52 3.1 Profil Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
CV Indotara Persada didirikan oleh Bapak Setiawan Conggoro pada tanggal 9 Agustus 1992 di Jakarta dan perusahaan ini bergerak di bidang MaterialHandling. Kemudian pada tanggal 17 Januari 2005 CV IP diresmikan menjadi sebuah PT. Indotara Persada. Akta pendirian perusahaan atas nama komisaris perusahaan PT. IP dengan nomor
NPWP : 02. 556. 188. 7 – 418. 000. Tanggal 24 Januari 2005 disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan nomor : W7 – 00113 HT. 01. 01 – HT. 2005.
PT. IP mempunyai produk-produk dalam bentuk alat-alat berat seperti : Crane, Cable Crane, Remote Control Industry, Hoist, dan lift barang. Perusahaan ini menerima order setiap bulannya berkisar 8 project kecil dengan harga 20jt dan minimal 2 project besar dengan harga 150jt per tahun, dengan tingkat retur sebesar 10% (garansi) setelah produk diterima dan dilakukan pemasangan. Pada saat ini PT. IP tidak memiliki cabang di Indonesia, dimana perusahaan ini memiliki 35 orang karyawan tetap yang terdiri dari 10 orang karyawan di kantor dan 25 orang karyawan di gudang. Selain itu, perusahaan ini membutuhkan tenaga kerja outsource sekitar 5-10 orang.
No. 88, gedung Graha Kencana lantai 10, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 dengan no. Telp 021-5835539. Sedangkan lokasi gudang PT. Indotara Persada terletak di pergudangan Pantai Indah Dadap Blok M No.2, Tangerang, dengan no. telp 021-55952207. Cakupan wilayah penjualan project PT. Indotara Persda meliputi wilayah Jabotabek 80% dan luar Jabotabek 20 %.
3.1.2 Visi dan misi perusahaan
Visi PT. Indotara Persada adalah “Menjadi perusahaan yang terdepan dan dapat bersaing secara global”
Misi PT. Indotara Persada adalah
- Memberikan produk terbaik bagi pelanggan dengan kualitas terjamin. - Memberi keuntungan maksimal bagi perusahaan.
- Memberikan kemudahan bagi pelanggan dengan sistem informasi yang maju.
- Memberikan pelayanan terbaik seperti menanggapi semua keluhan dari para pelanggan, mencari solusi terbaik, dan selalu meningkatkan standar mutu pelayanan.
- Memberikan kontribusi yang positif bagi : pelanggan, pemegang saham, pegawai, dan manajemen.
54 Struktur Organisasi PT. Indotara Persada
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indotara Persada
Sumber : Berdasarkan data yang di peroleh dari PT. Indotara Persada Komisaris Bagian Design & Perencanaan Sales Kepala Gudang Bagian TI Direktur Administrasi Direktur Operasional Bagian Produksi
Kepala Bagian Produksi Bagian Elektrikal
Bagian Lapangan Bagian Akuntansi
3.1.4 Tugas dan wewenang Komisaris
- Menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan
- Bertanggung jawab sepenuhnya untuk segala urusan yang berkaitan dengan perusahaan
- Memimpin, mengawasi, dan mengevaluasi jalannya perusahaan secara keseluruhan
- Menetapkan rencana operasi perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang
Direktur Administrasi
- Membawahi dan mengawasi bagian akuntansi dan keuangan Direktur Operasional
- Menangani, mengawasi dan bertanggung jawab jalannya proses bisnis dalam perusahaan
- Membeli material yang dibutuhkan untuk proyek perusahaan Bagian Akuntansi dan Keuangan
- Mengatur keuangan perusahaan, mengawasi pemasukan dan pengeluaran
kas
- Mengevaluasi dan membandingkan kesesuaian antara bukti setoran dan
faktur
Sales
- Mencari order dan melakukan promosi untuk mendapatkan project untuk perusahaan
- Melakukan negosiasi atau penawaran dengan customer - Membuat surat kontrak penjualan
- Menyerahkan bukti pelunasan barang untuk Down Payment Bagian TI
- Memberikan solusi kepada karyawan dalam menangani masalah TI - Bertanggungjawab daalam perencanaan dan pengembangan project
dalam perusahaan
- Bertanggungjawab dalam pemeliharaan serta penambahan hardware dan software serta jaringan yang ada dalam perusahaan
Bagian Desain dan Perencanaan - Melakukan survei ke lapangan
- Bagian desain merancang atau membuat sketsa bentuk proyek
- Bagian perencanaan menghitung material yang dibutuhkan untuk menangani proyek tersebut
Kepala gudang
- Membawahi dan mengawasi proses produksi barang Kepala Bagian Produksi
- Membuat konstruksi sesuai dengan desain yang sudah dirancang oleh bagian desain dan perencanaan
Bagian Elektrikal - Mengoperasikan mesin
- Menentukan kapasitas listrik yang dibutuhkan Bagian Produksi
- Melakukan proses perakitan barang
- Setelah barang selesai diproduksi,maka barang diserahkan ke bagian lapangan
Bagian Lapangan
- Melakukan pengiriman barang yang sudah jadi ke lapangan - Melakukan pemasangan mesin di lapangan
3.2 Teknologi Informasi dalam PT. Indotara Persada
a. Rencana strategi setelah PT. IP menggunakan teknologi informasi, yaitu:
- Menghasilkan informasi yang cepat dan tepat sehingga dapat mendukung kinerja karyawan terutama pada bagian Direktur Operasional dalam pengambilan keputusan.
- Mengembangkan aplikasi software yang di dukung dengan hardware yang memadai sehingga kinerja antar divisi yang terkait menjadi lebih efektif dan efisien.
- Meningkatkan kapasitas pemenuhan pesanan customer, dengan distribusi yang lebih terencana
- Mengontrol jalannya sistem dan prosedur yang ada, sehingga meminimalkan terjadinya redundancy data atau bentuk-bentuk penyimpangan lainnya.
- Mengembangkan sistem monitoring yang tepat terhadap penjadwalan waktu produksi, sehingga pemenuhan permintaan pelanggan dapat tercapai dan meningkatkan pendapatan serta kontrol terhadap biaya.
b. Sistem aplikasi yang sedang berjalan
PT. Indotara Persada merupakan salah satu perusahaan yang melakukan adaptasi dari sistem manual ke sistem yang terkomputerisasi. Perusahaan ini mengawali usahanya dengan menggunakan sistem yang masih manual. Perusahaan masih sangat sedikit menerima order sehingga perusahaan hanya memerlukan satu unit komputer yang digunakan untuk mendesain cara kerja sistem crane . Dalam masalah keuangan, perusahaan juga tidak memiliki kesulitan karena data keuangan perusahaan diproses secara manual (journal). Dengan menerima order yang masih kecil-kecilan saat itu, PT. IP tidak membutuhkan solusi otomatisasi finansial.
Di tahun-tahun berikutnya, perusahaan ini tumbuh dan berkembang dengan cepat. Produk yang dihasilkan antara lain berupa Material Handling mulai dari crane, cable crane, lift barang, remote control industri, dan hoist. Kini PT. IP memiliki karyawan sebanyak 35 orang karyawan tetap, 5-10 karyawan outsourcing dan fasilitas pendukung misalnya komputer dan jaringan LAN.
Karena order yang diterima terus meningkat, maka dibutuhkan hardware dan software yang dapat mendukung proses bisnis perusahaan untuk menangani order dari pelanggan. Sedangkan dalam menangani data keuangan, perusahaan memilih menggunakan aplikasi Total Soft sehingga dapat meminimalisasi kesalahan dalam perhitungan. Dengan didukung hardware dan software seperti CNC Cutting, Auto Cad, Box Girder, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis yang lebih baik serta meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan. 3.3 Konfigurasi TI
Data investasi awal SI/TI yang di peroleh dari perusahaan antara lain : 1. Hardware
15PC berbasis Windows dengan spesifikasi yang beragam ( mulai dari Processor Pentium 3 s/d Intel Core 2 Duo 1.8GHz s/d 2.8GHz ; RAM DDR 256Gb s/d 1Gb ; Hardisk 80 Gb s/d 160 Gb ; VGA Card AGP 128Mb s/d 256Mb ; Strorage DVD Combo & DVD RW ; Monitor 14” - 15” ) ; Printer 5 buah ; Modem / akses LAN
2. Software
Microsoft Microsoft Access (1997, 2000 atau selanjutnya) ; Microsoft Word (1997, 2000 atau selanjutnya) ; Microsoft Outlook dan e-mail account; Microsoft Excel ; Total Soft ; Auto Cad ; Analisa Box Girder, CNC Cutting
3. Jaringan
Spesifikasi jaringan yang dibutuhkan perusahaan dengan kecepatan jaringan LAN 100,0Mbps yang disertai IP Protocol pada seluruh
Workstation untuk kinerja yang lebih baik. Server harus dijalankan dengan jaringan Windows XP.
- Biaya Training dan Biaya Konsultasi Software - Biaya Implementasi LAN
Biaya untuk pembelian Antena Telekomunikasi Rp 50 Juta ; Biaya untuk penggunaan Internet (LAN) Rp 500.000 / Bulan ; Biaya
Pembelian modem/Akses LAN dan Pemasangan kabel LAN. 3.4 Data untuk Evaluasi
3.4.1 Biaya Investasi Awal
a. Hardware yang digunakan oleh PT. IP adalah sebagai berikut :
No. Nama Barang jumlah Harga Total
1 PC PENTIUM 3 1.8 GHZ 1 Rp 4.750.000,- Rp 4.750.000,- 2 PC PENTIUM 4 2.4GHZ 10 Rp 5.350.000,- Rp 53.500.000,- 3 PC Intel Core 2 Duo 2.8GHZ 3 Rp 6.690.000,- Rp 20.070.000,- 4 PC Server HP ProLiant
ML350G5-242
1 Rp 22.800.000,- Rp 22.800.000,-
5 Note Book (Sony vaio) VGN-NW25GF-Brown15”
1 Rp 8.750.000,- Rp 8.750.000,-
6 Note Book (HP Presario) CQ40-532TU, 14”
1 Rp 5.490.000,- Rp 5.490.000,-
7 Printer Canon Pixma iP1980 4 Rp 555.000,- Rp 2.220.000,- 8 Printer CANON
ImageCLASS MF4320d
1 Rp 2.900.000,- Rp 2.900.000,-
Total Biaya Rp 120.480.000,-
Tabel 3.1 Hardware PT. Indotara Persada Sumber : PT. Indotara Persada
b. Software yang digunakan oleh PT. IP adalah sebagai berikut:
No. Nama Barang Quantity Harga Total
1. Microsoft Windows XP Profesional License
14 Rp 1.500.000,- Rp 21.000.000,-
2. Kaspersky Anti-Virus 5 Rp 300.000,- Rp 1.500.000,- 3. Software Total Soft 1 Rp 8.000.000,- Rp 8.000.000,- 4. Software CNC Cutting 1 Rp 25.000.000,- Rp 25.000.000,-
Total Rp 55.500.000,-
Tabel 3.2 Software PT. Indotara Persada Sumber : PT. Indotara Persada
c. Biaya Training dan Konsultasi Software
No Keterangan Biaya
1. Biaya Training Software Total Soft Rp 1.800.000,-
2 Biaya Konsultasi Software Total Soft Rp 900.000,-
Total Biaya Rp 2.700.000,-
Tabel 3.3 Training & Konsultasi Software PT. Indotara Persada Sumber : PT. Indotara Persada
d. Biaya Implementasi LAN (Local Area Network)
No Keterangan Biaya
1. Antena telekomunikasi Rp 50.000.000,-
2. Biaya pemakaian internet per bulan Rp 500.000,- 3. Biaya kabel LAN dan Pemasangan Rp 3.500.000,- 4. Modem akses LAN 2 @ Rp 350.000,- Rp 700.000,-
Total Biaya Rp 54.700.000,-
Tabel 3.4 Biaya Implementasi LAN PT. Indotara Persada Sumber : PT. Indotara Persada
e. Biaya Infrastruktur No Keterangan Biaya 1. Meja 15 @ Rp 200.000 kursi komputer 15@ Rp 400.000 Rp 3.000.000 Rp 6.000.000 2. AC 3 (Gudang) @ Rp 4.500.000 AC Kantor (Central) Rp 13.500.000 - 3. Stabilizer 15@ Rp 180.000 Rp 2.700.000 4. UPS 15@ Rp 350.000 Rp 5.250.000
5. Rak dokumen (lemari) 5 @ Rp 610.000 Rp 3.050.000
Total Biaya Rp 33.500.000
Tabel 3.5 Biaya Infrastruktur PT. Indotara Persada Sumber : PT. Indotara Persada
3.4.2 Biaya Berjalan
a. Rincian biaya berjalan Tahun 2005
Keterangan Biaya
Tinta printer Rp 960.000
Biaya pemakaian internet RP 6.000.000
Total Rp 6.960.000
Tabel 3.6 Biaya berjalan 2005 PT. Indotara Persada Sumber : PT. Indotara Persada
b. Rincian biaya berjalan tahun 2006
Keterangan Biaya Maintenance LAN Rp 500.000 Maintenance PC Rp 850.000 Penambahan kabel Rp 120.000 Tinta printer Rp 880.000 Biaya service AC Rp 300.000
Biaya pemakaian internet Rp 6.000.000
Total Rp 8.650.000
Tabel 3.7 Biaya berjalan 2006 PT. Indotara Persada Sumber : PT. Indotara Persada
c. Rincian biaya berjalan tahun 2007
Keterangan Biaya
Maintenance LAN Rp 500.000
Maintenance PC Rp 850.000
Tinta printer Rp 720.000
Penambahan stabilizer 5 unit Rp 900.000
Biaya service AC Rp 300.000
Biaya pemakaian internet Rp 6.000.000
Total Rp 9.270.000
Tabel 3.8 Biaya berjalan 2007 PT. Indotara Persada Sumber : PT. Indotara Persada
d. Rincian biaya berjalan tahun 2008
Keterangan Biaya
Maintenance LAN Rp 500.000
Maintenance PC Rp 850.000
Tinta printer Rp 540.000
Penambahan hard disk portable Rp 788.000
Biaya service AC Rp 300.000
Biaya pemakaian internet Rp 6.000.000
Total Rp 8.978.000
Tabel 3.9Biaya berjalan 2008 PT. Indotara Persada Sumber : PT. Indotara Persada
e. Total Biaya Penggunaan Kertas
Berikut merupakan data yg diperoleh dari hasil wawancara mengenai biaya-biaya penggunaan kertas setelah terkomputerisasi PT. IP
Tahun Total
2005 Rp 2.250.000
2006 Rp 2.100.000
2007 Rp 1.950.000
2008 Rp 1.650.000
Tabel 3.10 Total Biaya penggunaan kertas 2005-2008 PT. IP Sumber : PT. Indotara Persada
f. Total Biaya penggunaan ATK
Berikut merupakan data yg diperoleh dari hasil wawancara mengenai biaya-biaya penggunaan ATK setelah terkomputerisasi PT. IP. Yang termasuk dalam ATK adalah bindex, tipe x, stabilo, pulpen dll.
Pembelian ATK oleh perusahaan setiap bulannya antara Rp 250.000 – Rp 450.000.
Tahun Total
2005 Rp 5.544.000
2006 Rp 4.500.000
2007 Rp 3.650.000
2008 Rp 2.800.000
Tabel 3.11 Total biaya penggunaan ATK 2005-2008 PT. IP Sumber : PT. Indotara Persada
g. Total Biaya Gaji dan Lembur untuk Teknisi TI Jumlah
karyawan
Tahun Gaji Lembur
2 orang 2005 Rp 72.000.000 Rp 4.608.000 2 orang 2006 Rp 79.200.000 Rp 4.838.400 2 orang 2007 Rp 87.120.000 Rp 5.080.320 2 orang 2008 Rp 95.832.000 Rp 5.334.336
Tabel 3.12 Total biaya gaji dan lembur 2005-2008 PT. IP Sumber : PT. Indotara Persada
h. Total Biaya Listrik setelah dilakukan komputerisasi
Tahun Total
2005 Rp 4.694.760
2006 Rp 5.216.400
2007 Rp 5.738.040
2008 Rp 6.311.844
Tabel 3.13 Total biaya listrik tahun 2005-2008 PT. IP Sumber : PT. Indotara Persada
i. Total Penghematan
Total penghematan kertas, tinta dan ATK yang diperoleh setelah melakukan komputerisasi yang dirincikan tiap tahunnya.
Tahun Total
2005 Rp 936.000
2006 Rp 2.210.000
2007 Rp 3.370.000
2008 Rp 4.700.000
Tabel 3.14 Total penghematan 2005-2008 PT. IP Sumber : PT. Indotara Persada
3.4.3 Pendapatan Piutang
PT. IP memberikan piutang khusus untuk proyek besar, dengan dilakukan pembayaran DP 70% dari harga proyek 150 juta sedangkan 30% dari harga proyek dijadikan untuk piutang yang dapat dilunasi setelah 80% proyek diselesaikan. Perusahaan akan memberikan konfirmasi kepada customer apabila proyek telah selesai 80%, maka customer wajib untuk melakukan pelunasan dari sisa pembayaran. Sisa pembayaran dari customer tersebut yang dinamakan sebagai pendapatan piutang untuk perusahaan. Dari data yang didapat perusahaan kita mengasumsikan pendapatan piutang rata-rata pertahun adalah
Rp 90.000.000.
3.4.4 Data Domain Bisnis
Selain dengan wawancara data untuk analisis juga diperoleh melalui penyebaran kuesioner (lihat formulir kuesioner atau L-3). Kuesioner disebarkan kepada responden di perusahaan yang dianggap dapat mewakili atau mampu menjelaskan dan memberi pendapat tentang
hal-hal yang dimaksud. Para responden terdiri dari Direktur Operasional, bagian produksi dan sales. Hasil rekapitulasi skor kuesioner dapat di lihat pada tabel 3.15
Tabel 3.15 Hasil Rekapitulasi data skor kuesioner domain bisnis PT. IP Sumber : PT. Indotara Persada
Berdasarkan penilaian kuesioner yang di isi oleh Direktur Operasional, bagian produksi dan sales dapat diketahui bahwa domain bisnis pada PT. IP yang ada di L-3 atau formulir kuesioner dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Strategic Match
Faktor ini berhubungan dengan sejauh mana komputerisasi mendukung dan membantu pencapaian tujuan strategis perusahaan. Salah satu tujuan strategis PT. IP melakukan investasi TI adalah untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Dari kuesioner untuk penilaian terhadap domain bisnis yang telah dibagikan, diperoleh hasil yang cukup sesuai. Responden Keterangan 1 2 3 Jumlah Skor Rata-rata Domain Bisnis Strategic Match 3 2 3 8 2.6 Competitive Advantage 2 2 2 6 2 Competitive Response 4 3 4 11 3.6 Management Information 2 2 2 6 2 Project or Organizational Risk -1 -1 -1 -3 -1
b. Competitive Advantage
Faktor ini berhubungan dengan sejauh mana komputerisasi mampu mempertahankan dan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Penerapan komputerisasi mampu memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga menjadikan perusahaan mempunyai nilai tambah untuk melakukan persaingan dengan perusahaan sejenis. Dari kuesioner untuk penilaian terhadap domain bisnis yang telah dibagikan, diperoleh hasil yang kurang sesuai.
c. Competitive Response
Faktor ini berhubungan dengan tingkat kegagalan yang berakibat pada kemampuan bersaing perusahaan. Sebelum perusahaan mengimplementasikan investasi TI, banyak kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan, antara lain : data yang tidak up to date dan lambatnya proses pengambilan keputusan suatu laporan yang bisa mengakibatkan pengambilan keputusan menjadi tidak akurat. Kesulitan-kesulitan tersebut mengakibatkan perusahaan kehilangan kepercayaan dari para pelanggannya. Hal ini menunjukkan bahwa penundaan implementasi investasi TI untuk menjadi sistem komputerisasi berpengaruh terhadap kemampuan bersaing perusahaan. Dari kuesioner untuk penilaian terhadap domain bisnis yang telah dibagikan, diperoleh hasil yang sesuai. d. Management Information
Faktor ini berhubungan dengan kemampuan investasi TI dalam menyediakan informasi secara cepat dan tepat kepada manajemen untuk
mendukung aktivitas utama dalam perusahaan. Implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo membuat pihak manajemen dapat memperoleh informasi secara cepat dan tepat, sehingga keputusan-keputusan yang diambil oleh manajer dapat mendukung proses bisnis perusahaan. Dari kuesioner untuk penilaian terhadap domain bisnis yang telah dibagikan, diperoleh hasil yang kurang sesuai.
e. Project or Organization Risk
Faktor ini mengukur derajat dimana implementasi investasi TI mampu membawa perubahan yang dibutuhkan oleh proyek sistem informasi
manajemen. Kemampuan organisasi ini meliputi keahlian yang dimiliki oleh organisasi, kemampuan manajerial, atau pengalaman. Dari kuesioner untuk penilaian terhadap domain bisnis yang telah dibagikan, diperoleh hasil yang beresiko.
3.4.5 Data Domain Teknologi
Selain dengan wawancara data untuk analisis juga diperoleh melalui penyebaran kuesioner (lihat formulir kuesioner atau L-11). Kuesioner disebarkan kepada responden di perusahaan yang dianggap dapat mewakili atau mampu menjelaskan dan memberi pendapat tentang hal-hal yang dimaksud. Para responden terdiri dari Direktur Operasional, Direktur Administrasi dan Staf Senior TI. Hasil rekapitulasi skor kuesioner dapat di lihat pada tabel 3.16
Tabel 3.16 Hasil Rekapitulasi data skor kuesioner domain teknologi PT. IP Sumber : PT. Indotara Persada
Berdasarkan penilaian kuesioner yang di isi oleh Direktur Operasional, Direktur Administrasi, dan Staf Senior TI dapat diketahui bahwa domain teknologi pada PT. IP yang ada di lampiran 3 atau formulir kuesioner dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Strategic IS Architecture
Faktor ini berfokus pada derajat dimana implementasi investasi TI diselaraskan dengan keseluruhan strategi sistem informasi perusahaan. Dari kuesioner untuk penilaian terhadap domain teknologi yang telah dibagikan, diperoleh hasil yang cukup sesuai.
b. Definitional Uncertainty
Faktor ini mengukur derajat sejauh mana kebutuhan dan spesifikasi serta kompleksitas area sistem terkomputerisasi diketahui dengan jelas. Faktor-faktor ini juga meliputi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.
Responden Keterangan 1 2 3 jumlah skor Rata- rata Domain Teknologi Strategic IS Architecture 3 3 3 9 3 Definitional Uncertainty -2 -2 -1 -5 -1.6 Technical Uncertainty :
Keterampilan yang dibutuhkan -1 -1 -1 -3 -1
Ketergantungan hardware -1 -1 -1 -3 -1 Ketergantungan software -2 -1 -1 -4 -1.3 Aplikasi software -1 -1 -2 -4 -1.3 Ketergantungan implementasi aplikasi -1 -1 -1 -3 -1 IS Infrastructure Risk -3 -3 -3 -9 -3
Spesifikasi kebutuhan bisnis dan ruang lingkup area dari investasi TI sudah dapat dideteksi dengan baik sehingga penggunaan jaringan LAN dan komputer core 2 duo ini dianggap mampu untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Dari kuesioner untuk penilaian terhadap domain teknologi yang telah dibagikan, diperoleh hasil yang kurang beresiko. c. Technical Uncertainty
Faktor yang digunakan untuk mengetahui kesiapan dalam melaksanakan investasi TI adalah yang berhubungan dengan: ketrampilan yang dibutuhkan, ketergantungan perangkat keras, piranti lunak jaringan LAN dan komputer intel core 2 duo. Dari kuesioner untuk penilaian terhadap domain teknologi yang telah dibagikan, diperoleh hasil sebagai berikut : - Keterampilan yang dibutuhkan : sangat sedikit beresiko - Ketergantungan hardware : sangat sedikit beresiko - Ketergantungan software : sangat sedikit beresiko - Aplikasi software : sangat sedikit beresiko - Ketergantungan implementasi aplikasi : sangat sedikit beresiko d. IS Infrastructure Risk
Faktor ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan digunakan dan dihadapi organisasi dengan adanya sistem yang baru. Penilaian ini dipusatkan pada resiko jangka pendek yang mungkin dihadapi PT. IP. Dari kuesioner untuk penilaian terhadap domain teknologi yang telah dibagikan, diperoleh hasil yang cukup beresiko.
3.5 Data Perolehan Lima Kekuatan Porter
Saat ini perusahaan yang bergerak dibidang Material Handling semakin bertambah banyak, ini mengakibatkan persaingan semakin ketat dibidang ini. PT. IP merupakan salah satu pelaku bisnis dalam bidang ini juga dipengaruhi oleh berbagai kekuatan lain dari lingkungan eksternal. Untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dari lingkungan eksternal PT. IP maka digunakan analisis 5 kekuatan yang di kemukakan oleh Porter, yang dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini :
Lima Kekuatan Porter
Gambar 3.2 Analisis lima kekuatan Porter Sumber : PT. IP Threat of Potential Entrants: - PT. Digi Indonesia - PT. Limov Power Structure - PT. Daya Kobelco Competitor Rivalry : - Virlie Engineering CO - PT. Harsa Wira Sakti - PT. Jasum Loka Permata Bargaining Power of Supplier: - PT. Baja Utama - PT. Samator - PT. Victorindo Bargaining Power of Buyers : - PT. Aqua - PT. Anker Beer - PT. Miyako - PT. Honda Threat of Subtitution Product or Service:
Keterangan dari gambar diatas : - Competitor Rivalry
Perusahaan pesaing sejenis PT. IP antara lain adalah Virlie Engineering CO, PT. Harsa Wira Sakti, dan PT. Jasum Loka Permata
- Threat of Potential Entrants
Pendatang baru pada saat ini antara lain : PT. Digi Indonesia, PT. Limov Power Structure,dan PT. Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia. - Bargaining Power of Buyers
Pembeli pada PT. IP antara lain : PT. Aqua (air mineral), PT. Anker Beer (minuman ), PT. Miyako ( Elektronik ), PT Honda ( motor dan mobil ). Terdapat cukup banyak pelanggan PT. INDOTARA PERSADA karena banyak perusahaan industri yang membutuhkan Material Handling.
- Threat of Subtitution Product or Service
Sejauh ini belum ada pengganti dari produk PT. IP dikarenakan belum ada barang pengganti yang lebih baik dari yang digunakan saat ini.
- Bargaining Power of Supplier
Pemasok ( Supplier ) bahan baku PT. IP antara lain : PT. Baja Utama, PT. Samator, dan PT. Victorindo.