• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

3.1.1 Masalah penggunaan kartu ATM

Masalah yang kerap terjadi dikalangan masyarakat pada umumnya yang telah memiliki kartu ATM di antaranya kartu ATM tertelan di mesin ATM dan seringkali pengguna juga lupa terhadap password pin ATM nya sendiri. Salah satu penyebab kartu ATM tertelan yaitu :

1. Terlalu lama mengambil kartu yang sudah keluar (otomatis lebih dari 10 detik mesin atm akan menelan kartu tersebut)

2. Mesin ATM rusak, atau listrik pada, saat akan melakukan transaksi. Biasanya terjadi di pengguna mesin ATM yang lokasinya di supermarket seperti Alfamart, Indomart dll.

3. Lupa PIN dan memasukkan pin yang salah berulang-ulang.

Jika peristiwa diantara ke tiga diatas terjadi maka yang dilakukan pengguna diantaranya dengan :

 Wajib menghubungi customer services operator bank dari kartu ATM tersebut dan melaporkan kejadian pada hari itu dilokasi mana serta meminta untuk dilakukan pemblokiran

 Mempersiapkan Identitas dan data rekening mulai dari Nama, alamat sesuai dengan ada dibuku tabungan,nomor rekening dan nama Ibu kandung.

 Datangi ke cabang bank terdekat sesuai domisili dengan membawa identitas yang dijelaskan pada point 2 diatas serta alasan pemblokiran, transaksi terakhir, saldo yang tersisa dan tempat kejadian. Semua informasi tersebut pasti akan ditanyakan oleh pihak bank.

(2)

Jika semua point diatas telah dilakukan maka artinya akan dibuatkan ATM baru dengan mengaktifkan kembali nomer rekening yang sama serta pin ATM yang baru. Barulah bisa digunakan kembali ATM tersebut dengan nominal saldo yang sama persis dengan sebelumnya dimiliki ketika ATM tertelan atau lupa password pin ATM selama 3 kali melakukan kesalahan pin.

3.1.2 Contoh Kasus Pencurian Pin ATM

Dalam menganalisis kebutuhan pengguna ATM diperlukan suatu kegiatan untuk mendapatkan beberapa informasi dengan memanfaatkan informasi dari berbagai sumber media cetak maupun dari berita online mengenai kelemahan atau penggunaan umum pemakaian personal untuk melakukan transaksi di ATM manapun, tentunya ini menjadi pembahasan yang dapat menjadi solusi bagaimana tingkat sebuah keamanan pada penggunaan mesin ATM kedepannya dapat mengurangi resiko peretasan ATM,pencurian ataupun upaya untuk mendapatkan password dari pemegang kartu ATM agar bisa diambil semua dana yang ada di ATM tersebut.

Terkait dari beberapa kasus yang ada,salah satunya dari media online yang telah didapatkan mengenai judul pembahasan yang diangkat adalah ‘Hacker yang dapat mencuri pin ATM via Wireless’. Pencurian nomor pin ATM adalah hal yang paling sulit bagi para hacker, karena sangat sulit untuk menjebol data yang telah dienkripsi dan pengamanan oleh teknologi keamanan lainnya. Namun para hacker sedang merancang metode untuk mencuri nomor PIN pengguna ATM.

Skema yang digunakan untuk mencuri PIN ATM sekarang kurang lebih mengikuti gaya-gaya Spionase yang mengarah kefilm Hollywood. Menurut Direktur Verizon Communication Bryan Sartin yang mengurusi investigasi kebocoran data mengungkapkan adanya suatu metode yang dipakai oleh penjahat dahulu kala dengan memasang pad nomor palsu pada mesin ATM secara manual untuk mengambil nomor PIN ATM. Cara tersebut sangat beresiko karena para pencuri tersebut harus memasang alat tersebut sendiri dan kemudian kembali untuk mencabut alat itu sendiri dengan resiko dapat tertangkap. Sekarang dengan

(3)

bank yang menggunakan koneksi internet nirkabel untuk memantau arus kas ATM dan dengan perangkat lunak terbaru. Maka dari itu para hacker dapat mencuri pin ATM seseorang dari jarak jauh.

Seiring perkembangan zaman bentuk chip memori dan pemancar dalam meretas PIN semakin tipis dan cukup ringan untuk menghindari alat deteksi keamanan yang terdapat pada toko-toko ritel. Seringkali, alat-alat yang dibawa oleh para peretas tidak dapat dideteksi oleh perangkat lunak dalam pengawasan jarak jauh. Walaupun sulit untuk memperkirakan total kerugian dari serangan ini, namun menurut perkiraan U.S. Secret Services, kerugian tahunan dari kejahatan

skimming adalah lebih dari 1 miliar dolar AS pada tahun 2008. Sartin mengatakan

bahwa menurut studi lembaganya, tahun lalu perusahaan-perusahaan AS sering menjadi sasaran yaitu sekitar 130 kejahatan skimming.

Indikasi terjadinya kejahatan tersebut dikarenakan banyak para pengguna kartu ATM model magnetic-stripe yang lebih rentan terhadap kejahatan dibanding

kartu ATM dengan RFID chip, yang dapat memverifikasi kartu asli untuk setiap

transaksinya (Media, 2014). Dari kesimpulan yang didapat dari kasus diatas penulis mencoba melakukan percobaan atau pembuatan rangkaian alat penggunaan kartu ATM yang diganti dengan kartu RFID Card dan diikuti dengan keamanan pengganti password ATM melalui pemindaian sidik jari.

3.1.3 Solusi dari Penggunaan RFID Card dan Fingerprint Scanner

Hingga saat ini kejadian tersebut bisa saja terjadi dimana saja dan dalam waktu kapan saja. Pengguna atau nasabah tentu ingin kedepannya jika suatu saat terjadi seperti itu tidak perlu repot kembali ke bank dengan mengurus dokumen pembuatan kartu ATM baru serta mengingat lokasi kejadian dengan informasi lainnya yang akan ditanyakan. Dari sinilah penulis ingin mencoba membuat sebuah perancangan sistem terbaru dari pengguna kartu ATM diganti menjadi sebuah kartu yang sama persis seperti kartu ATM yaitu dengan menggunakan RFID Card. Selanjutnya dari input password yang digunakan melalui PIN ATM, pada umumnya menggunakan angka 6 digit dari semua bank negeri ataupun

(4)

swasta saat ini. Penulis menggunakan sebuah alat lain yaitu menggunakan Fingerprint Scanner (Sidik jari) sebagai pengganti pin ATM bagi nasabah.

Tidak hanya itu teknologi yang diberikan dari RFID sangatlah mudah hanya dengan menempelkan kartu RFID card tadi sebagai pengganti kartu ATM dan itu tidak perlu lagi memasukkan kartu pada mesin ATM. Posisi pembacaan kartu RFID Card diletakkan didepan mesin ATM berdampingan dengan posisi Fingerprint scanner. Kartu RFID ini juga memiliki magnetic khusus yang hanya akan dibaca dan diterima oleh program didalamnya. Setiap RFID yang dipakai pengguna memiliki nomor ID yang unik dan itu berbeda-beda nomor ID dari setiap nomor kartu. Jadi selain dari kartu yang bukan RFID maka akses untuk login ke mesin ATM tidak bisa diproses.

Adapun fungsi notifikasi SMS dilakukan pada saat akses menggunakan RFID card jika ternyata ada yang mencoba melakukan peretasan dengan menggunakan selain kartu RFID card maka akan berbunyi nada beep 2 kali dan jika itu dilakukan secara berulang-ulang tiga kali maka nanti akan ada bunyi nada beep panjang selama 2 detik yang selanjutnya akan dikirimkan notifikasi SMS ke pusat operator bank pada mesin ATM tersebut bahwa ada yang melakukan percobaan menggunakan mesin ATM tidak menggunakan kartu RFID Card yang digunakan nasabah. Ini dari segi keamanan pertama dibagian RFID Card, selanjutnya setelah RFID Card akses diterima maka yang dilakukan adalah input sidik jari yang sudah ada ditempat fingerprint scanner pada mesin ATM.

Jika ternyata input sidik jarinya juga dilakukan oleh orang lain bukan dari sidik jari si nasabah pemilik kartu RFID Card tersebut sampai tiga kali,maka akan bunyi beep panjang selama 2 detik dan secara otomatis si nasabah akan menerima notifikasi SMS yang berisi bahwa ada yang telah meretas password ATM anda. Maka dari pemberitahuan tersebut si nasabah akan berfikir untuk melakukan pemblokiran segera cukup dengan menghubungi langsung pihak bank untuk segera diblokir rekening tersebut dan apabila ternyata sidik jari itu ada pada kesalahan nasabah sendiri maka si nasabah tidak perlu lagi melaporkan ke operator bank untuk di blokir rekening tersebut.

(5)

3.1.4 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah pernyataan layanan sistem yang harus disediakan, bagaimana sistem bereaksi pada input tertentu dan bagaimana perilaku sistem pada situasi tertentu. Berikut adalah penjelasan sedikit mengenai kebutuhan fungsional alat dari rancang bangun sistem keamanan akses ATM menggunakan RFID Card, Fingerprint scanner dan Mobile Notification berbasis mikrokontroler arduino yaitu :

 Mikrokontroler Atmega328 -> berperan penting sebagai pusat utama pengolahan data (input) atau penyimpanan dari hasil coding atau pemrograman yang dibuat dari perangkat lunak IDE Arduino. Memori yang tersimpan ketika selesai di upload ke mikrokontroler tersebut akan menjadi terkoneksi dengan perangkat keras lainnya menggunakan kabel jumper yang sudah ditentukan pin nya masing-masing.

 RFID Reader -> Sebagai keamanan akses pertama dan pembacaan kartu RFID Card atau bukan yang sudah otomatis terbaca di RFID Reader menggunakan frekuensi 13 Mhz ketika RFID Card didekatkan dengan RFID reader dengan jarak 3-5 cm oleh nasabah.

 Scan sidik jari -> sebagai keamanan fungsi kedua dari deteksi RFID Card diterima dan program akan mengaktifkan fungsi fingerprint scanner dengan lampu menyala berwarna biru yang artinya pemindaian sidik jari siap dilakukan oleh nasabah.

 LCD (Liquid Crsytal Display) -> Tampilan output dari hasil deteksi RFID Card dan Fingerprint Scanner agar nasabah mengetahui bahwa informasi yang telah dilakukan sudah benar atau terdapat kesalahan.

 Lampu indikator berwarna merah, hijau dan Nada beep -> Output tambahan yang memberikan kode suara dengan nada pendek dan panjang yang artinya nasabah mengetahui bahwa jika terjadi kesalahan bunyi suara menjadi 2x dan apabila benar hanya dengan bunyi satu kali. Diikuti dengan lampu led berwarna hijau berarti akses diterima dan apabila berwarna merah maka akses ditolak.

(6)

 Notifikasi SMS -> Suatu informasi yang diberikan kepada nasabah apabila terjadinya kesalahan pemindaian sidik jari sebanyak 3 kali dan kepada Operator pusat bank apabila terjadi kesalahan 3 kali dari kesalahan penggunaan kartu selain RFID Card. Diikuti dengan lampu led berwarna merah berkedip selama 3 kali dan nada bunyi suara panjang selama 2 detik, barulah proses pengiriman signal ke BTS berjalan yang selanjutnya akan diteruskan ke nomer nasabah ataupun ke operator pusat bank.

3.1.5 Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan Non Fungsional artinya kebutuhan yang menjadi dasar dari bagian komponen apa saja untuk membangun dari sebuah perancangan sistem yang dibuat. Kebutuhan non fungsional dibagi menjadi 2 yaitu dengan kebutuhan dari Perangkat keras dan Perangkat lunak sebagai bentuk prototype dasar dari pembuatan tugas akhir ini.

1. Perangkat Keras

Arduino Nano V3 1 unit -> Mikrokontroler Atmega328 sebagai pengolahan data terpusat. Terdiri dari 12 pin digital dan 7 pin Analog, Tx dan Rx, tegangan power 2 pilihan dengan 3,3 volt maupun 5 volt serta Ground untuk arus negative.

 RFID RC522 1 unit -> RFID reader yang disambungkan ke arduino menggunakan 4 pin digital. Pembacaan deteksi RFID card sudah tersimpan programnya didalam mikrokontroler arduino nano v3.

Fingerprint Scanner menggunakan TTL GT511C3 1 unit -> alat ini memang sudah dikhususkan untuk tersambung di Arduino dengan memakai 2 pin digital saja. Mampu menyimpan database sidik jari pengguna sampai maksimum 200 pengguna.

 LCD 16x2 1 unit -> berukuran standar dengan menampilkan panjang karakter maksimal 16 huruf dan memiliki baris hanya 2 yang bisa ditampilkan. Layar berwarna background biru dan tulisan

(7)

berwarna putih. Ini juga tersambung langsung ke Arduino dengan petunjuk dari datasheet yang diperoleh melalui sumber online.

 Modem Wavecom Fastrack 1 unit -> modem GSM yang bekerja di

frekuensi 900 Mhz sebagai media perantara pengiriman sms ke nomer tujuan nasabah maupun operator bank. Didalamnya terdapat satu kartu ponsel yang berisikan pulsa untuk dikenakan biaya tarif sms normal sesuai operator kartu seluler tersebut. Program yang dipakai menggunakan AT Command dan dapat diperoleh dari sumber online untuk AT command mengirimkan sms seperti apa.

 TTL-RS232 (converter module) 1 unit -> output dari TTL RS232 menggunakan DB9 male dan disambungkan ke modem Wavecom fastrack menggunakan DB15. TTL RS232 disambungkan 2 pin ke arduino untuk diolah pemrogramannya agar nanti dapat diteruskan perintah AT command ke wavecom fastrack.

 Kabel Jumper female to female, male to male maupun male to female (masing-masing 10 kabel) -> dibutuhkan untuk pengkodisian dari setiap masing-masing alat agar dapat disambungkan ke kaki-kaki pin arduino.

Usb Mini-B 1 unit -> sebagai media perantara pengiriman upload program menggunakan USB dari komputer atau laptop untuk disambungkan ke Usb mini-B pada mikrokontroler arduino nano.

 Heating tools dan timah solder 1 unit -> berfungsi untuk melakukan penyambungan antar kaki dari setiap jumper yang dihubungkan agar terlihat rapi di pasangkan bagian board coklat.

2. Perangkat Lunak

Untuk membangun dan menjalankan semua dari alat yang sudah dibentuk dan dibuat maka dibutuhkan aplikasi yang akan membuat perintah pengkodisian ke mikroktroler arduino sebagai penyimpan semua keseluruhan program yang di upload. Perangkat lunak yang dipakai adalah menggunakan IDE Arduino baik yang dapat di download di website arduino.com secara gratis. Semua tipe arduino apa saja menggunakan IDE

(8)

Arduino sebagai dasar utama kepada para pembuat alat lainnya untuk memprogram keseluruhan alat agar dapat berjalan sesuai fungsinya masing-masing.

Gambar 3.1 Aplikasi IDE Arduino

IDE Arduino dapat di instal pada komputer atau laptop yang menggunakan Operating system mulai dari pengguna Windows maupun Linux. Didalam IDE Arduino terdapat library yang beberapa sudah ada menjadi dasar tersimpan di sistem, namun jika ada perangkat alat lainnya yang belum ada library , maka setiap pembelian perangkat nanti akan diarahkan ke web resmi untuk mendapatkan datasheet maupun library dari kebutuhan yang dipakai sesuai alat tersebut. Bahasa program yang ditulis menggunakan standar bahasa C dan apabila terdapat informasi yang tidak mengerti dapat ditanyakan pada forum arduino atau membacanya melalui FAQ yang ada dari situs resmi arduino.com.

(9)

3.2 Perancangan Sistem

3.2.1 Integrasi Keseluruhan Alat

Berdasarkan analisis kebutuhan maka dibuatlah diagram umum dan proses kerja dari serangkaian alat elektronika yang menggunakan mikrokontroler serta penggabungan beberapa sistem atau alat yang dapat digunakan untuk melakukan tranksaksi yang difokuskan pada mesin ATM. Perancangan alat dan integrasi alat tersebut tentunya menggunakan algoritma bahasa C, yang pada umumnya juga digunakan pada teknik elektro dan dikaitkan dengan teknik Informatika dengan tujuan membangun suatu kerja alat yang dapat memberikan informasi berupa teks, suara, maupun gerak.

Perancangan berikutnya menggunakan alternatif sistem keamanan akses ATM dari penggunaan alat RFID sebagai akses pertama atau pengganti dari kartu ATM bank setiap pengguna dan Fingerprint sebagai akses kedua pengganti pin password ATM pada umumnya. Selain itu terdapat notifikasi sms yang diberikan kepada operator pusat bank jika terjadi kesalahan melebihi batas pada RFID Card dan apabila terjadi kesalahan melebihi batas pada fingerprint scanner maka akan mengirimkan notifikasi sms ke nasabah (user).

Source kode yang dimuat untuk menjalan sistem ini dijalankan secara keseluruhan dengan melihat dari segi pengaturan kabel yang masuk ke mikrokontoler dimana semua alat menjadi satu terhubung dalam Arduino Nano V3 tersebut. Melakukan berbagai percobaan dengan algoritma dan masing-masing source code dari setiap alat yang berbeda digabungkan menjadi satu dalam program IDE Arduino. Konfigurasi mengenai pin kaki mana saja dari arduino yang terhubung ke alat masing-masing akan dijelaskan pada sub bab berikutnya sesuai alur yang angka yang tertera pada Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem

(10)

Gambar 3.2 Integrasi Keseluruhan Alat

3.2.2 Perancangan RFID Module to Arduino Nano V3

Perancangan pertama sekaligus menjadi input pertama adalah bagian RFID Reader yang akan membaca kartu RFID Card. RFID Reader terbagi menjadi 8 pin utama yang tersedia. Diantaranya terdapat arus daya tegangan 3.3 volt yang disarankan, pin Reset, pin to ground dan 4 pin lainnya akan terhubung langsung ke pin digital Arduino. Berikut gambar 3.3 Wiring RFID Module to

Arduino yang menjelaskan konfigurasi dasar dari RFID module terdiri dari

bagian apa saja dan bagaimana masing-masing pin kaki yang tersedia di RFID module dapat terhubung ke pin kaki arduino.

(11)

Gambar 3.3 Wiring RFID Module to Arduino (14core, 2016)

Modul RFID ini menggunakan SPI (Serial Peripheral Interface) untuk komunikasi dengan arduino meskipun pin digital yang terhubung ada ke pin 9,10,11 dan 13 maka yang akan masuk ke SPI adalah pin 10 atau bagian pin SDA pada RFID Reader RC522. Pin 9 wajib tersambung ke arduino sebagai reset atau penghentian proses apabila tag atau rfid card yang akan ditempelkan berhasil diterima. Maka pin 9 sebagai RST atau reset yang akan menjadi penulisan utama di IDE Arduino bersamaan dengan pin 10 sebagai SS (software serial) untuk menjalankan fungsi RFID reader.

3.2.3 Perancangan Fingerprint Scanner to Arduino Nano V3

Perancangan kedua adalah menghubungkan Fingerprint scanner seri GT-511C3 ke Arduino nano v3. Seri GT-GT-511C3 ini merupakan keluaran update terbaru yang dikeluarkan oleh sparkfun.com dari Amerika yang merupakan update versi sebelumnya yaitu FT-511C1R. Perbedaannya hanya terletak pada memori database penyimpanan sidik jarinya saja dari versi sebelumnya dimana seri terbaru GT-511C3 mampu menyimpan database sidik jari 200 nasabah dibanding versi sebelumnya yang hanya mampu menyimpan 20 database sidik jari. Dibawah ini gambar 3.4 Interfaced Arduino to GT-511C3 (Electronics, 2014)

(12)

Gambar 3.4 Interfaced Arduino to GT-511C3

Fingerprint GT-511C3 hanya menyediakan keluaran berupa 4 pin yang dijumper ke arduino. 2 pin sebagai power dan ground dengan 2 pin lainnya disambungkan ke 2 pin arduino sebagai komunikasi Tx dan Rx nya. Tidak lupa bahwa petunjuk yang dijelaskan pada halaman website Starting electronis untuk memberikan 2 buah resistor senilai 680k dan 1k3 ohm dipasang pada pin Rx, disambung ke Ground. Tujuannya agar voltase 5V output FPS GT-511C3 dapat bekerja di tegangan 3.3V yang nantinya akan berjalan di mikrokontroler arduino. Penulis sudah mencoba melakukan sesuai instruksi memakai resistor senilai gambar diatas, pin Rx dijumper ke pin Analog 0 (A0) dan pin Tx dijumper ke pin Arduino Analog 1 (A1).

3.2.4 Perancangan LCD 16x2 to Arduino Nano V3

Perancangan berikutnya untuk menampilkan hasil output dari deteksi RFID card dan Fingerprint scanner. Tujuan agar nasabah dapa mengetahui informasi yang ditampilkan apakah RFID maupun Scan fingerprint diterima atau tidak. Tipe 16x2 artinya LCD terdiri dari 2 baris dan 16 karakter yang dapat ditampilkan. Berikut gambar 3.5 skematik LCD 16x2 dibawah ini (PREHAN, 2013) :

(13)

Gambar 3.5 skematik LCD 16x2

Konfigurasi pada pin LCD ini tergolong cukup banyak yang harus disambungkan ke pin arduino. Namun hanya membutuhkan 3 pin utama yang dipastikan terhubung ke arduino. Yaitu pada bagian Strobe, Data dan Clock. Masing-masing penulis telah memberikan konfigurasi pada Strobe di pin D4, Data di pin D3 dan Clock di pin D2. Tidak lupa untuk memberikan tambahan Potensio sebagai pengatur contrast cahaya tampilan karakter pada LCD, sesuai perintah instruksi pin diatas bahwa potensio dijumper ke pin kaki LCD menggunakan 3 wire yaitu ke bagian VCC, CTR, dan Ground. Jadi tampilan LCD ini akan mengikuti perintah yang ada di IDE arduino akan membentuk karakter seperti apa sesuai konfigurasi 3 pin utama yang diambil dari Strobe, Data, dan Clock agar dipastikan benar terhubung ke pin arduino.

3.2.5 Perancangan Converter Module TTL-RS232 to Arduino Nano V3

Converter module TTL (Transistor-transistor logic) RS232 banyak sekali digunakan oleh para peneliti lain untuk melakukan percobaan komunikasi asinkron dengan menghubungkannya ke modem Wavecom atau ke PC langsung.

(14)

TTL-RS232 ini menggunakan IC Max 232 yang menjadi penghubung atau perantara komunikasi serial asinkron dengan arduino. Disamping itu Converter TTL-RS232 ini juga berperang penting sebagai penghubung komunikasi yang akan di program pada Arduino agar perintah untuk mengaktifkan modem wavecom fastrack dapat diterima. Module TTL RS232 hanya terdiri dari 4 pin kaki yang memiliki 2 sambungan utama sebagai Tx, Rx serta 2 lagi untuk Vcc dan ground. (Saptaji, 2015)

Gambar 3.6 Wiring TTL-RS232 to Arduino Nano V3

Keterangan gambar 3.6 Wiring TTL-RS232 to Arduino Nano V3 sebagai berikut: 1. Jumper Gnd (ground) TTL RS2332 to Gnd Arduino

2. Jumper Rxd TTL RS232 to pin D6 Arduino 3. Jumper Txd TTL RS232 to pin D7 Arduino 4. Jumper Vcc TTL RS232 to 5V Arduino

Pin yang akan ditetapkan sebagai Tx adalah di kaki pin 7 arduino dan Rx nya di pin 6 arduino. Selanjutnya yang akan ditulis pada program IDE arduino untuk menjalankan program modem wavecom maka yang dijadikan Tx dan Rx yang diambil adalah pin 7 dan 6 agar dapat terbaca di softwareserial program IDE Arduino.

1 2

3

(15)

3.2.6 Perancangan Converter Module TTL-RS232 to Wavecom Fastrack

Penyambungan dari converter module TTL-RS232 sudah dihubungkan dengan arduino maka langkah selanjutnya adalah mengkoneksikan dari hasil output TTL-RS232 menjadi sebuah perintah command yang akan diterima oleh modem wavecom fastrack agar dapat mengirim atau menerima pesan. Output dari TTL-RS232 ialah DB9 female dan output dari modem wavecom fastrack ialah DB15 female. Artinya diantara kedua output ini harus ada perantara menggunakan DB9 male dan DB15 male agar dapat tersambung keduanya. Berikut gambar 3.7

konfigurasi DB9 male to DB15 male

Gambar 3.7 konfigurasi DB9 male to DB15 male

Berdasarkan perintah atau instruksi yang didapat dari sumber media online, maka yang harus dilakukan dengan melakukan penjumperannya secara manual menggunakan 4 kabel wiring tembaga kecil dengan panjang sekitar 10-15 cm. karena sangat jarang sekali ada yang menjual kabel konektor dari TTL-RS232 to Wavecom. Kalaupun ada itu hanya ada untuk koneksi dari wavecom ke PC. Maka dari itu dianjurkan melakukan penjumperan sendiri menggunakan heating tools dan di solder pada pin yang sudah diarahkan sesuai petunjuk gambar diatas.

(16)

3.3 Perancangan Sistem Keamanan Pertama Pada RFID Card

Pada perancangan sistem yang didapatkan suatu solusi berdasarkan hasil analisis kebutuhan sistem dengan merancang sistem keamanan ganda yang salah satunya menjadi tahap pertama pada bagian RFID Card. RFID card sebagai pengganti kartu ATM pada umumnya namun hanya cara penggunaannya saja yang berbeda. Kartu ATM bank nasabah pada umumnya menggunakan mesin ATM dengan cara memasukkannya kedalam mesin ATM tersebut. Sedangkan RFID Card yang akan dirancang akan diletakkan pada depan mesin ATM tanpa harus memasukan atau menelan kartu kedalam mesin.

RFID Reader akan diletakkan di depan mesin ATM yang dibawahnya atau disamping mesin ATM menjadi letak input password dari Fingerprint Scanner. RFID Reader disambungkan dengan mikrokontroler Arduino Nano V3 dengan mengikuti datasheet yang sudah disediakan menggunakan kabel jumper male to male sesuai pin yang masih tersedia. Programnya sendiri juga telah dibuat mengikuti contoh dari sumber website resmi penjualan alat yang sudah disediakan untuk dapat mengikuti source kode tersebut sebagai uji coba dari RFID Card tersebut berfungsi atau tidak.

RFID Card diikuti dengan satu buah Buzzer sebagai output suara lolos atau tidaknya pembacaan kartu RFID card dan bagian LCD (Liquid Crystal Display) juga sebagai output untuk menampilkan karakter yang berisi ‘Akses RFID Diterima atau Akses RFID Ditolak’. Apabila hasil deteksi RFID card dibaca oleh RFID reader tidak sesuai maka buzzer akan berbunyi 2x nada pendek yang menandakan bahwa RFID ditolak. Jika dilakukan kesalahan selama 3x maka Output yang akan bekerja di bagian Wavecom dengan memberikan notifikasi SMS ke pihak Operator pusat bank. Berikut gambar 3.8 Gambaran sistem

(17)

Gambar 3.8 Gambaran Sistem Keamanan Pertama Pada RFID Card

3.4 Perancangan Sistem Keamanan Kedua Pada Fingerprint Scanner

Perancangan sistem keamanan kedua pada fingerprint scanner ini prinsip kerja yang dilakukan hampir sama seperti keamanan akses pertama pada input RFID Card. Apabila bagian keamanan kedua dari deteksi sidik jari ini tidak sesuai sebanyak 3x kesalahan maka modem GSM wavecom akan bekerja dengan sendirinya untuk mengirimkan notifikasi berupa SMS langsung ke nomer nasabah yang aktif dengan memberitahukan bahwa ada yang mencoba melakukan input password dengan sidik jari yang berbeda atau dari orang lain, dengan demikian untuk tampilan tranksaksi pada menu di mesin ATM tidak akan muncul. Waktu deteksi dari input sidik jari kurang lebih selama 3 detik dengan menekannya secara diam dan tenang.

INPUT PROCESS OUTPUT

Deteksi RFID

Reader Mikrokontroler Nano V3

TTL Converter RS232

Modem GSM Wavecom Mobile Phone

Display : Liquid Crsytal Display RFID Card Serial Monitor on PC Buzzer & Led

(18)

Output yang dihasilkan juga melalui buzzer dengan bunyi beep yang apabila berbunyi satu kali maka Akses deteksi sidik jari diterima langsung menuju tampilan halaman awal transaksi pada mesin ATM umumnya. Output hasil deteksi sidik jari juga ditampilkan pada LCD 16x2 yang telah di integrasikan dengan mikrokontroler arduino V3 dengan karakter yang sudah dituliskan pada source code di IDE Arduino untuk memberitahukan bahwa login sidik jari telah diterima atau sidik jari ditolak karena tidak sesuai pada database yang telah tersimpan di memori fingerprint scanner tersebut

perhatikan pada gambar berikut 3.9 Gambaran sistem keamanan kedua pada

Fingerprint Scanner dibawah ini :

Gambar 3.9 Gambaran Sistem Keamanan Kedua Pada Fingerprint Scanner

Mikrokontroler Nano V3 TTL Converter RS232 Modem GSM Wavecom

Buzzer & Led Mobile Phone Display : Liquid Crsytal Display RFID Card Diterima

INPUT PROCESS OUTPUT

Input Fingerprint

Scanner

Serial Monitor on PC

(19)

3.5 Alur Diagram Deteksi RFID Card, Fingerprint Scanner dan Mobile Notification

Gambar

Gambar 3.1 Aplikasi IDE Arduino
Gambar 3.2 Integrasi Keseluruhan Alat
Gambar 3.3 Wiring RFID Module to Arduino (14core, 2016)
Gambar 3.4  Interfaced Arduino to GT-511C3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi gedung Serbaguna terdapat 2 akses jalur utama kendaraan yang memiliki satu jalan besar (utama) dan satu lagi memiliki akses jalan sedang yang terdapat di belakang

Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan Personal Computer (PC) sebagai database server yang digunakan sebagai sinkronisasi database kartu akses mobil dengan data yang

Dalam permainan ini penulis berusaha untuk dapat menampilkan semua informasi dan data-data terkait tentang seorang pemain basket yang akan di akses oleh pengguna, mencoba

Kartu RFID khusus digunakan hanya pada saat keadaan darurat seperti KTP-el pengguna hilang maka dapat dibuka oleh admin dengan kartu RFID khusus yang telah diprogram pada

Terdapat akses utama pada bagian depan Pantai Teluk Pandan yang saat ini ditutup karena suatu alasan tertentu, maka hanya tersida satu akses untuk menuju ke lokasi

Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk menciptakan sistem keamanan dengan menggunakan komponen yang sederhana namun memiliki fungsi RFID, GPS, dan SMS yang

Activity diagram halaman data notifikasi merupakan aktivitas bagi administrator untuk melihat data aktivitas user jika user tersebut masuk area rawan bencana, keluar area

rancangan produksi penulis menggunakan kertas Glory untuk mencetak kartu bisnis.. tersebut dan proses cetaknya menggunakan empat