• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK

Mohhamad Kusyanto

Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telp. (0291) 681024

Abstrak : Ruang parkir sangat dibutuhkan dalam perencanaan sebuah kampus. UNISFAT yang merupakan salah satu perguruan tinggi di Demak dalam masa-masa yang akan datang akan berkembang pesat sehingga membutuhkan pemikiran yang serius akan pengadaan fasilitas ruang parkir tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ruang parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) dalam menampung semua pengguna parkir. Disamping itu untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tidak memadainya areal parkir UNISFAT. Kondisi saat ini ruang parkir yang ada di UNISFAT berdasarkan penelitian ternyata sudah tidak dapat menampung kendaraan civitas akademika terutama sepeda motor bahkan sudah memakai sebagian ruang terbuka lainnya.

Kata kunci : Ruang luar, kampus, parkir.

PENDAHULUAN

Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) adalah sebuah universitas yang menjadi andalan Kabupaten Demak. Universitas yang didirikan oleh Yayasan Sultan Fatah PEMDA Demak hampir tiga tahun yang lalu ternyata mampu memberikan andil yang cukup signifikan dalam mencetak generasi- generasi intelektual yang berakhlaqul karimah.

Meskipun masih muda ternyata antusias mahasiswa yang ingin kuliah di UNISFAT cukup besar. Untuk awal gebrakan perkuliahan, UNISFAT menggunakan bangunan Sekolah Kegiatan Bersama (SKB) milik PEMDA yang tata ruangnya telah ada sebelumnya. Artinya SKB yang telah

ada langsung diseting menjadi sebuah kampus baru.

Seting ruang kampus yang telah ada ini, dalam perkembangan proses belajar mengajar memberikan dampak dalam penyediaan ruang parkir bagi mahasiswa dan civitas akademika kampus. Apalagi dengan pertambahan jumlah mahasiswa setiap tahunnya, menuntut tersedianya ruang parkir yang memadai dan dapat menampung semua kendaraan yang akan menggunakan fasilitas tersebut.

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ruang parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) dalam menampung semua pengguna

(2)

parkir dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tidak memadainya areal parkir UNISFAT.

MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan masukan sebagai pertimbangan bagi perencanaan kampus UNISFAT yang akan datang dan bagi peneliti, diharapkan dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berharga dalam meneliti agar mampu melakukan penelitian yang lebih baik dimasa depan.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan : 1. Studi literatur, studi yang dilakukan

dengan mengambil bahan dari buku- buku literatur yang berhubungan dengan ruang parkir.

2. Studi observasi, studi yang dilakukan dengan mengamati langsung di lapangan.

3. Wawancara,mengadakan wawancara langsung kepada pengguna.

TINJAUAN PUSTAKA

Ruang terjadi oleh adanya hubungan objek dengan manusia melalui penglihatan, pendengaran dan perabaan.

Kesan ruang dipengaruhi oleh hujan , angin atau terik matahari (Yoshinobu Ashihara dalam bukunya Exterior Design in Architecture, 1970).

Ruang dalam pengertian arsitektur dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Ruang Dalam 2. Ruang Luar

Elemen-elemen pembentuk ruang meliputi bidang atas, bidang dinding dan bidang dasar.

Bidang Atas

Bidang Dinding

Bidang Dasar

Gambar 01 : Elemen Pembentuk Ruang

Fungsi ruang luar dikaitkan dengan lingkungannya :

1. Ruang luar sebagai pengikat massa 2. Ruang luar sebagai jarak antar

bangunan

3. Ruang luar sebagai continous space (ruang yang menerus)

4. Ruang luar sebagai introduction space (ruang penerima)

(3)

Ruang luar merupakan salah satu unsur arsitektur yang dapat terbentuk karena :

1. Sengaja direncanakan dengan suatu tujuan atau maksud tertentu yang mencakup kualitas yang dikehendaki dan fungsi yang akan berperan didalamnya.

2. Merupakan sisa ruang dari kelompok bangunan yang direncanakan.

Pengertian parkir menurut Warpani dalam bukunya yang berjudul,

“Merencanakan Sistem Pengangkutan“, adalah suatu saat dimana kendaraan harus berhenti untuk sementara (menurunkan muatan) atau berhenti cukup lama. Sehingga tempat parkir harus ada pada saat terakhir atau apabila tujuan perjalanan sudah tercapai sebab suatu kendaraan tidak mungkin berjalan terus menerus.

Menurut macamnya, parkir dibedakan menurut cara penempatan yang dikenal dalam dua type yaitu : (DEE CHIARA - LEE KOPELMAN, 1975)

a. Parkir Tepi (On Street Parking) Parkir tepi adalah jenis parkir yang mengambil tempat di sepanjang badan jalan dengan maupun tidak

melebarkan jalan untuk fasilitas parkir. Parkir dengan sistem ini dapat ditemui di kawasan perumahan maupun di pusat kegiatan, dan juga di kawasan lama yang pada umumnya tidak siap menampung perkembangan jumlah kendaraan.

Parkir tepi menguntungkan bagi pengunjung yang menginginkan dekat dengan tempat yang dituju.

Tetapi idealnya parkir sistem ini harus dihindari karena akan mengurangi lebar efektif jalan yang seharusnya diperlukan untuk kendaraan bergerak.

Pengaturan cara parkir tepi dapat bervariasi dengan cara :

- Parkir sejajar dengan poros jalan - Bersudut (30-45) terhadap

poros jalan

- Tegak lurus terhadap poros jalan.

b. Parkir di luar jalan (off street parking)

Parkir di luar jalan adalah jenis parkir yang mengambil tempat pada suatu area di luar badan jalan. Parkir jenis ini pada umumnya mengambil tempat di pelataran parkir umum, tempat parkir khusus yang terbuka untuk umum dan tempat parkir khusus yang terbatas untuk

(4)

keperluan sendiri seperti pada perkantoran, hotel, bank dan sebagainya.

Ada dua sistem parkir diluar jalan : - Pelataran parkir (parkir halaman

atau taman parkir) - Gedung parkir

Faktor Penentu Parkir

Bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, tentunya memerlukan tempat parkir yang sedekat mungkin dengan tempat tujuannya.Untuk itulah dibutuhkan tempat parkir. Apabila kebutuhan parkir tidak dapat dipenuhi, maka pada umumnya akan memarkir kendaraannya di pinggir jalan.

Untuk menentukan jenis atau cara parkir yang sesuai pada suatu lokasi atau wilayah perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan fasilitas tersebut, yaitu : - Tingkat motorisasi adalah

pengelompokkan mengenai tinggi rendahnya angka kepadatan kendaraan.

- Faktor lokasi sangat berpengaruh sebagai penentu jenis dan cara parkir. Suatu kawasan yang difungsikan sebagai pusat kegiatan

akan membutuhkan sarana parkir yang lebih besar daripada kawasan lainnya.

Standar Penyediaan Parkir

Standar penyediaan fasilitas parkir ditinjau dari komposisi penggunaan tanah dan menurut kapasitas kebutuhan adalah sebagai berikut : - Komposisi penggunaan tanah, jenis

transportasi yang dipergunakan masyarakat mempengaruhi dalam penyediaan fasilitas parkir

- Komposisi penggunaan lahan.

TABEL PERBANDINGAN PENGGUNAAN LUAS RUANG

AKTIVITAS KEBUTUHAN

LUAS /orang (m2)

Perdagangan eceran Kantor

Parkir Halaman Dalam

Publik Quasi Publik Perdagangan Besar Industri

Hunian

20 s/d 55 2 s/d 15 4 s/d 16 1 s/d 3.5 1 s/d 3.5 3 s/d 15 2 s/d 15 200 s/d 400

Sumber : Gallion-Eisner, Urban Pattern, Van Nostrand Company Inc, New York, 1963

Melalui tabel ini dapat dilihat bahwa UNISFAT masuk dalam golongan aktivitas kantor dengan

(5)

kebutuhan luas parkir per orang adalah 2-15 m2.

Dengan mengacu pada tabel perbandingan penggunaan luas ruang dan data Arsitek (Neufert), maka diambil kebutuhan luas parkir mobil per orang adalah : 5 m x 2,5 m = 12,5m2.

Sedangkan kebutuhan luas parkir untuk sepeda motor per orang adalah : 1x1,5 m

= 1,5 m2.

MOBIL :

5,00

2,50 SEPEDA MOTOR :

1,50

1.00

Gambar 02 : Kebutuhan Luas Parkir

Kapasitas Parkir

Standar kebutuhan parkir adalah berbeda-beda untuk kawasan yang berlainan aktifitasnya. Di bawah ini adalah standar kapasitas parkir yang dikutip dari buku “Urban Pattern”.

TABEL STANDART KAPASITAS PARKIR

JENIS

PEMAKAIAN

(Ruang parkir untuk setiap kebutuhan) STANDART MINIMUM Hunian :

- Perumahan tunggal

- Apartemen Hotel - Hotel dan Klum

Shoping centre - Lingkungan - Kota (Community) Perkantoran :

- Bank, Kantor dan pelayanan umum - Bangunan Umum - Gereja

Tempat Rekreasi - Amusement Centre

2r. park/rumah 1r. park/unit 1r. park/kamar

1r. park/2 kamar utk lebih dari 40 kamar

6r. park/100 kaki² 3r. park/1000 kaki²

1r. park/250 kaki² 1r. park/5 tp. penduduk 1r. park/3 tp. penduduk 26r. park/1000 kaki²

Sumber : Gallion-Eisner, Urban Pattern, Van Nostrand Company Inc, New York, 1963

Dalam hal ini kampus dimasukkan dalam jenis pemakaian kantor dan pelayanan umum dengan standar minimum ruang parkir adalah 1 (satu) ruang untuk setiap 250 kaki² (1 kaki² : 0,09 m2 – 250 kaki² : 23 m²).

DATA DAN ANALISA Aktifitas Gedung

Aktifitas yang ada meliputi : 1. Gedung A, untuk kegiatan

administrasi, rektorat dan laboratorium komputer.

(6)

2. Gedung B, untuk aula atau perkuliahan dalam jumlah besar dan perpustakaan.

3. Gedung C, untuk perkuliahan 4. Gedung D, untuk perkuliahan

5. Gedung E, untuk perkuliahan dan ruang dosen

6. Kantor SKB dan TK 7. Gedung untuk kafetaria

8. Open space, areal parkir dan taman.

Gambar 03 : Site Plan Kampus UNISFAT

Tinjauan Kondisi Areal Parkir UNISFAT

Parkir pada site plan kampus UNISFAT terdiri dari :

1. Parkir sepeda motor sebanyak 4 (empat) buah parkir dimana 3 (tiga) buah parkir untuk civitas akademika meliputi :

- Ruang parkir dengan penutup atap berbentuk limasan yang terbuat dari bahan seng berada di samping rektorat dengan luas areal ± 68 m2.

Gambar 04 : Parkir Motor Di samping Rektorat

- Ruang parkir dengan penutup atap berbentuk limasan yang terbuat dari bahan asbes berada di dekat lapangan bola voli dengan luas

± 50 m2.

Gambar 05 : Parkir Motor Di Dekat Lapangan Voli

- Ruang parkir terbuka tanpa penutup atap yang terletak di depan gedung C dengan luas ± 45 m2.

Gambar 06 : Parkir Motor Di Depan Gedung C

(7)

Sedangkan 1 (satu) buah ruang parkir khusus digunakan karyawan SKB (tidak akan dibahas dalam penelitian ini)

2. Parkir mobil pada areal site plan kampus terdiri dari 2 (dua) buah, dimana 1 (satu) buah sebagai ruang parkir mobil civitas akademika UNISFAT yang luasnya ± 478 m2, sedangkan 1 (satu) buah untuk parkir karyawan SKB (tidak dibahas)

Gambar 07 : Parkir Mobil

TINJAUAN KONDISI AREAL PARKIR CIVITAS AKADEMIKA Tinjauan Site Plan Areal Parkir

Areal parkir yang ada pada awalnya direncanakan untuk keselarasan terhadap kompleks kampus secara kesuluruhan. Dari hasil survei dapat dilihat bahwa sirkulasi utama menggunakan jalan masuk melalui entrance yang berupa pintu gerbang dan

langsung berhubungan dengan ruang parkir mobil.

Kondisi Areal Parkir yang Ada

Untuk mengetahui kondisi areal parkir yang ada, maka dibutuhkan data pengamatan jumlah kendaraan yang parkir di kawasan kampus pada hari yang paling banyak terjadi aktivitas belajar mengajar, yakni hari Sabtu (tanggal 21 Mei 2005) mulai dari pukul 07.00 – 15.00.

Tabel Jumlah kendaraan roda empat

Jenis Pengguna

Waktu 07.00-

09.00

09.00- 11.00

11.00- 13.00

13.00- 15.00

Mahasiswa 3 3 3 2

Dosen 5 2 1 -

Karyawan 1 - - -

Tamu - - - -

Total 9 5 4 2

Berdasarkan Hasil Survei

Tabel Jumlah kendaraan roda dua

Jenis Pengguna

Waktu 07.00-

09.00

09.00- 11.00

11.00- 13.00

13.00- 15.00

Mahasiswa 210 201 75 42

Dosen 3 3 2 1

Karyawan 5 5 5 2

Tamu - - - -

Total 218 209 81 45

Berdasarkan Hasil Survei

(8)

Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah pengguna parkir pada jam-jam sibuk tidak tertampung di areal parkir yang tersedia, bahkan sudah memakai sebagian areal terbuka lain yang penataannya tidak teratur dengan pertimbangan :

- Mencari tempat parkir yang teduh - Mencari tempat parkir yang mudah

untuk keluar dari kampus.

- Mencari tempat parkir aman dan mudah dilihat dari tempat kuliah - Mencari tempat parkir yang

lokasinya terdekat dari ruang kuliah.

Gambar 08 : Parkir Motor antara BAAK dan Gedung D

Gambar 09 : Parkir Motor Di Jalan Menuju Gedung C

Gambar 10 : Parkir Motor Antara Gedung D dan TK SKB

Gambar 11 : Parkir Motor Memakai Sebagian Parkir Mobil

Gambar 12 : Parkir Mobil Di Belakang TK SKB Yang Teduh

Pola Sirkulasi

Pola sirkulasi dan pencapaian semua kendaraan melalui satu pintu/

entrance yakni sebuah pintu gerbang.

Kecuali untuk parkir karyawan SKB yang memiliki pintu gerbang tersendiri

(9)

yang berada pada pagar samping site plan kampus.

Elemen Perabot Tata Ruang Luar dan Tata Hijau

Untuk area parkir mobil sudah diatur pembatas parkir dengan pot bunga. Tetapi belum diimbangi dengan pohon peneduh sehingga terasa panas sekali. Pohon-pohon peneduh hanya ada di ruang terbuka/taman yang lain di sekitar areal parkir. Disamping itu belum adanya perabot tata ruang luar seperti lampu jalan (yang ada hanya lampu taman, jumlahnya masih sangat kurang guna mendukung ruang parkir), tempat sampah, dan lain-lain.

75

95

20

Gambar 13 : Elemen Tata Hijau Parkir

ANALISA Analisa Permasalahan

Di kawasan kampus sebenarnya sudah tersedia area parkir mobil dan

motor. Namun dalam kenyataan saat ini luas areal parkir yang ada tidak memenuhi dari jumlah pengguna parkir yang ada. Padahal perkembangan UNISFAT pada masa - masa yang akan datang akan semakin berkembang dan bertambah jumlah mahasiswanya, sehingga untuk masa yang akan datang perlu diperhatikan areal parkir yang dapat menampung kendaraan civitas akademika dan perletakkannya sesuai dengan master plan kampus.

Parkir motor

Parkir Mobil Gambar 14 : Letak Parkir Yang Ada

Analisa Teori 1. Teori Ruang Luar

Ruang terjadi oleh adanya hubungan antara obyek dengan manusia melalui penglihatan, pendengaran dan perabaan. Fungsi ruang luar dikaitkan dengan lingkungannya :

(10)

1. Ruang luar sebagai pengikat massa kampus sehingga menyatukan bangunan yang ada.

2. Ruang luar sebagai jarak antar bangunan.

3. ruang luar sebagai “continous space (ruang yang menerus).

4. Ruang luar sebagai “introduction space” (ruang penerima).

Untuk areal parkir yang ada di kampus UNISFAT sebenarnya sudah memenuhi dari teori ruang luar, tetapi kapasitas / daya tampung yang kurang memadai.

2. Proses Terbentuknya Ruang Luar Ruang luar dapat dibentuk karena : 1. Sengaja direncanakan dengan suatu

tujuan / maksud tertentu

2. Merupakan sisa ruang dari kelompok bangunan yang direncanakan.

Situasi pada kampus UNISFAT, ruang luar dibentuk karena sengaja direncanakan dengan suatu tujuan tertentu bukan merupakan sisa ruang dari kelompok bangunan yang direncanakan.

3. Elemen Pembentuk Ruang Luar Elemen-elemen pembentuk ruang luar meliputi :

- Elemen pembatas dapat berupa bentuk yang pasti seperti ruang diantara kelompok bangunan, atau pohon.

Semua elemen tersebut telah terdapat pada areal kampus, sehingga dapat dikelola sesuai dengan yang direncanakan.

- Elemen pembentuk suatu pemandangan atau lingkungan tempat kita berada.

Elemen yang ada sekarang seperti pot bunga disekitar ruang parkir mobil perlu ditata dan diberikan pohon peneduh sehingga lebih bisa memberikan pemandangan yang asri. Untuk parkir motor, penataan elemen yang ada perlu disinergiskan dengan master plan kampus.

4. Sistem Parkir

Sistem parkir yang dipakai dalam kampus UNISFAT menggunakan sistem parkir diluar jalan ( off street parking) yakni berupa pelataran parkir / parkir halaman.

Sistem ini diterapkan pada parkiran kampus karena lahan sudah tersedia yang telah direncanakan sejak

(11)

awal. Dengan demikian parkir sebagai ruang penerima (introduction space).

Keuntungannya adalah dekat dengan lokasi gedung / ruang kuliah sehingga memudahkan dalam pencapaian ke ruang yang dituju.

Analisa Tapak

Dimensi tapak yang

direncanakan untuk zona parkir di kawasan kampus sangat menentukan dalam pengolahan lahan parkir yang ada.

Tujuan pengolahan tidak seluruhnya untuk zona parkir, tapi memperhatikan elemen tata hijau yang akan digunakan.

Untuk menganalisa lahan parkir yang akan digunakan diperlukan perbandingan antara luas lahan parkir yang tersedia dengan luasan parkir yang dibutuhkan.

Luasan lahan parkir yang tersedia sekarang berdasarkan hasil survei adalah 641 m2 terdiri dari :

- Parkir motor : 68 m2 - Parkir motor : 50 m2 - Parkir motor : 45 m2 - Parkir mobil : 478 m2 Total : 641 m2 Kebutuhan luas ruang parkir :

- Parkir mobil L = 5x2,5 = 12,5 m2 (89%)

- Parkir sepeda motor L = 1x1,5 = 1,5 m2 (11%)

Perhitungan berdasarkan luas lahan yang ada :

1. Parkir sepeda motor : 68 m2

Luas = 68 m2

Sirkulasi 50% = 34 m2

Sisa Lahan = 34 m2

Kapasitas sepeda motor

= 34 m2 / 1,5 m2

= 23 sepeda motor

2. Parkir sepeda motor : 50 m2

Luas = 50 m2

Sirkulasi 50% = 25 m2

Sisa Lahan = 25 m2

Kapasitas sepeda motor

= 25 m2 / 1,5 m2

= 17 sepeda motor

3. Parkir sepeda motor : 45 m2

Luas = 45 m2

Sirkulasi 50% = 22,5 m2

Sisa Lahan = 22,5 m2

Kapasitas sepeda motor

= 22,5 m2 / 1,5 m2

= 15 sepeda motor

Total kapasitas sepeda motor pada ruang parkir = 55 sepeda motor.

(12)

4. Parkir mobil : 478 m2

Luas =478 m2

Sirkulasi 50% = 239 m2

Sisa Lahan = 239 m2

Kapasitas mobil = 239 m2 / 12,5 m2 = 19 mobil

Dari perhitungan diatas didapat kapasitas kendaraan yang dapat ditampung dilahan parkir yang tersedia yaitu 55 motor dan 19 mobil. Sedangkan pada kenyataan berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada hari dan jam tersibuk yaitu : 218 motor dan 9 mobil.

KESIMPULAN :

Kesimpulan yang dapat diambil :

1. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas ruang parkir UNISFAT berdasarkan luas lahan parkir yang ada sekarang belum dapat menampung seluruh kendaraan civitas akademika terutama sepeda motor.

2. Berdasarkan pengamatan user / pengguna yang terdekat selalu memilih tempat parkir yang terdekat menuju tujuan. Hal ini akan menjadi masukan/acuan dalam perencanaan ruang parkir untuk masa-masa yang akan datang.

3. Untuk memudahkan alur sirkulasi dan penempatan jenis kendaraan sesuai fungsinya, penataan ruang parkir dibagi menjadi :

- Parkir untuk mahasiswa

- Parkir untuk dosen, kaeryawan dan tamu.

4. Dalam perencanaan ruang parkir nantinya perlu mempertimbangkan elemen ruang terbuka. Sebab berdasarkan analisa, elemen-elemen ini masih belum diperhatikan dan dianggap kurang :

- Elemen keras :

Penggunaan jenis material jalan masuk dan areal parkir yang dapat menyerap sinar matahari dan tidak membuat pantulan serta peresapan air hujan yang baik.

- Elemen lunak :

Penggunaan elemen lunak / elemen hijau lengkap ruang parkir yang akan direncanakan :

a. Palm raja (pengarah untuk jalan masuk)

b. Cemara (pengarah dan estetika) c. Biola cantik (peneduh)

d. Teh-tehan (pembatas dan estetika)

e. Perdu (pembatas dan estetika)

(13)

5. Dalam perencanaan nanti perlu memperhatikan perabot jalan seperti lampu jalan, tempat sampah, telepon umum, sign board, lampu parkir dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Ernest Neufert, Data Arsitek Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995

Francis D. K. Ching, Architecture Form, Space and Order, Van Nostrand Reinhold Company Gallion – Eisner, Urban Pattern, Van

Nostrand Company Inc, New York, 1963

Joseph de Chiara, Lee Koppelmen, Plannning Design Criteria, 1975

Yoshinobu Ashihara, Exterior Design in Architecture, Van Nostrand, Reinhold Company, 1970

Gambar

Gambar 01 : Elemen Pembentuk Ruang
TABEL PERBANDINGAN  PENGGUNAAN LUAS RUANG
Gambar 02 : Kebutuhan Luas Parkir
Gambar  04  :  Parkir  Motor  Di  samping Rektorat
+4

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya disusun dengan mengacu RPI2-JM Bidang PU serta rencana tata ruang

Tuturan ini termasuk ke dalam Prinsip Kesopanan dengan Maksim Kebijaksanaan karena peserta tindak tutur telah mengurangi keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan

Sedangkan dalam penelitian Vujicic dan Randelovic (2018) ditemukan hasil sejalan bahwa orang-orang dengan neuroticism tinggi memiliki tingkat stres-depresi-kecemasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab terdahulu dapat dikemukakan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara power otot

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa LKS IPA kelas VIII semester 1 terbitan Sekawan Klaten karangan “R” memiliki tingkat kesesuaian dengan kurikulum

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman spesies burung di Tahura KGPAA Mangkunagoro I, Jawa Tengah tergolong tinggi, karena memiliki

Jurnal Pertahanan Desember 2016, Volume 6, Nomor 3 51 Secondly is, Fund Movement , which usually coming from other countries, internal.. body/organization, or even

memberi pengalaman belajar se- cara langsung kepada siswa dan lebih menuntut keaktifan proses belajar siswa bila dibandingkan menggunakan media lain. Merujuk