• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN KULIT KERANG HIJAU (Perna viridis) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERUPUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN KULIT KERANG HIJAU (Perna viridis) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERUPUK"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMANFAATAN KULIT KERANG HIJAU (Perna

viridis) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN

KERUPUK

Karya Tulis Ilmiah

Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan

Oleh:

Anggiyan Setiawan NIS : 161710107

SMA Al Muslim

Jalan Raya Setu, Kp. Bahagia, Telp 88335907 Fax. 8813167 , 88362227 Tambun – Bekasi

(2)
(3)

iii

MOTTO

“Be creative so you can make a work that can be

proud of”

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan banyak nikmat diantaranya nikmat sehat wa’afiat dan memberikan rahmat dan petunjuk-nya. Sehingga setelah melalui proses yang cukup panjang peneliti dapat

menyusun karya tulis ini dengan judul “Pemanfaatan Kulit Kerang Hijau

(Verna Viridis) sebagai Bahan Baku Pembuatan Kerupuk”. Hingga selesai. Salawat serta salam senantiasa terlimpah curah kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Dengan iringan do’a semoga kita senantiasa menjadi hamba-nya yang selalu bersyukur dan tetap berada dijalan yang di ridhoi Allah SWT.

Penulisan karya tulis ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini tentulah banyak sekali kekurangan, dan tentunya tidak terlepas dari berbagai bantuan dan peran serta berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Reni Nurhidayati selaku kepala SMA Al Muslim dan penyanggah yang telah memberikan dorongan serta arahan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

2. Ibu Wahyu Amanah, S.Pd.i selaku pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan, saran, dan motivasi kepada penulis.

3. Ibu Zahrah, S.Pd, M.Pd selaku penyanggah yang telah memberikan semangat kepada penulis.

4. Orang tua yang telah memberikan semangat dan do’a kepada

(5)

v

5. Segenap guru dan karyawanSMA Al Muslim, yang telah memberikan bekal ilmu, bimbingan serta nasihat kepada penulis.

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga karya tulis ini dapat diterima dan bermanfaat bagi yang membacanya dan semoga segala bantuan serta pengorbanan kepada peneliti selama ini mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb Bekasi, 9 Oktober 2018 Penulis Anggiyan Setiawan

(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii MOTTO... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK... x BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 1 C. Tujuan Penelitian... 2 D. Manfaat Penelitian... 2

BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENYAJIAN HIPOTESIS A. Kajian teori... 3

1. Kerang Hijau... 3

2. Kulit Kerang Hijau... 4

3. Manfaat Kulit Kerang Hijau... 5

4. Kerupuk... 6

B. Hipotesis... 7

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 8

B. Definisi Operasional... 8

C. Populasi dan Sampel Penelitian... 8

D. Instrumen dan Bahan Penelitian... 8

E. Cara Penelitian... 9

F. Tempat dan Waktu... 10

(7)

vii

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... 12

B. Pembahasan... 13

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 16

B. Saran... 16

DAFTAR PUSTAKA... 17

LAMPIRAN... ... 18

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan komposisi kandungan kulit kerang

per 100 gram ... 5 Tabel 4.1 Hasil Uji Organoleptik Kerupuk Kulit Kerang

Hijau rasa original... 12 Tabel 4.2 Hasil Uji Organoleptik Kerupuk Kulit Kerang

Hijau rasa balado... 13 Tabel 4.3 Hasil rata – rata kedua uji organoleptik... 14

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1... 18 Lampiran 1.2... 18 Lampiran 1.3... 18 Lampiran 1.4... 18 Lampiran 1.5... 18 Lampiran 1.6... 18 Lampiran 1.7... 19 Lampiran 1.8... 19 Lampiran 1.9... 19 Lampiran 1.10... 19 Lampiran 1.11... 19 Lampiran 1.12... 19 Lampiran 1.13... 20 Lampiran 1.14... 20 Lampiran 1.15... 20

(10)

x

PEMANFAATAN KULIT KERANG HIJAU

(Perna viridis)

SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERUPUK

Anggiyan Setiawan XII IPA 2

161710107

ABSTRAK

Belakangan ini kerang hijau menjadi makan favorit semua orang, mau dari kalangan anak – anak hingga dewasa kerang hijau sangat digandrungi sebagai makanan yang lezat dan bergizi.Namun sangat disayangkan bahwa kerang hijau menjadi limbah yang dapat membuat kotor lingkungan yaitu berasal dari kulitnya atau biasa disebut cangkang. Masyarakat yang biasanya mengkonsumsi terkadang membuang kulitnya atau cangkangnya sembarangan dan itu dapat memberikan efek buruk pada lingkungan. Sehinga terpilihlah penelitian dengan judul “Pemanfaatan Kulit Kerang Hijau (Perna viridis) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kerupuk”. Mengapa kerupuk? Karena kerupuk adalah makanan yang sangat digemari masyarakat dan mempunyai harga yang terbilang ekonomis. Jadi dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada percobaan pertama dan kedua dengan uji organoleptik kepada seluruh responden dapat disimpulkan bahwa kulit kerang dapat dijadikan bahan baku pembuatan kerupuk.

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerang hijau (Perna viridis) atau dikenal green mussels adalah binatang yang biasa hidup di laut, bercangkang dan berwana hijau. Selain itu kerang hijau banyak mengandung gizi yang baik untuk kesehatan di antaranya terdiri dari 40,8 % air, 21,9 % protein, 14,5 % lemak, 18,5 % karbohidrat sehingga menjadikan kerang hijau setara dengan daging sapi dan daging ayam.

Untuk di Indonesia sendiri kerang hijau merupakan salah satu olahan favorit untuk di jadikan masakan, namun terkadang kulit kerang hijau memberikan limbah yang dapat mengotori lingkungan. Padahal sebenarnya kulit dari kerang hijau mengandung banyak gizi diantaranya protein dan kalsium karbonat itu sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit osteoporosis.

Dengan adanya kreativitas sebenarnya kulit kerang dapat dijadikan olahan makanan yang enak dan dapat digemari oleh orang – orang. Padahal jika kita pandai dalam mengolahnya kita juga dapat membantu untuk mengurangi polusi untuk lingkungan dan tentunya dapat membuat suatu usaha yang menghasilkan keuntungan yang lumayan.

Oleh karena itu, kali ini penulis akan menelititi kulit kerang hijau dan hasil dari penetilian akan dibuat karya ilmiah yang berjudul

“ Pemanfaatan Kulit Kerang Hijau (Perna Viridis) Sebagai Bahan

Baku Pembuatan Kerupuk “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di rumuskan suatu permasalahan, yaitu : apakah kulit kerang hijau

(12)

2

(Perna viridis) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kerupuk?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum : memanfaatkan limbah dari kulit kerang untuk bahan dasar pembuatan kerupuk.

2. Tujuan khusus : Mengetahui proses dari pembuatan kulit kerang

sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk.

D. Manfaat Penelitian

Karya tulis ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para peserta didik dan masyarakat, yaitu:

1. Dapat memeanfaatkan limbah kulit kerang.

2. Dapat dijadikan informasi untuk berinovasi dalam mengolah limbah.

3. Dapat digunakan sebagai informasi dalam pemanfaatan limbah pangan lokal untuk dijadikan bahan pengan baru yang dapat bersaing di pasaran.

(13)

3

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI 1. Kerang Hijau

Kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu jenis moluska

yang memiliki cangkang berbentuk simetris dengan panjang sekitar dua kali lebar kerang, mempunyai cilia dan insang berlapis - lapis. Habitat subur moluska ini adalah menempel di permukaan benda - benda keras dengan memakai bantuan benang byssus sebagai hasil dari kelenjar kaki. Di Indonesai sendiri, jumlah kerang hijau masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan negara - negara lain sebagai pengekspor utama daging kerang hiju laut, hal ini dikarenakan beberapa faktor penghalang dimana salah satunya

karena kerang hijau pada pesisir pantai – pantai di Indonesia

terindikasi oleh racun logam berat.1 Kerang selain hidup dilaut, dapat

juga hidup di sungai dan lumpur. Banyak sekali ornag yang menyukai kerang. Kerang dapat di rebus, digoreng, atau dibakar. Bahkan, ada jenis kerang kecil yang dapat langsung dimakan tanpa

harus dimasak terlebih dahulu. 2

Klasifikasi Kerang hijau adalah sebagai berikut Philum : Mollusca

Kelas : Palecypoda (Lamellabranchia, Bivalvia) Sub Kelas : Filibranchia

Ordo : Anysomyaria Family : Mytilidae Genus : Perna

1 Kompasiana, “Kerang Hijau dan Manfaat Kesehatan yang Terkandung”,

https://www.kompasiana.com/1973_nila/54fd1a1aa333114c1d50f82a/kerang-hijau-dan-manfaat-kesehatan-yang-terkandung, pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 17.00

(14)

4

Spesies : Perna viridis (Lineus 1758)3

2. Kulit Kerang Hijau

Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska).Berasal dari bahasa latin, molluscus yang berarti lunak, tubuhnya lunak dan tidak bersegmen, terbungkus oleh mantel yang terbuat jadi jaringna khusus,dan umumnya dilengkapi dengan

kelenjar – kelenjar yang dapat menghasilkan cangkang. Semua

kerang memiliki sepasang cangkang disebut juga cangkok atau katup,berfungsi untuk melindungi bagian dalam kerang dan menghidari dari predator.

Struktur tubuh kerang ialah bilateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral. Pada bagian torsal terdapat:

a. Gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruska kedua katup

b. Ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup vertal

c. Umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal. Bagian-bagian dalam pada kerang, yaitu:

1. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang.

2. Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.

3. Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.

3 Sonny Lahati, “Morfologi Verna Viridis”,

(15)

5

4. Kaki pipih, bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.

5. Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredaran, dan

alat ekskresi (ginjal).4

3. Manfaat Kulit Kerang Hijau

Kulit kerang hijau berfungsi sebagi pencegah osteoporosis atau penyakit yang kekurangan massa tulang dan menurunya jaringan tulang. Beberapa penelitian menunjukan bahwa cangkang kerang hijau mengandung senyawa yang berpotensi sebagai suplemen tulang alamiah pencegah osteoporosis. Kandungan pada

kulit kerang berupa macam – macam jenis kalsium yaitu ; kalsium

karbonat, kalsium fosfat, dan kalsium aktif. Kandungan ini sangat bermanfaat bagi tubuh apalagi sangat bermafaat dalam pembentukan tulang, oleh karena itu kulit kerang hijau sangat bermanfaat untuk mencegah osteoporosis. Kalsium karbonat juga bermanfaat sebagai obat maag oleh karena itu kerang sangat dianjurkan untuk orang berpenyakit maag atau berpenghasil asam lambung yang banyak.

Perbandingan kandungan gizi pada kerang hijau, sapi, dan kambing. Tabel 2.1 perbandingan komposisi kandungan kulit kerang per 100 gram. NO Kandungan gizi per100 gr Kerang hijau sapi kambing 1. Kalsium 133 mg 11 mg 11 mg 2. Zat besi 3 mg 2,8 mg 1 mg 3. Protein 8 gr 18,8 gr 16,6 gr 4. Lemak 1,1 gr 14 gr 9,2 gr5

4 Josua Leo Petra, “Apa Sebenarnya Cangkang Kerang Itu?”,

https://josuasilitonga.wordpress.com/2010/04/29/apa-sebenarnya-cangkang-kerang-itu/, pada tanggal 22 Agustus 2018 pukul 22.20

5 Godam64, “Isi Kandungan Gizi Kerang – Komposisi Nutrisi Bahan Makanan”,

http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-kerang-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html#.W7NLj8IvDMy, pada tanggal 22 Agustus 2018 pukul 22.46

(16)

6

Tabel tersebut dapat menyimpulkan bahwa kandungan kalsium dan zat besi pada kerang hijau lebih tinggi dibandingkan sapi dan kambing, sedangkan untuk kandungan protein dan lemak pada kerang hijau paling rendah dari sapi dan kambing.

4. Kerupuk

Kerupuk atau krupuk adalah makanan yang terbuat dari tepung dicampur dengan lumatan udang atau ikan dan sebagainya lalu

digoreng.6 Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum

dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi goreng dan gado-gado. Jenis kerupuk yang paling umum dijumpai di Indonesia adalah Kerupuk udang dan kerupuk ikan. Konon kata nya kerupuk berasal dari kalangan orang miskin yang mempunyai anak banyak oleh karena itu biasa nya mereka hanya makan nasi dan ketela yang diparut dan dikembangakan menjadi kerupuk.

Jenis – jenis kerupuk: 1. Kerupuk ikan

2. Kerupuk ikan palembang 3. Kerupuk kulit

4. Kerupuk kedelai 5. Kerupuk mie kuning 6. Kerupuk udang 7. Kerupuk kemplang

8. Kerupuk bangka7

6 Drs. Boediono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jakarta: BINTANG INDONESIA, 2007), hml.

200.

7 Reza Maulana, “Sejarah Kerupuk”,

(17)

7

B. Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dibuat hipotesis

bahwa kulit kerang hijau (Perna viridis) dapat dijadikan bahan baku

pembuatan kerupuk.

(18)

8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Metode yang di gunakan dalam melakukan penelitian adalah: Metode eksperimental deskritif, yaitu dengan menjelaskan kelebihan dan kekurangan pada kerupuk kulit kerang, dengan menggunakan uji organopeptik, yaitu menguji kerupuk kulit kerang terkait rasa, tekstur, aroma, dan warna kepada 10 responden dari kalangan guru SMA AL muslim.

B. Definisi Operasional

1. Variabel bebas : Kulit kerang hijau 2. Variabel terikat : Kerupuk

C. Populasi dan Sempel

1. Populasi : Siswa dan Siswi kelas XII IPA SMA AL-Muslim 2. Sempel : 10 orang diambil dari kelas XII IPA 2 SMA AL-Muslim

D. Instrument dan Bahan Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan adalah : 1. Alat

a. Ulekan untuk menghaluskan kulit kerang b. Oven untuk memanggang kulit kerang

c. Saringan untuk menghaluskan bubuk kulit kerang d. Basklom untuk wadah mencampurkan adonan e. Plastik untuk mencetak adonan

f. Sendok untuk mengaduk g. Wajan untuk menggoreng

h. Spatula untuk membalikan kerupuk saat digoreng i. Talenan untuk memotong adonan

(19)

9

j. Nampan untuk menjemur kerupuk k. Mangkuk untuk mewarnai adonan 2. Bahan

a. Kulit kerang 500 gr b. Tepung kanji 1/5 kg c. Bawang putih 4 siung d. Bumbu penyedap ( masako) 1 bungkus e. Garam 2 sendok f. Air 300 ml g. Pewarna makanan 4 tetes h. Minyak goreng 1 L

E. Cara Penelitian

Cara penelitian yang dilakukan sebagai berikut : 1. Alat dan bahan disiapkan

2. Kulit kerang dicuci lalu di kupas kulit yang berwarna hijaunya sampai berubah berwarna putih.

3. Masukan kulit kerang yang sudah dikupas ke dalam oven dengan suhu 150 derajat celsius.

4. Tumbuk kulit kerang yang sudah dipanggang dioven dengan ulekan.

5. Saring bubuk kulit kerang sampai halus lalu pindahan kedalam wadah.

6. Masukan tepung kanji kedalam baskom lalu tuangkan bubuk kulit kerang kedalam baskom aduk sampai rata.

7. Masukan 4 siung bawang putih yang sudah dihaluskan kedalam baskom.

8. Masukan garam 2 sendok makan.

9. Masukan bumbu penyedap (masako) 1 bungkus kedalam baskom.

(20)

10

11. Tuangkan adonan ke 3 mangkuk yang sudah disediakan, lalu beri warna sesuka hati dan aduk sampai rata.

12. Tepuk – tepuk adonan yang sudah mengental dan jangan lupa

untuk melumuri tangan dengan tepung kanji agar tidak lengket. 13. Setelah adonan terbentuk masukan kedalam plastik .

14. Kukus selama 30 menit.

15. Tiriskan lalu potong bulat – bulat dan pindah kan ke nampan. 16. Jemur kerupuk yang sudah disiapkan dinampani 2 hari sampai

kering.

17. Siapkan wajan yang sudah diberi minyak goreng dan masukan kerupuk yang sudah kering.

18. Tiriskan kerupuk dari minyak goreng lalu nikmati.

F. Tempat dan Waktu

Tempat : kp.utan RT 003 RW 025 Kel.wanasari Kec.cibitung Kab.bekasi No rumah 112 kode pos 17520

Waktu : 20 Agustus 2018

G. Analisis Hasil

Setelah kerupuk dibuat, dilakukan uji organoleptik dengan kuisioner sebagai berikut:

1. Bagaimana rasa kerupuk kulit kerang ?

a.Sangat suka b.Suka c.Kurang suka d.Tidak suka 2. Bagaimana warna kerupuk kulit kerang ?

a. Sangat suka b.Suka c.Kurang suka d.Tidak suka 3. Bagaimana aroma kerupuk kulit kerang ?

a.Sangat suka b.Suka c.Kurang suka d.Tidak suka 4. Bagaimana tekstur kerupuk kulit kerang ?

a.Sangat suka b.Suka c.Kurang suka d.Tidak suka Sesudah kuisioner disebar dan diberi kesempatan untuk menilai kerupuk, dilakukan dengan perhitungan rumus.

(21)

11

Data yang diperoleh x 100%=...% Jumlah data

(22)

12

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari hasil uji organoleptik terhadap pemanfaatan kulit kerang hijau sebagai bahan baku pembuatan kerupuk, maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Uji Organoleptik Kerupuk Kulit Kerang Hijau rasa original Responden Rasa 1 2 3 4 Tekstur 1 2 3 4 Aroma 1 2 3 4 Warna 1 2 3 4 1 - - √ - - - √ - - - √ - - - - √ 2 - - - √ - - - √ - - - √ - - - √ 3 - - - √ - - - √ - - √ - - - √ - 4 - - - √ - - √ - - - √ - - - √ - 5 - - √ - - - - √ - - √ - - √ - 6 - - √ - - - - √ - - √ - - - √ - 7 - - - √ - - - √ - - - √ - - - √ 8 - - √ - - - - √ - - - √ - - √ - 9 - - √ - - - - √ - - √ - - - √ - 10 - - - √ - - √ - - - - √ - - - √ Persentase(%) 0 0 50 50 0 0 30 70 0 0 60 40 0 0 60 40

Keterangan : 1 = tidak suka 2 = kurang suka 3 = suka

(23)

13

Tabel 4.2 Hasil Uji Organoleptik Kerupuk Kulit Kerang Hijau rasa balado

Keterangan : 1 = tidak suka 2 = kurang suka 3 = suka

4 = sangat suka

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji organoleptik pertama pada percobaan (Tabel 4.1) didapat bahwa hasil ujiorganoleptik kerupuk kulit kerang hijau kepada sepuluh responden didapatkan hasil yang suka terhadap rasa 50% responden, hal ini dikarenakan pada percobaan pertama terlalu banyak diberi garam menjadikan rasa dari kerupuk kulit terlalu asin dan kurang disukai. Selanjutnya dari tekstur, 30% responden menilai teksurnya terlalu kasar, hal ini dikarenakan saat menghaluskan kulit kerang nya kurang halus. Selanjutnya dari aroma, 60% responden menilai aroma dari kerupuk kulit kerang tidak

Responden Rasa 1 2 3 4 Tekstur 1 2 3 4 Aroma 1 2 3 4 Warna 1 2 3 4 1 - - - √ - - √ - - - - √ - - √ - 2 - - - √ - - - √ - - - √ - - √ - 3 - - - √ - - - √ - - - √ - - √ - 4 - - - √ - - - √ - - - √ - - - √ 5 - - - √ - - - √ - - - √ - - - √ 6 - - - √ - - - √ - - - √ - - - √ 7 - - - √ - - - √ - - - √ - - - √ 8 - - - √ - - - √ - - - √ - - - √ 9 - - - √ - - - √ - - - √ - - - √ 10 - - - √ - - - √ - - - √ - - - √ Persentase(%) 0 0 0 100 0 0 10 90 0 0 0 100 0 0 30 70

(24)

14

terlalu tercium aroma yang enak. Dan dari warna, 60% responden menilai warna kerupuk kulit kerang tidak terlalu menarik. Lalu responden yanga sangat suka terhadap rasa 50%, tekstur 70%, aroma 40%, dan warna 40%.

Berdasarkan hasil uji organoleptik kedua pada percobaan (Tabel 4.2) berbeda dengan percobaan kedua didapat bahwa hasil uji organoleptik kerupuk kulit kerang hijau kepada sepuluh orang responden didapatkan hasil yang suka terhadap rasa 0%, tekstur 10%, aroma 0%, dan warna 30%. Lalu responden yang sangat suka terhadap rasa ada 100%, hal ini dikarenakan sudah diketahui dari percobaan pertama bahwa rasa dari kerupuk kulit kerang hijau terlalu asin sedangkan pada percobaan kedua kerupuk kulit kerang dikurangi garamnya dan diberi rasa balado. Selanjutnya dari tekstur , 90% responden menyukai tekstur dari kerupuk kulit kerang hiijau karena saat menghaluskan kulit kerangnya sudah sangat halus. Selanjutnya dari aroma, 100% responden mengatakan bahwa aroma dari kerupuk kulit kerang hijau enak untuk dimakan. Dan dari warna 70% responden mengatakan warna dari kerupuk kulit kerang hijau sudah menarik, hal ini dikarenakan saat menggoreng kerupuk kulit kerang hijau tidak terlalu lama menjadikan kerupuk tidak gosong.

Tabel 4.3 hasil rata – rata kedua uji organoleptik

Aspek 1 2 3 4

Rasa 0% 0% 25% 75%

Tekstur 0% 0% 20% 80%

Aroma 0% 0% 30% 70%

Warna 0% 0% 45% 55%

Keterangan : 1 = tidak suka 2 = kurang suka 3 = suka

(25)

15

Hasil Rata – rata = presntase% 1 + presentase% 2 2

Berdasarkan hasil rata – rata uji kedua organoleptik (Tabel 4.3) dapat dilihat bahwa untuk aspek dari rasa, tekstur, aroma, dan warna untuk kategori tidak suka dan kurang suka responden tidak memilih ketegori tersebut, sedangkan untuk kategori suka terhadap rasa 25%, tekstur 20%, aroma 30%, dan warna 45%, selanjutnya untuk kategori sangat suka responden menilai terhadap rasa 75%, tekstur 80%, aroma 70%, dan warna 55%. Dari hasil rata – rata ini kita dapat menilai bahwa responden lebih memih kategori sangat suka ketimbang suka saja.

Dan hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada percobaan pertama dan kedua diatas, dapat disimpulkan bahwa kulit kerang hijau dapat dipakai sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk.

(26)

16

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat

disimpulkan bahwa kulit kerang hijau (Perna viridis) dapat dijadikan

camilan sehari-hari yang sehat dan tentunya tanpa bahan pengawet buatan yang berbahaya bagi manusia.

B. Saran

1. Perlu penelitian lanjutan mengenai jenis jenis kulit kerang yang baik untuk media pembuatan kerupuk kulit kerang.

2. Masyarakat dapat memanfaatkan kulit kerang sebagai bahan pembuat kerupuk kulit kerang sehingga tidak terbuang sia sia dan menjadi sampah.

(27)

17

DAFTAR PUSTAKA

Kompasiana. 2015. Kerang Hijau dan Manfaat Kesehatan yang

Terkandung https://www.kompasiana.com/1973_nila/54fd1a1aa333114c1d50f82a/

kerang-hijau-dan-manfaat-kesehatan-yang-terkandung . Diakses pada tanggal 2 Okober 2018 pukul 17.00 WIB

Dyah Rahmatia dan Pipit Pitriana. Hewan Laut. 2007. Jakarta :Ganeca Exact

Lahati Sonny. 2015. Morfologi Verna Viridis. Dalam:

http://sonnylahati16.blogspot.com/2015/02/morfologi-pernaviridis.html. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 17.07 WIB

Petra Josua Leo. 2010. Apa Sebenarnya Cangkang Kerang Itu. Dalam: https://josuasilitonga.wordpress.com/2010/04/29/apa-sebenarnya-cangkang-kerang-itu/. Diakses pada tanggal 22 Agustus pukul 22.20 WIB

Godam64. 2013. Isi Kandungan Gizi Kerang – Komposisi Nutrisi Bahan

Makanan. Dalam: http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-kerang-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html#.W7NLj8IvDMy. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2018 pukul 22.46 WIB

Drs. Boediono. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta : BINTANG INDONESIA

Maulana Reza. 2011. Sejarah Kerupuk. Dalam : ”,

http://themahir.blogspot.com/2011/12/sejarah-kerupuk.html. Diakses

(28)

18

LAMPIRAN

Gambar 1.1 siapkan kerang Gambar 1.2 bersihkan kulit

Gambar 1.3 rebus kulit Gambar 1.4 panggang kulit

Gambar 1.5 dihaluskan kulit Gambar 1.6 disaring

(29)

19

Gambar 1.7 siapkan bawang Gambar 1.8 siapkan masako

Gambar 1.9 siapkan garam Gambar 1.10 siapkan pewarna

(30)

20

Gambar 1.13 kukus adonan Gambar 1.14 potong adonan

Gambar 1.15 keringkan dan siap digoreng

(31)

21

DAFTAR RIWAYAT

Nama : Anggiyan Setiawan Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 30 Maret 2001 Jenis Kelamin :Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kp. Utan RT 003 RW 025 Kel.wanasari kec. Cibitung

Kab. Bekasi Riwayat Pendidikan : TK Mentari

SD Setiadarma 01 SMP Al-Muslim SMA Al-Muslim

Pengalaman Organisasi : Anggota Marching Band SMP Al-Muslim

Gambar

Tabel 4.3 hasil rata – rata kedua uji organoleptik
Gambar 1.1 siapkan kerang             Gambar 1.2 bersihkan kulit

Referensi

Dokumen terkait

Sudah banyak program pemerintah untuk menanggulangi dan mengurangi dampak dari banjir lahar di Kecamatan Cangkringan, Namun yang terjadi di masyarakat adalah

Hasil pemikiran dan berdiskusi dengan pekerja dibagian departemen logistik press plant PT ADM didapatkan bahwa masalah utama dari empty running truck cost adalah pallet

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Judul Skripsi : PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN ( Studi Pada siswa

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga adalah kelompok sandang (-0,16 persen); dan kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga (-0,01

Model pembelajaran yang digunakan adalah 3 model pembelajaran yang berbeda: Technologically-Aligned Classroom (TAC), Technologically-Based Guided Inquiry (TBGI) dan

Telah secara jelas didefinisikan tentang pemberantasan tindak pidana korupsi di dalam pasal 1 angka 3 Bab Ketentuan Umum Undang–Undang Nomor 30 Tahun 2002 disebutkan

Kemudian dari data gas lift valve yang ada di- input ke dalam PROSPER untuk dianalisis, sehingga kita dapat membuat model existing gas lift design yang ada saat