• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterampilan Dasar Menulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Keterampilan Dasar Menulis"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Keterampilan Dasar Menulis

Oleh

La Ode Syukur

(2)

Pengertian Menulis

Menulis : kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya.

Pesan : Isi yang terkandung dalam suatu tulisan

Tulisan : simbol atau lambang bahasa yang dilihat dan disepakati pemakainya

Dalam komunikasi tulis melibatkan unsur yaitu penulis, pesan, media (tulisan), dan pembaca.

Beberapa manfaat dari kegiatan menulis:

•Meningkatkan kecerdasan

•Mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas

•Menumbuhkan keberanian

•Mendorong kemauan dan kemampuan untuk mengumpulkan informasi

(3)

Mitos-Mitos yang keliru tentang menulis:

Menulis itu mudah

Kemampunan menggunakan unsur mekanik merupakan inti dari menulis

Menulis harus sekali jadi

Orang yang tidak pernah menulis dapat mengerjakan menulis

Hubungan menulis dengan dengan Keterampilan Berbahasa yang lain

Lisan dan

langsung Tulisan dan tidak langsung Reseptif Mendengarkan Membaca

Produktif Berbicara Menulis

(4)

Aspek

pembeda Berbicara Menulis

Kecaraan Komunikasi secara langsung

Pembicara tampil langsung

Tanggapan pendengar dapat ditangkap secara langsung

Pembicara dapat segera mengubah berdasarkan tanggapan

Komunikasi secara tak langsung

Penulis tampil setelah tulisan siap

Tanggapan terhadap tulisan tidak diperoleh seketika

Penulis tidak dapat meperbaiki kesalahan dengan cepat

Media Pembicara

menyampaikan secara lisan

Keterlibatan unsur nonverbal

Penulis menyampaikan secara tertulis

Hanya berupa gambar dan ilustrasi

(5)

1. Deskripsi (pemerian)

2. Narasi (penceritaan/pengisahan)

3. Eksposisi (paparan)

4. Argumentasi (pembahasan/pembuktian)

5. Persuasi

(6)

Ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-

kesan pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya.

2. Narasi

Ragam wacana yang menceritakan proses

kejadian suatu peristiwa. Tujuan pemberikan

penjelasan mengenai fase, langkah, urutan

kejadian dan rangkaian suatu hal.

(7)

Wacana yang dimaksudkan untuk

menerangkan, menyampaikan dan menguraikan suatu hal yang dapat memperluas wawasan

(memberikan informasi)

4. Argumentasi

Wacana yang dimaksudkan untuk menyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan penulisnya.

Harus dilengkapi dengan data-data yang

objektif serta alasan-alasan

(8)

Wacana yang dimaksudkan untuk

mempengaruhi, sikap dan pendapat

pembaca mengenai suatu hal yang

disamapikan penulisnya.

(9)

Menulis sebagai proses

Beberapa pendekatan yang muncul dalam pembelajaran menulis:

1. Pendekatan Fekuensi: banyak latihan mengarang akan meningkatkan keterampilan menulis

2. Pendekatan gramatikal: Pengetahuan mengenai struktur bahasa akan mempercepat kemahiran orang dalam menulis

3. Pendekatan Koreksi: seseorang bisa menulis karena banyak koreksi dari orang lain tentang tulisannya

4. Pendekatan Formal: Ket. Menulis akan diperoleh bila pengetahuan bahasa, alinea, prawacana dan aturan penulisan dikuasai dengan baik.

(10)

`

Tahap Prapenulisan

`

Tahap Penulisan

`

Tahap pascapenulisan

(11)

`

Menentukan topik tulisan

`

Mempertimbangkan maksud dan tujuan penulisan

`

Mempertimbangkan sasaran tulisan

`

Mengumpulkan informasi pendukung/bahan

`

Mengorganisasi ide dan infomasi

(kerangka tulisan

(12)

` Mengembangkan butir demi butir ide yang telah disusun pada prapenulisan

Tahap Pascapenulisan

y Penyuntingan y Perbaikan

y Penerbitan

(13)

` Proses dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta-fakta, menuju pada suatu kesimpulan

` Proses berpikir secara sistematik, dan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan

Secara umum penalaran dikelompokan atas

dua yaitu: Penalaran deduktif dan penalaran

induktif

(14)

Penalaran deduktif:

Proses berpikir yang bertolak dari suatu yang umum menuju hal-hal yang khusus

Penalaran Induktif:

Proses berpikir yang bertolak dari hal-hal

yang khusus menuju sesuatu yang umum

(15)

Penalaran Induktif dilakukan dengan cara:

1. Generalisasi: proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala yang serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua peristiwa itu

2. Analogi: proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa yang memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan

3. Hubungan kausal (sebab akibat):

semua proses yang terjadi selalu ada

sebab dan ada yang menjadi akibatnya

(16)

Proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, teori, keyakinan,)

menuju hal-hal yang khusus Contoh:

Semua mahluk hidup akan mati Manusia adalah mahluk hidup Karena itu semua akan mati

(17)

ŠProses penalaran yang menghubungkan dua preposisi yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan preposisi yang ketiga.

ŠSilogisme terdiri atas 3 pernyataan (a) premis mayor (b) premis minor (c) kesimpulan

ŠContoh:

Premis Mayor : Semua cendekiawan adalah pemikir

Premis minor : Ali adalah cendekiawan Kesimpulan : Ali adalah pemikir

(18)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila bernar dengan silogisme:

¾Sebuah silogisme hanya terdiri atas 3

proposisi yakni premis mayor, premis minor dan kesimpulan

¾Sebuah silogisme mengandung sebuah premis yang positif, dan sebuah premis negatif (tidak dan bukan) maka kesimpulannya harus negatif.

¾Dari dua buah premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan

¾Premis mayor yang benar belum tentu menghasilkan kesimpulan yang benar jika proses penyimpulannya keliru

(19)

Š Silogisme yang diringkas atau disingkat

karena menganggap orang telah memahami

Š Contoh:

Premis mayor : Semua rentenir adalah pengisap darah oran kesusahan

Premis minor : Johan adalah rentenir

Kesimpulan : Jadi, Pak Johan pengisap darah orang kesusahan

(20)

Š Kekeliruan dalam proses berpikir karena keliru menafsirkan atau menarik

kesimpulan.

Š Beberapa kesalahan nalar

ƒ Generalisasi terlalu luas

ƒ Kerancuan analogi

ƒ Kekeliruan Kausal (sebab akibat)

ƒ Kesalahan Relevansi

(21)

` Pilihan Kata

Penggunaan Kata bersinonim

Bermakna umum Bermakna khusus

Buku Kitab

Pemberian sedekah

Sekolah kuliah

Guru dosen

(22)

Lebih Intensif Kurang Intensif

Meneliti memeriksa

Memeriksa melihat

Menjenguk menengok

Mengganggu mengacau

Lebih Emotif Kurang Emotif

Bengis Kejam

nyaman enak

Duka sedih

ikhlas lega

(23)

Umum Teknis

Dubur anus

Kencing Urine

Kata benda nomina Kata kerja verba

Potong amputasi

Perbaikan renovasi

(24)

Baku Tidak baku

berkata bilang

membuat bikin

Tetapi tapi

Sudah udah

Lepas copot

Suku cadang onderdil

Bentukan Baku bentukan Tidak baku

Bercerita cerita

Bernyanyi nyanyi

Mencuci nyuci

(25)

A. Persyaratan Kalimat Efektif

B. Kiat mengembangkan kalimat efektif

(26)

`

Persayaratan kebenaran struktur

Kalimat efektif harus memiliki struktur yang benar. Struktur kalimat yang benar dalah unsur-unsurnya memiliki hubungan yang jelas, fungsinya jelas dan maknanya jelas

`

Persyaratan Keccocokan

Persyaratan yang mengatur ketepatan kalimat dalam konteks

(27)

` Kiat pengulangan

` Kiat pengedepanan

` Kiat penyejajaran

(28)

` Menentukan Topik Karangan

1. Kemanfaatan

2. Kemenarikan

3. Fisibilitas (Kelayakan dapat dikerjakan)

` Penentuan Tujuan Penulisan

` Penyusunan Kerangka Karangan

Perancangan Karangan

(29)

` Persyaratan Kesatuan

` Persyaratan Pengembangan

` Persyaratan Kepaduan (Koherensi)/Bentuk

` Persyaratan kekompakan (kohesi)

(konjungsi karena itu, dengan demikian, jadi, oleh sebab itu)

(30)

` Penulisan Draf Karangan

` Perbaikan Draf Karangan

` Ejaan dan Tanda Baca

(31)

` Aktivitas yang dimulai dengan menyusun butir-butir gagasa secara sistematis dan hirarkis

` Langkah-langkah penulisan draf : (1)

Membaca kartu catatan (2) mempertimbangkan materi tang telah

disiapkan (3) Memperhatikan kerangka tulisan (4) mengelompokkan bahan (5) menulis draf karangan kasar

(32)

` Aspek isi (logis, kronologis, lengkap, akurat, memadai)

` Aspek bahasa (ragam bahasa, pilihan kata yang tepat, kalimat efektif)

` Aspek ejaan dan tanda baca (sesuai EYD)

` Aspek teknis (penomoran, Daftar pustaka dan kutipan)

(33)

` Singkatan

` Huruf Kapital

` Kata

` Tanda baca

(34)

` Melatih diri mengamati sesuatu

` Lukisan bagian-bagian yang penting sedetail mungkin

(35)

`

Ekspositoris

(Memberikan keterangan yang sebenarnya seolah-olah membaca ikut melihat dan merasakan suatu objek

`

Impresioniatik

(mendapatkan tanggapan emosional pembaca atau kesan pembaca

`

Menurut Sikap Pengarang

(

(36)

` Deskripsi orang

1. Keadaan Fisik

2. Keadaan Sekitar

3. Watak/Perbuatan

4. Gagasan tokoh

` Deskripsi tempat

1. Suasana hati

2. Bagian relevan

3. Urutan penyajian

(37)

` Apa yang dideskripsikan

` Tujuan deskripsi

` Bagian yang akan dideskripsikan

` Merinci secara sistematis

(38)

` Karakteristik Karangan Narasi

` Prinsip-Prinsip Karangan Narasi

` Pengembangan Narasi

` Langkah-langkah menulis narasi

(39)

` Menyajikan serangkaian peristiwa

` Logis dan kronologis

` Tujuan : Memberikan informasi atau

memperluas wawasan; memberikan pengalaman estetis kepada pembaca

(40)

` Alur (plot)

` Penokohan

` Latar (setting)

` Sudut Pandang

` Amanat

` Tema

(41)

` Penyusunan detail-detail dalam urutan

` Penggunaan Deskripsi, eksposisi dan dialog

(42)

` Tentukan Tema dan amanat

` Sasaran pembaca

` Urutan peristiwa yang akan disampaikan apakah penting atau tidak

` Logis dan kronologis (awal, tengah, akhir)

(43)

` Karakteristik Karanga eksposisi

` Langkah-Langkah penyusunan eksposisi

` Teknik Pengembangan Eksposisi

(44)

` Memberitahu, memgupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu

(45)

` Menentukan topik

` Menentukan tujuan

` Merencanakan paparan

` Menyusun paparan

(46)

` Teknik Identifikasi

` Teknik perbandingan

` Teknik ilustrasi

` Teknik klasisfikasi

` Teknik definisi

` Teknik analisis

(47)

` Dengan menyebutkan ciri-ciri yang membentuk suatu objek dengan tepat dan jelas

(48)

` Membandingkan hal-hal urian yang kita tulis dengan yang lain, yakni menunjukan persamaan dan perbedaan

` Memperkenalkan hal baru, menggunakan hal-hal yang sudah diketahui pembaca

` Dilakukan dengan teknik (1) perbandingan langsung (2) Analogi (3) Perbandingan kemungkinan

(49)

` Memberikan contoh-contoh yang konkret

(50)

` Memecah sampai hal detai seperti jenis-jenis ayam

(51)

` Sinonim

` Formal

` Luas

(52)

` Memberikan keterangan tentang sesuatu atau mengembangkan sebuah gagasan

` Analisis Proses (tata urutan prosedur kerja)

` Analisis sebab akibat

` Analisis Bagan

Referensi

Dokumen terkait

Metode induktif adalah cara berpikir yang bertolak dari suatu pengetahuan yang bersifat khusus, kemudian diambil dari suatu kesimpulan yang bersifat umum. Analisis penulis terhadap

Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus,

Penalaran induktif adalah suatu kegiatan, suatu proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan atau membuat pernyataan baru yang bersifat umum yang berdasar

Proses berpikir induktif adalah kebalikan dari berpikir deduktif, yakni pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang

Dengan demikian, model pengajaran induktif kata bergambar secara efektif dapat membantu mahasiswa untuk berpikir secara induktif tentang gambar yang disajikan tersebut

penalaran induktif adalah suatu proses berpikir untuk menarik kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang bersifat umum berdasarkan pada beberapa..

Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang sebalikny dari  penalaran induktif. Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik

Penalaran induktif adalah suatu proses atau aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan yang bersifat umum (general)