• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN. Jumat, 11 September 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN. Jumat, 11 September 2015"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Jumat, 11 September 2015

SISTEM JAMINAN SOSIAL

NASIONAL PROGRAM

JAMINAN KESEHATAN

BPJS KESEHATAN

(2)

Sistem Jaminan Sosial Nasional

• Standar minimal Jaminan Sosial (

Tunjangan kesehatan,

tunjangan

sakit, tunjangan pengangguran, tunjangan hari tua, tunjangan

kecelakaan kerja, tunjangan keluarga, tunjangan persalinan,

tunjangan kecacatan, tunjangan ahli waris

Konvensi ILO 102

tahun 1952

• “

Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial

yang memungkinkan

pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang

bermanfaat".

Pasal 28 H ayat 3

UUD 45

• "

Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh

rakyat

dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak

mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".

Pasal 34 ayat 2

UUD 45

Hak konstitusional setiap orang

+

Wujud tanggung jawab negara

(3)

” JANUARI

4, PT ASKES PERSERO MENJADI BPJS KESEHATAN”

UU SJSN dan UU BPJS

PerPres No 111 tahun 2013

tentang Perubahan Atas

PerPres No 12 TAHUN 2013

TENTANG

JAMINAN KESEHATAN

(4)

1. Kegotong-royongan

2. Nirlaba

3. Keterbukaan

4. Kehati-hatian

5. Akuntabilitas

6. Portabilitas

7. Kepesertaan wajib

8. Dana amanat

9. Hasil pengelolaan

dana digunakan

seluruhnya untuk

pengembangan

program dan

sebesar-besarnya untuk

kepentingan peserta

9 Prinsip

1. Jaminan

Kesehatan

(BPJS Kesehatan)

2. Jaminan

Kecelakaan Kerja

3. Jaminan Hari Tua

4. Jaminan Pensiun

5. Jaminan Kematian

(BPJS Ketenagakerjaan)

5 Program

1. Kemanusiaan

2. Manfaat

3. Keadilan sosial

bagi seluruh

rakyat Indonesia

3 Azas

(5)
(6)
(7)

7

Pelaksanaan JKN BPJS

Kesehatan di Wilayah Kerja

BPJS Kesehatan Prop. Sulteng

(8)

Peserta JKN BPJS Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tengah Berbanding Jumlah Penduduk

APBN APBD PPU BUKAN

PEKERJA PBPU JUMLAH %

PALU KAB. BUOL 1.975.037 60.664 - 13.623 1.615 1.141 77.043 1.897.994 96,10% KAB. DONGGALA - 146.373 - 14.095 2.096 4.826 167.390 (167.390) 0,00% KAB. PARIGI MOUTONG - 207.747 - 24.347 2.406 6.737 241.237 (241.237) 0,00% KAB. POSO - 94.903 - 29.783 5.170 3.883 133.739 (133.739) 0,00% KAB. SIGI - 103.111 - 14.613 3.300 6.472 127.496 (127.496) 0,00% KAB. TOLI TOLI - 95.450 - 20.186 2.979 3.466 122.081 (122.081) 0,00% KOTA PALU - 79.636 24.485 105.622 17.038 29.364 256.145 (256.145) 0,00%

TOTAL 1.975.037 787.884 24.485 222.269 34.604 55.889 1.125.131 849.906 43,03%

LUWUK KAB. BANGGAI 917.327 130.042 - 37.810 4.950 4.163 176.965 740.362 80,71% KAB. BANGGAI KEPULAUAN - 47.412 1.873 9.365 1.000 602 60.252 (60.252) 0,00% KAB. BANGGAI LAUT - 14.187 - 3.867 437 454 18.945 (18.945) 0,00% KAB. MOROWALI - 38.562 - 15.779 1.091 1.672 57.104 (57.104) 0,00% KAB. MOROWALI UTARA - 41.188 - 8.389 1.314 2.625 53.516 (53.516) 0,00% KAB. TOJO UNA UNA - 70.872 - 14.067 1.604 840 87.383 (87.383) 0,00%

TOTAL 917.327 342.263 1.873 89.277 10.396 10.356 454.165 463.162 50,49% GRAND TOTAL 2.892.364 1.130.147 26.358 311.546 45.000 66.245 1.579.296 1.313.068 45,40%

PESERTA BELUM TERDAFTAR

PBI NON PBI

JUMLAH KANTOR CABANG BPJS Kesehatan Kabupaten/Kota JUMLAH PENDUDUK PESERTA TERDAFTAR 2015 PESERTA TERDAFTAR; 1,579,296 ; 55% BELUM TERDAFTAR 1,313,068 45%

DPRD YANG TELAH BERGABUNG ADALAH :

1.

KAB. DONGGALA

2.

KAB. SIGI

3.

KAB. BANGGAI

4.

KAB. BANGGAI KEPULAUAN

5.

KAB. MOROWALI

(9)

Pencapian Integrasi Jamkesda

Di Provinsi Sulawesi Tengah

No

Kantor Cabang

Pemda Sasaran

Jumlah Peserta PKS

di Tahun 2015

1

Provinsi Sulawesi Utara

2

Kota Palu

24.485

3

Kab. Parigi Moutong

4

Kab. Toli-Toli

5

Kab. Buol

6

Kab. Donggala

7

Kab. Sigi Biromaru

8

Kab. Poso

9

Kab. Banggai

10

Kab. Banggai Kepulauan

11

Kab. Banggai Laut

1.873

12

Kab. Tojo Una-Una

13

Kab. Morowali

14

Kab. Morowali Utara

Palu

( Target 2015 :

58.417)

Luwuk

(Target 2015 :

30.177)

(10)

www.bpjs-kesehatan.go.id

PENCAPAIAN PESERTA BADAN USAHA SD

AGUSTUS 2015 PER KAB/KOTA

WILKER CABANG PALU

10

59.57% 59.57% 30.65% 17.34% 1.92% 35.34% 20.82% 88.63% 26.28%

Pendaftaran Badan Usaha

Masih Rendah

KOTA PALU

1.229

12.558

522

10.282

12.472

707

2.276

KAB. DONGGALA

44

1.439

20

1.220

1.334

24

219

KAB. SIGI

23

112

6

77

81

17

35

KAB PARIGI MOUTONG

57

714

33

558

724

24

156

KAB. POSO

61

1.097

31

842

881

30

255

KAB. BUOL

8

2.561

4

2.542

4.902

4

19

KAB. TOLITOLI

69

871

29

310

831

40

561

BU BELUM

TERDAFTAR

JUMLAH

BU

JUMLAH

PEKERJA

JUMLAH

KELUARGA

JUMLAH

BU

JUMLAH

PEKERJA

JUMLAH

BU

JUMLAH

PEKERJA

JUMLAH BU

BU TERDAFTAR

(11)

www.bpjs-kesehatan.go.id

PENCAPAIAN REKRUTMENT BADAN

USAHA TERHADAP TARGET TAHUN 2015

WILKER CABANG PALU

11

59.57% 59.57% 30.65% 17.34% 1.92% 35.34% 20.82% 88.63% 26.28%

EKS JPK JAMSOSTEK

20.634

20.845

101%

BUMN

8.139

-

0%

SWASTA BARU

30.347

19.296

64%

WNA

941

3

0,32%

PPNPN

1.606

500

31%

TOTAL

61.667

40.644

PENCAPAIAN

SD AGUSTUS

TARGET 2015

(12)

Puskesmas

Dokter

Praktek

Perorangan

Klinik

Praktek

Gigi

Apotik Optik

KAB. BUOL

11

-

3

-

1

-

15

KAB. DONGGALA

16

2

2

1

-

-

21

KAB. PARIGI MOUTONG

21

-

2

-

-

-

23

KAB. POSO

23

2

3

-

-

-

28

KAB. SIGI

19

1

1

-

-

-

21

KAB. TOLI TOLI

14

1

3

-

-

2

20

KOTA PALU

12

24

11

11

4

3

65

KAB. BANGGAI

24

1

3

-

1

4

33

KAB. BANGGAI KEPULAUAN

15

2

1

-

-

-

18

KAB. MOROWALI

19

2

1

-

-

1

23

KAB. MOROWALI UTARA

-

-

1

-

-

-

1

KAB. TOJO UNA UNA

13

2

1

-

-

1

17

Total se-Provinsi Sulawesi Tengah

187

37

32

12

6

11

285

Kabupaten/Kota

Jumlah Fasilitas Kesehatan

Grand

Total

PENYEDIAAN FKTP

FKTP Wilayah

Prop. Sulteng

yang telah

Melaksanakan

Kontrak

Dengan BPJS

Kesehatan

(13)

www.bpjs-kesehatan.go.id

FKRTL Wilayah Prop.

Sulteng yang telah

Melaksanakan Kontrak

Dengan BPJS

Kesehatan

PENYEDIAAN FKRTL

KAB/KOTA

NAMA FASKES

RS Undata

RSU Anutapura

RS Jiwa Madani

RS Wirabuana

RS Bhayangkara

RS Bersalin Defina

RSU Islam Alkhairat

RS Nasanapura

KAB. DONGGALA

RS Kabelota Donggala

RSUD Poso

RGKST Tentena

RS Anuntaloko Parigi

RSU Tombolotutu

KAB. SIGI

RSUD Tora BeLo

KAB. BUOL

RSUD Buol

KAB. TOLI-TOLI

RS Mokopido Toli-Toli

KAB. BANGGAI

RSUD Luwuk

KAB. TOJO UNA-UNA

RSUD Ampana

KAB. MOROWALI UTARA

RSUD Kolonodale

KAB. MOROWALI

RSUD Morowali

KAB. BANGGAI LAUT

RSUD Banggai

KOTA PALU

KAB. POSO

(14)

VVIP VIP I II III Total

1 KOTA PALU RSUD UNDATA PALU B PEMERINTAH DAERAH 5 21 82 52 180 335

2 KOTA PALU RS ANUTAPURA PALU B PEMERINTAH DAERAH - 30 14 32 245 321

3 KOTA PALU RS MADANI C PEMERINTAH PUSAT/KEMENTRIAN - 17 34 33 116 200

4 KOTA PALU RS BHAYANGKARA 3 POLRI 1 4 9 8 65 86

5 KOTA PALU RS WIRABUANA 4 TNI AD - 8 8 32 53 101

6 KOTA PALU RS ISLAM ALKHAIRAT SD SWASTA - 4 7 12 36 59

7 KOTA PALU RSIA NASANAPURA SD SWASTA 1 2 2 3 10 18

8 KAB PARIGI MOUTONG RSU ANUNTALOKO PARIGI C PEMERINTAH DAERAH - 9 18 26 56 109

9 KAB PARIGI MOUTONG RSIA DEFINA D SWASTA - 3 5 3 10 21

10 KAB PARIGI MOUTONG RSD RADJA TOMBOLOTUTU D PEMERINTAH DAERAH - - 4 8 22 34

11 KAB BUOL RSUD BUOL D PEMERINTAH DAERAH - 11 5 12 39 67

12 KAB DONGGALA RS KABELOTA DONGGALA C PEMERINTAH DAERAH - - 1 16 85 102

13 KAB TOLI - TOLI RS MOKOPIDO TOLI - TOLI C PEMERINTAH DAERAH - 5 13 17 58 93

14 KAB POSO RSD POSO C PEMERINTAH DAERAH - 15 18 22 85 140

15 KAB POSO RGKST TENTENA SD SWASTA - 10 10 27 20

16 KAB SIGI RSUD TORA BELO D PEMERINTAH DAERAH - - 71 24 4 99

17 KAB. BANGGAI RSUD LUWUK C PEMERINTAH DAERAH - 20 16 49 110 195

18 KAB. TOJO UNA-UNA RSUD AMPANA C PEMERINTAH DAERAH - 14 10 8 92 124

19 KAB. MOROWALI UTARA RSUD KOLONODALE C PEMERINTAH DAERAH 3 4 6 4 39 56

20 KAB. MOROWALI RSUD MOROWALI C PEMERINTAH DAERAH 7 6 5 19 40 77

21 KAB. BANGGAI LAUT RSUD BANGGAI D PEMERINTAH DAERAH - 2 3 - 43 48

∑ TEMPAT TIDUR KELAS

FASKES

NAMA FASKES KEPEMILIKAN NAMA DATI2

NO

JUMLAH RUMAH SAKIT DAN TEMPAT TIDUR

DI PROVINSI SULAWESI TENGAH

(15)

Rata-Rata Jumlah Kunjungan Peserta

ke BPJS Kepesertaan

KANTOR CABANG

BPJS Center

Rata-Rata Kunjungan

per bulan

BRSUD KABELOTA

DONGGALA

239

RSUD POSO

1,769

BADAN RSD MOKOPIDO

TOLI

1,272

RSU UNDATA PALU

6,277

RSUD ANUTAPURA PALU

7,053

RS WIRABUANA

608

RS JIWA MADANI

1,695

RS BHAYANGKARA PALU

448

RSU BUOL

708

RSUD ANUNTALOKO PARIGI

1,647

Cabang Palu

KANTOR CABANG

BPJS Center

Rata-Rata Kunjungan

per bulan

(16)

www.bpjs-kesehatan.go.id

21 RS

(TOTAL RS)

21 RS

(Sudah Mengajukan Klaim)

21 RS

(Sudah Dibayar Penuh)

0 RS

(Belum dibayar)

0 RS

(Belum mengajukan Klaim)

Data Penyelesaian Pembayaran Tagihan

Klaim Rumah Sakit

(17)

17

KEPESERTAAN

– IURAN –

PROSEDUR PENDAFTARAN

(18)

2014

2015

2016

2019

PerPres Nomor: 111 Tahun 2013 pasal 6 (3):

Kewajiban melakukan pendaftaran kepesertaan

bagi BUMN, usaha besar, usaha menengah dan

usaha mikro paling lambat 1 Januari 2015

Mulai 1 Januari 2014

1.

PBI

2.

TNI/POLRI

3.

Eks Askes

4.

Eks Jamsostek

5.

Lain-lain

Universal

Coverage

Pentahapan Kepesertaan

Jaminan Kesehatan

Paling lambat 1 Januari 2016

Usaha mikro

Paling lambat 1 Januari 2015

1.

BUMN

2.

Usaha besar

3.

Usaha menengah

4.

Usaha kecil

Peningkatan

cakupan peserta

dari kalangan

tenaga kerja

(19)

Landasan Hukum

Pasal 13 UU No.40 Tahun

2004 tentang Sistem

Jaminan Kesehatan

Nasional

Pasal 14 UU No.24 Thn

2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan

Sosial

9/14/2015

19

Setiap orang, termasuk orang asing

yang bekerja paling singkat 6

bulan di Indonesia, wajib menjadi

peserta program Jaminan Sosial

(20)

HAK :

HAK - KEWAJIBAN - SANKSI

Mendapatkan identitas

BPJS Kesehatan sebagai

bukti sah untuk

memperoleh pelayanan

kesehatan

Memperoleh manfaat

dan informasi tentang

hak dan kewajiban serta

prosedur pelayanan

kesehatan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

Mendapatkan Pelayanan

Kesehatan BPJS

Kesehatan di fasilitas

kesehatan yang

kerjasama dengan BPJS

Kesehatan

Menyampaikan

keluhan/pengaduan,

kritik dan saran secara

lisan atau tertulis ke

kantor BPJS Kesehatan

(21)

KEWAJIBAN :

Pekerja Bukan Penerima Upah Dan Bukan Pekerja :

Catatan : Apabila tgl 10 jatuh pada hari libur maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya

HAK - KEWAJIBAN - SANKSI

Mendaftarkan seluruh anggota keluarganya

Memberikan data dirinya berikut

keluarganya dengan mengisi Daftar Isian

Peserta dengan lengkap dan benar

Melakukan Pembayaran iuran paling lambat

tanggal 10 (dpt dibayarkan >1 bulan diawal)

(22)

SANKSI :

HAK - KEWAJIBAN - SANKSI

Pembayaran iuran lebih dari tanggal 10

dikenakan denda 2% per bulan dari total

iuran yang tertunggak, maksimal 3 bulan

untuk PPU dan 6 bulan untuk PBPU dan BP

Lebih dari 3 bulan untuk PPU dan

6 bulan untuk BPPU dan BP, penjaminan

kesehatan diberhentikan sementara

PerPres R.I No. 111 TAHUN 2013 Ttg Perubahan Atas

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang

Jaminan Kesehatan Pasal 17 ayat (5&6) dan Pasal 17A

ayat (3&4)

(23)

PT. Askes (Persero)

Peserta

Bukan

Penerima Bantuan Iuran (PBI)

Pekerja

Penerima

Upah (PPU)

Kelas I dan

II

Pekerja

Bukan

Penerima

Upah

Kelas I, II

dan III

Bukan

Pekerja

Kelas I, II

dan III

Penerima Bantuan

Iuran (PBI)

Fakir Miskin

Kelas III

Orang Tidak

Mampu

Kelas III

Manfaat Akomodasi

(24)

KEWAJIBAN PEMBERI KERJA

• Wajib mendaftarkan dan memberikan data dirinya

dan pekerjanya beserta keluarganya secara lengkap

dan benar kepada BPJS (Pasal 15 ayat 1 dan 2)

• Pasal 19 ayat 1 dan 2

UU No.24 Thn 2011

• Wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai

peserta dengan membayar iuran (Pasal 11 Ayat 1)

• wajib memungut iuran dari Pekerjanya, membayar iuran

paling lambat tanggal 10 setiap bulan (Pasal 17 Ayat 1)

Pepres No.111 Thn

2013

• wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai

Peserta BPJS (Pasal 3 ayat 1)

PP No. 86 Thn 2013

• Mengenai pengurusan dan perpanjangan izin usaha

oleh perizinan

(25)

PENDAFTARAN PESERTA

(26)

Electronic Data BU (e-DABU) adalah:

1.

Alat bantu untuk mempermudah proses mutasi tambah/kurang peserta dan rekonsiliasi

Data Peserta & Iuran Badan Usaha

2.

Prinsip kerja E-DABU adalah SELF ASSESSMENT, artinya Badan Usaha mengakses data

pekerja dan anggota keluarganya yang menjadi peserta BPJS Kesehatan pada periode

tertentu yang telah ditetapkan dan dapat langsung melakukan koreksi terhadap data

tersebut sebelum dimigrasikan ke dalam masterfile BPJS Kesehatan

3.

Berbasis web dengan alamat : http://edabu.bpjs-kesehatan.go.id/ dan

https://new-edabu.bpjs-kesehatan.go.id/

4.

Akses diberikan setelah BU melakukan registrasi memperoleh username dan password

5.

User Manual menjadi pedoman penggunaan e-DABU.

(27)

PENDAFTARAN PESERTA PEKERJA

PENERIMA UPAH BAGI WNA

Didaftarkan oleh Pemberi Kerja

Tidak melalui Aplikasi New e-Dabu (Manual)

Persyaratan :

KITAS/KITAP, Kontrak (Perjanjian) antara entitas perusahaan dengan

Pemerintah Indonesia bagi Perusahan Asing/ Non Governmental

Organization (NGO) yang tidak memiliki izin usaha dan NPWP

(28)

IURAN PESERTA PEKERJA

PENERIMA UPAH

(29)

IURAN PESERTA PEKERJA

PENERIMA UPAH

www.bpjs-kesehatan.go.id

Iuran

Pemberi

Kerja : 4%

Pekerja :

1%

BUMN/

BUMS/

BUMD

Gaji Pokok + Tunjangan tetap

sesuai PTKP K-1

Min UMP, Maks 2X PTKP K-1

Menanggung 5 Anggota

Keluarga

Tambahan Kel lainnya 1%

(30)

UU No. 24 Tahun 2011

• Pasal 11 Huruf c,f,g dan h :

• Melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan Atas Kepatuhan

• Mengenakan Sanksi Administratif

• Melaporkan Kepada Instansi Yang Berwenang Mengenai

Ketidakpatuhan dalam Membayar Iuran atau dalam memenuhi

kewajiban lain

• Melakukan Kerjasama dengan Pihak Lain Dalam Rangka

Penyelenggaraan Jaminan Sosial

PP No. 86 Tahun 2013

• Pasal 13 :

• Pengenaan Sanksi Administratif Dilakukan Berdasarkan Pengawasan

dan Pemeriksaan Kepatuhan

• Pemeriksaan dapat dilakukan berdasarkan Pengaduan Masyarakat

• BPJS Wajib melaporkan ketidakpatuhan Pemberi Kerja kepada

instansi yang berwenang dibidang ketenagakerjaan

• Pasal 14

• BPJS Kesehatan mengangkat Petugas Pemeriksa

• Ketentuan Lebih Lanjut Mengenai Tata Cara dan Mekanisme Kerja

Pengawasan dan Pemeriksaan Diatur dengan Peraturan BPJS

Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014

• Mengatur Tentang Tata Cara dan Mekanisme Kerja Pengawasan dan

Pemeriksaan Kepatuhan

KEBIJAKAN REGULASI TERKAIT PENGAWASAN

DAN PEMERIKSAAN KEPATUHAN

(31)

SANKSI PEMBERI KERJA

UU No.24 Tahun 2011

Pepres No.111 Tahun 2013

PP No.86 Tahun 2013

Pasal 17 :

Ayat 1 : tidak melaksanakan

ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 16 dikenai sanksi

administratif.

Ayat 2 : Sanksi administratif

sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat berupa:

a. teguran tertulis;

b. denda; dan/atau

c. tidak mendapat pelayanan

publik tertentu.

Pasal 55 :

Pemberi kerja yang melanggar

pasal 19 ayat (1) dan (2) pidana

penjara 8 tahun atau penjara

denda 1 M

Pasal 17 :

Ayat 5 dan 6 : Keterlambatan

pembayaran oleh pemberi

kerja, dikenakan denda 2% dari

total tagihan per-bulan, apabila

menunggak sampai 3 bulan,

pelayanan dihentikan

Pasal 3 :

Apabila tidak mendaftarkan

sebagai peserta BPJS Kesehatan

maka dikenakan Sanksi

Administratif sesuai Peraturan

Pemerintah No.86 tahun 2013

berupa :

- Teguran tertulis (2X teguran)

- Denda 0,1% (nol koma satu

persen) setiap bulan dari iuran

yang seharusnya dibayar yang

dihitung sejak teguran tertulis

kedua berakhir; dan/atau

- Tidak mendapat pelayanan

publik tertentu

(32)

SANKSI ADMINISTRASTIF UNTUK

KETIDAKPATUHAN PENDAFTARAN DAN

PERUBAHAN DATA KEPESERTAAN

• Diberikan untuk

jangka waktu 10

hari

Teguran Tertulis 1

•Diberikan untuk jangka waktu 10 hari sejak

penyampaian

teguran tertulis 1

Teguran Tertulis 2

• Diberikan untuk

jangka waktu

paling lama 30 hari

sejak berakhirnya

teguran tertulis 2

Denda

•BPJS Kesehatan mengusulkan Sanksi Tidak Mendapat Pelayanan Publik kepada Pemerintah yang menangani Pelayanan Publik tertentu

Tidak Mendapatkan

Pelayanan Publik

• Pengenaan Sanksi Teguran Tertulis Dan Denda Dilakukan Oleh Bpjs

• Sanksi Tidak Mendapat Pelayanan Publik Tertentu Dilakukan Oleh Unit

Pelayanan Publik Pada Instansi Pemerintah , Pemda Provinsi, Dan Pemda Kab/

Kota Atas Permintaan BPJS

MONITORING

Peraturan Pemerintah No. 86 tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada

Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan

Pemberian Bantuan Iuran Dalam Penyelenggara Jaminan Sosial

(33)

SANKSI TIDAK MENDAPAT PELAYANAN

PUBLIK TERTENTU

BENTUK SANKSI TIDAK MENDAPAT

PELAYANAN PUBLIK TERTENTU :

PEMBERI KERJA :

1. PERIZINAN TERKAIT USAHA

2. IZIN YANG DIPERLUKAN DALAM

MENGIKUTI TENDER PROYEK

3. IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA

ASING (IMTA)

4. IZIN PERUSAHAAN PENYEDIA JASA

PEKERJA/ BURUH (PPJP/ PPJB)

5. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

SETIAP ORANG :

1. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

2. SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM)

3. SERTIFIKAT TANAH

4. PASPOR

5. SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN

(STNK)

(34)

PENDAFTARAN

PESERTA BUKAN

PENERIMA UPAH DAN

PESERTA BUKAN

(35)

Rp. 25.500 PER JIWA PER BULAN

RANAP

KLS III

Rp. 42.500 PER JIWA PER BULAN

RANAP

KLS II

Rp. 59.500 PER JIWA PER BULAN

RANAP

KLS I

Iuran Pekerja Bukan Penerima upah (PBPU) dan

Bukan Pekerja (BP)

(36)

Penjelasan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2015

Tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pembayaran Iuran

Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah

dan Peserta Bukan Pekerja

Mengacu kepada Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2014 tentang

Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Pasal 10 huruf a bahwa BPJS

Kesehatan bertugas untuk

melakukan dan/atau menerima

pendaftaran Peserta, BPJS

Kesehatan telah me n e t a pk a n k

e b i jak a n ba hwa mulai tanggal 1

Juni 2015 masa aktivasi

pendaftaran Peserta adalah 14

(37)

Manfaat & Prosedur Jaminan

Pelayanan Kesehatan

(38)
(39)

39

PerDir

Nomor

211/2014

Ketentuan

Penjaminan

Pasal 8

(40)

2) Dalam hal Fasilitas Kesehatan tingkat pertama di suatu

daerah tidak memungkinkan pembayaran

berdasarkan kapitasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), BPJS Kesehatan diberikan kewenangan untuk

melakukan pembayaran dengan

mekanisme lain

yang lebih berhasil guna.

1) BPJS Kesehatan melakukan pembayaran kepada

Fasilitas Kesehatan tingkat pertama secara praupaya

berdasarkan

kapitasi

atas jumlah Peserta yang

terdaftar di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama.

Perpres No 12 Tahun 2013

(41)

3) BPJS Kesehatan melakukan

pembayaran kepada Fasilitas

Kesehatan rujukan tingkat lanjutan

berdasarkan cara

Indonesian Case

Based Groups

(INACBG’s).

Perpres No 12 Tahun 2013

(42)
(43)

TARIF ALAT BANTU KESEHATAN

NO

JENIS PELAYANAN

TARIF (RP)

1

KACAMATA (diberikan 2 (dua) tahun sekali

atas indikasi medis : lensa silindris min 0,25D

dan lensa spheris min 0,5D

kelas III : 150.000

Kelas II : 200.000

Kelas I : 300.000

2

ALAT BANTU DENGAR

MAKSIMAL : 1.000.000

3

PROTHESA ALAT GERAK

MAKSIMAL : 2.500.000

4

PROTHESA GIGI

MAKSIMAL : 1.000.000

5

KORSET TULANG BELAKANG

MAKSIMAL : 350.000

6

COLLAR NECK

MAKSIMAL : 150.000

(44)

Pelayanan Kesehatan yang

Tidak Dijamin

a.

pelayanan kesehatan yang dilakukan

tanpa melalui prosedur

sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;

b.

pelayanan kesehatan yang dilakukan

di Fasilitas Kesehatan yang tidak

bekerjasama

dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam

keadaan darurat;

c.

pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan

kecelakaan kerja

terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja

atau hubungan kerja;

d.

Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh program

kecelakaan lalu lintas

yang besifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan

kecelakaan lalu lintas.

e.

pelayanan kesehatan yang dilakukan di

luar negeri

;

f.

pelayanan kesehatan untuk tujuan

estetik

;

g.

pelayanan untuk mengatasi

infertilitas

;

h.

Pelayanan

meratakan gigi

(ortodonsi);

i.

gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau

alkohol;

www.bpjs-kesehatan.go.id

(45)

Lanjutan...

j.

gangguan kesehatan akibat sengaja

menyakiti diri sendiri

,

atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;

k. pengobatan

komplementer

, alternatif dan tradisional, termasuk

akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif

berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology

assessment);

l.

pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai

percobaan

(eksperimen);

m. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;

n. perbekalan kesehatan rumah tangga;

o. pelayanan kesehatan akibat

bencana

pada masa tanggap darurat,

kejadian luar biasa/wabah;

p. biaya pelayanan kesehatan pada kejadian

tak diharapkan yang

dapat dicegah

(

preventable adverse events

); dan

q. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan

Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan.

(46)

KOORDINASI MANFAAT

(47)

Koordinasi Manfaat

BPJS KESEHATAN

ASURANSI

KESEHATAN

KOMERSIAL

COB

Manfaat Tambahan

Pelkes Lain yang

ditetapkan oleh Menteri

Pelkes Rujukan Tingkat

Lanjutan

Pelkes Tingkat Pertama

Asuransi Kesehatan

Tambahan menjamin :

-

Kenaikan kelas

-

Selisih alat bantu

kesehatan

-

Pelayanan kesehatan

(48)

Biaya Pelayanan Kesehatan terus

mengalami kenaikkan

DAFTAR ASURANSI KERJASAMA (52 AKT)

1

PT Asuransi Sinar Mas

1

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia

2

PT Asuransi Mitra Maparya Tbk

2

PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri

3

PT Lippo General Insurance

3

PT Axa Financial Indonesia

4

PT Arthagraha General Insurance

4

PT Axa Mandiri Financial Service

5

PT Asuransi Astra Buana

5

PT Avrist Assurance

6

PT Asuransi Umum Mega

6

PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya

7

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk

7

PT Asuransi Takaful Keluarga

8

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia

8

PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

9

PT Asuansi Multi Artha Guna Tbk

9

PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG

10

PT Asuransi Central Asia

10

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia

11

PT Bosowa Asuransi

11

PT AIA Financial

12

PT Asuransi Indrapura

12

PT Asuransi Jiwa Recapital

13

PT Asuransi Bintang Tbk

13

PT Asuransi Allianz Life Indonesia

14

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

14

PT Astra Aviva Life

15

PT Asuransi Bangun Askrida

15

PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera

16

PT Asuransi Axa Indonesia

16

PT Equity Life Indonesia

17

PT Citra International Underwriters

17

PT Great Eastern Life Indonesia

18

PT Asuransi Reliance Indonesia

18

PT MNC Life Indonesia

19

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk

19

PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha

20

PT Asuransi Adira Dinamika

20

PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia

21

PT Pan Pacific Insurance

21

PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

22

PT Asuransi Samsung Tugu

22

PT ACE Life Insurance

23

PT Asuransi Umum Bumi Putera Muda 1967

23

PT Hanwa Life Insurance Indonesia

24

PT Victoria Insurance

24

PT Kresna Life

25

PT Asuransi Ramayana

25

PT BNI Life Insurance

26

PT Asuransi Jiwa Sequis Financial

27

PT AJB Bumiputera 1912

AAUI

AAJI

(49)

Terima kasih

Kartu Indonesia Sehat

Kalau Gotong royong, Semua Tertolong

www.bpjs-kesehatan.go.id

@BPJSKesehatanRI

BPJS Kesehatan (Akun Resmi)

BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan

bpjskesehatan

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dapat disimpulkan etika lingkungan adalah sebuah disiplin filsafat yang berbicara mengenai hubungan moral antara manusia dengan lingkungan atau alam semesta, dan

2013 Peringkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Yang Dikepalai Perempuan (Studi Kasus Desa Malangrapat Kabupaten Bintan Kepulauan Riau). Terbit

Park and Ride diharapkan dapat menyediakan tempat yang cukup luas dan baik untuk menampung kendaraan pribadi, mengurangi kendaraan yang masuk ke kota karena diharapkan

1) Bagi laki-laki akan menikah disyaratkan harus berumur sekurang- kurangnya 18 tahun, sedangkan bagi perempuan 15 tahun. 2) Seorang perempuan yang umurnya urang dari 15

untuk nutrisi yang lebih baik dan pemimpin masyarakat setempat; dan Alimin dari Soppeng, Sulawesi Selatan, yang telah berhasil memperluas perkebunan kakao miliknya dari satu

Semakin besar current ratio yang dimiliki menunjukan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting

Disamping itu, dengan didirikannya pabrik industri SDBS akan mendorong berdirinya pabrik- pabrik lain yang menggunakan bahan dasar SDBS untuk bisa dikembangkan kembali

Selain daripada itu fakta-fakta bahawa penentang membayar ansuran kepada Kerajaan Negeri, bil-bil letrik, air dan cukai pintu serta lamanya masa penentang menduduki rumah