• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERIAN DEXPANTHENOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERIAN DEXPANTHENOL"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PEMBERIAN DEXPANTHENOL INTRAPERITONEAL

DAPAT MENGHAMBAT PENURUNAN JUMLAH

SEL LEYDIG DAN SEL SERTOLI PADA TESTIS

TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR

YANG DIPAPAR MONOSODIUM GLUTAMATE

SUSIANINGSIH MURNI HARTATI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(2)

TESIS

PEMBERIAN DEXPANTHENOL INTRAPERITONEAL

DAPAT MENGHAMBAT PENURUNAN JUMLAH

SEL LEYDIG DAN SEL SERTOLI PADA TESTIS

TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR

YANG DIPAPAR MONOSODIUM GLUTAMATE

SUSIANINGSIH MURNI HARTATI NIM 1390761009

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

PEMBERIAN DEXPANTHENOL INTRAPERITONEAL

DAPAT MENGHAMBAT PENURUNAN JUMLAH

SEL LEYDIG DAN SEL SERTOLI PADA TESTIS

TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR

YANG DIPAPAR MONOSODIUM GLUTAMATE

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik

Kekhususan Anti-Aging Medicine,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

SUSIANINGSIH MURNI HARTATI NIM 1390761009

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(4)

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL 13 Mei 2015

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. dr. Wimpie I. Pangkahila, Sp. And, FAACS NIP 194612131971001

Prof. dr. I Gusti Made Aman, Sp. FK NIP 194606191976021001

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

Direktur

Program Pascasarjana Universitas Udayana,

Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK NIP 195805211985031002

Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp. S (K) NIP 19590215985102001

(5)

Tesis ini Telah Diuji pada Tanggal 13 Mei 2015

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No: …………., Tanggal: ………….

Ketua : Prof. Dr. dr. Wimpie I. Pangkahila, Sp. And, FAACS

Anggota :

1. Prof. dr. I Gusti Made Aman, Sp. FK

2. Prof. Dr. dr. J. Alex Pangkahila, M. Sc., Sp. And

3. Prof. Dr. dr. Nyoman Adiputra, M. OH

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penghormatan tertinggi dan rasa syukur hanya bagi Tuhan pencipta langit dan bumi, yang Maha Baik yang tidak pernah menyerah atas keterbatasan penulis, berkat pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tesis yang berjudul: Pemberian Dexpanthenol Intraperitoneal

Dapat Menghambat Penurunan Jumlah Sel Leydig dan Sel Sertoli pada Testis

Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar yang Dipapar Monosodium

Glutamate. Tesis ini disusun guna memenuhi persyaratan tugas akhir studi untuk meraih gelar Magister pada Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan

penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya secara tulus kepada :

1. Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD selaku Rektor

Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K) selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Udayana yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister Program Pascasarjana Universitas Udayana.

3. Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp. GK selaku Ketua

Program Studi Ilmu Biomedik Kekhususan Anti Aging Medicine.

4. Prof. Dr. dr. Wimpie I. Pangkahila, Sp.And., FAACS selaku

Pembimbing I, yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi, dan saran yang membangun kepada penulis.

5. Prof. dr. I Gusti Made Aman, Sp. FK selaku Kepala Laboratory

Animal Unit bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, serta Pembimbing II yang telah memberikan dorongan,

(7)

bimbingan dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam penyusunan tesis ini.

6. Prof. Dr. dr. N. Adiputra, M.OH selaku pembimbing akademik dan

penguji yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dan masukan terutama dalam hal penulisan, penyusunan, dan penyelesaian tesis ini.

7. Prof. Dr. dr. J. Alex Pangkahila, M.Sc., Sp.And selaku penguji yang

dengan penuh kesabaran telah memberikan banyak ilmu, dorongan,

semangat, bimbingan, dan masukan yang sangat berharga kepada

penulis selama penyusunan dan penyelesaian tesis ini.

8. Dr. dr. Desak Made Wihandani, M. Kes selaku penguji yang telah

banyak memberikan ilmu, bimbingan, dan masukan terutama dalam hal penulisan, penyusunan, dan penyelesaian tesis ini.

9. Bapak I Gede Wiranatha yang banyak membantu proses penelitian di

Laboratory Animal Unit bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

10. Dr. I Gusti Kamasan Nyoman Arijana M.Si. Med yang telah membantu dalam pembuatan dan pembacaan preparat sampel penelitian di Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

11. Seluruh dosen pengajar Program Studi Ilmu Biomedik yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan selama pendidikan, serta seluruh staf bagian Ilmu Biomedik yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.

12. Ayahanda Didik Soepardi yang penulis kasihi, perjalanan hidupnya memberikan pelajaran yang berharga tentang kehidupan. Beliau selalu memberikan doa dan harapan yang baik untuk penulis.

(8)

13. Almarhumah ibunda terkasih Sutinah, yang semasa hidupnya selalu berdoa serta mengharapkan yang terbaik untuk penulis. Jejak langkahnya memberikan pelajaran yang tak ternilai.

14. Suami terkasih Widyanto Pangarso Adhy, teman dalam suka dan duka yang tulus mencintai dan mendampingi, menguatkan, dan membantu selama pendidikan hingga penyelesaian tesis ini.

15. Rekan-rekan AAM Angkatan 8 dan rekan sejawat lainnya, yang telah banyak memberikan motivasi, masukan, dan saran selama penelitian, penyusunan, dan penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari akan keterbatasan penulis, maka dari itu penulis menyampaikan permohonan maaf jika masih terdapat kekurangan dalam tesis ini. Adanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Meskipun tidak sempurna penulis berharap tesis ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis pribadi, bagi Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, serta bagi pihak lain yang berkepentingan.

Akhir kata, semoga Tuhan senantiasa melimpahkan kebaikan-Nya kepada semua pihak yang telah turut berperan dalam penyusunan dan penyelesaian tesis ini. Amin.

Denpasar, 13 Mei 2015 Penulis

(9)

ABSTRAK

PEMBERIAN DEXPANTHENOL INTRAPERITONEAL DAPAT MENGHAMBAT PENURUNAN JUMLAH

SEL LEYDIG DAN SEL SERTOLI PADA TESTIS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR

YANG DIPAPAR MONOSODIUM GLUTAMATE

Akumulasi radikal bebas yang melampaui kemampuan mekanisme pertahanan tubuh menimbulkan stres oksidatif yang merupakan salah satu penyebab penuaan dini pada organ testis. Antioksidan melindungi sel-sel tubuh dan komponen tubuh lainnya dari radikal bebas dengan cara menetralisirnya. Dexpanthenol merupakan derivat asam pantotenat yang berperan sebagai

prekursor koenzim A. Dexpanthenol bekerja dengan meningkatkan kadar

koenzim A, ATP dan glutation intrasel yang berperan dalam pertahanan dan

perbaikan sel melawan stres oksidatif dan inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah

membuktikan bahwa pemberian Dexpanthenol intraperitoneal menghambat

penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli pada testis tikus Wistar (Rattus

norvegicus) yang dipapar Monosodium glutamate (MSG).

Penelitian ini merupakan true experimental dengan post test only control

group design. Tikus sebanyak 32 ekor dibagi menjadi dua kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 16 ekor tikus. Kelompok pertama adalah Kelompok

Kontrol (P1) yang diberi plasebo aquadest 2 x seminggu secara intraperitoneal.

Kelompok ke-2 adalah Kelompok Perlakuan (P2) yang diberi Dexpanthenol 1000

mg/kgBB tikus 2 x seminggu secara intraperitoneal. Semua kelompok diberi

MSG 4 g/kgBB tikus setiap hari dengan sonde. Percobaan berlangsung 14 hari,

kemudian jaringan testis diambil untuk dibuat preparat dan dihitung jumlah sel

Leydig dan sel Sertolinya.

Hasil uji Saphiro-Wilk menunjukkan distribusi data jumlah sel Leydig tidak

normal p<0.05 sedangkan data jumlah sel Sertoli berdistribusi normal p>0.05.

Analisis komparatif jumlah sel Leydig menggunakan Mann-Whitney Test

sedangkan analisis komparatif jumlah sel Sertoli menggunakan Independent-T

Test. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan bermakna rerata jumlah sel Leydig maupun sel Sertoli antara kelompokP1 dan P2.

Penelitian ini memberikan simpulan bahwa pemberian Dexpanthenol

intraperitoneal menghambat penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli pada

testis tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang dipapar Monosodium

glutamate.

(10)

ABTRACT

INTRAPERITONEAL ADMINISTRATION OF DEXPANTHENOL INHIBITS THE DECLINE OF LEYDIG AND SERTOLI CELL AMOUNT

IN THE TESTES OF ALBINO RATS (Rattus norvegicus) WISTAR STRAIN EXPOSED TO MONOSODIUM GLUTAMATE

Free radical accumulation which higher than ability of body defence mechanism induces oxidative stress, one of early aging cause on testicular tissue. Antioxidant protects cells and other body’s components from free radical by neutralize it. Dexpanthenol is panthotenic acid’s derivate which plays role as coenzyme A precursor. Dexpanthenol increases cellular coenzyme A, ATP dan glutathione level which have benefit in cellular defense and repair mechanism against oxidative stress and inflammation. The aim of this research was to prove that intraperitoneal administration of Dexpanthenol inhibits the decline of Leydig

and Sertoli cell amount on Wistar rats (Rattus norvegicus) exposed to

Monosodium glutamate (MSG).

This experimental design adopted with the post test only control group design. As many as 32 rats were divided into 2 groups, each connsisting of 16 rats. The first group was a control (P1) which given aquadest as placebo twice a week intraperitoneally. Second group was a treated group (P2) which given 1000 mg/kgBW Dexpanthenol twice a week intraperitoneally. All groups were exposed by 4 g/kg BW MSG everyday via sonde. Experiment held in 14 days then testicular tissue were collected for calculation of Leydig and Sertoli cells amount.

The result of Saphiro-Wilk Test showed that Leydig cells amount’s data distribution were not normal with p<0,05 but the Sertoli cells amount’s data were normally distributed with p>0,05. Comparative analysis of Leydig cells amount were using Mann-Whitney Test and Sertoli cells amount’s analysis were using Independent-T Test. The result showed that there was a significant difference between two groups, either on the mean of Leydig or Sertoli cells amount.

This research concluded that intraperitoneal administration of

Dexpanthenol inhibits the decline of Leydig and Sertoli cell amount on white rats (Rattus norvegicus) Wistar strain exposed to MSG

(11)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM……… PRASYARAT GELAR……….. LEMBAR PENGESAHAN……….…. PENETAPAN PANITIA PENGUJI……… UCAPAN TERIMAKASIH………. ABSTRAK……….. ABSTRACT………… DAFTAR ISI……… DAFTAR TABEL…..……… DAFTAR GAMBAR……….

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN

ISTILAH……… DAFTAR LAMPIRAN……….. BAB I PENDAHULUAN………. ……….. 1.1 Latar Belakang……… 1.2 Rumusan Masalah……….. 1.3 Tujuan Penelitian………. 1.3.1 Tujuan Umum……… 1.3.2 Tujuan Khusus……….…… 1.4 Manfaat Penelitian……….. 1.4.1 Manfaat Ilmiah………. 1.4.2 Manfaat Praktis……….…..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...… 2.1 Penuaan……… 2.2 Radikal Bebas……… Halaman i ii iii iv v viii ix x xiv xv xvi xviii 1 1 8 8 8 8 9 9 9 10 10 11

(12)

2.3 Stres Oksidatif……….

2.4 Antioksidan……….

2.5 Sel Leydig……….………..

2.6 Sel Sertoli………

2.7 Monosodium Glutamate…………..…………

2.7.1 Mekanisme Kerja MSG dalam

Menimbulkan Kerusakan Oksidatif..…

2.8 Dexpanthenol………..

2.9 Glutation……….. 2.10 Hewan Coba………..……… 2.11 Hasil Penelitian Pendahuluan…………..……

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN

HIPOTESIS PENELITIAN………….………..……... 3.1 Kerangka Berpikir……..……….………...

3.2 Konsep Penelitian……….…………..

3.3 Hipotesis Penelitian……….

BAB IV METODE PENELITIAN……..…..………… …………

4.1 Rancangan Penelitian………..

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian……….

4.2.1 Tempat Penelitian…………... 4.2.2 Waktu Penelitian………..

4.3 Penentuan Sumber Data………..

4.3.1 Kriteria Sampel Penelitian……….…… 4.3.2 Penentuan Besar Sampel…………..… 4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel………..

4.4 Variabel Penelitian….………..

4.4.1 Klasifikasi Variabel……….…………. 4.4.2 Definisi Operasional Variabel……..…

13 15 17 19 21 28 29 34 37 38 39 39 41 41 42 42 43 43 43 44 44 44 45 45 45 46

(13)

4.4.3 Hubungan Antar Variabel………

4.5 Alat dan Bahan Penelitian…………...…….. …

4.5.1 Alat-alat yang Digunakan dalam Penelitian………. 4.5.2 Bahan-bahan yang Digunakan

dalam Penelitian……….

4.6 Prosedur Penelitian……….

4.6.1 Penentuan Dosis Monosodium

Glutamate……….

4.6.2 Penentuan Dosis Dexpanthenol………

4.6.3 Penentuan Dosis Plasebo………. 4.6.4 Perlakuan Terhadap Hewan Coba

Sebelum Penelitian……….. 4.6.4.1 Pemilihan Hewan Coba…..… 4.6.4.2 Persiapan Hewan Coba…….. 4.6.5 Perlakuan Terhadap Hewan Coba

Saat Penelitian……….……..

4.6.5.1 Pemberian MSG………..

4.6.5.2 Pemberian Plasebo…………..

4.6.5.3 Pemberian Dexpanthenol……

4.6.5.4 Pembedahan……….… 4.6.6 Perlakuan Terhadap Hewan Coba

Sesudah Penelitian……… 4.6.7 Pembuatan Sediaan……….. 4.6.8 Pengamatan……….. 4.6.9 Alur Penelitian….……….……. 4.6.10 Analisis Data………..………….

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ….………..… 5.1 Uji Normalitas Data……….….

48 48 48 49 49 49 49 50 50 50 51 51 51 52 52 52 52 52 55 55 56 57 57

(14)

5.2 Uji Homogenitas Data……….. 5.3 Jumlah Sel Leydig……….. 5.4 Jumlah Sel Sertoli………

5.5 Relevansi Pemberian Dexpanthenol

dalam Perkembangan Ilmu Anti-Aging

Medicine……….…...

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN……….………….. 6.1 Simpulan……….. 6.2 Saran………. DAFTAR PUSTAKA……….. LAMPIRAN……… 58 59 61 68 70 70 70 71 76

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Efek Pemberian MSG Terhadap Marker Stres Oksidatif (Peroksida

lipid, Glutation, GST, SOD, dan Katalase)………

2.2 Efek MSG pada Testis………..

2.3 Dietary Reference Intake (DRI) Asam Pantotenat………

5.1 Hasil Uji Normalitas Data Jumlah Sel Leydig dan Sel Sertoli

Sesudah Perlakuan pada Masing-masing Kelompok……….

5.2 Hasil Uji Homogenitas Data Jumlah Sel Sertoli Sesudah Perlakuan

padaMasing-masing Kelompok……….

5.3 Perbedaan Rerata Jumlah Sel Leydig antar Kelompok.……….

5.4 Perbedaan Rerata Jumlah Sel Sertoli antar Kelompok………...

25 26 33 58 58 59 61

(16)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Stres Oksidatif Menginduksi Penyakit pada Manusia …………..

2.2 Tahap Perkembangan Adult Leydig Cells ……….

2.3 Monosodium Glutamate………………

2.4 Struktur kimia MSG……………

2.5 Gambaran Histologist Testis Normal……….

2.6 Perubahan Histologis Testis Tikus Wistar Akibat MSG…………..

2.7 Struktur Kimia Dexpanthenol………...

2.8 Glutation Sebagai Antioksidan………

3.1 Konsep Penelitian………

4.1 Skema Rancangan Penelitian………...

4.2 Skema Hubungan Antar Variabel………

4.3 Skema Alur Penelitian……….

5.1 Perbandingan Jumlah Sel Leydig antara Kelompok

Kontrol (P1) dan Kelompok Perlakuan (P2)………..

5.2 Perbandingan Jumlah Sel Sertoli antara Kelompok

Kontrol (P1) dan Kelompok Perlakuan (P2)………..

Halaman 15 18 21 21 27 27 30 35 41 42 48 56 60 62

(17)

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

•OH : Radikal hidroksil

AAM :Anti-aging Medicine

ADI : Acceptable Daily Intake (ADI)

ALCs : Adult Leydig Cells

AR : Androgens receptor

ATP : Adenosine Triphosphate

CAT : Catalase

CCL4 : Karbon tetraklorida

Co A : Coenzym A

DNA. : Deoxyribonucleic Acid

DRI : Dietary Reference Intake

FLCs : Leydig Cells

FSH : Follicle Stimulating Hormone

FSHR : FSH receptor

G-6-Pase : Glucose-6-phosphatase

G-6-PD : Glucose-6-phosphate dehydrogenase

GnRH : Gonadothropine Releasing Hormone

GPx : Glutation Peroksidase

GSH : Reduced glutathione

GST : Gluthatione s transferase

H2O2 : Hidrogen peroksida

IUPAC : International Union of Pure and Applied Chemistry nomenclature

LH : Luteinizing Hormone

MSG : Monosodium Glutamate

NAC : N-acetyl-cystein

NADPH : Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate

NMDA : N-Methyl-D-Aspartate

(18)

NOS : Nitric Oxide Synthetase

O2ˉ• : Anion superoksida

PUFA : Polyunsaturated Fatty Acid

ROS : Reactive Oxygen Species

SOD : Superoksida Dismutase

WHO :World Health Organization

XDH : Xanthine Dehydrogenase

(19)

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Ethical Clearance………..………..

Peraturan BPOM Tentang Batas Maksimum

Penggunaan MSG……….

Tabel Konversi………. Foto-Foto Penelitian……… Gambaran Histologis Testis Tikus ……….. Analisis Statistik………... 76 77 78 79 81 82

(20)

Referensi

Dokumen terkait

TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PLASMA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIPAPAR

darah tikus putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) yang telah diinduksi.

PANJANG RAMBUT DAN UKURAN DIAMET ER FOLIKEL RAMBUT PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ( Rattus Norvegicus ) SAMA EFEKTIF..

Mengetahui pengaruh astaxanthin terhadap aktivitas spsesifik enzim GPx jaringan hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang diberi formaldehid secara

Analisis Data Hitung Jenis Basofil Tikus Jantan ( Rattus norvegicus ) Galur Wistar. Tests

rome beauty terhadap kadar SGPT tikus ( Rattus norvegicus ) yang diinduksi oleh CCl4.. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus ( Rattus Norvegicus ) galur wistar

Apakah pemberian virgin coconut oil (Cocos nucifera) dapat mencegah peningkatan kadar kolesterol total pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar

Fifih Febriyani, 2023 TINJAUAN SYSTEMATIC REVIEW : PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH SEMANGKA Citrullus Lanatus TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH Rattus Norvegicus GALUR WISTAR