RANGKUMAN
FISIKA III
UNTUK SMU KELAS III
BERDASARKAN KURIKULUM 1994
Surachman Dimyati dan Prayekti
1994
KATA PENGANTAR
Buku rangkuman Fisika III ini adalah salah satu dari tiga jilid bulu ringkasan Fisika untuk sekolah Menengah Umum (SMU). Konten dan sistematika buku rangkuman ini didasarkan pada garis-garis Besar Program Pengajaran Sekolah Menengah Umum (GBPP-SMU) kurikulum Tahun 1994. Dibandingkan dengan kurikulum 1984, maka materi fisika yang baru ini mengalami perluasan yaitu dengan masuknya materi Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA)
Tujuan buku rangkuman ini adalah membantu para siswa belajar lebih mudah, karena buku ini menyajikan:
1. Teori secara singkat tetapi padat
2. Contoh-contoh berbagal problem-fisika dan pemecahannya.
3. Soal-soal latihan yang disertai kuncinya.
Karena itu buku ini diharapkan dapat juga membantu siswa menghadapi berbagai tes seperti tes formatif, tes sumatif, EBTANAS, UMPTN atau tes-tes yang lain.
Sebagai manusia yang tidak luput dari kelemahan.dan kealpaan, make kami sangat mengharapkan saran dan teguran guna peningkatan mutu buku ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah. membantu hingga memungkinkan selesainya buku ini, kami mengucapkan terima kasih.
Jakarta, Februari 1994 Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...
Daftar Isi...
Program pengajaran kelas III ...
Bab I PERSAMAAN GERAK ...
• Posisi Titik Materi Pada Suatu Bidang ...
• Kecepatan ...
• Percepatan ...
• Gerak Rotasi ...
• Energi Kinetik dan Momen Kelembaman ...
• Momen Gaya (Torka) ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Gerak Harmonik ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB II KESEIMBANGAN BENDA TEGAR ...
• Keseimbangan Benda Tegar ...
• Titik Berat ...
• Jenis-jenis Keseimbangan ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 3 TEORI KINETIK GAS ...
• Teori Kinetik Gas ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Derajat Kebebasan partikel ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 4 TERMODINAMIKA ...
• Usaha ...
• Proses Isothermik ...
• Proses Isokhorik ...
• Proses Isobarik ...
• Proses Adiabatik ...
• Hukum I Termodinamika ...
• Siklus Carnot ...
• Effisiensi ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 5 RANGKAIAN MAJEMUK ARUS SEARAH DAN
ELEKTROMAGNETIK ...
• Rangkaian Majemuk Arus Searah ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Medan Magnet ...
• Sifat Bahan Terhadap Sifat Magnet ...
• Induksi Elektromagnetik ...
• Induksi Diri ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 6 ARUS BOLAK-BALIK ...
• Arus dan Tegangan Sinusoidal ...
• Nilai Efektif ...
• Cotoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Rangkaian Induktif ...
• Rangkaian Kapasitif ...
• Sifat Rangkaian R – C ...
• Rangkaian LRC dan Resonansi ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 7 GELOMBANG MEKANIK
• Jenis Gelombang ...
• Persamaan Gelombang Berjalan ...
• Gelombang Diam (Stasioner) ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Energi dam Intensitas Bunyi ...
• Efek Doppler ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
BAB 8 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ...
• Teori Maxwell ...
• Gelombang Radio...
• Radar ...
• Raadiasi Infra Merah ...
• Radiasi Ultra Violet...
• Sinar X ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Dispersi ...
• Difraksi Cahaya pada Celah Tunggal ...
• Polarisasi Cahaya ...
• Cara Memperoleh Cahaya Terpolarisasi ...
• Polarimeter ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 9 RELATIVITAS ...
• Relativitas ...
• Transformasi Lorentz ...
• Transformasi Galilleo ...
• Transformasi Einstein ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 10 DUALISME GELOMBANG PARTIKEL ...
• Radiasi Kalor ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Efek Foto Listrik ...
• Kegagalan Teori Gelombang ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Teori De Broglie ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 11 STRUKTUR ATOM ...
• Berbagai Teori Atom ...
• Struktur Atom Hidrogen ...
• Model Atom Bohr dan Postulatnya ...
• Kelemahan Teori Atom Bohr ...
• Sistem Periodik ...
• Contoh Soal dan Penyelesaiannya ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 12 MOLEKUL DAN ZAT PADAT ...
• Molekul ...
• Ikatan Ekuivalen ...
• Zat Padat ...
• Peranan Elektron Pada Logam ...
• Pita Energi ...
• Pita Energi Natrium ...
• Pita Energi Intan ...
• Pita Energi Silikan ...
• Termistor ...
• Foto Konduksi ...
• Semi Konduktor Jenis n dan Jenis p ...
• Piranti Semi Konduktor ...
• Transistor Sebagai Penguat Arus ...
• Transistor Sebagai Saklar ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 13 INTI ATOM DAN RADIO AKTIVITAS ...
• Inti Atom ...
• Satuan Massa Atom (sma) ...
• Radio Aktivitas ...
• Sinar α ...
• Sinar β ...
• Sinar γ ...
• Peluruhan ...
• Konstanta Peluruhan ...
• Deret Radio Aktif ...
• Reaksi Inti ...
• Pembelahan Inti ...
• Reaktor Nuklir ...
• Penggabungna Inti (Fusi) ...
• Soal-Soal Latihan ...
BAB 14 JAGAD RAYA ...
• Matahari ...
• Gerakan matahari ...
• Noda Matahari (Sun Spots) ...
• Umur Matahari ...
• Bintang ...
• Terang dan Warna Bintang ...
• Spektrum Bintang ...
• Evolusi Bintang ...
• Galaksi ...
• Gelombang Radio dan Quasar ...
• Soal-Soal Latihan ...
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN ...
PROGRAM PENGAJARAN KELAS III
Tujuan Pengajaran
• Siswa mampu memahami gerak bidang, termodinamika, kelistrikan dan kemagnetan, gelombang elektromagnetik, optika fisis, fisika modern serta mengembangkan kemampuan bernalar, berdiskusi dan menyimpulkan.
• Siswa memahami konsep jagad raya yang sangat luas berdasarkan pengetahuan yang sudah ada dan mengembangkan kemampun berdiskusi dan bernalar.
FISIKA III
CATUR WULAN SATU (84 jam Pelajaran)
Bab I Persamaan gerak
Bab 2 Kesetimbangan Benda Tegar Bab 3 Teori Kinetik Gas
Bab 4 Termodinamika
Bab 5 rangkaian majemuk arus searah dan elektromagnetik Bab 6 Arus bolak-balik
BAB I
PERSAMAAN GERAK
1. Posisi titik materi pada suatu Bidang
Jika i adalah vector satuan searah sumbu x positif dan j adalah vector satuan searah sumbu y positif, maka vector posisinya adalah:
𝑟 = xî + yĵ
Contoh
Tiga buah vector sebidang dalam system koordinat tegak lurus sebagai berikut:
a = 3i − 4j b = 4î + 2ĵ
c = −3̂j
dengan satuan komponen sembarang maka besarnya vector r yang merupakan resultan ketiga vector t4ersebut adalah
rx = 3 − 4 + 0 = −1 𝑟𝑦 = −4 + 2 − 3 = −5 𝑟 = 𝑖 𝑟𝑥 + 𝑗𝑟𝑦
= 𝑖^− 5𝑗^ ^ 2. Kecepatan
Kecepatan suatu partikel adalah laju (rate) perubahan posisi terhadap waktu kecepatan rata-rata 𝑣 =Δr
Δt
Kecepatan sesaat v = lim = Δr
Δt
Δt → 0
Atau v = dr
dy
Sebuah partikel bergerak dari A ke B dalam waktu Dt = t2 –t1 , mengalami
pergeseran Δr = r2 – r1 kecepatan rata-rata v diantara A dan B berada pada arah Δr.
Sebuah partikel yang bergerak sepanjang x – y. Pada saat t, posisinya terhadap titik asal dinyatakan dengan vector posisi r. dapat ditulis r = i^ + ĵy.
jika i dan j adalah satuan dalam arah x – positif y – positif x dan y adalah komponen (skalr) vektor karena konstan, maka
v =dx
dt = îdx dt+ ĵdy
dt atau v = i^vx+ j^vy
dimana vx =dx
dt dan vy =dy dt 3. Percepatan (acceleration)
Percepatan suatu partikel adalah laju (rate) Perubahan kecepatan terhadap waktu
percepatan rata-rata
a = v2− v1 t2− t1 = ∆x
∆t percepatan sesaat
A = lim
∆t→t
∆v
∆t = dv
dt karena v =dr dt Maka a =d2v
dt2 karena ax = dvx
dt
ay = dvy
dt a =dv
dt = îdvx
dt + ĵdvy dt a = îax+ ĵay
Kesimpulan
Vektor r, v, dan a aling berhubungan dapat dinyatakan dengan r = îx + ĵy
v = dr
dt = î vx + ĵ vy a = dv
dt = î ax + ĵ ay
Gerak Rotasi
1. Posisi sebuah titik dalam gerak rotasi
Sudut q menyatakan posisi sudut (angular position) partikel P terhadap kerangka posisi yang bersangkutan sudut q sebaiknya
dinyatakan dalam radian. Hubungan antara radian dan derajat sebagai berikut:
2p rad = 360º prad = 180º 1rad = 57,3º
Pergeseran sudut partikel P dalam selang waktu t2 –t1 adalah θ2 – θ1 = ∆θ Kecepatan sudut rata-rata ω =θ2 − θ1
t2 – t1 = ∆θ
∆t rad/s2 Kecepatan sudut sesaat ω = lim∆ω
∆t = dω
dt
Jika kecepatan sudut tidak konstan, berarti partikel mengalami percepatan sudut.
Percepatan sudut rata-rata a =ω2 − ω1
t2 – t1 = ∆ω
∆t rad/s2 Percepatan sudut sesaat a = lim∆ω
∆t = dω
dt rad/s2
2. Hubungan besaran tangensial dan besaran sudut
Tangensial Sudut Hubungannya
Pergeseran Kecepatan Percepatan
s v a
q w
a
s = q.R v = w.R
a = a.R
∆t → o
∆t → o
Energi kinetik dan momen kelembaman
Sebuah benda yang berputar tetap ditempatnya, namun partikel-partikel bergerak semua maka benda itu mempunyai energi kinetik rotasi.
v = ωR Ek = 1
2 m v2 = 1
2 m ω2 R2 Energi kinetik total
Ek = 1
2 (Z̅ m R2) W2
Z̅ m R2 disebut momen kelembanan (I) terhadap sumbu rotasi I = Z̅ m R2
Jadi energi kinetik Ek = 1
2 I. ω2.
Momen Gaya (Torka)
Sebuah benda massanya melakukan gerak melingkar beraturan. Jika pada saat benda itu diberikan gaya F yang membentuk sudut φ dengan R, maka besarnya momen gaya
T = R. F sin φ .
Hubungan momen gaya dengan percepatan sudut benda
ds = r d ∅
d W = F. ds = F cos ∅ ds = (F cos ∅) r d θ
F cos ∅ = komponen F searah ds F cos θ. R = T = momen gaya d ω = T. d θ.
dω
dt = T.dθ
dt = Tω. … ..
Penambahan energy kinetik.
d dt (1
2 I. ω2) =1 2 I d
dt (𝜔2) = Iω dw
dt = Iωα … ..
T ω = I α ω T = I α
Hubungan gerak lurus benda tegar dan gerak rotasi pada sumbu tentang
Gerak Lurus Rotasi terhadap sumbu tentang
Pergeseran X Pergeseran sudut θ
Kecepatan
v =dx dt
Kecepatan sudut
ω =dθ dt Perapatan
a =dv dt
Perapatan sudut
α =dw dt Massa (Kelembanan
translasi)
m Kelambanan rotasi
Momen gaya
I
T = I α.
Gaya Usaha
F = m . a.
W = ∫ F dx
Usaha ω = ∫ T dθ
Energi kinetik 1
2 m v2 Energi kinetik 1
2 I ω2
Daya P = F.V. Daya P = T. ω
Momentum linier mv. Momentum anguler I. ω
Contoh Soal
1. Sebuah roda massanya 10 kg, mempunyai jari-jari 50 cm berputar 240 putaran per menit. Berapakah momen kelembanan (inersianya) dan energi kinetiknya?
Penyelesaian:
M =10 kg r = 50 cm = 0.5 m
Ω = 240 putaran/menit = 240 putaran
60 s = 4 putar
s
Karena 1 put
s = 2π rad
s , maka 𝜔 = 2π rad
s
Momen kelembanan: I = m. r2
= ω. (0.5)2 = 2,5. kg . m2
Energi Kinetik: Ek= 1
2 I. ω2 = 1
2 2,5. (8π)2 = 80.п2. Joule
2. Hitunglah kerja yang dilakukan selama 180 putaran oleh gaya 100 M yang membentuk sudut 30º dengan R.
R = 50 cm.
Penyelesaian
θ = 180 puaran = 180 (2 П) rad = 360 П rad.
R = 50 cm = 0,5 m F = 100 N
T = R. F. sin φ = 0,5.100 sin 30°
= 0,5. 100 .0,5 = 25 . N.m
ω = T. θ = 25. 360 П = 9000 П. Joule
3. Sebuah bola pejal (rigid) massanya 5 kg dengan jari-jari 10 cm menggelinding pada bidang miring yang bersudut 30º dengan bidang horizontal. Berapakah percepatan liniernya? g = 9,8 m/s2
Penyelesaian
Untuk bola pejal I = 2
5 m. R2 a =5
7 g. sin θ = 5
7 9,8. sin 30°
=5
7 9,8.0,5 = 3,5 m/s2
4. Sebuah gurinda berbentuk silinder, jari-jarinya 12 cm. Gurinda diputar dengan kecepatan 6 rad/s untuk mengasah ujung pahat yang ditekan dengan 10 N. Jika koefisisen gesekan pahat dan gurinda = 0,7. Hitunglah daya gurinda dan pahat itu.
Penyelesaian F = 10 N
R = 12 cm = 0,12 m ω = 6 rad/s
μ = 0,7.
Gaya gesekan:
ƒ = μ . N = 0,7. 10 = 7 N
Momen gaya oleh gesekan ( ) ƒ T = ƒ . R = 7 . 0,12 = 0,84 N.m Daya Gurinda pada pahat P = ω
t = T. θ
t = T. ω = 0,84. 6.
= 5,04. Watt Gerak harmonik
Jenis getaran dimana percepatannua berbanding lurus dengan simpangannya dan selalu mengarah ke kedudukan seimbang disebut gerak/getaran harmonic. Pada gerak harmonik menempuh lintasan garis lurus, percepatan dan kecepatannya selalu berubah apabila benda yang bergeser mengalami perubahan kedudukan.
F =k . x k = konstanta pegas X = simpangan
Tanda negative menunjukkan bahwa arah gaya selalu berlawanan dengan arah simpangannya
F = m . a --> a = F
m= −k.x
m
Gerak mekanik linear
Frekuensi
Frekuensi benda yang berputar adalah jumlah getaran sempurna setiap sekonnya
ƒ = 1
2П √k
m k = konstanta m = massa atau
untuk ayunan: ƒ = 1
2П √ g l g = percepatan l = panjang tali Perioda (T)
T = 1
f jadi T = 11 2П
√ g
l → T = 2П √m
k
T = 11 2П
√ 2
l → T = 2П √ l g
Jika P bergerak melingkar beraturan maka proyeksi P pada sumbu y.
y = A sin (2П t
T + θ°) atau
y = A sin(ωt + θ°) jika θ° dihitung sendiri.
Maka
y = A sin ωt. ω = 2П
T
dimana y = simpangan A = amplitude θ = sudut fase perbandingan t
T atau θ
360 disebut fase titik yang bergerak. Fase dinyatakan dengan bilangan pecahan.
Misalnya t
T = 5 1
2 , maka fasenya adalah 1
2 t
T = 4 , maka fasenya adalah o.
Kecepatan Linear
Kecepatan benda P yang bergerak melingkar adalah tetap, yaitu
V = 2Пt T
Kecepatan getaran harmonik adalah proyeksi V pada sumbu y.
Vy = 2Пt
T cos θ. karena θ = 2Пt
T maka Vy = 2Пt
T cos 2Пt T Percepatan
Percepatan benda P yang melakukan gerak melingkar buatan adalah tetap, selalu menuju ke pusat lingkaran. Percepatan ini disebur percepatan sentripetal yang besarnya
a = - V2
T V = 2ПA
T
a = 2П
2A T
Percepatan getaran harmonik (ay) ay - a Sin θ θ = 2Пt
T
= - a. Sin 2Пt
T
ay = - 2П
2A
T2 . Sin 2Пt
T
ay = - ω2 . A . sin ωt
Energi getaran harmonik
F = m. ay = - m . ω2 .y. karena mω2 tetap = c maka = - c.y. c = tetapam gaya juga
C = m ω2 Energy potensialnya = c. y2 1
2 → karena c =
= 1
2 m ω2 . (A Sin ωt)2
Ep = 1
2 m ω2 . A2 . Sin2 ωt Energi kinetic = 1
2m Vy2 Vy = ωA cos ω t.
Ek= 1
2 m (ωA cos ωt)2 = 1
2 m ω2A2cos2 ωt.
Energi mekanik = Energi potensial + energy kinetic Etot = Ep + Ek
= 1
2 m ω2 A2 Sin2 ωt + 1
2 m ω2 A2 cos2 ωt.
= 1
2 m ω2 A2 ( Sin2 ωt + cos2 ωt )
Contoh Soal dan penyelesaiannya
1. Panjang pegas baja 15 cm jika digantungi beban yang massanya 4,5 kg.
Apabila bebannya diganti dengan massa 6 kg maka panjang pegas menjadi 20 cm. Tentukan tetapan gaya pegas itu! g = 9,8 m/s2
F = - k . x.
(6 – 4,5). 9,8 = - k, (0,20 – 0,15) 14,7 = - 0,05 k
k = - |14,7
0,05| = 294 N/m
Tetapan gaya pegas = 294 N/m
2. Sebuah pegas mendatar mempunyai tetapan gaya 100 N/m. Ujung yang satu diikat sedangkan ujung yang lain dikaitkan dengan beban yang massanya 2 kg. Jika pegas ditarik ke luar 50 cm dari kedudukan
setimbangnya, kemudian dilepas kembali, tentukan periode (T) gerakan harmonik yang terjadi!
Ep + Ek = 1
2 m ω2 A2 Etot = 1
2 k A2
Penyelesaian
m = 2 kg k = 100 N/m T = 2П √mk
= 2 . 3,14 √100 N/m2 kg
= 0,89 seton Periodenya 0,89 seton Catatan : T tidak tergantung pada besarnya simpangan
3. Sebuah bola logam massanya 2 kg ditempelkan pada pelat baja yang ditahan dengan klem. Jika bola ditarik sejauh 20 cm dari keadaan seimbang
memerlukan gaya 20 N. Tentukan periode getaran yang timbul.
Penyelesaian.
M = 2 kg X= 20 cm = 0,2 m F= 20 N
K = |− F
x| = |−20
0,2| = 100 N/m
T = 2П √ m k = 2. 3,14. √100 N/m 2 kg = 0,89 Periode getaran adalah 0,89 seton
4. Sebuah pegas mempunyai constant 200 N/m digantung beban yang massanya 10 kg.
a. Jika beban ditarik ke bawah 20 cm, kemudian dilepaskan kembali, berapakah kecepatan ketika melewati kedudukan keseimbangan?
b. Tentukan periode getarannya c. Tentukan energy totalnya.
Penyelesaian
a. V = √k
m x X = √200 N10 kg . 0,2 m = 0,89 m/s b. T = 2Π √mk = 2 .3,14 √299 N/m10 kg = 1,4 seton c. Energi total benda yang bergerak harmonic selalu tetap.
Etot = Ep + Ek
Jika dititik berada pada simpangan maksimum Etot = Ep + 0 ; Ep maksimum dan Ek = 0
Sebaliknya, jika titik berada pada titik keseimbangan
Etot = 0 + Ek ; Ep = 0 dan Ek maksimum
Jadi Ek = mv2 = 10 kg (0.89 ms)2 = 3,96 Joule
5. Sebuah garpu tata mempunati frekuensi 450 H2 dan amplitudonya 1 mm.
berapakah keccepatan dan percepatan maksimumnya.
Penyelesaian.
T = 1
f = 1
450 = 0,002 s
V = 2Π A
T = 2 . 3, 114. 0,001 m
0,002 s = 3,14 m/s a = V2
A = (3, 14 m/s)2
0,001 s = 9859,6 m/s2
6. Berapakah panjang tali sebuah bandul matematik agar penadnya 2 seton g = 9,8 m/s2
Penyelesaian T = 2Π √l
g T2 = 4Π2 l
g I =T2. g
4Π2 = 22 9,8
4 . 3, 142 = 39,2
39,44 = 0,994 Panjang tali = 0,994 m
7. Percobaan bandul matematik yang panjangnya 1 m memberikan waktu period 2 sekon.
Berapakah percepatan gravitasi di tempat itu?
Penyelesaian T = 2Π √l
g T2 = 4Π2 l
g g = 4Π2. l
T2 = 4. 3,142. l
22 = 39,44
4 = 9,86 percepatan gravitasi = 9,86 m/s2
8. Sebuah silinder pejal yang massanya 8 kg dengan jari-jari 20 cm
digantungkan pada kawat yang panjangnya 50 cm. Silinder ini diputar 1 putaran penuh dengan momen gaya 6 N-m. Berapakah period ayunan apabila dilepas kembali?
Penyelesaian θ = 360º = 2П rad K = 6
2П N. m
rad = 0,96 N. m rad Momen kelambanan = I = MR2
= 8. 0,22 = 0,32 T = 2P √ I
K = 2. 3,14 √ 0,32 0,96
= 3,63
Periodnya = 3,63 sekon
Soal-soal
1. Momen kelembanan cincin yang berputar pada sumbunya adalah A. MR2
B. 1
2 MR2 C. 3
4 MR2 D. 2
5 MR2 E. 2
3 MR2
2. Momen kelembaman tongkat homogeny, sumbu melalui tengah-tengah tongkat adalah
A. ML2 B. 1
2 ML2 C. 1
4 ML2 D. 1
6 ML2 E. 1
12 ML2
3. Sebuah roda yang massanya 5 kg, jari-jari 40 cm melakukan 300 putaran per menit. Momen kelembamannya
A. 0,8 B. 1,6 C. 3,2 D. 6,4 E. 12,8
4. Energi kinetic pada soal nomor 3 adalah A. 20 П Joule
B. 20 П2 Joule C. 40 П Joule D. 20 П2 Joule
E. 80 П Joule
5. Sebuah bola pejal, yang massanya 10 kg mempunyai jari-jari 10 cm, menggelinding pada bidang miring 45º dengan bidang horizontal, g = 9,8 m/s2). Kecepatan liniernya adalah
A. 12,7 m/s2 B. 24,5 m/s2 C. 34,65 m/s2 D. 40,2 m/s2 E. 50,7 m/s2
6. Sebuah titik P bergerak melingkar dengan T = 12,5 sekon dan R = 4 cm maka simpangan pada sudut 30º adalah
A. 2 cm B. 3 cm C. 4 cm D. 5 cm E. 6 cm
7. Kecepatan proyeksi titik P soal nomor 6 adalah A. 3 cm
B. 3 √3 cm C. П √3 cm D. 1
3 П √3 cm E. П √ 3 cm
8. Tidak ada lanjutannya
Kunci jawaban 1. A
2. E 3. A 4. D 5. C 6. A 7. D 8. E 9. E 10. B 11. A
BAB 2
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Benda dalam keseimbangan mempunyai arti benda dalam keadaan diam atau pusat massanya bergerak dengan kecepatan tetap.
Syarat agar benda dalam keseimbang adalah resultan gaya yang bekerja pada suatu benda harus sama dengan nol.
Σ F = 0
Bila benda terletak pada suatu bidang (dalam sumbu x,y) maka syarat keseimbang pertama harus memenuhi syarat
Ż Fx = 0 Ż Fy = 0 Dimana
Ż Fx = resultan gaya pada komponen sumbu x Ż Fy = resultan gaya pada komponen sumbu y
Benda yang dianggap sebagai partikel, syarat Ż F = 0 adalah satu-satunya syarat yang harus dipenuhi supaya partikel ada dalam keseimbangan menyangkut besar nilai dan arahnya. Partikel adalah benda dengan ukuran yang dapat diabaikan, sehingga benda dapat digambarkan sebagai titik dan gerak yang dialaminya hanyalah gerak translasi.
Benda Tegar
Benda disebut benda tegar jika benda tidak mengalami perubahan bentuk atau volume bila diberi gaya luar.
Koordinat titik tangkap gaya resultan
R = √Ż F2x + Ż F2y
Arah resultan tg φ = Z Fy
Z Fx Z Fx= F1 cos α1+ F2cos α2
Z Fy = F1 sin α1+ F2sin α2
x = Z Fyi Xi Ry y = Z Fxi yi
Rx
Momen gaya merupakan suatu besaran yang memungkinkan suatu benda untuk berputar. Momen gaya didefinisikan sebagai hasil perjalian antara gaya (F) dengan jarak (d) titik ke garis kerja gaya.
Momen gaya positif jika arah putaran searah dengan putaran jarum jam.
Momen gaya negative jika arah putaran berlawanan dengan arah putaran jarum jam
Jika pada benda bekerja banyak gaya T = Ż F.d.
Apabila gaya yang bekerja membentuk Koppel (padangan dua buah gaya yang sejajar, sama besar dan berlawan arah ma T = F. d (d = lengan Koppel) dan T disebut sebagai momen Koppel = m maka momen Koppel sama dengan hasil perkalian gaya dan jarak kedua gaya.
M = F . d
Momen Koppel positif jika arah putarnya searah dengan putaran jarum jam dan negative jika berlawanan dengan putaran jarum jam.
Suatu benda dalam keadaan setimbang, jika memiliki keseimbangan translasi (benda diam atau bergerak beraturan dan keseimbangan rotasi (benda tidak berputar atau berputar dengan
kecepatan sudut yang tetap) dan berlaku rumus.
Ż F = 0 atau Ż Fx = 0
Ż T = 0 Ż Fy = 0
Ż T = 0 TITIK BERAT
Suatu benda dibumi terdiri atas partikel-partikel yang masing-masing memiliki gaya berat. Jika berat partikel itu W1, W2, W3, W4, …. maka resultan W = W1 + W2 + W3 + W4 + …. Adalah berat benda yang bertitik tangkap dititik beratnya.
Jika momen resultan gaya adalah jumlah momen gaya masing-masing, maka terhadap bulang koordinat ruang dirumuskan sebagai
Tx = W1 X1 + W2 X2 + W3 X3 + ….
Ty = W1 Y1 + W2 Y2 + W3 Y3 + ….
Tz = W1 Z1 + W2 Z2 + W3 Z3 + ….
Jika titik berat benda dinyatakan dengan Z (x0, y0, z0) maka
x0 = w1x1+ w2x2+ w3x3 + …
w1+ w2+ w3+ … = Ż w1 x1 Ż w1
y0 = w1y1+ w2y2+ w3y3 + …
w1+ w2+ w3+ … = Ż w1 y1 Ż w1
z0 = w1z1+ w2z2+ w3z3+ …
w1+ w2+ w3+ … = Ż w1 z1 Ż w1 Untuk benda homogeny berlaku
Bangun datar (luasan) x0 = Ż A1 x1
Ż A1 , y0 = Ż A1 y1
Ż A1 , z0 = Ż A1 z1
Ż A1
Bangun ruang (volume) x0 = Ż V1 x1
Ż V1 , y0 = Ż V1 y1
Ż V1 , z0 = Ż V1 z1
Ż V1
Bangun garis (panjang) x0 = Ż l1 x1
Ż l1 , y0 = Ż l1 y1
Ż l1 , z0 = Ż l1 z1
Ż l1
Keseimbangan suatu benda dapat dibedakan menjadi 1. Keseimbangan stabil:
Keseimbangan yang mantap, artinya setelah gangguan pada benda dihilangkan, benda akan berada pada posisi semula, ditandai dengan naiknya kedudukan titik berat bila benda diganggu.
2. Keseimbangan labil
Keseimbangan benda yang jika gangguan dihilangkan benda tidak kembali kedudukan semula tetapi terus jatuh.
Ditandai dengan turunnya kedudukan titik berat bila diganggu.
3. Keseimbangan Indeferen
Keseimbangan benda yang jika gangguan benda dihilangkan, titik berat benda tetap pada satu garis lurus seperti semula.
Dari ketiga kesetimbangan diatas dapat disimpulkan
Contoh Soal.
1. Seutas kawat homogeny PQ mempunyai panjang 20 cm dapat dilipat siku titik r sehingga PR = 8 cm. tentukan letak titik kawat PQR.
Penyelesaian
L x y Lx Ly
PR 8 4 0 32 0
PQ 12 0 6 0 72
20 4 6
xo = Ż Lx
Ż L = 32
20 = 1,6 yo = Ż Ly
Ż L = 72
20 = 3,6 maka titik berat kawat PQR : Z ( 1,6 cm, 3,6 cm )
2. Hitung koordinat titik berat bangun bidang persegi panjang pada gambar ini.
Penyelesaian
Nama bangun A X Y AX AY
A C D E 48 6 2 288 96
E H F 6 48 2 10 96 480
96 384 476
xo = Ż Ax
Ż A = 384 96 = 4
koordinat titik berat (4 cm, 4,95 cm).
yo = Ż AY
Ż A = 476
96 = 4,95
3. Hitung besarnya momen gaya dititik A
Penyelesaian a. T A = F.d
= 12 . 20 = 240 Nm b. T A = F cos 30º . d
= 20 0,866 . 12 = 207,84 Mm Soal-soal
1. Titik tangkap gaya berat pada bidang berbentuk segitiga adalah A. Titik potong garis beratnya
B. Titik potong garis tingginya C. Titik potong garis baginya D. Salah satu titik sudutnya
E. Titik potong antara salah satu sumbu dengan salah satu sisi
2. Resultan kedua gaya sejajar yang terlihat pada gambar berikut terletak pada
A. X = + 0,6 m B. X = - 2,8 m C. C = + 1,4 m D. X = +21 m E. X = + 1,2 m
3. Titik Z adalah titik berat garis lengkung setengah lingkaran yang mempunyai titik pusat M dan jari-jari R maka MZ sam dengan A. 1
2 R B. 2
3 R C. 3
8 R D. 7
11 R E. 7
22 R
4. Suatu benda saat akan mengguling, apabila letak gaya normal N berada tepat
A. Ditepi
B. Ditengah-tengah antara titik berat dan pinggir benda C. Melalui titik beratnya
D. Diantara titik berat dan pinggir benda E. Dititik pusat bidang persinggungan
5. Resultan gaya dari system gaya seperti pada gambar ( AB = 100 cm ) titik tangkap C berada pada jarak
A. 33,3 cm dari A B. 67,7 dari A C. 66,7 cm dari A D. 76,6 cm dari A E. 63,3 cm dari A
6. Dua buah gaya yang bersilangan dapat diganti dengan A. Satu gaya dab satu kopel yang sebidang
B. Satu gaya dan satu kopel yang tidak sebidang C. Dua buah kopel yang sebidang
D. Dua buah kopel yang tidak sebidang E. Dua buah gaya yang sebidang
7. Energi keristik rotasi benda tegar tidak bergantung pada:
A. Letak poros putar benda B. Lamanya berputar pada bemda C. Massa benda
D. Kecepatan sudut rotasi benda E. Bentuk benda
8. Dua buah gaya masing-masing 12 N dan 6 N bertitik tangkap sam.
Resultan gaya-gaya ini tidak mungkin adalah A. 20 N
B. 30 N C. 28 N D. 4 N E. 26 N
9. Koordinat titik berat di bawah ini adalah
A. (2,4) cm B. (1,3) cm C. (3,5) cm D. (2,6) cm E. (1,5) cm