• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tumor Jinak Rongga Mulut Fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tumor Jinak Rongga Mulut Fix"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TUMOR JARINGAN LUNAK RONGGA MULUT TUMOR JARINGAN LUNAK RONGGA MULUT

 Neoplasia secara harafiah berarti

 Neoplasia secara harafiah berarti “pertumbuhan baru”. Dapat diartikan pula “pertumbuhan baru”. Dapat diartikan pula bahwabahwa neoplasia adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal. Neoplasia dan tumor neoplasia adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal. Neoplasia dan tumor sebenarnya adalah sesuatu yang berbeda. Tumor adalah istilah klinis yang menggambarkan sebenarnya adalah sesuatu yang berbeda. Tumor adalah istilah klinis yang menggambarkan suatu pembengkakkan

suatu pembengkakkan, dapat , dapat karena oedema, perdarahan, radang, dan karena oedema, perdarahan, radang, dan neoplasia.neoplasia.

Ada dua tipe neoplasia, yaitu neoplasia jinak (

Ada dua tipe neoplasia, yaitu neoplasia jinak ( benign neoplasmbenign neoplasm) dan neoplasia) dan neoplasia ganas (

ganas (malignant neoplasmmalignant neoplasm). Perlu diperhatikan perbedaan antara keduanya, bahwa). Perlu diperhatikan perbedaan antara keduanya, bahwa neoplasia jinak merupakan pembentukan jaringan baru yang abnormal dengan proses neoplasia jinak merupakan pembentukan jaringan baru yang abnormal dengan proses pembelahan sel yang masih terkontrol dan penyebarannya terlokalisir. Sebaliknya pada pembelahan sel yang masih terkontrol dan penyebarannya terlokalisir. Sebaliknya pada neoplasia ganas, pembelahan sel sudah tidak terkontrol dan penyebarannya meluas. Pada neoplasia ganas, pembelahan sel sudah tidak terkontrol dan penyebarannya meluas. Pada neoplasia ganas, sel tidak akan berhenti membelah selama masih mendapat suplai neoplasia ganas, sel tidak akan berhenti membelah selama masih mendapat suplai makanan.

makanan.

Proses terjadinya neoplasma tidak dapat lepas dari siklus sel karena sistem kontrol Proses terjadinya neoplasma tidak dapat lepas dari siklus sel karena sistem kontrol pembelahan sel terdapat pada siklus sel. Gangguan pada siklus sel dapat mengganggu pembelahan sel terdapat pada siklus sel. Gangguan pada siklus sel dapat mengganggu proses pembelahan sel sehingga dapat menyebabkan neoplasma. Kerusakan sel pada proses pembelahan sel sehingga dapat menyebabkan neoplasma. Kerusakan sel pada bagian kecilnya, misalnya gen, dapat menyebabkan neoplasma ganas. Tetapi jika belum bagian kecilnya, misalnya gen, dapat menyebabkan neoplasma ganas. Tetapi jika belum mengalami kerusakan pada gen digolongkan pada neoplasma jinak, sel hanya mengalami mengalami kerusakan pada gen digolongkan pada neoplasma jinak, sel hanya mengalami gangguan pada faktor-faktor pertumbuhan (

gangguan pada faktor-faktor pertumbuhan (growth factorsgrowth factors) sehingga fungsi gen masih) sehingga fungsi gen masih berjalan baik dan kontrol pembelahan sel masih ada.

berjalan baik dan kontrol pembelahan sel masih ada.

Tumor/neoplasma jinak di rongga mulut dapat berasal dari sel odontogen atau non Tumor/neoplasma jinak di rongga mulut dapat berasal dari sel odontogen atau non odontogen. Tumor-tumor odontogen sama seperti pembentukan gigi normal, merupakan odontogen. Tumor-tumor odontogen sama seperti pembentukan gigi normal, merupakan interaksi antara epitel odontogen dan

interaksi antara epitel odontogen dan jaringan ektomesenkim odontogen. Dengan demikianjaringan ektomesenkim odontogen. Dengan demikian proses pembentukan gigi sangat berpengaruh dalam tumor ini. Sedangkan tumor non proses pembentukan gigi sangat berpengaruh dalam tumor ini. Sedangkan tumor non odontogen rongga mulut dapat berasal dari epitel mulut, nevus/pigmen, jaringan ikat odontogen rongga mulut dapat berasal dari epitel mulut, nevus/pigmen, jaringan ikat mulut, dan kelenjar ludah.

(2)

PEMBAHASAN

Etiologi dan Patogenesis Tumor Jinak Rongga Mulut

Neoplasia/tumor jinak adalah pertumbuhan jaringan baru abnormal yang tanpa disertai perubahan atau mutasi gen. Faktor penyebab yang merangsang tumor jinak digolongkan dalam dua kategori, yaitu :

 Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan herediter dan faktor-faktor

pertumbuhan, misalnya gangguan hormonal dan metabolisme.

 Faktor eksternal, misalnya trauma kronis, iritasi termal kronis (panas/dingin),

kebiasaan buruk yang kronis, dan obat-obatan.

Jika etiologi dihilangkan maka perkembangan tumor ini akan berhenti, karena seperti yang dijelaskan di awal neoplasia ini tidak mengalami mutasi gen yang membawa keabnormalan terus-menerus.

Bahan Pemicu Tumor

Tembakau dan Alkohol

Tembakau dan alkohol tujuh puluh lima persen tumor mulut dan faring di Amerika Serikat berhubungan dengan penggunaa tembakau untuk susur atau suntildan konsumsi alkohol. Merokok sigaret dan peminum alkohol mempunyai resiko yang tinggi menderita tumor lidah dan mulut.

Merokok cerutu dan pipa mempuyai resiko yang lebih tinggi mendapatka tumor mulut dibandingkan dengan perokok sigaret.Meskipun demikian masih terdapat keraguan tentang seberapa besar peranan panas yag dihasilkan oleh tembakau dan batang pipa dapat menyababkan penyakit tumor mulut.

 Bahan Kimia

Sebagian bahan kimia (70%-90%)sebagian besar berhubungan dengan terjadinya tumor.Bahan  – bahan yang dapat menimbulkan tumor di lingkungan dan di dalam makanan.Bahan kimia karsinogenik yang berasal dari lingkngan antara lain coal tar, polycyclic aromatic hydrocarbon, aromatic amines, nitrat, nitrit, nitrosamin. Zat aflatoxin

(3)

yang dihasilkan oleh jamur aspergillus flavus pada tanaman kacang-kacagan dapat meyebabkan tumor usus dan hati (hepatocarsiogen) .Asbestos yang terdapat dalam baha-bahan bangunan jika terhirup serigkali berhubugan dengan tumor pada selaput paru-paru. Selain itu logam-logam berat seperti kromium dan berilium dapat merangsang munculnya tumor dengan bereaksi pada asam nukleat fosfat pada DNA.

 Mikroorganisme

Beberapa mikroorganisme yag berhubunga degan tumor mulut adalah candida albicans. Peneknan sistem kekebalan tubuh oleh obat-obatan atau HIV dapat menyebabkan infeksi candida meningkat. Hubungan antara infeksi candida dengan penyakit speckled leukoplakia adalah pada 7-39% dijumpai adanya hyphaedan penyakit ini memiliki kecederugan utuk berubah menjadi tumor. Penyakit sifilis yang disebabkan oleh mikroorgnisme treponeme pallidumdegan lesi tersier dilaporkan berhubungan juga dengan terjadinya kaker lidah.

 Defisiesi Nutrisi

Defisiensi mikronutrisi seperti vitamin A, C, E dan Fe dilaporkan mempuyai hubungan degan terjadiya tumor . Vitamin A memiliki dua golongan yaitu retinol dan caretenoids yang mempuya kemampuan untuk menghambat pembentuka tumor dengan memperbaiki keratinisasi dan menghambat efek karsinogen.

Dilaporkan juga bahwa terjadi peningkatan insidensi kaker payudara pada penderita defisiensi vitamin E. Sedangkan pada penderita defisiensi zat besi akan mengalami anemia yang berhubungan erat dengan sydrome Plummer-Vinson. Syndrome ini merupaka faktor pencetus tumor mulut yaitu karsinoma sel skuamosa.

 Radiasi

Sinar ultraviolet merupakan suatu bahan yang diketahui bersifat karsinogenik. Sinar ini menyababkan terjadinya kasinoma sel basal kulit dan bibir. Efek radiasi juga meningkat pada orang-orang yang memgang radiograf selama proses rongent foto berlangsung.

(4)

 Faktor Sistem kekebalan Tubuh

Dilaporkan bahwa ada peningkatan insidensi tumor pada pasie yang medapat penekanan sisten kekebalan tubuh, seperti pada penderita transplantasi, AIDS, defisiensi kekebalan genetik. Konsep ii uga didukung oleh Melief dkk. (1975) yag melaporkan bahwa pasie yang mendapat penekanan sistem kekebalan tubuh sebesar 10%. Gangguan sistem kekebalan selin disebabkan kerusakan genetik juga daat disebabkan oleh penuaan, obat-obtan dan infeksi virus.

 Makanan

Makanan yang mengandung Bahan kimia seperti MSG (penyedap masakan), bahan pengawet makanan, bahan pewarna tekstil yang sering dibuat campuran sirup atau makanan lain, sudah dikenal lama sebagai bahan karsinogen. Oleh sebab itu kurangi makan mie instant atau lain2 yang serba instant, karena itu semua bahan pemicu tumor.

 Patogenesis

Etiologi seperti yang disebutkan di atas, misalnya iritasi kronis, dapat mengganggu proses perbaikan jaringan yang mengalami iritasi. Iritasi yang awalnya memicu perbaikan  jaringan rusak akan terus membuat proses perbaikan terus menerus. Sel-sel yang baru selesai diperbaiki, dipicu lagi untuk membelah sebelum sel benar-benar matur. Seharusnya sel mengalami proses pematangan terlebih dahulu sebelum ke pembelahan berikutnya. Akibatnya, terjadi penumpukan sel-sel normal hasil perbaikan tanpa adanya perubahan gen atau mutasi yang mengarah pada pembentukan neoplasia. Awal pertumbuhan jaringan baru abnormal ini tidak menimbulkan rasa sakit karena memang selnya normal dan tidak  mengganggu jaringan sekitarnya. Sel-sel yang tumbuh akan berekspansif dan menekan  jaringan di sekitarnya. Jaringan sekitar, yaitu sel-sel parenkim stroma jaringan asli, akan mengalami atrofi dari tekanan yang besar dari tumor sehingga membentuk kapsul dari tumor tersebut

Kebiasaan buruk kronis yang tidak sesuai pola biologis ternyata dapat menyebabkan kekacauan metabolisme tubuh karena tidak mengikuti ritme tubuh seperti biasa dan dapat menyebabkan hormon-hormon metabolisme menjadi rusak. Jika tidak  mengikuti pola tersebut, maka sistem metabolisme tidak akan sinkron dengan aktivitas

(5)

manusia sehingga tidak dapat mempersiapkan tubuh dengan benar. Selain itu juga adanya gangguan hormonal dan metabolisme dalam hal perbaikan sel dapat menyebabkan tumor  jinak. Suatu proses pembelahan sel tentut sudah mempunyai jadwal tersendiri untuk 

menentukan kapan sel tersebut membelah. Tetapi karena gangguan tersebut, jadwal natural tubuh akan kacau sehingga proses pembelahan sel berlangsung lebih cepat, misalnya dari 10 jam menjadi 9 jam. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa tumor jinak berlangsung lama karena siklus sel hanya mengalami pengurangan waktu tidak terlalu besar. Selanjutnya proses tersebut sama halnya dengan proses pada etiologi iritasi kronis seperti pada skema yang ada di atas.

Seperti yang kita ketahui, keadaan suhu akan mempengaruhi metabolisme tubuh dan sudah pasti akan mempengaruhi kecepatan siklus sel pula. Jika trauma thermal terjadi secara kronis, maka dapat menyebabkan tumor jinak.

Proses Pembengkakan yang Tidak Disertai Rasa Sakit

Pembengkakan diakibatkan karena adanya proliferasi berlebih dari sel karena adanya growth factor . Growth factor  mempengaruhi sintesis DNA dan mitosis dari sel. Akan tetapi, dalam keadaan ini sel masih dalam keadaan normal, baik dalam bentuk,struktur, susunan dan fungsinya.

Sifat dari suatu tumor jinak adalah tidak adanya rasa sakit. Kita merasakan sensasi rasa sakit apabila ada sinyal rasa sakit yang diterima oleh reseptor nyeri. Dalam hal ini, tidak dirasakannya sensasi rasa sakit dikarenakan sel-sel penyusun suatu tumor jinak masih dalam keadaan normal. Artinya proses pertumbuhan sel masih sama dengan sel normal dengan proses pertumbuhan yang lambat.

Tidak adanya rasa sakit juga dipengaruhi oleh adanya adaptasi oleh jaringan sekitar. Sehingga terjadi penebalan pada jaringan sekitar untuk mengimbangi adanya tekanan dari tumor yang berekspansif. Penebalan dari jaringan sekitar akan menghambat tumor untuk  menekan jaringan sekitar karena permukaan jaringan sekitar yang sudah menebal.

(6)

Macam-macam Tumor Jinak Rongga Mulut beserta Gambaran Klinis, HPA dan RO

Tumor Jinak Non Odontogen

1. Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Epitel Mulut

 A. Papiloma skuamos

v Merupakan suatu neoplasma jinak yang berasal dari epitel permukaan mukosa mulut. Merupakan tumor jinak non odontogen yang umum terjadi di rongga mulut.

v Gambaran Klinis:

Papiloma menunjukkan proliferasi pertumbuhan yang lambat dari epitel squamosa berlapis, pertumbuhannya lambat dan tunggal, sempit, dan struktur seperti tangkai menghubungkan ke mukosa mulut di bawahnya. Seringkali mirip dengan gambaran bunga kol atau pakis. Lokasi bisa di palatum, lidah, mukosa bukal, labial dan gingiva, paling sering terjadi pada palatum mole. Papiloma dapat berwarna putih atau merah jambu, lunak, fleksibel pada palpasi, diameter <2cm dan asymptomatis. Selain tunggal juga dapat multipel tapi jarang.

v HPA:

Adanya proliferasi exophytic sel-sel epitel squamosa sehingga adanya plica epitelium berbentuk papillary-papillary yang panjang dan tebal. Setiap plica didukung adanya  jaringan ikat fibrosa yang tipis dan mengandung Pembuluh darah. Sel-selnya seragam

(uniform), dan tidak menunjukkan atipia sel.

 B. Veruka Vulgaris

v Lesi ini merupakan neoplasia epitel jinak yang dihasilkan oleh infeksi dengan tipe-tipe tertentu, contohnya Human Pappiloma Virus.

(7)

Gambar 1: veruka vurgalis pada palatum

v Gambaran Klinis:

Tumor berbentuk nodul atau craterlike, diameter kurang dari 1cm, Lesi kemungkinan bertangkai atau menunjukkan perlekatan dasar yang luas ke bawah mukosa dan lesi ini spesifik berwarna putih dengan permukaan kasar atau nyata, penyebaran bisa dari kebiasaan menggigit kutil di jari jemari, sehingga virus menyebar ke mukosa mulut melalui inokulasi sendiri.

v HPA:

Memiliki gambaran HPA sama dengan papiloma, rete peg proseccus membentuk jari serta keratinisai yg berlebihan dan tebal (hiperkeratinisasi).

C.  Keratoakantoma

v Gambaran Klinis:

Lesi menyerupai kanker kulit, predileksi kejadian akibat terkena matahari, umumnya pada wajah dan bibir hubungan dengan radiasi ultraviolet yang merusak jaringan. Lesi ini umumnya tunggal, terjadi di atas kulit pertengahan wajah termasuk pipi dan hidung. Symptomatis berupa sakit, berbentuk pusar, artin ya mempunyai cekungan pada tengahnya dan tepinya menonjol, berbatas jelas, bagian tengah lesi agak lebih menyerupai cangkir, permukaan kasar, keras, berwarna putih dengan keratin. Biasanya tumbuh dengan ukuran terbesarnya dalam waktu 6 bulan dengan diameter 1-2 cm, saat pemeriksaan palpasi kenyal.

(8)

Gambar 2: kerotocantoma pada kulit

v HPA:

Mirip histologi dari karsinoma epidermoid, tetapi dapat dibedakan. Adanya proliferasi sel tumor menunjukkan diferensiasi dan atipikal sel tidak terlihat. Lesi tumbuh eksopitik  dengan hiperparakeratinisasi, lesi berbentuk vulkano dengan inti berupa keratinisasi dan adanya mikroba pada permukaan. Di lamina propia terdapat infiltrasi sel limfosit.

 2. Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Nevus / Pigmen

Nevus pigmentosi

v Nevus pigmentasi atau tahi lalat adalah lesi sangat umum dikulit. Tapi dapat dijumpai di  jaringan lunak Rongga Mulut. Merupakan proliferasi jinak dari sel-sel yang menghasilkan

melanin (pigmen endogen).

v Gejala Klinis:

Nevus yang sering terjadi di kulit dan Rongga Mulut adalah nevus intradermal dan nevus penghubung.

Nevus intradermal mrupakan nevus pigmentasi yg umum, melibatkan kulit maupun mukosa mulut. Pada umumnya asymptomatis, lunak, menonjol, berwarna mulai merah  jambu, coklat terang hingga coklat gelap, warnanya seragam, berbentuk kubah, permukaan

(9)

Nervus penghubung (Junctional nevus) memiliki gambaran klinis agak beda, permukaan rata seperti macula, halus, berwarna coklat, pigmentasi merata.

v HPA:

Melanosis pada mukosa membran terlihat adanya peningkatan jumlah sel-sel melanin pada basaloid layer.

 Melanosis, pada mukosa membrane, terlihat peningkatan jumlah sel-sel melanin pada basal sel layer.

 3. Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Jaringan Ikat Mulut

Jaringan ikat fibrous

 Fibroma

Merupakan neoplasia jinak yang berasal dari jaringan ikat fibrous. Fibroma dipakai dengan kaitan lesi jaringan lunak yang sering di jumpai pada mukosa mulut. Sebenarnya nama yang tepat adalah hiperplasia fibrous.

Gambar 3: Fibroma pada mukosa bukal

Jaringan Pembuluh Saraf 

 Neurofibroma

o Merupakan neoplasi jinak yang relatif tidak umum, secara histologi

mengandung campuran sel-sel schwann neoplastik dan akson-akson yang tersebar.

(10)

o Neoplasia berkembang dari berkas syaraf dan batang saraf yang besar,

menghasilkan pembesaran tumor.

o Gambran Klinis:

Pada pemeriksaan palpasi tampak lebih kenyal dari pada jaringan lunak sekitarnya, sering digambarkan sebagai konsistensi kistik, menyerupai tekstur jaringan adiposa. Batas dengan  jaringan lunak sekitarnya sulit dibedakan, menunjukkan adanya variasi warna, antara warna pucat hingga agak kekuningan dengan dilindungi warna yang bervariasi coklat, kulit atau mukosa terlihat normal.

Neurofibroma memiliki variasi bentuk antara lain tumor-tumor bertangkai nodular terlokalisir, bersegmen, linier, ekspansi batang saraf lobular, lesi besar, menimbulkan deformasi, mempunyai masa tumor, dan kecil.

Terlihat lesi yang bernodul multiple melibat seluruh wajah dan tubuh.

 Neurilemoma / Schawannoma

Terlihat peningkatan proliferasi sel

 – 

sel Anthony B di bagian tengah lesi (1) dan Anthony  A di bagian perifer 

Tumor sel granular

Jaringan Adiposa

 Lipoma

Jarang terjadi pada kelenjar liur mayor. tumor terdiri dari sel-sel adiposa dengan inti yang uniform. Rasio laki-laki dan perempuan adalah 10:1. Pertumbuhan tumor lambat dengan diameter rata-rata 3 cm. Penenganan adalah eksisi.

(11)

Gambar 4: Histopatologis Limfoma

 4. Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Kelenjar Ludah

 A. Pleomorphic adenoma

v Gambaran klinis:

Pleomorphic adenoma/mixed tumor merupakan tumor Jinak yang berasal dari kelenjar ludah yang dapat tumbuh dari kelenjar ludah minor maupun mayor. Tumor ini tumbuh lambat, tidak menimbulkan rasa sakit, dapat digerakkan, dan konsistensi kenyal dengan permukaan yang halus. Tumor dapat membesar mendesak jaringan sekitarnya.

v Gambaran mikroskopis:

Secara mikroskopik  pleomorphic adenoma menunjukkan campuran proliferasi jaringan epitel dalam daerah jaringan myxoid, mucoid, atau chondroid. Campuran jaringan sel-sel epitel dengan beberapa matriks mesenkin inilah yang disebut tumor campur (mixed tumor). Komponen jaringan epitel terdiri dan 2 tipe sel, yaitu sel-sel mioepitel dan sel-sel duktus. Sel-sel duktus akan membentuk tubulus, duktus, atau struktur rongga kistik yang berisi cairan atau eosinopilik material yang positif dengan pewamaan PAS. Di sekitar struktur duktus terdapat proliferasi sel-sel mioepitelial yang membentuk lembaran (sheaths), untaian (cord), dan jala (nest) dan seringkali dipisahkan oleh bahan substansi dasar yang mirip jaringan kartilago, miksoid, dan bahan mukoid. Tumor sebagian mempunyai kapsul fibrous.

 B. Monomorphic adenoma

Persentase kejadian tumor-tumor monomorfik sekitar 5-10% tumor-tumor jinak kelenjar ludah. Tumor-tumor monomorfik tersusun regular, berbentuk glandular, dengan tidak  adanya dominasi komponen jaringan mesenkim. Tumor-tumor yang termasuk ke dalam adenoma monomorfik adalah (1) whartin tumor (papillary cystadenoma lymphomatosum),

(12)

(2) basal cell adenoma, (3) oxyphilic adenoma (oncocytoma), (4) canalicular adenoma, (5) myoepithelioma, dan (6) clear cell adenoma.

C. Whartin’s Tumor

v Gambaran klinis:

Adalah tumor jinak kelenjar ludah yang paling umum dijumpai di antara tumor-tumor monomorfik lainnya dan paling umum terjadi pada kelenjar ludah parotis. Tumor ini jinak, tetapi dapat terjadi bilateral sekitar 15% dari total kasus atau berupa multifokus di dalam kelenjar yang sama. Tumor ini lebih sering melibatkan laki-laki dibandingkan wanita. Lesi umumnya tedadi setelah usia 30 tahun dan paling sering adalah usia di atas 50 tahun.

Gambar 5 : Wartins Tumor

v Gambaran mikroskopis:

Tumor ini berbentuk glandula yang dipisahkan celah-celah yang cenderung membentuk  kistik dan membentuk proyeksi papilla-papilla yang tertanam di dalam jaringan limfoid yang padat. Rongga kistik dilapisi oleh sel epitel yang eosinopilik (onkosit) 2 lapis (bilayer).

Tumor Ganas Rongga Mulut

Tumor ganas rongga mulut berbeda dengan yang jinak karena menginvasi jaringan sekitar, berkembang sampai daerah endotel, dan dapat bermetastasis ke bagian tubuh yang lain. Tumor ganas rongga mulut tumbuh sangat cepat, sehingga deteksi dini serta tindakan pencegahan sangat penting untuk mengatasi tumor ganas ini. Pada stadium dini tidak ada gejala, tidak ada tanda-tanda sakit ataupun perdarahan. Hati-hati terhadap lesi yang terus

(13)

menetap selama dua minggu atau lebih, terutama jika pasien tidak mengetahui sebab timbulnya lesi tersebut. Tumor ganas rongga mulut dapat berasal dari jaringan epitel atau  jaringan ikat. Tumor ganas yang berasal dari epitel adalah karsinoma sel skuamosa dan

karsinoma sel basal, sedangkan yang berasal dari jaringan ikat adalah fibrosarkoma.

Karsinoma sel skuamosa adalah jenis keganasan yang paling sering terjadi dalam rongga mulut, meliputi 95% dari seluruh kasus keganasan rongga mulut. Pada stadium dini tidak  terasa sakit dan tampak sebagai lesi ulserasi, fisur, atau keratosis yaag dapat diketahui dengan palpasi. Daerah yang mempunyai frekuensi tinggi terhadap kelainan ini adalah lateral dan ventral lidah. Jika bagian 2/3 posterior lidah dan dasar lidah sudah terkena, maka prognosis menjadi buruk karena sulit mencapai daerah lesi dan lokasinya dekat dengan organ vital. Tindakan yang tepat sangat diperlukan karena menurut data statistik  2/3 dari seluruh pasien tumor ini meninggal.

Gambar 6 : histopatologis karsinoma sel squamosa

Adenokarsinoma merupakan tumor ganas yang biasanya terdapat pada kelenjar saliva minor palatum dan cenderung menginvasi ke pembuluh limfe dan berinfiltrasi ke sumsum tulang sekitarnya.

Fibrosarkoma adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan ikat yang dapat timbul dari periosteum atau jaringan lunak. Biasanya fibrosarkoma merupakan lesi yang berdiferensiasi sempurna, tumbuh lambat, invasi lambat, dan tidak bermetastasis, tetapi 1/5 kasus merupakan fibrosarkoma yang anaplastik, tumbuh cepat, dan menginvasi daerah

(14)

sekitarnya dengan bermetastasis. Tumor ini jarang timbul di rongga mulut, biasanya terdapat di gingiva, palatum, bibir, dan lidah. Jika tumor ini timbul di gingiva, maka tanda awalnya adalah tanggalnya gigi-geligi. Prognosis bervariasi tergantung anaplasia dan lokasi tumor yang menentukan keberhasilan operasi.

Diagnosis

Pada pemeriksaan klinis mulut jika tampak lesi putih, hiperkeratosis atau ulkus dan fisura yang menetap selama dua minggu atau lebih, maka harus dilakukan biopsi untuk melihat ada tidaknya perubahan ke arah keganasan. Daerah yang sering terjadi keganasan secara beurutan adalah tepi lateral dan ventral lidah, bibir bawah, mukosa bukal, gingiva, palatum lunak, dan daerah tonsil.

Jika dicurigai terdapat keganasan, maka biopsi harus segera dilakukan. Sebelum biopsi, dapat dilakukan pemeriksaan sitologi atau pewarnaan dengan toluidin biru.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pasien tumor ganas rongga mulut dilakukan dengan operasi, radiasi, kemoterapi, atau kombinasi dua atau ketiganya, tergantung dari jenis tumor dan durasinya. Keputusan tentang tindakan terbaik yang dapat dil akukan harus dibuat oleh seseorang yang mempunyai keahlian khusus tentang keganasan leher dan kepala.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

J.J. Pindborg. 2009. Atlas Penyakit Mukosa Mulut . Binapurangkasa: Tanggerang

Robert P. Langais dan Craig S. Miller. 1998. Kelainan Rongga Mulut yang Lazim. Hipokrates: Jakarta

Sudiono Janti dkk. 2001. Penuntun Praktikum Patologi Anatomi. EGC: Jakarta

Sudiono Janti dkk. 2003. Ilmu Patologi. EGC: Jakarta

Sudiono janti,2008. Pemeriksaan Patologi untuk Diagnosis Neoplasma Mulut . EGC: Jakarta

Syafriadi Mei, 2008. Patologi Mulut (Tumor Neoplastik dan Non Neoplastik Rongga  Mulut).Jogjakarta: Andi

(16)

MAKALAH OM1

Tumor Rongga Mulut

Disusun oleh:

M. Dwi Nugraha Abri Yuda (04101004011) Veralita Israjannah (04101001012)

Maulia Septiari (04101004013) Rininta Risky Winanda (04101004014)

Rama Diah Dara (04101004015)

Dosen pembimbing: Drg. Sulistiawati

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

Gambar

Gambar 1: veruka vurgalis pada palatum
Gambar 2: kerotocantoma pada kulit
Gambar 3: Fibroma pada mukosa bukal
Gambar 5 : Wartins Tumor
+2

Referensi

Dokumen terkait

cumulonimbus clouds is such that there is a gradual increase o updrat &amp;elocity rom a &amp;alue o about 20 m=s at height ;0 km to about ;&lt; m=s at D:;&lt; km and then

-luarga mngatakan &gt;rang tua (ari %stri prnah mmmiliki riwaat pnakit (arah tinggi,kluarga mngatakan (arah tinggi itu a(alah Darah naik,ang

Pewarisan akan terbuka jika terjadi kematian antara salah satu dari kedua orang tua (Berdasarkan KUHPerdata Pasal 830). Didalam pembahasan tentang kewarisan, maka ada 3

Komunikasi bisa dilakukan baik secara lisan ataupun tertulis. Di sekolah terdapat mata pelajaran yang mengarahkan peserta didik yang dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi

Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 Desember 2009,saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 di antaranya adalah anak-anak kami,

Pembangunan ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi android, yang dapat digunakan untuk mencari lokasi penjualan oleh–oleh menggunakan layanan berbasis lokasi,

Sedangkan pada kelompok responden obesitas telah terjadi peningkatan kadar gula darah sebanyak 20% TGT dan tidak satupun dari kelompok obesitas maupun overweight yang

Sementara pasangan Jokowi-JK unggul signifikan di sebelas Provinsi yaitu Lampung, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi