• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN MINAT BELI PRODUK KECANTIKAN MEREK MAKE OVER DAN MAYBELLINE NEW YORK DI KALANGAN MAHASISWA KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DIY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN MINAT BELI PRODUK KECANTIKAN MEREK MAKE OVER DAN MAYBELLINE NEW YORK DI KALANGAN MAHASISWA KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DIY."

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN MINAT BELI PRODUK KECANTIKAN MEREK MAKE OVER DAN MAYBELLINE NEW YORK DI KALANGAN

MAHASISWA KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DIY

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Devi Christin NIM : 162214008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2020

(2)

i

PERBANDINGAN MINAT BELI PRODUK KECANTIKAN MEREK MAKE OVER DAN MAYBELLINE NEW YORK DI KALANGAN

MAHASISWA KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DIY

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Devi Christin NIM : 162214008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2020

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,

dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dam dalam kesucianmu”

(1 Timotius 4:12)

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu Seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”

(Kolose 3:23)

“Pray, and let God worry”

(Martin Luther)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Bapak dan Ibuku tercinta, atas curahan segala cinta dan perhatiannya

(6)
(7)
(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Perbandingan Minat Beli Produk Kecantikan Merek Make Over dan Maybelline New York di Kalangan Mahasiswa Kabupaten Sleman, Provinsi DIY”.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi pada program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dengan segala pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, penulis berusaha secara maksimal untuk dapat menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkakn kritik dan saran yang bersifat membangun.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, saran, bimbingan serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan perhatian, arahan dan membimbing penulis.

(9)

viii

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si. selaku dosen pembimbing II, yang juga telah memberikan bimbingan, perhatian dan arahan sehingga penyusun skripsi ini menjadi lebih baik.

3. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selama ini telah memberikan ilmu dan senantiasa membimbing penulis sampai di tahap ini.

4. Kedua orangtua saya yaitu Bapak Akunardo dan Ibu Katarina, terima kasih atas segala dukungan doa, motivasi, semangat, nasehat dan biaya kuliah yang telah diberikan selama ini untuk mencapai gelar sarjana ekonomi.

5. Kakak saya Niky Novalina yang selalu memberikan semangat, doa dan motivasi dalam menyelesaikan kuliah.

6. Adik saya Mahaliano Novrian Taru yang selalu memberikan saya semangat dan doa.

7. Sahabat-sahabat saya yang selama ini senantiasa membantu dalam menyelesaikan skripsi dan memberikan dukungan, terima kasih atas kebersamaannya selama di bangku perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan dan kurangnya pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi para pembaca skripsi ini agar dapat menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

(10)
(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teori ... 7

B. Penelitian Sebelumnya ... 13

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 15

D. Hipotesis ... 16

BAB III METODE PENELITIAN... 18

A. Jenis Penelitian ... 18

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 18

C. Variabel Penelitian ... 18

D. Populasi dan Sampel ... 20

E. Unit Analisis ... 22

F. Teknik Pengambiloan Sampel... 23

G. Sumber Data ... 23

H. Teknik Pengumpulan Data ... 24

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 24

J. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 30

A. Sejarah Perusahaan Make Over ... 30

B. Sejarah Perusahaan Maybelline New York ... 42

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Uji Instrumen ... 51

B. Analisis Data ... 53

C. Pembahasan ... 57

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

C. Keterbatasan ... 60

(12)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN ... 63

(13)

xii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

III.1 Pendistribusian Sampel 22

V.1 Rangkuman Tes Validitas Minat Beli Make Over 52 V.2 Rangkuman Tes Validitas Minat Beli Maybelline New York 52

V.3 Hasil Reliabilitas Minat Beli Make Over 52

V.4 Hasil Reliabilitas Minat Beli Maybelline New York 53

V.5 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 53

V.6 Data Responden Berdasarkan Usia 54

V.7 Data Responden Berdasarkan Uang Saku 54

V.8 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Minat Beli 55

V.9 Tabel Uji Normalitas 56

V.10 Uji Independent Sample T-test 56

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Nama Gambar Halaman

II.1 Proses Pengambilan Keputusan 13

IV.1 Struktur Organisasi Make Over 32

IV.2 Lip Cream Make Over 32

IV.3 Lip Stain Make Over 33

IV.4 Mkae up Setting Spray 33

IV.5 Cushion Make Over 34

IV.6 Matte Lip Cream 35

IV.7 Eye Liner 36

IV.8 Two Way Cake 36

IV.9 Lip Stylo 37

IV.10 Liquid Foundation 38

IV.11 Brow Styler Eye Definer 38

IV.12 Powerstay Color Correcting Primer 39

IV.13 Eye Palette 40

IV.14 Liquid Concealer 40

IV.15 Eye Palette 41

IV.16 Powder Foundation 42

IV.17 Struktur Organisasi Maybelline New York 45

IV.18 BB Cream 46

IV.19 Concealer 46

IV.20 The Nudes Palette 47

(15)

xiv

IV.21 Liner 47

IV.22 Mascara 48

IV.23 Eye Brow 48

IV.24 Lipstik 49

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Kuisioner Penelitian 63

2 Identitas dan Data Variabel Responden 70

3 Print out hasil olah data Kuesioner Penelitian 78

(17)

xvi

PERBANDINGAN MINAT BELI PRODUK KECANTIKAN MEREK MAKE OVER DAN MAYBELLINE NEW YORK DI KALANGAN

MAHASISWA KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DIY

Devi Christin Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat beli konsumen pada produk Make Over, dan Maybelline New York. Metode penelitian dengan metode lapangan yang merupakan penelitian studi kasus, pengambilan data menggunakan kuesioner.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang belum pernah membeli dan mengetahui informasi produk kecantikan merek Make Over dan Maybelline New York yang diantaranya yaitu Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Teknologi Yogyakarta, dan Universitas Amikom Yogyakarta sebanyak 93.437. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang belum pernah memakai produk Make Over dan Maybelline New York, serta mempunyai minat beli terhadap kedua produk tersebut. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Teknik Analisis data dengan analisis deskriptif dan uji beda mean. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan perumusan masalah, yaitu berdasarkan uji statistik diketahui bahwa pada kategori minat beli produk Maybelline New York memiliki kategori paling tinggi dibandingkan produk Make Over. Artinya terdapat perbedaan minat beli pada produk kecantikan merek Make Over dan Maybelline New York.

Kata kunci: Minat beli, Produk Kecantikan, Mahasiswa, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

(18)

xvii

THE COMPARISON OF PURCHASE INTENTION OF MAKE OVER AND MAYBELLINE NEW YORK BRANDS OF BEAUTY PRODUCTS IN

STUDENTS OF SLEMAN DISTRICT, SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA PROVINCE

Devi Christin Sanata Dharma University

Yogyakarta 2020

This research aims to know the customer’s purchase intention on Make Over and Maybelline New York products. The research’s method used is field method which is a case study research, data collection using questionnaire. Population in this research are female students who have not buy and know information of Make Over and Maybelline New York brands of beauty products namely Indonesian Islamic University, Ahmad Dahlan University, Atma Jaya Yogyakarta University, Yogyakarta Technology University, and Amikom Yogyakarta University as many as 93.437. The sample in this research are female students who have not used Make Over and Maybelline New York products, and have purchase intention in both of the products. The sampling technique used is accidental sampling. Data analysis technique using descriptive analysis and mean differential test. Based on the research results and data analysis that have been done, conclusions can be drawn in accordance with the problems’ formulation, which is that based on the statistics tests, it is known that in the purchase decision category of Maybelline New York products has the highest category compared to Make Over products. This means that there is a difference in the purchase intention of Make Over and Maybelline New York brands of beauty products.

Keywords: Purchase Intention, Beauty Products, Students, Sleman District, Yogyakarta

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini perhatian terhadap minat beli konsumen telah semakin meningkat. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal tersebut. Konsumen kelas menengah, terutama kaum perempuan, memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dan lebih terkoneksi secara sosial.

Perilaku perempuan sebagai konsumen juga menjadi alasan mengapa mereka menjadi pasar yang potensial (Yuswohady, 2013). Pada era sekarang, kebutuhan akan make up pada kaum perempuan sangatlah penting untuk menunjang kepercayaan diri mereka. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan kecantikan bersaing untuk memberikan produk kecantikan yang dibutuhkan oleh para kaum perempuan dengan berbagai macam variasi bentuk dan manfaat yang baik terhadap produk mereka. Perusahaan juga perlu mengembangkan promosi (komunikasi) pemasaran yang efektif terutama kepada para konsumen. Dengan memperhatikan kegiatan pemasaran maka diharapkan dapat mempengaruhi minat beli dan keputusan pembelian konsumen. Dengan adanya pengaruh minat beli konsumen, membuat timbulnya rasa penasaran terhadap produk kecantikan itu sendiri. Dengan demikian terjadinya keputusan untuk membeli produk itu sendiri. Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen melibatkan keyakinan konsumen pada suatu produk sehingga timbul rasa kepercayaan diri atas kebenaran tindakan yang diambil.

(20)

Rasa percaya diri konsumen atas keputusan pembelian yang diambilnya mempresentasikan sejauh mana konsumen memiliki keyakinan diri atas keputusannya memilih suatu produk.

Dalam era globalisasi saat ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Maka dari itu, banyaknya merek-merek produk kecantikan yang bersaing untuk mendapatkan perhatian para konsumen. Dengan adanya merek kosmetik Make Over dan Maybelline New York, membuat para konsumen khususnya kaum wanita akan semakin penasaran terhadap produk dari kedua merek tersebut.

Dengan membandingkan kedua produk tersebut, para konsumen pasti akan melihat produk mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Untuk meyakinkan para konsumen, perusahaan harus melakukan pemasaran yang menarik agar para konsumen dapat tertarik pada produknya. Seorang konsumen juga bisa mendapatkan informasi terhadap produk tersebut dari berbagai sumber, seperti media sosial dan review dari orang lain agar konsumen dapat mengenali produk tersebut. Setelah mendapatkan informasi, konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut.

Dengan melihat suatu ulasan produk dari berbagai media dan informasi lainnya, seorang konsumen berarti memastikan produk yang ia beli berarti sudah tentu produk yang baik, sehingga ketika sudah menganggap produk yang dibeli sudah baik dan memutuskan untuk membeli tidak akan membuatnya merasa rugi dan kecewa. Maka dari itu, pada era modern saat ini tuntutan akan kebutuhan konsumen membuat banyak perusahan-perusahan kecantikan

(21)

menawarkan produknya. Oleh karena itu, banyak produsen makeup yang menjual produk kecantikan, yang diantaranya adalah produsen merek Make Over dan Maybelline New York. Make Over merupakan merek makeup lokal yang didirikan oleh perusahan PTI Paragon pada tahun 2010 dan sampai saat ini masih bersaing dengan merek makeup lokal lainnya bahkan merek global seperti Maybelline New York. Selain itu adapula merek makeup Maybelline New York, dimana Maybelline New York merupakan produk kosmetik global yang didirikan pada tahun 1915 oleh T.L Williams di New York, Amerika Serikat. Produk Maybelline New York pun banyak meraih berbagai awards bergengsi , tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Rangkaian produk Maybelline New York seringkali menempati urutan nomor 1 di berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Jepang dan lain-lain. Dan saat ini kedua produk tersebut yaitu Make Over dan Maybelline New York dapat dijumpai di tempat- tempat tertentu seperti pusat perbelanjaan di Yogyakarta. Dikarenakan kedua brand tersebut memiliki kualitas yang sama-sama baik menurut pandangan yang berbeda dan juga kedua brand tersebut memiliki harga pasar yang hampir sama sehingga sangat terjangkau untuk dibeli. Selain itu dilihat dari ketatnya persaingan antar keduanya mengakibatkan muncul pertanyaan, produk kecantikan mana yang lebih baik jika dilihat dari sisi produksinya produk tersebut yaitu lokal dan global. Dilihat dari kualitas merek yang sudah ternama, hal tersebut memunculkan pertanyaan bahwa produk makeup mana yang lebih unggul peminatnya dilihat dari kualitas layanannya. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul

(22)

“PERBANDINGAN MINAT BELI PRODUK KECANTIKAN MEREK MAKE OVER DAN MAYBELLINE NEW YORK DI KALANGAN MAHASISWA KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DIY” (Studi kasus pada mahasiswa kabupaten Sleman, Yogyakarta).

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang peneliti paparkan di atas, ditarik rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana minat beli konsumen pada produk Make Over?

2. Bagaimana minat beli konsumen pada produk Maybelline New York?

3. Apakah terdapat perbedaan minat beli konsumen pada produk Make Over dan Maybelline New York?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk mengetahui beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui minat beli konsumen pada produk Make Over

2. Untuk mengetahui minat beli konsumen pada produk Maybelline New York.

3. Untuk mengetahui perbedaan minat beli produk Make Over dan Maybelline New York.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang luas mengenai minat beli konsumen yang dilihat dari

(23)

dimensi perilaku konsumen dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama proses perkuliahan.

2. Bagi Universitas

Dari hasil penelitian ini juga di harapkan dapat menjadi bahan tambahan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi referensi untuk penelitian lanjut mengenai minat beli pada produk Make Over dan Maybelline New York.

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada perusahaan untuk mengetahui apakah strategi yang telah mereka terapkan sudah berjalan dengan baik dan menerapkan rencana ataupun strategi yang lebih baik lagi kedepannya untuk meningkatkan minat beli konsumen, serta mengetahui karakteristik minat masyarakat di Indonesia.

(24)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Dalam bab ini akan mengulas mengenai teori yang menjadi landasan perumusan teoritis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan adanya perbandingan minat beli produk lokal dan global.

1. Pemasaran (Marketing)

Menurut Kotler dan Keller (2016:27) menyatakan marketing is the activity, set of institution, and processes for creating, communicating, deliveringand exchanging offering that value for customer, client, partners, and society at large. Definisi tersebut mendefinisikan bahwa pemasaran adalah kegiatan, mengatur lembaga, dan proses untuk menciptakan, mengkomunukasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang nilai bagin pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya.

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2016:29) pemasaran adalah sebagai berikut :

“Marketing as the process by which companies create value from customers and build strong customers relationship in order to capture value from customers in return”.

Menurut Kinnear dan Kenneth dalam Ari Setiayaningrum (2015:11) mengemukakan bahwa manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan kontrol dari putusan-putusan tentang

(25)

pemasaran didalam bidang-bidang penawaran produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga (pricing).

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang dimaksudkan untuk mendatangkan prtukaran-pertukran yang diinginkan dengan pasar-pasar tujuan untuk maksud mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Menurut Kotler dan Keller (2016:27), Marketing is a sociental process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freering, and freely exchanging products and services of value with others. Definisi tersebut mendefinisika bahwa pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan freering, dan bebas bertukar produk dan jasas dari nilai dengan lain. Menurut American Societuy dalam buku Kotler dan Keller (2016:27) menyatakan bahwa Marketing management as the art and science of choosing target markets and getting, keeping, and growingcustomers through creating delivering, and communicating superior customer value. Definisi tersebut menyatakan bahwa manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih target mendapatkan, menjaga, dan tumbuh pelanggan melalui buat akun menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Definisi di atas menunjukkan bahwa manajemen pemasaran adalah segala sesuatu yang

(26)

perlu ada perencanaan terlebih dahulu agar segala sesuatu sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen yang kemudian akan menimbulkan suatu pemasaran.

3. Minat Beli

a. Pengertian Minat Beli

Minat beli adalah sesuatu yang diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat, yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Minat beli berbeda dengan niat beli, niat beli adalah suatu tindak lanjut dari minat beli konsumen dimana keyakinan untuk memutuskan akan beli sudah dalam persentase yang besar. Jadi dapat dikatakan bahwa niat beli adalah tingkatan akhir dalam minat beli berupa keyakinan sebelum keputusan pemebelian diambil. Kotler dan Keller (dalam Adi, 2015:36) menyatakan bahwa minat beli konsumen merupakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk yang ditawarkan. Menurut Sciffman dan Kanuk (dalam Adi 2015:36), minat beli dapat diartikan sebagai suatu sikap konsumen yang senang terhadap obyek tersebut dengan cara membayar uang atau dengan pengorbanan. Swasta dan Irawan 2001 (dalam 2017:25)

(27)

mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat beliberhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang dan jasa maka hal itu akan memperkuat minat beli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli yaitu:

1) Perbedaan pekerjaan

Artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat beli terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.

2) Perbedaan sosial ekonomi

Artinya bagaimana seseorang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkan daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.

3) Perbedaan hobi atau kegemaran

Artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.

4) Perbedaan usia

Artinya usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.

(28)

b. Tahapan Minat Beli

Menurut Philip Kotler 2005:568 (dalam pontoh 2016:20) tahapan-tahapan produsen dalam menemukan minat beli atau menentukan dorongan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, yaitu dengan model AIDA (attention, interest, desire, action). Tahapan produsen:

1) Congnitive State (Attention)

Tahap ini merupakan tahap awal dalam menilai suatu produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan calon pelanggan, selain itu calon pelanggan juga mempelajari produk atau jasa yang dirawarkan.

2) Affective State (Interest dan Desire)

Interest, dalam tahap ini calon pelanggan mulai tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan, setalah mendapatkan informasi yang lebih terperinci mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.

Desire, dalam tahap ini calon pelanggan mulai memikirkan serta berdiskusi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, karena harsat dan keinginan untuk membeli mulai timbul. Di tahapan ini calon pelanggan sudah mulai berminat terhadap produk atau jasa yang ditawarkan dan ditandai dengan munculnya minat yang kuat dari calon pelanggan untuk membeli dan mencoba produk atau jasa yang ditawarkan.

(29)

3) Behaviour (Action)

Action, pada tahap ini pelanggan telah mempunyai kemantapan yang tinggi untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.

c. Indikator Minat Beli

Menurut Ferdinand (dalam Fatmaningrum 2018:36) minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

1) Minat transaksional

Yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

2) Minat refrensial

Yaitu kecenderungan seseorang untuk merefrensikan produk kepada orang lain.

3) Minat preferensial

Yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensial utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

4) Minat eksploratif

Minat ini menggambarkan perilaku seeorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat0sifat positif dari produk tersebut.

(30)

4. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, dan menggunakan barang atau jasa untuk dikonsumsi secara pribadi (Kotler & Amstrong, 2016:158). Kotler &

Amstrong (2016:159) menjelaskan bahwa terdapat beberapa fakto-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:

a. Faktor budaya

Kelas budaya, sub budaya, dan sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa sub budaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka.

Sub budaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.

b. Faktor sosial

Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dari status mempengaruhi perilaku pembelian.

c. Faktor pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Faktor pribadi meliputi usia tahap dalam siklus hidup pembeli;

pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dari nilai.

(31)

d. Faktor psikologi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan perilaku.

Minat beli atau niat beli merupakan rencana atau kemungkinan bahwa konsumen akan melakukan pembelian produk tertentu. Kesediaan calon konsumen untuk membeli memiliki probabilitas yang lebih tinggi, meskipun calon konsumen tersebut belum tentu benar-benar membelinya. Menurut (Kotler dan Amstrong 2014:177), proses terjadinya niat beli merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu memahami proses terjadinya niat beli perlu diamati terlebih dahulu bagaimana proses terjadinya pengambilan keputusan seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar II.1 Proses Pengambilan Keputusan Sumber: Kotler dan Amstrong, 2014: 177 B. Penelitian-penelitian Sebelumnya

Berikut ini merupakan hasil penelitian terdahulu atau penelitian sebelumnya yang menjadi referensi dalam penelitian kali ini:

1. Penelitian oleh Dinda Niken Rachmatianti dari Universitas Indonesia Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan judul “Pengaruh Brand Personality Terhadap Minat Beli (Studi Pada Merek Kosmetik Maybelline New York). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh brand personality terhadap minat beli

(32)

konsumen pada merek kosmetik Maybelline New York, serta untuk mengetahui dimensi brand personality manakah yang memiliki pengaruh besar terhadap minat beli konsumen pada merek kosmetik Maybelline New York.

2. Penelitian oleh Sefrina Sinaga dari Universitas Sumatera Utara Medan Program Studi Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan judul “Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Produk Make Over Pada Pengunjung Counter Di Plaza Medan Fair). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image, kualitas produk, dan harga terhadap minat beli Make Over pada pengunjung counter Makeover di Plaza Medan Fair. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif dan jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif.

Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung counter Makeover di Plaza Medan Fair yang tidak diketahui jumlahnya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 93 responden. Teknik yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak Brand Image, Kualitas Produk dan Harga berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli makeover pada pengunjung counter Makeover di Plaza Medan Fair. Secara parsial, brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli Makeover pada pengunjung counter Makeover di Plaza Medan Fair. Kata kunci: Brand Image, Kualitas Produk, Harga, Minat Beli.

(33)

3. Penelitian oleh Yuwan Julianingtias Suharyono Yusri Abdillah dari Universitas Brawijaya Malang Fakultas Ilmu Administrasi dengan judul “ Analisis Perbandingan Produk Merek Global dan Merek Lokal Terkait Bauran Pemasaran dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian”.

Pada penelitian ini Peneliti kemudian tertarik dan memutuskan untuk melakukan penelitian dengan membandingkan pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian pada konsumen yang membeli produk kosmetik asing dengan konsumen yang membeli produk kosmetik lokal. Peneliti memilih produk kosmetik dengan kedua merek tersebut, yakni Maybelline New York dan Wardah sebab Maybelline merupakan produk make up merek global yang masuk kedalam 5 Most Desired Cosmetics Brand di Asia yang juga telah memasuki pasar Indonesia dan Wardah merupakan produk make up yang menduduki posisi Top Brand di Indonesia.

Saya ingin mengembangkan penelitian ini dengan merek kecantikan Make Over dan Maybelline New York bahwa terdapat perbedaan minat beli di kedua produk tersebut.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya sebuah pemikiran. Berdasarkan telaah teoritis yang dilakukan dibagian awal, selanjutnya dibentuk sebuah model penelitian yang diharapkan nantinya akan menjadi pedoman bagi pemecahan masalah diajukan pada tulisan ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji

(34)

perbedaan minat beli konsumen terhadap produk Make Over dan Maybelline New York. Dimana kedua merek tersebut di Indonesia sangat terkenal dan memiliki pesaing ketat yang dapat dilihat dari data penjualan produk kecantikan merek Make Over di PTI Paragon dan juga merek Maybelline New York. Pada tahun 2018 merek Maybelline New York paling banyak di cari oleh kaum wanita terutama produk lipstiknya. Setelah itu di susul oleh produk Make Over yang semakin di kenal oleh kalangan kaum wanita.

Kedua produk tersebut memiliki perbedaan yaitu Make Over sendiri adalah produk lokal sedangkan Maybelline New York merupakan produk global. Dimana di Indonesia kedua produk tersebut memiliki pelanggan yang berbeda-beda, dengan demikian dapat diketahui bagaimana minat beli konsumen terhadap kedua produk tersebut jika dilihat dari segi mereknya yang berasal dari produk lokal dan global.

D. Hipotesis

1. Pengertian Hipotesis

Menurut sugiyono 2012:99 (dalam sembiring 2019) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

2. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis memiliki hipotesis penelitian sebagai berikut: terdapat perbedaan minat beli produk kecantikan

(35)

merek Make Over dan Maybelline New York di kalangan mahasiswa Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

(36)

18 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah metode penelitian lapangan yang merupakan penelitian studi kasus, dimana dalam pengambilan data biasanya menggunakan kuesioner. Dan jenis penelitian ini bersifat komparatif atau perbandingan, dimana penelitian ini bertujuan untuk membandingkan minat beli konsumen antara produk kecantikan merek Make Over dan Maybelline New York.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 5 kampus Perguruan Tinggi Swasta Kabupaten Sleman, Provinsi DIY yaitu Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Teknologi Yogyakarta, dan Universitas AMIKOM Yogyakarta.

C. Variabel penelitian

1. Identifikasi dan Definisi Variabel a. Identifikasi Variabel

Menurut Echdar (2017:217) variabel terikat adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli,

(37)

minat beli adalah kecenderungan konsumen dalam mengambil tindakan dengan kemungkinan akan membeli suatu produk dengan mempertimbangkannya terlebih dulu. Indikator dari minat beli:

1) Memiliki kecenderungan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan produk kecantikan merek Make Over dan Maybelline New York.

2) Kecenderungan konsumen untuk memberikan masukan kepada orang lain mengenai produk kecantikan merek Make Over dan Maybelline New York.

3) Ketersediaan konsumen untuk membeli produk kecantikan merek Make Over dan Maybelline New York.

4) Kecenderungan konsumen lebih tertarik memilih produk kecantikan merek Make Over dan Maybelline New York daripada produk lainnya.

2. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sugiono (2017:158) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator terebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif

(38)

sampai sangat negative, yang dapat berupa “Sangat Setuju”, “Setuju”,

“Netral”, “Sangat Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”,

Pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan (Sugiyono,2017:159), yaitu:

(SS) Sangat Setuju : 5

(S) Setuju : 4

(N) Netral : 3

(TS) Tidak Setuju : 2 (STS) Sangat Tidak Setuju : 1 D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:136) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti telusuri. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang belum pernah membeli dan mengetahui informasi produk kecantikan merek Make Over dan Maybelline New York yang diantaranya yaitu Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Teknologi Yogyakarta, dan Universitas Amikom Yogyakarta sebanyak 93.437.

Universitas Islam Indonesia : 28.611 Universitas Ahmad Dahlan : 27.834

(39)

Universitas Atma Jaya Yogyakarta : 12.399 Universitas Teknologi Yogyakarta : 13.813 Universitas Amikom Yogyakarta : 11.780 2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:137) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang belum pernah memakai produk Make Over dan Maybelline New York, serta mempunyai minat beli terhadap kedua produk tersebut. Pada penelitian ini menggunakan rumus slovin karena jumlah populasi pada penelitian ini diketahui.

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁𝑒2 Keterangan:

n = jumlah sampel N= jumlah populasi

e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance 10%)

𝑛 = 93.437

1 + 93.437 𝑥 0,12 = 99,89

Hasil perhitungan tersebut didapat jumlah sampel 99,89 yang dibulatkan menjadi 100 responden. Pendistribusian sampel dilakukan berdasarkan pada proporsi jumlah mahasiswa di lima Universitas Perguruan Tinggi Swasta Yogyakarta tersebut, dengan perhitungan sebagai berikut:

(40)

Tabel III.1.

Pendistribusian Sampel Perguruan Tinggi Jumlah

Mahasiswa (Y)

Proporsi (Z)

Distribusi Sampel (Z x 100)

Universitas Islam Indonesia 28.611 0,30 30

Universitas Ahmad Dahlan 27.834 0,29 29

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

12.399 0,13 13

Universitas Teknologi Yogyakarta

13.813 0,14 14

Universitas Amikom Yogyakarta

11.780 0,12 12

Total 93.437 0,98 98

E. Unit Analisis

1. Subjek Penelitian

Subjek adalah orang yang menjadi responden dalam penelitian ini dan akan memperoleh informasi untuk penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang terdapat di Universitas Islam Indonesia, Universitas Atmajaya Yogyakarta,Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Amikom Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang ingin di ketahui oleh peneliti yang ditujukan pada suatu permasalahan untuk amati. Objek dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen pada produk kecantikan merek Make Over dan Maybelline New York.

(41)

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan menggunakan accidental sampling.

Accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2017:122).

G. Sumber Data 1. Data Primer

Dalam penelitian ini sumber data yang didapatkan berasal dari data primer. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu, perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Sugiarto 2017:178). Data primer dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan dari mahasiswa yang terdapat di 5 Universitas Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Sleman Provinsi DIY. Data ini didapat dari hasil kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Sugiarto 2017:202). Data sekunder yang diambil dari penelitian ini merupakan dari hasil studi pustaka dan data yang diperoleh

(42)

dari berita serta artikel yang membahas dan mengulas tentang produk Make Over dan Maybelline New York yang menjadi pembahasan di penelitian ini.

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melakukan teknik pengumpulan data yang dijelaskan dengan kuesioner dan studi pustaka serta penjelajahan dalam mendukung penelitian seperti jurnal, buku, penelitian terdahulu, skripsi dan internet. Format kuesioner yang akan dibagikan kepada responden yang dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Bagian pertama berisi tentang pertanyaan konfirmasi 2. Bagian kedua berisi tentang identitas responden

3. Bagian ketiga berisi tentang petunjuk pengisian kuesioner 4. Bagian keempat tentang minat beli

I. Teknik Pengujian Instrumen

Data penelitian yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner dimana setiap dimensi memiliki lebih dari satu pertanyaan atau pernyataan perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa data tersebut memiliki kualitas baik. Suatu data penelitian dikatakan memiliki kualitas baik jika data tersebut valid (akurat) dan reliable (handal).

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin di ukur. Jika peneliti menggunakan kuesioner dalam pegumpulan data, kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Validitas dalam penelitian merepresentasikan derajat

(43)

ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiarto, 2017: 205).

Untuk mengukur validitas instrument pada penelitian ini digunakan formula validitas instrument yaitu formula product moment. Rumus product moment

𝑟𝑥𝑦 = n ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)

√{𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2} {𝑛 ∑ 𝑥2− (∑ 𝑦)2} Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = koefisien

n = jumlah responden

x = skor variabel (jawaban responden) y = skor total dari variabel responden – n

Syarat suatu instrumen dikatakan valid, maka digunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel dengan tarif keyakinan 95%, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan tarif keyakinan 95%, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan derajat konsistensi data dan stabilitas data atau temuan, suatu data dikatakan reliabel bila data tersebut konsistensi dan menunjukkkan adanya ketelitian. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang konsisten. Artinya, berapa pun banyaknya pengulangan yang dilakukan dengan menggunakan instrument tersebut,

(44)

kesimpulan yang diperoleh tetap sama, walaupun perolehan angka nominalnya tidak harus sama (Sugiarto, 2017: 209). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik reliabilitas Cronbach’s Alpha. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:

r = [

𝑘−1𝑘

] [1 −

∑ 𝜎𝜎𝑏2

𝑡2

]

Keterangan :

r = koefisien reliability instrument k = banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2 = total varians butir 𝜎𝑡2 = total varians

Syarat untuk menentukan apakah variabel reliabel atau tidak, maka digunakan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, maka variabel tersebut dinyatakan reliabel.

b. Jika nilai Cronbach’s Alpha ≤ 0,60, maka variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel.

J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua. Analisis deskriptif, untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana minat beli konsumen pada produk Make Over dan

(45)

Maybelline New York. Penelitian ini menjelaskan tentang perbedaan minat beli. Analisis deskriptif ada dua yaitu:

a. Deskriptif Responden

Tujuan dari analisis deskriptif responden pada penelitian ini yakni untuk menganalisis data yang berhubungan dengan identitas responden. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa di lima universitas di yogyakarta yang belum pernah membeli dan mengetahui informasi tentang produk Make Over dan Maybelline New York.

b. Deskriptif Variabel

Untuk mengetahui tentang perbandingan minat beli yang dilihat dari nilai rata-rata (mean) seperti menghitung nilai mean untuk setiap variabel/item dan membuat pengkategorian skor rata-rata (mean) yang telah dilakukan yakni menggunakan skala likert yang diketahui nilai tertinggi adalah 5 dan nilai yang terendah adalah 1.

Dengan menghitung jumlah interval dapat dihitung sebagai berikut:

𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍 =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑒𝑙

𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍 =5 − 1

5 = 0,8

Dengan skala pengukuran 0,8 maka makin tinggi skor diartikan minat beli konsumen makin baik. Apabila skor makin rendah maka diartikan minat beli konsumen makin tidak baik/buruk.

(46)

2. Uji Beda Mean (Rata-Rata)

Pada uji beda rata-rata digunakan untuk menjawab tentang rumusan masalah yang ketiga yaitu untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan minat beli konsumen pada produk Make Over dan Maybelline New York.

Pada penelitian ini menggunakan independent sample T-test.

a. Pengujian Hipotesis dengan Independent Sampel T-Test

Langkah-langkah dalam pengujian independent sampel T-test sebagai berikut:

1) Uji Asumsi

a) Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian untuk mengetahui apakah data dalam penelitian yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal/mendekati normal atau tidak.

Data yang baik adalah data yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Kriteria pengujian: jika pSig ≥ 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal. Dan jika pSig

< 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal.

2) Uji Hipotesis Independent Sampel T-test

Uji independent sampel T-test digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah ada perbedaan minat beli konsumen di antara produk Make Over dan Maybelline New York.

(47)

Rumusan T-test pada penelitian ini yaitu separated varians sebagai berikut :

𝑡 = 𝑋̅̅̅ − 𝑋1 ̅̅̅1

√𝛼𝑛112+𝛼22 𝑛2 Dimana :

t = nilai t hitung 𝑋1

̅̅̅ = nilai rata-rata sampel 1 𝑋2

̅̅̅ = nilai rata-rata sampel 2 𝛼12 = deviasi standar sampel 1 𝛼22 = deviasi standar sampel 2 𝑛1 = jumlah sampel 1

𝑛2 = jumlah sampel 2

(48)

30 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. PT Paragon Technology 1. Sejarah Make Over

Sejarah PT Paragon Technology dan Innovation berdiri pada tanggal 28 Februari 1985 dengan nama awal PT Pusaka Tradisi Ibu. Perusahaan ini baru berganti nama menjadi PT Paragon Technology dan Innovation pada tahun 2011. Perusahaan ini didirikan oleh pasangan suami istri Drs. H.

Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. Pada masa itu, pendiri melihat masih ada peluang yang terbuka. Perusahaan ini dimulai dengan sederhana namun sudah diusahakan dengan tata cara yang baik. PT Pusaka Tradisi Ibu ( PTI ) pada awal berdirinya hanya memproduksi perawatan rambut. Pada tahun 1987, perusahaan ini mengeluarkan produk perawatan rambut dengan merk Ega yang dipasarkan ke salon-salon, kemudian lahir produk Putri yang sampai sekarang masih diproduksi.

Tahun 1985-1990, PT Pusaka Tradisi Ibu mengalami perkembangan pesat. Mulai dari Jabodetabek, produknya mulai menyebar dan bersaing langsung dengan produk lama yang telah eksis. Mulai tahun 1990, produk salonnya dapat bersaing dengan produk eksis. Seiring dengan perkembangan perusahaan ini mengembangkan berbagai produk kosmetik salah satunya adalah produk kecantikan merk Make Over yang didirikan pada tahun 2010. Seiring dengan terus berkembangnya PT Paragon

(49)

Technology dan Innovation, perusahaan ini juga terus meraih berbagai penghargaan.

2. Visi dan Misi a. Visi:

Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan terus berkembang di berbagai bidang dengan menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin.

b. Misi

1) Mengembangkan karyawan yang kompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapaianya kepuasan pelanggan.

2) Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang baik.

3) Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek.

4) Terus berinovasi, menguasai ilmu, menerapkan teknologi baru, dan berinovasi demi kepuasan pelanggan.

5) Mengembangkan berbagai unit usaha secara lateral.

(50)

3. Struktur Organisasi

Gambar IV.1 Struktur Organisasi 4. Macam-macam Produk Make Over

Berikut adalah macam-macam produk yang diproduksi oleh Make Over, antara lain :

a. Powerstay Transproof Mtte Lip Cream

Gambar IV.2 Lip Cream Make Over

Produk makeup Make Over Powerstay Transproof Matte Lip Cream merupakan andalan terbaru darin seri Powerstay. Ini merupakan produk rangkaian kedua yang diformulasikan dengan teknologi 3D Pigment Lock. Artinya, lip cream ini mampu menempel dibibir cukup lama, hingga 14 jam. Selama pemakaian lip cream ini akan merasa

(51)

nyaman krena cukup ringan dan tidak terasa lengket. Ini dikarenakan Make Over Powerstay Transproof Matte Lip Cream juga di lengkapi kandungan Flexi Film Former.

b. Powerstay VividWaterlife Lip Stain

Gambar IV.3 Lip Stain Make Over

Powerstay Vivid Waterlife Lip Stain ini mampu bertahan selama 12 jam dan warna yang dihasilkan tetap natural berkat Color-fuse Technology yang dimilikinya. Untuk pemilihan warnanya, ada 8 varian warna yang di produksi yaitu, A01 Bumble, A02 Double Dare, A03 Kiss Bang, A04 Corvette, A05 Hot Miss, A06 Passion, A07 XOXO, A08 Plush.

c. Powerstay Fix & Matte Makeup Setting Spray

Gambar IV.4 Makeup Setting Spray

(52)

Kegunaan setting spray ini sendiri adalah untuk menjaga keawetan makeup sepanjang hari. Produk makeup setting spray ini cukup ringan namun mampu menjaga ketahanan makeup hingga lebih dari 4 jam. Produk makeup Make Over Powerstay Fix & Matte Makeup Setting Spray ini dilengkapi dengan Advanced Gentle Spray Technology yang mampu menyerap ultra-fine mist dengan lebih baik sehingga memerbaiki makeup dengan cepat tanpa merusak tatanannya.

d. Powerstay Demi Matte Cover Cushion

Gambar IV.5 Cushion

Produk Make Over juga mengeluarkan produk cushion yang dimana mampu menutupi noda-noda hitam bekas jerawat, tingkat keawetannya pun tahan lama. Produk makeup Make Over ini semakin spesial karena dilengkapi kandungan SPF 50 dan PA++++ untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Powerstay Demi-Matte Cover Cushion ini hadir dengan enam pilihan warna yang cocok untuk beragam kulit warna. Yaitu, N10 Marble, W22 Warm Ivory, N30 Natural Beige, W42 Warm Sand, N50 Tan, dan C51 Cool Tan. Untuk wanita Indonesia yang memiliki kulit gelap bisa menggunakan warna

(53)

N50. Sementara untuk yang berkulit lebih terang akan cocok dengan W22.

e. Intense Matte Lip Cream

Gambar IV.6 Matte Lip Cream

Produk makeup Make Over Intense Matte Lip Cream memiliki tekstur yang sangat creamy, namun tetap nyaman untuk diaplikasikan di bibir sepanjang hari, lip cream ini diperkaya dengan vitamin E dan vitamin C yang menutrisi bibir. Berkat teksturnya yang creamy, akan lebih mudah mengaplikasikannya ke bibir. Terlebih, Intense Matte Lip Cream ini hadir dengan aplikator doe foot yang lancip dan tidak terlalu panjang.

Produk makeup Make Over ini keluar dengan 12 varian warna yang bisa di pilih sesuai selera. Bila ingin tampil segar dengan warna bibir yang cerah, cobalah varian pertama, yaitu Lavish. Untuk penggemar warna nude, gunakan lip cream No 003, yaitu Secret, dengan warna nude peachy brown. Varian ini cocok untuk ragam kulit apapun.

Untuk yang memiliki kulit sawo matang dengan undertone warm, Intense Matte Lip Cream No 012, yaitu Couture.

(54)

f. Hyperblack Superstay Liner

Gambar IV.7 Eyeliner

Eyeliner ini memiliki tekstur liquid dan pigmentasi yang tinggi sehingga hasilnya akan benar-benar hitam. Hyperblack Superstay Liner ini waterproof dan mampu bertahan hingga 8 jam.

g. Perfect Cover Two Way Cake

Gambar IV.8 Two Way Cake

Make Over mengeluarkan Perfect Cover Two Way Cake yang mengandung minyak-minyak alami, seperti minyak biji jojoba, minyak alpukat, minyak kacang kedelai, dan minyak kacang makademia.

Kandungan minyak alami ini menjaga kelembapan kulit. Sementara itu,

(55)

kandungan ekstrak bunga Chamomile pada produk makeup Make Over ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan produksi sebum. Artinya, cushion Perfect Cover Two Way Cake cocok diaplikasikan untuk kulit berminyak dan kering. Produk makeup Make Over ini memiliki 8 varian warna yang ditawarkan, yaitu Lace, Coral, Maple, Desert, Cinnamon, Cappucino, Espresso, dan Honey.

h. Cliquematte Lip Stylo

Gambar IV.9 Lip Stylo

Produk makeup Make Over ini merupakan salah satu inovasi lipstik matte yang perlu di coba. Dengan kemasan pencet di ujung tombolnya untuk mengeluarkan isi lipstik, Cliquematte Lip Stylo ini memastikan lipstik tetap higienis dan mudah dikontrol saat diaplikasikan pada bibir. Formula yang digunakan pun ringan, pigmented, dan tidak membuat bibir kering. Make Over mengeluarkan 12 varian warna untuk lipstik matte ini, yaitu Eclair, Hollywood, Crush, Flamingo, Jetsetter, Grandoise, Lady Boss, Spotlight, Royale, Hotshot, Truffles, Checkmate. Varian warna ini mulai dari warna nude, pink, merah terang, hingga merah gelap.

(56)

i. Powerstay Weightless Liquid Foundation

Gambar IV.10 Liquid Foundation

Produk makeup Make Over Powerstay Weightless Liquid Foundation dilengkapi formula yang cair dan ringan dengan medium coverage. Foundation ini cocok buat yang aktif beraktivitas karena memiliki kandungan high UV protection SPF 30 PA+++, skin conditioning agent, dan oil control yang melindungi kulit dari sinar UV serta memberikan kelembapan ekstra. Dengan formulanya, Powerstay Weightless Liquid Foundation mampu bertahan lebih dari 12 jam.

Untuk variannya, ada 8 shades, yaitu Marble, Pink Ivory, Warm Ivory, Natural Beige, Honey Beige, Coral Sand, Warm Sand, dan Rich Cocoa.

j. Brow Styler Eye Definer

Gambar IV.11 Brow Styler Eye Definer

(57)

Pensil alis ini hadir dengan kemudahkan karena retractable atau tidak perlu diraut. Pensil alis matic ini juga memiliki ujung yang pipih sehingga mudah untuk diaplikasikan, dan dilengkapi spoolie untuk merapikan garis alis yang akan di buat. Selain itu, teksturnya lembut dan tahan lama. Produk makeup Make Over ini hadir dengan tiga varian warna coklat, yaitu light brown, medium brown, dan dark brown.

k. Powerstay Color Correcting Primer

Gambar IV.12 Primer

Diformulasikan dengan Prime-Lock Technology, Powerstay Color Correcting Primer ini mampu bertahan lama dan menyerap minyak sehingga tampilan riasan wajah tetap matte. Produk makeup Make Over primer ini memang khusus diformulasikan untuk wanita yang memiliki masalah kulit, semisal kemerahan, kusam, atau kulit pucat. Masalah ini diatasi dengan kandungan allantoin dan antioksidan yang melindungi kulit dari polusi. Dengan formulanya yang tahan lama, produk makeup Make Over ini menjadi primer yang tepat untuk tata riasan para wanita. Powerstay Color Correcting Primer ini memiliki 4 varian, yaitu Green, Lilac, Peach, dan Yellow.

(58)

l. Powerstay Eye Palette Uptown Bae

Gambar IV.13 Eye Palette

Produk makeup Make Over favorit berikutnya adalah Powerstay Eye Palette Uptown Bae. Eyeshadow palette ini bertekstur creamy dan silky yang mampu menempel dengan baik pada kulit hingga 12 jam.

Powerstay Eye Palette diformulasikan dengan high impact colors. Ada juga kombinasi kandungan micronized pigment powder, ultra-fine pearl, dan glittering metallics sehingga akan memberikan hasil yang berkilau.

m. Powerstay Total Cover Liquid Concealer

Gambar IV.14 Liquid Concealer

Produk makeup Make Over Powerstay Total Cover Liquid Concealer berbentuk cair namun coverage-nya tinggi dan tidak

(59)

memberikan efek lengket. Dengan formula Skin Conditioning Agent dan Texture Masking Technology, Powerstay Total Cover Liquid Concealer akan menutupi noda hitam, bekas jerawat, dan ketidaksempurnaan pada wajah. Selain itu, concealer ini pun mampu menempel dengan baik pada kulit berkat Microsmooth-Blend Technology, sehingga riasan wajah terlihat lebih halus dan sempurna. Produk makeup Make Over ini terdiri dari 3 shades, yaitu Light, Light to Medium, dan Medium.

n. Powerstay Eye Palette Royal Rose

Gambar IV.15 Eye Palette

Dengan formula yang high impact colors, Powerstay Eye Palette Royal Rose akan memberikan intensitas yang tinggi meski hanya diaplikasikan dalam satu usapan. Eyeshadow ini juga menempel dengan baik di kulit dan mudah berbaur karena teksturnya yang creamy dan silky. Seperti beberapa produk makeup Make Over lainnya, Powerstay Eye Palette Royal Rose juga dilengkapi kandungan micronized pigment power, ultra-fine pearl, dan glittering metallics yang akan memberikan hasil yang berkilau.

(60)

o. Powerstay Matte Powder Foundation

Gambar IV.16 Powder Foundation

Rekomendasi produk makeup Make Over terakhir adalah Powerstay Matte Powder Foundation dengan kandungan Microfine Color-Rich Pigment Technology dan Fade-Resistant yang menjaga ketahanan make up sepanjang hari. Tak hanya itu, foundation satu ini juga melindungi kulit dari paparan sinar matahari karena dilengkapi SPF 15 PA++. Powerstay Matte Powder Foundation ini terdiri dari 8 varian, yaitu N10 Marble, C21 Pink Ivory, W22 Warm Ivory, N30 Natural Beige, W33 Honey Beige, W41 Coral Sand, W42 Warm Sand, dan C62 Rich Cocoa.

B. Maybelline New York

1. Sejarah Maybelline New York

Maybelline adalah produk kosmetik internasional yang didirikan pada tahun 1915 oleh T. L. Williams di New York, Amerika Serikat. Nama Maybelline merupakan gabungan dari Maybel (nama saudara perempuan T.L. Williams yang menjadi inspirasi produknya) dan vaseline. Perusahaan ini diambil alih oleh L'Oreal Group sejak tahun 1996, setelah sebelumnya

(61)

sempat diambil alih oleh Plough Inc. pada tahun 1967 (yang kemudian berubah nama menjadi Schering-Plough Corporation pada tahun 1971) dan grup investor Wasserstein Perella & Co pada tahun 1990. Produk pertama yang diluncurkan Maybelline adalah Maybelline Cake Mascara pada tahun 1917.

Maybelline pertama kali menciptakan slogan "Maybe She's Born With It. Maybe It's Maybelline" pada tahun 1991 dan masih digunakan sampai saat ini. Maybelline New York adalah brand make up no. 1 di dunia, terdepan dalam kualitas dan inovasi dengan identitas New York yang modern dan harga terjangkau. Bersamaan lahirnya slogan "Maybe she's born with it. Maybe it's Maybelline "di tahun 1991, brand ini menjadikan kecantikan terjangkau bagi wanita di berbagai penjuru dunia, sehingga setiap wanita berkesempatan untuk memaksimalkan potensi kecantikan mereka. Melalui berbagai komunikasi dengan ikon-ikon cantik dan mempesona dari berbagai etnis termasuk Indonesia, Maybelline New York merefleksikan dinamisme kehidupan kota New York dan kecantikan wanita modern. Maybelline adalah merek yang memperkenalkan maskara padat pertama pada tahun 1913 dan menjadikan maskara sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keseharian wanita. Kini hadir di lebih dari 100 negara, Maybelline New York menawarkan lebih dari 200 produk kosmetik dengan warna-warna cantik dan trendi, yang menyatukan formula dengan teknologi terkini dan keahlian dalam trend terbaru.

(62)

Produk Maybelline New York pun banyak meraih berbagai awards bergengsi, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Rangkaian produk make up Maybelline New York seringkali menempati urutan nomor 1 di berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Jepang dan lain-lain. Maskara dan BB Cream Maybelline adalah produk make up dengan penjualan tertinggi di dunia. Maybelline adalah merek yang tidak dapat dipisahkan dari dunia fashion. Partisipasi Maybelline New York di New York Fashion Week, Japan Fashion Week dan terakhir Jakarta Fashion Week hanya menunjukkan segelintir dari prestasi Maybelline di dunia fashion.

Maybelline New York benar-benar sebuah merek kosmetik yang sexy, urban, modern, feminine, fashionable tapi tetap approachable.

Maybelline New York membawa inspirasi trend dari panggung catwalk ke sidewalk sehari-hari, dan memberi kesempatan bagi setiap wanita untuk menghadirkan energi dan gaya kota New York ke dalam tampilan mereka untuk tampil semakin percaya diri, berani bereksperimen dengan berbagai kreasi make up yang unik dan sesuai dengan kepribadian. Maybelline New York terinspirasi dari perempuan yang modern. Maybelline New York menghadirkan produk-produk yang inovatif dengan teknologi terbaru, up- to-date dengan trend, rangkaian produk yang lengkap, dan tentunya terjangkau. Untuk semua wanita, agar selalu tampil cantik dan percaya diri.

2. Visi dan Misi a. Visi

(63)

Mendapatkan satu miliar konsumen diseluruh dunia dengan menciptakan produk kecantikan yang memenuhi keberagaman tidak terbatas dari kebutuhan kecantikan yang diinginkan oleh konsumen b. Misi :

1) Kecantikan adalah bahasa

2) Kecantikan adalah sesuatu yang universal 3) Kecantikan adalah alam

4) Kecantikan adalah komitmen 3. Struktur Organisasi

Gambar IV.17 Struktur Organisasi L’Oreal Group

(64)

4. Macam-macam Produk Maybelline New York

Berikut adalah macam-macam produk Maybelline New York antara lain :

a. Maybelline Clear Smooth All in One BB Cream

Gambar IV.18 BB Cream

Maybelline menyediakan BB cream yang diklaim memiliki 8 manfaat, yaitu mencerahkan, meratakan warna kulit, menghaluskan, menyamarkan pori, mengurangi kekusaman, menyamarkan noda kemerahan, melembapkan, dan yang terakhir memberikan perlindungan dengan SPF.

b. Maybelline Fit Me Concealer

Gambar IV.19 Concealer

Jika ingin membutuhkan coverage yang terfokus, misalnya dark circle ataupun noda bekas jerawat, gunakan concealer. Jadi, dengan

(65)

bantuan concealer tidak perlu memakai foundation ataupun BB cream ke seluruh wajah sehingga makeup pun lebih kelihatan ringan.

c. Maybelline The Nudes Palette

Gambar IV.20 The Nudes Palette

Maybelline pun hadir dengan palet berisi 12 warna natural. The Nudes Palette bisa digunakan untuk gaya natural sehari-hari yang bisa konsumen variasikan.

d. Maybelline Color Show Liner

Gambar IV.21 Liner

Maybelline kini mengeluarkan produk eyeliner crayon dengan 2 warna yaitu hitam dan coklat,fungsinya untuk membuat mata lebih indah dan tajam ketika di gunakan.

(66)

e. Maybelline Volum Express Turbo Boost Waterproof Mascara Very Black

Gambar IV.22 Mascara

Kaum wanita pasti menginginkan bulumata yang lentik dan indah, untuk itu Maybelline mengeluarkan produk mascara yang di butuhkan oleh setiap konsumen wanita.

f. Maybelline Fashion Brow Duo Shaper

Gambar IV.23 Eye Brow

Maybelline memberikan shade brown dan gray yang bisa konsumen pilih sesuai kebutuhan dalam produk Fashion Brow Duo Shaper. Pensil alis ini dilengkapi powder untuk hasil lebih natural.

(67)

g. Maybelline Color Sensational Rosy Matte Lipstik

Gambar IV.24 Lipstik

Shade lipstik keluaran baru dari Maybelline ini dikatakan sebagai warna-warna nude yang lembut. Para konsumen bisa memilih di antara 5 shade ini yaitu, Salmon Pink, Apriot Beige, Natural-Beige, Soft Pink, dan Rosy Peach sesuai dengan warna kulit ataupun warna yang paling disukai.

h. Maybelline Fit Me Pressed Powder

Gambar IV.25 Powder

Untuk menge-set foundation dan concealer, Maybelline Fit Me Pressed Powder bisa jadi pilihan bedak yang tepat. Bedak ini hadir dalam dua jenis powder yaitu Matte + Poreless Powder yang memberikan hasil akhir matte dan Set + Smooth Powder yang

(68)

memberikan hasil akhir natural dan oil free sehingga sangat cocok untuk set makeup. Kedua bedak ini memiliki tekstur yang super lembut dan ringan serta memiliki coverage yang baik.

i. Maybelline Fit Me Blush

Gambar IV.26 Blush

Maybelline Fit Me Blush merupakan salah satu blush on terlaris dari Maybelline. Maybelline Fit Me Blush hadir dalam 9 super saturated shade warna yang sangat pigmented di kulit. Warna-warnanya juga semuanya terlihat natural dan bagus digunakan untuk tampilan sehari- hari. Teksturnya blush nya sangat ringan sehingga bisa langsung memberikan radiant glow.

Gambar

Gambar II.1 Proses Pengambilan Keputusan   Sumber: Kotler dan Amstrong, 2014: 177  B.  Penelitian-penelitian Sebelumnya
Tabel III.1.
Gambar IV.1 Struktur Organisasi   4.  Macam-macam Produk Make Over
Gambar IV.3 Lip Stain Make Over
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Non Reguler, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk

Ahmad Alfian Dzulfikar; 060910202193, mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Ahmad Alfian Dzulfikar; 060910202193, mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember.

Kak Siswati Saragi,S.Sos,MSP, selaku Administrator Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis/Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.. Universitas

M.sp, Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin untuk

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas