PE N GARUH MO D E L PE MB E L AJARAN KO O PE RAT I F T I PE TW O STAY TWO STRAY DISERTAI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
(MICROSOFT POWER POINT) TERHADAP HASIL BELAJAR K I M I A S I S W A P A D A M A T E R I K O L O I D
Oleh: Normalia Amanda
NIM 4103331036
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Disertai Media Berbasis Komputer (Microsoft Power Point) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Koloid”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, dan Ibu Dra. Nurmalis, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Hj. Erlinda Kepala Sekolah SMAN 6 Medan dan Ibu Dra. Husnidar, M.Si selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IPA-1 dan XI IPA-2. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu staff pegawai SMAN 6 Medan yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
v
mendoakan penulis. Serta tak lupa juga penulis sampaikan kepada sosok yang telah hadir dan memberikan warna ceria dalam kehidupan, yang memberikan motivasi dan mendoakan penulis, yakni kekasih hati penulis dr. Mohd. Reza Lubis.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni seluruh mahasiswa Pendidikan Kimia Ekstensi 2010 yang telah memberi warna dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat terkasih sekaligus sesama dosen pembimbing penulis Ranti Fitriani yang selalu mendengarkan dan memberi dukungan moral serta motivasi kepada penulis, serta Anggi Cahya Deli yang sama-sama berjuang mulai dari pengerjaan proposal hingga kelulusan penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2014 Penulis
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DISERTAI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
(MICROSOFT POWER POINT) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KOLOID
Normalia Amanda (NIM. 4103331036) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point) terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi koloid di SMAN 6 Medan T.A 2013/2014. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang ada di SMAN 6 Medan sebanyak 4 kelas dan setiap kelas terdiri dari +36 siswa. Sedangkan sampel dilakukan secara purpossive sampling sebanyak dua kelas yaitu kelas eksperimen I diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan kelas eksperimen II diajar dengan model Konvensional. Dan kedua model menggunakan media yang sama. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu dilakukan pre-test serta setelah selesai pengajaran dilakukan post-test. Hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata pre-test siswa kelas eksperimen I (28,778 +4,328) dan post-test (84,556+5,091) dengan persen peningkatan belajar = 78,48% sedangkan nilai rata-rata pre-test siswa kelas eksperimen II (28,667 + 4,269) dan post-test (75,889+6,359) dengan persen peningkatan belajar 66,30%. Kemudian berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung = 6,4 dan harga ttabel = 1,669 (thitung > ttabel) pada α = 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Konvensional disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point) pada materi Koloid.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Rumusan Masalah 6
1.4. Batasan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 7
1.7. Definisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar 9
2.2. Hasil Belajar 10
2.3. Karakteristik Pembelajaran Kimia 10
2.4. Model Pembelajaran 12
2.4.1. Pengertian Model Pembelajaran 12 2.4.2. Model Pembelajaran Konvensional 13 2.4.3. Model Pembelajaran Kooperatif 14 2.4.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray 16 2.4.5. Kebaikan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
vii
2.5. Media Pembelajaran 21
2.5.1. Pengertian Media Pembelajaran 21
2.5.2. Manfaat Penggunaan Media 22
2.5.3. Pemilihan Media 23
2.5.4. Media Berbasis Komputer 24
2.5.5. Penggunaan Program Microsoft Power Point 24
2.6. Sistem Koloid 25
2.6.1. Dispersi 25
2.6.2. Macam – macam Koloid 28
2.6.3. Sifat-sifat Koloid 28
2.6.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob 34
2.6.5. Pembuatan Koloid 34
2.6.6. Peranan Koloid dalam Kehidupan 36
2.7. Kerangka Konseptual 37
2.8. Hipotesis Penelitian 38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 39
3.1.1. Lokasi Penelitian 39
3.1.2. Waktu Penelitian 39
3.2. Populasi dan Sampel 39
3.2.1. Populasi 39
3.2.2. Sampel 39
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 40
3.3.1. Variabel 40
3.3.2. Instrumen Penelitian 40
3.4. Rancangan/Desain Penelitian 44
3.5. Prosedur Pengumpulan Data 45
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 51
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 51 4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 53
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 59
4.2.1. Uji Normalitas 59
4.2.2. Uji Homogenitas 60
4.2.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar 60
4.2.4. Uji Hipotesis 62
4.3. Pembahasan 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 70
5.2. Saran 70
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan
Pembelajaran Kooperatif 16
Tabel 2.2 Sintaks atau tahapan pembelajaran model kooperatif
tipe TSTS 20
Tabel 2.3 Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi 27
Tabel 2.4 Jenis – jenis Koloid 28
Tabel 2.5 Perbedaan Sol Liofil dan Sol Liofob 34 Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian 39 Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 44 Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 44
Tabel 3.4 Rancangan Penelitian 44
Tabel 4.1 Analisis Kisi-kisi Instrumen Soal 53 Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa 54 Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan
Indikator Pada Kelas Eksperimen I 55 Tabel 4.4 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian Pada Kelas Eksperimen I 55 Tabel 4.5 Hasil Observasi Akativitas Belajar Siswa Berdasarkan
Indikator Pada Kelas Eksperimen II 56 Tabel 4.6 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian Pada Kelas Eksperimen II 57 Tabel 4.7 Rata-rata Nilai Aktivitas Belajar Siswa 58 Tabel 4.8 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Tes 59 Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Pre-Test Dan post-Test 59
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Sampel 60
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema jalannya diskusi secara Two Stay Two Stray 19
Gambar 2.2 Larutan Gula 26
Gambar 2.3 Suspensi Pada Campuran Air Dan Tepung 26
Gambar 2.4 Koloid yang Terjadi pada Susu 27
Gambar 2.5 Peristiwa Efek Tyndall 29
Gambar 2.6 Peristiwa Gerak Brown Pada Koloid 30
Gambar 2.7 Peristiwa Adsorbsi Pada Koloid 31
Gambar 2.8 Peristiwa Elektroforesis 32
Gambar 2.9 Penambahan koloid dengan muatan yang berbeda mengakibatkan koagulasi 32
Gambar 2.10 Peristiwa Dialisis 34
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian 74
Lampiran 2. Silabus 76
Lampiran 3. RPP 78
Lampiran 4. Soal Diskusi Kelompok 95
Lampiran 5. Penilaian Soal 106
Lampiran 6. Format Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 110
Lampiran 6a. Kriteria Penilaian 111
xii
Lampiran 19. Tabulasi Data Nilai Siswa 173
Lampiran 20. Uji Normalitas Data 175
Lampiran 21. Perhitungan Uji Homogenitas 179 Lampiran 22. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 182
Lampiran 23. Pengujian Hipotesis 187
Lampiran 24. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 189 Lampiran 25. Data Aktivitas Belajar Kimia Siswa 201 Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian 203 Lampiran 27. Tabel Nilai-nilai r-Product Moment 208 Lampiran 28. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (χ2) 209 Lampiran 29. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 210 Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 211 Lampiran 31 Hasil Diskusi Kelompok Siswa 212
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pendidikan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk itu, seorang guru harus mempunyai kreatifitas dan ide-ide baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Dalam penyajian materi seorang guru harus pandai memilih model, pendekatan, strategi, dan media yang tepat serta cara penguasaan kelas yang sesuai dengan kondisi siswa agar siswa tidak merasa bosan tapi justru malah tertarik untuk belajar (Faturrohman, 2007).
Pembelajaran perlu memperhatikan interaksi dan kerjasama antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa. Hal ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar yang pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu yang dapat memunculkan kondisi tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa, interaksi, penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diharapkan mampu bekerjasama dan saling membantu dalam kelompok kecil sehingga mendapatkan penghargaan (Yustini dan Mariani, 2005).
2
Pada pokok bahasan koloid merupakan materi kimia yang diajarkan pada siswa kelas XI SMA semester genap. Materi ini membahas tentang sistem koloid, pengelompokan koloid, sifat - sifat koloid, dan pembuatan koloid. Secara keseluruhan materi koloid memiliki karakteristik pemahaman konsep dan uraian. Pada materi koloid, tidak terdapat penggunaan dan penerapan rumus dalam pemahamannya, tetapi siswa dituntut untuk banyak mengahapal dan memahami konsepnya. Hal ini lah yang dapat menyebabkan pelajaran menjadi kurang menarik sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa (Zulfadhilah, 2008).
Berdasarkan penelitian mahasiswa Universitas Pedidikan Ganesha Singaraja mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI IPA SMAN 1 SELEMADEG menyatakan “Hasil belajar diharapkan mengalami perubahan yang positif antara keadaan awal dengan keadaan akhir setelah siswa mengalami proses
pembelajaran. Peningkatan hasil belajar kimia siswa mustahil dapat diwujudkan
tanpa adanya perubahan yang positif dalam proses pembelajaran. Guru sebagai
ujung tombak penyelenggaraan pendidikan di lapangan, memegang peranan yang
sangat strategis dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa”(Ni Wayan, 2010).
3
dapat menurunkan minat serta hasil belajarnya. Oleh karena itu, seorang guru harus pandai memilih model dan media yang tepat dalam proses pembelajaran, sehingga hasil yang diharapkan tercapai.
Untuk mengatasi hal itu dipilih suatu pendekatan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada materi koloid, yang merupakan sumber belajar yang dirancang oleh guru, dilakukan melalui pengembangan prosedur kegiatan belajar mengajar Kimia, sehingga kegiatan belajar mengajar tentang koloid akan membuat siswa aktif, tidak membosankan dan membantu meningkatkan hasil belajar siswa (Istarani, 2011).
Penelitian oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang yaitu Yanti Damayanti mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray menggunakan CD Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa
sebesar 84.3% (Damayanti, 2008). Hasil penelitian lain pada pembelajaran kimia menunjukkan rata – rata hasil belajar dengan pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar kimia siswa mengalami peningkatan, yaitusetelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh nilai rata-rata untuk kelas kontrol 72,59 dengan simpangan baku 10,63 dan untuk kelas eksperimen 82,81 dengan simpangan baku 10,16 (Andi, 2013). Selanjutnya penelitian yang berjudul,
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
Dengan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi
Hidrokarbon”, mengalami peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen
lebih besar dari pada hasil belajar kimia kelas kontrol, yaitu 68% dan 57% dengan rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 78,9 termasuk kategori aktif (Isnaini, 2013).
4
kelompok bertugas mencari dan memberikan informasi materi tertentu (Istarani, 2011).
Keberhasilan suatu pembelajaran juga tergantung dengan adanya media pembelajaran. Media merupakan satu diantara sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran yang dapat menyampaikan materi dengan tepat sasaran, termasuk salah satunya adalah media berbasis komputer (power point). Seperti hasil penelitian penggunaan media Power Point pada pokok bahasan hidrokarbon yang dilakukan oleh Novi (2010) memberikan hasil peningkatan pembelajaran sebesar 56,67%. Selanjutnya penelitian oleh Syarini (2007) pada pokok bahasan termokimia dengan menggunakan media komputer memberikan hasil peningkatan rata-rata uji kemampuan awal siswa 30,54 meningkat menjadi 80,27 pada uji kemampuan akhir siswa dan keefektifan medianya 32,62 %.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Annisa (2012) dengan judul penelitian “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan Menggunakan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur
Atom Kelas XI SMA” menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa persentasi rata-rata
keberhasilan belajar kimia siswa (gain) pada kelas eksperimen adalah 67,31 %, sedangkan persentasi rata-rata keberhasilan belajar kimia siswa (gain) pada kelas kontrol adalah 38,58 %. Dan penelitian yang dilakukan oleh Abdon (2012) dengan judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Didukung Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Kimi Siswa Pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid”, yang mana rata-rata hasil belajar dan gain yang diajar dengan model kooperatif tipe TPS berturut-turut adalah 78,74 dan 66,91% sedangkan hasil belajar kimia dan gain yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional adalah 73,02 dan 59,24%, yang mana terdapat selisih gain sebesar 7,67%.
5
judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Disertai Media Berbasis Komputer (Microsoft Power Point) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Koloid”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Interaksi antara siswa dengan guru kemudian antara siswa dengan siswa masih kurang.
2. Koloid merupakan materi pelajaran yang mencakup pemahaman konsep dan uraian yang menyebabkan pelajaran menjadi kurang menarik dan membosankan sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
3. Metode pembelajaran yang digunakan belum bervariasi dan model TSTS belum pernah dilakukan di SMAN 6 Medan.
4. Media pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih belum maksimal digunakan.
5. Aktivitas belajar siswa SMAN 6 Medan di kelas dalam pembelajaran masih kurang.
6. Masih rendahnya nilai hasil belajar kimia yang dilihat dari hasil ulangan siswa dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Siswa yang dikatakan tuntas belajar kimia harus memenuhi kriteria ketuntasan minimal 72. Dari data rekap nilai ulangan semester itu masih banyak siswa yang belum mencukupi KKM dimana dari seluruh siswa kelas XI IPA yang berjumlah 142 orang sebanyak 65 orang (45,8 %) siswa mendapatkan nilai dibawah KKM.
6
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, maka rumusan masalah ini adalah : Apakah hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
menerapkan model pembelajaran Konvensional disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point) pada materi koloid di SMA Negeri 6 Medan ?
1.1.Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMAN 6 Medan. 2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Koloid
3. Media yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas Microsoft Power Point.
4. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pada kelas eksperimen I dan model Pembelajaran Konvensional pada kelas eksperimen II.
5. Hasil belajar siswa setelah diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray disertai Media Berbasis Komputer
(Microsoft Power Point).
1.2.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan Model
7
1.1. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi siswa : Dapat meningkatakan kualitas belajar siswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa karena adanya model pembelajaran, yang dapat mendukung dalam proses belajar.
b. Bagi guru : Guru tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam proses belajar mengajar terutama pada pokok bahasan Koloid, karena telah mengetahui model dan media yang sesuai untuk digunakan.
c. Bagi sekolah : Sebagai bahan referensi dalam upaya untuk meningkatkan kualitas sekolah khususnya dan kualiatas pendidikan serta mutu pendidikan. d. Bagi peneliti : Untuk menambah wawasan peneliti maupun pembaca lainnya
tentang model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray. Dan dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray disertai media Berbasis Komputer (Microsoft Power Point). Selain itu hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.7.Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray adalah model dua tinggal dua tamu yang merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotaan 4 orang, 2 orang bertugas sebagai tamu untuk mencari informasi tentang koloid dari kelompok lain secara terpisahkan sedangkan 2 anggota lainnya tetap di kelompoknya tetap bertugas membagi hasil kerja dan informasi kepada 2 siswa SMAN 6 T.A. 2013/2014 yang bertamu ke kelompok tersebut.
8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point) memberikan hasil yang lebih baik (84,55 + 5,091) dan
mengalami peningkatan sebesar 78,48%, daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point) (75,889 + 6,359) yang mengalami peningkatan sebesar 66,30%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point) dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disarankan memilih ruangan kelas yang luas agar mempermudah siswa membentuk kelompok diskusi.
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdon, H.S., (2012),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps (Think Pair Share) Didukung Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid. Jurusan Kimia, FMIPA Unimed. Jurnal. http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (diposkan November 2010)
Andi, L.G., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tehnik Two Stay Two Stray (Tsts) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor Di Kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu T.P 2012/2013. Jurusan
Kimia, FMIPA Unimed. Jurnal.
http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (diposkan November 2010)
Annisa, R.H., (2010), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan
Menggunakan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Kelas XI SMA Jurusan Kimia, FMIPA
Unimed. Jurnal. http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (diposkan
Januari 2011)
Arikunto, S., (2004), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Cetakan ke-6, Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, (1997), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Aunurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung. Bachtiar, W Harsja., (2008). Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Damayanti, Y., (2008). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two
Stray (TSTS) Menggunakan CD Pembelajaran. Tesis, FMIPA, Universitas
Negeri Semarang, Semarang.
Dimyanti dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah, Z., (2006). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Penerbit Rineka
72
Faturrohman, (2007), Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung, Refika Aditama.
Hamalik, (2001), Proses Belajar Mengajar, PT Bina Aksara, Jakarta.
Isnaini, D., (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Dengan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Materi Hidrokarbon. Jurusan Kimia, FMIPA Unimed. Jurnal.
http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (di poskan Desember 2013) Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Juniarti, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Bertamu Dibandingkan Tipe Jigsaw Yang Didukung Media Berbasis
Komputer Pada Pokok Bahasan Termokimia. Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Lie, A., (2010), Cooperative Learning, Gramedia, Jakarta.
Muchtaridi, (2007), Kimia 2 SMA untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta, Yudhistira. Ni Wayan,S.M., (2010), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TSTS Terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI IPA SMAN 1
SELEMADEG. Jurusan Kimia, FMIPA Undiksha. Jurnal. http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (diposkan pada Desember 2010)
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media.
Sardiman, A.M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Raja Grafindo Perkasa.
73
Simatupang, N.I., (2010), Penerapan Media Power Point pada Model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) untuk
Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Hidrokarbon.
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sunyono, (2005), http://p-pendidikankimia.blogspot.com/2011/12/masalah-kesulitan-dalam-pembelajaran.html (diposkan pada hari Kamis, 08 Desember 2011)
Suprijono, A., (2009), Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, http://www.referensimakalah.com/2013/01/Pembelajaran-kooperatif-tipe-Two-Stay-Two-Stray-TS-TS.html (diposkan pada Januari 2013)
Susilowati, (2007), Sains Kimia Prinsip dan Terapannya, Solo, P.T. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Syarini, E., (2007), Efektifitas Penggunaan Media Komputer dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Pokok Bahasan Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Wahana, (2004), Menyusun Presentasi dengan Microsoft PowerPoint XP Secara Profesional, file:///D:/media-berbasis-komputer-dan-media%20ppt.html (diposkan pada hari Sabtu, 21 April 2012).
Zulfadhilah, (2008), Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Dibandingkan Numbered Head Together Dengan Media Berbasis Komputer Dalam Upaya Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di Sman 1 Batang Kuis, Skripsi, FIMPA, Unimed, Medan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
http://www.google.co.id/imgres?