• Tidak ada hasil yang ditemukan

VARIABEL PENELITIAN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VARIABEL PENELITIAN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

342

VARIABEL PENELITIAN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN

Rafika Ulfa

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Batu Bara (STIT BB) E-mail: ulfarafika65@gmail.com

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk memahami tentang variabel penelitian beserta jenis dan macam-macamnya, dan memahami apa yang dimaksud dengan definisi operasional variabel dalam penelitian pendidikan agar peneliti dapat menggunakan variabel penelitiannya secara tepat. Variabel penelitian merupakan suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Ada beberapa jenis variabel, antara lain variabel diskrit dan variabel kontinyu, variabel bebas (independent) dan variabel tak bebas (dependent), variabel nominal, ordinal, interval, dan ratio, serta variabel kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian pendidikan, ada beberapa macam variabel yang dapat digunakan seperti variabel pendahulu, variabel bebas (independent), variabel tak bebas (dependent), variabel moderator, variabel intervening dan variabel kontrol. Selain itu, definisi operasional variabel adalah batasan dan cara pengukuran variabel yang akan diteliti. Definisi operasional (DO) variabel disusun dalam bentuk matrik, yang berisi : nama variabel, deskripsi variabel (DO), alat ukur, hasil ukur dan skala ukur yang digunakan (nominal, ordinal, interval dan rasio).

Kata Kunci: variabel penelitian, definisi operasional, penelitian pendidikan PENDAHULUAN

Dalam kegiatan penelitian, penentuan variabel penelitian merupakan salah satu tahap yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, bahkan harus dilakukan secara tepat dalam kegiatan penelitian. Jika peneliti salah dalam menentukan variabel penelitiannya, maka kesalahan ini akan berlanjut dalam penggunaan teori, dan begitu pula akan terjadi kesalahan dalam mendefinisikan secara operasional.

Variabel penelitian merupakan objek yang menempel (dimiliki) pada diri subjek. Objek penelitian dapat berupa orang, benda, transaksi, atau kejadian yang dikumpulkan dari subjek penelitian yang menggambarkan suatu kondisi atau nilai masing-masing subjek penelitian.

Nama variabel sesungguhnya berasal dari fakta bahwa karakteristik tertentu bisa bervariasi di antara objek dalam suatu populasi.

Fenomena yang sering dihadapi peneliti sebelum melaksanakan penelitian biasanya

berkenan dengan pertanyaan tentang variabel penelitian. Karena tanpa jawaban pasti tentang

variabel, penelitian yang dilakukan mahasiswa akan mengalami kesulitan dalam memperoleh

(2)

343

informasi yang akan digunakan untuk mengambil kesimpulan. Hal ini terjadi dikarenakan rumusan masalah penelitian yang dibuat peneliti, dibuat tanpa melalui studi pendahuluan atau mengetahui potret pada objek yang akan diteliti, sehingga setelah ditetapkan rumusan masalah, ternyata masalah tersebut tidak menjadi masalah pada objek penelitian. Seharusnya peneliti dapat menentukan variabel-variabel penelitiannya setelah masalah penelitian dapat dipahami dengan jelas dan dikaji secara teoritis. Dengan demikian, penting bagi peneliti untuk mengenali variabel dalam penelitian, hal ini dikarenakan untuk:

a. Menemukan fokus kajian agar peneliti tetap konsisten pada tujuan dan fokus penelitian.

b. Untuk menemukan keterkaitan logis dengan variabel lain berdasarkan teori dan paradigma ilmu yang mendasarinya.

c. Merumuskan indikator, dimensi, dan pilihan instrumen keilmuan yang akan digunakan data penelitian beserta turunannya.

1

Berkaitan dengan hal terakhir, variabel perlu diidentifikasikan, diklasifikasikan dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas oleh peneliti. Bisa jadi pengoperasionalannya berbeda antara peneliti satu dengan lainnya, karena selain tujuan penelitian berbeda, karakteristik data yang dihadapi juga berlainan. Dari hal itu maka satu variabel yang digunakan oleh beberapa peneliti, bisa memiliki pemahaman operasional yang berbeda tergantung maksud dan tujuan yang ingin dicapainya.

Selain penting dalam menentukan variabel, peneliti juga harus menentukan bagaimana cara mengukur variabel. Kajian teori khususnya mengenai aspek-aspek dari masing-masing variabel beserta penjabaran indikatornya merupakan langkah penting dalam upaya mengukur keberadaan masing-masing variabel. Adapun tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui tentang konsep variabel penelitian dalam pendidikan beserta definesi operasionalnya.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Variabel Penelitian

Variabel berasal dari bahasa inggris variable dengan arti: “ubahan”, “faktor tak tetap”, atau “gejala yang dapat diubahubah”. Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Menurut Sugiyono, variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang

1 Hardani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu Group, 2020), hlm. 304.

(3)

344

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

2

Kelinger menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari, sehingga merupakan representasi konkrit dari konsep abstrak.

3

Sebagai contoh tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosisal, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja dan lain-lain. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Keddles dalam Surahman menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

4

Secara teoritis, variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau subyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang yang lain atau satu objek dengan objek lain.

Bervariasi berarti pada veriabel tersebut mempunyai nilai, skor, ukuran yang berbeda. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, kepemimpinan kepala sekolah, disiplin guru, merupakan atribut dari objek. Hasil belajar, kinerja guru, kreativitas belajar adalah merupakan contoh variabel penelitian pendidikan. Berat badan dapat dikatan variabel, Karena berat badan sekolompok orang itu bervariasi antara satu dengan yang lain, (ada berat badannya 25 kg, 50 kg, 67 kg dst). Demikian juga motivasi belajar dari siswa tentu bervariasi. Jadi kalau peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang objek, maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya.

Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka peneliti harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau objek yang bervariasi. Selain itu definisi variabel penelitian merupakan suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat diartikan bahwa variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian, dimana didalamnya terdapat faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Variabel dapat diartikan sebagai sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainnya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya. Dengan demikian, penekanan pada

2 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 38.

3 Kerlinger, Foundation of behavioral research (4th Ed) (New York: Holt, Rinehart & Winston, 2000), hlm. 348.

4 Surahman, Metode Penelitian (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), hlm. 57.

(4)

345

variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Untuk menentukan variabel yang baik ditentukan oleh lanadasan teoritis, ditegaskan oleh hipotesis dan tergantung dari rumit dan sederhana rancangan penelitian. JadI, jika peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang, objek maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian haus didasarkan pada sekelompok sumber data atau objek yang bervariasi.

Fungsi ditetapkannya variabel adalah untuk mempersiapkan alat dan metode analisis/

pengolahan data dan untuk pengujian hipotesis. Dengan demikian, variabel adalah suatu atribut, sifat tau nilai yang didapat dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu dan sekurang-kurangnya mempunyai dua klasifikasi yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values), ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya. Jadi jika dikaitkan dengan proses pengukuran, maka variabel merupakan :

1. Besaran tertentu dari sifat suatu objek/orang (characteristic of objects or person) 2. Besarnya dapat ditangkap oleh pancaindra (observable)

3. Nilainya berbeda-beda dari pengamatan ke pengamatan berikutnya (differs from observation to observation)

B. Jenis Variabel

Ada beberapa jenis variabel, antara lain :

5

a. Variabel Diskrit dan Variabel Kontinyu

Nilai numerik yang diberikan pada variabel didasarkan pada sifat yang beragam.

Misalnya untuk variabel yang bersifat dikotomi mempunyai dua nilai yang menunjukkan ada atau tidak adanya sifat tertentu, contohnya pria-wanita, pengangguran-bukan pengangguran. Variabel juga bisa terdiri dari dua kategori, misalnya, suku, agama, jenis perusahaan, dan lain-lain. Semua variabel-variabel dalam bentuk kategorikategori tersebut disebut variabel diskrit. Sedangkan pendapatan, suhu, umur, nilai ujian adalah contoh-contoh variabel kontinyu.

b. Variabel Bebas (Independent) dan Variabel Tak Bebas (Dependent)

5 Surahman, Metode Penelitian……….., hlm. 58.

(5)

346

Jenis variabel ini terutama digunakan dalam menganalisis hubungan antara variabel, yaitu variabel tak bebas dipengaruhi oleh variabel bebas. Misalnya, gaya belajar (variabel bebas) akan mempengaruhi prestasi belajar siswa (variabel tak bebas).

c. Variabel nominal, ordinal, interval, dan ratio

Pengklasifikasikan ini didasarkan pada tingkat pengukurannya, yang akan dijelaskan secara lengkap pada kegiatan belajar berikutnya.

d. Variabel Kuantitatif dan Kualitatif

Variabel kuantitatif menggunakan skala numerik atau metrik sehingga bisa ditransformasikan melalui operasi matematika dan analisis statistika yang lengkap.

Sedangkan variabel kualitatif menggunakan skala non numerik (karakter atau string) atau non metrik. Teknik analisinya, baik operasi matematika atau teknik statistikanya, relatif lebih terbatas dibandingkan variabel kuantitatif.

C. Macam-Macam Variabel Dalam Penelitian Pendidikan

Dalam penelitian pendidikan, sebenarnya ada cukup banyak variabel yang dapat digunakan. Berbagai macam variabel tersebut perlu dipahami oleh peneliti agar dapat menggunakan variabel tersebut secara tepat. Di bawah ini dijelaskan mengenai macam-macam variabel penelitian.

a. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen, sering disebut juga sebagai variabel bebas, variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi atau nilai yang jika muncul maka akan memunculkan (mengubah) kondisi atau nilai yang lain. Menurut Tritjahjo Danny Soesilo, variabel Independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).

6

Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (independent variable), adalah variabel yang menjadi penyebab atau memiliki kemungkinan teoritis berdampak pada variabel lain. Variabel bebas umumnya dilambangkan dengan huruf X. Dengan demikian, jika ditinjau keberadaannya, variabel bebas pada umumnya terlebih dahulu muncul (ada), dan akan diikuti variabel yang lainnya. Dalam rangkaian kegiatan ilmiah, peneliti dalam menentukan variabel bebas tidak boleh secara sembarangan. Variabel bebas bukanlah suatu kondisi yang terlepas sama sekali dengan keberadaan variabel terikat.

6 Surahman, Metode Penelitian …………., hlm. 58.

(6)

347

Dengan demikian, keberadaan variabel bebas pada umumnya terkait atau ada hubungannya dengan keberadaan variabel terikat.

7

Berikut ini adalah ciri-ciri variabel independen:

Variabel yang menentukan variabel.

Kegiatan stimulus yang dilakukan peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel dependen.

Biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk diketahui hubungannya.

Dalam penelitian pendidikan, beberapa wujud penelitiannya adalah berupa penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Dalam penelitian eksperimen maupun penelitian tindakan, variabel bebas merupakan variabel yang dimanipulir (dirancang dan diimplementasikan) oleh peneliti. Pada umumnya variabel bebas dalam penelitian eksperimen maupun tindakan tersebut berupa treatment (perlakuan) yang akan dikenakan pada subjek penelitian untuk dinilai dampaknya (hasil perubahannya).

Dalam menentukan variabel bebas, peneliti perlu melandaskan teori yang kuat. Selain itu, peneliti perlu mengkaji teori-teori yang menguraikan keterkaitan antara keberadaan variabel bebas dengan variabel terikat. Oleh karena itu, peneliti perlu mengkaji dan memilih teori manakah di antaranya yang menjamin kuatnya keterkaitan keberadaan di antara kedua variabel tersebut. Dengan adanya alasan yang kuat (tepat) di atas maka peneliti dapat menentukan penggunaan variabel bebas dalam penelitian eksperimen. Misalnya: Pengaruh motivasi belajar (X) terhadap prestasi belajar (Y).

b. Variabel Pendahulu

Variabel pendahulu adalah variabel yang penampilannya mendahului variabel bebas dan berhubungan dengan variabel terikat.

c. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang secara struktur berpikir keilmuan menjadi variabel yang disebabkan oleh adanya perubahan variabel lainnya. Variabel tak bebas ini menjadi primaryinterest to the researcher atau persoalan pokok bagi si peneliti, yang selanjutnya menjadi objek penelitian.

8

Dengan demikian, variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sehingga

7 Tritjahjo Danny Soesilo, Ragam dan Prosedur Penelitian Tindakan (Salatiga: Satya Wacana University Press, 2019), hlm. 32.

8 Hardani. dkk. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif……….., hlm. 305-306.

(7)

348

variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel indpenden ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel dependen (terikat) sebesar koefisien (besaran) perubahan dalam variabel independen. Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali satuan varibel dependen, diharap akan menyebabkan variabel dependen berubah sekian satuan juga. Sebalikanya jika terjadi diharapkan akan menyebabkan perubahan (penurunan) variabel dependen sekian satuan juga. Dengan demikian variabel dependen mempunya ciri:

Variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain

Asepek tingkah laku yang diamati dari suatu organiseme yang dikenai stimulus

Faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas. Sebagai contoh: Pengaruh Teknik Pembelajaran Tri Fokus Steve Synder (TFSS) (X) Terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa (Y).

d. Variabel Moderator

Variabel Moderasi (moderating variable), adalah yang memperkuat atau memperlemah

hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Variabel itu terkadang tidak

dimasukkan ke dalam model statistik namun memengaruhi mutu hubungan antarvariabel-

variabel tersebut. Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan

memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel disebut juga

sebagai variabel independen kedua. Analisis hubungan yang menggunakan minimal dua variabel,

yakni satu variabel dependen dan satu atau beberapa variabel independen, ada kalanya

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model statistik yang kita

gunakan. Dalam analisis statistik ada yang dikenal dengan variabel moderator. Variabel

moderator ini adalah variabel yang selain bisa memperkuat hubungan antara satu atau beberapa

variabel yang selain bisa memperlemah hubungan antara satu atau beberapa variabel independen

dan variabel dependen. Misalnya pengaruh teknik pembelajaran Tri Fokus Steve Synder (TFSS)

(X) terhadap kemampuan membaca cepat siswa (Y) akan diperkuat dan diperlemah minat

membaca siswa (M). Dalam contoh di atas teknik pembelajaran Tri Fokus Steve Synder (TFSS)

adalah variabel independen dan kemampuan membaca cepat siswa adalah variabel dependen,

dan minat membaca siswa adalah variabel moderator. Atau dengan kata lain, variabel moderator

memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kemampuan variabel independen dalam

mempengaruhi variabel dependen.

(8)

349

e. Variabel Intervening

Variabel antara (intervening variable), adalah variabel yang menjadi antara atau penyelang di antara hubungan variabel bebas dan tak bebas. Munculnya variabel antara setelah peneliti menelisik lebih mendalam teori yang diacu. Tuckman dalam Suherman menyatakan bahwa “intervening variable is an intervening variabel as that factor that theoretically offect the observed phenomenon but can not be seen, measured, or manipulated”.

9

Variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independent dengan dependent, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Variabel ini berperan menambah atau mengurangi efek variabel independen terhadap variabel dependen.

Dalam setiap penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, biasanya menemukan variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel (variabel moderator) yang sedang diukur. Secara teori setiap variabel ada sebagian variabel yang nilainya secara satuan relatif tidak dapat diukur secara pasti. Misalnya: terdapat pengaruh jumlah biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh orang tua terhadap gaya hidup mahasiswa dan akan berimbas pada IPK mahasiswa tersebut.

f. Variabel Kontrol

Variabel kontrol (control variable) merupakan variabel yang mengontrol pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Menurut Sugiyono, variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

10

Variabel control sering digunkaan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Variabel yang sering digunakan dalam penelitian mahasiswa, selain variabel moderator dan variabel intervening adalah variabel kontrol. Variabel ini, kualitas dan kuantitasnya bisa dikendalikan oleh peneliti sesuai dengan waktu dan tempat yang dikehendaki. Biasanya digunakan penelitian eksperimen. Secara skematis dapat dijelaskan pada bagan berikut ini. Contoh: pada kasus metode pembelajaran (X) memengaruhi kreativitas belajar siswa (Y). Penelitian ini melihat pengaruh metode pembelajaran terhadap kreativitas belajar siswa. Maka harus ditetapkan variabel control

9 Surahman, Metode Penelitian…….., h. 60.

10 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D………, hlm. 41.

(9)

350

berupa pengalaman, atau jenis kelamin siswa. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah ada pengaruh metode pembelajaran berpengaruh terhadap kreativitas belajar siswa. Artinya kepengaruhan X terhadap Y berbeda tidak pada kelompok pengalaman dan jenis kelamin yang berbeda?

D. Definisi operasional variabel

Definisi operasional variabel adalah batasan dan cara pengukuran variabel yang akan diteliti. Definisi operasional (DO) variabel disusun dalam bentuk matrik, yang berisi : nama variabel, deskripsi variabel (DO), alat ukur, hasil ukur dan skala ukur yang digunakan (nominal, ordinal, interval dan rasio). Definisi operasional dibuat untuk memudahkan dan menjaga konsistensi pengumpulan data, menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel.

Langkah-langkah mendefinisi operasionalkan variabel

1. Mencari definisi operasional variabel yang telah ditulis dalam literatur oleh peneliti sebelumnya. Kalau sudah didapat dan definisi tersebut cukup operasional, maka dapat langsung untuk dipakai. Kalau definisi tersebut belum operasional, maka kita harus mendefinisikan variabel tersebut seoperasional mungkin, sehingga memudahkan dalam penyusunan kuesioner.

2. Kalau dalam literatur belum ada definisi operasional variabel yang diperlukan, maka harus dibuat definisi opeasional sendiri dan mendiskusikan dengan sesama peneliti agar lebih operasional, sebelum digunakan.

3. Dengan uji coba kuesioner dengan jawaban terbuka, sehingga bisa dibuat definisi operasional suatu variabel.

PENUTUP

Berdasarkan uaraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan kedudukan

variabel penelitian, baik variabel independen, dependen, moderator dan variabel intervening atau

bahkan variabel lainnya, maka peneliti harus melihat kontekstualnya terlebih dahulu, dengan

dilandasi konsep teoritis yang mendasari maupun hasil pengamatan yang empiris yang ada

ditempat penelitian. Hal ini berarti bahwa tinjauan teoritis harus benar-benar disiapkan oleh

peneliti sebelum melakukan penelitian. Dengan kejelasan teoritis yang mendasari penelitian,

tentunya dapat diidentifikasi mana variabel independen, dependen, moderator dan variabel

(10)

351

intervening atau bahkan variabel lainnya. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti sebaiknya perlu melakukan tinjauan teoritis dulu dan melakukan studi pendahuluan untuk mencari potret pada objek yang akan diteliti dan tidak membuat rancangan penelitian terlebih dahulu tanpa terebih dahulu mengetahui permasalahan yang ada di objek penelitian. Ada baiknya, jika peneliti dapat memahami masalah dapat dipahami dengan jelas dan dikaji secara teoritis, maka peneliti dapat dengan mudah menentukan variabel-variabel penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Hardani. dkk. (2020). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu Group.

Kerlinger. (2000). Foundation of behavioral research (4th Ed) (New York: Holt, Rinehart &

Winston.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surahman. (2020). Metode Penelitian. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Winarno. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Jasmani. Malang: Universitas Negeri Malang.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Apakah kedudukan pendamping dan penerjemah terhadap korban difabel dalam penyidikan perkara pemerkosaan sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006

Abu yang secara simbolik ditaruh di atas kepala atau dijadikan alas tempat tidur menunjukkan peren- dahan diri, intropeksi, perkabungan, pertobatan, pendekatan diri kepada

Angket adalah Hak DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat daerah

Untuk memperoleh data-data mengenai konsep negara kepulauan menurut Hukum Laut Internasional dalam Penyelesaian Sengketa wilayah di Niger Gesong antara Indonesia dengan

Setelah data terkumpul dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah mengolah atau menganalisa data untuk membuktikan atau menguji hipotesa yang telah dirumuskan,

Operasional variabel menurut Sugiyono (2017:38) yaitu merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi..

variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

Bagi saudara-saudari jemaat yang memerlukan pelayanan dapat menghubungi Pengurus Sektor atau Majelis Jemaat dimana saudara-saudari berdomisili atau dapat langsung ke kantor