Iefini[
llasa]
Glr[[$810il
Dr0rruPnilililG
I
Panduan
Kilat Mahir Sablon
dan
Digital
Printing
I
Disertai
-.r",r;M
Perkiraan Perincian Modal
Drs.
Sapto
Misriyanto
tefini[
Dasar
[etah
$ablon
f,an
Digital
Printing
Toknik Dasar Cetak Sablon dan Digital Printing
oleh: Drs. Sapto Misriyanto @ all rights reserued
Hak cipta dilindungi undang-undang Desain Sampul: Gunawan
Tata Letak Weni
Penyunting: Deti
Proofreader: Yopi
Diterbitkan oleh:
ilCdPleSS (Anssota tKAPt)
Jl.lrian JayaD-24, Perum Nogotirto Elok ll, Yogyakarta 55292 Telp. (027 4) 7 1 03084
Faks. (0274) 620879
Email:
Drs. Sapto Misriyanto
Teknik Dasar Cetak Sablon dan Digital Printing/Drs. Sapto
Misriyanto;- Cet. 1 - Yogyakarta: Media Pressindo,2009, iv+72 hlm, 15x23cm rsBN (10) 979-788-119-9 rsBN (13) 978-979-788-119-l 1.
Painting
l. Judul ll.Deti
750 Distributor tunggal: PT. BUKU KITAJl. Kelapa Hijau No.22 RT006/03
Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa Jakarta 12620
Telp. (021)7888-1850
Faks. (021 ) 7888-1 860
Email: marketingbukukita@gmail.com
Website: http ://www. d isti buto rb u ku kita. com Cetakan Pedama, 2009
Undang-Undang Rl Nomor 19 Tahun 2002
tentang Hak Gipta
Ketentuan Pidana P asal 7 2:
1.
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,menge-darkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang
hasil pelanggaran Hak Cipta atau hak terkait sebagaimana di-maksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
Daltar
Isl
Kata Pengantar
...
Pendahutuan
Bab I
Perencanaan Gambar atau Tulisan
A. Pen ggambaran Langs ung (Di r ect Pai n ti ng Me t hod e )
B. Pemotongan (Cut Put ttethode)
C. Profitm (Profilm ttethode)
D. Resist (Resist ttlethode)
E. Foto Kopi (Photo Copy lAethode)
...
F. Setting Komputer Bab ll
Cetakan
...
10A. Bingkai
Cetak
...10
B. Screen gause/Gasa
screen
...
11C. Pemasangan Gaso Screen ke
Bingkai
... .12D.
Raket
...15
E. Meja
Sablon
...-.-...17
Bab lll Proses
Produksi
...
19A. Pemindahan Gambar ke Bingkai
Cetak
...
'19B.
TeknikPenyablonan
...
35C. Penyortiran Pascaproduksi
...
...
38D. Mengatasi Kesalahan-kesatahan
Penyabtonan
...38
E.PerawatanAtatdanKesetamatanKerja...
...40
Bab lV Pengenalan Cat/Tinta Sablon dan Prosedur Penyablonan
...
46A.
PengenatanCat/TintaSabton
...47
B.
ProsedurPencampuranCat...
...50
C. Aneka Formuta Cat
Kain
....
52Bab V lnventarisasi Peralatan Sablon dan Penempatannya
...
5 5 A. Peratatan Afdruk dan ObatAfdruk...
...
. 56B. Peralatan
Produksi
...
56C. MejaAdministrasi
danAtmari
...56
D. Bak Pengembangan/Pencucian & Perlengkapannya
...
561 3 7 7 8 B B 8 9
Bab Vl
Cetak DigitallDigitol
Printing
...
57A. Perencanaan Gambar (lmoge
Planning)
...
... 59B. Print Out
Master
...
59C. Pemindahan Gambar (lmage Transf
er)
...
59Bab Vll Pemasaran dan Pengembangan
Usaha
...
62A. Atat
Peraga
...
67 B.Katatog/DaftarHarga
...62
C. SuratPenawaran
...63
D.Promosi
...63
Bab Vlll ANAL|STSUSAHA
...
64A. Anatisis Biaya dan
Pendapatan
...64
B. BreakEvent Point
(BEP)....
....66
C. Benefit Cost Rotio (B/C
Rotio)
...67
lstitah-istilah
Grafika...
...
68Ihta
Penganlar
Segata puja-puji serta rasa syukur yang teramat datam bagi Attah
SWT atas karuniaNya terhadap penutis, sehingga mampu menyelesaikan
buku Teknik Dasar Sablon ini dengan [ancar. Buku ini diharapkan mampu
menjawab permasatahan para pekerja, perajin dan pengusaha sabton
akan kelangkaan buku semacam ini.
Terdorong oteh kebutuhan buku penuntun dan petunjuk sabton
ter-utama mereka yang baru memutai usaha sablon, penulis tergerak untuk
menyusun pengataman penutis yang tetah menggetuti pekerjaan sabton
seputuh tahun lebih, serta buku-buku percetakan dan sablon dari tite-ratur yang ada, kemudian merangkumnya menjadi ini.
Di datam buku ini, dijetaskan mutai daripenyiapan alat-atat, pengenatan cat dan obat /bahan kimia cetak sablon, penyimpanan dan tata ruang,
proses produksi, kegagalan produksi disertai sotusinya, hingga pe-ngembangan usaha dan anatisis usaha.
Meskipun penutis tetah berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk mewujudkan buku
ini,
tentu bukuini
masih banyak kekurangannya.Untuk itu penutis akan sangat berterima kasih seandainya para pembaca, khususnya para praktisi cetak-sabton yang budiman, sudi memberikan
saran dan kritik yang membangun datam upaya menyempurnakannya. Buku ini juga ditengkapi CD yang berjudut ,,7 Langkah Sukses Sa-blon", yang merupakan visuatisasi praktik sabton untuk memudahkan pembaca mengaptikasikan itmu sabton ini.
Penutis menyadari sepenuhnya bahwa tersusunnya buku ini hingga
sampai ke tangan pembaca, tak lepas dari banttran berbagai pihak.
Oteh sebab itu, dalam kesempatan kati ini penutis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
Mas Sutis (Star Comp), Mas Budi (Rorensha Comp), Mas Adi (Tria Comp), yang telah membantu proses pembuatan buku ini.
Para praktisi sabton yang pernah penulis hubungi, tempat
me-nimba ilmu cetak sabton sekatigus guru bagi penutis.
Toko supplier sabton, yang membantu ketancaran pengadaan
atat dan obat-obatan sabton.
Media Pressindo Group yang telah bersedia menerbitkan buku
ini.
Soto, Oktober 2008
I
Pendahuluan
llaa
awa[ perkembangannya, cetak sabton hanya mampu ditakukanHslsh
para
pengusaha menengah
ke
atas. Hat
ini
I
disebabkan oteh tingkat kesulitan pada saat itu untuk merangkaidan me-monoge proses sabton. Kesutitan-kesutitan
itu
antara lain:penyiapan gambar (ditakukan secara manuat, sehingga membutuhkan seniman/pelukis khusus), betum berkembangnya industri (baik kecit,
menengah maupun besar), dan seterusnya. Kesutitan dan keterbatasan itu membuat usaha cetak sablon kurang poputer di katangan pengusaha.
Baru sekitar tahun 80-an, sabton mutai
ditirik
katangan pengusaha,karena sudah ada yang mutai berhasil menjatani usaha
ini,
bahkan semakin lama justru sanggup menggeser (kalau tidak dapat dikatakan "menghancurkan") cetak-mencetak hand-press. Di sektor lain, cetaksabton pada kain juga menjadi cara yang efektif dan efisien pada industri batik.
Perkembangan cetak sabton tersebut didukung oteh teknologi komputer yang semakin berkembang pesat puta. Sehingga pekerjaan
yang dahutu tidak mungkin dikerjakan, menjadi sangat mudah dikerja-kan dengan komputer. Misalnya, datam hat penyiapan gambar/corak
yang akan digandakan/dicetak datam jumtah banyak. Gambar dan grafis yang mampu diciptakan dan
di
print-out dengan komputer dan mesinprint, tak lagi terbatas jumlah, variasi, dan ukurannya. Kecepatan,
ke-tepatan dan keakuratan juga sangat terjamin dengan sistem komputer-isasi. Ditambah lagi, tersedianya bahan-bahan dan peratatan sabton yang ada saat
ini,
membuka kesempatan siapa saja untuk menekuniusaha
ini.
Seandainya tidak mau direpotkan merekayasa atat sablon, Anda bisa membetinya tengkap di toko peratatan sabton. Jika engganmeramu bahan/obat sabton, tinggat membeli yang sudah jadi dan bisa
Persaingan bebas dan perkembangan bisnis masa
kini,
menuntut para pedagang dan pengusaha/industriawan gencar mempromosikan produk yang mereka hasitkan. Katangan initah sumber dan sasaranmen-jaring pesanan sabton, karena pasti mereka membutuhkan berbagai
keperluan promosi, mutai dari brosur, sticker, poster, spanduk, kaus,
dan berbagai sarana promosi tainnya.
Ketebihan tain dari usaha sabton ini adatah modaI yang tidak tertatu
besar dengan penghasitan yang maksimat. Usaha sabton dapat dimutai
dengan modal yang relatif kecit, dan menggunakan peratatan yang cukup sederhana. Seseorang dapat metakukan pekerjaan sabton tanpa harus
memitiki keterampitan / kecakapan khusus. Dengan kemauan dan [atihan, setiap orang akan mampu metakukan pekerjaan ini. Setanjutnya, tinggal
ketekunan dan pengetotaan yang
baik,
maka akan menghasitkan kemajuan usaha.Apakah
Sablon
itu
?Sabton adalah jenis pekerjaan mencap/mencetak/menggandakan
cetakan dengan menggunakan atat dasar saringan (screen printing).
Apa
kelebihan
Sablon
?.
ModaI dapat menyesuaikan (sesuai kemampuan pengusaha)..
Dapat memitih pekerjaan/spesiatisasi sesuai kemampuan dankemauan.
.
Dapat memitihalat
yang sederhana sampaialat
yangberkuatitas.
.
Mampu metayani pekerjaan sedikit (omzetkecit)
ang masihberpeluang menarik keuntungan.
Dapat mengerjakan berbagai macam jenis cetak
di
media yangberbeda-beda, meski dengan atat sederhana. Misatnya:
.
KertasProduknya: kartu nama, undangan, poste6 labet, piagam, kop
surat, sticke6 d[t.
.
PtastikProduknya: ptastik bungkus
roti,
kopi, susu, kaos/pakaian, batik, sprei, kantong betanja, dtt..
KainProduknya: spanduk, badge, vandel, kaos, seragam/motif di kain, sajadah, tas kain, topi, stayer, dtl.
.
KaWProduknya: triplek, hardboard, bakiak, kipas/souvenir kayu,
meja lipat, dt[.
Logam
Produknya: katerrg cat, kateng tutup, ptat seng/atumunium, Box Etektronik, dtt.
Kutit
misalnya: bahan tas, sepatu, [t.
lmitasi
misatnya: sandat, sepatu, tas, dt[.
.
Karetmisatnya: karet bumper mobi[, sepeda motor, Jok, Dtt.
.
Kacamisatnya: getas, botot, kaca hias, katigrafi kaca, neon box,
dtt.
.
Mika, dan masih banyak yang lainnya tagi.Pada prinsipnya, sabton dapat untuk mencetak barang dengan per-mukaan padat.
Berbagai ketebihan usaha cetak sablon, tentunya akan mempermudah
Jika dikaitkan dengan sistem perekonomian lndonesia yang
ber-basis pada perekonomian kerakyatan, maka usaha sabton sangattepat untuk menjawab kebutuhan
ini.
Karena usaha sablon cenderung tebih dekat kepada sistem padat karya, yang mampu menyerap tebih banyaktenaga.
Buku ini disusun secara praktis, untuk tebih memudahkan para pem-baca memahami isinya, dan sanggup mempraktikkannya. Setetah itu, pembaca diharapkan mampu metakukan pekerjaan sabton secara mendasa6 yaitu
Mampu menyiapkan atat-alat sabton yang dipertukan.
Mampu merekayasa atat-alat sablon sesuai standar
masing-masrng.
.
Memahami kinerja peratatan sabton secarateori
maupunpraktik.
.
Mampu metakukan pekerjaan afdruk (proses pemindahan gambar/tutisan ke bingkai cetak).Mengenat dan memahami pemakaian
jenis
cat
(kertas, ptastik, Kain, dtt) sesuai bahan yang akan disabton.Memahami teknik dasar/cara-cara penyablonan yang benar.
Memahami kesetamatan kerja dan perawatan atat-atat sabton.
Untuk mencapai pengembangan setanjutnya, setetah menguasai
tehnik dasar sablon, perlu ditindak tanjuti dengan :
Mengasah teknik sablon secara kontinyu, betajar dari praktik/
pengalaman sendiri maupun dari orang lain yang menekuni
usaha ini.
Penyempurnaan atat dan teknik sabton agar mampu me-nyesuaikan terhadap perkembangan teknotogi cetak saring/
sabton.
Mengupayakan literatur, baik tertutis maupun tidak tertutis untuk memperluas wawasan.
Orientasi pasar sesuai kebutuhan dan segmen yang dihadapi.
Berbagai uraian tersebut, dapat diambit kesimputan
semen-tara, bahwa sabton/cetak saring adatah satah satu usaha yang
sangat menguntungkan karena dengan menggunakan atat-alat
yang sesederhana mungkin dapat menjangkau pekerjaan yang
setuas-[uasnya. a a a a a
Setamat mempetajari buku ini. Kesuksesan sudah menanti Anda !!!
E
Perenoanaan
fiam[ar
alau
Tulisan
etiap kegiatan kerja
selatu
dimulai
dari
perencanaan..Rencanakan kegiatan cetak saring/sabton Anda, mulai dari
J
persiapan gambar/tutisan yang nantinya hendak diproduksi. Pada dasarnya persiapan gambar/tutisan dapat ditakukan secara manual, baru nanti disempurnakan/diperhatus dengan bantuan komputer/mesin. Hatini
dikaitkan dengan efisiensi danefektivitas
kerja.
Dengankomputer segala jenis pekerjaan grafis akan tebih cepat disetesaikan,
lebih akurat, dan tebih hatus. Meskipun demikian, untuk memberikan
wawasan kepada pembaca, perlu disampaikan beberapa cara datam
pembuatan corak gambar/tulisan, yang mungkin sewaktu-waktu masih dipertukan menggunakan cara ini.
Pembuatan corak gambar/tutisan/design ada beberapa cara, yaitu:
A.
Penggambaran langsung (Direct painting ttethode)B.
Pemotongan (Cut Put ttethode)C.
Profitm (Profilm ttethode)D.
Resist (Resrst lAethode)E.
Foto Kopi (Photo copy ttethode)F.
Setting KomputerUntuk memahami pembuatan corak secara manuat tersebut dapat diterangkan secara garis-besar sebagai berikut
A. Penggambaran Langsung (Direct painting ttethode)
Menggambar tangsung atau lebih tepatnya menutup pori-pori screen, biasanya menggunaka n screen- loquerltak-merah yang tangsung
diingin-kan, namun hanya untuk corak yang besar-besar saja, untuk corak kecil
akan sutit membuatnya.
Jika penggambarannya telah setesai, screen dikeringkan kemudian baru siap untuk dipakai.
B. Pemotongan (Cut Put ttethode)
Dengan pisau/ cutte6 kertas tipis yang sudah ditapis sirtak atau
gorn-orab, ditubangi sesuai corak yang diinginkan. Setanjutnya menempet-kannya ke screen di bidang tuarnya, sedangkan di bidang datamnya di-perkuat dengan mengoteskan screen laquer.
Lubang corak harus tetap bebas dari lapisan screen laquer, dengan
cara menghapusnya melatui bidang [uar dengan kapas yang dibasahi
petarut tak (thinner atau minyak tanah) kemudian dikeringkan.
C. Profilm (Profilm ttethode)
Sama dengan cara B, hanya sebagai gantinya kertas tipis, digunakan
film khusus bertapis shel{oc yang ditekatkan pada kertas tembus cahaya.
D. Resist (Resist ltethode)
Cara ini sama dengan A, hanya dibatik prosesnya. yang dioteskan
dengan kuas lebih dahulu adatah zatlpasta yang nantinya menjadi peng-halang menempetnya screen laquerAda beberapa resep untuk membuat
zatlpasta resfsf, di antaranya: campuran angus lampu minyak+tragacant
6% + gtycerine+minyak zaitun+watergtass.
Dapat digunakan puta resist dari pasta gigi/odot, tentu saja resep
ini adatah resep yang pating praktis.
Setetah pengotesan pasta ditunggu hingga kering, kemudian tak
di-poleskan kepermukaan screen, dikeringkan terus dicuci dengan air panas
untuk merontokkan pasta. Screen siap dipakai setetah kering.
E. Foto Kopi (Photo Copy ttethode)
Cara ini adatah cara yang pating sulit, karena butuh ketetitian dan
keahtian, dibandingkan cara-cara yang sudah dijetaskan sebetumnya. Dalam proses ini, corak dan garis yang hatus dapat dibuat, namun me-mertukan atat-alat yang cukup banyak, di antaranya :
1 . Tinta untuk menggambar yang sifatnya pekat (hitam/coktat).
2. Trekpen, jangka, penggaris, kuas kecit, dtt. 3. Buku contoh huruf, bentuk huruf, garis-garis, dlt. 4. Letraset, Rugos, Mecanorma, dlt.
5. Kertas fitm, mika atau kaca dtt. Sebagai bahan untuk
men-dapatkan gambar diapositif .
Apabita kita tidak mempunyai bakat menggambar, sebaiknya kita
percayakan kepada orang yang pandai menggambar.
F. Setting Komputer
Perpaduan cara manuaI dengan komputer, akan menghasitkan gam-bar corak yang sempurna. Tetapi sebelumnya tetap harus dibuat konsep
tutisan atau sketsa gambar tertebih dahutu, meskipun finishing-nya
di-bantu dengan komputer. Untuk menghasilkan diapositif yang baik, ha-rus diperhatikan hat-hal sebagai berikut
1. Sketsa gambar atau konsep tutisan harus jetas dan benar.
2. Ukuran gambar atau tutisan yang akan dicopy/discon harus
cukup besa6 sehingga pada saat gambar diedit, tidak pecah/ kabur. Diapositif yang didapat dari print-out, sebaiknya tebih
keciI daripada sketsa/konsep, atau minimaI sama.
3. Diapositif hasit print-ouf harus tajam dan jelas (tinta pekat).
Hat
ini
berkaitan dengan kemudahan proses penyinaran di saat afdruk. Harus ada kontras yang maksima[ antara yangtembus cahaya dengan yang tidak pada diapositif, sehingga keberhasi [an afdruk tercapai.
4. Koreksi diapositif.
Sebetum proses ditanjutkan ke afdruk, kita harus tetiti sekati
lagi, bahwa diapositif/master sudah akurat, baik
kekontras-annya maupun kebenarannya.
tetaIan
i
datam proses produksi, penggunaanalat
yangtepat
akanmenghasitkan pekerjaan produk yang baik puta. Atat-alat produksi harus disesuaikan untuk mencapai kualitas dan kuantitas yang diharapkan. Peratatan sabton/cetak saring, memertukan peratatan mini-mal sebagai berikut :
A.Bingkai
Cetak
Bingkai cetak merupakan screenlsaringan gasa berbahan nylon khu' sus, yang tahan terhadap zat-zat kimia dan suhu panas tertentu. Bingkai
cetak direntangkan pada bingkai berbentuk siku persegi panjang, yang umumnya terbuat dari kayu pitihan. Tetapi ada puta yang berbahan
[o-gam/alumunium khusus.
Besar kecilnya bingkai, tergantung besar kecitnya gambar/tutisan
yang akan disabton. Sebagai patokan dasar: Ukuran datam bingkai screen
=
ukuran gambar/tutisan, yaitu + 9 cm.Meskipun bingkai cetak terbuat dari bahan pitihan, tetapi bingkai masih harus ditapisi dengan screen taqueri agar tebih tertindungi dari zat-zat kimia.
Kita dapat memesan bingkai kepada tukang kayu, namun untuk
memasang screen ke bingkai, pertu keahlian dan peratatan khusus. Ba' han, bentuk, dan konstruksi bingkai penting di perhitungkan, agar
men-dapat hasiI sabton yang baik dan berkuatitas bagus. Pada saat membuat bingkai harus memerhatikan hat-hat sebagai berikut
1. Tahan terhadap segata temperatur, tidak mengerut atau me-muai dalam segata perubahan temperatur udara sekitar.
2. Bebas dari permukaan kasar, benjotan, benda tajam, dtt.
I
3. Bidang yang bertemu dengan screen harus hatus dan ticin. 4. Sudut bingkai berbentuk membutat.
5. Tahan datam keadaan basah maupun kering.
6. Tahan terhadap obat-obatan/zat kimia yang dipergunakan datam sabton.
Setetah persyaratan tersebut terpenuhi, masih harus diperhatikan
lagi tempat menyimpan atau meletakkan bingkai dan perawatan lainnya
agar bingkai cetak tidak mudah rusak atau berubah konstruksinya.
Apabita ingin membetinya langsung dari toko supptier peralatan sabton,
harus memitih dan menetiti bingkai yang benar-benar
ptat
kataudiletakkan di alas kaca.
B.
Screen
gause/Gasa
screen
Kuatitas penyablonan sangat tergantung pada pemilihan screen/
saringan cetak yang tepat. Pemilihan gasa screen ditentukan oteh cat/ tinta yang akan dipakai, serta bahan yang akan disabton. Ukuran gasa
screen bermacam-macam,
untuk
membedakan ukurannya, kita bisametihatnya dari kode-kode huruf dan angka yang tertera. Ukuran
me-nunjukkan kerapatan pori-pori atau anyaman gasa screen. semakin
besar angkanya, semakin rapat/hatus pori-pori screen-nya.
Merk yang pating mudah didapat di pasaran, adalah fiionyt, Nytal
dan Nybolt. Tipe screen yang tertutis dibingkai cetak, biasanya memakai
huruf
I
kemudian dilanjutkan kode angka.Ukuran gasa-screen pada perbedaan pemakaian bahan yang akan
disabton dapat diketompokkan sebagai berikut
1. T.15-T.60 untukpemakaian di kain.
2. T.61-T.100 untuk pemakaian di kardus, karung, dt[.
3. T.110-T.150 untuk pemakaian di kertas, seng, kaca, dtt. 4. T.165-T.200 untuk pemakaian di plastik, mika, ptat, d[t. Lebar kain monyl: dari nomor 15-77 yaitu 160 cm, sedangkan dari
nomor 90-200, yaitu '108 cm. Screen ada yang berwarna putih dan ada
yang kuning kemerah-merahan. Semakin besar nomornya, semakin ma-hat harganya.
Keuntungan memakai merk Monyl
1. Mempunyai kekuatan tarikan yang
tinggi,
etastisitasnya tinggi.2. Tidak mengembang dan mengkerut dalam keadaan basah
maupun kering. Stabit.
A. Gambar BinEkai
Bingkai baralur dari kayu
Pemasangan screon dengan kayu ponjepit dtpaku
Alur & kayu p€njapit
3. Anyaman gaso screen sebelum dan sesudah dipakai tetap
posisinya, dan tidak bergeser.
4. Tahan [ama, tidak mudah robek, rusak, dan aus.
5. Diameter benang screen keciI tapi kuat.
6. Lubang pori-pori screen bervariasi, dari yang kasar sampai yang hatus, berurutan secara kontinyu.
7. Tahan terhadap zat-zat kimia.
B. Mudah dibersihkan.
C.
Pemasangan
Gasa
Screen
ke Bingkai:
Pemasangan gaso screen ke bingkai memertukan keahtian dan
peratatan yang memadai. Hat ini penting sekati, karena pemasangan/
pembentangan gosa screen ke bingkai sangat menentukan kualitas sabton
cetakan.
Apabita pemasangannya kurang baik, akan timbul kesulitan, dan
memuncutkan kesatahan yang tidak pertu saat proses produksi. Akibat
lf
yang mungkin timbuI karena pemasangan screen kurang baik di antara-nya:
1. Hasil sabtonan tidak sempurna atau jetek. 2. Kecepatan produki lambat.
3. Ktise gambar mudah bocor, karena [apisan obat afdruk tidak rata menempetnya di screen.
4. Garis-garis corak tidak sesuai keinginan.
5. Saputan rakel menjadi tidak rata karena screen tidak
seim-bang.
Kesalahan dan kesulitan itu terjadi karena pada saat pemasangan screen tarikan tidak merata, kendor karena kurang tarikan, posisi serat
atau benang screen tidak sejajar dengan bingkai.
Sebagai permutaan, disarankan untuk membeti langsung bingkai
cetak ke toko atat sabton atau pada spesiat pembuatnya.
B. Bktgftti S* bordur
Fqrsaruan *crcen (bnlEn staples
Pemasangan goso screen ke bingkai ditakukan dengan cara, yaitu:
1.
Dengan tanganPemasangan yang ditakukan secara manual dengan tangan, tidak menjamin hasit bingkai cetak yang baik, kecuati dikerjakan oteh yang sudah ahti dan terampit. Hat ini dikarenakan pada saat menarik atau menegangkan, sekatigus me[etakkan posisi screen ke bingkai, tidak mungkin sama tarikannya. Tegangan
di tengah dengan di sudut sering tidak sama, karena tangan terbatas ketetitiannya. Untuk lebih jetasnya dapat ditihat gambar sebagai berikut.
Menggunakan meja penarik
Pemasangan screen dengan meja penarik tebih mudah
ditaku-kan, karena tidak memerlukan tenaga tangan untuk
merentang-kan screen. Serat atau benang screen dapat di atur turus dengan
tegangan yang merata, lebih kuat dan cepat. Tetapi tingkat
ketegangan screen dengan cara
ini
betum bisa standar, ataudengan kata tain, pemasangan antara bingkai satu dengan bing-kai lainnya tidak bisa sama besar tingkat ketegangan-nya. (tihat
gambar)
2.
6cre€n dibalik srnbug don{6n kain I i l l I I lrl
Be Prm6angan Ssro€n tlofigan lr6la Pcneril(
3.
Dengan Mesin Pemasang ScreenPemasangan dengan cara ini menghasitkan tegangan yang pating
sempurna, di mana tegangan di setiap tempat dan sudut
bing-kai sama, tingkat ketegangan screen dapat diatur sama atau
standar. Tetapi cara ini hanya ditakukan oteh pabrik khusus
pem-buat bingkai cetak, karena harga mesin yang relatif mahat. Tips: cara 1 dengan tangan, gaso screen harus dibasahi tertebih dahutu, agar
tidak
mudah robek karena tarikan yang tidak stabit. Sedangkan cara 2 dan 3, gaso screen datam keadaan kering.D. Rakel
Rakel adatah atat penekan atau penyaput, yang berfungsi untuk mengalirkan atau memindahkan
tinta
cetak dari permukaan bingkaiyang akan disabton di bawahnya. Pada umumnya rakel terbuat dari karet
khususyang dipasang pada penjepit sebagai pegangannya. Ukuran
pan-jang raket dibuat lebih pendek, daripada lebar kotom bingkai cetak ( + 3 cm), agar penyaputan atau penekanannya bisa tebih bebas dan stabit. Raket dari karet sintetis khusus
ini
umum dipakai karena memenuhisyarat rakel yang baik, yaitu
1. Tahan terhadap berbagai
zat
kimia yang digunakan pada sablon.2. Daya ausnya kecit terhadap gesekan yang terus-menerus pada
saat proses produksi sablon atau pengraketan.
3. Rata permukaannya
stabit,
sehingga menunjang mutupenyabtonan.
Meskipun harganya retatif mahat, tetapi rakel ini menjadi pitihan terbaik, demi kelancaran dan kuatitas penyablonan. Raket karet sintetis
mudah diperoteh di toko suptier peratatan sabton dengan variasi pitihan,
tergantung dari kuatitas karetnya. Seandainya ingin menghemat, dapat
digunakan rakel dari bahan yang tebih murah, misatnya:
-
Karet ban [uar, pitihan yang terbaik.-
Kayu keseluruhan, dengan syarat kayunya tidak botehme-nyerap tinta cetak (kayu
jati,
sawo, cendana jawa, d[t. )-
Plat Logam, yang tahan terhadap zal-zatkimia sablon. ( Lihat Gambar)Bentuk ujung rakel dapat dipitih antara: bentuk
(tancip), atau L (siku/persegi). Yang terpenting adatah
rata dan lurus serta sesuai dengan penggunaannya.
U (membutat), V
rakel harus setatu
c. Brtat
K
6
W
UU
t ArifiOdrt V/'lanchu
hrxrpE.
Meja Sablon
Untuk ketancaran dan memaksimatkan hasiI penyabtonan, meja
sabton sebaiknya dirancang khusus sesuai kepertuannya. Rancangan atau desain meja harus mempertimbangkan berbagai faktor; yaitu
1. Stabit, tidak mudah goyah dan kuat terhadap tekanan pada saat
dipakai.
.2. Nyaman, sesuai ukuran yang dikehendaki pemakainya atau penyabton, baik tinggi maupun lebar panjangnya meja. lni
akan membuat nyaman penyablon, sehingga tidak mudah tetah
saat bekerja.
3. Permukaan meja dapat dipitih, sesuai benda atau bahan yang
akan disabton. Misatnya kaca, karet, kayu atau lainnya. 4. Ada pengikat yang dapat merangkai meja dengan bingkai. 5. Fteksibet, mudah dipindahkan.
o. f.t! $.uofl
e. il6r. sablm Krtn
r.
Ps{Bikat bif,gloi / catok
T
T
Proses
Produlrsi
roses produksi pada cetak saring atau sabton, adatah serangkaian
pekerjaan yang dimulai
dari
penyiapan bingkai cetak hinggadiakhiri dengan penyortiran hasiI cetakan sabton. Dalam bab ini
akan tebih banyak menguraikan proses pemindahan gambar ke bingkai
cetak, daripada proses kegiatan pencetakan atau penyabtonan. Hat ini
mengingat bahwa keberhasitan produksi pada penyablonan, ditentukan
oteh kuatitas bingkai cetak yang siap dipakai untuk kegiatan penyabtonan
setanjutnya.
A. Pemindahan
Gambar
ke Bingkai
Cetak
Corak gambar atau tutisan yang akan dipindahkan ke bingkai cetak yaitu corak jadi, datam arti gambar atau tutisan yang apabita disinari akan nampak jetas dan kontras perbedaan antara bidang getap atau
hitam dengan bidang terang atau transparan. Untuk menyebut corak jadi ini, setanjutnya dapat dipakai sebutan: Ktise. Sedangkan bingkai cetak yang sudah ada corak gambar atau tulisannya, setanjutnya disebut
bingkai ktise.
1. Kamar Gelap
Seperti pada
foto
studio yang harus menggunakan kamar getap datam proses pengafdrukan, proses sabton juga memerlukan kamarge-tap. Namun kamar gelap dalam proses sablon [ebih toteran terhadap
cahaya remang-remang atau cahaya tidak [angsung.
Seandainya kamar memertukan [ampu, dapat dinyatakan tampu kecit
berwarna merah atau hijau. Karena katau kamar tertatu getap, sulit
untuk metakukan pengerjaan afdruk. Persyaratan kamar getap yang baik:
Bebas dari debu.
-
Suhu kamar tidak boteh tebih dari 400 Cetcius.-
Ada ventitasi atau lubang angin sebagai sirkutasi udara.Di datam kamar getap (sebaiknya dipakai kamar khusus), dapat di-letakkan rak-rak yang dipakai untuk menyimpan:
-
Ktise dan atat-atat afdruk.-
Obat afdruk.-
Bingkai cetak (kosong) maupun bingkai ktise (isi).-
Apabita ada meja afdruk lampu sebaiknya juga ditetakkan dikamar getap ini.
2. Obat afdruk sablon/emulsi peka cahaya
Obat afdruk sabton pada dasarnya
terdiri
atas campuran: emutsi(getatine + kimia penunjang), dengan sensitizer (kromatin/zat peka
cahaya).
Getatine adatah bahan pembuat emutsi dan mempunyai daya
rekat tinggi. Berbentuk kristaI berwarna coketat
muda-Kolium bichromot dan Ammonium bichromat, adatah bahan yang
bersifat peka cahaya, berupa kristal yang berwarna merah
tem-bayung.
I
r.i rtfiar lioltp Atorux
Rs* alat & o,barrfdml(
tVr
-:{-::>-?
':7-7.=<'-?-- V-z a*nr-.{_a--, <r/.\.i* - .-a tadpcnyArpan Xterrtgin kli$Setain kedua bahan tersebut, biasanya masih dipertukan zat kimia
penunjang, yaitu
-
Ammonia liquida, cairan berwarna putih kekuning-kuningan dan berbau tajam menyengat.-
Citroen zuur, kristal putih atau transparan dan bersifat asamsebagai pengawet.
Obat afdruk sabton dapat dibuat dengan mencampur sendiri maupun
membeti emulsi jadi, di toko suptier alat-atat sabton. Membuat emutsi sendiri (mencampur dan mengotahnya) dapat dipitih menurut setera kita
(resep diuraikan pada bab tersendiri), di antaranya:
-
Getatine - Bichromat.-
Potyvynit - Atcohol - Bichromat.Namun
jika
Anda memitih membeti emutsi siap pakai, berikutberbagai pitihan yang bisa dijadikan acuan, yaitu
-
Chrome gelatine, merupakan bubuk berwarna kuningke-merah-merahan siap pakai. Anda tinggal metarutkan saja datam air panas dengan perbandingan:
20 gr Chrome gelotine, dicampur 100 gr air panas (600c).
Larutan tersebut diaduk sampai benar-benar tarut,
didingin-kan, kemudian dimasukkan datam botol getap atau siap pakai.
-
Chromatine, merupakan bubuk berwarna keputih-putihan siappakai, tinggaI metarutkan dalam air panas dengan
perbanding-an:
20 gr Chromatine, di campur 100 gr air panas (600c).
-
Super emulsion 5, merupakan emutsi siap pakai berwarnabiru. Apabita emulsi mengental karena udara dingin, sebaiknya
botol ditaruh datam air panas + 800c, hingga mencair lagi.
Campurkan 12gr Ammonium bichromaf (yang sudah ditumbuk
hatus) ke datam + 100 gr super emulsion 5, kemudian aduk hingga [arut benar. Larutan siap dipakai.
-
Screen photo emulsion / elmotion, merupakan emutsi berwarnakuning kemerah-merahan. Cara mencampur sama seperti cara
super elmotion 5, yaitu
3 sendok makan SPE, dicampur dengan 1 sendok teh Ammo-nium bichromot.
Sementara
itu,
berbagai merk emutsi siap pakai dapat dipitih diantaranya : Super-X, Diozol, Deima, Ulano, dt[. Biasanya dikemas datam
wadah botol besar berisi emutsi dan botol kecil berisi cairan sensitizer
I
kromatine.
Mencampur obat afdruk sabton, harus memerhatikan ha[-hat atau
cara sebagai berikut
a. Proses pencampuran di kamar getap.
b. Air panas 600 c diperoteh dari air mendidih yang didinginkan
+ 1 menit.
c. Mangkok, botol dan pengaduk obat diusahakan terbuat dari
porseten atau ptastik.
d. Cara mengaduknya searah, jangan dibotak-batik, sifat emutsi
seperti serat.
e. Campuran emutsi tebih baik tagi jika disaring dengan kertas fitter.
f.
Pitih getatine dan kromatine yang berkuatitas atau baru.3.
PengafdrukanUntuk menghasitkan bingkai ktise, dipertukan tangkah-tangkah: mencampur, mengotes, penyinaran dan pengembangan
ll" Honc.mpur Ob.t Afdnfi
6aca petnl* pctr*krtan
a. Mencampur
Di rnuka tetah diuraikan cara mencampur r:bat afdruk sabton.
Atat pengaduk sebaiknya berbentuk pipih, sehingga mampu meratakan adukan dengan cepat. Campuran obat dimasukkan pada botoI gelap dan ditutup rapat sehingga dapat disimpan
untuk pemakaian berikutnya. Penyimpanan sisa campuran
obat atau emutsinya tebih baik tagi di atmari pendingin atau
kutkas. [Jntuk pemakaian sisa campuran obat tidak dianjurkan
lebih dari 2 hari, karena biasanya sudah rusak. b. Mengoles
Atat pengotes obat afdruk dapat menggunakan kuas, penggaris
mika, raket, atau atat pengoles khusus. Yang perlu diperhati-kan di sini:
-
Harus diperhatikan bahwa permukaan screen benar-benarbersih dari debu, kotoran, sisa atkali/zat kimia, lemak, dsb.
-
Gerakan mengotes satu arah, dari bawah ke atas atau darikiri
ke kanan.-
Atat pengotes khusus tebih dianjurkan untuk memperoteh hasil yang mernuaskan.-
Teknik mengotesnya harus mampu meratakan obat afdruk ke permukan screen dengan ketebalan obat tetap. Biasanya-
Segera bersihkanatat
pengotes setetah dipakai, maupun ceceran obat afdruk.-
Pengolesan dapat ditakukan cukup sekali atau dua kati di bi-dang tuar saja (untuk bingkai ktise ptastik atau screen hatus)atau luar datam (untuk bingkai ktise kain atau screen kasar),
tergantung ketebatan [apisan ktise yang diinginkan.
Setetah diotesi obat afdruk, bingkai dikeringkan (tetap di kamar getap). Pengeringan bingkai ktise dapat dilakukan dengan:
-
Metetakkan atau Menyandarkan bingkai, agar kering sendiri.Harus diperhitungkan waktu pengeringan + 1 jam,
pengering-an tebih dari 5 jam membuat lapisan peka cahaya kurang
berfungsi.
-
Mengipasi, memertukan waktu +lz
jam/
30 menit.-
Kipas angin, memertukan waktu + 20 menit.-
Hair dryer, memertukan waktu + 2 menit - 5 menit.-
Kompor minyak (ditutup seng) atau bara arang, memertukanwaktu + 1 menit - 2 menit. Cara ini hanya dianjurkan pada
bingkai ukuran kecit, karena datam proses pengeringannya
ditakukan dengan memegang bingkai yang digerakkan atau
digoyangkan diatas sumber panas berjarak + 25 cm. Gerakan
harus bolak-batik agar pengeringan cukup. Pengeringan
bing-kai ktise dinyatakan cukup, apabita permukaan bingkai ktise
tidak tengket jika diraba, dan jika diketuk-ketuk pada bagian
pinggir screen berbunyi seperti genderang.
L3. t argihgro
A Dhaairnttd*Lrn, fdirg tflldd (! I i.tr)
--.-r.:::::::I-i
B. X9E rt in I\]ffi
iT{
V
D, l.aiEo;
I
La. c*l lL.golaaA En d f.ftBt Pc&l mimb.trn* rudrn ltr-20
B. Erdicti: ooddt!o*rntdogm g|fal$ ldih €pd
C. SaiaLh dFobr nhdra lcmdi (ILtrlt n dan siap
uin,tdfc.itltil
Ll, Alildtd Paneol.lr
Alst-alrt porlgEl6
,l" Kmq nhrk mdEolrs PhOEllr n sa.n
B. PrDCrbi dpa$y..!o r.ll, bsd.nt.bd
c. Penyinaran
Penyinaran dapat menggunakan sinar matahari l,angsung atau menggunakan meja afdruk dengan pencahayaan cukup. Alat yang harus dipersiapkan dalam proses penyinaran sebagai
berikut:
1) Bantalan afdruk
Bangku kecit yang ukurannya sama atau tebih kecit dari ukuran
datam bingkai klise, terbuat dari papan yang ditapisi busa
dibungkus karet tipis
/
kain hitam/
kertas carbon.2) Kaca tebal
Ketebatannya 5 mm atau [ebih yang ukurannya minimal sama
dengan ukuran luar bingkai-ktise. Kaca tebaI ini dipertukan untuk dapat menahan tekanan pada waktu penyinaran,
sekatigus berfungsi sebagai pemberat.
3) Meja sebagai landasan afdruk
Apabita menggunakan cahaya lampu datam penyinaran, harus
memerhitungkan intensitas cahaya yang ada, agar dapat menggantikan intensitas cahaya matahari. Untuk membuat
[ampu afdruk yang demikian, memerlukan: 4 buah tampu 500
watt
atau 4 buah lampu 250watt
yang ditengkapi denganreftektor untuk meratakan cahaya.
Urutan penyusunan atat datam proses penyinaran sebagai
berikut (cahaya dari atas)
1 ) Bantatan afdruk.
2) Bingkai-ktise.
3) Ktise/fitm (posisi terbatik)
4) Kaca pemberat, pating atas.
Posisi ktise harus diperhitungkan letaknya, agar pada saat penyabtonan tepat posisinya pada bahan yang disablon. Ha[
ini sangat penting, karena bingkai-ktise akan dirangkai dengan
meja sabton, sehingga harus dihindari kesatahan posisi ktise.
Setetah tersusun rapi dan benar di kamar getap, susunan
ter-sebut disinari dengan:
- Lampu 500
watt,
dengan jarak 60 cm selama kira-kira 5 menit.J,1. Frryurunrr F€firlsLn Atdrut(
K.yriJbosi p€|r|brrEt l(ffibbd 1(I8. g&rgld 3c,l6n l(ah,l6.ethilan rtril l(.Ioo,l l(rrdhtrr lr0rl 2.5 crn Abfrx iiideb*rgfu &rrk Jltfir!#lrerEElq:inr$E
m
KIEr-ffi --HF;.CEia}]l.E- Lampu 250 watt, dengan jarak 60 cm setama kira-kira 8 menit.
- Sinar matahari, antara jam 08.00 - 10.00, setama kira-kira 2 menit, antara jam 11.00 - 14.00 setama kira-kira
1-2 menit, cuaca berawan setama kira-kira 3 menit, cua
ca mendung setama kira-kira 5 menit.
Perkiraan waktu tersebut masih ditentukan pula oteh faktor:
-
Jenis obat afdruk dan sifatnya terhadap kepekaan cahaya (banyak sedikitnya sensitizer yang dipakai ataudicampur-kan).
-
Ketebatan lapisan ktise di bingkai berkaitan denganhatus-kasarnya pori-pori screen yang dipakai.
-
Suhu/temperatur dan ketembapan saat penyinaran.-
Pengeringan bingkai ktise di kamar getap.J.Z. Panylnrnfi lLtairrt
7't,
N
t7-"7-7 fr'-i7-=
Prn4rifrx d.rqfi c'fr dlp.96n0 l*{auB del*.n ae.e frr.lr M *rtrbor c*rrtn $us| is*rL
kr{eritirrattltr
Ohortihrngkan podlriqya, ag6r east dirangil(aa dor[dr ,l}do $bloo.
madh€ukup lBnpotrnh* rnal€tallrn cd
Eerda/bahan yang akgn dioatbn
l6nge sarpoi tsisfrit sriossycek
H
E
J.3r. Panylnrren Lampit
d. Pengembangan
Setetah proses penyinaran setesai, dan peratatan afdrukyang
tersusun ditepas, kemudian bingkai ktise segera disentuhkan ke air (diguyur, dan direndam di bak air). Akan tertihat per-bedaan yang jetas bayangan gambar atau tutisan di screen. Lapisan
di
bayangan gambar atau tutisanitu
larut oteh airhingga bersih dan akan tertihat pori-pori screen-nya.
t(2, Fong6mbangan Dissprct de.ge iel-sptsy
$wW
L O&mprot tidare lury b. Dbotrptot bklang dalam
Pada proses pengembangan di sini dapat dijetaskan bahwa tapisan peka cahaya yang tidak tertutup corak akan bereaksi dan mengeras pada saat penyinaran. Sebatiknya, lapisan yang
tertutup corak gambar atau tutisan tetap empuk sehingga pada
saat tersentuh air, lapisan itu akan larut.
Kemudian bingkai ktise diterawangkan, apabita masih ada
lapisan corak gambar atau tutisan yang tersisa atau betum
larut maka pertu dibantu atat semprot/jet sproy untuk
me-larutkannya. Untuk mengerjakannya harus hati-hati, diukur
kekuatannya atau daya semprotnya. Jangan sekati-kati meng-gosok permukaan screen, karena akan menyebabkan rusaknya
gambar atau tutisan di bingkai ktise.
r. DBuyu ak
Dapat digunakan puta sabun krim untuk dioteskan ke per'
mukaan screen di sisi depan maupun betakang, kemudian di
siram air hingga bekas-bekas sabun hitang sama sekati.
lL3. Pengrmbangtn
.-/
Didoska l€n iami
bagian yaqo b{rfitu
-:1
-zh*-.-
l//7'11
OikltkErtr
otguyrff ditdang&8n
Apabita bingkai ktise sudah sempurna atau sesuai yang di-kehendaki, bingkai ktise diletakkan vertikat/disandarkan di tempat yang terkena sinar matahari atau di ruangan panas
agar cepat kering. 4. Memperkuat Bingkai Ktise
Bingkai klise yang sudah kering pertu
ditetiti
tagi, apakah adake-bocoran atau terdapat lubang-tubang yang tidak dikehendaki? Untuk
memperbaikinya gunakan obat afdruk semuta, dengan atat bantu pena
atau batang korek api yang dipipihkan untuk menutup
kebocoran-ke-bocoran kecit. Pekerjaan menambaI kekebocoran-ke-bocoran pada bingkai ktise ini disebut men-toesir. Dapat digunakan puta kuas keciI untuk men-toesir
kerusakan atau kebocoran. Setetah di-toesir, bingkai ktise dijemur di sinar matahari.
Pinggiran bingkai biasanya berpotensi bocor. Oteh sebab itu sebelum
dipakai pinggirnya pertu ditapisi dengan kertas samak/payung/semen
yang direkatkan dengan menggunakan obat afdruk. Di permukaan kertas tempetan ini sekati tagi diotes obat afdruk, latu dikeringkan. Bingkai ktise siap dipakai. Penyabtonan pada benda atau bahan yang terbuat dari kain, di mana cat atau pasta yang dipakai mengandung unsur air, sehingga berpotensi dapat mengikis [apisan ktise pada screen. Untuk
itu
khusus pada penyabtonan kain, bingkai-ktise masih harus ditapisilagi secara keseturuhan dengan [arutan obat/zat kimia. Macam-macam obat penguat ini, antara lain: cot duco, screen loquer atau larutan katatis.
Peroses petapisannya ditakukan dengan cara mengoteskan di bagian
datam bingkai klise dengan satah satu penguat tersebut, kemudian dari
bagian tuar bingkai ktise dibersihkan dengan kapas atau kain yang tetah
dibasahi dengan petarut penguatyang bersangkutan (misatnya: dengan
thinner A special, xylol, minyak tanah, dsb.)
Jika memakai [arutan katatis, untuk menimbulkan gambar atau tutisan
pada bingkai-ktise lagi cukup dipanasi atau disembur dengan hair dryer. 5. Merangkai Bingkai ke Meja Sabton
Bingkai ktise yang sudah siap cetak, masih harus diberi tapisan lakban
pada bagian pinggir dalamnya. Tujuannya, agar rangka dalam tidak ter-kontaminasi cat atau tinta cetak, karena bingkai screen akan .dicetak
berutang-utang. Sehingga apabita tidak bersih, akan menimbutkan
ma-satah, di mana noda cat warna tua akan ikut [arut bercampur dengan
cat atau tinta warna muda yang dituangkan dan merubah warna yang
dikehendaki. Lakban
ini
akan dibuang atau dilepasjika
sudah tidak dipakai tagi. Pada produksi berikutnya, gunakan lakban baru.Pada saat merangkai bingkai-ktise pada meja sablon harus diper-hatikan posisi gambar yang diinginkan pada bahan atau benda yang
akan disabton. Terutama
jika
pekerjaan memertukan [ebih dari satuwarna, warna yang berikutnya (ke-2, ke-3, dst.) harus tepat menindih
warna sebetumnya (presisi). Letak atau posisi bingkai-ktise yang tepat dapat menghindarkan kesatahan atau kesutitan pekerjaan sabton.
a.
Alat bantu merangkaiSetiap akan merangkai dengan meja, pertu disiapkan atat-atat :
-
Gunting atau cutter.-
Potonganstiker
atau potongan bahan sebagai siku ataupedoman metetakkan bahan (angleh-Jw).
-
Lem super/sandronat atau dobettip (setotip botak-batik)sebagai pemegang bahan yang akan dicetak, agar tidak
ber-geser pada saat penyabtonan.
-
Bedak-
Dan atat bantu lain yang dipertukan.b.
Memasang bingkai klise ke meja sabton'Tirasir
Alat-elai monlo€sir
M
ffi*
Pekerjaan ini khusus untuk meja kaca bercatok/engse[
(begel-Jw). Sedangkan pada meja tertutup (sabton kain) menggunakan ret-rel dan rangkaiannya, atau cara langsung (akan dijetaskan pada bab tersendiri).
Tempat metetakkan tinta (dekat catok) harus cukup letuasa
se-hingga pada saat pergerakan turun naik, tinta tidak akan membanjir tumpah atau bocor ke meja. Kemudian catokdikencangkan.
c.
Memasang siku/batas, sebagai pedoman meletakkan bahanSiku inzi dipasang terutama pada saat penyabtonan bahan tebal atau tidak tembus cahaya. Untuk membuat batas atau siku, dapat
di-pakai potongan stiker atau potongan keciI bahan, yang penting [urus.
-
Letakkan bahan yang akan dicetak pada posisi yang dike-hendaki. Digeser-geser sampai tepat posisinya.-
Bingkai ktise dihimpitkan kebahan sekati lagi dengan hati-hati agar tidak merubah posisi yang dikehendaki.-
Meja ditandai dengan spidot pada tempat/
batas yang akan dipasangi stiker/pot. bahan.-
Stiker atau pot.bahan direkatkan pada batas yang ditandai spidot, membentuk siku.Apabita bahan yang disabton tembus cahaya, batas/siku untuk
metetakan bahan dapat diganti dengan gambar bingkai yang disabtonkan
di alas kacanya. Adapun cara adatah sebagai berikut
- Rangkai bingkai-ktise ke meja sabton, kencangkan catoknya.
- Tuangkan tinta sedikit saja, cukup untuk satu raketan.
- Raketkan tinta ke atas meja atau kaca.
- Taburkan bedak/tatk ke gambar di kaca agar cepat kering.
- Posisikan bahan yang akan disablon di atas gambar kaca sesuai dengan yang dikehendaki.
- Tempetkan sticker sebagai batas metetakkan bahan.
- Bersihkan gambar bingkai dengan pengencer cat agar tidak buntu saat dipakai.
B.Teknik Penyablonan
Teknik penyablonan, metiputi penggunaan peratatan sablon yang
tepat sesuai bahan yang akan disabton dan diawati dengan persiapan-persiapan untuk menunjang proses produksi pada sabton.
Keberhasilan penyabtonan ini tentu saja didukung dan tergantung
pada proses pekerjaan yang diuraikan terdahutu.
1. Persiapan Awal Penyablonan
Pekerjaan untuk menyiapkan atat-alat dan bahan serta obat sabton
metiputi:
a. Pengenatan tinta sablon
Antara tinta dengan bahan yang disabton harus sesuai (unsur
kimianya), sehingga dihasitkan sablonan yang berkuatitas: tidak [untu6 wara cerah, hatus, dst.
Pengenceq sebagai pasangannya tinta, harus sesuai juga yaitu
mampu metarutkan tinta secara sempurna.
b. Pembersih tinta
Untuk membersihkan tinta yang tidak dikehendaki, digunakan kain affat/bekas sisa-sisa pabrik dari bahan cotton. Kain ini dipitih karena kesat, cepat bersih dan tidak merusak screen.
T
Adapun [arutan/minyak pembersih yang sering dipakai adatah
minyak towet, bensin, thinner, atau minyak tanah. c. Selotip/lakban
Saat proses penyabtonan sering terjadi kebocoran-kebocoran
kecit. Cara mengatasinya adatah dengan menutup kebocoran menggunakan setotip/takban.
d. Amplas
Rakel yang tetah sering dipakai, kadang-kadang tidak rata dan [icin lagi, sehingga pertu diratakan/dihatuskan dengan
amplas. Setanjutnya dapat dibaca pada bab Perawatan Alat dan Keselamatan Kerja.
e. Tumpukan bahan yang akan disabton
Cara meletakkannya yang praktis, mudah dijangkau dan tidak
mengganggu penyabtonan.
f.
Bedak secukupnyaNoda
tinta
yang mengenai tangan pertu diberi bedak agartidak membuat lengket atau menodai bahan.
g. Koran atau kertas bekas yang tak terpakai
Sebetum disabtonkan ke bahan, sebaiknya dicobakan dahutu
di koran atau kertas bekas, hingga dicapai hasi[ yang terbaik. h. Tempat pengeringan
Bahan yang sudah disabton petetakannya harus praktis: ringkas
cepat kering, bersih dari debu dan aman dari terpaan angin.
2. Cara Penyablonan
Urut-urutan menyablon bahan/benda ada 2 (dua) cara yang berbeda,
antara bahan kain dengan nonkain.
a. Bahan Kain
Jika tebih dari satu warna, dapat diurutkan dari warna muda
hingga ke tebih
tua.
Dapat juga menyabtonkan warna tuadahutu sebagai dasar penyabtonan warna [ainnya.
Ha[ yang penting diperhatikan adatah penyablonan setiap
warna tidak boteh langsung ke sisi sebetahnya, harus diloncati agar bingkai
tidak
menyentuh sisi yang baru disabton. Pengerjaan yangmetoncat-loncat
ini
untuk
memberikesempatan bahan sabtonan cukup kering untuk penyabtonan sisi kosong berikutnya.
b. Bahan Non kain
Umumnya penyablonan nonkain diurutkan dari warna muda
T
(stiker transparan,
atau
ptastik) yang sengaja disablon terbatik.Urutan penyabtonan dari muda ke tua mempunyai tujuan, agar
warna berikutnya dapat menyempurnakan hasit dari
penya-btonan warna sebelumnya.
3. Cara Pengrakelan
Harus dipastikan tebih dahutu bahwa Rakel kondisinya tayak untuk dipakai, yaitu [urus- rata-hatus/ [icin.
Ada hat-hat yang harus diperhatikan datam me-raket, yaitu a. Ukuran R.akel
Diperkirakan cukup mencapai bidang gambar (ada setisih
tebih)
b. Sudut Kemiringan
Menjatankan rakel (mendorong dan menarik)caranya dengan
memiringkan rakel membentuk sudut + 700 agar tarikannya ringan. Tidak boteh herhenti di atas lubang gambar/tengah screen, dan screen harus setalu tertihat bersih dari
pasta-tinta. Rakel setalu kembati dan berhenti dipinggir bingkai. c. Tekanan Rakel
Tebal atau tipisnya hasiI rakelan tergantung tekanan pada
saat bingkai diturunkan menghimpit bahan dan jumlah
raketan.
-
Raketan setengah, yaitu tekanan mendorong saja ataumenarik saja, pengerjaan pada bahan ptastik tekstur hatus.
-
Rakelan penuh, yaitu tekanan mendorong dan menarik, pengerjaan pada kain"-
Raketan setengah ditarnbah pengisiantinta
ke gambar/corak sebeLum menurunkan bingkai, pengerjaan pada bahan
kertas.
Cara-cara tersebut akan mendapatkan hasi[ yang sesuai
apabila kerapatan screen juga sesuai (ukuran screenl. 4. Cara Pengeringan Hasil
Ketancaran dan kecepatan penyablonan ditunjang oteh kecepatan pengeringan. Oteh sebab itu, harus memerhatikan hat-hal berikut
a. Tatakan atau Rak-rak pengeringan
Sediakan tatakan/rak untuk metetakkan hasiI sabtonan sesuai
kebutuhan. Rak pengerirrg dapat dibuat sendiri dan di desain secara praktis dan ringkas.
-
Desain IBahan-bahan: paku, kawat/benang kasur, dan penjepit.
Benang direntangkan dan diikatkan paku yang ditanamkan
ke sisi-sisi dinding, jarak rentangan diatur sesuai kebutuhan.
Pada setiap rentangan benang dipasang
penjepit
untukmenggantungkan hasiI sabtonan. Satu penjepit dapat dipakai
untuk 2 hetai hasiI sabtonan (bertotak betakang).
-
Desain llBahan-bahan: paku, kawat/benang kasur; dan kayu reng. Buattah rangka kayu berbentuk empat persegi panjang, [ebar sesuai kebutuhan. Pakukantah pada sekeliting rangka
paku-paku berjarak 5 cm. Rentangkan benang berseberangan mem-bentuk jata, tarikan dibuat setegang mungkin. Hasit sabtonan
ditetakkan di atas jala benang.
-
Desain lllRak kombinasi desain I & ll
Atau membuat desain lain, yang pada dasarnya menghemat ruangan dan ongkos pembuatannya. Kita dapat berkreasi se-suai keinginan.
b.Ukuran ruangan kerja dan temperatur
Semakin besar ukuran ruangan kerja dan pengeringan, semakin
cepat proses pengeringan, karena sirkutasi udara tebih baik. Apatagi ditunjang temperatur ruangan yang cukup panas dan
kering. ldeatnya ruangan bertemperatur + 300C. c.Ukuran screen dan ketebalan
tinta
Ketebatan tinta hasiI sabtonan didapat dari ukuran screen yang
dipakai. Ukuran yang hatus berpengaruh pada tebih meratanya ketebalan tinta. Semakin halus screen maka semakin cepat puta proses pengeringan.
d.Campuran
tinta
yang dipakai dan pengencernyaPermukaan
benda yang
mampumenyerap
tinta
akanmempercepat pengeringan.
e.Bahan/benda yang disablon
Permukaan
benda yang
mampumenyerap
tinta
akanmempercepat pengeringan.
f.Tekanan rakel
Cara pengrakelan yang sudah dibahas di muka yang menyangkut sudut kemiringan pegangan, teknik raketan Yz atau penuh juga menentukan proses pengeringan hasiI sablon.
Penyabtonan khusus, dengan
tinta
khusus (misatnya: sablongetas) menggunakan carayang khusus puta. Pertunya pemanasan
pada temperatur tertentu, agar tinta meresap ke bahan, atau menimbutkan efek lain (sabton timbut). Adaputa sejenis tinta
sablon (ptastidot), yang pengeringannya harus dengan sinar in-fra merah. Kemajuan teknotogi pembuatan tinta menghasilkan
tinta dengan efek-efek, antara lain:
-
Menyata di tempat getap (glow in the dork).-
Menyata jika ditimpa sinar (reflektif).
-
Menghitangkan warna dasar (discharge).-
Kesan betudru (flocking).-
Kesan timbul (foam).-
Serbuk, kertas logam, dan lain-tain produk dengan kekhas-annya masing-masing.Untuk mempercepat pengeringan, kadang-kadang
di
datamcampuran, tinta ditambahkan suptemen pengering/paste dry atau [arutan tertentu yang dapat mempercepat pengeringan
tinta. Pemberian suplemen ini boteh saja ditakukan asatkan tidak menurunkan kuatitas hasi[ sabtonan.Contoh suplemen pe-ngering: fixer-three (pada cat kain), towel (pada cat ptastik).
Efek negatif dari pengeringan yang dipercepat misatnya:
Pori-pori corak di screen mudah buntu/mampet, hasiI sablon kurang
cemertang, penetrasi/meresapnya
cat
ke bahan berkurangsehingga cat hasiI sabtonan mudah lepas/rontok, dtt.
C.
Penyortiran
Pascaproduksi
HasiI sabtonan setetah kering pertu diperiksa tagi sebetum dikemas.
Hat ini penting, mengingat bahwa sabton [ebih cenderung merupakan
produksi jasa, sehingga pengusaha sabton setayaknya memerhatikan tingkat petayanan jasa ke petanggannya. Proses produksi yang setatu
dipacu waktu, kadang-kadang menghasitkan produk cacat. Untuk itu produk yang
cacat
(kotor, tidak rata tintanya, dtt) harus dipisahkandari produk yang bagus, agar sesuai pesanan. Sehingga pada saat pe-langgan menerima hasiI sabtonan tidak akan komptain/kecewa.
D.
Mengatasi Kesalahan-kesatahan
Penyablonan
Diawati dari proses pengafdrukan/penyiapan bingkai ktise, hingga hasil akhir sabtonan, akan ditemukan kesutitan dan kesatahan terutama
bagi penyablon pemuta. Berikut ini diuraikan sebagian kesalahan yang
mungkin terjadi, faktor yang menyebabkan, dan bagaimana cara
meng-atasinya.
1. Banyak terjadi kebocoran
cat/tinta
Penyebabnya:
-
Gosascreen kotor/berdebu sebetum dipotes obat afdruk.-
Kuatitas emutsi/campuran obat afdruk jetek dan sudah terkon-taminasi.Cara mengatasinya :
-
Pastikan gasa screen bersih dari debu dan minyak sebetumdipakai. Untuk menetratisir sisa alkoli dapat dipakai cuka dapur dan disemprot air hingga bersih.
-
Gunakan emutsi/campuran obat afdruk yang masih bagus/ baru.2. Hasil gambar/corak sebagian buntu
Penyebab:
-
Ktise tidak sempurna (kekontrasannya), kurang hitam/pekat.-
Bekas corak [ama masih tersisa di screen.-
Tertutup lapisan penguat/scren loquer.Cara mengatasinya :
-
Cek dutu ktise sebetum diafdruk.-
Biasanya zat pewarna/pigmen masih tersisa di screen. Untuk itu dapat dibersihkan dengan reduser yang dicampur sabuncream, kemudian dibitas dan disemprot air.
-
Pastikan pori-pori corak bebas dari lapisan penguat, dengandisemprot hoir dryer.
3. Lapisan bingkai klise mudah terkikis/rontok
Penyebab:
-
lat
peka cahaya/sensitizer sudah [emah.-
Kurang sempurna pengeringan setetah screen dipoles obat.Cara mengatasinya :
-
Gunakan sensitizer yang bagus dan kuat.-
Pastikan obat afdruk cukup kering dan siap disinari. 4. Gambar/corak sulit larut air saat disemprotPenyebab:
-
Penyinaran tertatu lama, intensitas cahaya bertebih.-
Sudah terkena cahaya tebih dahulu sebetum alat afdrukdi'
-
Ktise kurang mepet/rapat dengan screen, sehingga cahaya masih bisa menerobos.-
Tertalu tebat memutas obat afdruk.Cara mengatasinya :
-
Setetah potesan screen kering, segera disinari/diafdruk.-
Cek kerapatan rangkaian atat afdruk, penekanan yang mantap.5. Hasil sablonan blok-blokannya tidak rata/belang
Faktor yang menyebabkannya :
-
Tinta kurang lama mengaduknya.-
Pemitihan screen kurang halus. Cara mengatasinya :-
Perhatikan proses pencampurancat/tintanya,
gunakanpengadukyang bersih dan pipih. Sebetum dipakai diaduk tagi.
-
Pitih screen yang hatus dan tepat.6. Hasil sablonan kurang presisi, banyak yang meleset
Faktor yang menyebabkannya :
-
Catok/pengikat bingkai-ktise sudah goyah.-
Gasa screen sudah kendor.-
Pemisahan warna ktise kurang pas.Cara mengatasinya :
-
Perbaiki catok dengan engsel yang lebih kuat.-
Gunakan bingkai screen yang masih kuat.-
Pastikan pemisahan warnaklise akurat/presisi
dengan menyatukan antara klise satu dengan yang tainnya.7. Hasil sablonan membayang/mengembang
Faktor yang menyebabkannya :
-
Bahan bergesersetetah dirakel/bingkai diangkat.Cara mengatasinya :
-
Beri perekat pada atas meja untuk mencegah bahan tertarikbingkai atau bergeser.
E,
Perawatan
Alat dan
Keselamatan
Kerja
Memerhatikan perawatan atat dan keselamatan kerja karyawan,
menjadi hat yang penting karena mendukung efektifitas kerja. Usia peratatan akan lebih awet/tahan lama datam produksi, jika mendapat perawatan yang baik dan benar. Pekerja sabton juga akan tebih nyaman dan merasa aman jika prosedur kesetamatan kerjanya terpenuhi.
i
I
Pekerjaan sablon setatu bersinggungan dengan zat-zat kimia,
se-hingga cukup rentan bagi peratatan dan pekerjanya.
Namun hat tersebut dapat diatasi, dengan cara-cara:
1. Perawatan Atat
Atat-atat sabton terdiri dari berbagai atat pokok dan atat penunjang.
a. Bingkai Screen
Penempatan bingkai screen pada rak-rak khusus dengan pe-nyusunan yang tepat, akan memudahkan pemakaian kembati
saat dibutuhkan. Sebaiknya jauhkan dari sumber api atau dari
sumber penyebab kerusakan lainnya, mengingat bahwa
bingkai-screen mudah terbakar atau robek.
Bingkai klise yang dipakai berutang-utang dianjurkan setatu
ber-sih (terutama corak ktisenya) sebetum disimpan untuk pemakaian
berikutnya. Sedangkan bingkai-ktise sekali pakai hendaknya
segera dihapus atau di"putih"kan kembati.
Bingkai ktise yang kurang bersih, dapat mengakibatkan:
-
Kebuntuan corak/gambar karena tertutup tinta kering yang tebih sutit metarutkannYa.-
Umur bingkai ktise pendek, tidak awet.-
Waktu terbuang untuk menyempurnakan kembati corak-ktise. Sementaraitu,
bingkai ktise yang tidak segera dihapus, dapat mengakibatkan:-
Lapisan ktise tebihsutit
ditarutkan/dirontokkan karena semakin mengeras.-
Sisa tinta yang tertinggat terutama zat pewarnanya akanmem-bekas/membayang sehingga mengganggu corak setanjutnya
yang akan diafdruk. Juga mengakibatkan kebuntuan pada be-kas corak lama.
Cara menghapus bingkai klise:
Pada dasarnya, membersihkan bingkai ktise bertujuan:
-
Menghapus [apisan obat afdruk, metarutkan dan merontok-kannya, sehingga gasa screen menjadi"putih"
kembati.-
Mencuci bersih noda, debu, minyak atau benda asing lainnya.Atat-atat yang digunakan untuk menghapus bingkai-ktise:
-
Pengotes bertangkai atau sikat gigi bekas.-
Botol penyimpan larutan.
YI--
Pengaduk, dan busa pembersih.Usahakan atat-alat yang dipakai terbuat dari ptastik atau
ke-ramik. Hindarkan atat berbahan logam, karena tidak tahan
ter-hadap zat kimia/atkati.
Obat penghapus lapisa.n ktise biasanya disediakan di toko
sup-ptier sabton mendampingi obat
afdrjk,
tetapi harganya retatirmahal, karena pemakaiannya cenderung lebir'' uorolr
oioinaing-kan dengan pemakaian obat afdruk.
Uitut
menghemat,A;A
dapat dibuat formula/campuran tarutan penghapus
r"ndi.i.
Menghapus bingkai-ktise dengan tarutan Atkati
di
samping menghemat kocek juga menghemat waktu.Bahan-bahan yang harus disediakan:
-
Caustik soda/soda api, berbentuk kristat bening.-
Kapurit, berbentuk serbuk putih.-
Sabun krim/cotek.-
Aceton/towet.-
Reduser/pengencer cat/tinta.-
Cuka dapur25%.-
Air Dingin. Membuat larutan :-
Larutan caustic sodoZ0%:1 bagian coustik soda dicampur 4 bagian air dingin.
-
Larutan kapurit:3 sdk makan kapurit dimasukkan ke datam
lz
geLasair dingin,kemudian diaduk petan-petan.
-
Larutan cuka:1 bagian cuka dapur 25 % dicampur 6 bagian air dingin. Ketiga larutan tersebut sebaiknya disimpan
di
botot ptastik sendiri-sendiri.Urut-urutan penghapusan bingkai ktise:
1 ) Bersihkan bingkai ktise dengan air sabun,
cuci dan bitas. 2) Letakkan bingkai mendatar tengkurap.
3) Tuang larutan caustikdan kapurit secukupnya di atas screen
sambiI dicampur dan diratakan ke setr.rruh [e.mut aan Oing_ kai yang dihapus dengan pengotes/sikat gigi. Sambit
d]-jaga agar tarutan tidak mengenai bingkai/rangka,
karena
[arutan dapat merusak kayu/bingkai.
4) Tunggu + 15 menit sampai tertihat lapisan ktisenya larut, tertihat reaksinya dengan lunturnya [apisan ktise.
5)Siram bingkai screen dengan air, bitas sampai bersih. 6) Poteskan [arutan cuka, biarkan + 15 menit.
7) Siram bingkai screen dengan air; bitas sampai bersih
Keterangan: Larutan cuka dipakai untuk menetratisir sisa
at-kati yang masih tertinggat di bingkai.
Apabita penghapusan tersebut kurang sempurna, ditanjutkan urut-urutan sebagai berikut:
1) Letakkan bingkai mendatar.
2) Ratakan sabun krim/cotek ke permukaan screen dengan busa karet.
3) Tuangkan acetonltowel di atasnya hati-hati, gosok pertahan
dengan busa karet.
4) Setetah bereaksi, siram dengan
air
dingin,
bitas dansemprot hingga bersih.
Biasanya bingkai screen sudah bersih pada tahap ini.
Noda di screenyangtertinggal biasanya hanya zat pewarna tinta
sabton. Noda ini dapat dihapus dengan cara:
1) Poteskan sabun krim/cotek ke permukaan noda di screen.
2) Tuangkan reduser/pengencer
tinta
sabton yang sudah dipoteskan ke noda, sambiI digosok pertahan dengan busakaret yang dipakai tadi.
3) Setetah tertihat luntuq bitas dengan air dingin.
4) Jika diterawangkan masih tersisa noda, bersihkan sekati
tagi dengan reduser/pengencer dicampur sabun cream.
Posisi bingkai berdiri, digosok dengan menggunakan busa
karet kedua sisi screen (tuar datam).
Bingkai screen yang sudah dihapus dijemur hingga kering
sebetum disimpan kembati. b. Rakel
Merawat rakel yaitu menjaga dan memperbaiki raket agar tetap bersih, [urus
dan
[icin
mata-raketnya. Makarakel
harus diperlakukan:-
Segera dibersihkan dari noda tinta, setetah dipakai.-
Lap dan keringkan rakel sebelum disimpan.-
Gunakan ampetas yang hatus untuk meratakanujung/mata-rake[.
Adapun Iangkah-tangkah yang
harus
dikerjakan
untuk meratakan rakel-
Tempet/rekatkan ampetas-halus memanjang pada atasyang rata (kaca atau muttiptek).
-
Pegang rakel dengan mantap, gosokkan ujung rakel keampetas dengan sudut kemiringan mengikuti ujung
raket.
-
Beri tekanan sedikit pada saat menggosokkan rake[ ke ampetas satu arah saja (gerakan mendorong).-
Pindahkan pegangan rake[ ke sisi lain dan gosokkankembati raket ke ampetas.
-
Cek dengan meraba ujung raket, apakah sudah cukup pengampetasannya.Karet rakel yang memuai akibat pemakaian terlatu tama, dapat diputihkan lagi dengan:
- Mengganti rakel yang memuai, untuk melanjutkan pekerjaan. - Lap dan besihkan rakel yang memuai dari noda tinta.
- Rendam rake[ datam air dingin.
Karet yang memuai mengakibatkan hasiI sabtonan tidak rata,
karena tekanan di ujung rakel tidak plat/turus tagi. Jika sudah
ditakukan perawatan semestinya rakel akan putih dan turus tagi,
setetah pengaruh reduser/tinta hitang menguap.
-
Karet rake[ yang sudah terkorosi dan mengeras, sutit diputih'kan lagi kondisinya.
c. Meja Sablon dan Rak-rak
Pada awal pembuatannya, meja sabton harus dirancang agar
tahan terhadap tekanan pekerjaan terus-menerus. Perawatan yang pertu ditakukan pada meja sabton, agar awet:
-
Memetihara kebersihan atas meja, baik yang berbahan kaca maupun lainnya.-
Periksa pengikat bingkai/catok dan engset-engsetnya. Segeraperbaiki engsetyang sudah goyah, karena menghasitkan hasil
sablonan yang kurang presisi. Ganti yang baru
jika
sudahparah kondisinya.
-
Jauhkan dari kemungkinan serangan rayap atau serangga yangmerusak kayu. Segera basmi jika terdapat serangga perusak
kayu.
-
Rak pengering dan rak-rak penyimpanan, secara berkata perlu diperiksa dan direhab sesuai perkembangan kebutuhan.2. Keselamatan Kerja
Semua jenis pekerjaan pasti ada risikonya, baik kegagatan produksi,
pemborosan, kerugian maupun kecetakan. Namun
jika
pada saatpe-rencanaan, tetah dipersiapkan dan diperhitungkan dengan cermat, risiko
kerja dapat dicegah atau dihindari.
Berkaitan dengan kesetamatan kerja, tertebih dahulu perhatikan
keamanan alat-atat dan bahan-bahan sabton,yaitu
a. Alat-atat kerja terutama yang bersinggungan dengan zat'zat kimia harus memitiki ketahanan, misalnya:
-
Tempatcat/tinta
campuran PVC + Reduser/M3 tidak boteh berbahan ptastik, karena bisa [arut dengan cat.-
Tempat larutan atkati tidak boteh berbahan logam, demikianputa atat yang dipakai metarutkan/mencampur atau mengoles.
-
Boto[ ptastik emutsi/obat afdruk dianjurkan yang gelap,terutama untuk metindungi sifat peka cahayanya.
-
Dan [ain-lain.b. Atat-atat dan bahan sabton sebaiknya ditempatkan datam wadah ada khusus, jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan
petiharaan.
Pekerja sabton akan merasa nyaman datam bekerja, jika
ruangan-ruangan kerjanya tertata rapi dan leluasa. Sirkutasi
udara harus bagus. Cukup ventitasi/tubang udara untuk
meng-ganti hawa beracun dengan udara segar.
Mengena[ sifat-sifat zat kimia dan bahayanya, sehingga dapat mempersiapkan alat-atat kesetamatan kerja. Di samping itu dipertukan pengetahuan untuk mengatasi kecetakaan yang mungkin timbut.
Pemakaian masker dianjurkan untuk mencegah terhirupnya