• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TRANSIEN TERAS KERJA SILISIDA RSG-GAS DENGAN TINGKAT MUAT 2,96 g VIce. Endiah Fuji Hastuti Pusat PengembanganTeknologiReaktor Riset-BATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TRANSIEN TERAS KERJA SILISIDA RSG-GAS DENGAN TINGKAT MUAT 2,96 g VIce. Endiah Fuji Hastuti Pusat PengembanganTeknologiReaktor Riset-BATAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Presiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR

Tahun 2003 ISSN 0854-5278

ANALISIS TRANSIEN TERAS KERJA SILISIDA RSG-GAS DENGAN TINGKAT MUAT 2,96 g VIce

Endiah Fuji Hastuti

Pusat PengembanganTeknologiReaktor Riset

-

BATAN

ABSTRAK

ANALISIS TRANSIEN TERAS KERJA SILISIDA RSG-GAS DENGAN TINGKAT MUAT 2,96 g VIce. Pada saat ini teras reaktor RSG-GAS telah selesai dikonversi bahan bakarnya dari oksida menjadi silisida dengan tingkat muat yang sarna yaitu 2,96 g VIce. Untuk mendukung perijinan operasi teras silisida RSG-GAS telah dilakukan analisis keselamatan, salah satu diantaranya adalah analisis transien. Berdasarkan Laporan Analisis Keselamatan RSG-GAS, maka analisis transien yang dilakukan adalah kehilangan aliran pendingin (LOFA=Loss of Flow Accident) clan RIA (RlA= Reactivity Insertion Accident)-Laju penurunan aliran pendingin yang diperoleh secara eksperimental, digunakan dalam simulasi analisis transien ini. Analisis pada kondisi transien dikerjakan dengan menggunakan paket program PARET. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada simulasi kecelakaan LOFA clan RIA teras silisida RSG-GAS menunjukkan masih terpenuhinya marjin keselamatan.

Kala kunci: lransien, teras silisidaRSG-GAS, LOFA, RIA, PARET

ABSTRACT

TRANSIENT ANALYSIS OF THE RSG-GAS SILICIDE WORKING CORE OF 2.96 g Vlee FUEL LOADING. The fuel conversion from oxide to silicide with the sarna fuel loading 2.96 g U/cc of the RSG-GAS reactor core have done. To achieve the license of reactor operation, transient analysis was done. Concerning to the RSG-GAS safety Analysis Report, LOFA (Loss of Flow Accident) and RIA (Reactivity Insertion Accident) was analyzed. The coast down flow of primary pump from experimental was used in the simulation transient analysis. The analysis was done by using PARET code. The analysis shows that the RSG-GAS have enough safety margin even if the power trip executed at LOFA and RIA.

Key words: transient, RSG-GAS silicide core, LOFA, RIA, PARET

PENDAHULUAN

Pacta saat ini teras reaktor RSG-GAS telah dikonversi bahan bakamya dari jenis oksida menjadi silisida dengan tingkat muat 2,96g Vice, beberapa analisis untuk mendukung pengoperasian RSG-GAS menggunakan elemen bakar silisida dengan tingkat muat tersebut telah dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut antara lain adalah analisis aspek neutronik seperti perhitungan distribusi faktor puncak daya aksial clan radial pada konfigurasi teras kerja dan perhitungan

kinetika reaktor, sedangkan dari aspek termohidrolika adalah analisis keselamatan pactakondisi tunak.

Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi analisis keselamatan teras silisida RSG-GAS dengan perhitungan transien. Analisis transien yang dipilih dalam penelitian ini adalah LOFA (LOFA=Loss of Flow Accident) clan RIA (RIA= Reactivity Insertion Accident) yang dilakukan berdasarkan desain dasar kecelakaan (DBA=Design Basic Accident). Jenis analisis kecelakaan diIakukan secara terpilih dimanadianggap

(2)

ISSN 0854-5278

bahwa keeelakaan tersebut berakibat eukup nyata (signifikan) terhadap perubahanjenis bahan bakar. . Analisis keselamatan termohidro-lika pada kondisi transien dikerjakan dengan menggunakan paket program PARET. Selanjutnya basil analisis keselamatan ini akan digunakan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan LAK (Laporan Analisis Keselamatan)[I] teras kerja Silisida dengan tingkat moat 2,96 g Dice, guna perijinan.

TEORI

Program PARET-ANL

Program komputer PARET -ANL digunakan untuk menganalisis reaktor riset clan reaktor uji yang menggunakan bahan bakar berbentuk pelat maupun silinder. Paket program PARET -ANL dapat digunakan untuk memodelkan reaktor dalam bentuk geometri silinder ataupun persegi, daerah teras dapat dibagi menjadi tiga bagian/daerah

(region) dengan masing-masing tingkat daya clan juga aliran pendingin yang berbeda. Pada masing,.masing daerah, ke arab radial dapat direpresentasikan sebanyak 44 titik, sedangkan ke arab aksial dapat dibagi menjadi beberapa bagian sampai dengan 21 titik aksial yang merepresentasikan perbedaan rapat daya yang berbeda[1,3]

Skenario LOFA

dan Model perhitungan

Analisis LOFA dilakukan dengan eara simulasi perhitungan. Skenario keeelakaan akibat hi1angnya aliran pendingin primer dimodelkan sebagai berikut. Pada saat teras reaktor yang berbahan bakar silisida sedang beroperasi pada kondisi tunak dengan

Analisis Transien Teras Kerja.... Endiah Puji Has/uti

putusnya suplai daya listrik atau sebab

yang lain (t = 0 detik). Kejadian ini

mengakibatkan penurunan laju aliI, dimana aliran pendingin hanya berasal dari gaya inersia pompa. Laju aliran pendingin sisa ini akan meneapai harga 0 sebagai fungsi waktu. Trip terjadi dengan waktu tunda 0,5 detik setelah adanya sinyal "laju aliI massa di dalam sistem pending in primer <90% :t 5%". Adanya trip menyebabkan daya reaktor padam, tetapi masih ada panas peluruhan, dimana panas ini kemudian didinginkan dengan aliran pendingin yang berasal dari gaya inersia pompa[4]. Skenario dan Model

Transien reaktivitas Perh itungan

Reaktor diasumsikan sedang dioperasikan pada rentang daya rendah dengan daya awal 100 W menggunakan detektor kanal daya rendah JKTO I. Kemudian disimulasikan terjadi akibat

penarikan semua batang kendali secara simultan dengan kecepatah maksiinum,

sehingga sistem proteksi reaktor memadamkan reaktor (scram) dengan eara menjatuhkan batang kendali ke teras reaktor. Laju kenaikan daya reaktor bergantung pada sistem proteksi reaktor RSG-GAS. Pada simulasi ini diasumsikan keeepatan batang kendali memberikan reaktivitas positip kepada teras reaktor sebesar 0,237$/detik. Waktu tunda batang kendali jatuh sebesar 0,50 detik stria umpan balik reaktivitas sebesar 0,21875E-OI$/detik

[3,4]

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasi/ Perhitungan dan Analisis LOFA Simulasi LOFA dilakukan seeara perhitungan pada daya awal 30MW. Paran1eter termohidrolika clan

(3)

Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003

temperatur pendingin keluar kanal masing-masing adalah 144,O9°C,

137,35°C, 78,11oC clan Sminimumsebesar 5,32. Trip terjadi 3,99 detik setelahawal kecelakaan, sedangkan scram terjadi pacta detik ke 4,49. Temperatur bahan bakar clan kelongsong, masing-masing adalah 144,48°C clan 138,13°C clan

Sminimumsebesar 4,51.

Kondisi terparah tercapai pacta detik ke 4,9. Parameter termohidrolika clan keselamatan kondisi terparah terjadi ketika daya reaktor mencapai 28,644 MW, dengan temperatur bahan bakar, kelongsong clan temperatur pendingin

- --c- .c_.---35.00 ~ 30,00 6 25.00>---5 20,00 :::< -~ b.OO :;, 10,00 :0 0 5.00 0.00 ISSN 0854-5278

keluar kanal masing-masing adalah 145,26°C, 139,O3°C, 80,60°C clan

Sminimumsebesar 4,52.

Hasil analisis menunjukkan bahwa aJiran pendingin sisa dari impeller pompa pendingin primer pacta kecelakaan akibat hilangnya aliran pendingin, mampu menghilangkanpanas sisa. Konduktivitas panas bahan bakar

oksida tidak menyebabkan

terIampauinya suhu bahan bakar maupun marjin keselamatan teras silisida RSG-GAS. Hasil perhitungan simulasi LOFA tersebut dapat dilihat pactaGambar 1 dan 2.

,-~--_c_._---_.---

Daya (MW) '--MCHFR i70 -SFmin ,60 C_" c_c ,.~'

"

50 ';: ..:: 40 (/) ci 30 == 20 U 10 ~ 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Waktu (detik) . ~ -- . . ' '---' '

'---Gambar 1. Transien Daya vs Marjin Keselamatan

i---' ~ -u- -- '---~1 ! I

-

T c~oI0cC)---i 160 I

-T

c1ad(oC)

I --

:;:5(

. ~ L,ju ~H~im3Ij) I

'i

100.- ---'; 80 -g 60 (/) 40 20 0 , , " 0

L

' 0 ' . 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Waktu (denk) 5000 I I 4000 .[ 3000

~

.: 2000 :; = 10003'

(4)

ISSN 0854-5278

Basil Perlzitllngall dan Allalisis RIA

Simulasi RIA dilakukan pada

rentang daya start-up. Simulasi

dilakukan dengan menganggap terjadi kecelakaan akibat penarikan batang kendali pada rentang daya start-up; yang memberikan kontribusi reaktivitas positif sebesar 0,0237$/detik. Daya reaktor

meningkat menujudayaterproteksi 4,5

MW, pada detik ke 38,25. Suhu bahan bakar, suhu kelongsong clan suhu pendingin, pada saat itu masing-masing adalah: 77,72°C, 76,07°C clan nilai Sminimumsebesar 19,12. Adanya waktu tunda sebesar 0,5 detik menyebabkan

dayareaktor mencapai 7 MW clan trip

terjadi pada detik ke 38,91. Reaktivitas pada daya maksimum adalah 0,862$ dengan perioda sebesar 6,2883E-01detik

Reaktivitas total merupakan gabungan dari reaktivitas akibat kenaikan suhu pendingin clan reaktivitas Doppler. Peningkatan insersi reaktivitas ini berpengaruh langsung pada kenaikan

- -- ~-~--_... 8.00 7.00 . 6.00

~

a

...5.00 I ::>

: ~

4.00' I

"

: ~ 3.00 . '" 'c -- POWER(MW)i

-REAc.m

i I 2.00

r2

10 20

Analisis Transien Teras Kerja"" Endiah Puji Hastuti

daya reaktor. Reaktivitas 'total pada awal kecelakaan sarna besamya dengan insersi reaktivitas, clan reaktivitas ini mengalami penurunan ketika terjadi

,scram. Insersi reaktivitas maksimum

yang terjadi menyebabkan kenaikan daya reaktor yang berakibat tercapainya marjin keselamatan minimum. Reaktivitas teras pada saat daya maksimum adalah 0,461$ dengan perioda sebesar 6,963 detik, pada kecelakaan akibat RIA ini pompa pendingin tetap hidup. Segera setelah terjadi trip maka nilai reaktivitas negatif mencapai -0,268 $ clan perioda negatif sebesar -1 ,2480E-01 detik. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa apabila terjadi kecelakaan RIA pada operasi

daya rendah maka reaktor mampu

memproteksi diri, yang ditunjukkan oleh terpenuhinya marjin keselamatan terhadap instabilitas aliran maupun temperatur bahan bakamya (Gambar 3 clan4). --- --- ... -. 30 1.50 1.00 0.50 0.00 I iii' -0.50 -; .:! -1.00 :~ ;;; o. -1.50

~

'0 -2.00 -2.50 -3.00 . -3.50 50 40 Waktu (detik)

(5)

Presiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR

Tahim 2003 ISSN 0854-5278

-. , ,,~ - --- -

,-..-80

.. -+---COOl.(DEGC) -CLAD(DEGC) -SFMIN L ~,~.. ._-,--,---, -"""' "--~ ~-_.J 70 .. 50 i i I i G 60 ; 0 i ';:' ,. 30 i i ::I .5 i i ~ 50.. E I I ~ ~

t

40 ' 20 V) I [ Ir-I 30 to I I 20 0 i I 0 10 20 30 40 50 i I~" '-' '-"-'--

.

Waktu (detik), ~ !1 Gambar 4. Transien suhu dan marjin keselamatan pada daerah start-up

.40

KESIMPULAN marjin keselamatan teras silisida dengan

tingkat muat 2,96 g Ulcc masih terpenuhi.

Hasil analisis menunjukkan bahwa baik pada simulasi LOFA maupun RIA,

DAFTAR PUSTAKA

1. E.P. HASTUTI, T.M. SEMBIRING, Pengkajian Keselamatan: Laporan Analisis Keselamatan Penggantian Elemen Bakar U3Os ke U3Si2 Densitas 2,96 gram

U/Cm3,No. !dent: RSG.OTH/LAK/Ol/98 Rev.2, Serpong, Juni 2003.

2. BATAN, Safety Analysis Report of the Indonesian Multipurpose Reactor GA-Siwabessy, Rev.8, Maret 1999.

3. HASTOWO,H., Investigation on ATWS and Hypothetical Accidents For The Indonesian Multipurpose Research Reactor RSG-GAS, Disertasion doctor, Gadjah Mada University, Yogyakarta, 1996.

4. WOODRUFF, W.L., 1984, "A User Guidefor the Current ANL Version of the PARET Code ", NESC.

Gambar

Gambar 1. Transien Daya vs Marjin Keselamatan
Gambar 3. Transien daya daD reaktivitas pad a daerah start-up lWatt
Gambar 4. Transien suhu dan marjin keselamatan pada daerah start-up.40

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kombinasi faktor fisika dan kimia dari penelitian sebelumnya bahwa pH dan komposisi medium limbah bulu ayam menentukan hasil produksi keratinase, sehingga

Perlu juga anda ketahui bahwa meskipun penyakit kutil kelamin ini, Umumnya tumbuh di daerah genital tapi juga bisa tumbuh di Anus, Bibir, Mulut dan Tenggorokan

Oleh karena itu pada penelitian ini hendak melakukan validasi metode mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Riswanto, dkk (2015) untuk dapat menetapkan kadar

Dari masalah yang ada disekitar peserta didik yang akan diangkat dalam role playing maka harus disusun dalam bentuk skenario. Skenario yang ada tersebut

Pengolahan data tentang pengaruh prestasi belajar mata pelajaran akhlak terhadap tingkah laku prososial siswa kelas IX di SMP Muhammadiyah Cilongok tahun ajaran 2017/2018 dengan

Sementara risiko sepsis onset dini neonatus yang terpapar demam intrapartum dengan ataupun tanpa disertai ketuban pecah dini meningkat secara bermakna baik pada kelompok berat

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan dan sifat-sifat simbol Jacobi (a/N) apabila N = pq, di mana p dan q bilangan prima dan menerapkan teori residu kuadratik

Kasus yang sama juga terjadi ketika posisi tangga yang turun langsung menuju pintu kamar tidur, karena begitu energi ‘Qi’ ini turun akan bergerak cepat dan