• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A.

Perencanaan transportasi memiliki suatu tujuan mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan manusia dan barang bergerak atau berpindah tempat dengan aman dan murah (Pignataro, 1973 dalam Tamin, 2000). Namun, perencanaan trasnportasi tanpa diikuti pengendalian tata guna lahan (land use) menyebabkan “kesemerawutan” yang berpotensi menyebabkan tujuan perencanaan transportasi tidak akan tercapai, karena pada dasarnya setiap tata guna lahan atau sistem kegiatan mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan membangkitkan dan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan kebutuhan.

Sistem kegiatan tersebut terdiri dari sistem kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan dan lain-lain yang tersebar secara heterogen sesuai dengan ciri teknis (topografi, geologi dan kesuburan tanah) maupun non teknis (Tamin, 2000). Perbenturan antara land use dan sitem trasnportasi pada umumnya terjadi di negara yang sedang berkembang termasuk di Indonesia, pertumbuhan di negara berkembang sangat pesat dan tidak terpengaruh sarana dan prasarana yang tidak memadai. Hal ini berbeda dengan negara maju, seperti di Amerika, menurut Herbert (1976) dalam Yunus (2012) kota-kota di Amerika merupakan kota–kota dengan sistem transportasi yang terkondisikan, kemajuan transportasi membentuk morfologi kota, diantaranya: (1) morfologi kota pada masa dominasi pejalan kaki; (2) morfologi kota pada masa dominasi kereta binatang; (3) morfologi kota pada masa dominasi kereta listrik kecil; (4) morfologi kota pada masa dominasi kereta api antar kota; (5) morfologi kota pada masa dominasi auto mobile untuk antar kota; (6) morfologi kota pada masa perkembangan jalan-jalan bebas hambatan antar kota-kota dan region; dan (7) morfologi kota pada masa perkembangan jalan lingkar.

Latar Belakang

Transportasi bagi manusia merupakan kebutuhan turunan (derived demand), yang dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang terjadi karena adanya kebutuhan yang harus terpenuhi dan biasanya harus dilakukan setiap hari karena bersifat primer, sehingga diperlukan pergerakan yang aman, nyaman dan efisien.

(2)

Namun, realita di lapangan menunjukan banyak diantara prasarana transportasi yang tidak berfungsi secara efisien meskipun sistem prasarana transportasi sudah sangat terbatas, akibat budaya pemanfaatan bagian-bagian jalan yang tidak semestinya, seperti: pemanfaatan trotoar untuk berniaga, pemanfataan badan jalan sebagai lahan parkir, hal tersebut menyebabkan penurunan kapasitas jalan dan berpotensi menyebabkan konflik lalu-lintas. Prasarana yang tidak berfungsi secara efisien biasanya terjadi di lingkungan jalan dengan fungsi komersial, seperti di kawasan CBD, lingkungan pertokoan, pasar tradisional, lingkungan pendidikan dan di lingkungan prasarana lokal lainnya. Hal ini tercipta akibat lemahnya pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait peraturan pedoman pemanfaatan ruang bagian jalan.

Peraturan perundangan terkait pemanfaatan dan penggunaan ruang bagian- bagian jalan diatur dalam Pasal 12, Pasal 63 dan Pasal 64 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan dalam Pasal 34 sampai dengan pasal 38 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan serta diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan. Peraturan perundangan tersebut menegaskan bahwa ruang manfaat jalan (rumaja), ruang milik jalan (rumija) dan ruang pengawasan jalan (ruwasja) harus terbebas dari gangguan yang menyebabkan fungsi jalan tidak berfungsi dengan efektif dan setiap pelanggaran akan dikenai sanksi pidana. Salah satu lingkungan komesial yang mengabaikan peraturan perundangan adalah lingkungan pasar tradisional Demangan, Yogyakarta. Sebagian aktivitas niaga di lingkungan pasar Demangan memanfaatkan trotoar dan median jalan sehingga pejalan kaki beralih menggunakan badan jalan, hal ini “diperparah” dengan penggunaan badan jalan untuk perparkiran akibat kapasitas ruang parkir yang tidak dapat menampung kendaraan pengunjung, aktivitas-aktivitas tersebut berpotensi menyebabkan kemacetan. Tanpa disadari kemacetan menimbulkan kerugian bagi pengguna jalan karena waktu tempuh yang dibutuhkan semakin lama sehingga biaya operasional kendaraan (BOK) semakin bertambah. Menurut Okayana (2012), BOK yang terbuang percuma akibat tingginya aktivitas di lima pasar tradisional di

(3)

Yogyakarta rata-rata adalah Rp 887.105.236/tahun. Hasil kajian tersebut menunjukan besarnya angka kerugian bagi para pengguna jalan yang umumnya tidak diketahui oleh para pelaku perjalanan dan jika ditelisik lebih dalam kerugian tidak hanya secara materil namun juga imateril. Pelanggaran dan penyalahgunaan peraturan pemanfaatan ruang bagian jalan yang merugikan para pengguna jalan dan mengurangi tingkat pelayanan jalan di pasar Demangan tersebutlah yang menjadi dasar pemikiran penulis dalam kajian ini.

B.

Kajian tentang pengaruh aktivitas yang dibangkitkan oleh pasar tradisional terhadap kinerja ruas jalan dan arus lalu-lintas telah banyak dilakukan, dan diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas yang dibangkitkan pasar tradisional menyebabkan jalan tidak berfungsi dengan efektif, sehingga terjadi penurunan kinerja pelayanan jalan yang menyebabkan arus lalu-lintas terganggu, demikian halnya yang terjadi di segmen jalan yang bersinggungan langsung dengan aktivitas pasar Demangan, berdasarkan pengamatan awal di lapangan, pada saat pasar tradisonal Demangan beroperasi, terjadi tundaan lalu-lintas dan penurunan kecepatan kendaraan sehingga berpotensi terjadinya kemacetan. Selain aktivitas bangkitan dan tarikan, adakah faktor lainnya yang dapat memepengaruhi kinerja ruas jalan dan pergerakan arus lalu-lintas akibat keberadaan pasar tradisional di ruas jalan dan alternatif apakah yang dapat dilakukan utuk memaksimalkan kinerja pelayanan jalan.

Rumusan Masalah

C.

Penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung di kedua segmen jalan Gejayan, Yogyakarta dengan tujuan:

Tujuan Penelitian

1. Menganalisis kinerja ruas jalan di segmen jalan yang bersinggungan dengan pasar tradisional Demangan

2. Menganalisis biaya kemacetan akibat penurunan kecepatan tempuh kendaraan 3. Menganalisis pengaruh bangunan pasar tradisional Demangan (luas, jarak

antar bangunan dan jarak bangunan dari trotoar) di ruang milik jalan terhadap kecepatan dan biaya operasional kendaraan

(4)

4. Merekomendasikan alternatif pemecahan masalah terkait optimasi pemanfaatan ruang bagian jalan.

D.

Penelitian ini diharapakan menjadi bahan evaluasi dan dasar pemikiran bagi instansi terkait atau pihak yang terlibat baik di dalam perencanaan transportasi maupun dalam perencanaan tata-ruang wilayah. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi bagi penulis lain yang berminat dalam penelitian sejenis dimasa mendatang.

Manfaat Penelitian

E.

Beberapa batasan masalah untuk mempermudah dalam menganalisis permasalahan dan agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan sesuai dengan judul penelitian adalah sebagai berikut:

Batasan Masalah

1. Penelitian hanya dilakukan pada jalan Gejayan atau Affandi, Demangan Yogyakarta dengan panjang segmen 200 meter baik pada arah arus menuju selatan maupun menuju utara

2. Analisis kinerja operasional jalan (volume lalu lintas, hambatan samping, kapasitas jalan, kecepatan perjalanan dan derajat kejenuhan) sesuai dengan metode MKJI tahun 1997

3. Metode penghitungan nilai BOK dan Nilai Waktu menggunakan formula yang dikembangkan oleh PT. Jasa Marga dan LAPI-ITB Tahun 1997 dan Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2005

4. Uji korelasi menggunakan metode regresi -linier-berganda menggunakan Software SPSS V19

5. Penelitian tidak membahas dampak sosial akibat alternatif pemecahan masalah terkait optimasi pemanfaatan ruang bagian jalan.

F.

Penelitian mengenai optimasi pemanfaatan ruang bagian jalan terhadap efektifitas kinerja pelayanan jalan belum pernah diteliti sebelumnya, penelitian bertujuan mengetahui tingkat pelayanan jalan dan besaran biaya kemacetan yang dibebankan kepada pengguna jalan akibat fungsi jalan yang tidak efektif karena pemanfaatan ruang bagian jalan yang tidak semestinya serta mengetahui pengaruh

Keaslian Penelitian

(5)

luas bangunan prasarana lokal terhadap biaya kemacetan. Penelitian terdahulu di beberapa Kota di Indonesia yang memiliki tema relevan dengan penelitian saat ini dirangkum pada Tabel 1.1.

Penelitian pada saat ini memiliki beberapa kesamaan dengan penelitian terdahulu, diantaranya: metode pengumpulan data primer untuk mengetahui kinerja operasional jalan diperoleh melalui survai pencacahan arus lalu-lintas, metode penghitungan biaya operasional dan nilai waktu mengacu kepada metode yang dikembangkan oleh PT Jasa Marga dan LAPI-ITB (1997) dan pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum (2005), beberapa penelitian melakukan uji regresi linier untuk mengetahui hubungan satu variabel dengan variabel lainnya sedangkan perbedaan terletak pada metode pengumpulan data kecepatan, penelitian saat ini menggunakan metode journey speed sedangkan pada penelitian terdahulu menggunakan moving car observation dan spot speed.

Tabel 1.1. Penelitian terdahulu yang relevan Penulis Judul

Penelitian

Lokasi

Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian

Otto Sandjoko

(1997)

Pengaruh Lalulintas Sekolah Terhadap Kemacetan

Jalan

Bebapa sekolah di bagian utara

Yogyakarta

Membandingkan kinerja ruas jalan pada saat hari sekolah dan libur

sekolah

Survai arus lalu- lintas (MKJI,

1997)

Pingit Broto Atmaji (2000)

Pengaruh Pusat Perdagangan

Terhadap Arus Lalu- Lintas

Pusat perdagangan

Kota Purwokerto

Menanalisis pengurangan lebar efektif ruang

jalan terhadap kapasitas jalan

Uji regresi linier (SPSS 6,0) dan

Analisis pergerakan (TFTP’97)

Lilik Hadi Mulyawan (2002)

Pengaruh Kegiatan

Pasar Terhadap Lalu-Lintas

(Pasar Tradisional Angso Duo)

Ruas jalan Sultan Taha,

Kota Jambi

Mengaalisis kinerja ruas jalan

saat pasar beroperasi dan mencari skenario

meningkatkan kinerja ruas jalan

Program KAJI’97 dan Uji

regresi linier (SPSS )

(6)

Tabel 1.1. Penelitian terdahulu yang relevan (Lanjutan) Penulis Judul

Penelitian

Lokasi

Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian

Harry Patmadjaja,

dkk (2003)

Pengaruh Kegiatan Perpakiran di

Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas

Jalan

Ruas Jalan Kertajaya, Surabaya

Menganalisis simulasi tarif parkir untuk mengimbangi kerugian akibat

perparkiran di badan jalan

Survai lalu-lintas (MKJI, 1997) dan Distribusi komulatif durasi

parkir

Rida Wahyuni

(2008)

Pengaruh Parkir di Badan Jalan

Terhadap Kinerja Ruas

Jalan Perkotaan

Kota Medan

Mengetahui pengaruh POS terhadap BOK dan kinerja ruas

jalan

Survai lalu-lintas (MKJI, 1997)

Ahmad Munawar

(2011)

Speed and Capacity for Urban Road,

Indonesia Experience

Jalan Gejayan dan Jalan Kaliurang, Yogyakarta

Analisis penurunan kecepatan akibat

tingginya hambatan samping untuk jalan perkotaan

Survei lapangan dan Multi regression

Andika Okayana

(2011)

Analisi Pengaruh Pasar Sebagai

Prasarana Lokal Terhadap

Arus Lalulintas Jalan Provinsi

5 (lima) Pasar Tradisional di jalan Provinsi, Yogyakarta

Menganalisa pengaruh aktivitas

pasar terhadap arus lalu-lintas

dan biaya operasional

kendaraan

Survai lapangan (MKJI, 1997) dan Uji regresi

linier (SPSS 11.0)

Cok Agung Purnama Putra, Dkk

(2011)

Analisis Kinerja Ruas

Jalan Raya Sukowati

Akibat Bangkitan Pergerakan

dari Pasar Sukawati

Ruas jalan Sukowati, Bali

Membandingkan kinerja ruas jalan pada saat pasar

beroperasi dan tidak beroperasi

Survei pencacahan arus

lalu-lintas (MKJI,1997) dan

Model faktor pertumbuhan

Gambar

Tabel 1.1. Penelitian terdahulu yang relevan  Penulis  Judul
Tabel 1.1. Penelitian terdahulu yang relevan (Lanjutan) Penulis  Judul

Referensi

Dokumen terkait

a. Penelitian kuantitatif menghendaki adanya perekayasaan situasi yang diteliti, dengan terencana memberikan suatu perlakuan tertentu, untuk mengetahui sebab

[r]

 Konsep diri sosial yaitu suatu identitas kolektif yang menyangkut hubungan interpersonal dan aspek identitas yang berasal dari keanggotaan dalam kelompok yang lebih besar dan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi krom rata-rata dalam bahan acuan tanah bersertifikat (CRM) yang terlindi menggunakan alat Rotary Agitator adalah 14,18 ± 0,3407.mg

They feel confident because the nature of reading aloud required the reader to speak loudly and also there is practicing time for them, so they know how to pronounce the

(2014).The use of reading aloud technique to improve the VIII-A grade students’ pronunciation achievement in reading narrative texts at SMPN 1 Situbondo.. Developing speaking skill

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan ruang baca terhadap pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Pusat Dokumentasi dan Informasi

Hasil perancangan unit reaktor biogas diterapkan di Kelompok Tani Waluya desa Sidamulya kabupaten Ciamis yang sebelumnya belum pernah dilakukan, sehingga reaktor biogas