KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL DI INDONESIA KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL DI INDONESIA Untuk mengatur kestabilan perekonomian di Indonesia, pemerintah menggunakan dua Untuk mengatur kestabilan perekonomian di Indonesia, pemerintah menggunakan dua kebijakan yakni kebijakan moneter dan kebijakan fiscal. Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yakni kebijakan moneter dan kebijakan fiscal. Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang digunakan pemerintah untuk mengatur sector financial, ssedangkan kebijakan kebijakan yang digunakan pemerintah untuk mengatur sector financial, ssedangkan kebijakan fiscal adalah suatu kebijakan yang digunakan pemerintah untuk mengatur sector riil.
fiscal adalah suatu kebijakan yang digunakan pemerintah untuk mengatur sector riil. A.
A. Kebijakan MoneterKebijakan Moneter
Untuk melihat suatu kebijakan moneter yang diambil efektif atau tidak, pemerintah Untuk melihat suatu kebijakan moneter yang diambil efektif atau tidak, pemerintah perlu melihat tolak ukur
perlu melihat tolak ukur stabilitas moneter.stabilitas moneter.
Setiap kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah harus memiliki target dan ukuran Setiap kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah harus memiliki target dan ukuran keberhasilan. Hal ini penting, untuk mengukur atau sebagai acuan, apakah kebijakan tersebut keberhasilan. Hal ini penting, untuk mengukur atau sebagai acuan, apakah kebijakan tersebut berhasil atau tidak. Dalam perekonomian beberapa indkator yang biasanya digunakan untuk berhasil atau tidak. Dalam perekonomian beberapa indkator yang biasanya digunakan untuk
menilai kebijakan moneter adalah : menilai kebijakan moneter adalah :
1. Jumlah Uang Beredar (JUB) 1. Jumlah Uang Beredar (JUB)
2. Laju inflasi yang cukup rendah terkendali 2. Laju inflasi yang cukup rendah terkendali 3. Suku bunga pada tingkat yang wajar 3. Suku bunga pada tingkat yang wajar 4. Nilai tukar rupiah yang realistis, dan 4. Nilai tukar rupiah yang realistis, dan
5. Ekspektasi/harapan masyarakat terhadap moneter 5. Ekspektasi/harapan masyarakat terhadap moneter
Dari kelima indikator tersebut, hanya JUB yang tidak dapat dimonitor dan dirasakan Dari kelima indikator tersebut, hanya JUB yang tidak dapat dimonitor dan dirasakan lansung oleh masyarakat, sementara itu indikator nomor 2 sampai dengan 5, relatif dapat lansung oleh masyarakat, sementara itu indikator nomor 2 sampai dengan 5, relatif dapat di
dilihlihat at dadan n didirasrasakakan an lanlangsgsunung g ololeh eh mamasysyaraarakakat. t. DeDengngan an alaalasasan n inini, i, beberirikukut t inini i akakanan dijelaskan secara ringkas dari keempat indikator tersebut.
dijelaskan secara ringkas dari keempat indikator tersebut. Laju Inflasi
Laju Inflasi
Bagi dunia perbankan laju inflasi yang tinggi akan menimbukan kesulitan bagi Bank Bagi dunia perbankan laju inflasi yang tinggi akan menimbukan kesulitan bagi Bank untuk mengerahkan dana masyarakat, karena dengan inflasi yang tinggi tersebut, tingkat untuk mengerahkan dana masyarakat, karena dengan inflasi yang tinggi tersebut, tingkat bu
bungnga a ririil il (bu(bunga nga nomnominalinal-in-inflasflasi) i) akaakan n menmenuruurun, n, sehsehingingga ga menmengurgurangangi i keikeinginginannan masyarakat untuk menyimpan kekayaannya dalam
masyarakat untuk menyimpan kekayaannya dalam produk-produk perbankan.produk-produk perbankan. Dampak selanjutnya adalah, bunga riil
Dampak selanjutnya adalah, bunga riil yang menurun bila dibandingkan tingkat bungayang menurun bila dibandingkan tingkat bunga riil di luar negeri
riil di luar negeri akan memicuakan memicu larinya dana masyarakat ke luar negeri, karena dirasakanlarinya dana masyarakat ke luar negeri, karena dirasakan masyarakat lebih menguntungkan menyimpan dananya di luar negeri.
masyarakat lebih menguntungkan menyimpan dananya di luar negeri.
Kedua dampak inflasi diatas akan menyebabkan Perbankan kekurangan dana yang Kedua dampak inflasi diatas akan menyebabkan Perbankan kekurangan dana yang berasal dari masyarakat, dan ini berarti kemampuan Bank dalam menyediakan dana untuk berasal dari masyarakat, dan ini berarti kemampuan Bank dalam menyediakan dana untuk investasi juga turut berkurang, akibatnya laju pertumbuhan produksi dan ekonomi juga akan investasi juga turut berkurang, akibatnya laju pertumbuhan produksi dan ekonomi juga akan melambat.
melambat. Sel
Selain ain ituitu, , infinflaslasi i yanyang g tintinggi ggi jugjuga a akaakan n memmemicu icu ketketidaidakpakpastistian an daldalam am banybanyak ak ak
aktitivivitatas s ekekononomomi i mamasysyaraarakatkat, , khkhususususnynya a dadalam lam hahal l pepererencncananaan aan dadan n opoperaerasisiononalal perusahaan, termasuk dalam perbankan.
perusahaan, termasuk dalam perbankan. Suku Bunga
Suku Bunga
Selain yang telah sering dijelaskan sebelumnya, bahwa dari sisi masyarakat tingginya Selain yang telah sering dijelaskan sebelumnya, bahwa dari sisi masyarakat tingginya suku bunga memang akan menambah keinginan masyarakat untuk menyimpan dananya di suku bunga memang akan menambah keinginan masyarakat untuk menyimpan dananya di bank, namun di sisi lain, tingginya suku bunga tersebut akan mengurangi niat dunia usaha bank, namun di sisi lain, tingginya suku bunga tersebut akan mengurangi niat dunia usaha
untuk mengambil kredit bagi pengembangan usahanya.
untuk mengambil kredit bagi pengembangan usahanya. Akibatnya Akibatnya dana yang sudah terlajur dana yang sudah terlajur mas
masuk uk ke ke perperbanbankan kan dendengan gan adaadanynya a bunbunga ga tintinggi ggi terstersebuebut, t, tidtidak ak dapdapat at tertersalsalurkurkan an dandan menim
menimbulkabulkan n permaspermasalahan baru alahan baru bagi perbankanbagi perbankan, , yakniyakni, , Kemana dana Kemana dana masymasyarakat tersebutarakat tersebut akan disalurkan ? Apabila masalah ini tidak segera mendapat jalar keluar, maka perbankan akan disalurkan ? Apabila masalah ini tidak segera mendapat jalar keluar, maka perbankan terancam akan menghadapi masalah likuiditas dan tentu saja masalah penghasilan dari bunga terancam akan menghadapi masalah likuiditas dan tentu saja masalah penghasilan dari bunga yang seharusnya diperoleh.
yang seharusnya diperoleh. Denga
Dengan n penjelpenjelasan yang asan yang sediksedikit it berbeberbeda, da, rendahrendahnya tingkat nya tingkat bungbunga a memang akanmemang akan mendorong banyak pelaku dunia usaha untuk mengambil dana di perbankan, namun karena mendorong banyak pelaku dunia usaha untuk mengambil dana di perbankan, namun karena
rendahnya tingkat bunga tersebut, apalagi bila dibandingkan dengan tingkat bunga di luar rendahnya tingkat bunga tersebut, apalagi bila dibandingkan dengan tingkat bunga di luar neg
negeri; eri; masymasyarakarakat at akaakan n leblebih ih terttertarik arik menmenyimyimpan pan dandananyanya a di di perperbanbankan kan lualuar r negnegeri,eri, sehingga perbankan dalam negeri akan kekurangan dana yang sedang dibutuhkan oleh dunia sehingga perbankan dalam negeri akan kekurangan dana yang sedang dibutuhkan oleh dunia usah
usaha. a. DampaDampak k lebih jauh lagi lebih jauh lagi adalah terhambadalah terhambatnya investasatnya investasi i yang terjadi di yang terjadi di sektosektor r induindustristri karena kesulitan mendapatkan dana, sehingga produksi akan melambat.
karena kesulitan mendapatkan dana, sehingga produksi akan melambat. Nilai Tukar Rupiah
Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar yang stabil tentu akan lebih memberi iklim kepastian bagi semua pelaku Nilai tukar yang stabil tentu akan lebih memberi iklim kepastian bagi semua pelaku usaha, termasuk sektor perbankan, dunia usaha dan masyarakat. Nilai tukar rupiah yang usaha, termasuk sektor perbankan, dunia usaha dan masyarakat. Nilai tukar rupiah yang rendah saat ini dapat dijadikan saat yang baik dunia usaha yang beorientasi ekspor, dan ini rendah saat ini dapat dijadikan saat yang baik dunia usaha yang beorientasi ekspor, dan ini dap
dapat at memmemicu icu penpeningingkatkatan an perperminmintaan taan krekredit dit dardari i dundunia ia usausaha ha untuntuk uk melmelanjanjutkutkan an dandan menin
meningkatkgkatkan an produproduk k ekspekspornyornya. a. DengaDengan n kejadikejadian an ini ini tentu akan tentu akan mengumenguntungntungkan kan duniduniaa perb
perbankanankan. . PenyPenyesuaiaesuaian nilai n nilai tukar yang terlalu cepat tukar yang terlalu cepat akan sangat merugikaakan sangat merugikan karena n karena hal inihal ini dap
dapat at menmendordorong ong berbergergeraknyaknya a alialiran ran dandana a masmasyayarakarakat t ke ke lualuar r negnegeri. eri. DenDengan gan demdemikiikianan antara nilai tukar dan inikator kebijakan moneter lainnya memiliki hubungan yang sangat antara nilai tukar dan inikator kebijakan moneter lainnya memiliki hubungan yang sangat erat, khususnya bagi kebijakan pemerintah yang sedang ditempuh untuk menstabilkan dan erat, khususnya bagi kebijakan pemerintah yang sedang ditempuh untuk menstabilkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ekspektasi/ha
Ekspektasi/harapan rapan MasyarakatMasyarakat
Meskipun lebih sulit untuk diukur, namun ekspektasi masyarakat mulai mendapat Meskipun lebih sulit untuk diukur, namun ekspektasi masyarakat mulai mendapat pe
perharhatian tian besbesar ar daladalam m ranrangka gka pelpelaksaksanaanaan an kebkebijakijakan an monmoneteeter r di di IndIndoneonesiasia. . EksEkspekpektasitasi umu
umumnymnya a terterjadjadi i melmelalui alui eksekspekpektastasi i masmasyaryarakaakat t terterhadhadap ap tintingkagkat t infinflaslasi i dan dan eksekspekpektastasii terhadap nilai
terhadap nilai tukar.tukar. Eksp
Ekspektasektasi i masymasyarakat yang arakat yang berlebberlebihan ihan terhadterhadap ap besarbesaran an inflasinflasi i akan mendoronakan mendorongg semakin tingginya harga-harga
semakin tingginya harga-harga, sehingga akan mengurangi tingkat konsumsi dan daya saing, sehingga akan mengurangi tingkat konsumsi dan daya saing produk dalam negeri yang akan ekspor. Sementara itu, ekspektasi masyarakat yang negatif produk dalam negeri yang akan ekspor. Sementara itu, ekspektasi masyarakat yang negatif terhadap nilai tukar akan berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat pada mata terhadap nilai tukar akan berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat pada mata uang rupiah, sehingga dapat memicu mengalirnya dana masyarakat keluar negeri.
uang rupiah, sehingga dapat memicu mengalirnya dana masyarakat keluar negeri. Apa
Apabilbila a hal hal ini ini terjterjadi adi makmaka a perperbanbankan kan akaakan n keskesuliulitan tan daldalam am menmenghighimpumpun n dandanaa masyarakat yang sangat diperlukan untuk keperluan investasi dunia
masyarakat yang sangat diperlukan untuk keperluan investasi dunia usaha.usaha.
Dengan penjelasan keempat indikator moneter tersebut di atas dapat disimpulkan Dengan penjelasan keempat indikator moneter tersebut di atas dapat disimpulkan bahw
bahwa a stabilstabilitas itas dan dan pertumpertumbuhan ekonomi Indonesiabuhan ekonomi Indonesia, , sangasangatlah tlah dipendipengaruhgaruhi i oleh oleh keempkeempatat indikator tersebut, sehingga kebijakan moneter yang ditempuh pemerintah akan hal itu, harus indikator tersebut, sehingga kebijakan moneter yang ditempuh pemerintah akan hal itu, harus memberikan hasil yang baik, dalam arti terkendali, wajar, dan realistis.
memberikan hasil yang baik, dalam arti terkendali, wajar, dan realistis. Strategi Kebijakan Moneter
Strategi Kebijakan Moneter
Untuk mendapatkan indikator moneter seperti disyaratkan di atas, pemerintah yang Untuk mendapatkan indikator moneter seperti disyaratkan di atas, pemerintah yang dalam hal ini otoritas moneter, memerlukan stratei yang tepat dan sesuai dengan kondisi di dalam hal ini otoritas moneter, memerlukan stratei yang tepat dan sesuai dengan kondisi di Indonesia
Indonesia
Secara umum, strategi moneter yang dapat dipilih antara lain adalah : Secara umum, strategi moneter yang dapat dipilih antara lain adalah : 1.
1. StarStartegi tegi KebijKebijakan akan monemoneter longgar (Easy ter longgar (Easy MoneMonetartary y PolicPolicy) y) atau atau StrStrategategii kebijakan moneter ketat (Tight Monetary Policy)
kebijakan moneter ketat (Tight Monetary Policy)
Kebijakan moneter longgar akan ditempuh untuk menggiatkan kembali
Kebijakan moneter longgar akan ditempuh untuk menggiatkan kembali perekonomianperekonomian yang sedang lesu, dengan cara mempermudah dan menambah jumlah uang beredar, agar yang sedang lesu, dengan cara mempermudah dan menambah jumlah uang beredar, agar permintaan konsumsi naik
permintaan konsumsi naik produksi naik. produksi naik.
Namun demikian dalam perekonomian terbuka dan sistem devisa bebas, kebijakan Namun demikian dalam perekonomian terbuka dan sistem devisa bebas, kebijakan moneter yang longgar dapat menimbulkan dampak seperti gambar berikut ini.
Sementara itu, kebijakan moneter ketat akan memberi dampak sebaliknya, terutama Sementara itu, kebijakan moneter ketat akan memberi dampak sebaliknya, terutama dal
dalam am ranrangka gka mermeredam edam kenkenaikaikan an harharga ga atau atau infinflasi lasi yanyang g berberleblebihaihan, n, sehsehingingga ga tektekanaanann terhadap neraca pembayaran berkurang karena produk dalam negeri kembali dapat bersaing, terhadap neraca pembayaran berkurang karena produk dalam negeri kembali dapat bersaing, mes
meskipkipun un dendengan gan kebkebijaijakan kan ini ini akaakan n berberdamdampak pak pulpula a padpada a menmenuruurunnynnya a perpertumtumbuhbuhanan ek
ekononomomi, i, kakarenrena a jujumlmlah ah uauang ng yayang ng bebereredadar r didikukurarangngi, i, yayang ng beberararti rti pepermrminintaataan n jujugaga berkurang
berkurang produksi produksi berkurang.berkurang.
Sebuah dilema memang akan terjadi, tatkala perekonomian Indonesia menghadapi Sebuah dilema memang akan terjadi, tatkala perekonomian Indonesia menghadapi dua kondisi yang bersamaan, yakni lesunya ekonomi dan tertekannya neraca pembayaran dua kondisi yang bersamaan, yakni lesunya ekonomi dan tertekannya neraca pembayaran atau melemahnya daya saing produk lokal. Penerapan kebijakan moneter longgar memang atau melemahnya daya saing produk lokal. Penerapan kebijakan moneter longgar memang ak
akan an memenynyelaelamamatktkan an ekekononomomi i yayang ng lelesusu, , nanamumun n akakan an memempmperperpararah ah kokondndisisi i neneraracaca pembayaran Indonesia…sementara penerapan kebijakan moneter ketat akan menyelamatkan pembayaran Indonesia…sementara penerapan kebijakan moneter ketat akan menyelamatkan
n
nereraacca a ppeemmbbayayaararan n ddaan n mmaaninikkkkan an ddayaya a ssaaiinngg, , nnamamuun n aakkaan n bbererddamamppaak k ppadadaa men
menuruurunnynnya/lea/lesunsunya ya perperekoekonomnomianian. . KalKalau au sudsudah ah demdemikiikian, an, kebkebijakijakan an manmana a yanyang g akaakann dipilih ?
dipilih ?
Dengan dilema tersebut, pemerintah kemudian memang dituntut untuk dapat meramu Dengan dilema tersebut, pemerintah kemudian memang dituntut untuk dapat meramu kebijakan yang paling pas dan menetapkan skala prioritas pemecahan masalah yang ada, kebijakan yang paling pas dan menetapkan skala prioritas pemecahan masalah yang ada, sehin
sehingga lesunya perekonomgga lesunya perekonomian ian dapat diatasi dan dapat diatasi dan daya saing daya saing produproduk k ekspoekspor r IndonIndonesia jugaesia juga membaik, dan ini memang bukan pekerjaan
membaik, dan ini memang bukan pekerjaan yang mudah.yang mudah. 2.
2. CoCountunterercyccycliclical al MoMonetnetarary y PolPolicy icy ataatau u AccAccomoomodatdative ive MoMonetnetary ary PoPoliclicyy Countercyclical Monetary Policy
Countercyclical Monetary Policy Unt
Untuk uk memmemperlperlunaunak k konkonjunjungtugtur/nr/naik aik turturunnunnya ya perperekoekonomnomianian, , pempemerinerintah tah perperlulu secara aktif malakukan intervensi di pasar uang, yakni dengan melakukan ekspansi moneter secara aktif malakukan intervensi di pasar uang, yakni dengan melakukan ekspansi moneter dis
disaat aat perperekoekonomnomian ian menmengahgahadaadapi pi masmasa a resresesi esi dan dan melmelakuakukan kan konkonstrstraksaksi i monmoneter eter saasaatt perekonomian mengalami
perekonomian mengalami boomboom/laju yang terlalu cepat. Penjelasan ini dapat dilihat pada/laju yang terlalu cepat. Penjelasan ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Le
Lebibih h jejelaslasnynya, a, sasaat at akakan an pepererekokononomimian an cencendederurung ng memengngalaalami mi resresesesi, i, mamakaka pe
pemermerintintah ah harharus us segsegera era melmelaksaksanaanakan kan kebkebijaijakan kan monmoneter eter yanyang g leblebih ih eksekspanpansif sif dendengangan tu
tujujuan an memeniningngkakatktkan an jumjumlalah h uauang ng beberedredar ar di di mamasysyaraarakakat. t. DeDengngan an dedemimikikianan, , hahasrsratat masyarakat atau permintaan konsumsi masyarakat diharapkan akan meningkat, yang berarti masyarakat atau permintaan konsumsi masyarakat diharapkan akan meningkat, yang berarti akan memberi dorongan bagi dunia usaha untuk meningkatkan produksinya. Pada gilirannya, akan memberi dorongan bagi dunia usaha untuk meningkatkan produksinya. Pada gilirannya, kondisi ini akan mendorong tu
kondisi ini akan mendorong tumbuhnya ekonomi di Indonesiambuhnya ekonomi di Indonesia Sem
Semententara ara ituitu, , di di saasaat t perperekoekonomnomian ian menmengalagalamimi boomboom, , yanyang g cencenderderung ung memmemicuicu naiknya harga-harga atau inflasi, pemerintah perlu segera menerapkan kebijakan moneter naiknya harga-harga atau inflasi, pemerintah perlu segera menerapkan kebijakan moneter yang ketat, dengan tujuan memperlambat dan mengurangi tingkat konsumsi dan permintaan yang ketat, dengan tujuan memperlambat dan mengurangi tingkat konsumsi dan permintaan masyarakat, sehingga laju perekonomian dapat diperlambat.
masyarakat, sehingga laju perekonomian dapat diperlambat. Accomodatice Monetery Policy
Accomodatice Monetery Policy Penda
Pendapat pat kedua kedua mengatmengatakan, bahwa akan, bahwa sebaiksebaiknya nya pemeripemerintah ntah menghmenghindari indari intervintervensiensi untu
untuk k mempermemperlunak konjungtlunak konjungtur ur perekoperekonominomian an yang terjadi, yang terjadi, dan dan membimembiarkannarkannya ya terjadterjadii secara alami. Pendapat ini didasarkan pada pemikiran :
secara alami. Pendapat ini didasarkan pada pemikiran :
1. Ekspektasi masyarakat dapat mengalahkan dampak dari variable - variabel moneter 1. Ekspektasi masyarakat dapat mengalahkan dampak dari variable - variabel moneter lai
lainnynnya. a. DenDengan gan katkata a lailain, n, masmasyaryarakat akat telatelah h menmengangantistisipaipasi si setsetiap iap kebkebijakijakan an yanyang g akaakann diterapkan oleh masayarakat
diterapkan oleh masayarakat
2. Kebijakan pemerintah tidak dapat memberi dampak secara langsung dan segera. 2. Kebijakan pemerintah tidak dapat memberi dampak secara langsung dan segera. Sebagai contoh; kebijakan moneter longgar yang ekspansif yang diterapkan saat ekonomi Sebagai contoh; kebijakan moneter longgar yang ekspansif yang diterapkan saat ekonomi lesu/resesi, tidak akan segera kelihatan dampaknya saat itu juga, namun butuh waktu dan itu lesu/resesi, tidak akan segera kelihatan dampaknya saat itu juga, namun butuh waktu dan itu dapat terjadi justru
dapat terjadi justru ketika perekonoketika perekonomian telah mian telah mencapmencapai ai tahaptahap boomboom. Begitu pula kebijakan. Begitu pula kebijakan moneter ketat/konstraksi yang diterapkan untuk mengatasi kondisi
moneter ketat/konstraksi yang diterapkan untuk mengatasi kondisi boomboom, baru akan terasa, baru akan terasa dampaknya justru saat ekonomi sedang resesi.
dampaknya justru saat ekonomi sedang resesi. Akiba
Akibatnya adalah, bukan masalah tnya adalah, bukan masalah resesresesi i dandan boomboom yang teratasi, tetapi yang teratasi, tetapi justrjustru u keduakedua kondisi ekonomi itu akan bertambah parah, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
kondisi ekonomi itu akan bertambah parah, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Oleh karena itu, tidak bijaksana kalau pemerintah melakukan Oleh karena itu, tidak bijaksana kalau pemerintah melakukan intervensi dengan kebijakan moneter saat terjadi resesi atau
intervensi dengan kebijakan moneter saat terjadi resesi atau boomboom.. Bia
Biarkarkan n kedkedua ua kejkejadiadian an itu itu berberlanglangsunsung g apa apa adaadanyanya. . KalKalaupaupun un pempemerinerintah tah akaakann membantu, lakukan dengan menyeimangkan jumlah uang beredar dengan kebutuhan saat membantu, lakukan dengan menyeimangkan jumlah uang beredar dengan kebutuhan saat itu.itu.
Efektifitas Kebijakan Moneter Efektifitas Kebijakan Moneter
Yang dimaksud dengan efektifitas kebijakan moneter adalah, sejauh mana kebijakan Yang dimaksud dengan efektifitas kebijakan moneter adalah, sejauh mana kebijakan mon
moneter eter yanyang g ditditempempuh uh pempemerinerintah tah (ap(apapuapun n benbentuktuknyanya), ), memmemberberi i damdampak pak pospositiitif f bagbagii perekonomian dan masyarakat, dalam arti :
perekonomian dan masyarakat, dalam arti :
a. dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi a. dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi b. dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat b. dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
c. dapat meningkatkan kesempatan kerja c. dapat meningkatkan kesempatan kerja
d. dapat meningkatkan penerimaan devisa negara d. dapat meningkatkan penerimaan devisa negara
e. serta memberi pengaruh pada kebijakan makro lainnya e. serta memberi pengaruh pada kebijakan makro lainnya T
Teori eori yang membicarakyang membicarakan an mengemengenai nai efektifefektifitas itas kebijkebijakan akan monetemoneter r ini ini diantadiantaranyaranya adalah :
1.
1. Teori Natural Rate HypothesisTeori Natural Rate Hypothesis, yang percaya bahwa kebijakan hanya akan efektif , yang percaya bahwa kebijakan hanya akan efektif dan memberi dampak dalam jangka pendek saja, namun tidak akan efektif untuk jangka dan memberi dampak dalam jangka pendek saja, namun tidak akan efektif untuk jangka panjang
panjang 2.
2. Teori Rational Expectation HypothesisTeori Rational Expectation Hypothesis, yang percaya bahwa baik dalam jangka, yang percaya bahwa baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, kebijakan moneter tidak akan efektif
pendek maupun dalam jangka panjang, kebijakan moneter tidak akan efektif Keterkaita
Keterkaitan kebijakan mn kebijakan moneter dengan kebijakan makro lainnyaoneter dengan kebijakan makro lainnya
Yang perlu diketahui, bahwa dalam perekonomian sebuah negara, kebijakan moneter Yang perlu diketahui, bahwa dalam perekonomian sebuah negara, kebijakan moneter mer
merupaupakan kan keskesatuatuan an yanyang g tidtidak ak dapdapat at dipdipisaisahkahkan n dendengan gan kebkebijakijakan an – – kebkebijakijakan an makmakroro pe
pemermerintintah ah lailainnynnya, a, sepseperterti i kebkebijakijakan an fisfiskalkal, , kebkebijakijakan an ekoekonomnomi i lualuar r negnegeri, eri, maumaupunpun kebijakan sektor riil lainnya.
kebijakan sektor riil lainnya. De
Dengngan an demdemikikiaian n apapapapun un pipililihahan n kekebibijakjakan an momonetneter er yayang ng diditemtempupuh h haharuruslslahah memili
memiliki ki keterkaketerkaitan dan itan dan mendmendukunukung g sasarsasaran an dan tujuan dan tujuan dari kebijakan ekonomi makrodari kebijakan ekonomi makro lainnya, sehingga secara bersama dapat memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan lainnya, sehingga secara bersama dapat memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakat.
masyarakat. Se
Sebabagagai i cocontntohoh, , kekebibijakjakan an momoneneter ter yayang ng ekekspspanansisif f mememamang ng akakan an memendndororonongg pertumbuhan ekonomi di satu sisi, namun di sisi lainnya, kebijakan ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi di satu sisi, namun di sisi lainnya, kebijakan ini akan menyebabkan kenaikan harga-harga (inflasi), sehingga akan memberatkan neraca pembayaran luar negeri kenaikan harga-harga (inflasi), sehingga akan memberatkan neraca pembayaran luar negeri kar
karena ena proproduk dalam duk dalam negnegeri eri akaakan n kehkehilanilangan daya gan daya saisaingngnya nya di di paspasar ar lualuar r negnegerieri, , yanyangg berakibat menurunnya penerimaan devisa negara. Oleh karena itu perlu diimbangi kebijakan berakibat menurunnya penerimaan devisa negara. Oleh karena itu perlu diimbangi kebijakan
sek
sektor tor lualuar r negnegeri eri konkondusdusif if yanyang g dapdapat at menmengatgatasi asi hal hal tertersebsebut, ut, sepseperterti i mismisalnyalnya a dendengangan member kemudahan ekspor dan intensi ekspor lainnya.
member kemudahan ekspor dan intensi ekspor lainnya.
Begitu pula dengan kebijakan moneter ketat yang ditempuh untuk tujuan menurunkan Begitu pula dengan kebijakan moneter ketat yang ditempuh untuk tujuan menurunkan ti
tingngkakat t ininflflasasi, i, akakan an memmembeberi ri dadampmpak ak nenegagatitif f papada da sesektktor or ririil il dadalalam m memeniningngkatkatkakann produksinya. Dalam kasus ini, diperlukan dukungan kebijakan ekonomi makro lainnya agar produksinya. Dalam kasus ini, diperlukan dukungan kebijakan ekonomi makro lainnya agar prod
produksi tetap uksi tetap dapat ditingkdapat ditingkatkan. Kebijakaatkan. Kebijakan n ekonoekonomi mi makro lain makro lain yang perlu yang perlu dilakdilakukanukan diantaranya dengan memberikan insentif atau keringan pajak bagi produsen, atau dengan diantaranya dengan memberikan insentif atau keringan pajak bagi produsen, atau dengan insen
insentif-instif-insentif lainnya entif lainnya seperseperti ti penetpenetapan harga apan harga khuskhusus untuk us untuk bahan bakar bahan bakar indusindustri tri dandan kebijakan kemudahan perijinan usaha misalnya.
kebijakan kemudahan perijinan usaha misalnya. Denga
Dengan n dukudukungan berbagai ngan berbagai kebijakebijakan kan makro lainnya makro lainnya tersebtersebut, ut, kebijakebijakan kan monetmoneter er yang dijalankan pemerintah akan dapat mencapai sasaran dan dapat diminimalkan dampak yang dijalankan pemerintah akan dapat mencapai sasaran dan dapat diminimalkan dampak negat
negatifnya. Oleh karena ifnya. Oleh karena itu diperlukaitu diperlukan n sebusebuah ramuan ah ramuan dari berbagai kebijakadari berbagai kebijakan n monetemoneter r dandan kebijakan makro lainnya, sedemikian rupa, agar berbagai kebijakan tersebut tidak saling kebijakan makro lainnya, sedemikian rupa, agar berbagai kebijakan tersebut tidak saling be
bertertentanntangan gan dan dan jusjustru tru salsaling ing melmelengengkapkapi i dan dan menmendukdukunung g kebkeberherhasiasilannlannya, ya, daldalam am artiarti jangan sampai yang terjadi adalah :
jangan sampai yang terjadi adalah : · Harga-harga semakin naik · Harga-harga semakin naik
· Daya saing produk dalam negeri
· Daya saing produk dalam negeri semkain menurunsemkain menurun · Devisa negara semakin berkurang
· Devisa negara semakin berkurang · Nilai tukar rupiah semakin melemah · Nilai tukar rupiah semakin melemah · Daya beli masyarakat semakin lemah · Daya beli masyarakat semakin lemah · Produksi nasional semkain berkurang · Produksi nasional semkain berkurang · Pengangguran semakin meningkat · Pengangguran semakin meningkat · Perekonomian semakin lesu, dan · Perekonomian semakin lesu, dan
· Kesejahteraan masyarakat semakin memburuk · Kesejahteraan masyarakat semakin memburuk Transmisi Kebijakan Moneter
Transmisi Kebijakan Moneter Ke
Kebibijakjakan an momoneneter ter adadalaalah h sasalalah h sasatu tu kekebibijakjakan an yayang ng sesecacara ra lalangngsusung ng dadapapatt dik
dikendendalikalikan an oleoleh h pempemerinerintahtah, , serserta ta memmemilikiliki i damdampak pak lanlangsugsung ng padpada a perperekoekonomnomian ian didi Indonesia. Secara singkat grafis, pengaruh tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar di atas menunjukkan bahwa melalui instrumen (Operasi pasar terbuka, tk. Gambar di atas menunjukkan bahwa melalui instrumen (Operasi pasar terbuka, tk. Diskonto, cadangan minimum, himbauan, dll) serta indikator moneter (tk. Bunga, jumlah Diskonto, cadangan minimum, himbauan, dll) serta indikator moneter (tk. Bunga, jumlah uang beredar), kebijakan di bidang moneter akan mempengaruhi perekonomian, yang terlihat uang beredar), kebijakan di bidang moneter akan mempengaruhi perekonomian, yang terlihat dari perubahan pendapatan nasional (GDP), tingkat inflasi, jumlah pengangguran dan neraca dari perubahan pendapatan nasional (GDP), tingkat inflasi, jumlah pengangguran dan neraca pembayaran). Meskipun demikian, kebijakan pemerintah lainnya juga turut mempengaruhi pembayaran). Meskipun demikian, kebijakan pemerintah lainnya juga turut mempengaruhi beberapa indicator perekonomian Indonesia tersebut.
beberapa indicator perekonomian Indonesia tersebut.
Tenggang waktu (lag) Efek dari Kebijakan Moneter Tenggang waktu (lag) Efek dari Kebijakan Moneter Dam
Dampak pak kebkebijakijakan an monmoneter eter terterhadhadap ap keskestabtabilan ilan dan dan perpertumtumbuhbuhan an ekoekonomnomi i akaakann tergantung pada :
tergantung pada : 1.
1. KuaKuat t tidtidaknyaknya a hubhubungungan an antantara ara perperububahaahan n kebkebijakijakan an monmoneter eter yanyang g diladilakukkukanan dengan kegiatan ekonomi
dengan kegiatan ekonomi
2. Jangka waktu antara terjadinya perubahan kebijakan moneter sampai terjadinya 2. Jangka waktu antara terjadinya perubahan kebijakan moneter sampai terjadinya efek terhadap kegiatan ekonomi (lag)
efek terhadap kegiatan ekonomi (lag)
Kebijakan ekonomi Indonesia saat ini Kebijakan ekonomi Indonesia saat ini
Perkembangan berbagai indikator ekonomi menjelang akhir tahun 2009 ditandai oleh Perkembangan berbagai indikator ekonomi menjelang akhir tahun 2009 ditandai oleh terus berlanjutnya perbaikan kondisi
terus berlanjutnya perbaikan kondisi makroekmakroekonomi onomi Indonesia. Perbaikan tersebut ditopangIndonesia. Perbaikan tersebut ditopang oleh meningkatnya optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi domestik dan global, serta oleh meningkatnya optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi domestik dan global, serta te
terjarjagaganynya a kkesestatabilbilan an makmakroroekekonoonomi mi domdomesestiktik. . PePerturtumbumbuhan han ekekonoonomi mi tatahun hun 20092009 diprakirakan tumbuh 4,3%, inflasi tercatat sebesar 2,78%, Neraca Pembayaran Indonesia diprakirakan tumbuh 4,3%, inflasi tercatat sebesar 2,78%, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencat
(NPI) mencatat at surpsurplus, lus, dan dan nilai nilai tuktukar ar secsecara ara poinpoint-tot-to-poin-point t mengmenguat uat sebesebesar sar 15,6515,65%% dibandingkan dengan tahun lalu. Di
dibandingkan dengan tahun lalu. Di tengahtengah-tengah krisis global, berbagai kinerja yang -tengah krisis global, berbagai kinerja yang cukupcukup posit
positif if tertersebusebut t tidatidak k terterlepalepas s dari daya dari daya tahatahan n permpermintintaan aan domedomestik yang stik yang kuakuat, t, sektsektoror perbankan yang tetap sehat dan stabil, ekspektasi pemulihan ekonomi global yang semakin perbankan yang tetap sehat dan stabil, ekspektasi pemulihan ekonomi global yang semakin optimis, serta respons kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif dalam mendukung optimis, serta respons kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif dalam mendukung terjaganya perekonomian domestik.
terjaganya perekonomian domestik. Kond
Kondisi isi perperekoekonomianomian n dan dan pasapasar r kekeuanguangan an globaglobal l secsecara ara umum umum terterus us mencmencataatatt perkembangan yang positif. Proses pemulihan ekonomi di negara maju terus berlangsung. perkembangan yang positif. Proses pemulihan ekonomi di negara maju terus berlangsung. Hal tersebut sejalan dengan
Hal tersebut sejalan dengan membaiknymembaiknya a kinerja konsumsi dan produksi, serta kinerja konsumsi dan produksi, serta kondisi pasarkondisi pasar tenaga kerja yang mulai mengindikasikan perbaikan. Kondisi pasar tenaga kerja di AS dan tenaga kerja yang mulai mengindikasikan perbaikan. Kondisi pasar tenaga kerja di AS dan Jepang membaik sejalan
Jepang membaik sejalan dengan perbaikan konsumsi dan produksi. Sementara itu, ekonomidengan perbaikan konsumsi dan produksi. Sementara itu, ekonomi Asia yang memiliki peranan semakin penting sebagai penggerak utama pemulihan ekonomi Asia yang memiliki peranan semakin penting sebagai penggerak utama pemulihan ekonomi
global juga tumbuh semakin kuat. Sejalan dengan itu, kinerja pasar keuangan global terus global juga tumbuh semakin kuat. Sejalan dengan itu, kinerja pasar keuangan global terus membaik. Meskipun sempat mengalami tekanan akibat kembali menurunnya kepercayaan membaik. Meskipun sempat mengalami tekanan akibat kembali menurunnya kepercayaan inv
investestor or terterkaikait t kriskrisis is utautang ng Dubai World Dubai World dan dan kriskrisis is fiskfiskal al YYunaniunani, , dampdampak ak kekedua dua kriskrisisis tersebut berlangsung singkat dan rambatannya bersifat minimal terhadap pasar keuangan tersebut berlangsung singkat dan rambatannya bersifat minimal terhadap pasar keuangan dun
dunia. ia. InfInflaslasi i gloglobal bal tatahun hun 2002009 9 dipdiprarakirkirakakan an mulmulai ai menmeningingkakat t sesejaljalan an dendengagan n prproseosess pemulihan ekonomi dunia, walaupun masih lebih rendah dibandingkan inflasi tahun 2008. pemulihan ekonomi dunia, walaupun masih lebih rendah dibandingkan inflasi tahun 2008. Kondisi tersebut memungkinkan sejumlah negara maju untuk cenderung mempertahankan Kondisi tersebut memungkinkan sejumlah negara maju untuk cenderung mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif. Sampai saat ini, sebagian besar bank sentral negara kebijakan moneter yang akomodatif. Sampai saat ini, sebagian besar bank sentral negara maju seperti AS, Inggris, dan Jepang masih menahan kenaikan suku bunganya pada bulan maju seperti AS, Inggris, dan Jepang masih menahan kenaikan suku bunganya pada bulan Desember sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi.
Desember sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi. Di
Di sisisi si dodomemeststikik, , peperbrbaiaikakan n ekekononomomi i glglobaobal l memendndukukung ung kikinenerjrja a ekekspspor or dadann peningka
peningkatan investastan investasi. Kinerja i. Kinerja ekspor yang anjlok ekspor yang anjlok sangat signifikan di semester I-2009, sangat signifikan di semester I-2009, mulaimulai membaik pada pertengahan tahun sejalan dengan pemulihan perekonomian global yang membaik pada pertengahan tahun sejalan dengan pemulihan perekonomian global yang kian membaik dan peningkatan harga komoditas. Beberapa sektor yang berorientasi ekspor kian membaik dan peningkatan harga komoditas. Beberapa sektor yang berorientasi ekspor seperti sektor industri pengolahan diperkirakan menunjukkan kinerja yang lebih baik pada seperti sektor industri pengolahan diperkirakan menunjukkan kinerja yang lebih baik pada ku
kuartartal al IV-IV-2002009 9 seiseirinring g dendengagan n memmembaibaiknknya ya pepermirmintntaan aan ekekststernernal. al. Di Di sissisi i domdomesestiktik,, konsumsi rumah tangga masih tumbuh pada level tinggi, didorong oleh stabilnya daya beli konsumsi rumah tangga masih tumbuh pada level tinggi, didorong oleh stabilnya daya beli masyarakat serta keyakinan konsumen yang masih terjaga. Membaiknya ekspor dan tetap masyarakat serta keyakinan konsumen yang masih terjaga. Membaiknya ekspor dan tetap tingg
tingginyinya a kokonsumsnsumsi i mendomendorong rong optimoptimisme isme pelapelaku ku usaha usaha untuuntuk k menimeningkangkatkatkan n invinvestestasi,asi, ter
terutautama ma sejasejak k pertpertengengahan ahan tahutahun n 2009. 2009. Pada Pada triwutriwulan lan IV-2IV-2009, 009, invinvestestasi asi dipediperkirrkirakaakann tumbuh lebih tinggi yang tercermin antara lain pada peningkatan konsumsi semen dan tumbuh lebih tinggi yang tercermin antara lain pada peningkatan konsumsi semen dan per
perbaibaikakan n peperturtumbumbuhan han impimpor or babararang ng modmodal. al. DeDengangan n semsemakakin in memmembaibaiknknya ya kkondondisiisi per
perekekonoonomiamian n tetersrsebuebut, t, perpertumtumbuhbuhan an ekekonoonomi mi secsecarara a tatahunhunan an di di kukuartartal al IV-IV-20020099 diperkirakan akan mencapai sebesar 4,4%. Secara keseluruhan tahun 2009, perekonomian diperkirakan akan mencapai sebesar 4,4%. Secara keseluruhan tahun 2009, perekonomian diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,3%.
diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,3%.
Ketahanan perekonomian domestik juga dibarengi penurunan tekanan inflasi. Inflasi Ketahanan perekonomian domestik juga dibarengi penurunan tekanan inflasi. Inflasi pad
pada a bulbulan an DesDesembember er tetercrcatatat at sebsebesaesar r 0,30,33% 3% (m(mtm)tm), , jaujauh h leblebih ih rerendandah h dardari i raratata-r-ratataa historisn
historisnya. ya. Secara tahunaSecara tahunan, inflasi IHK n, inflasi IHK mencapai 2,78% (yoy), sementarmencapai 2,78% (yoy), sementara inflasi inti tercatata inflasi inti tercatat se
sebesbesar ar 4,24,28% 8% (y(yoy) oy) padpada a tatahun hun 2002009. 9. ReRendandahnhnya ya rerealalisaisasi si infinflaslasi i tidtidak ak teterlerlepas pas dardarii perk
perkembaembangan ngan ekseksternternal al dan dan berbberbagaagai i kekebijabijakan kan yang yang diteditempuh mpuh PemPemerinerintahtah. . KonKontratraksiksi ekonom
ekonomi global i global yang cukup dalam yang cukup dalam mengakibamengakibatkan turunnya harga komodittkan turunnya harga komoditas dunia as dunia di tahundi tahun 2009. Kondisi tersebut juga menyebabkan perlambatan kinerja ekonomi domestik. Selain 2009. Kondisi tersebut juga menyebabkan perlambatan kinerja ekonomi domestik. Selain dari sisi eksternal, rendahnya realisasi inflasi antara lain juga terkait dengan kecenderungan dari sisi eksternal, rendahnya realisasi inflasi antara lain juga terkait dengan kecenderungan apresiasi nilai tukar rupiah di tahun 2009. Derasnya aliran masuk modal asing ke pasar apresiasi nilai tukar rupiah di tahun 2009. Derasnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik telah mendorong penguatan nilai tukar rupiah, terutama sejak akhir keuangan domestik telah mendorong penguatan nilai tukar rupiah, terutama sejak akhir triwulan I-2009. Selain itu rendahnya realisasi inflasi selama tahun 2009 juga tidak terlepas triwulan I-2009. Selain itu rendahnya realisasi inflasi selama tahun 2009 juga tidak terlepas dari
dari berbberbagaagai i kekebijabijakan kan yang yang ditditempuh empuh oleh oleh PemPemerinerintah. tah. PenPenurunaurunan n harharga ga komkomoditoditasas internasional, termasuk minyak mentah, memberi ruang bagi Pemerintah untuk kembali internasional, termasuk minyak mentah, memberi ruang bagi Pemerintah untuk kembali menu
menurunkrunkan an hargharga a bahabahan n bakbakar ar minyminyak ak (BBM(BBM) ) pada awal pada awal tahutahun. n. SemeSementantara ra itu, itu, upaupayaya Pem
Pemerinerintah tah untuuntuk k menjamenjaga ga pasopasokan kan dan dan distdistribusribusi i kokomoditmoditas as bahabahan n pangpangan, an, terterutamutamaa beras, menyebabkan inflasi volatile food tercatat cukup rendah dibandingkan dengan pola beras, menyebabkan inflasi volatile food tercatat cukup rendah dibandingkan dengan pola
hist
historisorisnyanya. . DengDengan an berbaberbagai gai perkperkembaembangan ngan tertersebusebut, t, rearealisaslisasi i inflinflasi asi berberada ada di di bawbawahah kisaran sasar
kisaran sasaran inflasi tahun 2009 sebesar 4,5% ± an inflasi tahun 2009 sebesar 4,5% ± 1%.1%.
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat surplus mendukung penguatan Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat surplus mendukung penguatan nilai tukar rupiah.
nilai tukar rupiah. Pada tahun 2009, NPI mencatPada tahun 2009, NPI mencatat surplus dengan posisi cadangat surplus dengan posisi cadangan devisaan devisa mencapai USD66,1 miliar atau setara 6,6 bulan pembayaran impor dan utang luar negeri mencapai USD66,1 miliar atau setara 6,6 bulan pembayaran impor dan utang luar negeri (UL
(ULN) N) PePemermerintintahah. . SurSurpluplus s NPI NPI teterutrutama ama dipdipengengaruaruhi hi oleoleh h menmenuruurunnnnya ya impimpor or sesecarcaraa signifikan searah dengan menurunnya kebutuhan bahan baku impor untuk industri yang signifikan searah dengan menurunnya kebutuhan bahan baku impor untuk industri yang berorientasi ekspor maupun menurunnya impor barang-barang konsumsi. Kinerja ekspor, berorientasi ekspor maupun menurunnya impor barang-barang konsumsi. Kinerja ekspor, wala
walaupun upun masimasih h mencmencataatat t pertpertumbuhumbuhan an negnegatifatif, , namunamun n masimasih h lebih lebih baik baik dibandibandingkdingkanan dengan pertumbuhan impor. Hal ini terutama disebabkan oleh menguatnya permintaan dengan pertumbuhan impor. Hal ini terutama disebabkan oleh menguatnya permintaan eks
ekspor por kokomoditmoditas as sumbesumber r daydaya a alam alam terterutamutama a dari dari negnegaraara-neg-negara ara emeremerging ging AsiaAsia, , yangyang mengalam
mengalami proses pemulihan yang lebi proses pemulihan yang lebih cepat. ih cepat. Di samping itu, surplus NPI didukung olehDi samping itu, surplus NPI didukung oleh derasnya arus modal masuk ke dalam negeri yang didorong oleh prospek makroekonomi derasnya arus modal masuk ke dalam negeri yang didorong oleh prospek makroekonomi yang membaik, imbal hasil rupiah yang relatif tinggi, serta semakin membaiknya tingkat yang membaik, imbal hasil rupiah yang relatif tinggi, serta semakin membaiknya tingkat kepe
kepercayarcayaan an internasiointernasional nal terhadap korporasterhadap korporasi i domestik. Sejalan domestik. Sejalan dengan perkembangdengan perkembangan an NPINPI terse
tersebut, perkembangbut, perkembangan nilai an nilai tukar Rupiah cenderung menguat sejak tukar Rupiah cenderung menguat sejak akhir triwulan I-2009.akhir triwulan I-2009. Dibandingkan dengan tahun 2008, rupiah secara point-to-point menguat sebesar 15,65% Dibandingkan dengan tahun 2008, rupiah secara point-to-point menguat sebesar 15,65% menjadi Rp9.425/USD.
menjadi Rp9.425/USD.
Di sektor keuangan, stabilitas sistem perbankan tetap terjaga, namun penyesuaian Di sektor keuangan, stabilitas sistem perbankan tetap terjaga, namun penyesuaian suku bunga kredit belum seperti yang diharapkan. Penurunan suku bunga, khususnya suku suku bunga kredit belum seperti yang diharapkan. Penurunan suku bunga, khususnya suku bunga deposito perbankan, masih terus berlangsung. Namun demikian, transmisi kebijakan bunga deposito perbankan, masih terus berlangsung. Namun demikian, transmisi kebijakan moneter melalui suku bunga sebagaimana tercermin pada penurunan suku bunga kredit moneter melalui suku bunga sebagaimana tercermin pada penurunan suku bunga kredit mas
masih ih rerelatlatif if teterbarbatatas. s. TinTingkgkat at suksuku u bunbunga ga krkrediedit t yayang ng belbelum um turturun un secsecarara a sigsignifnifikikan,an, kegiatan ekonomi yang belum meningkat secara pesat, serta persepsi risiko dari perbankan kegiatan ekonomi yang belum meningkat secara pesat, serta persepsi risiko dari perbankan yang masih tinggi mengakibatkan kredit perbankan sejak Januari hingga November 2009 yang masih tinggi mengakibatkan kredit perbankan sejak Januari hingga November 2009 baru tumbuh
baru tumbuh 5,7% 5,7% (ytd(ytd). ). Di Di jalur harga aset, stance kebijjalur harga aset, stance kebijakaakan n yang cenderuyang cenderung ng longglonggarar direspons secara baik di pasar saham maupun SUN. Indeks harga di bursa saham meningkat direspons secara baik di pasar saham maupun SUN. Indeks harga di bursa saham meningkat se
sejaljalan an dendengagan n dederarasnsnya ya aruarus s masmasuk uk modmodal al asiasing ng dan dan peperkrkemembanbangagan n pospositiitif f di di paspasarar keuangan global. Di pasar obligasi, yield SUN terus menurun sejalan dengan optimisme keuangan global. Di pasar obligasi, yield SUN terus menurun sejalan dengan optimisme pemulihan ekonomi dunia, membaiknya persepsi risiko global terhadap Indonesia, disertai pemulihan ekonomi dunia, membaiknya persepsi risiko global terhadap Indonesia, disertai te
terjarjagaganynya a ininflaflasi si dan dan sussustatainainabilbilitaitas s fisfiskakal. l. Di Di sissisi i mikmikro ro peperbarbanknkan, an, ststabiabilitlitas as sissistetemm perbankan nasional tetap stabil.
perbankan nasional tetap stabil. Hal itu diindikasikan oleh Hal itu diindikasikan oleh masih terjaganya rasio masih terjaganya rasio kecukupankecukupan modal (CAR) per November 2009 sebesa
modal (CAR) per November 2009 sebesar r 17%. Sementar17%. Sementara itu, rasio gross Non Perfa itu, rasio gross Non Performingorming Loan (NPL) tetap terkendali pada 4,4%
Loan (NPL) tetap terkendali pada 4,4% dengan rasio net sebesar 1,4%. dengan rasio net sebesar 1,4%. LikuiditaLikuiditas Perbankan,s Perbankan, termasuk likuiditas di pasar uang antar bank makin membaik dan pertumbuhan Dana Pihak termasuk likuiditas di pasar uang antar bank makin membaik dan pertumbuhan Dana Pihak K
Keettiigga a ((DDPPKK) ) mmeenniinnggkkaatt.. Ke depan, prospek
Ke depan, prospek perekperekonomian Indonesia diperkirakan akan membaik, meskipun onomian Indonesia diperkirakan akan membaik, meskipun berbagaiberbagai fak
faktor tor risirisiko ko dan dan keketidatidakpaskpastian tian perlu terus perlu terus dicerdicermatimati. . Bank Indonesia memperkBank Indonesia memperkirairakankan pertumbuhan ek
pertumbuhan ekonomi mencapai 5,0-5,5% pada tahun 2010. onomi mencapai 5,0-5,5% pada tahun 2010. Inflasi ditargInflasi ditargetkan mencapetkan mencapaiai ki
kisasararan n 5±5±1% 1% papada da tatahuhun n 20201010. . UpUpayaya a pepercrcepepatatan an momomementntum um ununtutuk k akakseselelerarasisi pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga inflasi yang rendah masih dihadapkan pada pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga inflasi yang rendah masih dihadapkan pada
berbagai tantangan-tantangan mikro dan struktural dalam perekonomian seperti kelemahan berbagai tantangan-tantangan mikro dan struktural dalam perekonomian seperti kelemahan da
daya ya sasaing ing seksektotor r indindusustritri, , ststrukruktur tur paspasar ar kkomoomoditditas as bahbahan an pokpokok ok yanyang g cencenderderungung oligopolistik dan berbagai permasalahan terkait lokasi sentra produksi, distribusi, dan tata oligopolistik dan berbagai permasalahan terkait lokasi sentra produksi, distribusi, dan tata niag
niaga. a. BeluBelum m optimoptimalnyalnya a tratransmisnsmisi i kekebijabijakan kan monemoneter ter melamelalui lui jalur kredit jalur kredit merumerupakpakanan tantangan yang akan menjadi prioritas untuk segera dipecahkan.
tantangan yang akan menjadi prioritas untuk segera dipecahkan.
Mempertimbangkan permasalahan dan tantangan tersebut, kebijakan moneter Bank Mempertimbangkan permasalahan dan tantangan tersebut, kebijakan moneter Bank Indonesia untuk mencapai sasaran inflasi sebesar 5±1% di tahun 2010 akan didukung oleh Indonesia untuk mencapai sasaran inflasi sebesar 5±1% di tahun 2010 akan didukung oleh implementasi serangkai langkah kebijakan. Di sisi operasional, fokus kebijakan diarahkan implementasi serangkai langkah kebijakan. Di sisi operasional, fokus kebijakan diarahkan untu
untuk k menimeningkangkatkatkan n efefektektifitifitas as tratransmisnsmisi i kekebijabijakan kan monemoneterter, , mengmengelolelola a eksekses es liklikuidituiditasas perbankan, dan menjaga volatilitas nilai tukar dalam rangka terjaganya ekspektasi inflasi perbankan, dan menjaga volatilitas nilai tukar dalam rangka terjaganya ekspektasi inflasi masyarakat.
masyarakat. Di sisi struktural, upaya kDi sisi struktural, upaya koordinasi dengan Pemerintah akan ditingkatkan untukoordinasi dengan Pemerintah akan ditingkatkan untuk memitigas
memitigasi dampak i dampak strukturstruktural inflasi al inflasi yang bersumber dari masalah yang bersumber dari masalah distribusi, tata niaga, dandistribusi, tata niaga, dan struktur pasar komoditas bahan pokok. Untuk
struktur pasar komoditas bahan pokok. Untuk itu, Tim itu, Tim PengendPengendalian Inflasi alian Inflasi yang merupakanyang merupakan tim lintas departemen yang terkait dengan pengendalian inflasi akan terus diefektifkan baik tim lintas departemen yang terkait dengan pengendalian inflasi akan terus diefektifkan baik di pusat maupun di daerah.
di pusat maupun di daerah.
Dengan mempertimbangkan bahwa tingkat BI Rate 6,5% masih konsisten dengan Dengan mempertimbangkan bahwa tingkat BI Rate 6,5% masih konsisten dengan sas
sasararan an ininflaflasi si tatahun hun 2010 2010 sesebesbesar ar 5% 5% ±1% ±1% dan dan ararah ah kekebijbijakakan an monmoneteter er saasaat t ini ini jugjugaa dip
dipandandang ang masmasih ih kkondondusiusif f bagbagi i prproseoses s pepemulmulihaihan n pepererekkonoonomiamian n dan dan berberlanlangsugsungnngnyaya in
intetermermediadiasi si peperbarbanknkan, an, RapRapat at DeDewawan n GubGubernernur ur BanBank k IndIndoneonesia sia padpada a 6 6 JanJanuaruari i 20120100 memutuska
memutuskan untuk n untuk mempertahamempertahankan BI Rate pada level 6,5% dengan knkan BI Rate pada level 6,5% dengan koridor suku bungaoridor suku bunga yang juga tetap sebesar +/-50 bps di sekitar BI Rate, yaitu suku bunga repo sebesar 7% dan yang juga tetap sebesar +/-50 bps di sekitar BI Rate, yaitu suku bunga repo sebesar 7% dan suku bunga FASBI sebesar 6%.
suku bunga FASBI sebesar 6%. B.
B. Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Sebelum kita membahas mengenai kebijakan fiskal terlebih dahulu mungkin kita Sebelum kita membahas mengenai kebijakan fiskal terlebih dahulu mungkin kita har
harus us menmengegetatahui hui tetentntang ang hakhakikikat at kkebiebijakjakan an daldalam am sissistetem m ekekonoonomi. mi. Di Di daldalam am sissistetemm ekonomi, kita mengenal dua macam kebijakan yaitu kebijakan ekonomi makro dan kebijakan ekonomi, kita mengenal dua macam kebijakan yaitu kebijakan ekonomi makro dan kebijakan ekonomi mikro. Kebijakan ekonomi makro adalah tindakan atau kebijakan yang dijalankan ekonomi mikro. Kebijakan ekonomi makro adalah tindakan atau kebijakan yang dijalankan ole
oleh h pempemererintintah ah dendengagan n memmempepengangaruhruhi i vavariariabelbel-v-variariabeabel l ekekonoonomi mi sedsedemiemikiakian n rurupapa sehi
sehingga ngga terterciptcipta a kokondisi ndisi perperekekonomionomian an yang yang baik baik dan dan dinadinamis, mis, sehisehingga ngga perperekekonomionomianan berj
berjalan alan sesuasesuai i dengdengan an yang yang diredirencanncanakaakan. n. KetKetika ika membmembahas ahas mengmengenai enai kekebijakbijakan an fiskfiskalal maka sebenarnya kita sedang membicarakan mengenai salah satu alat pelaksanan kebijakan maka sebenarnya kita sedang membicarakan mengenai salah satu alat pelaksanan kebijakan ek
ekonomi onomi makrmakro. o. UntuUntuk k leblebih ih jelajelasnysnya, a, kekebijakbijakan an ekekonomonomi i makrmakro o daladalam m pelapelaksanksanaanaanyaya secara analisis pemikirannya perlu dibedakan menjadi tiga aspek.
secara analisis pemikirannya perlu dibedakan menjadi tiga aspek. Ketiga aspek tersebut antara lain:
Ketiga aspek tersebut antara lain: 1. sasaran yang ingin
1. sasaran yang ingin dicapai,dicapai,
2. efek yang diharapkan dari penggunaan alat kebijakan tersebut, 2. efek yang diharapkan dari penggunaan alat kebijakan tersebut, 3. efek yang diharapkan dari penggunaan alat kebijakan tersebut. 3. efek yang diharapkan dari penggunaan alat kebijakan tersebut.
Sasaran kebijakan ekonomi ada dua, yaitu: Sasaran kebijakan ekonomi ada dua, yaitu: a. jangka pendek yang bertujuan untuk: a. jangka pendek yang bertujuan untuk: - mengatasi masalah pengangguran - mengatasi masalah pengangguran
- mengatasi masalah inflasi - mengatasi masalah inflasi
- mengukuhkan neraca pembayaran - mengukuhkan neraca pembayaran b. jangka panjang
b. jangka panjang
- mempercepat pertumbuhan ekonomi - mempercepat pertumbuhan ekonomi - meratakan distribusi pendapatan - meratakan distribusi pendapatan - mengatasi masalah kemiskinan - mengatasi masalah kemiskinan
Adapun alat pelaksanaan kebijakan ekonomi terdiri atas dua, Adapun alat pelaksanaan kebijakan ekonomi terdiri atas dua,
a. jangka pendek, terdapat empat alat pelaksanaan kebijakan yaitu: a. jangka pendek, terdapat empat alat pelaksanaan kebijakan yaitu: -kebijakan fiskal -kebijakan fiskal -kebijakan moneter -kebijakan moneter -kebijakan harga -kebijakan harga
-kebijakan untuk sektor luar negeri -kebijakan untuk sektor luar negeri
b. jangka penjang, terdapat empat alat pelaksanaan kebijakan yaitu: b. jangka penjang, terdapat empat alat pelaksanaan kebijakan yaitu: -kebijakan fiskal -kebijakan fiskal -kebijakan moneter -kebijakan moneter -kebijakan harga -kebijakan harga
-kebijakan untuk sektor luar negeri (sama dengan alat pelaksanaan jangka pendek). -kebijakan untuk sektor luar negeri (sama dengan alat pelaksanaan jangka pendek). Efek yang diharapkan dari kebijakan ekonomi antara lian sebagai berikut:
Efek yang diharapkan dari kebijakan ekonomi antara lian sebagai berikut: a. kesempatan kerja penuh(
a. kesempatan kerja penuh( full employment) full employment)
b. kestabilan harga-harga b. kestabilan harga-harga
c. stabilitas neraca pembayaran c. stabilitas neraca pembayaran
d. peningkatan kemakmuran masyarakat d. peningkatan kemakmuran masyarakat e. pertumbuhan ekonomi
e. pertumbuhan ekonomi
f. distribusi pendapatan yang adil f. distribusi pendapatan yang adil g. nilai tukar yang stabil
g. nilai tukar yang stabil
Kebijakan Fiskal Indonesia saat ini Kebijakan Fiskal Indonesia saat ini
1.
1. DalaDalam m ranrangka gka mengmengembaembangkangkan n rasrasio io keketenatenagalgalistristrikan ikan nasinasional, onal, apabapabilaila dal
dalam am tatahun hun 2002009 9 sebsebesaesar r 64,64,8 8 perpersesen n memelipliputi uti jumjumlah lah pepelanlanggaggan n sebsebesesar ar 41,41,0 0 jutjuta,a, diharapkan dalam tahun 2014 dapat mencapai target sebesar 80,3 persen. Oleh karena itu, diharapkan dalam tahun 2014 dapat mencapai target sebesar 80,3 persen. Oleh karena itu, besarny
besarnya pendanaan/investaa pendanaan/investasi yang si yang diperlukan sampai dengan tahun diperlukan sampai dengan tahun 2014 mencapai 2014 mencapai sekitarsekitar Rp506 triliun. Jumlah tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh PT. PLN (Persero) dengan Rp506 triliun. Jumlah tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh PT. PLN (Persero) dengan sharing Pemerint
sharing Pemerintah sebesar Rp322 ah sebesar Rp322 triliun, dan dari triliun, dan dari IPP/PPP Rp184 triliun.IPP/PPP Rp184 triliun. Meng
Mengingaingat t kekemampumampuan an pendapendanaan naan PemPemerinerintah tah PusaPusat t melamelalui lui APBNAPBN, , maupumaupun n PTPT. . PLNPLN (Persero) dalam rangka mengembangkan sektor ketenagalistrikan nasional sangat terbatas, (Persero) dalam rangka mengembangkan sektor ketenagalistrikan nasional sangat terbatas, se
sehinhingga gga perperan an dardari i berberbagbagai ai pihpihak ak dihdihararapapkakan n dapdapat at memmembanbantu tu menmengagatatasi si masmasalaalahh p
peennddaannaaaan n kkeetteennaaggaalliissttrriikkaan n nnaassiioonnaal l tteerrsseebbuutt..
Agar dapat memenuhi pasokan listrik nasional dalam tahun 2010-2014, perlu dilaksanakan Agar dapat memenuhi pasokan listrik nasional dalam tahun 2010-2014, perlu dilaksanakan b
1)
1) PenPeningkingkataatan n kuakualitalitas s dan dan kuakuantitntitas as sarsarana ana sertserta a praprasarasarana na keketentenagaagalistlistrikarikan n ramramahah lingkungan dengan memprioritaskan pembangunan pembangkit, jaringan transmisi, gardu lingkungan dengan memprioritaskan pembangunan pembangkit, jaringan transmisi, gardu iinndduukk, , jjaarriinnggaan n ddiissttrriibbuussii, , dadan n ggaarrddu u diissttrriibd buussi i ; ; sseerrttaa 2)
2) PemPembangubangunan nan listlistrik rik perperdesaadesaan n dengdengan an memamemanfanfaatkatkan an enerenergi gi baru baru terterbarukbarukan an (EB(EBT)T) dala
dalam m sasasasaran ran pembapembangunangunan n infrinfrastastruktruktur ur miniminimal mal 14 14 perpersen sen dari dari kekebutuhbutuhan an nasionasional.nal. Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan ketenagalistrikan di luar listrik perdesaan sampai Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan ketenagalistrikan di luar listrik perdesaan sampai deng
dengan an tahtahun un 2014 2014 dipediperkirrkirakaakan n membmembutuhkutuhkan an biabiaya ya sebesebesar sar Rp442,Rp442,700 700 trilitriliun, un, yaityaituu me
mencancakukup p ininveveststasasi i pepembambangkngkit it sesekitkitar ar Rp3Rp348,48,282 282 trtriliiliun, un, ininveveststasi asi trtransansmismisi i seksekitaitarr Rp4
Rp41,31,377 77 tritriliuliun, n, dan dan ininveveststasi asi gagardrdu u indinduk uk sesekitkitar ar Rp5Rp52,82,841 41 tritriliuliun, n, sesehinhingga gga sesetiatiapp tahunnya akan dibangun sekitar 6.318,4 MW untuk mencapai kapasitas pembangkit listrik, tahunnya akan dibangun sekitar 6.318,4 MW untuk mencapai kapasitas pembangkit listrik, 5.555,8 Kms, dengan tambahan rata-rata panjang jaringan distribusi sekitar 175.204 Kms. 5.555,8 Kms, dengan tambahan rata-rata panjang jaringan distribusi sekitar 175.204 Kms. Sementara itu, untuk memperbaiki kondisi keuangan PT. PLN (Persero) dalam tahun 2009 Sementara itu, untuk memperbaiki kondisi keuangan PT. PLN (Persero) dalam tahun 2009 dan tahun 2010, Pemerintah telah memberikan kebijakan margin keuntungan sebesar 5 dan tahun 2010, Pemerintah telah memberikan kebijakan margin keuntungan sebesar 5 persen, sehingga diharapkan akan terselamatkan dari kondisi technical default. Selanjutnya persen, sehingga diharapkan akan terselamatkan dari kondisi technical default. Selanjutnya un
untutuk k memengnghihitutung ng kkememamampupuan an PPememererininttah ah dadalalam m memembmbererikikan an susubsbsididi i sesektktoror ke
ketentenagaagalistlistrikrikan an jangkjangka a menemenengangah h dapadapat t diesdiestimatimasikasikan n dengdengan an menggmenggunakunakan an metmetodeode estimasi Moving Average dalam tahun 2011-2015, hasilnya berkisar antara Rp32,3 triliun estimasi Moving Average dalam tahun 2011-2015, hasilnya berkisar antara Rp32,3 triliun hingga Rp90,4 triliun. Ketika kondisi makro ek
hingga Rp90,4 triliun. Ketika kondisi makro ekonomi besarnya nilai ICP dan onomi besarnya nilai ICP dan nilai tukar rupiahnilai tukar rupiah relatif terken
relatif terkendali dali maka kemampuan Pemerintah untuk maka kemampuan Pemerintah untuk mengalokmengalokasikan subsidi asikan subsidi listrik adalahlistrik adalah sebesar Rp32,3 triliun. Jika kondisi yang
sebesar Rp32,3 triliun. Jika kondisi yang terjadi adalah sebaliknya, variabel ICP dan nilai terjadi adalah sebaliknya, variabel ICP dan nilai tukartukar rupiah bergejolak secara fluktuatif, maka Pemerintah harus mengalokasikan subsidi listrik rupiah bergejolak secara fluktuatif, maka Pemerintah harus mengalokasikan subsidi listrik sekitar Rp90,4 triliun. Meningkatnya kebutuhan investasi PT. PLN (Persero) tampaknya sulit sekitar Rp90,4 triliun. Meningkatnya kebutuhan investasi PT. PLN (Persero) tampaknya sulit untuk dapat dipenuhi seluruhnya oleh Pemerintah. Dengan menggunakan metode estimasi untuk dapat dipenuhi seluruhnya oleh Pemerintah. Dengan menggunakan metode estimasi Movin
Moving g AveAveragrage e dalam dalam tahtahun un 2011-22011-2015 015 kekemampmampuan uan pendapendanaan naan PemPemerinerintah tah di di sektsektoror “listrik perdesaan” hanya berkisar antara Rp3,3 triliun sebagai batas bawah, dan sebesar “listrik perdesaan” hanya berkisar antara Rp3,3 triliun sebagai batas bawah, dan sebesar Rp1
Rp10,4 0,4 tritriliuliun n sebsebagagai ai batbatas as atatas, as, dendengagan n kkeceecendenderunrungagan n kekemammampuapuan n penpendandanaaaann Pe
Pemermerintintah ah Rp6Rp6,8 ,8 tritriliuliun n padpada a kkondondisi isi perperekekonoonomiamian n nornormalmal. . MelMelihaihat t kketetimpimpanganganan perbandingan antara kebutuhan pendanaan PT. PLN (Persero) dan kemampuan pendanaan perbandingan antara kebutuhan pendanaan PT. PLN (Persero) dan kemampuan pendanaan Pemerintah, sekiranya peran dan dukungan sektor swasta, serta Pemerintah Daerah sangat Pemerintah, sekiranya peran dan dukungan sektor swasta, serta Pemerintah Daerah sangat diperlukan untuk menjamin suksesnya pelayanan listrik di Indonesia. Tanpa itu semua PT. diperlukan untuk menjamin suksesnya pelayanan listrik di Indonesia. Tanpa itu semua PT. PLN (Persero) akan menghadapi kendala dalam menyelenggarakan jasa ketenagalistrikan di PLN (Persero) akan menghadapi kendala dalam menyelenggarakan jasa ketenagalistrikan di Indonesia.
Indonesia.
Dalam kondisi demikian, maka perlu direkomendasikan bahwa penggunaan alternatif Dalam kondisi demikian, maka perlu direkomendasikan bahwa penggunaan alternatif sumber pendanaan dalam rangka mengembangkan sektor ketenagalistrikan lainnya, dapat sumber pendanaan dalam rangka mengembangkan sektor ketenagalistrikan lainnya, dapat dilaksanak
dilaksanakan melalui an melalui ::
1. Peran Pemerintah Daerah, dengan : 1. Peran Pemerintah Daerah, dengan :
(i) menyediakan tenaga listrik untuk kelompok masyarakat tidak mampu; (i) menyediakan tenaga listrik untuk kelompok masyarakat tidak mampu;
(ii) membangun sarana penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang; (ii) membangun sarana penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang; (iii) membangun tenaga listrik di daerah terpencil dan perbatasan, dan
(iii) membangun tenaga listrik di daerah terpencil dan perbatasan, dan (iv) membangun listrik di daerah perdesaan.
(iv) membangun listrik di daerah perdesaan.
2. Peluang investasi Pemerintah Daerah dan swasta, yaitu dengan mendorong pihak swasta 2. Peluang investasi Pemerintah Daerah dan swasta, yaitu dengan mendorong pihak swasta
melakukan investasi dan menyempurnakan kebijakan sektor ketenagalistrikan, serta melakukan investasi dan menyempurnakan kebijakan sektor ketenagalistrikan, serta melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan kemampuan PT. PLN (Persero) dalam melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan kemampuan PT. PLN (Persero) dalam membiayai sendiri proyek-proyeknya.
membiayai sendiri proyek-proyeknya.
3. Alternatif pendanaan melalui Dana Alokasi Khusus
3. Alternatif pendanaan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu dalam menyediakan(DAK), yaitu dalam menyediakan investasi listrik di daerah dapat memasukkan variabel ketenagalistrikan menjadi salah satu investasi listrik di daerah dapat memasukkan variabel ketenagalistrikan menjadi salah satu kegiatan yang dapat dibiayai dengan menggunakan DAK.
kegiatan yang dapat dibiayai dengan menggunakan DAK.
4. Alternatif lainnya, yaitu seperti program 10 ribu MW tahap II, di mana 40 persen di 4. Alternatif lainnya, yaitu seperti program 10 ribu MW tahap II, di mana 40 persen di antaranya akan menggunakan panas bumi (geothermal). Apabila pengembangan antaranya akan menggunakan panas bumi (geothermal). Apabila pengembangan
ketenagalistrikan sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah, berbagai alternatif pendanaan ketenagalistrikan sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah, berbagai alternatif pendanaan yang dapat digunakan adalah : (i) pajak dan pendapatan negara lainnya (termasuk
yang dapat digunakan adalah : (i) pajak dan pendapatan negara lainnya (termasuk
penerbitan surat utang), (ii) pinjaman langsung dari kreditor, (iii) user charge, (iv) hibah dan penerbitan surat utang), (ii) pinjaman langsung dari kreditor, (iii) user charge, (iv) hibah dan pinjaman, (v) penerbitan surat hutang
pinjaman, (v) penerbitan surat hutang dengan penjaminan badan multilateral.dengan penjaminan badan multilateral.
Selanjutnya apabila pengembangan sektor keteganalistrikan sepenuhnya akan diserahkan Selanjutnya apabila pengembangan sektor keteganalistrikan sepenuhnya akan diserahkan pada sektor swasta, maka antara lain dapat ditempuh melalui : (i) strategic investor, (ii) pada sektor swasta, maka antara lain dapat ditempuh melalui : (i) strategic investor, (ii) institutional financial investor, (iii) private investor, dan (iv) pembiayaan melalui perbankan institutional financial investor, (iii) private investor, dan (iv) pembiayaan melalui perbankan dan pasar modal (IPO dan