• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci: anjing kintamani, AST, ALT, jenis kelamin, dan umur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci: anjing kintamani, AST, ALT, jenis kelamin, dan umur."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ix DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ... i HALAMAN PENGESAHAN ... ii RIWAYAT HIDUP ... iv ABSTRAK ... v ABSTRACT ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Anjing ... 4

2.2 Anjing Kintamani ... 6

2.3 Anatomi Organ Hati ... 8

2.4 Fisiologi dan Metabolisme Organ Hati ... 9

2.5 AST (Aspartate aminotransferase) dan ALT (Alanine aminotransferase) ... 11

2.6 Kerangka Konsep ... 13

BAB III MATERI DAN METODE ... 16

3.1 Objek Penelitian ... 16

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 16

3.2.1 Alat Penelitian ... 16

3.2.2 Bahan Penelitian ... 16

3.3 Rancangan Penelitian ... 17

3.4 Variabel Penelitian ... 17

3.5 Cara Pengumpulan Data ... 17

3.6 Prosedur Penelitian ... 17

3.7 Analisis Data ... 18

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

4.1 Hasil Penelitian ... 19 4.2 Pembahasan ... 21 BAB V PENUTUP ... 24 5.1 Simpulan ... 24 5.2 Saran ... 24 DAFTAR PUSTAKA ... 25 LAMPIRAN ... 29

(2)

x

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Rerata Kadar AST dan ALT pada Anjing ... 12 2. Rata-rata kadar AST dan ALT anjing kintamani berdasarkan jenis kelamin dan umur ... 20

(3)

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Anjing kintamani ... 6

2. Reaksi transaminase yang dikatalis oleh Alanin aminotransferase ... 13

3. Reaksi transaminase yang dikatalis oleh Aspartat aminotransferase ... 13

4. Alur Kerangka Konsep ... 15

5. R1 & R2 reagen fluitest® GOT AST, R1 & R2 reagen fluitest® GPT ALT .... ... 30

6. Alat pemeriksaan AST & ALT ... 30

(4)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS 17.0 dengan Analisis Deskriptif .... 31 2. Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS 17.0 dengan Uji Analisis Ragam (Analisis Varian)………... 32

(5)

v ABSTRAK

Anjing kintamani adalah anjing lokal yang hidup di pegunungan Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Anjing kintamani merupakan salah satu plasma nutfah Indonesia yang sangat berpotensi dikembangkan untuk tujuan komersial, karena mempunyai penampilan menarik, sebagai anjing ras pertama milik Indonesia yang perlu di jaga kelestariannya. Cara pemeliharaan secara dilepasliarkan membuat anjing kintamani berisiko terserang oleh berbagai penyakit, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan untuk menentukan status kesehatan anjing kintamani . Penelitian ini penting untuk dilakukan, karena data fisiologis kadar AST dan ALT pada anjing kintamani berguna untuk menentukan diagnosa status kesehatan anjing kintamani secara akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kadar AST dan ALT anjing kintamani berdasarkan jenis kelamin dan umur (<6 bulan dan > 12 bulan). Rancangan ang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial AxB. Faktor A: jenis kelamin anjing kintamani , dan faktor B: umur anjing kintamani. Analisis serum menggunakan mesin semiautmaticbiochemistry analyzer by photometer 501 Germany. Kadar AST anjing kintamani jantan <6 bulan dan >12 bulan yaitu 208 U/L dan 128 U/L sedangkan betina umur <6 bulan dan >12 bulan berturut-turut yaitu 89 U/L dan 94 U/L. Rata-rata kadar ALT anjing kintamani jantan umur <6 bulan yaitu 66 U/L dan umur >12 bulan yaitu 111 U/L. Sedangkan rata-rata kadar ALT anjing betina umur <6 dan >12 bulan berturut-turut 97 U/L dan 62 U/L.

(6)

vi ABSTRACT

Kintamani dog is a local dog that lives in the mountains of Sukawana village, Kintamani, Bangli, Bali. Kintamani dog is one of Indonesian germplasm which very likely to be developed for commercial purposes, since it has an attractive appearance as the first purebred dogs belonged to Indonesia that need to keep and save. The reintroduction maintenance makes the kintamani dogs more susceptible to various diseases, therefore we need an audit to determine the health status of the Kintamani dogs. This research is important, because the physiological data levels of AST and ALT in kintamani dogs are useful for diagnosing the health status of the kintamani dog accurately. This study aims to determine the levels of AST and ALT profile of Kintamani dog based on its gender and age (<6 months and> 12 months). The design used was completely randomized design (CRD) factorial pattern axb. Factor A: Kintamani dog gender, and factor B: age of Kintamani dog. The analysis of serum used the machine analyzer by photometer 501 semiautmaticbiochemistry Germany. AST levels of kintamani male dogs <6 months and> 12 months of 208 U/L and 128 U/L while females aged <6 months and> 12 months in a row is 89 U/L and 94 U/L. The average levels of ALT kintamani male dogs aged <6 months are 66 U/L and age >12 months ie 111 U/L. While the average age of female dogs ALT levels <6 and >12 months of consecutive are 97 U/L and 62 U/L.

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Anjing kintamani adalah anjing lokal yang hidup di pegunungan Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali (Gunawan et al., 2012). Anjing kintamani merupakan salah satu plasma nutfah Indonesia yang sangat berpotensi dikembangkan untuk tujuan komersial, karena mempunyai penampilan menarik, sebagai anjing ras pertama milik Indonesia yang telah ditetapkan oleh Perkin (Perkumpulan Kinologi Indonesia) pada tahun 2006 (Puja, 2011).

Anjing kintamani memiliki banyak keunggulan diantaranya: berpenampilan menarik dengan bulu yang indah, karakteristik tidak galak, sangat loyal pada pemiliknya, dan termasuk anjing pintar karena mudah dilatih sehingga sangat baik sebagai anjing ketangkasan (Puja, 2011). Berdasarkan keunggulan tersebut, anjing kintamani sangat cocok menjadi hewan kesayangan.

Status kesehatan anjing kintamani dapat diketahui dengan melakukan diagnosa. Diagnosa yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi dan perkusi yang bertujuan untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada anjing kintamani. Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu metode pemeriksaan yang bertujuan untuk diagnosa secara pasti berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan laboratorium data tersebut dapat menunjang hasil yang diperoleh dari diagnosa klinis, pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan salah satunya adalah pemeriksaan fungsi hati.

Hati adalah organ terbesar dalam tubuh. Kerusakan pada sel-sel parenkim hati mengkibatkan enzim AST (Aspartat aminotransferase), ALT (Alanin aminotransferase), arginase, laktat dehidrogenase dan Gamma Glutamil Transaminase bebas keluar dari sel, sehingga enzim masuk ke

(8)

2

pembuluh darah melebihi normal. Pemeriksaan AST dan ALT sangat efektif, karena enzim tersebut akan meningkat lebih drastis bila dibandingkan dengan enzim lainnya (Fathoni, 2008).

Data fisiologis normal AST dan ALT pada anjing kintamani saat ini belum pernah dilaporkan. Data tersebut sangat penting untuk acuan dalam menentukan status kesehatan anjing kintamani. Data fisiologis AST dan ALT diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti dan dokter hewan praktisi dibidang kedokteran hewan dalam menentukan status kesehatan anjing kintamani secara akurat.

Umur anjing dua bulan memiliki kadar AST dan ALT lebih rendah dibandingkan dengan umur anjing diatas delapan bulan (Harper et al., 2003). Berdasarkan perbedaan jenis kelamin kadar AST dan ALT pada anjing Doberman jantan lebih tinggi daripada anjing Doberman betina (Mundim et al., 2007).

Acuan data yang digunakan sebagai pembanding nilai AST dan ALT pada anjing kintamani di Bali masih menggunakan acuan data anjing kampung dan anjing ras, yang berasal dari literatur penelitian luar negeri. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini penting untuk dilakukan, karena adanya data fisiologis kadar AST dan ALT pada anjing kintamani berguna untuk menentukan diagnosa status kesehatan anjing kintamani secara akurat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana profil kadar AST dan ALT anjing kintamani jantan dan betina?

2) Bagaimana profil kadar AST dan ALT anjing kintamani umur <6 bulan dan diatas 12 bulan?

(9)

3

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui profil kadar AST dan ALT anjing kintamani berdasarkan jenis kelamin.

2) Untuk mengetahui profil kadar AST dan ALT anjing kintamani umur <6 bulan dan diatas 12 bulan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yaitu: 1) Sebagai informasi awal tentang profil kadar AST dan ALT anjing

kintamani.

2) Sebagai data acuan kadar AST dan ALT anjing kintamani yang berguna sebagai data pembanding untuk menentukan status kesehatan anjing kintamani.

Referensi

Dokumen terkait

dengan begitu merupakan konsep tentang sebuah proyek peradaban, 25 25 Maka Maka secara kronologis perkembangan dalam memahami pemikiran ekonomi Islam secara kronologis

#l$u .engetahuan $eru.akan salah satu hasil dari usaha $anusia untuk  $e$.erada dirina% Mengetahui keenaran adalah tu+uan ang .aling uta$a dari $anusia%

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul: “ Pendekatan Supervisi Kepala Sekolah dalam Pembinaan Profesionalitas Guru Pada Lembaga Pendidikan Islam Terpadu&#34;

Ada empat tahapan besar dalam analisis studi ini, yaitu: analisis tipologi permukiman; analisis karakteristik kawasan rawan bencana gerakan tanah (termasuk di

PRIORITAS sesuai dengan semangat kurikulum 2013, mulai dari saintifik, penilaian yang bersifat otentik, pembelajaran tematik sampai dengan pembelajaran berbasis proyek,” terang

Untuk itu pada masa revolusi Yogyakarta dijadikan sebagai ibukota Republik Indonesia, yang tentunya akan menjadi menarik untuk digali lebih jauh sejauh mana peran candu

Perancangan identitas visual, packaging dan promosi Sasirangan Banjarbaru mampu membuat brand awareness, sehingga masyarakat luas dapat mengenal Sasirangan Banjarbaru

Angka kumulatif survivor (hidup) diperoleh dari menjumlahkan hewan uji yang tetap hidup pada dosis terkecil yang tidak menyebabkan kematian (100% hewan uji tetap hidup) dengan jumlah