• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 4.1 Posisi lingkup waktu proses pengamatan lapangan dalam keseluruhan proyek pembangunan Ruko Setiabudhi - Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tabel 4.1 Posisi lingkup waktu proses pengamatan lapangan dalam keseluruhan proyek pembangunan Ruko Setiabudhi - Bandung"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN

“RUKO SETIABUDHI - BANDUNG”

Pada pembahasan ini praktikan akan menjelaskan dengan singkat pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang dilaksanakan dalam proyek pembangunan Ruko Setiabudhi-Bandung. Dalam cakupan keseluruhan pelaksanaan proyek pembangunan Ruko Setiabudhi- Bandung ini, ada beberapa bagian yang praktikan tidak dapat mengulas dengan jelas dan lugas dikarenakan pada waktu pelaksanaan pekerjaan, praktikan tidak menygikuti proses pelaksanaan pekerjaan tersebut. Hal ini disebabkan, praktikan hanya memperoleh kesempatan pelaksanaan pengamatan lapangan yang terbatas yakni; perihal waktu pelaksanaan pengamatan yang diberikan oleh pihak konsultan/ kontraktor dan universitas. Untuk lebih jelasnya praktikan menyajikan table posisi lingkup waktu proses pengamatan terhadap keseluruhan pelaksanaan proyek dan posisi lingkup pekerjaan selama proses pengamatan terhadap keseluruhan pelaksanaan proyek, sebagai berikut;

Tabel 4.1 Posisi lingkup waktu proses pengamatan lapangan dalam keseluruhan proyek pembangunan “Ruko Setiabudhi - Bandung”

September 2008

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4

Oktober 2008

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4

November 2008

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4

Desember 2008 s/d Februari 2009 Februari 2008 s/d

Agstus 2008

Keterangan

: Waktu pelaksanaan proyek sebelum proses pengamatan : Waktu pelaksanaan proses pengamatan

: Waktu pelaksanaan proyek sesudah proses pengamatan

(2)

Tabel 4.2 Posisi lingkup pekerjaan selama proses pengamatan lapangan dalam keseruruhan proyek pembangunan “Ruko Setiabudhi - Bandung”

September 2008

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4

Oktober 2008

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4

November 2008

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4

Desember 2008 s/d Februari 2009 Februari 2008 s/d

Agstus 2008

Tgl 03/09/08 s/d 9/09/08 Tgl 10/09/08 s/d 16/09/08 Tgl 17/09/08 s/d 23/09/08 Tgl 24/09/08 s/d 30/09/08 Tgl 01/10/08 s/d 07/10/08 Tgl 08/10/08 s/d 14/10/08 Tgl 15/10/08 s/d 21/10/08 Tgl 22/10/08 s/d 28/10/08 Tgl 29/10/08 s/d 03/11/08

Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Galian Tanah, Pekerjaan Pondasi, Pekerjaan Beton, Pekerjaan Dinding Pekerjaan plesteran, Pekerjaan lantai, Pekerjaan tulangan dak Beton Pekerjaan rangka atap,Pekerjaan Acian, Pekrjaan bekisting Balok L.t. 3, Pekerjaan rangka plafond L.t.1, Pekerjaan acian L.t.1, pekerjaan kramik Km/Wc L.t.1 Pekerjaan acian L.t.2, Pekerjaan plafond L.t.2, Pekerjaan keramik Km.Wc L.t 2 Pekerjaan rangka atap, Pekerjaan pengecoran dak beton Pekerjaan acian L.t.3, Pekerjaan plafond L.t.3, Pekerjaan keramik Km.Wc L.t 3 Pekerjaan penutup atap, Pekerjaan talang air, Pekerjaan plesing talang air Pekerjaan sanitair dan plumbing. Pekerjaan Acian Pekerjaan penutup plafond, Pekerjaan kelistrikan

Keterangan

: Waktu pelaksanaan proyek sebelum proses pengamatan : Waktu pelaksanaan proses pengamatan

: Waktu pelaksanaan proyek sesudah proses pengamatan

4.1 Pekerjaan persiapan

Pekerjaan persiapan adalah langkah awal dalam proses pembangunan proyek, biasanya ada beberapa persiapan atau pekerjaan yang membutuhkan sarana paling penting dalam proses pembangunan.

Pekerjaan persiapan ini dilakukan agar segala hambatan yang ada

(3)

dilapangan sebelum mulai pembangunan dapat diminimalisir. Pekerjaan persiapan ini meliputi;

a. Pembersihan Lahan dan Perataan Tanah

Pra-pelaksanaan pembangunan proyek terlebih dahulu dilakukan pembersihan lahan dan perataab tanah. Pembersihan lahan dilakukan guna, membersihkan material, sampah, dan benda-benda yang tidak terpakai dan yang tidak diinginkan berda di lokasi proyek untuk mempermudah dan melancarkan pelaksanaan proyek pembangunan.

Sedangkan perataan tanah dilakukan guna meratakan tanah yang cenderung berkerikil dan banyak sisa-sisa bangunan eksisting yaitu bangunan pilates.

b. Pengukuran Kembali

Pekerjaan pengukuran lahan kembali dilakukan guna mengetahui, ketinggian tanah, letak batas-batas tanah, menentukan batas nol dari permukaan tanah, menentukan titik as-as kolom dan titik-titik pondasi yang akan dijadikan sebagai titik acuan dari bangunan dan sebagai batas untuk menentukan ruang-ruang yang akan dibangun sesuai dengan gambar kerja.

Pekerjaan pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat waterpass, theodolite dan meteran. Titik-titik ini ditulis ditempat aman, tidak mudah hilang, dan bahan tidak mudah dihapus, seperti;

• Pada tembok dengan menggunakan pilox

• Memasang patok dari besi tulangan yang ditancapkan pada tanah dimana pada bagian atas diwarnai dengan pilox yang mencolok agar dapat dilihat dengan jelas pada jarak jauh selain itu memudahkan surveyor untuk membidik patok tersebut.

c. Pekerjaan Listrik Kerja

Pekerjaan Listrik kerja dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan suatu proyek. Seperti halnya dalam penerangan di waktu malam hari, penyediaan air proyek, dan alat-alat bantu kerja lainnya yang

(4)

menggunakan listrik. Dan juga listrik kerja sangat dibutuhkan dalam penerangan pada malam hari. Pada proyek Pembangunan Ruko Setiabudhi ini penyediaan listrik kerja tidak dilakukan mulai dari awal seperti pekerjaan listrik kerja pada proyek umumnya, karena sebelumnya lokasi proyek telah memiliki listrik yang merupakan pembawaan dari bangunan eksisting (bangunan pilates).

d. Pekerjaan pembuatan Los Kerja

Los kerja atau direksikeet dalam suatu proyek digunakan sebagai tempat berdiskusi atau tempat bekerja dalam suatu area proyek yang tidak perlu dilakukan di lapangan, dan tempat tinggal para pekerja yang berasal dari luar kota. Los kerja atau direksikeet dibangun semi permanen karena keberadaannya hanya dibutuhkan sampai akhir pembangunan proyek tersebut.

e. Pekerjaan pembuatan Gudang

Gudang biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan – bahan material dan melindunginya dari cuaca panas dan hujan.

f. Pekerjaan Direksikeet

Direksikeet dalam suatu proyek digunakan sebagai tempat berdiskusi atau tempat bekerja dalam suatu area proyek yang tidak perlu dilakukan di lapangan. Pembuatan direksikeet ini, dipilih pada tempat yang paling strategis terhadap bangunan sehingga memudahkan manager proyek pengawas pekerjaan untuk memudahkan pengawasan dan koordinasi antara pekerja dan pengawas di lapangan.

g. Pekerjaan Air Kerja

Pengadaan air kerja dan air bersih menggunakan pompa mesin yang dibuat dengan sumber air dari sumur, untuk menyuplai air kerja dan air bersih, baik digunakan untuk kebutuhan pekerja maupun untuk keperluan pembangunan proyek. Pada proyek ini pengadaan air bersih memanfaatkan eksisting yang sudah ada dari eksisting banguan pilates.

h. Pekerjaan Pagar Pengaman Proyek

(5)

Pekerjaan pagar pengaman proyek dilakukan setelah pengukuran terlebih dahulu untuk menentukan garis besar pemakaian tanah dengan batasan-batasannya sehingga pagar pengaman proyek ini tidak mengganggu pekerjaan selama pelaksanaan proyek. Pagar pengaman proyek ini diperlukan untuk keamanan dan perlindungan terhadap pekerjaan proyek dan kontrol keluar masuk barang dan orang agar terhindar dari kehilangan barang di lokasi proyek. Dalam pekerjaan pagar pengaman proyek ada beberapa pekerjan yang di lakukan, antara lain;

• Pekerjaan Pemasangan Profil Tiang Pagar

Profil tiang pagar adalah konstruksi utama pagar sebagai dudukan dari penutup pagar supaya pagar mnjadi kokoh dan kuat. Material yang digunakan untuk profil tiang pagar berupa kayu kasau dan bambo.

• Pekerjaan Pemasangan Penutup Pagar

Setelah pekerjaan pemasangan profil tiang pagar dikerjakan, maka pekerjaan pemasangan penutup pagar dilakukan. Penutup pagar pada proyek ini menggunakan material seng/ aluminum gelombang.

Pemasangan penutup pagar pada profil tiang pagar ini dengan cara di paku lalu kemudian di cat di bagian luar pagar agar telihat lebih estetik dan rapih.

i. Pekerjaan Papan Nama Proyek

Pekerjaan papan nama proyek ini berfungsi sebagai identitas legal tidaknya proyek. Papan nama proyek dibuat dengan jelas (biasanya dibuatkan oleh PEMDA setempat yang mengurus perizinan bangunan).

Papan nama pproyek ini memuat nama proyek, lokasi proyek, peraturan bangunan (batas ketentuan pendirian struktur utama banguan dari jalan yang berupa GSB dengan lebar jalannya), SRAH, PHN, NOPUT, dan tanggal perizinan.

4.2 Pekerjaan Tanah Pondasi

(6)

Pekerjaan tanah pondasi dilakuakan setelah semua pekerjaan persiapan sepeti poin-poin yang sudah dijelaskan di atas dilaksanakan.

Pekerjaan tanah pondasi adalah persiapan media kerja sebelum pekerjaan pondasi. Pekerjaan tanah ini meliputi;

a. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

Pada pekerjaan galian tanah pondasi di proyek ini menggunakan 2 (dua) metode yaitu dengan pengerjaan manual untuk pondasi batu kali dan alat bantu cross/ strauszan pondasi strausz. Galian tanah pondasi adalah sleuf/ alur tanah tempat meletakan pondasi. Kemiringan galian tanah pondasi tergantung pada struktur tanah, apakah tanah itu berupa tanah bercampur pasir, tanah cadas, atau tanah lempung. Dalamnya galian tanah pondasi ditentukan oleh kedalaman dari tanah padat dengan daya dukung yang kuat dari tanah di lokasi.

b. Pekerjaan Urugan/ Timbunan Kembali Tanah Galian

Urugan/ timbunan kembali tanah galaian adalah untuk mengisi sleuf/ alur yang tidak terisi oleh pondasi. Pengisian dilaksanakan setelah pondasi mengeras dan diisi lapisan demi lapisan sampai padat, hingga tiadak ada penurunan dan penyusutan lagi. Biasanya tanah untuk urugan/ timbunan diambil ¼ dari galian tanah.

4.3 Pekerjaan Pondasi

Pondasi adalah suatu konstruksi yang befungsi untuk memikul beban bangunan termasuk berat pondasi sendiri, eneruskan dan membagi rata beban ke atas lapisan tanah keras. Dalam proyek ini ada 2 (dua) jenis pondasi yang digunakan yaitu Pondasi batu kali dan pondasi strausz. Berikut ini adalah penjelasan tentang pekerjaan 2 (dua) pondasi tersebut.

4. 3.1Pekerjaan Pondasi Batu Kali

(7)

Pada pekerjaan ini ada beberapa item pekerjaan yang terlebih dahulu harus dilakukan, item-item tersebut adalah;

a. Urugan Pasir Bawah Pondasi

Urugan pasir bawah pondasi dilakukan guna untuk perbaikan dan perataan tanah. Pasir urug disiram dengan air sampai padat. Lapisan pasir urug ini berfungsi sebagai lapisan dasar aanstamping batu kali.

b. Aanstamping Batu Kali

Aanstamping batu kali ini adalah batu yang disusun sedemikian rupa, setebal 20 cm. disiram dengan pasir dan air sampai padat, dan celah-celah batu terisi semua. Lebar aanstamping tergantung pada lebar pondasi, ditambah 20 cm di sisi kanan-kiri pondasi.

c. Pasangan Pondasi Batu Kali

Pondasi bangunan harus diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban hidup, beban mati, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi, dan air hujan. Pondasi tidak boleh turun setempat- setempat atau tidak ada siar terpisah. Selain itu dasar pondasi harus langsung terletak di atas lapisan tanah padat atau di bawah lapisan- lapisan tanah yang masih terpengaruh oleh iklim.

4. 3.2 Pondasi Strausz

Pondasi strausz adalah pondasi tiang beton bertulang yang dicor setempat. Besarnya irisan ± Ø 20 cm, Ø 25 cm, Ø 30 cm, tulangan terdiri dari tulangan pokok dan tulangan spiral. Pondasi strausz saling berhubungan atau diikat sloof penghubung atau pengikat. Bagian atas dari pondasi strausz di pasang poer untuk pondasi yang memikul kolom utama dan sloof untuk pondasi yang memikul tembok.

Pelaksanaan pekerjaan pondasi strausz di tempat-tempat sesuai pada gambar kerja, dibor lubang-lubang sesuai dengan diameter tiang strausz. Pengeboran dilakukan sampai mencapai tanah keras sesuai

(8)

hasil sondir. Sementara pengeboran berlangsung, penulangan disiapkan di luar. Panjang tulangan pokok dilebihkan untuk stek masuk poer atau sloof. Kemudian, masukan tulangan dan adukan pengisi pertama yang ditumbuk agar ujung bawah pondasi melebar. Masukan adukan-adukan berikutnya sampai mencapai tinggi sisi di bawah poer atau sloof. Kayu cetakan atau acuan dam tulangan untuk poer dan sloof dipasang, kemudian dicor dimana stek untuk stek untuk kolom utama sudah terpasang.

4.4 Pekerjaan Struktur

Pada pekerjaan ini ada beberapa item pekerjaan yang dilaksanakan, item-item tersebut adalah;

4.4.1 Pekerjaan Tie Beam

Tie beam berfungsi untuk mengikat beban antara kolom yang satu dan kolom yang lain.

4.4.2 Pekerjaan Beton Sloof

Agar dinding pada bangunan tidak menjadi satu dan lebih tahan terhadap gempa, di bagian bawah dinding dipasang beton sloof. Tempat yang paling baik untuk beton sloof adalah tepat di atas muka lantai bangunan. Akan tetapi, jka ditempatkan pada ketinggian tersebut, beton sloof akan terpotong di bagian pintu. Berhubungan dengan itu, beton sloof ditempatkan di bawah muka lantai.

4.4.3 Pekerjaan Kolom

Kolom adalah komponen struktur bangunan utama yang berfungsi menjaga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang. Dasar pendimensian kolom harus menurut hasil perhitungan

(9)

pembebanan dan tidak boleh lebih kecil dari ukuran balok. Pekerjaan kolom terdiri dari dua bagian, yaitu;

a. Kolom utama

Kolom utama adalah struktur utama pada bangunan. Kolom ini di buat menerus ke atas, dan dimensinya lebih besar dari sloof, ring balk.

b. Kolom Praktis

Kolom praktis adalah struktur pembantu yang berfungsi mebantu beban yang di salurkan oleh kolom utama dan sebagai pengikat dinding yang memiliki penampang panjang dengan kolom utama yang berjauhan (lebih dari 3 meter)

4.4.4 Pekerjaan Ring Balok

Sama halnya dengan beton sloof ring balok memiliki fungsi yang sama, perbedaanya hanya di peletakan dan dimensinya. Ring balok ditempatkan di atas kusen pintu dan jendela, dengan dimensi lebar sama dengan lebar dinding dan tebalnya ± 20 cm.

4.4.5 Balok Kongsol dan Pelat Lantai

Proses pengerjaan balok kongsol dan pelat lantai tidak jauh berbeda dengan pekerjaan kolom, kedua pekerjaan ini biasanya di satukan karena pekerjaannya bersamaan dari medianya.

4.5 Pekerjaan Arsitektur

Pada pekerjaan ini ada beberapa item pekerjaan yang dilaksanakan, item-item tersebut adalah;

4.5.1 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata

Pasangan dinding bata atau tembok adalah pasangan konstruksi yang terdiri dari unsur-unsur bata yang disusun satu di atas yang lain menurut aturan tertentu dan diikat dengan adukan atau spasi. Tebal

(10)

tembok yang memikul beban dibuat tebal 1 (satu) bata atau lebih, sedangkan untuk tembok yang tidak memikul beban dibuat dengan tebal ½ bata. Dalam hal tembok yang tidak memikul beban, beban atap/

kap dipikul oleh kolom-kolom dari bata.

Namun pada pembangunan masa sekarang yang modern, banyak diterapkan konstruksi-konstruksi dengan tebal tembok ½ bata yang diperkuat dengan kolom-kolom praktis, sloof, dan ring balok sebagai penguat tembok. Seperti konstruksi tembok yang di terapkan pada pembangunan Ruko Setiabudhi – Bandung ini.

Gambar 4.1 Pekerjaan pasangan dinding bata press

4.5.2 Pekerjaan Plesteran dan Acian

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, penyiapan tempat yang akan diplester dan diaci. Pekerjaan plesteran dan acian ini dilakuakan guna merapatkan pasangan tembok yang tidak rapat benar, mencegah dan melindungi dinding kerusakan pada permukaan dinding yang diakibatkan oleh iklim.

(11)

Gambar 4.2 Pekerjaan plesteran dan acian dinding

4.5.3 Pekerjaan Lantai dan Dinding dengan Keramik

Pekerjaan lantai ini terdiri dari pekerjaan lantai kerja, urugan pasir dan lapisan dasar pemasangan keramik. Untuk pemilihan jenis dan ukuran keramik sesuai dengan gambar kerja. Dan untuk lubang-lubang saluran air kotor yang melewati lantai sudah dipersiapkan terlebih dahulu pada saat galian pile cap dan tie beam. Ini dimaksudkan agar tidak dilakukan penggalian kembali pada lantai yang membutuhkan lubang untuk saluran.

Gambar 4.3 Pekerjaan lantai

Gambar 4.4 Pekerjaan lantai dengan keramik

(12)

Gambar 4.5 Pekerjaan dinding dengan keramik

4.5.4 Pekerjaan Plafond

Untuk pekerjaan plafond digunakan material jenis Gypsum. Pada pelaksanaannya, semua rangka langit-langit dipasang dengan dimensinya sesuai dengan gambar kerja. Selain itu bagian-bagian rangka harus saling bersambungan dengan seksama dan struktur keseluruhannya harus merupakan penopang yang baik dan kokoh pada tembok.

Gambar 4.6 Pekerjaan kerangka plafond

Gambar 4.7 Pekerjaan penutup plafond

(13)

4.5.5 Pekerjaan Water Proofing

Pekerjaan water proofing adalah pekerjaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kebocoran-kebocoran beton akibat air. Bagian yang dilapisi dengan menggunakan waterproofing adalah dinding WC, talang air, dan dak beton.

Gambar 4.8 Pekerjaan water proofing 4.5.6 Pekerjaan Kusen

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pintu, jendela, dan hardware (penggantung). Untuk pekerjaan kusen yang menggunakan aluminium, dipilih jenis dan merk aluminium yang sesuai dengan gambar kerja.

Kusen-kusen aluminium menempel pada dinding dengan paku berulir (Screw) seperti pada gambar kerja. Kusen-kusen yang bertemu dengan kolom beton dapat dipasang sekrup-sekrup yang digalvanis kedalam blok-blok kayu tersebut. Sedangkan untuk semua permukaan vertikal yang bersambungan dengan dinding atau kolom dapat diberi alur-alur adukan.

(14)

Gambar 4.9 Pekerjaan kusen aluminium

Gambar 4.10 Pekerjaan daun pintu panil 4.5.7 Pekerjaan Pengecatan

Perkerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pelaksanaan pekerjaan pengecatan, pengecatan besi yang diekspos, dinding, kolom dan balok beton yang di ekpos, plafond, dan kayu.

Gambar 4.11 Pekerjaan penecatan 4.6 Pekerjaan Kelistrikan

(15)

Ruang lingkup pekerjaan:

• Pengadaan dan pemasangan jaringan panel distribusi utama, panel -panel distribusi tenaga dan penerangan

• Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan, lampu, saklar, stop kontak.

Gambar 4.12 Pekerjaan kelistrikan

4.7 Pekerjaan Sanitair

Pekerjaan sanitair meliputi pengadaan distribusi air bersih (reservoir), saluran pembuangan air kotor, septic tank, sumur resapan, bak kontrol dan pengadaan fixture serta pengujian.

4.7.1 Pekerjaan Sanitair Air Bersih

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan pemipaan air bersih termasuk semua kelengkapan sepanjang pipa (sambungan pipa, elbow, tee, reducer, valve-valve dan lain sebagainya). Peraturan yang digunakan dalam pekerjaan ini antara lain:

• Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi air.

• Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik penyehatan Dit. Cipta Karya Dep. PUTL.

• Pemeriksaan umum untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan (PUBI) 1982.

• Peraturan Beton Indonesia (PN-BI-2/1971), tentang penggunaan tenaga harian, mingguan, bulanan dan borongan.

(16)

Gambar 4.13 Pekerjaan sanitair air bersih 4.7.2 Pekerjaan Sanitair Air Kotor

Pekejaan ini meliputi : pengadaan dan pemasangan pemipaan air kotor termasuk semua kelengkapannya sepanjang jalur pipa (sambungan pipa, elbow, tee, reducer, valve-valve, klem/penyangga pipa, dan lain-lain. Selain itu juga pengadaan dan pemasangan unit tangki septic, bak-bak control dan bidang resapan. Jenis bahan yang dipakai untuk menerima air kotor/bekas dari WC peratusan dan plumbing fixtures lainnya adalah PVC.

Gambar 4.14 Pekerjaan sanitair air kotor

4.8 Pekerjaan Penutup Atap

Pada proyek pembangunan Ruko Setiabudhi ini pekerjaan pengadaan dan pemasangan atap lengkap dengan aksesorisnya, adapun jenis pekerjaan berupa:

• Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap Zincalume

• Pekerjaan Aluminium Voil

(17)

• Pekerjaan Penulangan Plat Atap

• Pekerjaan Pengecoran Plat Atap

Gambar 4.15 Pekerjaan rangka atap zincalume

Gambar 4.16 Pekerjaan penutup atap alumunium voil

Gambar 4.17 Pekerjaan penulangan penutup atap dak beton

Gambar

Tabel 4.2 Posisi lingkup pekerjaan selama proses pengamatan lapangan  dalam keseruruhan proyek pembangunan “Ruko Setiabudhi - Bandung”
Gambar 4.1  Pekerjaan pasangan dinding bata press
Gambar 4.2  Pekerjaan plesteran dan acian dinding
Gambar 4.5 Pekerjaan dinding dengan keramik
+6

Referensi

Dokumen terkait

Bisa pula dikatakan bahwa ketika sebuah negara secara langsung bertanggungjawab dalam membuat kondisi negara lain tidak layak ditinggali, misalnya melalui invasi

Dengan demikian siswa SD dengan disposisi matematis rendah memiliki tingkat kreativitas 0 atau tidak kreatif dalam memecahkan masalah matematika. Untuk itu diperlukan suatu

Tesis ini merupakan prasayarat untuk memperoleh gelar Magister Sains Ilmu Administrasi Kekhususan Administrasi dan Kebijakan Perpajakan pada Program Pascasarjana Fakultas Ilmu

Dari penelusuran kepustakaan yang Penulis lakukan diperoleh data bahwa beberapa penelitian di atas menggunakan keadilan, kepastian hukum dan kemanfataan sebagai

Selain itu, Involuntary childless juga bisa disebabkan peran dalam lingkungan sosial, dimana pasangan suami istri tidak dapat memiliki anak karena tuntutan peran sosial yang

Lingkup dari penelitian ini adalah terbatas pada pembuatan panduan kerja audit sistem informasi pada perusahaan jasa layanan hosting yang mengacu pada standar C OBI T

Ang tunay na tunguhin ng lipunan ay ang kabutihan ng komunidad na nararapat bumalik sa lahat ng indibidwal tunguhin ng lipunan ay ang kabutihan ng komunidad na nararapat bumalik

•   Steady flow : di suatu ''k dalam aliran, 'dak ada yang berubah terhadap waktu; kecepatan di ''k itu konstan terhadap waktu. •   Vektor kecepatan selalu berimpit