• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Gambaran Umum PT. Krakatau Steel 3.1.1 Latar Belakang

Di suatu masa pada 1960, Presiden Soekarno mencanangkan Proyek Besi Baja Trikora untuk meletakkan dasar industri nasional yang tangguh. Sepuluh tahun kemudian tepatnya 31 Agustus 1970, berdirilah PT. Krakatau Steel (Persero) yang memanfaatkan kembali peralatan-peralatan dari proyek itu yang berbentuk pabrik kawat baja, pabrik baja tulangan dan pabrik baja profil. ada 1977, Presiden Suharto meresmikan mulai beroperasinya produsen baja terbesar di Indonesia itu.

Perkembangan PT. Krakatau Steel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri baja berlangsung cukup maju. Dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun, Perseroan sudah menambah berbagai fasilitas produksi seperti Pabrik Besi Spons, Pabrik Billet Baja, Pabrik Batang Kawat, serta fasilitas infrastruktur berupa pusat pembangkit listrik, Pusat Penjernihan Air, pelabuhan khusus Cigading dan sistem telekomunikasi. Dengan perkembangan ini, PT. Krakatau Steel (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan baja yang terpadu di Indonesia.

Tidak berhenti di sana, Perseroan terus mengembangkan produksi berbagai jenis baja untuk bermacam keperluan, seperti baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batang kawat. Saat ini, PT. Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun untuk mendukung produksi baja tersebut. Dan dengan sepuluh anak perusahaan PT. Krakatau Steel sanggup mendiversifiasi usahanya pada usaha-usaha penunjang yang menghasilkan berbagai produk baja bernilai tambah tinggi (seperti pipa spiral, pipa ERW, baja tulangan, baja profil), meyediakan industri utilitas (air bersih, tenaga listrik), industri infrastruktur (pelabuhan, kawasan industri), industri jasa teknik (konstruksi, rekayasa), teknologi informasi, serta menyediakan layanan kesehatan (rumah sakit). Produk- produk baja PT. Krakatau Steel ini tak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan baja nasional, tetapi juga dipasarkan secara internasional.

(2)

Kemampuan teknis PT. Krakatau Steel yang tinggi sudah diakui menurut standar internasional sejak dahulu kala. Bahkan pada 1973 Perseroan sudah memperoleh Sertifikat ASTM A252 dan AWWA C200, serta pada 1977 memperoleh Sertifiat API 5L untuk produksi pipa spiral. Sertifiat ISO 9001 diperoleh PT. Krakatau Steel (Persero) pada 1993 dan telah ditingkatkan menjadi ISO 9001:2000 pada 2003. Sementara itu, SGS internasional memberikan Sertifiat ISO 14001 pada 1997 atas komitmen Perseroan pada kesadaran lingkungan dan keselamatan kerja.

Pada 10 November 2010, di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak, PT. Krakatau Steel (Persero) berhasil menjadi perusahaan terbuka dengan melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2011, PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. membukukan pendapatan bersih sebesar Rp17,9 triliun dan laba bersih Rp1,02 triliun. Pada tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaan dengan aset senilai Rp21,5 triliun memiliki 8.023 orang karyawan. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PT. Krakatau Steel adalah 01.000.054.5-471.001. 3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

3.1.2.1 Visi Perusahaan

Sebagai acuan dala proses pengembangan kualitas dan kuantitas produksi PT. Krakatau Steel memiliki Visi :

“Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di dunia.”

3.1.2.2 Misi Perusahaan

“Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa.”

3.1.2.3 Nilai Perusahaan 1. Competence

Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri serta semangat untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap mental demi peningkatan kinerja yang berkesinambungan.

2. Integrity

(3)

kesepakatan, aturan dan ketentuan serta undang-undang yang berlaku, melalui loyalitas profesi dalam memperjuangkan kepentingan perusahaan.

3. Reliable

Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap dalam merespon komitmen dan janji, dengan mensinergikan berbagai kemampuan untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.

4. Innovative

Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan implementasi yang lebih baik dalam memperbaiki kualitas proses dan hasil kerja diatas standar.

3.1.2.4 FALSAFAH PERUSAHAAN

Partnership for Sustainable Growth. 3.1.3 Corporate Achievement/Award

PT. Krakatau Steel (PERSERO) Tbk sangat memperhatikan kualitas produk dan sistem manajemen. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya pengakuan sertifikat Internasional berupa ISO 9001, ISO 14001, SNI, JIS Marking, Lloyd Register, BKI, Germanischer Lloyd, dll, diantaranya:

1. PEMBINA TELADAN PKBL BUMN Award 2010 Bidang pertanian ( Piala Tetap & Piala Bergilir ).

2. PIAGAM PENGHARGAAN PENGANUGERAHAN INDUSTRI HIJAU TAHUN 2010 (Kategori perusahaan BUMN. PT Krakatau Steel sebagai Nominator dalam lomba Eco-Product menuju Industri Hijau).

3. PIAGAM PENGHARGAAN PENGANUGERAHAN INDUSTRI HIJAU TAHUN 2010 (Penghargaan Industri Hijau Kategori Industri Kecil dan Menengah kepada PT Krakatau Steel yang telah menerapkan produksi menuju Industri Hijau)

4. PIAGAM PENGHARGAAN BUMN KATEGORI INDUSTRI NON-KEUANGAN (Dalam Infobank BUMN Award 2011)

5. MITRA PEMBINA TELADAN PKBL BUMN Award 2011. 6. BEST SENIOR MANAGEMENT IR SUPPORT 2012

(4)

3.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber : krakatausteel.com

(5)

3.2.1 Job Description

Berdasarkan struktur organisasi yang terlihat, setiap bagian memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda berdasarkan tugas dan fungsinya dalam menjalankan setiap pekerjaan dalam perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian yang terkait dapat diuraikan sebagai berikut:

1. General Manager Accounting

Tugas dan tanggung jawab General Manager Accounting adalah sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 2. Memberi laporan kepada Direktur Utama.

3. Bertanggung jawab atas berjalannya seluruh kegiatan keuangan perusahan.

4. Mengatur masalah yang berhubungan dengan penyediaan dan penggunaan dana.

2. Manager Akutansi Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Manager Akutansi Keuangan adalah sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab atas kegiatan keuangan.

2. Memeriksa kebenaran penulisan dan perhitungan kuitansi dan surat jalan.

3. Bertanggung jawab atas laporan akutansi perusahaan. 4. Memeriksa limit piutang dari setiap perusahaan.

3. Manager Akutansi Pabrik

Tugas dan tanggung jawab Manager Akutansi Pabrik adalah sebagai berikut:

1. Mengukur tingkat biaya penyediaan bahan baku dan biaya produksi. 2. Mengukur efisiensi tiap - tiap bagian, proses atau produksi serta untuk

menentukan derajat keuntungan yang akan dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

(6)

3. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.

4. Kebutuhan akan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada periode yang lalu, informasi ini diperlukan untuk menyusun rencana memperbaiki sistem pengawasan dan menentukan kebijakan-kebijakan yang lebih tepat untuk periode yang akan datang.

4. Akutansi Management

Tugas dan tanggung jawab Manager Akutansi Management adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi, mengukur, mengumpulkan, menganalisis, menyiapkan yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi.

2. Menjamin ketepatan penggunaan sumber – sumber dan pertanggung jawaban sumber – sumber tersebut.

3. Membantu General Manager dalam memimpin suatu perusahaan yang semakin besar dan semakin komplek.

5. Chef Akutansi

Tugas dan tanggung jawab Manager Chef Akutansi adalah sebagai berikut:

1. Membantu tugas General Manager Accounting.

2. Melakukan tugas khusus yang diberikan oleh General Manager.

6. Kadis Laporan Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Kadis Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

1. Membuat Laporan keuangan.

2. Bertanggung jawab kepada manager akuntansi keuangan. 3. Melakukan pencatatan keuangan perusahaan.

7. Kadis Akutansi Umum

(7)

a. Melakukan pembukuan transaksi biaya.

b. Melakukan pembukuan transaksi pendapatan perusahaan.

c. Melaksanakan bimbingan sistem akuntansi pendapatan, piutang Perusahaan.

d. Menyimpan dokumen pertanggung jawaban keuangan.

8. Kadis Konstruksi dan aktiva tetap

Tugas dan tanggung jawab Kadis Konstruksi dan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab kepada Manager Akuntansi Keuangan. 2. Mencatat asset perusahaan.

3. Membuat laporan penyusutan.

9. Kadis Verifikasi Pembayaran I

Tugas dan tanggung jawab Kadis Verifikasi Pembayaran I adalah sebagai berikut:

1. Memverifikasi segala bentuk pembayaran.

2. Bertanggung jawab kepada manager akuntansi keuangan. 3. Mencatat pembayaran yang dikeluarkan.

3.3 Profil TI

PT. Krakatau Steel sejak berdirinya telah menggunakan banyak sistem. Sistem yang pertama kali digunakan adalah Mainframe PCS. Kemudian sejak tahun 1995 PT. Krakatau Steel menggunakan 2 mainframe yaitu PCS dan SAP R/2 yang di implementasikan pada modul Material Management (MM) & Plant Maintenance (PM). Pada tahun 2003 PT. Krakatau Steel melakukan penambahan sistem SAP R/3 dengan Modul Human Resources (HR) dan pada awal tahun 2010 melakukan upgrade sistem menjadi SAP ECC 6.0 yang di implementasikan pada modul Financial Accounting (FI), Controlling (CO), Material Management (MM), Plant Maintenance (PM), Quality Management (QM), Sales & Distribution (SD), Production Planning (PP), Human Resources (HR). Dan pada tahun 2011 PT. Krakatau Steel sudah Go Life pada sistem SAP ECC 6.0

(8)

3.4 Proses Bisnis Berjalan

Gambar 3.2 Proses Bisnis Akuntansi Keuangan PT. Krakatau Steel Secara keseluruhan proses bisnis yang ada PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. terdiri dari beberapa proses bisnis yaitu :

1. Purchasing (Pengadaan); 2. Inventory Management; 3. Produksi;

4. Pemeliharaa / Maintenance

5. Material Planning / Perencanaan Pengadaan Material 6. Payroll / Penggajian

7. Pemasaran 8. Keuangan

Semua output proses bisnis tersebut mulai dari nomer 1 s/d nomer 7 akan masuk dalam proses bisnis keuangan, kecuali untuk proses bisnis Purchasing dan Material Planning juga akan mendapat input dari proses bisnis keuangan.

Didalam proses bisnis keuangan sendiri terdapat 8 sub proses bisnis yang terdiri dari: a. General Ledger (G/L) Process

(9)

c. Account Receivable (A/R) Process d. Cash Management Process

e. Budget Planning and Control Process f. Fixed Asset Process

g. Cost Accounting Process h. Special Ledger Process

Gambar 3.3 General Ledger Process

Sebelum melakukan pencatatan dan pengolahan data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan, maka harus dibuat lebih dahulu Chart of Account (Daftar Rekening) dan Allocation Rule (Aturan Alokasi Biaya) yang mana hal ini merupakan bagian dari Accounting Policy yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Chart of Account dimasukkan dalam General Ledger (G/L) sebagai Master Data. Semua transaksi keuangan perusahaan dicatat atau dijurnal (Direct Journal) dengan media journal voucher (JV) yang dikumpulkan dan dikelompokan dalam Sub-Ledger berdasarkan jenis transaksinya seperti A/R, A/P dan sebagainya. Semua proses tadi merupakan proses jurnal yang akan menghasilkan G/L. Dalam G/L juga dimasukan data-data Budget yang disetujui oleh Manajemen Perusahaan. Dari G/L ini kemudian diproses lagi sehingga menghasilkan

(10)

laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan laporan yang dibuat berhubungan dengan keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan. Data-data keuangan dari anak perusahaan akan dimasukkan dalam G/L sebagai konsolidasi laporan keuangan.

Gambar 3.4 Accounts Payable Process

Dalam sub proses bisnis A/P, data-data mengenai vendor yang terdaftar dalam perusahaan dimasukkan lebih dahulu dalam Master Vendor. Proses bisnis A/P selalu berkaitan dengan proses bisnis Purchasing dan Inventory Management. Vendor yang mengajukan penagihan atau invoice pada perusahaan akan dilakukan verifikasi dengan mengecek kesesuaian antara invoice dengan Purchase Order dan Material Receive. Proses verifikasi invoice juga berkaitan dengan proses bisnis Cash Management dimana akan dibuatkan A/P Voucher dan bersamaan akan dicatat dalam sub ledger A/P atau Vendor Account.

Pada saat tagihan dari vendor jatuh tempo, maka akan dilakukan pembayaran kepada vendor dan akan dibuat Cash Disbursement nya pada sub proses bisnis Cash Management dan akan dicatat dalam Vendor Account. Semua mutasi atau perubahan

(11)

dalam Vendor Account akan dibuat A/P Journal dalam General Ledger. Dalam Vendor Account dicatat semua mutasi atau perubahan yang terkait penagihan (Dunning) dari vendor. Dari Vendor Account akan dihasilkan A/P Report.

Gambar 3.5 Accounts Receivable Process

Dalam sub proses bisnis A/R ini, data-data tentang Customer juga dimasukkan dalam Master Database yang disebut Master Customer.Dalam setiap transaksi penjualan akan dibuat Sales Order oleh sub proses bisnis pemasaran yang selanjutnya oleh sub proses bisnis Cash Management dibuatkan invoice. Baik Sales Order maupun invoice akan dicatat dalam Customer Account yang selanjutnya akan dibuat A/R Journal dan masuk dalam General Ledger. Pada saat invoice jatuh tempo, maka perusahaan akan menerima pembayaran dari Customer dan akan dibuat Cash Receiptnya dalam sub proses bisnis Cash Management. Dalam Customer Account dicatat semua mutasi atau perubahan yang terkait penagihan (Dunning) oleh perusahaan.Dari Customer Account ini akan menghasilkan A/R Report.

(12)

Gambar 3.6 Cash Management Process

Sub proses bisnis Cash Management ini terkait dengan beberapa sub proses bisnis yaitu A/R, A/P, Special Ledger, Payroll, Budegt dan General Ledger. Cash Management ini mempunyai proses bisnis pendukung yaitu Tax Management.Pada proses pencatatan Cash Receipt ini didasarkan pada media invoice dan Special Voucher (misal untuk transaksi klaim asuransi dan accrued revenue). Untuk proses pencatatan Cash Disbursement didasarkan pada media A/P Voucher, Special Voucher dan Payroll Register. Baik Cash Receipt maupun Cash Disbursement akan dicatat dalam Bank/Cash Account. Bank/Cash Account ini dikelola dan diatur berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau disebut Fund Management. Sebagai internal control yang harus dilakukan oleh perusahaan, maka setiap periode tertentu, biasanya bulanan, dilakukan Bank Reconciliation. Agar pengelolaan Bank/Cash Account ini optimal perlu didukung oleh Tax Management, dimana dalam Tax Management akan melakukan tax collection dari sub proses bisnis A/R, A/P, Spesial Ledger dan Payroll. Dari proses Tax Management ini akan menghasilan Tax Report.Semua transaksi yang berkaitan dengan Bank/Cash Account akan dicatat dalam General Ledger berdasarkan media Cash/Bank Disbursement & Receipt Journal. Setiap transaksi yang berhubungan dengan Bank/Cash

(13)

Account selalu akan dikonfirmasi dengan budgetnya. Dalam sub bisnis proses ini juga akan menghasilkan Cash/Bank Report.

Gambar 3.8 Fixed Asset Process

Gambar 3.7 Fixed Asset Process

Dalam sub proses bisnis Fixed Assets, telah ditetapkan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai Valuation & Depreciation Methode. Data tentang asset-asset yang diperoleh dari purchasing, inventory management dan pemeliharaan akan di entry ke dalam Assets Master dengan penilaian dan penyusutan yang sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Selanjutnya dibuatkan Fixed Asset Journal ke dalam General Ledger. Sub proses bisnis ini juga menghasilkan Fixed Assets Report.

(14)

Gambar 3.8 Cost Accounting Process

Dalam sub proses bisnis Cost Accounting telah ditetapkan setiap tahun oleh manajemen tentang Cost Allocation.Pada proses bisnis ini data penjualan seperti volume dan harga jual, data volume produksi serta data biaya-biaya produksi dan overhead diolah, dikelompokkan dan dicatat dalam proses Cost & Revenue Element dan General Ledger. Untuk biaya produksi langsung, data-data material consumption yang berasal dari Inventory Management akan diproses dan dicatat oleh akuntansi (Material Accounting) ke dalam General Ledger. Begitu juga untuk biaya overhead yang berasal dari pemeliharaan dengan media Maintenance Order Settlement dan Payroll dengan media Personel Cost akan diproses masuk kedalam General Ledger. Berdasarkan data-data Penjualan dan Biaya (Cost & Revenue Element) akan dibuat Profitability Analyst. Begitu juga dari General Ledger akan dibuat Costing Report.

(15)

Gambar 3.9 Special Ledger Process

Dalam sub proses bisnis Special Ledger ini untuk transaksi-transaksi tertentu (Special Transaction) seperti amortisasi (penyusutan yang berupa biaya yang ditangguhkan) , leasing (penyewaan berupa alat berat,kendaraan operasional), asuransi, accrued (biaya yang masih harus dibayar) dan lain-lain akan di entry dan diproses dalam General Ledger. Selain itu dalam proses tersebut berkaitan juga dengan Cash Management, dimana dalam proses ini akan dibuatkan Special Transaction Voucher. Bila dalam Special Transaction ini ada penerimaan atau pengeluaran kas, maka dari Cash Management akan dibuatkan Cash Receipt/ Disbursement untuk diproses dalam General Ledger. Dari General Ledger dalam sub proses bisnis ini juga akan mengeluarkan Special Ledger Report.

(16)

3.5 Spesifikasi Teknologi Informasi 3.5.1 Spesifikasi Hardware

Berikut ini adalah rincian hardware yang digunakan : 1. Komputer

Rincian spesifikasi komputer :

a. Processor intel G2010 Box (2,8 Ghz,C3Mb) b. Motherboard ASRock B75M-GL intel socket 1155

c. Hard Disk WDC SATA III Blue 500GB 16MB 3.5inc Int 3.5inch d. RAM PATRIOT AE3 2G 1069UI DDR3

e. Monitor Samsung 18.5 inc S19A100N Tabel 3.1 Total Biaya Pengadaan Komputer

User Karyawan

Fungsi Melakukan tugas untuk kebutuhan perusahaan

Biaya Rp.6.500.000,-

Kuantitas 2.000 unit

Total Biaya Rp.13.000.000.000,-

2. Notebook

Notebook yang digunakan :

ACER Aspire Slim V5-471P(NX.M3USN.004) Tabel 3.2 Total Biaya Pengadaan Notebook

User Karyawan

Fungsi Melakukan tugas untuk kebutuhan perusahaan

Biaya Rp.7.000.000,-

Kuantitas 200 unit

(17)

3. Printer

Printer yang digunakan : HP LaserJet Pro CM1415fnw

Tabel 3.3 Total Biaya Pengadaan Printer

User Karyawan

Fungsi Mencetak Laporan – laporan yang dibutuhkan

Biaya Rp.7.500.000,-

Kuantitas 400 unit

Total Biaya Rp.300.000.000,-

3.5.2 Spesifikasi Software

Setiap komputer menggunakan Operating System Windows XP Profesional : Tabel 3.4 Total biaya pengadaan Operating System (OS)

User Karyawan

Fungsi Sebagai Komponen utama (OS)

untuk menjalankan computer

Biaya Rp.1.100.000,-

Kuantitas 2.200 Unit

Total Biaya Rp.2.420.000.000,-

Setiap komputer juga dilengkapi dengan Microsoft Office 2007 Tabel 3.5 Total biaya pengadaan Ms Office 2007

User Karyawan

Fungsi Untuk membuat laporan – laporan harian

Biaya Rp.900.000,-

Kuantitas 2.200 Unit

Total Biaya Rp.1.980.000.000,-

Masing – masing Client juga dilengkapi dengan software SAP ECC 6.0 Berikut ini adalah lisensi SAP investasi untuk membangun jaringan pada PT. Krakatu Steel :

(18)

Tabel 3.6 Total biaya pengadaan software SAP ECC 6.0

User Karyawan

Fungsi Mengintegrasikan antar semua fungsi perusahaan

Biaya Rp.60.612.240,- (*)

Kuantitas 550 Unit

Total Biaya Rp.33.336.732.000,-

(*) Pembelian software SAP ECC 6.0 sebesar € 4.800 (EURO) dengan kurs Rp.12.627,55,-

3.5.3 Spesifikasi Network

Tabel 3.7 Biaya membangun jaringan

Server Rp.5.025.000.000,-

Network Rp.7.050.000.000,-

Total Rp.12.075.000.000,-

3.6 Biaya Investasi Awal

Berdasarkan dari data pada table 3.1 sampai dengan 3.5, dapat disimpulkan rincian biaya awal investasi PT. Krakatau Steel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8 Biaya Investasi Awal

No. Keterangan Jumlah Unit Harga Satuan Total

1. Komputer 2.000 Rp.6.500.000,- Rp.13.000.000.000,- 2. Notebook 200 Rp.7.000.000,- Rp.140.000.000,- 3. Printer 400 Rp.7.500.000,- Rp.300.000.000,- 4. Operating System 2.200 Rp.1.100.000,- Rp.2.420.000.000,- 5. Ms Office 2007 2.200 Rp.900.000,- Rp.1.980.000.000,- 6. SAP ECC 6.0 550 Rp.60.612.240,- Rp.33.336.732.000,- 7.. Server 3 Rp.1675.000.000,- Rp.5.025.000.000,- 8. Network 3 Rp.2.350.000.000,0 Rp.7.050.000.000,- Total Biaya Rp.63.251.732.000,-

(19)

3.7 Data yang Diperoleh untuk Evaluasi Investasi TI

Berikut ini adalah data perusahaan berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan dengan pihak terkait maupun dari hasil laporan keuangan yang telah diberikan oleh pihak terkait

3.7.1 Laporan Laba Rugi Komprehensif

Tabel 3.9 Laba Rugi Komprehensif PT. Krakatau Steel

2010 2011 2012

PENDAPATAN NETTO 14.940.265.000.000,- 17.915.382.000.000,- 21.987.143.000.000,-

BEBAN POKO PENDAPATAN 12.671.729.000.000,- 16.316.571.000.000,- 20.209.960.000.000,-

LABA BRUTO 2.268.536.000.000,- 1.598.811.000.000,- 1.777.184.000.000,-

BEBAN USAHA

Penjualan 264.414.000.000,- 280.198.000.000,- 394.849.000.000,-

Umum dan administrasi 977.437.000.000,- 960.042.000.000,- 935.850.000.000,-

TOTAL BEBAN USAHA 1.241.815.000.000,- 1.240.240.000.000,- 1.330.699.000.000,-

LABA OPERASI 1.026.685.000.000,- 358.571.000.000,- 446.485.000.000,-

Laba pengalihan asset tetap 147.888.000.000,- 745.425.000.000,- 73.939.000.000,-

Pendapatan keuangan 81.463.000.000,- 129.356.000.000,- 88.847.000.000,-

Laba pematangan tanah - 77.701.000.000,- 15.857.000.000,-

(20)

Penjualan limbah produksi 40.428.000.000,- 32.950.000.000,- 1.256.000.000,-

Beban keuangan (255.558.000.000,-) (304.902.000.000,-) (393.918.000.000,-)

Pendapatan lain – lain 266.197.000.000,- 95.468.000.000,- 32.209.000.000,-

Beban lain – lain (34.830.000.000,-) (67.459.000.000,-) (21.870.000.000,-)

LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK 1.387.148.000.000,- 1.120.867.000.000,- 16.279.000.000,-

BEBAN (MANFAAT) PAJAK

Pajak kini 91.586..000.000,- 118.654.000.000,- 219.338.000.000,-

Pajak tangguhan, netto 234.695.000.000,- (20.630.000.000,-) (216.757.000.000,-)

Beban pajak,netto 326.281.000.000,- 98.024.000.000,- 2.581.000.000,-

LABA TAHUN BERJALAN 1.060.867.000.000,- 1.022.843.000.000,- 13.698.000.000,-

PENDAPATA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

- -

TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

1.060.867.000.000,- 1.022.843.000.000,- 13.698.000.000,-

TOTAL LABA YANG DAPAT DIATRIUSIKAN KEPADA:

PEMILIK ENTITAS INDUK 1.062.683.000.000,- 1.025.018.000.000,- 17.218.000.000,-

KEPENTINGAN NONPENGENDALI (1.816.000.000,-) (2.175.000.000,-) (3.520.000.000,-)

(21)

3.7.2 Pendapatan Netto

Tabel 3.10 Tabel Pendapatan Netto PT. Krakatau Steel

2010 2011 2012

Penjualan Produk baja

Lokal 13.341.519.000.000,- 15.602.070.000.000,- 17.356.527.000.000,-

Luar Negeri 378.622.000.000,- 633.404.000.000,- 268.004.000.000,-

Real Estate dan Perhotelan 192.459.000.000,- 253.415.000.000,- 697.813.000.000,-

Rekayasa dan Kontruksi 467.812.000.000,- 749.464.000.000,- 2.850.857.000.000,-

Jasa pengelolaaan pelabuhan 207.933.000.000,- 261.816.000.000,- 324.110.000.000,-

Jasa lainnya 351.920.000.000,- 415.13.000.000,- 476.833.000.000,-

Total 14.940.265.000.000,- 17.915.382.000.000,- 21.987.143.000.0000,-

3.7.3 Beban Pokok Pendapatan

Tabel 3.11 Beban Pokok Pendapatan PT. Krakatau Steel

2010 2011 2012

Produk Baja

Pemakaian bahan baku 7.448.029.000.000,- 9.873.363.000.000,- 11.419.927.000.000,-

Biaya pabrikasi 4.262.219.000.000,- 3.995.566.000.000,- 3.558.368.000.000,-

Upah langsung 865.133.000.000,- 802.180.000.000,- 745.030.000.000,-

(22)

penurunan nilai persediaan

Total biaya produksi 12.574.564.000.000,- 14.671.109.000.000,- 15.723.326.000.000,-

Persediaan barang jadi, ,awal tahun 2.113.858.000.000,- 3.330.214.000.000,- 3.489.714.000.000,- Pembelian 495.406.000.000,- 638.239.000.000,- 1.171.072.000.000,- Penyisihan penurunan Nilai persediaan - 18.939.000.000,- - Realisasi penyisihan Penurunan nilai Persediaan (11.756.000.000,-) (3.962.000.000,-) (3.251.279.000.000,-) Persediaan barang Jadi,akhir tahun (3.330.214.000.000,-) (3.489.714.000.000,-) (3.251.279.000.000,-) Sub-total 11.841.858.000.000,- 15.614.825.000.000,- 16.845.601.000.000,-

(23)

3.7.4 Beban Usaha

Tabel 3.12 Beban Usaha PT. Krakatau Steel

2010 2011 2012

Penjualan

Ongkos angkut 186.094.000.000,- 209.420.000.000,- 287.437.000.000,-

Gaji,Upah,dan kesejahteraan karyawan 54.863.000.000,- 52.998.000.000,- 69.417.000.000,-

Klaim pelanggan 8.408.000.000,- 8.242.000.000,- 7.319.000.000,-

Transportasi dan komunikasi 5.922.000.000,- 4.056.000.000,- 4.157.000.000,-

Beban Kantor 6.269.000.000,- 2.944.000.000,- 5.329.000.000,-

Lain – lain (masing – masing dibawah Rp.2.000) 2.858.000.000,- 2.538.000.000,- 21.190.000.000,-

Sub-total 264.414.000.000,- 280.198.000.000,- 394.849.000.000,-

Umum dan administrasi

Gaji,Upah,dan kesejahteraan karyawan 551.627.000.000,- 562.062.000.000,- 581.875.000.000,-

Asuransi dan sewa 158.720.000.000,- 122.209.000.000,- 124.712.000.000,-

Perawatan dan pemeliharaan 54.854.000.000,- 66.967.000.000,- 50.206.000.000,-

Beban kantor 46.640.000.000,- 44.246.000.000,- 20.230.000.000,-

Penyusutan dan amortisasi 28.849.000.000,- 40.312.000.000,- 45.605.000.000,-

Tanggung jawab sosial dan bina lingkungan 19.821.000.000,- 40.247.000.000,- 8.603.000.000,-

(24)

Transportasi dan komunikasi 21.789.000.000,- 23.493.000.000,- 15.863.000.000,-

Pendidikan dan Pelatihan 15.732.000.000,- 18.861.000.000,- 12.861.000.000,-

Pencadangan penurunan nilai piutang 48.380.000.000,- 11.876.000.000,- 705.000.000,-

Lain – lain (masing – masing dibawah Rp.2.000) 13.465.000.000,- 2.598.000.000,- 53.797.000.000,-

Sub-total 977.437.000.000,- 960.042.000.000,- 935.850.000.000,-

Total 1.241.851.000,- 1.240.240.000.000,- 1.330.699.000.000,-

3.8 Biaya Berjalan

Biaya berjalan PT. Krakatau Steel terdiri dari biaya mainteance, biaya internet dan biaya gaji 3.8.1.1 Biaya Maintenance

Biaya maintenance ini terbagi 2, yaitu maintenance SAP dan maintenance lain – lain (Hardware,gedung,kendaraan) 3.8.1.1.1 Biaya Maintenance SAP

Biaya maintenance SAP PT. Krakatau Steel sebesar 22% dari nilai SAP yang hitung berdasarkan jumlah lisensi user (pemakainya) / rate SAP-nya pertahun.

= 22 % x Rp.33.336.732.000,- = Rp.7.334.081.040,- / Tahun

(25)

Tabel 3.13 Biaya Maintenance PT. Krakatau Steel

2010 2011 2012

Maintenance SAP 7.334.081.040,- 7.334.081.040,- 7.334.081.040,-

Maintenance Lain – lain (Hardware,gedung,kendaraan)

54.854.000.000,- 66.967.000.000,- 50.206.000.000,-

Total 62.188.081.040,- 74.301.081.040,- 57.540.081.040,-

3.8.1.2 Biaya Internet

Biaya Internet PT. Krakatau Steel terbagi kedalam 3 kategori yaitu: 1. Internet PT. Krakatau Steel Cilegon

2. Internet PT, Krakatau Steel Jakarta

3. Internet PT. Krakatau Steel Jakarta – Cilegon

Tabel 3.14 Biaya berjalan pemakaian Internet PT. Krakatau Steel

2010 2011 2012

Internet PT. Krakatau Steel Cilegon (10 MBps) 444.000.000.- 444.000.000.- 444.000.000.- Internet PT,Krakatau Steel Jakarta (4 MBps) 144.000.000,- 144.000.000,- 144.000.000,- Internet PT,Krakatau Steel Jakarta - Cilegon 336.000.000,- 336.000.000,- 336.000.000,-

(26)

3.8.1.3 Beban Gaji Karyawan

Beban gaji karyawan PT. Krakatau Steel terbagi atas 3 kategori, yaitu : 1. Gaji,upah dan kesejahteraan karyawan (Penjualan)

2. Gaji,upah dan kesejahteraan karyawan (Umum dan administrasi) 3. Gaji,upah dan kesejahteraan karyawan (Produksi)

Tabel 3.15 Beban Gaji Karyawan PT. Krakatau Steel

2010 2011 2012

Gaji,upah dan kesejahteraan karyawan (Penjualan) 54.863.000.000,- 52.998.000.000,- 69.417.000.000,-

Gaji,upah dan kesejahteraan karyawan (Umum dan administrasi)

551.627.000.000,- 562.062.000.000,- 581.475.000.000,-

Gaji,upah dan kesejahteraan karyawan (Produksi) 865.133.000.000,- 802.180.000.000,- 745.030.000.000,-

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi  Sumber : krakatausteel.com
Gambar 3.2 Proses Bisnis Akuntansi Keuangan PT. Krakatau Steel  Secara  keseluruhan  proses  bisnis  yang  ada  PT
Gambar 3.3 General Ledger Process
Gambar 3.4 Accounts Payable Process
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari kuesioner untuk penilaian terhadap domain bisnis yang telah dibagikan, diperoleh hasil yang cukup sesuai...

Sub menu retur penjualan digunakan untuk mencatat data barang yang diretur oleh customer berdasarkan dari transaksi yang terjadi ke dalam database.. Pada menu ini user

a) Menguasai dengan baik informasi mengenai produk jasa yang ditawarkan perusahaan, dan memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada pelanggan. b) Melakukan penjualan tiket

Proses bisnis yang berjalan sebelumnya untuk dapat melakukan retur barang dimulai pada saat bagian sales membuat form claim dengan mendata item yang akan diretur

• Customer# : Ketik nomor customer atau dengan menekan tombol CTRL+L, lalu ketik nama debiturnya sesuai dengan data yang terdapat pada hardcopy connote, jika salah maka

Dalam hal ini Teknisi dapat mengklaim kepada dealer atau pusat terhadap kendaraan yang telah dipesan oleh customer dengan mengganti unit dengan yang baru

Jika menu Master di klik maka akan tampil sub menu data barang digunakan untuk input barang baru dan data

Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Relationship Marketing terhadap Customer Loyalty pelaku bisnis online dengan Customer