303
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI
PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS LINGKUNGAN
Dorma Nainggolan
SD Negeri 017716 Gedangan, kab. Asahan
Abstract: Classroom action research in general aims to improve the quality of learning for grade 6 students SD Negeri 017716 Gedangan. specifically aims to cultivate the Spirit of Student Learning through the Utilization of the Environment as a Media Material Ecosystem Balance on Science Lesson VI VI SD Negeri 017716 Gedangan district Pulo Bandring academic year 2016/2017. Classroom action research was conducted in class VI SD Negeri 017716 Gedangan which amounted to 29 students. The subjects of this research are the subjects of science class VI and grade VI SD Negeri 017716 Gedangan, the data collected through observation, interview, test, and study documentation. The result of comparison of teacher research observation in cycle I was 18.18% while cycle II was 27.04%
Keywords: environment, ecosystem
Abstrak: : Penelitian tindakan kelas secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran untuk peserta didik kelas VI SD Negeri 017716 Gedangan. Secara khusus bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajar siswa melalui pemanfaatan lingkungan sebagai media materi keseimbangan ekosistem pada pelajaran IPA Kelas VI SD Negeri 017716 Gedangan kec. Pulo Bandring TP. 2016/2017. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dikelas VI SD Negeri 017716 Gedangan yang berjumlah 29 orang siswa. Subjek penelitian ini adalah guru Mata Pelajaran IPA kelas VI dan siswa kelas VI SD Negeri 017716 Gedangan, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, test, dan study dokumentasi. Hasil perbandingan observasi penelitian guru pada siklus I adalah sebesar 18.18 % sedangkan siklus II sebesar 27.04 %
▸ Baca selengkapnya: contoh rencana pemanfaatan hasil belajar
(2)304
Ilmu pengetahuan dan
teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkem-bangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif. Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki
kemampuan dan keterampilan
mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan. Berdasarkan pengalaman penulis dilapangan, khususnya dalam pembelajaran IPA didaerah-daerah yang sumber daya manusianya masih kurang, guru mengalami kesulitan dalam
mengem-bangkan metode pembelajaran. Dalam
mengembangkan metode
pembe-lajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara metode yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Agar memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepri-badian, kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Salah satu kemampuan yang harus dipilih oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemapuan mengembangkan metode pembelajaran. Dalam melak-sanakan pendidikan, seorang pendidik harus memperhatikan aspek-aspek perkembangan tersebut. Dari sekian banyak komponen pendidikan, guru merupakan factor yang sangat penting dalam usaha peningkatan pendidikan. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Mata Pelajaran IPA, guru perlu mengintergrasikan faktor-faktor beri-kut :
(1) Menciptakan kondisi terbaik untuk belajar
(2) Bentuk presentasi yang melibatkan sebanyak mungkin indera dan sekaligus membuat relaks, menyenangkan, bervariasi, cepat dan menggairahkan
(3) Berpikir kreatif, dan kritis untuk membantu penguasaan materi (4) Rangsangan dalam mengakses
materi pelajaran, serta kesem-patan untuk praktek; penjalin interaksi timbal balik
305 (5) Peninjauan ulang dengan evaluasi
secara teratur dengan merayakan keberhasil setiap tahap.
METODE
Penelitian dilakukan di SD Negeri 017716 Gedangan. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Nopember semester Ganjil tahun pelajaran 2016/2017.
Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VI SD Negeri 017716 Gedangan kec. Pulo Bandring TP. 2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan untuk upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan lingkungan sebagai media materi keseimbangan ekosistem Pada Pelajaran IPA Kelas VI SD Negeri 017716 Gedangan kec. Pulo Bandring TP. 2016/2017.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus
Data hasil belajar siswa pada pra siklus diperoleh seperti tertera pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Hasil Belajar Nilai
Nilai Terendah 56.25
Nilai Tertinggi 80
Nilai Rata-Rata 64,14
Jumlah Siswa Tuntas 5 orang Persentase Ketuntasan 64,14% Siklus I
Perencanaan
(1) Mempersiapkan rencana pelak-sanaan pembelajaran (RPP). (2) Membuat skenario pembelajaran (3) 3)Membuat lembar kerja siswa
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
(4) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang diperlukan. (5) Mempersiapkan lembar
penga-matan yang diperlukan. Pelaksanaan
Langkah tindakan guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas VI adalah: (1) Guru melaksanakan apersepsi, untuk mengetahui kesiapan siswa, (2) Guru melakukan pembelajaran dengan Media Materi Keseimbangan Eko-sistem.
Observasi
Hasil observasi pada siklus I ini menjadi acuan perbaikan pada siklus berikutnya. Tahap refleksi yang di lakukan mengacu pada siklus I dimana tujuan yang di harapkan belum tercapai. Segala kelemahan-kelemahan dan kekurangan, baik dari sisi guru dan siswa harus di perbaiki dan di tingkatkan.
Berdasarkan ulangan harian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa telah ada peningkatan hasil belajar dari pada pertemuan sebelum dilaksanakan penelitian walaupun kenaikan belum signifikan
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Hasil Belajar Nilai
Nilai Terendah 76,25
Nilai Tertinggi 82,5
Nilai Rata-Rata 78,62
Jumlah Siswa Tuntas 22 orang Persentase Ketuntasan 78,62%
306 Refleksi
Hasil penilaian pada kinerja guru dalam melaksanakan pembe-lajaran melalui pemanfaatan ling-kungan sebagai media adalah sebagai berikut:
(a) jumlah skor kinerja guru 30, (b) persentase kinerja guru 62.5 %, (c) kategori kinerja guru baik.
Dari hasil penilaian pada aktivitas belajar siswa pada siklus I terdapat 18 siswa atau 75% siswa aktif mengikuti pembelajaran IPA melalui pemanfaatan lingkungan sebagai media. Dengan demikian penelitian pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, sehingga penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Siklus II Perencanaan
(1) Mempersiapkan rencana pelak-sanaan pembelajaran (RPP). (2) Membuat skenario pembelajaran (3) Membuat lembar kerja siswa yang
digunakan dalam kegiatan pembe-lajaran.
(4) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang diperlukan. (5) Mempersiapkan lembar
penga-matan yang diperlukan. Pelaksanaan
Langkah tindakan guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas VI adalah: (1) Guru melaksanakan apersepsi, untuk mengetahui kesiapan siswa, (2) Guru melakukan pembelajaran dengan Media Materi Keseimbangan Eko-sistem.
Observasi
Dari hasil penilaian pada aktivitas belajar siswa pada siklus II terdapat 22 siswa atau 92 % siswa aktif mengikuti pembelajaran Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media. Dengan demikian penelitian pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan, sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan ulangan harian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa telah ada peningkatan hasil belajar dari pada pertemuan sebelum dilaksanakan penelitian walaupun kenaikan belum signifikan. Beberapa siswa telah menunjukkan bahwa telah ada peningkatan hasil belajar secara terperinci
Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus II
Hasil Belajar Nilai
Nilai Terendah 85
Nilai Tertinggi 93,75
Nilai Rata-Rata 87,84
Jumlah Siswa Tuntas 29 orang Persentase Ketuntasan 100% Refleksi
Dari hasil observasi pada sikuls II tingkat kelulusan secara klasikal telah mencapai 100%. Hal ini menunjukkan indikator penelitian telah mencapai keberhasilan.
SIMPULAN
Hasil proses belajar sebelum penelitian Melalui Pemanfaatan
Lingkungan Sebagai Media
mencapai nilai rata-rata 60,39%. setelah termotivasi dilakukan penelitian melalui siklus I dan siklus II refleksi dan rekomendasi
307 nilai rata-rata mencapai 87,43% berarti ada peningkatan sebesar 27,04%.
Hasil belajar pada siklus I mencapai nilai rata-rata 78,57%
setelah siklus I dan siklus II, refleksi dan rekomendasi nilai rata-rata mencapai 87,43% berarti ada peningkatan sebesar 8,86%.
DAFTAR PUSTAKA
Budimansyah, D. 2002. Model
Pembelajaran dan Penelian Portofolio. Bandung: Genesindo
Arikunto, S. 2002. Dasar Dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta
Nurdin, M. 2005. Pendidikan yang
Menyebalkan. Yogyakarta:
Ar-Ruzz
Rahardjo, T., dkk. 2001. Pendidikan
Populer: Panduan Pendidikan Untuk Rakyat. Yogyakarta:
Read Book.
Rosyada, D. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis.