1 Tinggi 39 57,4

2 Sedang 11 16,2

3 Rendah 18 26,4

Jumlah 68 100

Kinerja Bidan Desa

Pengukuran kinerja bidan di desa di dasarkan pada program pelayanan yang menjadi tugas dan fungsi pokok bidan di desa yaitu, Pelayanan antenatal (Pemeriksaan Kehamilan), Pertolongan Persalinan, Deteksi dini resiko tinggi /Komplikasi kebidanan, Rujukan

(5)

Jurnal Maternal Dan Neonatal Desember 2016

I

Vol.1

I

N0.2 komplikasi Kebidanan, serta pelayanan

neonatal dan ibu nifas.

Hasil penelitian pengukuran kinerja bidan sebagian besar menunjukkan kinerja bidan di desa baik sebanyak 32 responden (47,1%), selebihnya memiliki kinerja cukup dan kurang. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4 berikut :

Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan Kategori Kinerja di Desa Kabupaten Deli Serdang

No Kategori Jumlah Persen

1 Baik 32 47,1 2 3 Cukup Kurang 31 5 45,6 7,3 Jumlah 68 100

Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Kinerja Bidan di Desa

Tabel silang antara motivasi intrinsik dan kinerja bidan desa menunjukkan bahwa dari 28 responden yang motivasinya tinggi ada 19 responden (67,8 %) yang kinerjanya baik, sedangkan dari 13 responden yang memiliki motivasi rendah hanya 1 responden (7,7%) yang kinerjanya baik. Hasil uji chi square diperoleh p=0,003, dengan demikian terdapat hubungan antara motivasi intrinsik dengan kinerja bidan desa. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ;

Tabel 5. Hubungan Motivasi Intrinsik dengan kinerja bidan di desa Kabupaten Deli Serdang

Motivasi Intrinsik

Kinerja Bidan Jumlah P

Baik Cukup+Kurang n % n % n % Tinggi 19 67,8 9 32,2 28 100 Sedang 12 44,4 15 55,5 27 100 0.003 Rendah 1 7,7 12 92,3 13 100 Total 32 36 68

4.7.Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Kinerja Bidan di Desa

Tabel silang antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja bidan desa

menunjukkan bahwa dari 39 responden yang memiliki motivasi tinggi ada 26 reponden (66,7%) yang kinerjanya baik,sedangkan dari 18 responden yang motivasi ekstrinsiknya rendah hanya 1 responden yang memiliki kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh p=0,001, dengan demikian terdapat hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja bidan desa. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ;

Tabel 6. Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan kinerja bidan di desa Kabupaten Deli Serdang

Motivasi Ekstrinsik

Kinerja Bidan Jumlah

Baik Cukup+Kurang n % n % n Tinggi 26 66,7 13 33,3 39 Sedang 5 45,4 6 54,5 11 Rendah 1 5,5 17 94,5 18 Total 32 36 68

Pengaruh Motivasi Intrinsik dan

Ekstrinsik terhadap Kinerja Bidan Desa Untuk mengetahui tingkat hubungan faktor intrinsik dan ekstrinsik dengan kinerja bidan di desa Kabupaten Deli Serdang , dilakukan uji regresi logistik untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja bidan di desa, dengan hasil uji sebagai berikut :

Tabel 7. Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik terhadap Kinerja Bidan Desa di Kabupaten Deli Serdang Variabe l P Exp (B) 95.0% C.I. for EXP (B) Lowe r Uppe r Motivasi Intrinsik 0,01 0 2.63 8 1.882 3.861 Motivasi Ekstrinsi k 0,00 0 4.16 1 3.147 5.894 Konstant a 0,00 0

(6)

Jurnal Maternal Dan Neonatal Desember 2016

I

Vol.1

I

N0.2 Setelah dilakukan uji regresi

logistik diperoleh hasil yang menunjukkan variabel Motivasi Intrinsik (p=0,010) dengan,(OR=2.638;95%CI=1.882<OR<3. 861),dan Motivasi Ekstrinsik (p=0,000) dengan(OR=4.161;95%CI=3.147<OR<5.8 94) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja bidan desa.

Dapat dijelaskan bahwa variabel Motivasi Intrinsik mempunyai nilai odds ratio (Exp (B)) sebesar 2.638, artinya bidan desa yang mempunyai motivasi intrinsik yang tinggi mempunyai peluang 2.638 (2,5 kali) lebih besar untuk mencapai kinerja yang baik dibandingkan bidan yang tidak mempunyai Motivasi yang tinggi. Demikian juga dengan variabel motivasi ekstrinsik , dengan nilai odds ratio (Exp (B)) sebesar 4.161 , artinya bidan desa yang mempunyai motivasi ekstrinsik yang tinggi mempunyai peluang 4.161 (4 kali) lebih besar untuk mencapai kinerja yang baik dibandingkan bidan desa yang tidak mempunyai motivasi ekstrinsik yang tinggi.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis peneliti, berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa ada kesadaran bidan dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, tetapi masih ada bidan yang belum melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengan pekerjaanya dikarenakan tidak ada ada evaluasi yang dilakukan yang menyebabkan rendahnya motivasi seorang bidan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Suyudi (2001) yang menyatakan pentingnya motivasi bidan di desa dalam pelayanan kesehatan, khususnya kebidanan yang merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, serta diharapkan paling mengetahui keadaan kesehatan masyarakat (khusunya ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi) melihat besarnya tanggung jawab yang harus di emban oleh setiap bidan di desa ini perlu motivasi yang tinggi dalam pelaksanaan tugas.

Pembahasan dalam penelitian ini difokuskan pada variabel motivasi Ekstrinsik bidan tentang motivasi ekstrinsik dengan aspek imbalan, kondisi kerja, dan hubungan kerja.

Hasil analisis penelitian diatas dapat dilihat bahwa hubungan kerja merupakan faktor penting bagi bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Adanya hubungan kerja yang kurang harmonis merupakan salah satu penyebab belum optimalnya pelaksanaan tugas dan fungsi bidan di desa. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori motivasi yang di kemukakan oleh Herzberg dalam luthans (2003), untuk dpat melaksanakan pekerjaan dengan baik, haruslah didukung oleh suasana atau hubungan kerja yang harmonis antara sesama pegawai maupun atasan dan bawahan.

Robbins (2002), menyatakan hubungan antara atasan dan bawahan serta hubungan sesama pegawai merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pekerjaan. Hubungan menyangkut jalinan komunikasi baik vertikal, horizontal dan diagonal. Pemahaman mengenai ini tergantung beberapa aspek diantaranya aspek individual yang mampu bekerjasama dan mempengaruhi kinerja dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan secara efektif dan efesien.

Pengukuran kinerja bidan desa di dasarkan pada program pelayanan yang menjadi tugas dan fungsi pokok bidan di desa yaitu, Pelayanan antenatal (Pemeriksaan Kehamilan), Pertolongan Persalinan, Deteksi dini resiko tinggi /Komplikasi kebidanan, Rujukan komplikasi Kebidanan, serta pelayanan neonatal dan ibu nifas dalam satu tahun terakhir.

Kemampuan bidan di desa sebagai tenaga pelayanan kesehatan sangat menentukan keberhasilan pelaksaan perannya di tengah masyarakat. Apabila seorang tenaga bidan desa mempunyai kemampuan yang baik tentang pelayanan kesehatan diharapkan mampu melakukan tugas dan fungsinya dengan baik pula.

(7)

Jurnal Maternal Dan Neonatal Desember 2016

I

Vol.1

I

N0.2 Secara teoritis ada korelasi yang kuat antara

kemampuan dengan pendidikan, artinya bidan di desa yang pernah mendapatkan pendidikan kebidanan pada tingkat lebih tinggi (Diploma 3) akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dibandingkan bidan desa dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah (Diploma 1). Maka perlu kebijakan dari Dinas Kesehatan untuk memberikan kesempatan bagi bidan D1 untuk melanjutkan pendidikan.

Setelah dilakukan uji regresi berganda dapat dilihat nilai signifikan motivasi intrinsik 0,010 dan motivasi ekstrinsik 0,000 atau probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak artinya koefisien regresi signifikan atau motivasi intrinsik dan ekstrinsik berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bidan desa.

Dari hasil analisis peneliti dapat dilihat disini bidan yang memiliki motivasi tinggi mempunyai kinerja yang baik, orang yang memiliki motivasi tinggi pasti bisa menata dirinya bagaimana untuk melakukan kinerja yang baik pula. Hal ini menunjukkan bahwa para bidan desa umumnya menyadari bahwa bidan desa merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, serta diharapkan paling mengetahui keadaan kesehatan masyarakat (kususnya ibu hamil, ibu bersalin dan bayi). Melihat besarnya tanggung jawab yang harus di emban oleh setiap bidan desa perlu motivasi yang tinggi dalam pelaksanaan tugasnya.

Hal ini di dukung oleh penelitian Yustina (2007) bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja bidan puskesmas di Kabupaten Aceh Selatan tahun 2007. Dan penelitian Murdiono (2009) ada hubungan yang signifikan antara motivasi karyawan terhadap kinerja petugas Puskesmas di Lalowaru Kota Makasar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan:

1. Motivasi intrinsik dari 68 bidan desa di Kabupaten Deli Serdang adalah

motivasi tinggi sebanyak 28 responden (41.2%), motivasi sedang 27 responden (39,7%) dan motivasi rendah 13 responden (19,1%)

2. Motivasi Ekstrinsik dari 68 bidan desa di Kabupaten Deli serdang adalah motivasi tinggi sebanyak 39 responden (57,4%), motivasi sedang sebanyak 11 responden (16,2%) dan motivasi rendah sebanyak 18 responden (26,5%) 3. Kinerja bidan desa dari 68 responden di Kabupaten Deli Serdang adalah kinerja baik sebanyak 32 responden (47,1%), kinerja cukup 31 responden (45,6%), kinerja kurang 5 responden (7,4%)

4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi intrinsik terhadap kinerja bidan desa.

5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi ekstrinsik terhadap kinerja bidan desa.

6. Motivasi ekstrinsik merupakan pengaruh yang dominan terhadap kinerja bidan desa.

Saran

Setiap bidan desa agar lebih meningkatkan motivasi nya dalam bekerja, baik itu motivasi yang muncul dari dalam diri bidan maupun motivasi yang datang dari luar sehingga kinerja nya dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya sebagai bidan dapat dilakukan dengan baik. Kepada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Dinas Kesehatan lebih maksimal dalam menyusun perencanaan kebutuhan bidan desa dengan mengacu pada Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:81 Menkes /SK/ 2004. Sebaiknya Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Dinas kesehatan memberikan pelatihan dalam upaya meningkatkan skill bidan desa yang di selenggarakan Dinas. Serta menjaga pemberian reward yang didasarkan pada kinerja individu, bukan kelompok.

(8)

Jurnal Maternal Dan Neonatal Desember 2016

I

Vol.1

I

N0.2 DAFTAR PUSTAKA

Arep, I. 2003 , Manajemen Motivasi. PT Gramedia Widia Sarana Indonesia, Jakarta. Asrinah, dkk, 2010, Konsep Kebidanan, Graha Ilmu,Yogyakarta.

Depkes RI, 1990, Panduan Bidan Tingkat Desa,Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

1994, Buku Saku Bidan di Desa, Direktorat Jenderal,PembinaanKesehatanMasyarakat, Jakarta.

1994, Pedoman Pembinaan Tekhnis Bidan di Desa, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

1995, Panduan Bidan Tingkat Desa, Jakarta.

1996, Pedoman Tugas Bidan Puskesmas Sebagai Bidan Koordinator, Jakarta. 2003, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan, Jakarta.

1997, Program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas, Jakarta. Flippo, 2000, Manajemen Personalia, Edisi 6, Erlangga, Jakarta

Gerungan, WA, 2000, Psikologi Sosial , Refika Aditama, Bandung

Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita, 1997, Prilaku Keorganisasian, Edisi Pertama BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta Gomes, F.C, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 3, Andi offset, Yogyakarta

Handoko H, 2000, Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia, BPFE UGM, Yogyakarta

Hasibuan M, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.Cetakan Keenam, Bumi Aksara, Jakarta.

Lilis Lisnawati ,SST.Mkeb, 2013, Kebidanan Komunitas, Penerbit Buku Kesehatan, Jakarta.

Luthans, Fred, 2003, Organization Behavior, Seventh Edition. McGraw-Hill, United States Of America.

Mangkunegara,AP, 2009, Evaluasi Kinerja SDM, Refika Aditama, Bandung.

Mangkunegara, 2002, Perilaku dan Budaya Organisasi, Refika Aditama, Bandung. Manullang M, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE UGM, Yogyakarta Profil Kesehatan Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2012, Dinas Kecamatan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Profil Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012, Dinas Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.

Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 20012, Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Sumatera Utara.

Ringgi Suryani, Rosmauli Tiuma, 2014. Prinsip-Prinsip Dasar Praktik Kebidanan, Penerbit Dunia Cerdas, Jakarta.

Rivai, V,2005, Performance Apraisial, Penerbit PT Rajawali Press, Jakarta

Robbin, S, 2006, Perilaku Organisasi, Jilid I (Edisi ke-10 terjemahan), PT Gramedia, Jakarta.

Sastrohadiwiryo,Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja, Jakarta, 2001.

Siagian, S. P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 1, Cetakan 1, Bumi Aksara, Jakarta.

(9)

Jurnal Maternal Dan Neonatal Desember 2016

I

Vol.1

I

N0.2 2004. Teori Motivasi dan Aplikasi, Rineka

Cipta, Jakarta.

Simamora, Henry, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua . STIE YKPN, Yogyakarta

Singarimbun, M. Sofyan E, 1995, Metode Penelitian Survey, Cetakan kedua, PT Pustaka LP2ES Indonesia, Jakarta.

SubektiHeru.blogspot.com/2008/03/indika tor.kinerja.html

Triffin dan MacCormick,1979. Industrial Psychology, Sixth Edition, Prentice-Hall,New Delhi

Werther, William B. and Davis, Keith, 1996, Human Resource and Personnel Management, McGraw-Hill

Yustina, Ida, 2007. Upaya Strategis Menurunkan AKI dan AKB, Jurnal Ilmu-ilmu Sosial “Wawasan”Volume 13., Nomor 2 Oktober 2007. Yayasan Bina Mitra Wawasan dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hasil analisis kontrol positif (asetosal 91 mg/kgBB) terhadap kelompok perlakuan infusa daun iler dengan dosis 2620 mg/kgBB IDI menunjukkan bahwa terdapat

[r]

Mempunya fungsi Bagiaan Bina Program mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan dalm melaksanakan

Penelitian ini mengunakan metode penelitian analisis kualitatif dengan pendekatan kualitatif-komparatif untuk mengetahui perbandingan hasil belajar setelah mengunakan

Coca Cola Amatil Indonesia khusunya pada area produksi line 4 yaitu untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan oleh aliran listrik, energi mekanik,

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai pH, daya mengikat air, susut masak, keempukan, warna daging, warna lemak, lemak marbling dan tebal lemak dari

Transaction costs incurred and are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at fair value through profit and loss are amortized

[r]