• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Sukabumi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Geomorpologi, Paleontologi, dan Petrologi

Geomorpologi, Paleontologi, dan Petrologi

Program Studi Geologi

Program Studi Geologi

( Sukabumi, Jawa Barat 11- 13 November 2016 ) ( Sukabumi, Jawa Barat 11- 13 November 2016 )

KELOMPOK 2 KELOMPOK 2 Chirstian

Chirstian Jeremia Jeremia : : 15067299411506729941 Feri

Feri Haldi Haldi : : 15067410261506741026 Firdaus

Firdaus Ramadhika Ramadhika : : 15067344561506734456 Frezky

Frezky Ricardo Ricardo : : 15067233451506723345  Natasya Prima O.

 Natasya Prima O. : 1506732803: 1506732803  Nuraiman Febiansyah : 1506729071  Nuraiman Febiansyah : 1506729071

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA

2016 2016

(2)

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan rahmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat segala kebesaran dan rahmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kuliah lapangan di Sukabumi, Jawa Barat 11- 13 November menyelesaikan laporan kuliah lapangan di Sukabumi, Jawa Barat 11- 13 November 2016.

2016.

Terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami Terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan itu kami mengucapkan terima kasih kepada para dosen mata terkait. Sehubungan itu kami mengucapkan terima kasih kepada para dosen mata kuliah geologi dasar yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini kuliah geologi dasar yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini serta kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

serta kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan  pengalaman ka

 pengalaman kami masih mi masih sangat tsangat terbatas. Oleh karerbatas. Oleh karena itu, ena itu, kami sangat kami sangat mengharapkanmengharapkan adanya kritik dan saran dari dosen pembimbing dan berbagai pihak agar makalah ini adanya kritik dan saran dari dosen pembimbing dan berbagai pihak agar makalah ini lebih baik dan bermanfaat pada penulisan berikutnya.

lebih baik dan bermanfaat pada penulisan berikutnya.

Depok, 13 November 2016 Depok, 13 November 2016

Tim Penulis Tim Penulis

(3)

ABSTRAK

Dalam laporan ini membahas mengenai kuliah lapangan di Cibadak dan Cisolok,  Sukabumi tentang morfologi serta batuan dan mineral yang terkandung dan tersingkap  pada lokasi tersebut yang terbentuk melalui berbagai proses geologi.

(4)

HALAMAN MUKA ... i

KATA PENGANTAR ...ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR...vi

DAFTAR TABEL...vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

1.2 PERUMUSAN MASALAH... 1

1.3 TUJUAN ... 1

BAB II ISI ... 2

2.1 Pembahasan ...Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Stop Site 1 : Holcim Education ForestError! Bookmark not defined. 2.1.2 Stop Site 2 : Sungai Cijarian ... 3

2.1.3Stop Site 3 : Sungai Cisolo ...14

2.1.4 Stop Site 4 : Sungai Citiis...15

BAB III PENUTUP ... 16

3.1 KESIMPULAN ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 17

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Cibadak dan Cisolok, Sukabumi merupakan kawasan yang banyak memiliki kenampakan alam dengan berbagai macam morfologi yang terbentuk melalui  berbagai macam proses geologi. Pada kawasan tersebut terdapat berbagai macam  batuan yang mengandung mineral serta juga dapat ditemukan fosil yang tersingkap pada kawasan tersebut. Morfologi yang dapat diketahui seperti  perbukitan,sungai dan manifestasi berupa geyser.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses terbentuknya morfologi di Cibadak dan Cisolok? 2. Apa saja jenis batuan yang dapat ditemukan di Cibadak dan Cisolok? 3. Bagaimana deskripsi batuan yang terdapat pada Cibadak dan Cisolok? 4. Apa saja jenis fosil yang dapat ditemukan pada kawasan sungai Cijarian ? 5. Bagaimana proses terbentuknya geyser pada sungai Cisolok?

1.3 TUJUAN

1. Mempelajari proses terbentuknya morfologi di kawasan Cibadak dan Cisolok, Sukabumi

2. Mengetahui jenis-jenis batuan yang ditemukan di kawasan Cibadak dan Cisolok, Sukabumi

3. Dapat mendeskripsikan batuan yang ditemukan di kawasan Cibadak dan Cisolok, Sukabumi

4. Mengetahui jenis-jenis fosil yang dapat ditemukan di sungai Cijarian. 5. Memahami proses pembentukan geyser di sungai Cisolok.

(6)

BAB II ISI

2.1 Pembahasan 1. Stop Site 1

a. Lokasi : Holcim Education Forest  b. Koordinat : i. Latitude : -6.92122113o ii. Longitude : 106.63389489o Cluster 1 Hasil Pengamatan :  Meander sungai  Back Arc basin  Triangular Facet  Graben

 Pola aliran sungai arallel

Analisis Pengamatan :

Back Arc basin terdapat morfologi perbukitan yang mengarah dari timur ke utara yang terbentuk akibat subduksi lempeng Indo Australia yang membentuk back arc basin di selatan busur gunung api . Dimana pada awalnya formasi terdapat di utara jawa yang bergerak ke selatan jawa akibat subduksi lempeng indo Australia dengan Eurasia. Menurut peta geologi regional daerah cibadak terdapat formasi wallat yang beranggotakan batuan konglomerat, batuan kuarsa, lapisan tipis batu bara dan lignit dan berumur oligosen awal-resen. Back arc basin dipengaruhi oleh aktivitas pengendapan fluvial sedangkan dibagian fore arc basin dipengaruhi oleh struktur geologi, dibuktikan dengan adanya graben pada arah north west. Bentang alam fluvial yang ada yang terindikasi dari peta topografi ditandai dengan pola aliran sungai parallel dari ara selatan ke utara. Pada pola aliran parallel tersusun oleh  batuan yang homogeny yang diapit oleh tebing dan dipengaruhi oleh struktur

graben. Selain sungai yang berpola aliran parallel terdapat morfologi sungai yang berkelok kelok ( Meander ) yang terdapat di utara yang mengalir ke selatan. Dan morfologi sungai tersebut berumur dewasa-tua. Selain morfologi

(7)

fluvial yang ada, terdapat morfologi perbukitan yang membentuk landform Triangular Facet yang dikontrol oleh struktur sesar. Terdapat morfologi lainnya di Zona Bogor yang disebabkan oleh tegasan kompresional yang menghasilkan landform Anticlinorium.

Gambar :

(Gambar 1.1 Formasi Wallat)

(8)

Cluster 2

Hasil pengamatan :

- Struktur primer batuan sedimen - Struktur sekunder batuan sedimen Analisis:

Pada cluster ke-2 terdapat singkapan batuan di setting pond. Singkapan tersebut memiliki struktur parallellaminasi,setelah diamati lebih lanjut pada  bagian bawah singkapan memiliki struktur primer cross-bedding dimana  batuannya berwarna coklat, sedangkan pada bagian atas singkapan memiliki struktur graded-bedding yang berwarna hitam, hal ini menandakan terdapat  perbedaan tingkat oksidasi di singkapan tersebut. Struktur sekunder singkapan  batuan tersebut berupa sesar. Sesar tersebut memiliki strike dan dip yaitu  N10oE/83o dengan pitch sebesar 30o  ke arah selatan. Setelah diamati sesar tersebut merupakan strike-slip dextral, hal ini terlihat dari struktur bidang  penanggaan yang membentuk sudut 90o dan mengarah ke kanan. Bidang  penanggaan merupakan bidang hasil penebalan dari pergerakan hanging wall yang relatif bergerak ke kanan terhadap foot wall. Hanging wall pada singkapan tesebut tidak terlihat karena sudah tererosi, namun kita dapat melihat arah pergerakan hanging wall dari slicken line yang terdapat di foot wall. Setelah dilakukan plotting data pada stereonet kita dapat menentukan arah tegasan 1, tegasan 2, dan tegasan 3. Tegasan satu datang sejajar terhadap arah pergerakan hanging wall.

(9)

Gambar :

(Gambar 1.3 Formasi Cimandiri dan struktur sesarnya) 2. Stop side 2

a. Lokasi : Sungai Cijarian  b. Kordinat :

i. Latitude : -6,99288763o ii. Longitude : 106,63389489o Cluster 1

Hasil pengamatan :

- Batu Breksi berfragmen fosil

- Fosil filum Molusca class Gastropod - Fosil filum Molusca calss Pelecypod

- Microfosil filum Protoza class Sarcodina ordo Poriminifera

Deskripsi Batuan Sedimen :

1. Jenis Batuan : Sedimen Siliklastika 2. Warna : Cokelat

3. Struktur : Masif, bongkahan kecil 4. Ukuran butir : pasir halus

5. Penyudutan : angular, bukti bahwa transportasinya  belum jauh

(10)

8. Fragmen : fosil

9.  Nama : batu breksi Deskripsi Fragmen :

a. Fosil Gastropod

1. Bentuk cangkang : trochospiral 2. Arah aperture : dextral 3. Cara hidup : epifaunal

4. Tipe pemfosilan : permineralisasi 5. Habitat : shallow marine  b. Fosil Palecypod

1. Bentuk cangkang : setangkup 2. Cara hidup : infaunal 3. Tipe pemfosilan : trace

4. Habitat : fresh water dan marine Analisis :

Lokasi penemuan batuan sedimen siliklastik berfragmen fosil terdapat di meander sungai tepatnya neck cut off, dimana pada bagian tersebut merupakan erosi tigkat tinggi, sehingga terlihat batuan yang bertekstur masif. Batuan sedimen siliklastik tersebut termasuk anggota dari formasi Cimandiri tepatnya di sungai cijarian. Batuan sedimen silikklastika tersebut mengindikasikan bahwa dahulunya daerah tersebut adalah shallow marine yang sekarang telah membentuk landform alluvial yang berumur miosen akhir-pliosen. Pada sungai tersebut terdapat fosil gatropoda yang memiliki arah aperture dextral yang mengindikasikan daerah tersebut dulunya beriklim hangat. Selain ditemukan fosil yang berukuran makro, ditemukan juga fosil yang berukuran mikro yaitu dari filum protozoa, kelas sarcodina, ordo foraminifera, sub spesies zazariancis, spesies zaria angulate sehingga sungai tersebut dinamakan sungai zazaria. Selain untuk menentukan lingkungan  pengendapan, fosil juga dapat digunakan untuk mementukan umur batuan

yaitu fosil gastropoda, karena memiliki bentuk cangkang trochospiral, selain itu dari cara hidup nya yang epifaunal menyebabkan fosil gastropoda creeping atau melayang laying sehingga fosil tersebut cocok digunakan dalam  penentuan umur batuan. Fosil yang diambil adalah turitella sp yang hidup sekitar kisaran umur Ordovisium-Resen Maka dapat di ambil hipotesis bahwa umur batuan tersebut berumur sekitar Ordovisium-Resen.

(11)

Gambar :

(Gambar 1.4 Fosil Turitella sp.) 3. Stop side 3

a. Lokasi : Sungai Cisolok  b. Kordinat :

i. Latitude : -6,9933o ii. Longitude : 106,453o

(12)
(13)
(14)
(15)

Data kekar : 1.  N78E/36 S 2.  N81E/44 S 3.  N54E/51 S 4.  N81E/38 S 5.  N69E/20 S 6.  N74E/87 S 7.  N69E/73 S 8.  N69E/54 S 9.  N72E/49 S 10. N56E/58 S 11. N16E/24 E 12. N31E/35 W 13. N51E/42 S 14. N35E/36 S 15. N57E/42 N Analisis :

Geyser ditemukan di stop-site 3 dengan ditandai adanya semburan fluida panasa dari dalam bumi. Jika dilihat dari sisi geologi, adanya geyser ditandai dengan litologi batuan yaitu batuan lempung yang sudah mengalami mineralisasi. Geyser merupakan fluida hidrotermal yang keluar dari cela-cela batuan silika dengan tekanan tertentu dari dalam bumi. Cela-cela tersebut diakibatkan oleh sesar geser cimandiri bersifat dekstral yang mengakibatkan adanya rekahan, dimana ketika fluida hidrotermal tersebut berasosiasi dengan arus konveksi dan mengalir ke atas permukaan bumi melewati vein-vein ( kekar yang sudah terisi oleh mineralsisasi ). Geyser yang ditemukan di stop-site 3 berada di sungai cisolok lebih tepatnya di pemandian air panasa cipanas. PT Pertamina sudah pernah mengeksplorasi daerah geyser tersebut. Dan ditemukan interpretasi data yang menunjukan asal mula dari fluida hidrotemal yang ada. PT Pertamina mengebor ke dalam bumi sampai kedalaman 1400 m, dimana pada kedalaman 0-100m ditemukan lapisan batu pasir tuff, lalu dari kedalaman 101-500m ditemukan lapisan batu gamping citarate, kemudian pada kedalaman 501-800m ditemukan kembali lapisan batu pasir tuff, dan pada kedalaman 801-1400m ditemukan lapisan batu granodorit. Pada kedalaman 801-1400m yang ditemukan lapisan  batu granodorit menandakan bahwa lapisan batuan tersebut merupakan lapisan  batuan yang paling tua. PT Pertamina mengambil titik bor berdasarkan ditandai

(16)

Dilokasi ditemukan geyser tersebut ditemukan anomali (keanehan), dimana tidak ditemukan gunung api sebagai sumber dari fluida hidrotermal tersebut. Tetapi  jika dilihat dari peta regional geologi ditemukan bahwa di utara dari sungai

cisolok tersebut ditemukan gunung api yang berumur tersier dan jika lebih mengarah ke utara yang lebih jauh lagi ditemukan Gunung Api Halimun yang  berumur kuarter. Para peniliti beranggapan bahwa sumber dari geyser yang ada  berasal dari Gunung Api Halimun, karena gunung api tersebut yang paling muda dan masih aktif. Fluida hidrotermal tersebut mengalir dari dapur magma dan menuju ke permukaan bumi menggunakan sistem out flow. Sistem out flow tersebut merupakan sistem geotermal yang menunjukan bahwa fluida hidrotermal mengalir ke permukaan bumi dengan arah yang menjauh atau membelok dari dapur magma dimana tekanan yang semakin kecil ke dalam permukaan bumi. Berbeda dengan sistem out flow, sistem up flow  mengalir ke permukan bumi tepat tegak lurus dengan dapur magma, dan semakin ke dalam bumi tekanannya semakin besar.

Gambar :

(17)

4. Stop side 4

a. Lokasi : Sungai Citiis  b. Kordinat :

i. Latitude : 6o56,6349’S

ii. Longitude : 106o26,6386’E

Cluster 1

Hasil pengamatan :

- Batu tuff breksi

Fragmen :

a. Deskripsi Batuan Beku :

10. Warna : Segar : hitam, lapuk : coklat 11. Komposisi mineral : Hipermelanic

12. Tekstur :

a. Granularitas : Afanitik  b. Derajat kristalisasi : Holohyalin

c. Bentuk kristal : Subhedral 13. Struktur : Masif 14. Bentuk di lapangan : Intrusi 15. Nama batuan : Batu basalt  b. Deskripsi Batuan Sedimen :

1. Jenis Batuan : Sedimen karbonatan

2. Warna : Segar : abu-abu, lapuk : kecoklatan 3. Struktur : Graded bedding

4. Ukuran butir : Pasir sangat halus

5. Penyudutan : angular, bukti bahwa transportasinya  belum jauh

6. Kemas : terbuka, antar butir renggang 16. Sortir : buruk

17. Komposisi mineral: karbonat 18. Nama : batu gamping Matriks :

(18)

2. Warna : Putih 3. Struktur : Masif 4. Ukuran butir : Lempung

5. Penyudutan : membundar, transportasi jauh 6. Kemas : terbuka, antar butir renggang 7. Sortir : buruk

8. Komposisi mineral: karbonat 9.  Nama : batu gamping

Analisis :

Lokasi penemuan batuan cluster 1 terdapat di sungai Citiis, pada cluster 1 ditemukan batuan tuff breksi berumur miosen awal dimana memiliki berbagai macam fragmen batuan beku dan sedimen dengan matriks tuff, fragmen  batuan beku dan batuan sedimen diketahui melalui uji coba menggunakan HCl dimana batuan sedimen akan menghasilkan buih sedangkan batuan beku tidak, matriksnya terdiri dari tuff dengan teksturnya halus,lengket dan komponennya banyak serta transportasinya yang belum jauh sehingga termasuk batu breksi yang merupakan hasil perombakan batuan lain karena  batuan menyudut.

Gambar :

(19)

Cluster 2

Hasil pengamatan :

- Batu gamping

d. Deskripsi Batuan Beku :

1. Warna : Segar : Abu-abu terang kekuningan Lapuk : Abu-abu tua kecoklatan

2. Komposisi mineral : Leucocratic. Mineral pembentuk : kuarsa

3. Tekstur :

a) Granularitas : Afanitik (halus)

 b) Derajat kristalisasi : Holohyalin (massa dasar) c) Bentuk kristal : Subhedral

4. Struktur :Amigdaloidal 5. Bentuk tubuh : Ekstrusi 6. Nama batuan : Dasit Data kekar 1. Kekar 1 : N 63 E/ 89 N 2. Kekar 2 : N32 E/ 82 W 3. Kekar 3 : N 6 E/ 62 E 4. Kekar 4 : N 4 E/ 36 E Analisis :

Lokasi penemuan batuan cluster 2 terdapat di sungai Citiis, pada cluster 2 ditemukan batuan dasit jenis batuan beku berumur miosen tengah yang lebih muda dibandingkan dengan batuan cluster 1. Singkapan ini memiliki panjang 7,27 meter, struktur pada batuan ini memiliki banyak kekar serta terisi oleh mineral calcite dan silika.

(20)

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Morfologi yang dapat ditemukan di daerah Cibadak dan Cisolok, Sukabumi  berupa perbukitan,sungai,geyser serta dapat ditemukan singkapan yang mengandung  berbagai batuan dan mineral.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.holcim-educationalforest.net/about-holcim-educational-forest/peta-lokasi-holcim-educational-forest/

(22)
(23)
(24)
(25)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:59) object adalah “sesuatu yang di dalam sistem komputer yang mampu menanggapi pesan”. Jadi object secara umum adalah suatu entitas

Standar mutu internal menjadi acuan bagi mahasiswa untuk mencapai kompetensi akademik yang ditetapkan dalam spesifikasi program studi yang mencakup visi, misi,

Siswa yang tidak termotivasi belajar Geografi di SMAN 1 Sukosari Kabupaten Bondowoso maknanya adalah tidak dimilikinya keluarga yang utuh/memiliki keluarga

Sikap disiplin pun perlu ditanamkan dalam diri siswa karena disiplin merupakan suatu sikap dan perilaku yang mencerminkan tanggung jawab terhadap kehidupan tanpa paksaan

[r]

Intensitas serangan hama wereng hijau dengan pemberian kompos gulma siam dan pupuk lainnya tidak menunjukkan berbeda nyata, tetapi tanaman cabai tidak

telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Suluk Dewaruci (Suatu Tinjauan Filologis dan Kajian Isi)

[r]