• Tidak ada hasil yang ditemukan

JaJan Jenderal Gatot Subfoto - Jakarta 10270

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JaJan Jenderal Gatot Subfoto - Jakarta 10270"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

L_

D..WAN PEAWAIC.JLAN RAKYAT aEPUBUJt INDONESIA

JaJan Jenderal Gatot Subfoto - Jakarta 10270

L A P 0 R A N

PEMBICARAAN TINGKAT III RANCANGAN

UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN

TINGGI TATA USAHA NEGARA JAKARTA, MEDAN, DAN UJUNG PANDANG

---~-Assalaamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh,

Yang terhormat Saudara Ketua Sidang Paripurna DPR-RI,

Yang terhormat Saudara Menteri Keh~kiman Republik Indonesia, Rekan-rekan Anggota Dewan yang kami hormati, Sidang yang Mulia, I. PENDAHULUAN

Terl~bih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadi-rat Tuhan Yang Maha Esa, karena b~rkat rakhmat dan karunia· Nya, pada hari ini tanggal 4 Oktober 1990 kita dalam keada an s eh at w a 1 a f 1 at d a pat had 1 r d a 1 am s id an g yang mu l i a in i

yang memungkinkan kami m~mberikan laporan ten tang penyelesaian tugas dan tanggung jawab yang dibebankan

De-wan kepada Komisi III DPR-RI untuk membahas dalam Tingkat

I I I Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pengadilan

Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, Medan, dan Ujung Pan-dang.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami atas nama PimpiE an Komisi III DPR-RI akan menyampaikan laporan secara kro-nologis mengenai Pembahasan RUU tersebut oleh Komisi III DPR-RI pada Sidang Paripurna DPR-RI yang terhormat ini.

(2)

...

I

Dan pada kesempatan ini pula kami sampaikan terima kasih ke-pada Dewan yang telah mempercayakan pembahasan Rancangan Un-d ang-unUn-dang tentang Pembentukan PengaUn-dilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, M~dan, dan Ujung Pandang kepada Komisi III DPR-RI.

II. KRONOLOGIS PEMBAHASAN RUU

Yang terhorrnat Ketu.a Sidang, hadirin sekalian dan SidangYang Mulia,

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa RUU tentang Pembent~

kan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, Medan, dan Ujung Pandang, melalui Amanat Presiden RI Noruor R-03/TU/III/ I

1990 tang~al 26 Maret 1990 telah disampaikan kepada DewanPer:. wakilan Rakyat Republik Indonesia. Keterangan Pemerintah atas RUU ini disampaikan oleh Saudara Menteri Kehakiman RI pada Sidang Paripurna Dewan tanggal 2 Juli 1990.

Selanjutnya,--\.dengan Keputusan Rapa t Badan Musyawarah DPR-RI

r I

tanggal 11 J~li 1990, telah· ditetapkan bahwa Pembahasan RUU ini diternputi mt:lalui prosedur singkat (short cut) oleh

Korui-si I I I DPR-RI, dan diselesaikan dalam Masa Persidangan I Ta- /

hun_ Sidang 1990-1991.

Berdasarkan Keputusan Rapat BAMUS tersebut, berarti pembaha~ an RUU ini langsung memasuki pembahasan Tingkat

III,

yai tu pembahasan dilakukan antara Komisi III DPR-RI dengan Pemerin tah yang dalam hal ini diwakili oleh Menteri Kehakiman RI. Komisi III DPR-RI dalam Rapat Kerjanya dengan Menteri Kehaki man RI tanggal 11 September 1990, telah dapat menyusun

jad-wal kerja, dan mekanisme pembahasan RUU tentang Pembentukan

(3)

i I

!""

I

- 3

-Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, Medan, dan Ujung Pandang, yaitu melalui pembahasan langsung oleh Panitia Kerja

(PANJA).

Untuk itu telah dibentuk PANJA dengan komposisi keanggotaan secara proporsional yaitu F.KP

=

8 orang, F.ABRI ; 4 orang

F.PP

=

2

orang,

F.PDI

=

2 orang, dan Pimpinan Komisi

III

DPR-RI secara kolektif menjadi Pimpinan Panitia Kerja (PANJA). Adapun Susunan Anggota PANJA adalah sebagai berikut :

A. PIMPINAN PANITIA KERJA (PANJA)

.

.

,

. Sdr. Soesanto Bangoennagoro,SH - F.KP

-

Ke tu a

2. Sdr. S.Suhardi, SH

-

F.KP - Wk. Ketua 3. Sdr.

D.P.

Soenardi,SH

-

F.ABRI - Wk. Ketua 4. Sdr. Abubakar,SH

-

F.PP

- Wk. Ke tu a

5. Sdr. Djupri, SH

-

F.PDI

- Wk. Ketua

B. ANGGOTA PANITIA KERJA (PANJA) 1.. Fraksi Kary a Pembangunan.

a. Anggota

Te

tap.

1 ) Ors. Soewardi Poespojo

2) Ny. H. Hartin! Mochtar Kasran, SH 3) Ors. Rachmad Soebagio

I; ) Moeljadi Djajanegara,SH 5) H. Syamsul Mu'arif, BA

6) Mohammad Roem, SH

b • Anggota Pengganti

. 1) R. Soe tji pto, SH

2) Martin Hamonangan Hutabarat, SH

(4)

4

-2. Fraksi ABRI

a. Anggota Tetap

1) DRS. H.B. Sudjadi G.R

2) Ors. Robinson Gurning b. Anggota Pengganti

1) Oeng Rumadji, SH

2) Ors. Saur Hamonangan Simatupang

3. Fraksi Persatuan Pembangunan

a. Anggota Tetap

Sukardi Effendi, SH

o. Anggota Pengganti

K.K.

Syansuri Badawi

4. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia a. Anggota Tetap

Tengku Dachman Muzir,SH

b. Anggota Pengganti

FX. R. Muly_ahactipurwa~a.

Saudara Ketua Sidang, .hadirin yang terhormat,

Sebagaimana kami sampaikan terdahulu, bahwa dengan rakhmat dan ridho-Nya, disertai kerja keras, ketekunan, keuletan , dan semangat kebersamaan serta dilandasi wawasan kebangs~ an dari semua pihak, akhirnya semua materi yang diatur da-lam Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dapat diselesaikan lebih cepat 1 (satu) hari dari jadwal waktu yang telah ditetapkan, untuk

(5)

5

-dibawa dalam Pembicaraan Tingkat IV pada pagi ha~i ini. Walaupun ada percepatan waktu 1 (satu) hari dari yang dijad-walkan bukan berarti Komisi III yang diwakili oleh PANJA

ha-

--nya bersikap sebagai "stempel", karena hampir setiap permas~

lahan yang terdapat dalam Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) diperdebatkan scrius dan mendalam bahkan kadang-kadang dipe~ lukan pending dan lobby lebih dari satu kali, baik ditingkat

PANJA maupun TIMUS, seperti misalnya masalah "Judul", maupun "Konsideran".

Akan tetapi berkat semangat kebersamaan serta kerja keras s~

mua pih~k, akhirnya permasalahan apapun dapat diselesaikan -dengan sebaik-baiknya dan memperoleh kesepakatan secara

bu-lat.

Saudara Ketua, Saudara Menteri Kehakiman, Rekan-rekan Anggo-ta Dewan, serAnggo-ta hadirin yang terhormat,

Selanjutnya perkenanlah kami secara singkat menyampaikan

la-poran jalannya pembahasan RUU tentang Pembentukan Pengadil-an Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, MedPengadil-an, dPengadil-an Ujung Pan-dang.

Pertama-tama diberikan kesempatan kepada Fraksi-fraksi untuk menyusun dan memperlajari Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diserahkan oleh masing-masing Fraksi kepada Komisi I I I pada tanggal

7

September 1990.

pat ~ 37 masalah, baik masalah

keempat Fraksi atau hanya oleh

ri FKP

=

15 masalah, F.ABR

=

dan FPO!

=

7

masalah.

Dari hasil pengkajian

terda-yan~)itima yang diajukan oleh

-·~'\·•,

..

sa~~~icaksi, yang berasal

da-. -~-· .:. :~.. . 16 ma.s'p.la.h, FPP

=

13 masalah , ~\ .

.

. . •

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

. .

(6)

Dari ke 37 masalah yang diajukan, baik oleh keen.tat Fraksi maupun yang diajukan oleh satu Fraksi, telah dilakukan

da-lam rapat PANJA bersama-sama dengan Pemerintah seda-lama 4 (empat) hari, be~dasarkan Sistematika Rancangan Undang

-undang.

Selanjutnya terhadap permasalahan yang masih memerlukan .pendalaman, diserahkan pembahasannya kepada TIMUS densan

pengarahan-pengarahan dari PANJA selama 2 (dua) hari.

Dari ka 37 masalah tersebut dapat disetujui PANJA sebanyak

14 masalah dan TIMUS sebanyak 23 masalah.

Dalam kesempatan ini pula kami ingin kernukakan beberapahal

yang dapat kami simpulkan dari pembahasan RUU tentang

Peru-bentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, Me-dan, dan Ujung Pandang, antara lain :

1. Pemerintah untuk tahap pertama baru mengajukan pembent~ kan 3 (tiga) Pengadilan Tinggi TUN, ct'an ini dapat dipa-hami karena P~mbangunan Nasional sesuai arahan GBHNyang dijabarkan dalam Repelita I sampai dengan Repelita V p~ laksanaannya adalah secara bertahap, berlanjut dan ber-kesinambungan, serta dilandaskan pada Trilogi perobangu~ an dan mewujudkan Delapan Jalur Pemerataan.

Pembangunan hukum dan pembentukan lembaga Pengadilan s~ bagai bagian Pembangunan Nasional jelas harus

didasar-kan pada prinsip dan asas tersebut. Prinsip secara be~ tahap Pembentukan Pengadilan Tinggi TUN jelas diurai • kan dalam Penjelasan Umum UU No. 5/1986 tentang Pengadi

...

lan Tinggi Tata Usaha Negara, dan batas waktu pembentu~

annya paling lambat 5 (lima) tahun sejak diundangkannya

(7)

r 7 r

-UU No. 5/1986 tersebut. Namun baru 4 (empat) .tahun telah d~ pat diselesaikan pembahasan RUU tentang Pembentukan 3 Penga-dilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, Medan, dan Ujung

Pan-dang yang daerah hukumoy~ meliputi 27 propinsi.

2. Materi yang telah selesai dibahas terdiri dari 5 (lima)

pa-sal, pada kenyataannya pembahasannya dal'1lll PANJA dan

perumus-. annya dalam TIMUS cukup seru terjadi argumentasi dengan

me-ngemukakan alasan-alasan secara ra~ional dan rujukan pada

un-dang-.uodar}g yang terkai t.

I

3. Dalam PANJA telah dikemukakan oleh Fraksi Karya Pembangunan -adanya usulan "Pasal 3" baru yang memuat materi tentang Kete,!2

tuan Pcralihan, yang isinya antara lain mengenai' "Daerah Hu-kum" yang bunyi secara lengkap adalah "Daerah hukum Pengad2:_ lan Tinggi Tata U~aha Negara Jakarta, Medan, dan Ujung Pan-dang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 UnPan-dang-unPan-dang ini, berlaku sampai terbentuknya Pengadilan Tinggi Tata Usaha Neg~

ra lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) UndanQ

undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Usulan tersebut dapat diterima oleh semua Fraksi maupun pihak Pemerintah.

4. PANJA telah pula sepakat mendrop Pasal 4 RUU tentang pernyat!

an bahwa semua pembiayaan sebagai akibat pelaksanaan Undang -undang ini dibebankan kepada APBN, dirasa berlebihan, karena

tanpa pernyataan itu seharusnya setiap pelaksanaan undang-un-dang yang dibuat oleh DPR bersama Pemerintah sudah semestinya harus dibiayai oleh APBN.

(8)

.

Setelah s~mua perrnasalahan memperoleh pembahasan secara me~ dalam di dalam PANJA maupun TIMUS bersama Pemerintah, akhir

...

nya dalam waktu yang relatif lebih singkat, PANJA dapat m~ laporkan hasil kerjanya kepada Rapat Pleno Komisi III DPH

-RI tanggal 24 September 1990, dan setelah mend~ngarkan pe_r. setujuan semua Fraksi dan Pemerintah dalam Rapat Pleno

Komi

si

III,

maka Rapat ~~eno Komisi

III DPR-RI

mensahkan hasil PANJA suatu Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pe

-ngadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, Medan, dan Ujung Pandang, yang terdiri dari 5 (lima) Pasal •

III.

P E N U T U P

Sebagai penutup, dengan disahkannya hasil PANJA oleh Komisi

III DPR-RI,

maka pada kesempatan ini kami serahkan Naskah Rancangan Undang-undang ten tang Pemben tukan Pengadilari Tin_s gi Tata Usaha Negara Jakarta, Medan, dan Ujung Pandang, un

-tuk dimintakan persetujuan Fraksi-Fraksi dalam Rapat Pari purna DPR-RI tanggal 4 Oktober 1990, hari ini.

D~ngan demikian maka berakhir pula tugas Komisi III DPR-RI membahas RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Us~ ha Negara Jakarta, Medan, dan Ujung Pandang melalui

dur singkat (short cut).

pros~

Dalam kesempatan yang berbahagia ini pula, kami selaku Pi~ pinan Komisi I I I DPR-RI, mengucapkan terima ka~ih yang se

-tinggi-tingginya kepada seluruh Anggota PANJA dan seluruh Anggota Komisi I I I DPR-RI serta seluruh Fraksi-Fraksi yang telah memberikan berbagai sumbang-saran, partisipasi serta sikap yang penuh keterbukaan, kebersamaan dan toleransi d~ lam membahas serta menyempurnakan materi RUU ini untuk dipe£ sembahkan kepada Negara, melalui Sidang Paripurna Dewan sa

-at ini demi kepentingan Nusa dan Bangsa dalam usaha mencip-takan masyarakat

(9)

r

9

-yang adil dan makmur dalam naungan Pancasila.

Ucapan terima kasih selanjutnya kami sampaikan pula kepada Sekretariat Jendt~r3l DPI1-RI, khususnya Bagian Sekretariat

Ku

-misi III DPR-RI, .:..._L·-.;t.;.. ._ ..:~L: "'~partemen Kehakinian yang telah

-banyak membantu untuk kelancaran.tugas ini.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini perlu kami laporkan pu-la, bahwa pada saat Komisi III DPR-RI sed~ng disibukkan de ngan pemba~asan RUU ini yang pembahasannya dimulai sejak tan~ gal 11 September 1990 dan dijadwalkan selesai tanggal 25 SeE tember 1990, s~rombongan mahasiswa Jakarta yang menamakan di ri Badan Koordinasi Mahasiswa Jakarta (BKMJ) datang ke DPR-RI untuk menyampaikan pendapatnya, antara lain mengenai kasus T~ hanan dan Napi Mahasiswa yang dipindahkan dari tempat semula ke Nusakambangan.

Kedatangao mereka pada tanggal 13 September 1990 tidak dapat diterima langsung oleh Komisi I I I DPR-RI, karena pada waktu itu Komisi I I I ~edang mengadakan Rapat · Kerja denGan Jaksa Agung RI, dan rapa t ti dak dapa t di tunda, dan sedianya hari i tu setelah Rapat Kerja selesai, Wakil-wakil Mahasiswa terse but

diterima oleh Komisi III DPR-RI pada sekitar jam 13.00 WIB, namun waktu itu mereka membubarkan diri dan meninggalkan Ge

.

dung DPR.

Pimpinan Komisi I I I DPR-RI melalui Kabag Humas telah menyampa! kan pesan bahwa Komisi I I I DPR-RI bersedia menerima Wakil-w~ kil Mah~siswa tersebut pada hari Selasa 18 September 1990.

Dengan demikian adalah tidak benar bahwa disementara Mass Me

dia Ibukota memberitakan bahwa Komisi III DPR-RI menolak men~ rima mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya.

(10)

-10-Komisi III DPR-RI ditengah-tengah kesibukannya membahas RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tingg1 Tata Usaha Negara Ja-karta, Medan, dan Ujung Pandang maeih menyediakan waktu ee-cara khusus untuk mener1ma mereka, yaitu pada hari dan tanA gal tersebut di atas, dan pertemuan itu berlangsung dalam suasana aman, ~ertib, penuh kekeluargaan, serta dalam suas_! na keterbukaan.

Demikian· tambahan laporan kami ditengah-tengah kesibukan ~

-bahasan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Ne~ara Jakarta, Medan, dan Ujung Pandang.

Sebagai akhir kata kami teru8kan harapan masyarakat walaupun masa o~erasionalnya Undang-undang Tentang Peradilan Tata Usa

-ha Negara selambat-lambatnya tanggal 29 Desember 1991 dengan telah terbentuknya Pengadilan Tingg1 Tata Usaha Negara Jaka£ ta, Medan, dan Ujung Pandang atas dasar RUU ini, masyarakat akan lebih berterima kasih bilamana sebelum tanggal tersebut di atas atau lebih cepat dari yang dijadwalkan Peradilan Tata Usaha Negara Sudang dioperasionalkan.

Demikian laporan kami, dan bilamana ada kurang atau lebihnya kami mohon maaf, dan sekali lagi kami ucapkan terima kasih !. tas perhatiaannya.

Wassalaamu'alaikum Warakhmatullahi Wabaarakaatuh.

Jakarta, 4 Oktober 1990 PIMPINAN KOMIS! III DPR-RI

K E T U A,

~~~--;

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa dapat mulai melaksanakan Kerja Magang apabila telah menerima surat balasan bahwa mahasiswa bersangkutan diterima Kerja Magang pada perusahaan yang

biasa muncul yaitu biasanya pasien stupor, dengan nafas cepat, nafas berbau buah atau keton, terkadang muncul hipotermi (masharani, 2012), selain itu komplikasi

Saya mempunyai pemimpin yang bijaksana dan dapat menciptakan kondisi kerja yang baik, karena pimpinan saya mampu menjadi seorang fasilitator untuk memotivasi anak

Analisis forman dapat digunakan untuk menemukan kualitas bunyi vokal pada individu yang berbeda. Bunyi konsonan mempunyai nilai lebih rendah jika dibandingkan

Pada kesempatan ini, atas nama Pimpinan Universitas Ivet, kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua atau wali wisudawan dan wisudawati yang telah mempercayakan

“ Jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak

Memang kita yakin sebenarnya semua itu akan berada di tangan pimpinan Tuhan, namun sekali lagi tidak menutup kemungkinan bukan, Tuhan akan memakai para pendeta

Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara obyektif dalam menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia fuktual dan berprinsip untuk mengorganisasikan dan