LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KIMIA FISIKA PERCOBAAN II PERCOBAAN II
PENENTUAN MASSA MOLEKUL BERDASARKAN PENENTUAN MASSA MOLEKUL BERDASARKAN
PENGUKURAN BOBOT JENIS PENGUKURAN BOBOT JENIS
NAMA
NAMA : JEANE MELYANTI MATUTU: JEANE MELYANTI MATUTU NIM
NIM : H3 11 11 277: H3 11 11 277 KELOMPOK
KELOMPOK : : VI VI (ENAM)(ENAM) HARI
HARI / / TANGGAL TANGGAL : : SENIN SENIN / / 18 18 MARET MARET 20132013 ASISTEN
ASISTEN : : RAYMOND RAYMOND KWANGDINATAKWANGDINATA
LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA
JURUSAN KIMIA JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR MAKASSAR 2013 2013
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang
Berdasarkan wujudnya, zat dapat dibedakan atas tiga macam yaitu zat padat, Berdasarkan wujudnya, zat dapat dibedakan atas tiga macam yaitu zat padat, zat cair dan gas. Setiap zat terdiri dari partikel-partikel yang sangat kecil yang dapat zat cair dan gas. Setiap zat terdiri dari partikel-partikel yang sangat kecil yang dapat berupa
berupa atom, atom, molekul, molekul, maupun maupun ion. ion. Perubahan Perubahan keadaan keadaan seringkali seringkali ditemukan ditemukan dalamdalam reaksi
reaksi kimia. Zat kimia. Zat yang yang mula-mula dihasilkan mula-mula dihasilkan dalam keadaan gas dalam keadaan gas dapat dengan cepatdapat dengan cepat mengembun dalam bentuk cair. Perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia mengembun dalam bentuk cair. Perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia bergantung
bergantung pada pada keadaan keadaan pereaksi pereaksi dan dan hasil hasil reaksi. reaksi. Misalnya Misalnya saja saja pada pada pembakaranpembakaran metana sebagai penyusun utama gas alam untuk menghasilkan karbondioksida dan metana sebagai penyusun utama gas alam untuk menghasilkan karbondioksida dan air. Banyaknya energi yang dibebaskan berbentuk uap dan berbentuk cairan.
air. Banyaknya energi yang dibebaskan berbentuk uap dan berbentuk cairan.
Penentuan massa molekul paling lazim dilakukan dengan konsep mol dimana Penentuan massa molekul paling lazim dilakukan dengan konsep mol dimana massa molekulnya dapat diketahui dengan mengalikan mol zat dengan beratnya. massa molekulnya dapat diketahui dengan mengalikan mol zat dengan beratnya. Tetapi metode penentuan massa molekul dapat pula dihitung dengan menggunakan Tetapi metode penentuan massa molekul dapat pula dihitung dengan menggunakan persamaan
persamaan gas ideal, gas ideal, yaitu dimulai yaitu dimulai dengan medengan menghitung nghitung kerapatan kerapatan dari zat dari zat yang ayang akankan dihitung massa molekulnya.
dihitung massa molekulnya.
Massa molekul suatu zat merupakan jumlah massa atom unsur-unsur Massa molekul suatu zat merupakan jumlah massa atom unsur-unsur penyusunnya.
penyusunnya. Massa Massa molekul molekul dapat dapat dihitung dihitung dengan dengan menjumlahkan menjumlahkan massa massa atomatom relatif unsur-unsur penyusun molekul tersebut. Massa molekul dapat diukur dengan relatif unsur-unsur penyusun molekul tersebut. Massa molekul dapat diukur dengan berbagai
berbagai cara. cara. Sebagai Sebagai contoh, contoh, pengukuran pengukuran untuk untuk zat zat yang yang mudah mudah menguap menguap dapatdapat dilakukan dengan menurunkan persamaan gas ideal dengan menentukan terlebih dilakukan dengan menurunkan persamaan gas ideal dengan menentukan terlebih dahulu massa jenis, tekanan, dan suhu zat. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan dahulu massa jenis, tekanan, dan suhu zat. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan percobaan penentuan ma
1.2
1.2 Maksud dan Tujuan PercobaanMaksud dan Tujuan Percobaan 1.2.1
1.2.1 Maksud PercobaanMaksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari metode Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari metode penentuan
penentuan massa massa molekul molekul zat zat mudah mudah menguap menguap berdasarkan berdasarkan pengukuran pengukuran bobotbobot jenisnya.
jenisnya.
1.2.2
1.2.2 Tujuan PercobaanTujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah: Tujuan dari percobaan ini adalah: 1.
1. Menentukan kerapatan zat mudah menguap dengan menimbang bobotMenentukan kerapatan zat mudah menguap dengan menimbang bobot sebelum dan sesudah penguapan.
sebelum dan sesudah penguapan. 2.
2. Menentukan massa molekul zat mudah menguap dengan menggunakan data 1Menentukan massa molekul zat mudah menguap dengan menggunakan data 1 (kerapatan zat) dan persamaan gas ideal.
(kerapatan zat) dan persamaan gas ideal.
1.3 Prinsip Percobaan 1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah penentuan massa molekul dan kerapatan zat Prinsip dari percobaan ini adalah penentuan massa molekul dan kerapatan zat mudah menguap yaitu aseton dan kloroform melalui proses penguapan, mudah menguap yaitu aseton dan kloroform melalui proses penguapan, pengembunan,
pengembunan, dan dan penentuan penentuan selisih selisih bobot bobot senyawa senyawa sebelum sebelum dan dan sesudahsesudah penguapan.
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
Prinsip Avogadro hampir seluruhnya diabaikan setelah penemuannya pada Prinsip Avogadro hampir seluruhnya diabaikan setelah penemuannya pada tahun 1811. Stanislao Cannizzaro adalah orang yang pertama kali melihat pentingnya tahun 1811. Stanislao Cannizzaro adalah orang yang pertama kali melihat pentingnya prinsip ini dan berperan
prinsip ini dan berperan besar bagi penemubesar bagi penemuan-penemuan lainnan-penemuan lainn ya (1858-1864) setelahya (1858-1864) setelah kematian Avogadro. Cannizzaro adalah yang pertama menggunakan kepadatan gas kematian Avogadro. Cannizzaro adalah yang pertama menggunakan kepadatan gas untuk menentukan bobot atom dan molekul (Mortimer, 1998).
untuk menentukan bobot atom dan molekul (Mortimer, 1998).
Prinsip Avogadro juga dapat digunakan untuk menentukan bobot molekul Prinsip Avogadro juga dapat digunakan untuk menentukan bobot molekul dengan cara yang sedikit berbeda. Satu mol zat (berat molekul dalam gram) dengan cara yang sedikit berbeda. Satu mol zat (berat molekul dalam gram) mengandung 6,022 x 10
mengandung 6,022 x 102323 (bilangan Avogadro). Menurut prinsip Avogadro, jumlah(bilangan Avogadro). Menurut prinsip Avogadro, jumlah itu sama dengan jumlah molekul dari dua gas di bawah kondisi yang sama itu sama dengan jumlah molekul dari dua gas di bawah kondisi yang sama temperatur dan tekanannya yang menempati volume yang sama pada satu mol gas. temperatur dan tekanannya yang menempati volume yang sama pada satu mol gas. Oleh karena itu, pada satu mol gas harus menempati volume yang sama sebagai mol Oleh karena itu, pada satu mol gas harus menempati volume yang sama sebagai mol setiap gas lainnya jika suhu dan tekanan yang tetap. Pada STP, volume satu mol gas setiap gas lainnya jika suhu dan tekanan yang tetap. Pada STP, volume satu mol gas apapun adalah 22,4 liter. Berat molekul gas adalah massa dalam gram dari 22,4 liter apapun adalah 22,4 liter. Berat molekul gas adalah massa dalam gram dari 22,4 liter gas pada STP. Bagi sebagian gas, deviasi dari nilai ideal adalah kurang dari 1 % gas pada STP. Bagi sebagian gas, deviasi dari nilai ideal adalah kurang dari 1 % (Mortimer, 1998).
(Mortimer, 1998).
Pada berbagai senyawa, sekelompok atom saling bergabung, dengan Pada berbagai senyawa, sekelompok atom saling bergabung, dengan mengunakan ikatan kimia untuk membentuk molekul. Komposisi suatu molekul mengunakan ikatan kimia untuk membentuk molekul. Komposisi suatu molekul dapat dinyatakan dengan rumus molekul dengan menuliskan simbol atom-atom yang dapat dinyatakan dengan rumus molekul dengan menuliskan simbol atom-atom yang terdapat di dalamnya dengan angka yang dituliskan di bagian kanan bawah terdapat di dalamnya dengan angka yang dituliskan di bagian kanan bawah (subscript)
(subscript) menunjukkan jumlah atom jenis tersebut terdapat dalam suatu molekul.menunjukkan jumlah atom jenis tersebut terdapat dalam suatu molekul. Massa molekul dihitung dengan menjumlahkan massa atom dari unsur-unsur yang Massa molekul dihitung dengan menjumlahkan massa atom dari unsur-unsur yang
membentuk molekul. Salah satu kesalahan yang sering dibuat pada perhitungan membentuk molekul. Salah satu kesalahan yang sering dibuat pada perhitungan massa molekul adalah kelalaian mengalikan dengan angka indeks seperti yang tertera massa molekul adalah kelalaian mengalikan dengan angka indeks seperti yang tertera pada
pada rumus rumus molekul. molekul. Jika Jika suatu suatu senyawa senyawa ditimbang ditimbang dan dan diuapkan diuapkan pada pada suhu suhu dandan volume yang tepat, maka massa molekul gas juga dapat ditentukan (Bresnick, 2002). volume yang tepat, maka massa molekul gas juga dapat ditentukan (Bresnick, 2002). Sebuah rumus tidak hanya menentukan jumlah relatif atom dari setiap elemen Sebuah rumus tidak hanya menentukan jumlah relatif atom dari setiap elemen tetapi juga jumlah sebenarnya atom unsur dalam satu molekul senyawa yang disebut tetapi juga jumlah sebenarnya atom unsur dalam satu molekul senyawa yang disebut dengan rumus molekul. Berat bentuk kemudian disebut dengan berat molekul dengan rumus molekul. Berat bentuk kemudian disebut dengan berat molekul (Rosenberg, 1996).
(Rosenberg, 1996).
Rumus molekul merupakan kelipatan bilangan bulat dari rumus empiris. Hal Rumus molekul merupakan kelipatan bilangan bulat dari rumus empiris. Hal ini menyatakan jumlah atom yang sesungguhnya yang bergabung dengan ikatan ini menyatakan jumlah atom yang sesungguhnya yang bergabung dengan ikatan kimia untuk membentuk molekul. Rumus molekul dapat ditentukan jika massa kimia untuk membentuk molekul. Rumus molekul dapat ditentukan jika massa molekul dan rumus empiris suatu senyawa diketahui. Perbandingan massa molekul molekul dan rumus empiris suatu senyawa diketahui. Perbandingan massa molekul suatu senyawa terhadap massa molekul dari rumus empirisnya merupakan kelipatan suatu senyawa terhadap massa molekul dari rumus empirisnya merupakan kelipatan bilangan
bilangan bulat bulat yang yang dapat dapat dipakai dipakai untuk untuk menentukan menentukan rumus rumus molekulnyamolekulnya (Bresnick, 2002).
(Bresnick, 2002).
Menurut Taba, dkk., (2013), persamaan gas ideal dapat digunakan untuk Menurut Taba, dkk., (2013), persamaan gas ideal dapat digunakan untuk menentukan massa molekul zat mudah menguap.
menentukan massa molekul zat mudah menguap. PV = n R T PV = n R T ………(1)………(1) PV = w / M R T PV = w / M R T PM = w / V R T PM = w / V R T PM = ρ R T PM = ρ R T ρ R T ρ R T M = M = ………..….(………..….(2)2) P P
dimana :
dimana : M = M = massa molekul zat massa molekul zat mudah menguapmudah menguap ρ =
ρ = densitas gas (g dmdensitas gas (g dm-3-3)) P = tekanan gas (atm) P = tekanan gas (atm) V = volume (dm V = volume (dm33)) T = suhu absolut (K) T = suhu absolut (K) R = tetapan gas (dm
R = tetapan gas (dm33.atm.mol.atm.mol-1-1.K .K -1-1))
Konjugasi yang terdiri dari stigmasterol dan L-fenilalanin saling berhubungan Konjugasi yang terdiri dari stigmasterol dan L-fenilalanin saling berhubungan melalui pendek dirantai asil dikarboksilat oleh ikatan ester dan amida, yang melalui pendek dirantai asil dikarboksilat oleh ikatan ester dan amida, yang masing-masing disintesis sebagai potensi molekul rendah berat bobot / massa masing-masing disintesis sebagai potensi molekul rendah berat bobot / massa gelators organik (LMWGs / LMMGs). Sifat fisika kimia menjadi sasaran gelators organik (LMWGs / LMMGs). Sifat fisika kimia menjadi sasaran penyelidikan,
penyelidikan, terutama terutama kemampuan kemampuan untuk untuk membentuk membentuk gel gel reversibel reversibel berdasarkanberdasarkan perubahan
perubahan kondisi kondisi lingkungan. lingkungan. Lain Lain halnya halnya dengan dengan sifat sifat yang yang terdeteksi terdeteksi oleholeh UV-VIS jejak diukur dalam sistem yang terdiri dari dua pelarut larut (air / asetonitril) UV-VIS jejak diukur dalam sistem yang terdiri dari dua pelarut larut (air / asetonitril) dengan berbagai rasio pelarut dan menggunakan konstanta konsentrasi senyawa dengan berbagai rasio pelarut dan menggunakan konstanta konsentrasi senyawa dipelajari. Partisi dan koefisien difusi dan kelarutan dalam air dihitung untuk dipelajari. Partisi dan koefisien difusi dan kelarutan dalam air dihitung untuk konjugat target. Konjugasi adalah senyawa-satunya dari seri mampu membentuk gel konjugat target. Konjugasi adalah senyawa-satunya dari seri mampu membentuk gel dalam 1-oktanol. Ketiga konjugasi ditampilkan supramolekul karakteristik dalam dalam 1-oktanol. Ketiga konjugasi ditampilkan supramolekul karakteristik dalam spektrum UV-VIS. Konjugat disintesis oleh beberapa stigmasterol, dan pelarut spektrum UV-VIS. Konjugat disintesis oleh beberapa stigmasterol, dan pelarut dibantu supramolekul yang memiliki kemampuan untuk merakit sendiri, dan dibantu supramolekul yang memiliki kemampuan untuk merakit sendiri, dan kemampuan mereka untuk membentuk gel dipelajari. Penunjukkan konjugasi kemampuan mereka untuk membentuk gel dipelajari. Penunjukkan konjugasi penyimpangan
penyimpangan dalam dalam UV-VIS UV-VIS Spektrum Spektrum diurutkan diurutkan perubahan perubahan rasio rasio pelarutnya, pelarutnya, dandan karakteristik
karakteristik supramolekul supramolekul terbukti terbukti dengan dengan semua semua konjugat. konjugat. Pembentukan gelPembentukan gel terlihat biasanya tidak dapat diprediksi, dan sangat tergantung pada pemilihan pelarut terlihat biasanya tidak dapat diprediksi, dan sangat tergantung pada pemilihan pelarut (Sustekova, 2011).
BAB III BAB III METODE PERCOBAAN METODE PERCOBAAN 3.1 Bahan Percobaan 3.1 Bahan Percobaan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kloroform, aseton, Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kloroform, aseton, aluminium foil, kertas label,
aluminium foil, kertas label, tissue roll tissue roll , sabun cair, dan akuades., sabun cair, dan akuades.
3.2 Alat Percobaan 3.2 Alat Percobaan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah erlenmeyer 50 mL, Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah erlenmeyer 50 mL, gelas kimia 200 mL dan 250 mL, pipet volume 5 mL, bulb, neraca digital, gelas kimia 200 mL dan 250 mL, pipet volume 5 mL, bulb, neraca digital, termometer skala 0-100
termometer skala 0-100ooC, desikator, hotplateC, desikator,hotplate, karet gelang, batang pengaduk, statif,, karet gelang, batang pengaduk, statif, dan jarum.
dan jarum.
3.3
3.3 Prosedur PercobaanProsedur Percobaan
Erlenmeyer bersih dan kering sebanyak 2 buah, ditimbang masing-masing Erlenmeyer bersih dan kering sebanyak 2 buah, ditimbang masing-masing dan dicatat bobotnya. Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil, diikat dengan karet dan dicatat bobotnya. Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil, diikat dengan karet gelang dan ditimbang kembali serta dicatat bobotnya. Aluminium foil dan karet gelang dan ditimbang kembali serta dicatat bobotnya. Aluminium foil dan karet gelangnya dilepas dari erlenmeyer. Kemudian erlenmeyer diisi dengan akuades gelangnya dilepas dari erlenmeyer. Kemudian erlenmeyer diisi dengan akuades sampai penuh. Erlenmeyer yang telah berisi akuades ditimbang di neraca digital, lalu sampai penuh. Erlenmeyer yang telah berisi akuades ditimbang di neraca digital, lalu bobot
bobot erlenmeyer erlenmeyer tersebut tersebut dicatat. dicatat. Akuades Akuades dibuang dibuang dan dan erlenmeyer erlenmeyer dikeringkan.dikeringkan. Erlenmeyer diisi dengan 5 mL kloroform menggunakan pipet volume 5 mL, ditutup Erlenmeyer diisi dengan 5 mL kloroform menggunakan pipet volume 5 mL, ditutup dengan aluminium foil dan diikat kuat dengan karet gelang. Aluminium foil dengan aluminium foil dan diikat kuat dengan karet gelang. Aluminium foil dilubangi sampai 10 lubang dengan jarum agar uap dapat keluar. Setelah itu gelas dilubangi sampai 10 lubang dengan jarum agar uap dapat keluar. Setelah itu gelas kimia berisi air dipanaskan di atas
kimia berisi air dipanaskan di atas hot platehot plate sampai semua cairan kloroformsampai semua cairan kloroform menguap. Suhu air dalam gelas kimia diukur dan dicatat ketika semua cairan menguap. Suhu air dalam gelas kimia diukur dan dicatat ketika semua cairan
kloroform menguap. Setelah seluruh cairan kloroform menguap, erlenmeyer diangkat kloroform menguap. Setelah seluruh cairan kloroform menguap, erlenmeyer diangkat dan bagian luarnya dikeringkan. Dinginkan dalam desikator dan ditimbang. Prosedur dan bagian luarnya dikeringkan. Dinginkan dalam desikator dan ditimbang. Prosedur di atas diulangi dengan mengganti kloroform dengan aseton.
BAB IV BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan 4.1 Hasil Pengamatan 1. Kloroform
1. Kloroform Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer + + akuades akuades = = 94,54 94,54 gramgram Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer kosong kosong = = 37,43 37,43 gramgram Suhu
Suhu akuades akuades dalam dalam penangas penangas = = 6666ooCC Massa
Massa jenis jenis akuades akuades = = 1 1 g/mLg/mL
2. Aseton 2. Aseton Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer + + akuades akuades = = 97,36 97,36 gramgram Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer kosong kosong = = 37,72 37,72 gramgram Suhu
Suhu akuades akuades dalam dalam penangas penangas = = 6868ooCC Massa
Massa jenis jenis akuades akuades = = 1 1 g/mLg/mL
Tabel Pengamatan Tabel Pengamatan
No.
No. Jenis zatJenis zat cair cair
Bobot erlenmeyer + Bobot erlenmeyer + aluminium foil + karet aluminium foil + karet
gelang (g) gelang (g)
Bobot erlenmeyer + Bobot erlenmeyer + aluminium foil + karet aluminium foil + karet gelang + uap cairan (g) gelang + uap cairan (g) 1.
1. Kloroform Kloroform 38,00 38,00 38,2238,22 2.
4.2 Perhitungan 4.2 Perhitungan 1. Kloroform 1. Kloroform Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer + + aluminium aluminium foil foil + + karet karet + + uap uap kloroform kloroform = = 38,22 38,22 gramgram Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer + + aluminium aluminium foil foil + + karet karet = = 38,00 38,00 gramgram Bobot kloroform = 38,22 gram
Bobot kloroform = 38,22 gram – – 38,00 38,00 gram gram = = 0,22 0,22 gramgram Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer + + akuades akuades = = 94,54 94,54 gramgram Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer kosong kosong = = 37,43 37,43 gramgram Bobot akuades = 94,54 gram
Bobot akuades = 94,54 gram – – 37,43 37,43 gram gram = = 57,11 57,11 gramgram Massa jenis akuades (ρ)
Massa jenis akuades (ρ) = 1 g/mL= 1 g/mL
olume akuades
olume akuades oo akuadesoo akuades
Massa jenis akuades Massa jenis akuades
11 g 11 g 1 gm
1 gm 11 m11 m
Volume gas = Volume akuades = 57,11 mL = 0,0571 L Volume gas = Volume akuades = 57,11 mL = 0,0571 L
Massa jenis kloofom Massa jenis kloofom
oo kloofom oo kloofom olume gas olume gas 1 1 g g
Suhu akuades dalam penangas = 66
Suhu akuades dalam penangas = 66 00C = 339 K C = 339 K Tekanan = 760 mmHg = 1 atm Tekanan = 760 mmHg = 1 atm M M R TR T P P g 1 ammol g 1 ammol 1 am 1 am = = 107,2332 107,2332 g/molg/mol Mr kloroform (CHCl
Mr kloroform (CHCl33) secara praktek dan teoritis adalah sebesar 107,2332 g/mol dan) secara praktek dan teoritis adalah sebesar 107,2332 g/mol dan
119,5 g/mol. 119,5 g/mol.
2. Aseton 2. Aseton Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer + + aluminium aluminium foil foil + + karet karet + + uap uap aseton aseton = = 38,39 38,39 gramgram Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer + + aluminium aluminium foil foil + + karet karet = = 38,31 38,31 gramgram Bobot aseton = 38,39 gram
Bobot aseton = 38,39 gram – – 38,31 38,31 gram gram = = 0,08 0,08 gramgram Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer + + akuades akuades = = 97,36 97,36 gramgram Bobot
Bobot erlenmeyer erlenmeyer kosong kosong = = 37,72 37,72 gramgram Bobot akuades = 97,36 gram
Bobot akuades = 97,36 gram – – 37,72 37,72 gram gram = = 59,64 59,64 gramgram Massa jenis akuades (ρ)
Massa jenis akuades (ρ) = 1 g/mL= 1 g/mL
olume akuades olume akuades
oo akuades oo akuades Massa jenis akuades Massa jenis akuades
g g 1 gm
1 gm m m
Volume gas = Volume akuades = 59,64 mL = 0,0596 L Volume gas = Volume akuades = 59,64 mL = 0,0596 L
Massa jenis aseon Massa jenis aseon
oo aseon oo aseon olume gas olume gas g g 1 g1 g
Suhu akuades setelah penguapan = 68
Suhu akuades setelah penguapan = 6800C = 341 K C = 341 K Tekanan = 760 mmHg = 1 atm Tekanan = 760 mmHg = 1 atm M M R TR T P P 11 11 g g 1 1 ammol ammol 1 1 1 am 1 am = = 37,5787 37,5787 g/molg/mol Mr aseton (CH
Mr aseton (CH33COCHCOCH33) secara praktekdanteoritis adalah sebesar 37,5787 g/mol dan) secara praktekdanteoritis adalah sebesar 37,5787 g/mol dan
58 g/mol. 58 g/mol.
4.3 Pembahasan 4.3 Pembahasan
Bobot jenis dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat (m) Bobot jenis dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat (m) terhadap volumenya (v) sedangkan massa molekul suatu zat adalah jumlah bobot dari terhadap volumenya (v) sedangkan massa molekul suatu zat adalah jumlah bobot dari atom-atom yang menyusun molekul tersebut. Dalam menentukan bobot molekul atom-atom yang menyusun molekul tersebut. Dalam menentukan bobot molekul suatu zat mudah menguap digunakan cara penentuan bobot molekul berdasarkan suatu zat mudah menguap digunakan cara penentuan bobot molekul berdasarkan hukum-hukum gas ideal.
hukum-hukum gas ideal.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan zat mudah menguap, yaitu Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan zat mudah menguap, yaitu kloroform dan aseton. Dalam hal ini, massa molekul kloroform dan aseton dicari kloroform dan aseton. Dalam hal ini, massa molekul kloroform dan aseton dicari berdasarkan
berdasarkan pengukuran pengukuran massa massa jenis jenis melalui melalui proses proses penguapan, penguapan, pengembunan, pengembunan, dandan penentuan selisih bobot kloroform dan aseton sebe
penentuan selisih bobot kloroform dan aseton sebe lum dan sesudah penguapan.lum dan sesudah penguapan.
Erlenmeyer yang digunakan adalah erlenmeyer berleher kecil agar zat tidak Erlenmeyer yang digunakan adalah erlenmeyer berleher kecil agar zat tidak terlalu cepat menguap sehingga zat mudah menguap dapat lebih teramati di dalam terlalu cepat menguap sehingga zat mudah menguap dapat lebih teramati di dalam erlenmeyer. Sebelum erlenmeyer diisi dengan zat mudah menguap, erlenmeyer erlenmeyer. Sebelum erlenmeyer diisi dengan zat mudah menguap, erlenmeyer ditimbang terlebih dahulu dalam keadaan kosong. Hal ini dilakukan untuk ditimbang terlebih dahulu dalam keadaan kosong. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bobot erlenmeyer kosong. Kemudian, erlenmeyer tersebut ditutup mengetahui bobot erlenmeyer kosong. Kemudian, erlenmeyer tersebut ditutup dengan aluminium foil dan diikat dengan karet gelang kemudian ditimbang kembali. dengan aluminium foil dan diikat dengan karet gelang kemudian ditimbang kembali. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bobot erlenmeyer beserta aluminium foil dan Hal ini dilakukan untuk mengetahui bobot erlenmeyer beserta aluminium foil dan karet gelang. Selanjutnya, erlenmeyer tersebut diisi dengan akuades kemudian karet gelang. Selanjutnya, erlenmeyer tersebut diisi dengan akuades kemudian ditimbang kembali. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bobot akuades dimana ditimbang kembali. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bobot akuades dimana akuades berfungsi sebagai pembanding karena bobot jenisnya telah diketahui yaitu akuades berfungsi sebagai pembanding karena bobot jenisnya telah diketahui yaitu 1 g/mL. Dengan membagi bobot air dengan massa jenis air, maka dapat diperoleh 1 g/mL. Dengan membagi bobot air dengan massa jenis air, maka dapat diperoleh volume air, dimana volume air ini ekuivalen dengan volume gas. Dengan demikian, volume air, dimana volume air ini ekuivalen dengan volume gas. Dengan demikian, dapat diketahui massa jenis zat mudah menguap dengan membandingkan bobot zat dapat diketahui massa jenis zat mudah menguap dengan membandingkan bobot zat tersebut dengan volume gas, sehingga massa molekul relatifnya dapat diketahui tersebut dengan volume gas, sehingga massa molekul relatifnya dapat diketahui dengan menggunakan persamaan gas ideal.
Selanjutnya akuades dalam erlenmeyer tersebut dibuang dan dibilas dengan Selanjutnya akuades dalam erlenmeyer tersebut dibuang dan dibilas dengan zat mudah menguap yang akan digunakan. Kemudian, erlenmeyer tersebut diisi zat mudah menguap yang akan digunakan. Kemudian, erlenmeyer tersebut diisi dengan bahan (kloroform dan aseton) masing-masing 5 mL pada erlenmeyer yang dengan bahan (kloroform dan aseton) masing-masing 5 mL pada erlenmeyer yang berbeda.
berbeda. Selanjutnya, Selanjutnya, kedua kedua erlenmeyer erlenmeyer tersebut tersebut ditutup ditutup kembali kembali dengan dengan aluminiumaluminium foil lalu dikencangkan dengan karet gelang agar cairan tidak cepat menguap. foil lalu dikencangkan dengan karet gelang agar cairan tidak cepat menguap. Aluminium foil yang digunakan sebagai penutup diberi 10 lubang kecil dengan Aluminium foil yang digunakan sebagai penutup diberi 10 lubang kecil dengan menggunakan jarum agar bisa terjadi penguapan pada saat pemanasan di atas menggunakan jarum agar bisa terjadi penguapan pada saat pemanasan di atas hotplate
hotplate. Tujuan pemanasan cairan pada. Tujuan pemanasan cairan pada hotplatehotplate agar semua cairan dapat menguap,agar semua cairan dapat menguap, dan setelah semua cairan menguap suhu penangas air dicatat dan erlenmeyer dan setelah semua cairan menguap suhu penangas air dicatat dan erlenmeyer diangkat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui suhu tepat cairan tersebut habis diangkat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui suhu tepat cairan tersebut habis menguap. Selanjutnya pendinginan dilakukan dengan memasukkan erlenmeyer menguap. Selanjutnya pendinginan dilakukan dengan memasukkan erlenmeyer tersebut ke dalam desikator. Desikator adalah sebuah bejana dari kaca yang tersebut ke dalam desikator. Desikator adalah sebuah bejana dari kaca yang digunakan untuk mempercepat proses pengeringan, dengan terjadinya proses digunakan untuk mempercepat proses pengeringan, dengan terjadinya proses pendinginan,
pendinginan, maka maka dengan dengan sendirinya sendirinya uap uap yang yang ada ada dalam dalam erlenmeyer erlenmeyer tadi tadi akanakan mengembun kembali. Erlenmeyer dengan uap tersebut kembali ditimbang.
mengembun kembali. Erlenmeyer dengan uap tersebut kembali ditimbang.
Dengan membagi bobot air dengan massa jenisnya maka dapat diketahui Dengan membagi bobot air dengan massa jenisnya maka dapat diketahui volume air, dimana volume air sama dengan volume gas. Kemudian, massa jenis volume air, dimana volume air sama dengan volume gas. Kemudian, massa jenis kloroform dan aseton dapat dihitung dengan membagi antara bobot zat (kloroform kloroform dan aseton dapat dihitung dengan membagi antara bobot zat (kloroform dan aseton) dengan volume gasnya di mana dari hasil perhitungan didapat massa dan aseton) dengan volume gasnya di mana dari hasil perhitungan didapat massa jenis kloroform
jenis kloroform adalahadalah g g dan massa jenis aseton adalahdan massa jenis aseton adalah 1 g.1 g. MassaMassa molekul kedua larutan juga akan diketahui dengan menggunakan persamaan gas molekul kedua larutan juga akan diketahui dengan menggunakan persamaan gas ideal.
ideal.
Dengan menggunakan persamaan gas ideal, diperoleh massa molekul Dengan menggunakan persamaan gas ideal, diperoleh massa molekul kloroform 107,2332 g/mol, dan massa molekul aseton 37,5787 g/mol. Dalam teori, kloroform 107,2332 g/mol, dan massa molekul aseton 37,5787 g/mol. Dalam teori, massa molekul kloroform yang sebenarnya adalah 119,5 g/mol, dan massa molekul massa molekul kloroform yang sebenarnya adalah 119,5 g/mol, dan massa molekul aseton adalah 58 g/mol.
Dari pengukuran dan perhitungan, diperoleh massa jenis kloroform Dari pengukuran dan perhitungan, diperoleh massa jenis kloroform g
g, dan massa jenis aseton, dan massa jenis aseton 1 g1 g. Berdasarkan nilai kerapatan dari. Berdasarkan nilai kerapatan dari masing-masing zat, maka dapat diketahui sifat kedua cairan ini. Aseton memiliki masing-masing zat, maka dapat diketahui sifat kedua cairan ini. Aseton memiliki nilai kerapatan yang lebih kecil dibandingkan dengan kloroform sehingga aseton nilai kerapatan yang lebih kecil dibandingkan dengan kloroform sehingga aseton akan lebih cepat menguap dibandingkan kloroform dan hal ini sesuai dengan massa akan lebih cepat menguap dibandingkan kloroform dan hal ini sesuai dengan massa molekul cairan tersebut, dimana aseton memiliki massa molekul sebesar 37,5787 molekul cairan tersebut, dimana aseton memiliki massa molekul sebesar 37,5787 g/mol dan kloroform sebesar 107,2332 g/mol.
g/mol dan kloroform sebesar 107,2332 g/mol.
Terjadi perbedaan antara hasil perhitungan dari data percobaan dengan data Terjadi perbedaan antara hasil perhitungan dari data percobaan dengan data teoritis. Hal ini dimungkinkan karena kesalahan atau ketidaktelitian selama teoritis. Hal ini dimungkinkan karena kesalahan atau ketidaktelitian selama praktikum
praktikum berlangsung, berlangsung, seperti seperti penimbangan, penimbangan, pengukuran pengukuran dengan dengan termometer, termometer, padapada waktu memipet zat mudah menguap yang kurang cermat, sehingga cairan tersebut waktu memipet zat mudah menguap yang kurang cermat, sehingga cairan tersebut sempat menguap. Kesalahan waktu menimbang erlenmeyer, erlenmeyer yang kurang sempat menguap. Kesalahan waktu menimbang erlenmeyer, erlenmeyer yang kurang kering, dan alat yang tersedia kurang berfungsi dengan baik, dan mungkin pada kering, dan alat yang tersedia kurang berfungsi dengan baik, dan mungkin pada waktu pendinginan.
BAB V BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah : Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah : 1. Kerapatan dari kloroform adalah
1. Kerapatan dari kloroform adalah g g dan kerapatan aseton adalahdan kerapatan aseton adalah 1 g
1 g
2. Massa molekul dari kloroform adalah 107,2332 g/mol dan massa molekul 2. Massa molekul dari kloroform adalah 107,2332 g/mol dan massa molekul
aseton adalah 37,5787 g/mol aseton adalah 37,5787 g/mol
5.2 Saran 5.2 Saran
Praktikum sebaiknya juga menggunakan zat lain yang mudah menguap, Praktikum sebaiknya juga menggunakan zat lain yang mudah menguap, sehingga tidak hanya aseton dan kloroform saja yang kita ketahui kerapatan dan sehingga tidak hanya aseton dan kloroform saja yang kita ketahui kerapatan dan massa molekulnya, tetapi zat lain yang mudah menguap juga bisa diketahui. massa molekulnya, tetapi zat lain yang mudah menguap juga bisa diketahui. Pengerjaan saat praktikum juga harus diperhatikan, selalu gunakan peralatan Pengerjaan saat praktikum juga harus diperhatikan, selalu gunakan peralatan keselamatan kerja.
keselamatan kerja.
Sebaiknya agar alat-alat yang digunakan lebih dipelihara dengan baik dan Sebaiknya agar alat-alat yang digunakan lebih dipelihara dengan baik dan bahan-bahan
bahan-bahan yang yang digunakan digunakan lebih lebih dijaga dijaga dengan dengan baik baik agar agar tidak tidak terkontaminasiterkontaminasi sehingga hasil yang diperoleh dari percobaan dapat lebih mendekati hasil secara sehingga hasil yang diperoleh dari percobaan dapat lebih mendekati hasil secara teoritis. Selain itu, memperbaiki fasilitas-fasilitas di dalamnya demi kelancaran teoritis. Selain itu, memperbaiki fasilitas-fasilitas di dalamnya demi kelancaran praktikum. Misalnya keran air yang kurang dan
praktikum. Misalnya keran air yang kurang dan wastafel yang bocor.wastafel yang bocor.
Asisten sudah memandu praktikan saat praktikum dengan bagus dan lebih Asisten sudah memandu praktikan saat praktikum dengan bagus dan lebih ditingkatkan lagi. Selain itu, penjelasan mengenai bahan dan perlakuan terhadap ditingkatkan lagi. Selain itu, penjelasan mengenai bahan dan perlakuan terhadap bahan juga perlu ditambah.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Bresnick, S., 2002,
Bresnick, S., 2002, Intisari Intisari Kimia Kimia UmumUmum, diterjemahkan oleh Lies Wibisono,, diterjemahkan oleh Lies Wibisono, Penerbit Hipokrates, Jakarta.
Penerbit Hipokrates, Jakarta. Mortimer, C.E., 1998,
Mortimer, C.E., 1998, Introduction Introduction to to ChemistryChemistry, Van Nostrand Company, New, Van Nostrand Company, New York
York
Rosenberg, J.L., 1996,
Rosenberg, J.L., 1996, TheoryTheory and Problems Of College Chemistry,and Problems Of College Chemistry, Edition Sixth,Edition Sixth, Metric Editions, London.
Metric Editions, London.
Sustekova, J., Drasar, P., Saman D., dan Wimmer, Z., 2011, Stigmasterol Based Sustekova, J., Drasar, P., Saman D., dan Wimmer, Z., 2011, Stigmasterol Based
Novel
Novel Low Low Molecular Molecular Weight/Mass Weight/Mass Organic Organic Gelators,Gelators, Molecules Molecules,, 1616: 9357-: 9357-9367, (
9367, (hps.mdpi.om1hps.mdpi.om1--111pdf 111pdf , diakses pada 17, diakses pada 17 Maret 2013 pukul 20.30 WITA).
Maret 2013 pukul 20.30 WITA).
Taba, P., Zakir, M., dan Kasim, A.H., 2013,
Taba, P., Zakir, M., dan Kasim, A.H., 2013, Penuntun Penuntun Praktikum Praktikum Kimia Kimia FisikaFisika,, Universitas Hasanuddin, Makassar.
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN Makassar, 07 Juni 2013 Makassar, 07 Juni 2013 Asisten Praktikan Asisten Praktikan RAYMOND
RAYMOND KWANGDINATA KWANGDINATA JEANE JEANE MELYANTI MELYANTI MATUTUMATUTU NIM.
LAMPIRAN LAMPIRAN BAGAN KERJA BAGAN KERJA Kloroform Kloroform
-- Dimasukkan ke dalam erlenmeyer kurang lebih sebanyak 5 mLDimasukkan ke dalam erlenmeyer kurang lebih sebanyak 5 mL kemudian ditutup leher erlenmeyernya dengan menggunakan kemudian ditutup leher erlenmeyernya dengan menggunakan aluminium foil yang dikencangkan dengan karet gelang di mana aluminium foil yang dikencangkan dengan karet gelang di mana erlenmeyer ini sebelumnya sudah ditimbang bersama dengan erlenmeyer ini sebelumnya sudah ditimbang bersama dengan aluminium foil dan karet gelangnya. Diberi lubang-lubang kecil aluminium foil dan karet gelangnya. Diberi lubang-lubang kecil pada aluminium foil sebagai tempat keluarn
pada aluminium foil sebagai tempat keluarnya udara ketikaya udara ketika didesak oleh kloroform yang menguap.
didesak oleh kloroform yang menguap.
-- Erlenmeyer yang berisi kloroform direndam dalam penangas air Erlenmeyer yang berisi kloroform direndam dalam penangas air bersuhu kira-kira 100
bersuhu kira-kira 100 ooC.C.
-- Erlenmeyer dibiarkan dalam penangas air sampai semua cairanErlenmeyer dibiarkan dalam penangas air sampai semua cairan menguap dan dicatat suhu penangas air tersebut.
menguap dan dicatat suhu penangas air tersebut.
-- Setelah semua cairan menguap, diangkat erlenmeyer dariSetelah semua cairan menguap, diangkat erlenmeyer dari penangas, dikeringkan air yang me
penangas, dikeringkan air yang menempel pada bagian luar nempel pada bagian luar erlenmeyer, lalu erlenmeyer dimasukkan ke dalam desikator. erlenmeyer, lalu erlenmeyer dimasukkan ke dalam desikator. -- Setelah dingin, erlenmeyer ditimbang.Setelah dingin, erlenmeyer ditimbang.
-- Ditentukan volume uap kloroform yang sama dengan volumeDitentukan volume uap kloroform yang sama dengan volume erlenmeyer dengan jalan mengisinya dengan akuades sampai erlenmeyer dengan jalan mengisinya dengan akuades sampai penuh kemudian ditmbang u
penuh kemudian ditmbang untuk mengetahui bobot akuntuk mengetahui bobot akuadesades yang terdapat di dalamnya. Dicatat suhu air dalam erlenmeyer. yang terdapat di dalamnya. Dicatat suhu air dalam erlenmeyer.
-- Volume air dapat diketahui jikalau bobot jenis air pada suhuVolume air dapat diketahui jikalau bobot jenis air pada suhu tersebut diketahui. Ditentukan tekanan udara untuk penentuan tersebut diketahui. Ditentukan tekanan udara untuk penentuan bobot molekul kloroform tersebut.
bobot molekul kloroform tersebut.
-- Langkah-langkah di atas diulangi dengan mengganti kloroformLangkah-langkah di atas diulangi dengan mengganti kloroform dengan aseton.
dengan aseton.
Hasil Hasil