• Tidak ada hasil yang ditemukan

i R ir.myinfrared.com 01 / 2008 / ABOUT INFRARED / JOHANNES GO / GOLDIE IR / SALONFOTO INDONESIA 2008 / WORKSHOP IR BALI /

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "i R ir.myinfrared.com 01 / 2008 / ABOUT INFRARED / JOHANNES GO / GOLDIE IR / SALONFOTO INDONESIA 2008 / WORKSHOP IR BALI /"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i

R

/

ABOUT INFRARED

/

JOHANNES GO

/

GOLDIE IR

/

SALONFOTO INDONESIA 2008

/

WORKSHOP IR BALI

/

iR.myinfrared.com

(2)

cover depan

newsletter

dari redaksi

i

R

adalah eMagazine khusus fotografi

infrared yang diterbitkan oleh

MyInfrared.com.

Gratis, dan terbit setiap bulan.

Dapat didownload melalui web Internet

iR.myinfrared.com dan MyInfrared Blog.

Berbagai artikel dan galeri foto

INFRARED karya berbagai fotografer

infrared akan mengisi

halaman-halamannya.

eMagazine ini didesign untuk dinikmati

me-lalui monitor berukuran max. 1280x768

pixel.

Web :

http://iR.myinfrared.com

Untuk berlangganan melalui email, kirimkan

email ke iR@myinfrared.com.

Redaksi menerima tulisan dan foto seputar

infrared. Tulisan dan foto dapat dikirim melalui

email iR@myinfrared.com.

Redaksi berhak menyeleksi dan menyunting

tulisan dan foto yang dikirimkan pembaca.

Salam infrared !

Edisi perdana ini berisi artikel tentang

fotografer infrared yang telah

mengil-hami banyak fotografer lain, yaitu

Johannes Go. Bangladesh & Kolkata in

Infrared adalah portfolio infrarednya di

rubrik Fotografer Infrared.

Versi infrared oleh MyInfrared juga

da-pat dipelajari agar dada-pat

menentukan-versi mana yang cocok dengan

masing-masing fotografer.

Nomor perdana ini juga berisi Infrared of

the Month dan foto-foto pilihan dari

be-berapa fotografer infrared.

Saran dan masukan akan sangat

mem-bantu pengembangan iR.

Selamat menikmati ...

Dibyo Gahari

i

R

Good morning, Rancaupas !

Dibyo Gahari

Data teknis :

Nikon D50 IR

Goldie version

Swap channel

02

(3)

d a f t a r i s i

Johannes Go

Bangladesh & Kolkata

in Infrared

i

R

03

Cover

Newsletter

Dari Redaksi

Goldie Infrared

14

Infrared Versions

Full IR, Semi IR, Visible IR, BW IR

15

Infrared of the Month

Salonfoto Indonesia 2008

The Best of IR

17

Award

Award Winner with Infrared

18

About Infrared

Olah Digital by Johannes Go

20

Galeri Foto

A

gus Gunawan

F

andi Hastomi

F

itra Pranadjaja

H

andoko Wonoadi

I

na Herliana Koswara

K

laas Stoppels

K

ristianto Gunawan

R

endy Kusumo

S

etia Wibawa

Y

udistira

FAQ

Tanya Jawab

02

04

16 24

33

Infrared Tips

Web Infrared

Index Fotografer

35

Seminar Infrared @ Bali

Infrared in My Eyes

34

33

(4)

JOHANNES GO

i

R

Johannes Go, 38 tahun. Saat ini bekerja di salah satu organisasi internasional yang

bergerak di bidang pengembangan, Development Alternatives, Inc. Melalui organisasi

ini, Johannes Go saat ini bertugas di Dhaka, Bangladesh, untuk menangani salah satu

program di bidang governance yang didanai oleh USAID Bangladesh.

Fotografi adalah hobby yang dijalani secara serius untuk

mengisi waktu luang di tengah kesibukannya. Keputusan

un-tuk mulai serius mempelajari fotografi adalah di

perten-gahan tahun 2004 dengan mengikuti kursus dasar fotografi di Darwis Triadi

Photo-graphy School, dimana kursus itu telah mengubah paradigmanya mengenai fotografi,

bahkan membuatnya semakin mencintai dunia fotografi. Dengan semangat itu,

Jo-hannes Go mulai bergabung dengan beberapa komunitas fotografi, menjalin

hubun-gan denhubun-gan teman – teman yang memilih kesamaan hobby untuk saling belajar dan

bertukar pengetahuan.

Di pertengahan tahun 2006, Johannes Go mulai tertarik belajar fotografi infrared.

Setelah mempelajari beberapa artikel dan beberapa sumber informasi, akhirnya

Jo-hannes Go memutuskan untuk memiliki dan memodifikasi kamera infrared ke

Dibyo Gahari,

www.myinfrared.com

. Ternyata Johannes Go menemukan fotografi

infrared jauh melebihi apa yang dibayangkan semula. Di websitenya,

www.johannesgo.com

, fotografi infrared diungkapkan sebagai berikut:

“Melalui fotografi infrared, saya menemukan kebebasan yang sebenarnya,

memberi-kan kreativitas yang tanpa batas, yang telah membuat saya bisa bebas

mengekspresi-kan hasrat saya, dimana saya bisa mempersembahmengekspresi-kan suatu gambar seperti yang

saya inginkan.”

04

Bang

ladesh

&

Kolkata

(5)

JOHANNES GO

i

R

Bagi Johannes Go, fotografi infrared adalah

suatu jendela bagi nya untuk

mengungkap-kan suatu obyek sesuai keinginannya. Jika

suatu pemandangan menjadi sangat indah

dengan infrared, itu adalah dari kebebasan

imajinasi yang tanpa batas darinya, suatu

kejujuran yang sebenarnya.

Tentu dalam mempersembahkan karya

in-frarednya, dibutuhkan suatu ketrampilan

dalam mengolah foto infrared. Melalui

be-berapa artikel yang ditulis Johannes Go

yang dimuat di

jakartaphotoclub.com

,

penggunaan software untuk olah digital

seperti photoshop hanya sebuah sarana

saja. Hasil akhir dari suatu foto itulah yang

merupakan ungkapan sejujurnya dari

Jo-hannes Go atas suatu obyek yang direkam

dengan kamera infrarednya. Seperti

penga-kuannya, kamera Nikon D50 yang sudah

dimodifikasi menjadi kamera infrared oleh

myinfrared.com

adalah kamera terbaik

yang pernah dimilikinya. Untuk lebih

menikmati karya Johannes Go, silahkan

mengunjungi

www.johannesgo.com

“Melalui fotografi infrared, saya menemukan

kebebasan yang sebenarnya, memberikan

kreativitas yang tanpa batas, yang telah membuat

saya bisa bebas mengekspresikan hasrat saya,

dimana saya bisa mempersembahkan suatu gambar

seperti yang saya inginkan.”

(6)

galeri foto

i

R

JOHANNES GO

(7)

i

R

JOHANNES GO

07

(8)

i

R

JOHANNES GO

08

(9)

i

R

JOHANNES GO

09

(10)

i

R

JOHANNES GO

10

(11)

i

R

JOHANNES GO

11

(12)

i

R

JOHANNES GO

12

(13)

i

R

JOHANNES GO

13

(14)

new version

GOLDIE INFRARED

Goldie Infrared merupakan versi terbaru

dari keluarga MyInfrared.

Kelebihan utama versi ini adalah

kemu-dahan pengolahan foto di Photoshop,

teru-tama untuk mendapatkan hasil langit biru

dan daun kuning yang unik.

Skin tone dapat diperoleh dengan teknik

masking.

Versi ini dapat diterapkan pada semua tipe

kamera Nikon dan Canon.

i

R

FULL INFRARED

Full Infrared adalah versi terpopuler dari

jajaran versi MyInfrared. Versi ini

mem-berikan kemungkinan yang sangat luas

dalam berkreasi.

Dalam pengolahannya versi ini

membu-tuhkan ketrampilan Photoshop yang

me-madai.

Skin tone dapat diperoleh dengan teknik

masking.

popular version

14

asli

swap channel

oldig

asli

(15)

infrared versions

BW INFRARED

BW Infrared adalah versi yang paling cocok

untuk fotografi hitam putih. Hasil foto

langsung berwarna hitam putih.

Sesuai namanya, versi ini tidak

memung-kinkan kita mendapatkan warna-warni

pada foto aslinya.

i

R

VISIBLE INFRARED

Visible Infrared adalah versi yang tidak

membutuhkan ketrampilan Photoshop.

Na-mun versi ini tidak memberikan banyak

ke-sempatan berkreasi.

Foto yang dihasilkannya mirip dengan foto

biasa, kecuali daun dan pepohonan

cenderung kekuningan.

Skin tone mendekati normal.

Sepintas foto yang dihasilkan mirip dengan

foto biasa, terutama pada pemotretan di

saat spectrum infrared minim.

SEMI INFRARED

Semi Infrared adalah versi yang relative

mudah diolah. Dalam pengolahannya versi

ini tidak membutuhkan ketrampilan

Photo-shop yang tinggi.

Kreasi yang dihasilkannya tidak sebanyak

versi Full Infrared, tetapi cukup memadai.

Skin tone dapat diperoleh dengan teknik

masking.

(16)

i

R

16

infrared of the month

F

itra Pranadjaja

(17)

salonfoto indonesia 2008

Berita gembira bagi penggemar fotografi

infrared. Ada penghargaan khusus untuk foto

INFRARED terbaik di SALONFOTO

INDONESIA XXIX tahun 2008.

Salah satu penghargaan khusus untuk HARD

COPY (cetak) WARNA adalah :

The Best of Infra Red ( kode: BIR )

i

R

Dewan Juri untuk kategori HARD COPY

(cetak) WARNA adalah :

1. S. Setiawan Hon E.FPSI; E.FIAP; Hon

FLFCN; Hon F.BIMB; Hon HKCC; F. BSC;

A.RPS; A.KPS; SE 35mmPS; Hon E. CPA; Hon

E.NKCC; EP.BSC; EP.PSM; MH.PFR;

MH.FCBA; MH.FCA; A.FPSI**; PSA color

slide 3 galaxy color print 5 Stars-Photo

Jour-nalism 2 Stars-Photo Travel 1 Star; Senior

Ass. of Wilmington International Exhibition

2. Dibyo Gahari A.FPSI*

3. Handoko Wonoadi A.FPSI*

4. Effendy Suryajaya A.FPSI**

5. Andi Sucitra A.FPSI*

Koordinator juri : Setiady Tanzil Hon. E, FPSI;

Hon PAF; A.FPSI***

Info lebih lanjut dan entry form dapat diperoleh

di

www.malangphotoclub.com

Foto :

Gunawan Tjokrosetio

Pemenang Penghargaan

Salonfoto Indonesia XXVIII 2007

(18)

a w a r d

i

R

Lombafoto Morris

Hartono Hosea

Nikon D80 IR, Semi IR

(19)

a w a r d

i

R

Lombafoto Honda Jazz

Yosi Samsul Maarif

(20)

olah digital

i

R

A. Pendahuluan

Karena banyaknya permintaan, selaku penggemar fotografi infrared, saya mencoba membuat artikel yang sederhana ini mengenai mengolah foto infrared. Sebelumnya saya ingin meluruskan, saya bukan seorang pakar di bidang fotografi ataupun infrared. Anggaplah artikel ini sebagai sharing dari hobby saya, yang saat ini masih terus belajar. Sebelumnya juga, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dua sahabat yang menjadi sumber inspirasi saya, yang telah membawa saya mengerti dan menyukai infrared yaitu Dibyo Gahari dan Yudistira. Melalui dua sahabat yang luar biasa ini, saya dapat menikmati foto infrared sampai sekarang. Sebelum langsung membahas secara teknis bagaimana mengolah foto infrared, saya perlu memulai lebih dahulu mengenai beberapa hal mendasar agar tidak menimbulkan salah pengertian, sbb : [1] Di dalam artikel ini, tidak dibahas secara ilmiah mengenai infrared dan fotografi infrared seperti visible light, nano meter, cut off, dan sebagainya. Tidak juga dibahas mengenai bagaimana menggunakan kamera yang sudah dimodifikasi dan apa bedanya dengan menggunakan eksternal filter infrared. Mudah mudahan para pakar yang lebih tahu bisa memuat artikel yang teknis seperti itu.

[2] Artikel ini buat ini atas pengalaman saya yang sederhana saja dengan menggunakan kamera Nikon D50 yang sudah dimodifikasi oleh Dibyo Gahari, amazing myinfrared.com, dan lensa Nikon 18-70mm.

[3] Teknis olah digital di dalam artikel ini adalah olah digital dengan software photoshop CS3. Penggunaan Capture NX hanya untuk membuka file raw, itupun hanya sekedar auto level dan kadang kadang dikombinasi dengan color booster.

[4] Infrared bagi saya adalah foto yang warnanya sudah tidak natu-ral (false color). Ini yang saya sukai karena bisa bebas berekspresi

sesuai kehendak hati. Karena warna yang dihasilkan dari kamera infrared sudah tidak natural, saya bisa bebas bermain di warna yang tidak natural. Bahkan bisa diolah agar warnanya kembali mendekati natural di beberapa bagian foto yang diinginkan. Menurut saya, kita bebas mengolah foto infrared semau kita, non natural, natural atau semi natural, sah – sah saja. Ini hanya pendapat sederhana saya. Contoh ekstrim, jika kia mau buat langit nuansa hijau, sah saja, dan sesuai dengan selera dan kreasi kita di warna yang sudah tidak natural. Begitupun masalah kontras. Karena foto infrared memiliki kontras yang tinggi, selama foto tersebut enak di pandang dan kita sukai, kontras tinggi menjadi bukan masalah, karena yang penting adalah hasil akhir.

[5] Dalam mengolah foto infrared, walaupun perlu waktu, saya pribadi tetap berprinsip bahwa fotografi infrared tidak berbeda jauh dengan hal hal dasar fotografi secara umum. Dalam fotografi infrared, kita tetap perlu pertimbangkan eksposure, komposisi, dan juga ketajaman / detail. Dari pengalaman saya, saya tetap percaya bahwa jika foto infrared aslinya sudah rusak, misalnya terlalu over dan hilang detail, maka di olah bagaimanapun tetap sulit dan hasil akhir menjadi kurang maksimal.

[6] Saya pribadi belum memahami banyak fungsi dan penggunaan software photoshop. Jadi jangan sampai heran kalau ada langkah – langkah di artiel ini yang terasa terlalu panjang atau malah kurang tepat. Tujuan dari artikel ini adalah hanya sharing saja mengenai bagaimana foto asli infrared bisa di olah menjadi sebuah foto yang lebih indah di lihat dan sesai dengan kreatifitas dan hasrat kita. Artikel ini hanya ingin memberikan inspirasi saja, semoga bagi rekan rekan yang lebih mahir dalam penggunaan software photoshop, bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka. Saya masih terus belajar menjadi lebih baik.

B. Jangan Lupa Dasar Dasar Fotografi

Seperti telah disebutkan di bagian pendahuluan, dalam fotografi infrared, sebaiknya tetap diperhatikan dasar dasar fotografi, yaitu: [1] Tetap perhatikan komposisi

[2] Tetap perhatikan metering, jangan sampai terlalu under atau over exposure

[3] Tetap perhatikan focus

[4] Tetap perhatikan elemen fotografi lainnya seperti point of interest, pattern, garis, pola, sudut bidik, arah lighting, dll [5] Tetap memiliki konsep. Mengenai konsep, ada baiknya kita tahu tujuan dari foto yang sedang kita but. Konsep untuk pemotretan model beda pendekatannya dengan human interest.

About Infrared

by

Johannes Go

20

Untuk pemotretan model, saya biasanya lebih leluasa untuk mengatur eksposure, white balance, depth of field, angle, dan lain lain. Tapi kalau pemotretan human interest, moment sangat pending. Persiapan kamera kita dari awal cukup penting, jangan sampai lupa mengatur ISO yang tepat.

[6] Pembagian bidang dalam foto IR. Sebetulnya ini bagian dari komposisi. Saya suka sekali menggunakan IR untuk foto landscape yang ada langit dan danau. Kenapa? Karena secara komposisi dan visualisasi, akan terdapat pembagian ruang yang menarik di foto, tidak monoton. Kalau kita motret di hutan pakai IR, maka isi dari foto akan daun semua dengan warna yang seragam, jadi kurang menarik.

C Mulai dengan Hasil Akhir (Begin with the End)

Selalu memulai dengan apa hasil akhir yang ingin kita capai, baik itu waktu pemotretan maupun sebelum kita mulai mengolah foto. Sebelum pemotretan, ada baiknya kita sudah membayangkan, nanti foto ini mau dijadikan seperti apa. Dari situ, kita akan membuat konsep yang lebih baik. Sebelum mengolah foto, sama juga, kita sudah membayangkan, nanti hasil akhirnya mau seperti apa. Ada bagusnya hal ini nyambung juga sama konsep kita waktu sebelum pemotretan. Yang sering saya lakukan adalah dengan lebih sering melihat foto-foto orang lain, bahkan lukisan, untuk mendapatkan ide untuk foto yang akan kita buat.

Sebagai gambaran, ketika kita akan memotret model di outdoor, sebelum mengatur posisi model, kita bisa membayangkan dulu nanti hasil akhirnya maunya seperti apa. Dari mana arah lighting, nanti hasilnya akan seperti apa. Bagaimana backgroundnya, ramai atau tidak. Jika dalam konsep foto, direncakanan akan menggabung foto model dengan background dari foto lain, maka perlu di cari background yang bright atau putih sehingga mudah untuk di crop dan digabung dengan backround dari foto lain.

Waktu mengolah fotopun biasanya kita sudah punya bayangan, nanti tone colornya mau seperti apa. Sehingga pada saat pengola-han foto, akan lebih mudah untuk mengarahkan olapengola-han foto kita. Dalam mengolah beberapa foto infrared saya, untuk masalah tone warna, saya mencontoh warna dari lukisan, saya kebetulan punya beberapa buku lukisan luar negeri. Kebanyakan pelukis sangat pan-dai dalam bermain dengan warna dan lighting.

(21)

olah digital

i

R

21

D. Bahan Mentah Foto Infrared

Untuk foto infrared, saya selalu memperhatikan hal - hal berikut: [1] Selalu motret dengan RAW. Dengan RAW, kita masih bisa edit file RAW nya sesuai dengan yang kita inginkan sebelum kita pin-dahkan ke JPG dan diolah dengan photoshop CS3. Saya menyebu-kan penggunaan file JPG di photoshop karena pengalaman saya, fle raw Nikon D50 yang dibuka langsung di photoshop, tonenya akan berubah jauh.

[2] Bagi saya tidak ada standard bagaimana file RAW yang benar, karena tergantung dengan selera yang bisa di salurkan melalui pen-gaturan White Balance (WB). Kita bisa preset WB ke dinding putih, atau ke langit biru atau ke daun hijau. Hasil pemotretan foto infrared dengan berbagai settingan WB akan menghasilkan hasil yang berbeda beda.

Karena saya suka bermain dengan warna, saya kurang menyukai RAW yang terlalu pekat, agak coklat tua dan gelap. Kondisi ini cocok bagi yang suka dengan foto hitam putih. Saya lebih menyukai file RAW yang sedikit kemerahan, dan daunnya agak ungu /cyan.

E. Tone IR – full infrared

Karena saya menggunakan full infrared, saya hanya membahas full infrared di artikel ini. Tone IR full infrared sangat tergantung pada: - Preset white balance (WB)

- Sudut bidik - Kondisi lighting

Dengan kamera Nikon D50, kita dengan mudah bisa preset WB sesuka kita, bisa ke bidang putih, ke langit biru, ke daun hijau, ke bidang coklat, atau kemana saja yang kita coba dan kemudian bisa di lihat efeknya. Karena saya menggemari olah tone IR yang ber-warna cerah, saya lebih cocok dengan preset WB ke daun hijau. Contoh file file yang saya pakai di sini semuanya adalah hasil preset WB ke daun hijau

Sudut bidik terhadap arah sinar matahari juga mempengaruhi tone IR. Kita bisa coba dengan membelakangi matahari, menyamping dan sedikit frontal ke arah matahari kemudian bandingkan hasilnya. Saya lebih suka dengan menyamping dimana matahari jatuh dari samping karena selain menimbulkan dimensi dari foto, juga warna merah kecoklatan lebih keluar. Kalau membelakangi matahari, cenderung

lebih pekat dan mengharah ke coklat tua. Saya kurang tahu secara teknis, tapi sudah beberapa kali saya coba, ternyata memang ada bedanya.

Selain itu kondisi lighting juga sangat mempengaruhi. Matahari yang terlalu keras di siang tengah hari akan membuat kontras yang tinggi dan juga sinar infrared sangat full terserap sehingga cenderung pekat. Tapi sinar matahari sore akan lebih lembut, kontras tidak terlalu tinggi. Warna merah dan kuning juga lagi keluar

Bisa dilihat dari contoh contoh foto foto berikut ini. Tone IR seperti ini yang saya sukai, mudah untuk pengolahan lebih lanjut.

F Mengolah Tone IR – Tanpa Swap Channel

Foto IR yang asli tanpa swap channel sebenarnya cukup menarik dengan tone coklat yang sangat sederhana. Efek daun putih memberikan nuansa tersendiri. Pengolahannya tergantung selera. Kita bisa menggunakan PSCS untuk menyesuaikan kontras, shadow dan highlight, serta saturasi. Kita juga bisa menyederhanakan tone dengan membuang warna warna yang tidak anda sukai. Kadang dengan suasana lighting tertentu, timbul warna biru, atau ungu, atau cyan selain warna merah kecoklatan dan putih. Bagi saya, cukup membuat penyesuaian terhadai kontras dan saturasi saja sudah menghasilkan efek tone asli infrared yang menarik

Berikut ini saya coba mengolah satu foto dengan tetap pertahankan tone infrared yang original.

Biasa langkah pertama yang saya lakukan adalah dengan auto level.

Setelah auto level, kita bisa adjust saturasi sesuka kita. Kita juga bisa geser sedikit hue untuk mendapatkan tone coklat yang sesuai selera kita.

Untuk membuat lebih berdimensi dengan shadow highlight & lebih dramatis, kita bisa menggelapkan bagian yang kita ingin gelapkan. Di contoh ini, saya ingin menggelapkan langit bagian kanan karena cahaya dari sebelah kiri. caranya, dng menggunakan curve, gelapkan dulu seluruh foto seperti contoh ini

(22)

i

R

3. Di channel Red: Red jadi 0 dan blue jadi 100

4. Di channel Blue: Red jadi 100 dan blue jadi 0

22

Lalu dengan menggunakan gradient, kita bisa kembali terangkan bagian kiri bawah, sehingga yang gelap hanya kanan atas saja. Di sini kita gunakan gradiant agar gradasi dari gelap ke terang terjaga baik. Caranya, anda click dulu gradient di tool box sebelah kiri, lalu tempatkan kursor di kiri bawah, click, tahan & drag / tarik ke bagian kanan atas foto seperti contoh di bawah ini. Langkah ini bisa kita aplikasikan ke olahan foto apa saja termasuk foto normal.

Jika hasil yang di capai sudah kita sukai maka bisa di anggap selesai pengolahan foto ini. Tapi misalnya kita masih mau terangkan bagian shadow, bisa diangkat dengan fungsi shadow highlight yang ada di photoshop, dengan langkah berikut ini:

G. Mengolah IR dengan Swap Channel, langkah basic

Untuk menimbulkan warna yang beda dengan tone asli IR, biasa di lakukan dengan cara swap channel.

Channel Red: Red jadi 0 (nol) persen dan blue jadi 100% Channel Blue: Red jadi 100% dan Blue jadi 0 (nol) persen Channel green tidak perlu di geser

Berikut ini contohnya: 1. File IR Asli:

2. Buka layer channel mixer

(23)

5. Swap channel sudah selesai, anda bisa melihat langit jadi kebiruan dan daun berwarna kuning. Untuk mematangkan warna, jika seleranya saturasi tinggi, bisa dinaikan lagi saturasi seperti ini:

Berikut ini contoh contoh lain kalau kita bermain channel mixer dengan menggeser geser channel Red, Green dan Blue sesuai selera kita..

i

R

Mengolah IR dengan dengan atau tanpa swap channe, sudah bisa menghasilkan hasil yang enak di pandang. Yang penting, pada saat pemotretan, komposisi dan pembagian ruang dalam frame cukup maksimal,misalnya ada daun, batang pohon, lalu bidang luas seperti langit dan danau, dimana proporsi dari unsur unsur itu pas dan harmonis. Hal yang sama juga perlu diperhatikan untuk

pemotretan model, yaitu point of interest dan latar belakangnya kalau bisa serasi, tetap memperhatikan pembagian ruangan, jangan sampai misalnya BG daun semua, akan kurang menarik.

Untuk sebagai referensi foto foto dengan tone IR yang belum di swap channel, kita juga bisa tengok foto foto landscapenya pak Dibyo Gahari di www.myinfrared.com. Untuk tone yang hanya di swap channel, bisa di lihat di galery nya rekan kita Yudistira, www.ydsinfrared.com

23

(24)

galeri foto

i

R

A

gus Gunawan

Nikon D50 IR, Full IR

(25)

galeri foto

i

R

F

andi Hastomi

Nikon D50 IR, Full IR

(26)

galeri foto

i

R

H

andoko Wonoadi

Nikon D50 IR, Full IR

(27)

galeri foto

i

R

I

na Herliana Koswara

Canon 300D IR, Semi IR

(28)

galeri foto

i

R

K

lass Stoppels

Nikon D50 IR, Full IR

(29)

galeri foto

i

R

K

ristianto Gunawan

Canon 350D IR, Semi IR

(30)

galeri foto

i

R

R

endy Kusumo

Nikon D70s IR, Full IR

(31)

i

R

S

etia Wibawa

Nikon D50 IR, Full IR

31

(32)

galeri foto

i

R

Y

udistira

Nikon D50 IR, Full IR

(33)

pertanyaan

&

i

R

33

jawaban

faq ???

Apakah setelah dioprek, kamera bisa

dikembalikan seperti semula ?

Ya, bisa., bila hot mirror asli kamera masih dalam

keadaan baik. Karena itu hot mirror harus

di-simpan dengan baik agar dapat dipasang lagi.

Apakah hot mirror asli dikembalikan

kepada saya ?

Ya, karena hot mirror adalah milik dan hak

pemilik kamera.

Apakah lensa harus disertakan dalam

pengiriman kamera ?

Secara umum tidak perlu. Setelah dioprek,

fo-kus kamera akan dikalibrasi ulang. Dan bila

kali-brasi dilakukan dengan baik, dapat digunakan

un-tuk beberapa lensa sekaligus, bukan lensa per

lensa. Namun demikian, ada lensa yang perlu

dikalibrasi secara khusus.

Versi apa yang paling cocok untuk saya ?

Tergantung pada kebutuhan, keinginan dan

ke-mampuan Photoshop yang dimiliki.

Untuk penggemar LANDSCAPE, umumnya ada

3 versi yang cocok, yaitu Full IR, Semi IR and

Goldie IR. Full IR membutuhkan kemampuan

Photoshop yang paling tinggi, dan Goldie IR

pa-ling mudah diolah di Photoshop.

Untuk penggemar PEOPLE yang tidak ingin

banyak pekerjaan Photoshop dan skin tone

nor-mal, versi Visible IR paling cocok.

Untuk penggemar HITAM PUTIH, BW IR adalah

pilihan tepat.

Secara umum, Visible IR paling mudah diolah di

Photoshop tapi kreasi terbatas. Sebaliknya, Full

IR paling membutuhkan Photoshop, tapi kreasi

nya sangat luas.

Versi terpopuler adalah Full IR.

Versi terbaru adalah Goldie IR.

Saya sudah memiliki kamera oprekan,

tapi mengapa fokusnya blur ?

Ada beberapa faktor yang mungkin

menyebab-kan hal itu :

Belum dilakukan kalibrasi fokus

Tidak dikalibrasi dengan benar

Lensa yang digunakan adalah lensa khusus

Setting kamera apa saja yang perlu

diketahui ?

Setting kamera infrared umumnya :

White Balance pada PRE ( Nikon ) atau

CWB ( Canon )

Format RAW atau RAW + JPG

Exposure compensation selalu dicheck utnuk

kondisi pemotretan yang berbeda. Pada

pemotretan dengan obyek banyak

mengan-dung rumput, dedaunan, pepohonan,

kom-pensasi minus 1 stop dari yang normal

Diafragma optimal umumnya f/8, tetapi bisa

(34)

seminar ir bali

Launching i

R

akan

diresmikan pada Seminar

Bali, 11 Oktober 2008

i

R

34

upgrade goldie ir

supporter

Setiap pemilik kamera modifikasi

MyInfrared yang berminat untuk

mengubah versinya menjadi Goldie

IR akan memperoleh diskon 30%

dari biaya normal.

Kesempatan ini hanya berlaku s/d

bulan November 2008.

Modifikasi Nikon Infrared oleh

MyInfrared di Bali tgl. 9 - 12

Oktober 2008. Konfirmasi

pemesanan melalui sms ke hp

0818 209060.

(35)

website

www.myinfrared.com

iR.myinfrared.com

store.myinfrared.com

blog.myinfrared.com

news.myinfrared.com

www.ayofoto.com

www.fotografer.net

www.h2photography.info

www.indonesiainfrared.com

www.inifotoku.com

www.jakartaphotoclub.com

www.johannesgo.com

www.malangphotoclub.com

www.ydsinfrared.com

i

R

index

A

gus Gunawan

D

ibyo Gahari

F

andi Hastomi

F

itra Pranadjaja

G

unawan Tjokrosetio

H

andoko Wonoadi

H

artono Hosea

I

na Herliana Koswara

J

ohannes Go

K

laas Stoppels

K

ristianto Gunawan

R

endy Kusumo

S

etia Wibawa

Y

osi Samsul Maarif

Y

udistira

35

tips

Pilih versi infrared yang sesuai de

ngan kebutuhan, selera dan

ke-mampuan Photoshop Anda.

Utamakan teknik fotografi umum

seperti komposisi, angle, momen

dsb., dan kemudian terapkan

tek-nik infrared pada foto Anda.

Gunakan selalu format RAW

un-tuk kualitas dan fleksibilitas post

processing.

Belajar untuk mengenali karakter

dan efek khusus foto infrared pada

berbagai kondisi.

Lakukan underexposure sekitar

minus 1 stop pada pemotretan

dengan obyek dominan pohon,

se-mak dan rumput.

Gambar

Foto yang dihasilkannya mirip dengan foto  biasa, kecuali daun dan pepohonan
Foto :  Gunawan Tjokrosetio
Foto IR yang asli tanpa swap channel sebenarnya cukup menarik  dengan tone coklat yang sangat sederhana

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan selama 2 siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat di simpulkan

Tracing (penjejakan » perunutan) float ini pada dasarnya merupakan kegiatan pengamatan pada pecahan-pecahan (potongan-potongan) batuan seukuran kerakal s/d boulder yang

[r]

[r]

kematangan perencanaan dan penerapan teknologi informasi di internal organisasi STMIK AKBA Makassar, proses yang dilakukan adalah melakukan komparasi pada setiap

PT Artha Daya Coalindo harus melakukan koreksi positif atas pajak jasa giro sebesar Rp.6.137.077,- yang merupakan PPh final atas pendapatan jasa giro dan tidak bisa

Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pembayaran atas pelayanan tera/tera ulang, alat-alat ukur, takar, timbang dan

Saat kegiatan belajar matematika berlangsung, tidak jarang seorang guru menyuruh siswa mengerjakan soal setelah materi yang diajarkan telah disampaikan, setelah itu beberapa