KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, program kerja gerakan literasi sekolah SMA Negeri Mojoagung tahun pelajaran 2020/2021 dapat terselesaikan.
Program kerja gerakan literasi sekolah ini merupakan susunan program yang akan dilaksanakn selama tahun pelajaran 2020/2021. Disusun secara sistematik menurut kaidah MBS (Manajement Bisnis Sekolah).
Sebagai sekolah rujukan pelaksanaan gerakan literasi sekolah agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik, orang tua dan masyarakat. Oleh karena itu program ini memuat berbagai aspek sesuai ketentuan pemenuhan 8 standar nasional pendidikan (SNP) dan penumbuhan budi pekerti.
Kami menyadari bahwa penyusunan program ini mungkin belum sempurna. Koreksi, saran, kritik dari pembaca, penelaah, pengguna, pengawas dan lainnya sangat diharapkan demi perbaikan dan kemajuan SMA Negeri Mojoagung.
Jombang, 03 Agustus 2020 Kepala SMA Negeri Mojoagung,
AHMAD, S.Pd., M.T. Pembina Tk. I
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah Menengah Tingkat Atas Negeri Mojoagung Jombang, maka dengan ini Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah SMA Negeri Mojoagung Tahun Pelajaran 2020/2021 ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan.
Jombang, 03 Agustus 2020 Kepala SMA Negeri Mojoagung,
AHMAD, S.Pd., M.T. Pembina Tk. I
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Siswa SMA di Indonesia mempunyai potensi dan kemampuan yang sangat luar biasa untuk mampu bersaing dengan siswa dari negara yang lebih maju seerti Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan yang dinilai mampu dalam bidang matematika, sains, dan membaca. Berdasarkan hasil kajian dan pengalaman empiris diketahui bahwa membaca merupakan salah satu rahasia sukses dari siswa negara maju tersebut. Disadari bahwa kebiasaan membaca siswa SMA belum sepenuhnya tumbuh menjadi budaya. Oleh karena itu, kebiasaan membaca harus ditumbuhkembangkan di sekolah sebagai bagian dari pendidikan di SMA.
Dalam rangka membudayakan kebiasaan membaca, Direktorat Pembinaan SMA memprogamkan pembinaan peningkatan minta membaca siswa SMA melalui Gerakan Literasi Sekolah. Melalui program tersebut, sekolah bersama dengan pemangku kepentingan lainnya memfasilitasi dan menggerakkan budaya membaca untuk siswa.
Program literasi sekolah diawali dengan gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menjadikan peserta didik mempunyai kebiasaan membaca dan berikutnya terampil membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan pesrta didik.
Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan sembilan agenda prioritas (Nawacita) yang terkait dengan tugas dan fungsi Kemendikbud, khususnya Nawacita nomor 5, 6, 7, 8, dan 9. Bitur Nawacita yang dimaksudkan adalah (5) Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia; (6) Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di asar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit baersama bangsa-bangsa Asia lainnya: (8) Melakukan revolusi karakter bangsa; (9) Memperteguh kebhinekaan dan memerkuat restorasi sosial Indonesia.
Empat butir Nawacita tersebut terkait erat dengan komponen literasi sebagi modal embentukan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing, berkarakter, serta nasionalis. Terkait dengan hal tersebut diatas, berikut disusun laporan
program penumbuhan budaya literasi di sekolah dalam hal ini Gerakan Literasi Sekolah di SMAN Mojoagung.
B. Landasan Filosofi
Sumpah Pemuda butir ketiga (3) menyatakan, “menjunjung bahasa ersatuan bahasa Indonesia yang memiliki makna pengakuan terhadap keberadaan ratusan bahasa daerah yang memiliki hak hidup dan peluang penggunaan bahasa asing sesuai dengan keperluannya.”
a. Butir ini menegaskan pentingnya pembelajaran berbahasa dalam pendidikan nasional.
b. Konvensi PBB tentang Hak Anak pada tahun 1989 tentang pentingnya penggunaan bahasa ibu. Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa, khususnya mikrokultur-mikrokultur tertentu perlu difasilitasi dengan bahasa ibu saat mereka memasuki pendidikan dasar kelas rendah (kelas I, II, III).
c. Konvensi PBB di Praha tahun 2003 tentang kecakapan literasi dasar dan literat dalam menghadapi derasnya arus informasi teknologi. Lima komponen yang esensial dari lliterasi informasi itu adalah basic literacy, library literacy, media literacy, technologi literacy, dan visual literacy.
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31, Ayat 3: “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebahasaan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007 tentang Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
9. Peraturan Menteri Pemdidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuha Budi Pekerti.
10. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2014 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
12. Program Kerja sekolah SMA Negeri Mojoagung Tahun Pelajaran 2020/2021
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalaui pembudayaan lingkungan literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
2. Tujuan Khusus
a. Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
b. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
c. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
d. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi strategi membaca.
e. Membiasakan program literasi pada masyarakat sekitar sekolah.
E. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari Penumbuhan Budaya Literasi Sekolah Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah:
1. Tujuan Umum
Tumbuh dan berkembangnya budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar menjadi pembelajar sepanjang hayat.
2. Tujuan Khusus
a. Tumbuh dan berkembangnya budaya literasi di sekolah.
b. Meningkatkannya kapasitas warga dan lingkungan sekolah dalam hal literat. c. Terwujudnya sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak
agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
d. Terjaganya keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dam mewadahi berbagai strategi membaca.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. VISI
“Bertaqwa, berkepribadian, berprestasi,berinovasi, peduli lingkungan, berbudaya literasi, berwawasan global.”
B. MISI
- Meningkatkan disiplin dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
- Memberikan motivasi dan bantuan kepada siswa dalam mengembangkan bakat dan minat.
- Meningkatkan manajemen partisipatif , mewujudkan komitmen dan loyalitas yang tinggi bagi seluruh warga sekolah terhadap tugas pokok dan fungsinya.
- Meningkatkan budaya bersih dan ramah lingkungan, serta mewujudkan budaya 7S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Salaman, Senang).
- Menwujudkan lingkungan sekolah yang sehat, aman, nyaman, tertib, rapi, indah, dan menyenangkan sehingga situasi belajar menjadi kondusif demi peningkatan kualitas pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan jaman.
- Menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
- Memberikan fasilitas sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan intelektual dan keteramplian serta mampu berkomunikasi dalam bahasa indonesia, bahasa inggris dan bahsa asing yang lain.
- Melaksakan kurikulum nasional dan mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang transparan, demokratis, partisipasif, akuntabel, yang efektif dan efisien.
- Melaksanakan pemebelajran dengan memanfaatkan Multy-resource dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
- Mengembangkan pembinaan di bidang Olimpiade Sains sehingga mampu menjuarai di tingkat Nasional/Internosal.
- Meningkatkan hasil Ujian Nasional dengan klasifikasi A untuk semua mata pelajaran.
- Meningkatkan kualitas lulusan dengan standar sekolah bertaraf Internasional . - Mewujudkan hubungan yang harmonis an tar warga sekolah, alumni, masyarakat
dan pemerintah.
C. TUJUAN SEKOLAH
Bertolak dari Visi dan Misi yang dicanangkan, selanjutnya sekolah merumuskan tujuan sebagai berikut, meningkatkan prestasi belajar siswa dan pelaksnaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sistem Pengujian Berbasis Kompetensi (KBK) secara utuh dan sesuai dengan konsep yang benar.
Menyertakan guru dalam kegiatan seminar, MGMP atau pelatihan pelatihan yang lain sehingga dapat mengangkat dan meningkatkan sumber daya manusia Indonesia dalam dunia pendidikan sehingga guru bisa bekerja lebih profesional.
Memberikan pelajaran tambhan diluar jam mengajar seperti bimbingan belajar dan bimbimngan prestasi keapada siswa kelas XII yang dilaksanakan sore hari dengan harapan memberi bekal siswa dalam menghadapi seleksi sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) agar banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
BAB III
PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH
A. Program Kegiatan
Program kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMAN Mojoagung disusun berdasarkan RKAS tahun pelajaran 2020/2021 sebagai berikut :
NO PROGRAM BENTUK
KEGIATAN WAKTU PELAKSANA SASARAN
1.
Pelestarian Budaya Menyimak, Meriview, Menulis, dan Menghargai Jasa
Para Pahlawan.
Penilaian tugas menonton film
perjuangan (Resensi).
Agustus Pembina Literasi Semua Siswa
2.
Pembekalan Materi dan Pelantikan Tim
Pegiat Literasi.
Pembekalan Materi
Oktober Tim dan Pembina Tim Pegiat Literasi Serah Terima Jabatan Pelantikan Pengurus 3. Festival Literasi dan Camping Literasi (Bulan Bahasa) Lomba-Lomba (Cipta Cerpen, Puisi, Mading, dan Pemilihan Putra Putri Literasi ), Bazar Buku
Oktober Tim, Pembina dan OSIS
Semua Siswa
(Pagi dan Midnight-Camping Literasi), Pentas Seni 4. Pengembangan Keterampilan Pegiat Literasi Pelatihan Menulis dan Mendesain Majalah November Instruktur Pembuatan Majalah dan Pembina Tim Pegiat Literasi 5. Penulisan dan Pengumpulan Tugas Akhir Semester Penilaian Resume/Karya
Sastra Siswa Desember Tim dan Pembina
Semua Siswa 6. Pelestarian Budaya Menyimak, Meriview, Menulis, dan Membaca. Penilaian Narasi Siswa tentang Kegiatan New Normal di Sekolah
Januari Tim dan Pembina Semua Siswa
7. Bedah Buku
Bedah Buku dari Penulis (Boy Candra).
Maret Tim, Pembina dan OSIS Semua Siswa 8. Pawai Literasi (Memperingati Hari Kartini-Habis Gelap Terbitlah Terang). Pawai Budaya, Pengenalan Program Literasi Kepada
April Tim, Pembina dan OSIS
Semua Siswa dan Masyarakat
Masyarakat Umum. 9. Penulisan dan Pengumpulan Tugas Akhir Semester Penilaian Resume/Karya Sastra Siswa.
Juni Tim dan Pembina Semua Siswa 10. Cetak Buku Penyajian Cerita Bersambung Karya Siswa yang Diterbitkan Setiap Pekan dan Dibukukan Setelah Tahap Akhir Cerita
Juni Tim dan Pembina
Siswa Berbakat dalam Menulis 11. Majalah Sekolah Digital Penyusunan Majalah Digital Setiap
Bulan Tim dan Pembina
Semua Siswa 12. Cetak Majalah Percetakan Majalah Digital
Juni Tim dan Pembina Perwakilan Siswa 13. Pengisian Mading Literasi Pengisisan Mading Setiap
Bulan Tim Pegiat Literasi
Semua Siswa
14. Regulasi Buku
Meriview Buku-Buku Bacaan Siswa
Setiap
Bulan Tim Pegiat Literasi
Semua Siswa 15. Pengisian Rak Baca Menyortir Buku-Buku Bacaan untuk Siswa di Rak Baca Setiap
Bulan Tim Pegiat Literasi
Semua Siswa
B. Rencana Anggaran Belanja
Agar pelaksanaan gerakan literasi sekolah dapat terlaksana sesuai dengan action plan yang sudah disetujui oleh Direktorat Pembina SMA dan RKAS SMA Negeri Mojoagung sebagai berikut :
NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT/
MEDIA JENIS KEGIATAN ANGGARAN DANA 1. Pelestarian Budaya Menyimak, Meriview, Menulis, dan Menghargai Jasa Para Pahlawan. Agustus Google Classroom Penilaian tugas menonton film perjuangan (Resensi). - 2.
Pembekalan Materi dan Pelantikan Tim Pegiat Literasi. Oktober Luar Sekolah Pembekalan Materi, Serah Terima Jabatan, Pelantikan Pengurus Rp. 8.000.000 3.
Festival Literasi dan Camping Literasi (Bulan Bahasa) Oktober Sekolah Lomba-Lomba (Cipta Cerpen, Puisi, Mading, dan Pemilihan Putra Putri Literasi ), Bazar Rp. 25.000.000
Buku (Pagi dan Midnight-Camping Literasi), Pentas Seni. 4. Pengembangan Keterampilan Pegiat Literasi November Sekolah Pelatihan Menulis dan Mendesain Majalah Rp. 2.000.000 5. Penulisan dan Pengumpulan Tugas Akhir Semester
Desember Sekolah Resume/Karya Penilaian Sastra Siswa
-
6.
Pelestarian
Budaya Menyimak, Meriview, Menulis, dan Membaca. Januari Sekolah Penilaian Narasi Siswa tentang Kegiatan New Normal di Sekolah -
7. Bedah Buku Maret Sekolah
Bedah Buku dari Penulis (Boy Candra). Rp. 30.000.000 8. Pawai Literasi (Memperingati Hari Kartini-Habis Gelap Terbitlah Terang). April Sekitar Lingkungan Sekolah Pawai Budaya, Pengenalan Program Literasi Kepada Masyarakat Umum. Rp. 25.000.000 9. Penulisan dan Pengumpulan Tugas Akhir Semester Juni Sekolah Penilaian Resume/Karya Sastra Siswa. -
10. Cetak Buku Juni Penyajian
Bersambung Karya Siswa yang Diterbitkan Setiap Pekan dan Dibukukan Setelah Tahap Akhir Cerita
11. Majalah Sekolah Digital Setiap
Bulan Sekolah
Penyusunan
Majalah Digital Rp. 1.500.000
12. Cetak Majalah Juni Percetakan
Majalah Digital Rp. 3.000.000 13. Pengisian Mading Literasi Setiap Bulan Sekolah Pengisian Mading ((10.000 x 9) x 24) Rp. 2.160.000
14. Regulasi Buku Setiap
Bulan Sekolah
Meriview Buku-Buku Bacaan Siswa
-
15. Pengisian Rak Baca
Menyortir Buku-Buku Bacaan untuk Siswa di Rak Baca. (Pembelian Novel) Rp. 10.000.000 16.
Pembelian Tenda Lipat (Untuk Bazar Literasi Mingguan)
Rp. 2.000.000
17. Pembelian Set Alat
18.
Sarana Prasarana (Tempat untuk Penyiaran)
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan sekali dalam satu tahun yaitu pada akhir tahun pelajaran. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara berjenjang oleh semua pemangku kepentingan sesuai dengan perannya dalam strategi pelaksanaan literasi di SMA. Masing-masing pemangku kepentingan melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan jangkauan yang berbeda sebagai berikut:
1. Kemendikbud
Dalam struktur Kemendikbud, unit yang melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait literasi sekolah adalah:
- Direktorat Teknis
- Lembaga penjaminan Mutu Pendidikan
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program di tingkat provinsi, kab/kota, dan satuan pendidikan. Hal yang dimonitor dan dievaluasi meliputi:
- Keefektifan bersosialisasi di tingkat provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan dan masyarakat;
- Pemahaman dan dukungan pemangku kepentingan tingkat provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan dan masyarakat terhadap konsep literasi; dan
- Efektifitas kegiatan pelatihan guru terutama dampak pelatihan terhadap kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi dijadikan masukan untuk memperbaiki pelaksanaan program di tahap berikutnya, terutama terkait dengan desain induk pelaksanaan gerakan literasi SMA, rencana, model, dan pelaksanaan sosialisasi pada semua pemangku kepentingan dan pelatihan guru.
2. Dinas pendidikan Provinsi
Melaksanakan monitoring dan evaluasi hal pelaksanaan program dan kegiatan literasi di tingkat provinsi dan di lingkungan dinas pendidikan kabupaten/kota. Hal yang dimonitor dan dievaluasi meliputi:
- apabila ada kebijakan daerah terkait literasi maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan tersebut ( terdapat program dan kegiatan yang dijabarkan merujuk kebijakan tersebut);
- dampak pelaksanaan sosiolasisasi kepada pemangku kepentingan tingkat provinsi dan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota diwilayahnya masing-masing; - dampak pelaksanaan kegiatan-kegiatan terkait literasidi tingkat provinsi terhadap
kemampuan literasi warga sekolah.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang
Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan literasi di tingkat kabupaten/kota, satuan pendidikan dan masyarakat. Hal yang dimonitor dan dievaluasi meliputi:
- apabila ada kebijakan daerah terkait literasi, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan tersebut (terhadap program dan kegiatan yang dijabarkan dengan merujuk kebijakan tersebut);
- dampak pelaksanaan sosialisasi terhadap pemahaman dan dukungan pemangku kepentingan tingkat kab/kota, satuan pendidikan dan masyarakat;
- efektifitas kegiatanpendampingan pelatihan terhadap kemampuan guru dalam merencankan dan melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik dan;
- pelaksanaan kegiatan literasi di SMA yang terdiri atas penyediaan 10 judul buku referensi dan 100 judul buku pengayaan sesuai dengan ketentuan pada Pemendikbud No.23 Tahun 2013 tentang standart pelayanan minimal (SPM) pendidikan dasar; pelaksanaan pembelajaran yang meningkatkan kemampuan literasi peserta didik; inventariasi buku; pengelolaan perpustakaan sekolah; tersedianya sudut-sudut baca; dilaksanakannya kegiatan 15 menit membaca setiap hari di SMA; terbentuknya Tim Pegiat Literasi di SMA; dilaksanakannya kegiatan untuk meningkatkan kesadaran orang tua peserta didik terhadap gerakan literasi.
Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi akan dijadikan masukan untuk memperbaiki pelaksanaan program tahap berikutnya, terutama terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan untuk mengimplementasikan kebijakan pusat dan kebijakan daerah, pelaksanaan sosialisasi pemangku kepentingan tingkat kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan masyarakat.
4. Satuan Pendidikan
Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan literasi di sekolah masing-masing. Hal yang dimonitoring dan evaluasi meliputi:
- pemenuhan indikator SNP dan efektifitas upaya pemenuhannya, terutama ketersediaan 10 judul buku referensi dan 100 judul buku pengayaan dan prasarana lain, serta pengelolaan dan pemanfaatannya.
- keefektifan pelaksanaan kegiatan pembiasaan harian, mingguan, bulanan dan semester sebagaimana dijabarkan dalam pemendikbud no.23 tahun 2015;
- keefektifan pelaksanaan pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam meningkatkan kemampuan peserta didik.
- keefektifan dan dampak pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah edngan maksimal untuk memfasilitasi pembelajaran;
- keefektifan dan dampak pengelolaan perpustakaan sekolah dengan baik terhadp pembelajaran dan kemampuan literasi warga sekolah.
- keefektifan dan dampak pelaksanaan inventarisir semua prasarana yang dimiliki sekolah (salah satunya buku) terhadap pelayanan sekolah.
- keefektifan dan dampak adanya ruang-ruang baca terhadap kemampuan warga sekolah dan budaya sekolah.
- keefektifan dan dampak pelaksanaan 15 menit membaca sebelum pelajaran terhadap minat dan budaya warga sekolah;
- keefektifan dan dampak pembentukan Komite Literasi Sekolah yang dikoordinasikan dengan komite sekolah terhadap pelaksanaan berbagai kegiatan gerakan literasi yang dilaksanakan di sekolah.
- keefektifan dan admpak pelaksanaan kegiatan yang melibatkan orang tua dan masyarakat dengan melihat tindakan yang diberikan kepada peserta didik oleh orang tua dan masyarakat untuk menindaklanjuti perlakuan yang diterima peserta didik di sekolah; dan
- eefektifan dan dampak pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan pihak lain Panduan literasi ini diharapkan dapat memberikan fondasi dan arahan konseptual untuk memahami bagaimana sebaiknya gerakan literasi dilaksanakan, baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun satuan pendidikan.
BAB V PENUTUP
Program kegiatan Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan secara kreatif dan inovatif, baik oleh pemangku kebijakan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten Jombang maupun masyarakat pegiat literasi agar Gerakan Literasi Sekolah dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Akhir kata, terbitnya program kegiatan Gerakan Literasi Sekolah SMA Negeri Mojoagung ini diharapkan memberikan dukungan dan melaksanakan perannya dalam menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah.