• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Di zaman penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan Kantor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Di zaman penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan Kantor"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

2.1 Sejarah Umum KPP Pratama Medan Timur

Di zaman penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan Kantor Belasting dan kemudian berubah menjadi Kantor Inspeksi Keuangan (setelah merdeka) yang kemudian berubah menjadi Kantor Inspeksi Pajak yang induk organisasinya Direktorat Jendral Pajak Departemen Keuangan RI. Tahun 1976 di Sumatera Utara berdiri 3 (tiga) Kantor Inspeksi Pajak yaitu :

1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan 2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara 3. Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat maka dirasakan perlu adanya tambahan kantor untuk melayani masyarakat di dalam membayar pajak. Oleh sebab itu didirikan Kantor Inspeksi Pajak Medan Timur (sekarang KPP Pratama Medan Timur dan KPP Pratama Medan Kota).

Selanjutnya untuk lebih memantapkan nilai pelayanannya kepada masyarakat, maka berdasarkan Kep. Menkeu RI tanggal 25 Maret 1989 N0. 267/KMK.01/1989, telah diadakan perubahan yang telah menyeluruh pada Direktorat Jendral Pajak yang mencakup reorganisasi Kantor Inspeksi Pajak (KIP) diganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Dan juga dibentuk Kantor Pelayanan PBB.

Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur didirikan pada tanggal 1 April 1994 berdasarkan keputusan Menkeu No. Kep.-758/KMK.01/1993 tanggal 3 Agustus 1993. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur merupakan pemekaran dari tiga Kantor Pelayanan Pajak yaitu :

(2)

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan

Terhitung mulai 1 April 1994 Kantor Pelayan Pajak berubah menjadi 4 (empat) wilayah kerja yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat dan, 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai

Secara bertahap sejak tahun 2002, Kantor Pelayanan Pajak telah mengalami modernisasi sistem dan stuktur organisasi menjadi instansi yang berorientasi pada fungsi, bukan lagi pada jenis pajak. Kantor Pelayanan Pajak modern juga merupakan penggabungan dari Kantor Pelayanan Pajak konvensional dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak. Pada tahun 2002 tersebut, dibentuk 2 KPP Wajib Pajak Besar atau LTO (Large Tax Office). KPP ini menangani 300 WP Badan Terbesar di seluruh Indonesia dan hanya mengadministrasikan jenis pajak PPh dan PPN.

Pada tahun 2003 dibentuk 10 KPP Khusus yang antara lain : 1. KPP BUMN

2. Perusahaan PMA

3. WP Badan dan Orang Asing 4. Perusahaan Masuk Bursa

Kemudian pada tahun 2004 dibentuk pula KPP Madya atau MTO (Medium Tax Office).

Sedangkan KPP Modern yang menangani WP terbanyak adalah KPP Pratama atau STO (Small Tax Office).

(3)

KPP Pratama baru dibentuk pada tahun 2006 s.d 2008. Perbedaan utama antara KPP STO dengan KPP LTO maupun KPP MTO antara lain adalah dengan adanya Seksi Ekstensifikasi pada KPP STO, sehingga dapat dikatakan pula KPP STO merupakan ujung tombak bagi Direktorat Jendaral Pajak (DJP) untuk menambah rasio perpajakan di Indonesia.

Kantor Pelayanan Pajak Modern terbagi dalam 3 (tiga) jenis yaitu : a. Kantor Pelayanan Pajak Besar

b. Kantor Pelayanan Pajak Madya c. Kantor Pelayan Pajak Pratama

Dengan dibentuknya KPP Pratama maka Kantor Pelayanan Pajak di Kotamadya Medan menjadi 7 (tujuh) KPP yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan, dengan ruang lingkup meliputi daerah : a. Kecamatan Medan Deli

b. Kecamatan Medan Labuhan c. Kecamatan Medan Belawan d. Kecamatan Medan Marelan

2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, dengan ruang lingkup meliputi daerah:

a. Kecamatan Medan Tembung b. Kecamatan Medan Timur c. Kecamatan Medan Perjuangan

3. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota, dengan ruang lingkup meliputi daerah : a. Kecamatan Medan Kota

b. Kecamatan Medan Amplas c. Kecamatan Medan Area d. Kecamatan Medan Denai

(4)

4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dengan ruang lingkup meliputi daerah : a. Kecamatan Medan Maimun

b. Kecamatan Medan Baru c. Kecamatan Medan Selayang d. Kecamatan Medan Tuntungan e. Kecamatan Medan Polonia f. Kecamatan Medan Johor

5. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, dengan ruang lingkup meliputi daerah : a. Kecamatan Medan Helvetia

b. Kecamatan Medan Sunggal c. Kecamatan Medan Petisah

6. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Binjai, dengan ruang lingkup meliputi daerah : a. Kota Binjai

b. Kabupaten Langkat

7. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, dengan ruang lingkup daerah meliputi : a. Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Kantor Pelayan Pajak Medan Timur dimekarkan menjadi dua Kantor Pelayanan Pajak yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

2.2 Ruang Lingkup Wilayah Kerja KPP Pratama Medan Timur

Adapun Ruang lingkup Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah sebagai berikut :

a. Kecamatan Medan Tembung

(5)

b. Kecamatan Medan Timur c. Kecamatan Medan Perjuangan

2.3 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Kantor Pelayanan Pajak dipimpin oleh seorang kepala kantor yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan dalam daerah wewenangnya berdasarkan teknis yang ditetapkan Direktur Jenderal Pajak. Secara umum tugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama meliputi :

1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan,

2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,

3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya,

4. Penyuluhan perpajakan,

5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, 6. Pelaksanaan Ekstensifikasi,

7. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak, 8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak

9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, 10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan,

11. Pelaksanaan Intensifikasi, 12. Pembetulan ketetapan pajak,

(6)

13. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan,

14. Pelaksanaan administrasi kantor.

Adapun struktur organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah struktur organisasi linier dan staf yang berada dibawah seorang koordinasi Kepala Kantor Wilayah I Direktorat Jendral Pajak Sumatera Utara, dimana seluruh pegawainya adalah Pegawai Negeri Sipil dibawah naungan Departemen Keuangan RI.

Kantor Pelayanan Pajak dapat digolongkan menjadi 2 (dua) tipe, yaitu tipe A dan tipe B.

Kantor Pelayanan Pajak tipe A merupakan Kantor Pelayanan yang tergolong dalam skala besar, yang biasanya di ibukota propinsi sedangkan KPP tipe B merupakan Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya tidak melebihi dari wilayah kerja Kantor pelayanan Pajak tipe A, biasanya berada di kotamadya dan kabupaten, jadi berdasarkan wilayah diatas maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dapat digolongkan KPP tipe A karena wilayahnya berkedudukan di ibukota Propinsi Sumatera Utara.

Namun berdasarkan SK. Menkeu RI No.162/KMK.01/1997 tanggal 10 April 1997 tentang peningkatan KPP tipe B menjadi tipe A,sehingga dengan adanya surat keputusan itu KPP tipe B tidak ada lagi di kantor wilayah I Dirjen Pajak Sumbagut.

Berdasarkan SK. Menkeu RI No. 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 tentang susunan organisasi Departemen Keuangan, maka tipe A terdiri dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur, membawahi 1 sub bagian, 8 seksi, 1 kantor penyuluhan ditambah kelompok tenaga fungsional (yang berada diluar struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak) yakni terdiri dari:

1. Sub Bagian Tata Usaha (TU)

2. Seksi Tata Usaha dan Perpajakan (TUP)

(7)

3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) 4. Seksi Pajak Penghasilan Orang Pribadi 5. Seksi Pajak Penghasilan Badan

6. Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan

7. Seksi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya 8. Seksi Penagihan

9. Seksi Penerimaan dan Keberatan

10. Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan

Namun setelah adanya modernisasi perpajakan tahun 2006 Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama terbagi menjadi beberapa seksi yaitu :

1. Subbagian Umum

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3. Seksi Pelayanan

4. Seksi Penagihan 5. Seksi Pemeriksaan

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV 11. Kelompok Jabatan Fungsional

(8)

2.4 Bidang-Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 2.4.1 Sub Bagian Umum (Subbag. Umum)

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan Tata Usaha, Kepegawaian, Keuangan dan Rumah Tangga. Sub Bagian Umum membawahi 3 (tiga) Koordinator Pelaksana yaitu :

1. Koordinator Pelaksana Tata Usaha dan Kepegawaian 2. Koordinator Pelaksana Keuangan

3. Koordinator Rumah Tangga

2.4.2 Seksi Pengolahan Data dan Informasi (Seksi PDI)

Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan, urusan pengolahan data dan informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi Wajib Pajak.

Seksi Pengolahan Data dan Informasi membawahi 3 (tiga) koordinator pelaksana yaitu : 1. Koordinator Pelaksana PDI I, bertugas untuk melaksanakan pengolahan data keluaran

dan masukan

2. Koordinator Pelaksana PDI II, bertugas untuk melaksanakan pegolahan data dan menyajikan informasi perpajakan.

3. Koordinator Pelaksana PDI III, bertugas untuk melaksanakan penggalian potensi perpajakan, ekstensifikasi wajib pajak dan membuat monografi perpajakan.

2.4.3 Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan

(9)

registrasi Wajib Pajak, serta melakukan kerja sama perpajakan. Seksi Pelayanan membawahi 3 (tiga) koordinator pelaksana yaitu :

1. Koordinator Pelaksana Pelayanan Terpadu 2. Koordinator Pelaksana Surat Pemberitahuan 3. Koordinator Penyuluhan Perpajakan

2.4.4 Seksi Penagihan

Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

Seksi Penagihan membawahi 2 (dua) Koordinator Pelaksana yaitu : 1. Koordinator Pelaksana Tata Usaha Piutang Pajak.

2. Koordinator Pelaksana Penagihan Aktif.

2.4.5 Seksi Pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 426/PM.1/2007 tentang Uraian Jabatan Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak mengatur :

“Uraian tugas dan kegiatan Kepala Seksi Pemeriksaan antara lain menyususn Daftar Nominatif dan atau Lembar Pemeriksaan Wajib Pajak yang akan diperiksa, membuat usulan pembatalan Daftar Nominatif dan atau Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP2) Wajib Pajak yang akan diperiksa, dan menerbitkan dan menyalurkan Surat Perintah

(10)

Pemeriksaan Pajak (SP3), Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak dan Surat Pemanggilan Pemeriksaan Pajak”.

2.4.6 Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 426/PM.1/2007 tentang Uraian Jabatan Instansi Vertikal Direktoral Jenderal Pajak mengatur :

“Uraian tugas dan kegiatan Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan antara lain melaksanakan penerbitan dan penatausahaan Surat Himbauan NPWP dan atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), menyusun Daftar Nominatif Wajib Pajak yang akan dilakukan pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka pemberian NPWP dan atau pengukuhan PKP secara jabatan, dan membimbing pelaksanaan dan penatausahaan pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka pemberian NPWP dan atau pengukuhan PKP secara jabatan”.

2.4.7 Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan Dan Konsultasi IV, masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan / himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak, usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan dan melakukan evaluasi hasil banding.

(11)

2.4.8 Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala KPP Pratama yang bersangkutan. Adapun jumlah Jabatan Fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.5 Deskripsi Kerja KPP Pratama Medan Timur 2.5.1 Sub. Bagian Umum

Sub. Bagian Umum mempunyai prosedur standar kerja sebagai berikut : a. Penerimaan dokumen di KPP

b. Pemrosesan dan penetausahaan dokumen masuk

c. Pelaksanaan pelantikan, sumpah dan serah terima jabatan serta pengambilan sumpah Pegawai Negeri Sipil (PNS)

d. Pelaksanaan pembayaran tagihan melalui mekanisme langsung kepada rekanan

e. Pemusnahan dokumen, penyusunan laporan berkala KPP dan pembuatan laporan tahunan.

f. Penyusunan tanggapan/tindak lanjut terhadap Surat Hasil Pemeriksaan (SHP)/Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Itjen Depkeu/BPK/BPKP/Unit Fungsional Pemeriksa Lainnya dan lain-lain.

2.5.2 Seksi Pengolahan Data dan Infomasi

Adapun prosedur standar kerja Seksi Pengolahan Data dan Informasi adalah :

a. Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan

b. Penatausahaan penerimaan PBB Non Elektronik

(12)

c. Pemrosesan dan Penatausahaan dokumen masuk di Seksi PDI

d. Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan dikirim ke Kantor Pelayanan Pajak lain e. Pembentukan dan pemanfaatan Bank Data dan lain-lain.

2.5.3 Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai prosedur standar kerja sebagai berikut :

a. Penatausahaan surat, dokumen, dan laporan wajib pajak pada Tempat Pelayanan Terpadu (TPT)

b. Penyelesaian pemindahan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) lama dan baru c. Penyelesaian permohonan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)

d. Pendaftaran dan pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

e. Penyelesaian permohonan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh f. Penerbitan Surat Teguran penyampaian SPT Masa dan SPT Tahunan PPh

g. Pelaksanaan pemenuhan permintaan konfirmasi dan klarifikasi dan lain-lain.

2.5.4 Seksi Penagihan

Seksi penagihan mempunyai prosedur standar kerja :

a. Pemrosesan dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi Penagihan

b. Penatausahaan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak (STP) beserta bukti pembayarannya

c. Penyelesaian Usulan Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak

d. Penerbitan STP Bunga Penagihan, Surat Teguran Penagihan, Surat Paksa dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) serta Surat Keputusan Pencabutan Sita

e. Pembuatan Usulan Pencegahan dan Penyanderaan terhadap wajib pajak tertentu dan lain- lain

2.5.5 Seksi Pemeriksaan

(13)

Seksi Pemeriksaan mempunyai prosedur standar kerja sebagai berikut : a. Penyelesaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Lebih Bayar

b. Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penjualan Barang Mewah

c. Penatausahaan Laporan Pemeriksaan Pajak dan Nota Penghitungan

d. Pengamatan KPP, pemeriksaan kantor, pemeriksaan lapangan dan penyelesaian Usulan Pemeriksaan dan lain-lain.

2.5.6 Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Adapun prosedur standar kerja Seksi Ekstensifikasi Perpajakan di KPP adalah sebagai berikut :

a. Pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor maupun lapangan b. Penerbitan Surat Himbauan untuk ber-NPWP

c. Pencarian data potensi perpajakan dalam rangka pembuatan Monografi Fiskal

d. Penyelesaian Permohonan Penundaan Pengembalian SPOP dan mutasi sebagian atau seluruhnya objek dan subjek pajak PBB

e. Penerbitan daftar nominatif untuk usulan SP3 PSL Ekstensifikasi dan lain-lain 2.5.7 Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Seksi Pengawasan dan Konsultasi mempunyai prosedur standar kerja sebagai berikut : a. Penyelesaian permohonan penggunaan nilai buku dalam rangka penggabungan usaha,

pengambilalihan usaha, atau pemekaran usaha

b. Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) dan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)

c. Penyelesaian Permohonan Pembetulan Ketetapan Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di KPP

(14)

d. Penyelesaian Permohonan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi PBB di KPP

e. Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemotongan PPh atas Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto SBI yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan

f. Pembuatan Surat Pemberitahuan perubahan besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 (Dinamisasi) dan lain-lain.

2.5.8 Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala KPP Pratama yang bersangkutan.

Setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah, Kepala KPP, Kepala KPPBB, atau Kepala Karikpa yang bersangkutan.

2.5.9 Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)

KP2KP mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan, penyuluhan, dan konsultasi perpajakan kepada masyarakat serta membantu Kantor Pelayanan Pajak Pratama dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. KP2KP adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama.

Dalam melaksanakan tugasnya KP2KP menyelenggarakan fungsi :

(15)

a. Pelaksanaan penyuluhan, sosialisasi, dan pelayanan konsultasi perpajakan kepada masyarakat,

b. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, c. Bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak,

d. Pemberian pelayanan kepada masyarakat di bidang perpajakan dalam rangka membantu Kantor Pelayana Pajak Pratama,

e. Pelaksanaan administrasi kantor KP2KP terdiri dari :

1. Petugas Tata Usaha

2. Kelompok Jabatan Fungsional

Referensi

Dokumen terkait

 Pendataan secara berkala terhadap peralatan listrik yang masih digunakan pada tiap gedung sehingga penelitian mengenai pemakaian energi listrik di ITS dapat

Paket komprehensif dari data toksikologi dan lingkungan untuk bahan aktif produk ini harus di submit kepada badan kesehatan lingkungan dengan perijinan yang telah di evaluasi oleh

Laba usaha meningkat jadi Rp1,85 miliar naik dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp1,66 miliar dan laba sebelum pajak serta laba bersih tercatat sama yakni Rp1,85 miliar naik dari

Model ini dibangun berdasarkan peristiwa adveksi dan difusi-dispersi pada suatu perairan serta proses nitrifikasi tahap pertama pada siklus nitrogen yaitu

Selama kami melaksanakan KKN di lokasi tersebut, saya dan teman-teman dapat menyimpulkan bahwa Desa Sukamanah adalah desa yang aman, warganya juga sangat ramah,

Hasil penelitian memperlihatkan computer anxiety (anticipation dan fear) dan computer attitude (optimism, pessimism, dan intimidation) secara simultan berpengaruh signifikan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi cerita wayang Bima Bungkus dan Nggoleki Gung Susuhe Angin melalui strategi Active

Produktivitas suatu ternak tergantung pada faktor genetik dan lingkungan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui polimorfisme protein hemoglobin darah ayam