• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk IKAMALA, Mahasiswa UNAIR Lamongan Adakan Bakti Sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bentuk IKAMALA, Mahasiswa UNAIR Lamongan Adakan Bakti Sosial"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Bentuk IKAMALA, Mahasiswa

UNAIR Lamongan Adakan Bakti

Sosial

UNAIR NEWS – Sebagai agent of change, mahasiswa memiliki peran

penting dalam lingkungan masyarakat untuk memberi pembenahan kearah yang lebih baik, hal inilah yang mendorong terbentuknya Ikatan Mahasiswa Lamongan (IKAMALA), untuk menyatukan elemen mahasiswa dari Lamongan sebagai fasilitas sharing ilmu di lingkungan masyarakat.

Terhitung sejak bulan Desember 2015, Organisasi Mahasiswa Daerah (ORMADA) ini terus bergerak aktif dalam membangun kepeduliannya kepada masyarakat. Selain mahasiswa UNAIR, IKAMALA juga memiliki anggota dari Universitas Trunojoyo Madura(UTM).

Sejak awal pembentuknya, IKAMALA sudah terhitung dua kali melakukan Bakti Sosial (BAKSOS). Terbaru, diadakan di Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Rhodiyatul Jannah Kedung Cowek Surabaya pada Minggu (10/4).

Bersama 35 anak–anak SD yang berada di yayasan tersebut, berbagai materi di sampaikan secara bergantian oleh mahasiswa UNAIR, beberapa diantaranya seperti bagaimana cara menggosok gigi yang benar, mencuci tangan dan memberikan pengertian mengenai pengaruh gadget bagi perkembangan mental anak kedepan.

“Organisasi ini diadakan untuk membantu anak-anak yang kurang mendapatkan pendidikan supaya dapat memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, selain itu supaya kami lebih dekat dengan masyarakat dan bisa merangkul semua elemen,” ungkap Danang Bagus Mahendra, sebagai salah satu anggota IKAMALA.

(2)

salah satunya adalah kendala biaya. Namun dapat teratasi oleh uang iuran yang didapat dari anggota IKAMALA sendiri maupun dari hasil dana usaha di setiap fakultas sehingga dapat terkumpul dan didonasikan.

Ketua IKAMALA 2016, Aditama Ardi Nugraha, menerangkan bahwa organisasi daerah ini masih tergolong baru, sehingga masih membutuhkan banyak bimbingan, wawasan, serta jaringan yang luas agar semakin dikenal oleh masyarakat luas.

“Rencananya kami mau mencari pembimbing dari alumni mahasiswa Lamongan yang ada di sekitar Surabaya, kalau bisa alumni UNAIR,” pungkasnya.

Penulis : Disih Sugianti Editor : Dilan Salsabila

Humas

UNAIR

Maksimalkan

Pengelolaan Informasi Publik

UNAIR NEWS – Untuk menjamin pengelolaan dan pemantauan hasil

serta kinerja di semua unit kerja, Universitas Airlangga melalui Badan Penjaminan Mutu (BPM) menyelenggarakan audit Airlangga Integrated Management System (AIMS). Audit AIMS internal di lingkungan UNAIR berlangsung selama bulan Oktober ini.

Pada rentan waktu itu, semua unit, badan, lembaga, dan fakultas di UNAIR diaudit oleh tim auditor dari internal UNAIR, begitu pula dengan unit kerja Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR. Audit internal AIMS di PIH dilakukan pada Selasa (11/10) bertempat di ruang Amerta 203, Kantor Manajemen, Kampus C UNAIR. Audit dilakukan oleh tiga orang auditor, yakni

(3)

Maftuchah Rohmanti, dr., M.Kes (Fakultas Kedokteran), Wilda Prihatiningtyas, S.H., M.H (Fakultas Hukum), dan Rahmat Heru Setianto, S.E., M.Sc (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

“Tujuan audit ini untuk perbaikan mutu internal. AIMS secara keseluruhan merupakan sistem yang terintegrasi tentang penjaminan mutu di lingkungan UNAIR. Khusus audit internal ini untuk menilai, mengevalusasi, meningkatkan mutu kinerja dan pelayanan di seluruh UNAIR,” ujar Maftuchah selaku lead

auditor di PIH.

Maftuchah menambahkan, tujuan audit ini adalah untuk meningkatkan kualitas internal, saling sharing dan melakukan pembinaan. Audit internal ini juga untuk membuktikan bahwa semua unit dan fakultas sudah melakukan kinerja sesuai yang semestinya.

Di PIH, ada empat divisi kerja diaudit. Keempat bidang tersebut yaitu Pelayanan Pelanggan (Customer Care), UNAIR News, Radio UNAIR, dan Protokoler. Para pegawai dan pimpinan di empat divisi kerja itu dituntut untuk mengelola informasi dan meningkatkan citra institusi.

Usai pelaksanaan audit, Maftuchah mengapresiasi kinerja PIH yang telah dilakukan dalam kurun waktu satu tahun ini. Ia berharap PIH dapat mengembangkan konsep customer property, khususnya di bidang pengelolaan informasi publik. Harus ada pemilahan informasi yang bisa dikonsumsi untuk publik.

Dengan diadakannya audit internal ini, diharapkan ada proses perbaikan untuk persiapan audit eksternal yang akan dilaksanakan November nanti. Audit eksternal dilakukan oleh auditor dari lembaga independen di luar UNAIR.

“Era digital ini sistem layanan informasi diarahkan menuju digital informasi juga. Dan itu membutuhkan penyesuaian pedoman prosedur (PP)pe layanan pelanggan,” ujar Drs. Suko Widodo, M.Si selaku Ketua PIH UNAIR. (*)

(4)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S

Badminton Bareng Biar Terus

Semangat Bersama Dosen dan

Karyawan FST

UNAIR NEWS – Kesibukan sebagai dosen maupun karyawan rentan

memberikan stres jika tidak diimbangi dengan kegiatan yang menghibur. Ada banyak cara untuk mendapatkan hiburan. Salah satunya, dengan menyalurkan hobi.

Dosen dan karyawan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) paham benar dengan hal itu. Tak heran, mereka sepakat membuat banyak komunitas berbasis olahraga. Mulai futsal, bulu tangkis, tenis meja, dan lain sebagainya. Namun, yang terhitung “berusia” paling tua adalah komunitas bulu tangkis. Dibentuk pada 1995, sempat vakum lima tahun, dan pada 2000 mulai aktif dan terus rutin latihan hingga kini.

“Awalnya bukan komunitas. Sekadar asyik main-main saja antar beberapa kawan. Namun, karena peminatnya terus bertambah, akhirnya konsisten kumpul bareng dan main badminton,” cerita Prof. Win Darmanto, Ph.D, Dekan FST.

Saat ini, anggota komunitas permainan raket dan kok ini ada 40 orang. Namun, tidak semua anggota hadir dalam latihan bulu tangkis yang diadakan tiap Selasa dan Jumat pukul 15-00 sampai 17.00 itu. Hal ini dikarenakan jadwal mengajar para anggota yang variatif.

(5)

satu jam sudah cukup,” tambah dosen departemen biologi ini. Komunitas yang sekarang diketuai Dr. Mulyadi Tanjung, M.S ini sesekali mengadakan kunjungan ke perkumpulan badminton fakultas lain. Bahkan, kampus lain. Semacam melakukan pertandingan “eksibisi”.

Pertandingan yang pernah dilakukan di antaranya melawan tim bulu tangkis PT. Pertamina Cepu, Fakultas MIPA UNEJ, UB, dan UGM. Selain itu, tim badminton FST juga dua kali dikunjungi tim bulu tangkis dari Universiti Malaya, Malaysia. Yakni, pada 2012 dan 2013. (*)

Penulis: Inda Karsunawati Editor: Defrina Sukma Satiti

UNAIR Terima 1.830 Mahasiswa

Baru Jalur SBMPTN

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga menerima mahasiswa baru

dari jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) tahun 2017 sebanyak 1.830 mahasiswa. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Mochammad Nasih, saat konferensi pers acara peluncuran resmi SBMPTN 2017, Selasa (11/4), di Panitia Lokal 50 SBMPTN, Universitas Negeri Surabaya.

“Proses SBMPTN tahun 2017 yang telah dimulai ini akan menguntungkan ribuan atau bahkan ratusan ribu para lulusan SMA (sekolah menengah atas). Karena proses ini akan menentukan nasib mereka ke depan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan SBMPTN tahun ini, ada perbaikan-perbaikan,” tutur Nasih.

(6)

Salah satu hal yang ditingkatkan oleh UNAIR dalam pelaksanaan SBMPTN tahun ini adalah penambahan kuota ujian tertulis berbasis komputer (CBT). Tahun ini, UNAIR menyediakan kuota CBT sebanyak 855 unit. Jumlah tersebut melebihi sepertiga jumlah komputer yang akan digunakan CBT di panitia lokal 50 yakni 2.175 unit. Secara nasional, kuota pelaksanaan ujian tertulis berbasis komputer mencapai lebih dari 30.000 unit komputer yang akan digunakan.

Rencananya, pelaksanaan tes CBT SBMPTN 2017 akan digelar di sebagian besar fakultas di UNAIR, seperti Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. “Hampir semua fakultas menyediakan itu,” tutur Nasih.

Terkait dengan kualitas soal ujian, Nasih mengatakan tingkat kesulitan pengerjaan soal relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan kebijakan universitas, hal yang berbeda dari seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ini adalah UNAIR akan menggunakan nilai tes SBMPTN untuk dipergunakan dalam seleksi mahasiswa baru jalur Mandiri. Oleh sebab itu, calon peserta jalur Mandiri diharuskan untuk mengikuti tes SBMPTN 2017 terlebih dahulu. Sehingga, penilaian seleksi Mandiri didasarkan dari nilai atau skor yang diperoleh dari nilai SBMPTN tahun 2017.

Sebelum melakukan pendaftaran SBMPTN, calon peserta diimbau untuk membaca buku panduan terlebih dahulu mengenai tata cara pendaftaran dan proses seleksi. Peserta diminta untuk m e l a k u k a n p e n d a f t a r a n m e l a l u i laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id untuk mendapatkan kelengkapan tes seperti Kode Akses Pendaftaran (KAP), Personal Identification Number (PIN), dan slip pembayaran.

Peserta juga diminta untuk membayar uang sebesar Rp 200ribu di bank mitra yang telah ditunjuk. Saat melakukan pendaftaran, calon peserta diminta untuk mengunggah dan mengisi data-data

(7)

pendukung.

Terkait dengan program studi (prodi), setiap calon peserta SBMPTN dapat memilih maksimal tiga prodi. Ketentuannya, peserta ujian hanya memilih satu prodi di perguruan tinggi negeri (PTN) manapun. Kedua, peserta ujian memilih dua prodi atau lebih, namun salah satu pilihan prodi tersebut harus berada dalam satu wilayah pendaftaran dengan tempat peserta mengikuti ujian.

Pilihan prodi lainnya dapat di PTN di luar wilayah pendaftaran tempat peserta mengikuti ujian. Yang tidak boleh dilupakan, urutan pemilihan prodi dinyatakan sebagai prioritas pilihan. Pada tahun 2017, UNAIR akan menerima sebanyak 5.225 mahasiswa baru jenjang sarjana. Pada jalur SNMPTN, UNAIR akan menerima 1.824 mahasiswa, jalur SBMPTN sebanyak 1.830 mahasiswa, dan jalur Mandiri sebanyak 1.571 mahasiswa. (*)

Penulis : Defrina Sukma

Editor : Binti Q. Masruroh

Rais Razak, Wisudawan Terbaik

S2 Farmasi, Serius Kembangkan

Ilmu Farmasi

UNAIR NEWS – Datang jauh-jauh dari Makassar demi studi

pascasarjananya, Rais Razak boleh berbangga hati dengan hasil yang didapat. Selain karena telah berhasil mendapat gelar Magister Farmasi (M.Farm) dengan nilai IPK 3,79, Rais juga menyabet predikat wisudawan terbaik dalam wisuda periode Juli 2 0 1 6 . S e l a i n h o b i d i b i d a n g f o t o g r a f i y a n g s e r i n g

(8)

mengantarkannya menang kontes, ilmu farmasi juga merupakan hal menyenangkan baginya. Maka tak segan ia mengerahkan semua usahanya untuk menggeluti bidang ilmu ini.

Ketertarikannya dengan pengembangan obat di Indonesia mendorongnya untuk melakukan penelitian mengenai obat turunan

alilthiourea sebagai calon obat analgesik dalam studinya di

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR). Obat analgesik merupakan obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri dan mengatasi peradangan. Dalam tesisnya, Rais memberikan judul “Sisntesis Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas Analgesik Terhadap Mencit (Mus musculus) dari Beberapa Turunan N-Alil-N’-Benzoilthioure.”

“Bidang ilmu farmasi yang saya pelajari semakin memotivasi untuk terus mempelajari pengembangan obat di Indonesia, terlebih lagi untuk bisa menciptakan produk obat buatan anak bangsa,” jelas Rais.

Kesuksesan Rais dalam penelitiannya itu, tak terlepas dari pembimbing tesisnya, yang bagi Rais telah banyak menginspirasi selama ini. Beliau adalah Prof. Dr. Siswandono, Apt., MS., yang juga Guru Besar bidang Kimia Medisinal di FF UNAIR. Dari Prof. Siswandono, Rais merasa termotivasi dalam mengerjakan tesisnya meskipun di tengah jalan sempat berganti judul dan cukup membuatnya kewalahan.

“Kata beliau, jangan cepat menyerah selalu optimis semua ada jalannya tetap berusaha dan tawakal. Dan benar, ketika saya melakukannya dengan perasaan senang dan usaha yang gigih hasilnya memuaskan,” ujar Rais.

Bahkan demi keberhasilannya ini, Rais harus mengorbankan banyak waktu pribadinya, terlambat makan hingga harus sering begadang. Semua tentu terasa tidak sia-sia dan membuatnya puas. Ia juga bertekat untuk mengaplikasikan ilmunya selama di UNAIR ini demi kemajuan farmasi di Indonesia dan tidak akan berhenti belajar. Dukungan dari seluruh orang terkasih, yaitu

(9)

keluarga dan teman adalah pemantik semangatnya dalam pencapaiannya saat ini, terlebih didukung staf pengajar di UNAIR yang sangat baik. (*)

Penulis: Okky

Editor: Nuri Hermawan

Kenalkan

Peluang

Bisnis

Kecantikan di Wilayah Eks

Lokalisasi Dolly

UNAIR NEWS – Sekitar 195 mahasiswa program studi Ekonomi

Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga berlomba-lomba untuk menjalankan ide kreatif mereka dalam sebuah projek wirausaha. Ide kreatif ini bermula dari matakuliah Kewirausahaan yang dibimbing oleh Luthfi Nur Rosyidi, S.E., M.M., dan tim. Ada tiga kategori yang harus dipilih masing-masing tim untuk menjalankan idenya, yaitu

event-preneur, sociopreneur, atau murni commercial entrepreneur.

Salah satu tim dari matakuliah ini yaitu tim Beauty-preneur Organizer, sebuah event organizer yang bergerak dalam bidang kecantikan. Tim ini diketuai oleh Nurhayati Dwi Kirana Sari, dengan anggota Devi Arum Saputri, Aisyah Amini, Hasta Kurnia Prawira dan Ikhlasul Amal Rizki Aziz. Mereka merupakan mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2013.

“Tahun lalu kelas Kewirausahaan Ekonomi Islam berhasil mencapai omzet 365 juta untuk keseluruhan bisnis yang dilakukan dalam 1 semester. Itu berarti rata-rata kelompok sejumlah 13.5 juta. Tahun ini kami mengejar untuk bisa

(10)

mencapai total omzet 800 juta untuk keseluruhan projek yang dilaksanakan oleh 39 tim,” ujar Nurhayati.

Dalam menjalankan bisnisnya, Nurhayati dan tim membuat kegiatan seperti workshop, talkshow, pelatihan, lomba, dan kegiatan sosial yang masih dalam bidang kecantikan. Ada 2 jenis event yang ditawarkan. Event regular yang diadakan setiap bulan, dan spectacular yang diadakan hanya untuk momen tertentu.

Sebagai bagian dari perayaan hari ulang tahun Surabaya ke-723, tim Beauty-preneur Organizer mengadakan workshop “Ayo Ayu” yang dilaksanakan di daerah Putat Jaya, wilayah yang dulu dikenal sebagai kawasan lokalisasi Dolly.

“Kami ingin memberi edukasi kepada warga untuk mengenal bisnis yang sesuai dengan passion. Ini merupakan sarana untuk memperkenalkan potensi kaum wanita Indonesia dengan berbagai kemampuan yang dimiliki, khususnya wanita di kawasan eks lokalisasi Dolly atau yang sekarang disebut dengan kawasan Putat Jaya,” ujar Nurhayati.

Nurhayati mengatakan, kegiatan ini diadakan dengan tujuan ingin menampilkan bisnis, keahlian, serta perubahan pola hidup wanita di kawasan eks lokalisasi Dolly. Tujuannya agar wanita-wanita dikawasan tersebut semakin produktif dan dapat mengasah keahlian yang dimiliki, khususnya dalam bidang bisnis.

(11)

Suasana demo make up Beauty of Wedding Muslimah yang diadakan oleh tim Beauty-preneur Organizer (Foto: Istimewa)

Dalam menjalankan workshop “Ayo Ayu”, tim Beauty-preneur Organizer bekerjasama dengan perusahaan Wardah Cosmetics, Butik Karita Muslim Square, Klinik kecantikan Emdee Skin Clinic, Kemayu Agency Model, Komunitas Hijabers Mom Community Surabaya, Radio Suara Muslim Surabaya, dan Kelurahan Putat Jaya.

“Kami ingin menggali dan menyalurkan minat bakat para wanita dikawasan eks lokalisasi Dolly dengan menggali potensi diri dalam dunia bisnis. Selain itu kami ingin berbagi ilmu pengetahuan dan informasi tentang dunia bisnis kecantikan, kesehatan, dan lain sebagainya,” ujar Nurhayati.

Sampai saat ini, program bisnis yang dijalankan Nurhayati dan tim masih berjalan. Dari omzet yang ditargetkan sebesar 15 juta untuk masing-masing tim, tim Nurhayati berhasil mencapai lebih, yaitu 22 juta.

(12)

awalnya tidak mungkin menjadi mungkin. Hal ini bisa membawa mahasiswa berpola pikir tentang kerja keras dan pantang menyerah. Semoga dari kelas Kewirausahaan dan bisnis Islam ini mahasiswa mampu meningkatkan kreatifitas berbisnis dan berani mencapai targer,” pungkas Nurhayati. (*)

Penulis : Nurhayati Dwi Kirana Sari Editor : Binti Q. Masruroh

Mahasiswa Profesi Keperawatan

UNAIR PKL di Krembangan

Surabaya

UNAIR NEWS – Mahasiswa Program Professi Fakultas Keperawatan

(FKp) Universitas Airlangga ikut meramaikan acara Pemkot Surabaya “Roadshow Pahlawan Ekonomi” yang digelar di Kelurahan Dupak Bandarejo, Kecamatan Krembangan, Minggu (16/10) pagi. Stand mahasiswa FKp paling banyak dikunjungi warga, terutama para lansia (lanjut usia) yang ingin melakukan tensi, pengecekan gula darah dan konsultasi kesehatan. Acara belum mulai bahkan sudah banyak “mencuri start” yang minta dilayani. Zaki Mubarak, Ketua Panitia FKp UNAIR dalam baksos ini mengatakan, mahasiswa yang terjun dalam roadshow ini merupakan kelompok B-17 gelombang I. Mereka selama enam minggu sebelumnya sudah melakukan PKL (Praktik Kuliah Lapangan) di RW IV dan RW V Kelurahan Dupak Bandarejo. Karena PKL-nya kurang satu minggu, dan kebetulan di wilayah ini mendapat giliran

roadshow “Pahlawan Ekonomi”, maka atas undangan lurah

setempat, mahasiswa PKL diminta membuka layanan sosial tersebut.

(13)

”Secara bergiliran yang bertugas melakukan pengecekan gula darah dan tensi adalah mahasiswa S1, sedang yang melayani k o n s u l t a s i k e s e h a t a n i n i k a m i h a d i r k a n s e j a w a t S 2 Keperawatan,” kata Zaki.

Dijelaskan, yang dimaksud Kelompok B-17 ini adalah mahasiswa Program Pendidikan Professi (S1) FKp yang berasal dari alih jenis (D3) atau yang sudah bekerja (tugas belajar). Angkatan B-17 Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga ini terdapat 83 orang, dibagi dalam dua gelombang. Gelombang I ini terdapat 40 mahasiswa, sedang gelombang II sisanya akan melakukan PKL selanjutnya, mulai minggu kedelapan dan seterusnya.

”Jadi PKL ini semacam KKN (Kuliah Kerja Nyata) itu, tetapi dalam aktivitas ini kami harus setahu dan dalam arahan serta pengawasan Puskesmas setempat,” tambah Zaki Mubarak.

Program kerja yang dilaksanakan selama KKL ini, secara garis besar ada empat hal: yaitu masalah kesehatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), kesehatan lingkungan, kesehatan remaja, dan kesehatan lansia. Termasuk didalamnya UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) pada sekolah-sekolah yang ada. Jadi semua diperuntukkan warga masyarakat setempat: apa yang dibutuhkan warga, tindak lanjutnya, dan sebagainya.

“Sehingga tugas yang kami lakukan disini antara lain penyuluhan-penyuluhan semua masalah kesehatan, jadi termasuk tentang gaya hidup sehat. Karena itu dengan diikutkan dalam

roadshow ini kami juga berterima kasih, sebab kami bisa

memberi penyuluhan secara lebih luas kepada masyarakat yang datang di acara ini,” tambah Zaki Mubarak. (*)

(14)

Mahasiswa FISIP ini Bersinar

di Ajang Bela Diri TV One

UNAIR NEWS – Hafid Nur Maradi tinggal dua langkah lagi untuk

mencapai predikat terbaik di Indonesia dalam ajang One Pride Mixed Martial Arts (MMA). Di babak penyisihan event yang digelar TV One tersebut, mahasiswa FISIP ini sukses mengkanvaskan lawannya. Hal ini menjadi bukti, UNAIR tidak hanya tangguh di bidang akademik. Namun juga, di ranah yang merujuk pada soft skill. Terlebih, MMA sendiri merupakan olahraga yang sedang naik daun saat ini.

“Waktu itu saya menang by submission, cekikan leher dari belakang (rear naked choke),” ujar pemuda yang pernah aktif di UKM Jujitsu dan Taekwondo tersebut merujuk pada Fight (babak, Red) 1 yang diadakan di Kelapa Gading Jakarta 2 April lalu. Lelaki yang saat ini tergabung di Pitbull Academy tersebut mengutarakan, beberapa bulan terakhir, latihan dilakukan secara intensif. Mulai aspek fisik seperti pemantapan strenght, stamina, dan endurance. Juga, pemolesan teknik semisal, stand up striking, grappling, dan takedown.

Sampai saat ini, petarung yang masuk kelas feather ini masih dilatih Fransino Tirta, salah satu fighter terbaik di Indonesia. Bila berjalan sesuai rencana, babak semifinal akan diadakan pada 30 April 2016. Bila lolos, dia akan berlaga di babak final pada Mei atau Juni mendatang.

Secara pribadi, pria yang juga pelatih Muaythai ini berharap, MMA makin membumi di nusantara. Sebab, olahraga ini sejatinya aman. Secara statistik, lebih aman dari tinju. (*)

(15)

Inilah Tantangan Pustakawan

di Era Digital

UNAIR NEWS – Para pustakawan diharapkan mampu mengubah pola

fikir untuk menjadi mitra bagi peneliti di perguruan tinggi. Sebab, di tengah target untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terpublikasi, mustahil target tersebut bisa dicapai tanpa kontribusi aktif dari pustakawan.

Pernyataan itulah yang mengemuka dalam seminar dan workshop “Perpustakaan dan Pustakawan Inovatif, Kreatif di Era Digital”, Rabu (3/5), di Hotel Swiss-Bellinn. Ida Fajar Priyanto, narasumber dalam seminar yang diselenggarakan Perpustakaan Universitas Airlangga tersebut mengatakan, di era digital seperti sekarang, pustakawan harus bersahabat dengan perkembangan internet, termasuk media sosial.

“Sekarang sudah tidak zamannya lagi untuk mencantumkan

website. Kita yang harus masuk ke dunianya anak muda seperti

Instagram, Facebook, dan Twitter. Pustakawan juga harus

dressing up dengan search engine optimization (SEO). Karena

orang zaman sekarang, ketika mereka membutuhkan informasi, mereka langsung cari di Google dan Wikipedia. Jika perlu, perpustakaan juga harus berkolaborasi dengan lembaga seperti Wikipedia,” tutur Ida.

Selain itu, pustakawan sebagai garda depan informasi, sebaiknya juga bersikap responsif terhadap perkembangan isu-isu terkini. “Misal, lagi ribut tentang hoax. Perpustakaan harus masuk ikut andil di situ. Kita (pustakawan) terangkan tentang hoax di media sosial. Kita ikut masukkan informasi yang baik secara benar. Inilah tugas pustakawan yang out of

(16)

Pernyataan Ida juga diamini oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Inovasi UNAIR Prof. Hery Purnobasuki, Ph.D, yang juga menjadi narasumber dalam seminar tersebut. Hery mengatakan, pustakawan sebenarnya memiliki peran vital dalam proses penelitian. Misalnya, memenuhi kebutuhan para peneliti tentang informasi jurnal-jurnal predator, membuat ringkasan mengenai literatur-literatur ilmiah serta mencarikan sumber referensi yang dibutuhkan peneliti.

Selain itu, di tengah target peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi penelitian, para pustakawan diharapkan segera jemput bola ke para peneliti.

“Misalnya, ada dosen yang belum memiliki publikasi. Pustakawan bisa mendatangi peneliti tersebut, juga bertanya apakah ada kesulitan dalam mencari referensi-referensi ilmiah. Pustakawan harus responsif dengan pekerjaan seperti itu,” terang Hery. Selain itu, pustakawan diharapkan juga memiliki publikasi ilmiah maupun ilmiah populer. Menurutnya, sebagai garda depan informasi, pustakawan selalu dikelilingi dengan informasi-informasi baru. Sehingga, tak ada salahnya bagi pustakawan untuk menjajal kemampuan menulisnya mengenai isu-isu yang menjadi perhatian masyarakat.

Selain kedua narasumber di atas, ada pula Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Faizuddin Harliansyah. Faizuddin menerangkan, pustakawan diharapkan bisa membantu para sivitas akademika untuk mengidentifikasi literasi infomasi yang dibutuhkan. Caranya, adalah dengan membuat ringkasan-ringkasan literatur ilmiah yang menjadi koleksi di perpustakaan.

“Sebelum pustakawan mengajari sivitas akademika mengenai literatur ilmiah, mereka harus melek terlebih dulu dengan informasi. Mereka harus bisa mengenal saluran ilmiah yang tepat dan jurnal mana yang memiliki performa yang tepat,” tutur Faizuddin.

(17)

Penulis: Defrina Sukma S Editor : Nuri Hermawan

ELIQUIN, Solusi Pintar Calon

Tenaga Medis Masa Kini

UNAIR NEWS – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Kewirausahaan (PKMK) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berhasil membuat peralatan sarana klinis untuk mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan kesehatan yang berupa

Electronical Injecting Mannequin (ELIQUIN).

Produk inovatif ELIQUIN yang dibanderol dengan harga Rp 599.000 ini, diyakini lebih murah, lebih fleksibel, dan fungsional dibandingkan dengan produk manekin impor yang harganya mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Program PKM ini telah lolos seleksi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang kemudian menghibahkan dananya untuk penelitian dan pengembangannya.

Lidya Pertiwi, mewakili Tim PKMK-nya, menjelaskan bahwa ELIQUIN merupakan alat peraga injeksi yang diyakini sebagai produk dalam negeri pertama yang menggabungkan dua aplikasi injeksi, yakni injeksi intramuskular dan intravena dalam bentuk manekin tangan manusia yang berisi sensor dan diletakkan pada lokasi injeksi.

Dalam dunia kedokteran, tambah Lidya, keterampilan klinis merupakan salah satu penentu amat penting dalam mendiagnosis dan penatalaksanaan masalah kesehatan. Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012, seorang dokter dituntut mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan

(18)

kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan keselamatan orang lain.

”Jadi ketrampilan klinis menyuntik secara intravena dan

intramuscular merupakan satu hal esensial yang wajib dikuasai

oleh tenaga medis. Untuk itu kami berharap dengan keberhasilan inovasi ini akan memberikan solusi bagi tenaga medis untuk mengasah kemampuan dan kompetensi dalam hal ketrampilan tersebut melalui produk ELIQUIN ini,” kata Lidya.

SEBUAH petunjuk cara kerja pada peralatan medis ELIQUIN. (Foto: Istimewa)

Selain Lidya Pertiwi sebagai ketua tim, empat mahasiswa FK UNAIR anggota PKMK ini adalah Siti Ermawati, Mega Rizkya, Annisa Aulia, dan Muchlas Rabbani.

”Jadi jika seorang pengguna secara benar dalam melakukan injeksi intramuskular, maka sensor akan mengeluarkan bunyi dan lampunya menyala,” papar Lidya Pertiwi mengenai produknya.

Sensor pada produk ini diletakkan pada lokasi, kedalaman, dan sudut kemiringan injeksi yang akurat dan disesuaikan dengan anatomi tubuh manussia. Selain itu, ELIQUIN ini dilapisi oleh bahan lateks yang tahan lama, halus dan sesuai dengan anatomi kulit manusia, sehingga pengguna akan merasa nyaman dan tidak

(19)

merasa canggung saat berhadapan dengan pasien.

Selain itu, ELIQUIN juga mempunyai slot baterai A2 yang mudah didapatkan di pasaran. Produk ini dikemas dengan tas cantik yang flexible untuk bisa dibawa kemana-mana menyesuaikan target, yaitu mahasiswa jurusan kesehatan dan institusi pendidikan dalam bidang kesehatan yang notabene mereka memiliki mobilitas tinggi dan aktivitas yang cukup padat. Produk inovatif ELIQUIN ini dibanderol seharga Rp 599.000. Harga ini jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan produk manekin impor yang notabene hanya memiliki satu fungsi injeksi, harganya berkisar antara 1,5 juta hingga Rp 2 juta. ”Sehingga ELIQUIN jauh lebih murah, flexible, dan fungsional dibanding produk manekin yang ada di pasaran. ELIQUIN A Must

Have Medical Mannequin,” kata Lidya didampingi Siti Ermawati.

(*)

Referensi

Dokumen terkait

Letak antarprofil provinsi digambarkan pada matriks koordinat profil baris F yang merupakan jarak Euclid dengan Gambar 1 Konfigurasi seluruh provinsi berdasarkan

Jika ditelaah lebih dalam, ditemukan bahwa ideal moral dari hadis tersebut adalah menjaga diri baik laki-laki maupun perempuan agar tidak terjerumus dari fitnah

Model matematik seringkali digunakan untuk mempelajari fenomena alam nyata yang kompleks dengan cara analisis, serta untuk menyelidiki hubungan antara parameter yang

Daerah Istimewa Yogyakarta Terakreditasi C 76 Kelompok Bermain Anak Samudera Kelompok Bermain Samas, Srigading, Sanden Kab.Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta

Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa indikator harga yaitu, permintaan, penawaran, pesaing, harga yang ditentukan mampu menutupi biaya produksi, harga yang ditentukan

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diatas hanya menggunakan video yang siswa cenderung bosan, terdapat persamaan antara penelitian yang peneliti lakukan dengan

waktu dari satu tiang ke tiang lain selama disk tsb tidak berada di atas disk yang lebih kecil.. Tujuan : Memindahkan semua disk ke tiang kedua dengan disk terbesar di urutan

Persyaratan penerimaan mahasiswa baru adalah telah lulus Seleksi Penerimaan Mahasiswa baru melalui jalur yang dibuka oleh Universitas Udayana yaitu seleksi program sarjana