No. Dok. : DP 7.1 - 11 Edisi : A No. Revisi : 1 Dilarang menggandakan dokumen ini baik sebagian maupun keseluruhannya dalam bentuk apapun
DOKUMEN PENDUKUNG SKEMA SERTIFIKASI MINYAK GORENG SAWIT
SNI 7709 : 2012
Depok, 21 April 2017 Disahkan oleh,
Nurhayati Syarief
General Manager
TAHAP I : SELEKSI
1. Permohonan Sesuai Persyaratan Permohonan Sertifikat Produk Dalam Negeri ─ DP 7.2-2.a atau Luar Negeri ─ DP 7.2-3.a
2. Tipe Sertifikasi Tipe 5 3. Sistem Manajemen Mutu
yang diterapkan
SNI ISO 9001 : 2008 atau revisinya dan CPPOB (produsen dalam negeri) atau GMP (produsen luar negeri);
SNI 22000 : 2009 atau revisinya; atau
Sistem Manajemen terkait Pangan lainnya yang diakui 4. Petugas Pengambil Contoh Memahami Cara Pengambilan Contoh yang tercantum dalam :
SNI 19-0429-1989 ─ Petunjuk Pengambilan Contoh Cairan dan Semi Padat
SNI 19-0428-1989 ─ Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan 5. Cara Pengambilan Contoh Sesuai Prosedur Pengambilan Contoh ─ PB 7.4
Sesuai Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Industri Agro No. 30/IA/PER/6/2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberlakuan SNI Minyak Goreng Sawit Secara Wajib ─ Bab 4 Butir b Tahap I No. 5
Contoh yang diambil dari titik akhir aliran produksi atau gudang produksi secara acak
6. Jumlah Contoh Sesuai Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Industri Agro No. 30/IA/PER/6/2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberlakuan SNI Minyak Goreng Sawit Secara Wajib ─ Bab 4 Butir b Tahap I No. 5
Contoh uji dikelompokkan berdasarkan jenis kemasan : - Logam (Kaleng)
- Non Logam (plastik, jerigen, kaca, dll)
Diambil contoh uji sebanyak 3 (tiga) paket contoh dengan komposisi :
- 1 (satu) paket untuk arsip perusahaan;
- 1 (satu) paket untuk arsip laboratorium; dan - 1 (satu) paket untuk diuji oleh laboratorium uji
7. Laboratorium Uji yang digunakan
Laboratorium yang ditunjuk oleh Menteri Perindustrian, atau
Laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN atau memiliki MRA dengan KAN dengan ruang lingkup minyak goreng sawit
TAHAP II : DETERMINASI 1. Tinjauan Permohonan / Audit
Kecukupan
Sesuai Prosedur Proses Sertifikasi ─ PB 7.0
Dilakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen Sistem Manajemen dan daftar peralatan produksi
Dilakukan tinjauan permohonan
2. Audit Lapangan Sesuai Prosedur Proses Sertifikasi ─ PB 7.0
Tim Auditor Auditor memastikan rencana audit dan rencana pengambilan contoh yang disiapkan oleh Petugas Pengambilan Contoh
Auditor memverifikasi lapangan terhadap penerapan CPPOB / GMP
Auditor Memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001; atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000; atau Sistem Manajemen terkait Pangan lainnya
Auditor yang melakukan audit pada titik kritis harus memiliki pemahaman terkait produk minyak goreng sawit
Jika tidak ada Auditor yang memiliki bidang keahlian produk makanan dan minuman, maka harus menggunakan Tenaga Ahli yang memiliki bidang keahlian produk minyak goreng sawit
Area yang diaudit Jika telah memiliki Sertifikat SMM SNI ISO 9001, atau SMKP SNI ISO 22000 atau Sistem Manajemen terkait Pangan dari Lembaga Sertifikasi yang telah terakreditasi KAN / PAC / IAF ─
Audit dilakukan pada titik / elemen kritis dan apabila diperlukan, klausul di dalam SNI ISO 9001 atau Sistem Manajemen terkait Pangan lainnya dapat dilakukan audit
Jika belum memiliki Sertifikat atau sebatas Surat Pernyataan Diri telah menerapkan SMM SNI ISO 9001 atau Sistem Manajemen terkait Pangan lainnya ─
Dilakukan untuk semua persyaratan SNI ISO 9001 atau SNI ISO 22000. Untuk yang menerapkan SNI ISO 9001 : 2008 atau revisinya dilakukan verifikasi penerapan CPPOB atau GMP
Titik kritis yang harus diperhatikan
Refinary, Fraksinasi, Mixing dan Filling
Bahan baku Trigliserida minyak sawit dengan atau tanpa perubahan kimiawi yang telah dipurifikasi dan difortifikasi Vit. A (20 IU)
3. Laporan Audit Sesuai Prosedur Proses Sertifikasi ─ PB 7.0 4. Pelaksanaan Pengambilan
Contoh
Sesuai Prosedur Pengambilan Contoh ─ PB 7.4
Sesuai Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Industri Agro No. 30/IA/PER/6/2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberlakuan SNI Minyak Goreng Sawit Secara Wajib ─ Bab 4 Butir b Tahap I No. 5 yang dilengkapi dengan Rencana Pengambilan Contoh ─ FR 7.4.9.a, Berita Acara Pengambilan Contoh ─ FR 7.4.9.b dan Label Contoh ─ FR 7.4.9.c
Contoh yang diambil dari titik akhir aliran produksi atau gudang produksi secara acak
5. Pengujian Contoh Dilakukan sesuai dengan SNI 7709 : 2012 Pasal 7
Jika ada parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang untuk parameter tersebut maksimal 3 kali pengujian.
Apabila sampai 3 kali pengujian ulang masih belum memenuhi syarat, maka proses sertifikasi dihentikan
6. Laporan Hasil Uji Laporan Hasil Uji diterbitkan oleh Laboratorium Uji yang terakreditasi sesuai ISO / IEC 17025 : 2005
Mencantumkan kesesuaian atau ketidaksesuaian dalam pemenuhan SNI 7709 : 2012
TAHAP III : EVALUASI DAN KEPUTUSAN 1. Tinjauan terhadap Laporan /
Berita Acara Pengambilan Contoh, Laporan Audit dan Laporan Hasil Uji dilakukan oleh Panitia Teknis.
Panitia Teknis ditunjuk oleh General Manager LSPro AGS
Panitia Teknis terdiri dari satu atau lebih personil yang memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001; atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan SNI ISO 22000; atau Sistem Manajemen terkait Pangan lainnya yang diakui dan produk minyak goreng sawit
Rapat Tinjauan Panitia Teknis dan cara mengambil keputusan mengacu pada Prosedur Proses Sertifikasi ─ PB 7.0
2. Keputusan Sertifikasi Sesuai Prosedur Proses Sertifikasi ─ PB 7.0 TAHAP IV : LISENSI
1. Penerbitan SPPT-SNI General Manager LSPro AGS menerbitkan SPPT SNI untuk produk yang memenuhi persyaratan sesuai keputusan dari hasil tinjauan 2. Penggunaan Lisensi Sesuai Ketentuan dan Tata Cara Penggunaan Tanda Kesesuaian SNI
─ DP 7.2-5 TAHAP V : SURVEILAN
1. Audit Sesuai Prosedur Proses Sertifikasi ─ PB 7.0
Dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun
Jika telah memiliki Sertifikat SMM SNI ISO 9001 atau Sistem Manajemen terkait Pangan dari Lembaga Sertifikasi yang telah terakreditasi KAN / PAC / IAF ─
Audit dilakukan pada titik / elemen kritis dan apabila diperlukan, klausul di dalam SNI ISO 9001 atau Sistem Manajemen terkait Pangan lainnya dapat dilakukan audit
Jika belum memiliki Sertifikat atau sebatas Surat Pernyataan Diri telah menerapkan SMM SNI ISO 9001 atau Sistem Manajemen terkait Pangan lainnya ─
Audit dilakukan untuk semua persyaratan SNI ISO 9001 atau SNI ISO 22000. Untuk yang menerapkan SNI ISO 9001 : 2008 atau revisinya dilakukan verifikasi penerapan CPPOB atau GMP 2. Pengambilan Contoh Sesuai Prosedur Pengambilan Contoh ─ PB 7.4
Sesuai Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Industri Agro No. 30/IA/PER/6/2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberlakuan SNI Minyak Goreng Sawit Secara Wajib ─ Bab 4 Butir b Tahap I No. 5 yang dilengkapi dengan Rencana Pengambilan Contoh ─ FR 7.4.9.a, Berita Acara Pengambilan Contoh ─ FR 7.4.9.b dan Label Contoh ─ FR 7.4.9.c
Contoh yang diambil dari titik akhir aliran produksi atau gudang produksi secara acak
3. Pengujian Contoh Dilakukan sesuai dengan SNI 7709 : 2012 Bab 7
Jika ada parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang untuk parameter tersebut maksimal 3 kali pengujian.
Apabila sampai 3 kali pengujian ulang masih belum memenuhi syarat, maka proses sertifikasi dihentikan
4. Laporan Hasil Uji Laporan Hasil Uji diterbitkan oleh Laboratorium Uji yang terakreditasi sesuai ISO / IEC 17025 : 2005
Mencantumkan kesesuaian atau ketidaksesuaian dalam pemenuhan SNI 7709 : 2012
TAHAP VI : TINJAUAN DAN KEPUTUSAN SURVEILAN 1. Tinjauan terhadap Laporan /
Berita Acara Pengambilan Contoh, Laporan Audit dan Laporan Hasil uji dilakukan oleh Panitia Teknis
Panitia Teknis ditunjuk oleh General Manager LSPro AGS
Panitia Teknis terdiri dari satu atau lebih personil yang memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001; atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan SNI ISO 22000; atau Sistem Manajemen terkait Pangan lainnya yang diakui dan produk minyak goreng sawit
Rapat Tinjauan Panitia Teknis dan cara mengambil keputusan mengacu pada Prosedur Proses Sertifikasi ─ PB 7.0
2. Keputusan Surveilan Sesuai Prosedur Proses Sertifikasi ─ PB 7.0 TAHAP VII : PERUBAHAN LISENSI
1. Penambahan, Pengurangan, Penangguhan, Pembatalan, Perubahan Data Ruang Lingkup SPPT SNI atau Perubahan Peraturan Menteri Perindustrian
Sesuai Prosedur Penambahan, Pengurangan, Penangguhan dan Pembatalan Ruang Lingkup Sertifikat ─ PB 7.11