• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Penelitian pasar modal selama tahun 1970an memberikan langkah yang besar dalam menjelaskan pengaruh akuntansi dalam investasi di pasar modal, khususnya pengaruh akuntansi terhadap harga saham dan volume penjualan dan pembelian saham. Akan tetapi, hal ini tidak memberikan perhatian khusus terhadap mekanisme dan hipotesis non-efek dan dukungan yang tidak konsisten dalam memprediksi bahwa investor menggunakan informasi akuntansi secara sistematik dalam pembuatan keputusan apakah akan menjual atau membeli saham. Ini disebabkan peneliti menyadari kesulitan dalam memprediksi reaksi pasar tehadap akuntansi rilis ketika mereka tidak punya teori yang kuat untuk menjelaskan mengapa manajer membuat laporan akuntansi di tempat pertama, atau mengapa mereka memilih untuk mengaplikasikan prinsip akuntansi khusus. Efficient Market Hypothesis dan asumsinya ( informasi tersedia secara penuh, tidak ada biaya transaksi, tidak ada pajak dan pasar persaingan sempurna). Penelitian pasar modal tidak selalu mampu menjelaskan reaksi pasar tidak cepat terhadap informasi akuntansi.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian teori positif? 2. Apa pengertian signaling theory ?

3. Bagaimana proses political yang terjadi? 1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami Apa itu teori positif. 2. Untuk mengetahui dan memahami signaling theory.

3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana proses political yang terjadi.

BAB II PEMBAHASAN

(2)

2.1 Pengertian teori positif

Teori akuntansi positif berupaya menjelaskan sebuah proses, yang menggunakan kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang. Teori akuntansi positif pada prinsipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik-praktik akuntansi.

Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori normatif (Watt & Zimmerman,1986). Selanjutnya dinyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatifterlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):

1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena didasarkan ‘pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris.

2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas.

3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam system perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien.

Selanjutnya Watt & Zimmerman menyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatif terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Untuk mengurangi kesenjangan dalam pendekatan normatif, Watt & Zimmerman mengembangkan pendekatan positif yang lebih berorientasi pada penelitian empiric dan menjustifikasi berbagai teknik atau metode akuntansi yang sekarang digunakan atau mencari model baru untuk pengembangan teori akuntansi dikemudian hari.

(3)

Tuntutan atas adanya suatu pendekatan positif terhadap akuntansi memunculkan 2 (dua) teori, yaitu :

1.Teori kontrak

Karakteristik teori kontrak perusahaan sebagai hubungan hukum (koneksi) dari hubungan kontrakantara pemasok dan konsumen dari faktor produksi. Perusahaan itu ada karena kurangnya biayaindividu untuk bertransaksi (atau kontrak) melalui organisasi pusat daripada melakukannya secaraindividual. Kontrak tersebut meliputi: 1. Kontrak pemegang saham dengan manajer

2. Kontrak yang memberikan sumber daya 3. Kontrak dengan para pekerja

4. Kontrak dengan pemasok membutuhkan laporan keuangan, pemasok membutuhkan dasar untuk menerima atau menolak kontrak tersebut

5. Kontrak dengan pemberi jasa pengiriman 2.Teori keagenan

Paradigma agensi – analitis ini kemudian mengalami perubahan dengan memandang perusahaan sebagai suatu nexsus atau penghubungan kontrak dengan pernyataan yang dinyatakan oleh Jensen dan Meckling bahwa perusahaan adalah cerita fiksi legal yang berfungsi sebagai nexus (perhubungan) dari serangkaian hunbungan kontrak antara para individu. .(Belkaoui,2004:hal 185)

Hubungan agensi dikatakan telah terjadi ketika suatu kontrak antara seseorang (atau lebih). seorang principal dan orang lainnya, seorang agen, untuk memberikan jasa demi kepentingan principal termasuk melibatkan pemberian delegasi kekuasaan pengambilan keputusan kepada agen. Baik principal maupun agen diasumsikan untuk termotivasi hanya oleh kepentingan dirinya sendiri yaitu, untuk memaksimalkan kegunaan subjek mereka dan juga untuk menyadari kepentingan bersama mereka. Seperti ynag dituliskan oleh fama : “hasilnya, perusahaan dipandang sebagai suatu tim individu – individu yang anggotanya bertindak atas kepentingannya sendiri tapi menyadari bahwa nasib mereka memiliki ketergantungan pada keberhasilan dari tim dalam berkompetisi dalam tim lain. (Belkaoui,2004:hal 186)

Ada dua alasan yang dapat mengarah pada terjadinya divergensi antara kepentingan diri sendiri dengan perilaku kooperatif : (Belkaoui,2004:hal 186)

(4)

1. Seleksi yang merugikan, sebagai suatu masalah informasi, timbul ketika agen menggunakan informasi khusus yang tidak dapat diferivikasi oleh principal untuk mengimplementasikan dengan sukses suatu aturan inputtidakan yang berbeda dengan yang diinginkan oleh principal, dan karenanya menyebabkan principal tidak mampu menentukan apakah si agen telah membuat pilihan yang tepat.

2. Masalah resiko moral, sebagai suatu masalah ex post, timbuk ketika mendapat masalah motivasional dan konflik sebagai akibat dari mendasarkan kontrak kesepakatan pada perilaku pengganti yang tidak sempurna.

Masalah keagenan yang timbul adalah masalah yang mendorong agen untuk bersikap seolah-olah ia sedang memaksimalkan prinsip kesejahteraan. Sebagai contoh, di mana agen adalah manajer perusahaan, manajer telah insentif meningkatkan konsumsi perquisites seperti penggunaan mobil perusahaan, akun biaya, atau ukuran pembayaran bonus dengan mengorbankan para pemegang saham. (godfrey:2010,hal 362)

Masalah keagenan, pada gilirannya, menimbulkan biaya agensi. Pada tingkat yang paling umum, biaya agensi adalah setara dolar dari penurunan kesejahteraan yang dialami oleh principal karena perbedaan dari pemegang saham dan kepentingan agen. Jensen dan Meckeling membagi biya agensi menjadi tiga, yaitu : (godfrey:2010,hal 363)

• Biaya pemantauan • Biaya obligasi • Kerugian sisa

Biaya monitoring adalah biaya pemantauan perilaku agen. Biaya pemantauan dikeluarkan oleh pemegang saham untuk mengukur, mengamati dan mengontrol perilaku agen. Contoh dari biaya pemantauan adalah biaya audit, biaya penetapan rencana kompensasi manajemen, batasan anggaran, aturan operasi.(godfrey:2010,hal 363).

(5)

Demikian pula, di bawah kontrak utang, manajer (saat ini bertindak atas nama pemegang saham) adalah agen pemberi pinjaman. Semakin besar resiko meminjamkan pemberi pinjaman akan lebih ingin memantau kinerja perusahaan mereka dalam berinvestasi dengan menyediakan utang. Jika ada perlindungan harga efisien, agen akhirnya dapat menanggung biaya monitoring yang terkait dengan kontrak. Oleh karena itu, agen cenderung membentuk mekanisme untuk menjamin mereka akan berperilaku untuk kepentingan pemegang saham, atau untuk menjamin mereka akan memberikan kompensasi pemegang saham jika mereka bertindak dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan pemegang saham. Agen akan siap untuk mengeluarkan biaya obligasi hanya sebatas bahwa mengurangi biaya pemantauan yang mereka tanggung. (godfrey:2010,hal 363)

Hipotesis ekuitas utang terkait dengan kontrak utang berpendapat bahwa semakin tinggi utang atau ekuitas perusahaan yaitu sama dengan ketatnya perusahaan terhadap batasan – batasan yang terdapat di dalam perjanjian utang dan semakin besar kesempatan atas pelanggaran perjanjian dan terjadinya biaya kegagal teknis, maka semakin besar kemungkinan bahwa manajer menggunakan metode – metode akuntansi yang meningkatkan laba. (Belkaoui,2004:hal 189)

Meskipun biaya pemantauan dan obligasi, hal itu masih menunjukkan bahwa kepentingan agen tetap tidak akan sesuai persis dengan kepentingan para pemegang saham. Selanjutnya, agen kemungkinan akan membuat beberapa keputusan yang tidak sepenuhnya untuk kepentingan pemegang saham. contoh misalnya, manajer mungkin mengubah akun untuk memaksimalkan bonusnya. Dengan demikian, nilai bersih dari output agen berkurang dari pada jika kepentingan agen benar – benar disesuaikan dengan kepentingan principal. (godfrey:2010,hal 363)

Jika informasi manajemen dan pemegang saham dalam bentuk efisien kuat, maka pasar akan memiliki informasi mengenai insentif dan peluang agen untuk bertindak dalam cara yang bertentangan dengan kepentingan pelaku. Dalam keadaan tertentu harga akan dilindungi oleh pemegang saham. Karena perlindungan harga adalah biaya ditanggung oleh agen (agen menerima gaji kurang daripada seharusnya mereka), agen

(6)

memiliki insentif untuk obligasi untuk kepentingan pemegang saham dan menanggung biaya pemantauan perilaku. Insentif ini meningkat oleh kenyataan bahwa, di samping perlindungan harga, prinsip dapat menetap dengan agen untuk perilaku disfungsional. Meskipun berbagai bentuk pemerintahan, semua perilaku disfungsional agen tidak akan dihapuskan, karena mekanisme ikatan beroperasi pada biaya dan agen akan menanggung ini hanya sampai ke titik di mana biaya marjinal melakukan hal sama dengan keuntungan marjinal. Daya tarik teori keagenan terletak pada kenyataan bahwa atribut peran akuntansi sebagai bagian dari mekanisme obligasi dan pemantauan – yang berkaitan erat dengan peran pengelolaan akuntansi tradisional. (godfrey:2010,hal 363 )

2.2 TEORI SIGNALLING

Selain perspektif kontraktor,yang menggambarkan perspektif lebih lanjut tentang pilihan kebijakan akuntansi. Di bawah perspektif tersebut manajer secara sukarela memberikan informasi kepada investor untuk membantu pengambilan keputusan mereka.Manajer melakukan peran ini karena mereka memiliki keunggulan komparatif dalam produksi dan penyebaran informasi. Informasi akuntansi yang digunakan untuk menunjukkan bagaimana nilai perusahaan dan klaim terhadap itu akan berubah. Dalam perspektif kontrak efisien, akuntansi mencerminkan arus kas berubah yang mempengaruhi perusahaan: laporan akuntansi yang digunakan untuk memantau(konfirmasi) peristiwa ekonomi dan transaksi yang telah terjadi. (godfrey:2010,hal 375).

Hipotesis informasi mendasari sebagian besar riset pasar modal awal. Dalam studi pasar modal, manajer diasumsikan memberikan informasi untuk pengambilan keputusan oleh investor. Dengan demikian, setiap perubahan dalam metode akuntansi harus berarti bahwa informasi telah berubah dan keputusan investasi harus berubah. Menurut teori signaling, perusahaan mengharapkan manajer untuk meningkatkan pertumbuhan yang tinggi di masa depan, maka mereka akan mencoba untuk memberi sinyal kepada investor melalui akun. Manajer dari perusahaan lain yang berkinerja baik akan mendapat insentif yang sama, dan manajer dari perusahaan dengan berita yang netral akan memiliki insentif untuk melaporkan berita positif sehingga mereka tidak

(7)

dicurigai memiliki hasil yang buruk. Manajer perusahaan dengan kabar buruk akan memiliki insentif untuk tidak melaporkan. Namun, mereka juga akan memiliki insentif untuk melaporkan berita buruk mereka, untuk menjaga kredibilitas di pasar yang efektif di mana sahamnya diperdagangkan. Dengan asumsi insentif ini untuk sinyal informasi ke pasar modal, menandakan teori memprediksi bahwa perusahaan akan mengungkapkan informasi lebih dari yang diminta. (godfrey:2010,hal 375)

Konsekuensi logis dari teori signaling adalah bahwa ada insentif bagi semua manajer untuk menerima sinyal harapan keuntungan masa depan, karena jika investor percaya akan sinyal tersebut, harga saham akan meningkat dan para pemegang saham (dan manajer bertindak untuk kepentingan mereka) akan mendapatkan keuntungan. Penelitian insentif signaling termasuk studi yang menyelidiki mengapa perusahaan secara sukarela mengungkapkan berita buruk, mengurangi dividen dan peningkatan dividen, pendapatan dan merevaluasi serta merusak aset, dan mengakui aset internal yang dihasilkan. (godfrey:2010,hal 376)

KONSERVATISME, STANDAR AKUNTANSI DAN BIAYA AGENSI

Dalam diskusi di atas pada teori keagenan kami secara implisit mengasumsikan bahwa kontrak yang dibuat antara prinsipal dan agen dalam perusahaan, pada dasarnya berbicara tentang tata kelola perusahaan internal dengan pemegang saham dan demokrasi perusahaan terhadap kontrak yang efisien dengan meminimalkan biaya keagenan. (godfrey:2010,hal 379 )

Pendekatan lain menuju ke arah model kontrol agen dengan kekuasaan terbatas untuk kreditor dan pemegang saham. Hal ini muncul karena manajer memiliki jabatan yang terbatas dan ini memberikan pengaruh bias dalam perkiraan nilai. Dalam ekstrim, jika manajer sebagai agen memiliki kekuatan diktator dan berusaha untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka, maka mungkin juga ada efek yang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. (godfrey:2010,hal 379)

Pandangan konservatisme Tradisional dalam akuntansi berarti mempercepat pengakuan beban dan menunda pengakuan pendapatan yang bertujuanuntuk

(8)

mengantisipasi keuntungan selain mengantisipasi semua kerugian. Konservatisme muncul karena ada keperluan verifikasi asimetri yang memaksakan tingkat yang lebih tinggi verifikasi untuk pendapatan jika dibandingkan dengan pengeluaran dan ini umumnya berfungsi untuk mengurangi pelaporan laba. Selanjutnya, sistem penilaian didasarkan pada nilai historis dan revaluasi tidak mengikuti aturan di amerika serikat. Penggunaan biaya hisrorical konservatif secara efektif berarti nilai-nilai peningkatan aset apapun akan berpengaruh ke pendapatan karena mereka direalisasikan melalui transaksi, bukan melalui pengungkapan nilai segera. Akhirnya, prinsip akuntansi dapat mengurangi pengungkapan pendapatan, sehingga mengurangi kemampuan manajer untuk melaporkan peluang dari angka akuntansi. Oleh karena itu probabilitas manajer dan auditor yang disetujui meningkatkan atau menurunkan lebih atau kurang percepatan pelaporan pendapatan. (godfrey:2010,hal 379-380 )

2.3 Proses political yang terjadi

Politik adalah pihak yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat. Teori akuntansi positif juga merupakan model proses politik yang termasuk hubungan antara perusahaan dengan pihak lainyang berkepentingan terhadap perusahaan, contohnya pemerintah, persatuan perdaganga dan grup komunitas. Dalam konteks utang dan kontrak kompensasi manajemen, akuntansi merupakan hal yang penting dalam proses politik sebagai salah satu sumber informasi tentang perusahaan.Perbedaan utama antara market politikal dan pasar modal adalah bahwa secara umum tidak adanya permintaan yang kuat, oleh karena itu kurangnya insentif, dalam pembuatan informasi dalam market political. Analisis ekonomi berpendapat bahwa hasil dari keuntungan marjin yang lebih rendah akan didapatkan individu dalam proses politik, karena sulit bagi individu maupun grup untuk mendapatkan keuntungan dari informasi tersebut.Biaya informasi yang tinggi muncul karena dalam lingkungan pemerintahan, kemungkinan bahwa perilaku individu akan memberikan pengaruh terhadap kemakmuran seseorang adalah kecil. Setiap individu hanya satu dari banyak voters di dalam arena politik, ada bayak keputusan politik dibuat setiap saat, dan banyak darinya sepertinya akan berpengaruh terhadap kemakmuran individu.

Konsisten dengan karya awal Watt dan Zimmerman (1978) telah berpendapat bahwa untuk mengurangi kemungkinan perhatian politik yang merugikan dan biaya

(9)

yang terkait perhatian ini (Misalnya, biaya yang terkait dengan pajak meningkat, peningkatan jumlah upah, atau boikot produk), perusahaan politik yang sensitif (biasanya perusahaan besar) harus mengadopsi metode akuntansi yang mengarah pada pengurangan keuntungan. Bagaimana melaporkan, pandangan bahwa yang lebih rendah melaporkan laba akan mengakibatkan menurunkan pengawasan politik (dan akhirnya untuk transfer kekayaan yang lebih rendah dari perusahaan) mengasumsikan bahwa pihak yang terlibat dalam proses politik tidak dapat atau tidak siap untuk "mengungkap" implikasi dari pilihan manajer. Akuntansi manajer adalah entah bagaimana bisa menipu mereka yang terlibat dalam proses politik dengan hanya mengadopsi satu metode akuntansi (penurunan pendapatan) dalam preferensi untuk yang lain. Tapi, mengapa ini menjadi kasus ketika di tempat lain telah diasumsikan (konsisten dengan EMH) bahwa individu dalam pasar lainnya seperti pasar modal, seperti pasar modal, efisien dapat mengungkap pilihan manajemen metode akuntansi.

(10)

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan

Teori positif berkembang karena ketidakpuasan terhadap teori normatif : 1. Ketidakmampuan normatif untuk menguji secara empiris,

2. Normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individu dari pada kemakmuran secara luas,

3. Normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal.

Teori positif mulai berkembang sekitar tahun 1960-an yang dipelopori oleh Watt & Zimmerman menitik beratkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku dengan munculnya

hipotesis pasar efisien dan teori agensi. Hipotesa yang digunakan oleh Watt & Zimmerman

ada 3, yaitu :

1. Perencanaan bonus, 2. Perjanjian hutang 3. Biaya proses politik.

Teori positif lebih mengacu pada penelitian empiris yang memaksimalkan keuntungan (baik investor, manajer maupun masyarakat luas) dalam memilih metode akuntansi yang ada. Teori Positif dikritik oleh beberapa peneliti yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

1. Kritik terhadap filosofi, positif menganut bahwa peneliti berada di luar area penelitian serta memakasimalkan utilitynya. Hal ini tidak mungkin terjadi karena peneliti selalu berada pada area yang ditelitinya dan maksimalitas utility tidak mungkin dicapai hanya sebatas pada kepuasan (Hebert Simons).

2. Kritik terhadap metodologi, teori positif menganut pendekatan bahwa maksimalisasi keuntungan dapat diperoleh melalui harga keseimbangan pasar. Hal ini tidak mungkin karena penelitian dengan harga keseimbangan pasar sangat sedikit pengaruhnya terhadap kontribusi penelitian akuntansi.

3. Kritik terhadap penelitian dengan pendekatan ekonomi, yaitu pemaksimalisasi individu yang tidak mungkin atau tidak mudah untuk menghitungnya.

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, sumber segala kebenaran, sang kekasih tercinta yang tidak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi hamba-Nya, Allah Subhana Wata‟ala

Dalam rangka memberikan jaminan mutu atas pelaksanaan abdimas, dilakukan proses monitoring dan evaluasi oleh LPPM melalui staf PPM dan/atau key person dari jurusan yang

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar

Perbandingan distribusi severitas antara yang menggunakan KDE dengan yang menggunakan suatu model distribusi tertentu dilakukan untuk melihat secara visual, manakah dari

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “ Pembuatan Arang Aktif Kulit Singkong Kaspo dan Uji Daya Adsorbansinya terhadap Asam Lemak Bebas dan

Dari penelitian ditemukan bahwa depresi lebih rentan dialami oleh lansia wanita yang termasuk usia sangat tua serta terdapat hubungan antara depresi dengan kualitas