• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA HOTEL BAHAGIA MAKASSAR SKRIPSI NURARIL LUTH FATIL FADILA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA HOTEL BAHAGIA MAKASSAR SKRIPSI NURARIL LUTH FATIL FADILA"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

NURARIL LUTH FATIL FADILA

105731124416

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

(2)

ii

HOTEL BAHAGIA MAKASSAR

SKRIPSI

NURARIL LUTH FATIL FADILA

NIM 105731124416

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi pada

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

(3)

iii Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:

1. Kedua Orang tua saya Bapak Hasbullah dan Ibunda yang tercinta Fitri yang telah memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Saudari saya Nurari Sahla Fadila dan Nurari Andini Fadila serta Kakek saya Amir yang telah memberikan dukungan untuk proses penyelesaian karya ilmiah ini.

3. Bapak dan ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus dan ikhlas meluangkan waktunya menuntun dan memberikan arahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

4. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

MOTTO HIDUP

“Belajar dari sebuah kesalahan untuk menjadi lebih baik kedepannya, tetap optimis dan selalu berdoa”.

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan pada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang beerjudul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Hotel Bahagia Makassar”

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Hasbullah dan ibu Fitri yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagaI pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

(8)

viii

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Samsul Rizal SE.,MM selaku penasehat akademik yang senantiasa memberikan bimbingan kepada peneliti.

5. Bapak Amril Arifin, SE.,M.Si, AK. CA selaku pembimbing I yang senantiasa mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan baik.

6. Ibu Mukminati Ridwan, SE.,M.Si, selaku pembimbing II yang senantiasa memberikan saran, arahan dan perbaikan sehingga proses penelitian dan penyusunan skripsi dapat selesai dengan baik.

7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan ilmu kepada penulis.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

9. Orang Tua penulis yang telah membantu dan membimbing penulis.

10. Rekan-Rekan akuntansi 2016. G. yang telah membantu peneliti dalam proses berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

11. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para

(9)

ix

pihak utamanya kepada Almamater Biru Universitas Muhammadiyah Makassar. Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, 16 Januari 2021

(10)

x

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Amril Arifin dan Mukminati Ridwan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas pada Hotel Bahagia Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dan melakukan wawancara dan observasi langsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penerimaan kas pada Hotel Bahagia Makassar telah dilaksanakan oleh front office sesuai dengan prosedur penerimaan tamu, untuk kemudian data sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan kamar, laundry dan restaurant Hotel Bahagia Makassar telah menerapkan sistem informasi akuntansi yang menggunakan sistem komputerisasi terhadap pencatatan dan pelaporan sistem informasi akuntansi. Proses pencatatan informasi akuntansi dilakukan dengan sistem komputerisasi secara harian, sedangkan dalam pelaporan informasi akuntansi dilakukan secara bulanan. Sistem Informasi penerimaan Kas telah di dukung oleh sistem pengendalian Internal yang memadai Setiap fungsi telah diberikan tanggung jawabnya untuk melaksanakan setiap transaksi penerimaan kas, baik pada penjualan kamar dan restaurant.

(11)

xi

Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Amril Arifin and Mukminati Ridwan.

This study aims to determine how to the cash receipt accounting system at Hotel Bahagia Makassar. This type of research used in this research is a qualitative descriptive approach with data collection techniques and conducting interviews and direct observation.

The results showed that the cash receipt activities at the Hotel Bahagia Makassar had been carried out by the front office in accordance with guest reception procedures, then the cash receipt accounting system data for the sale of rooms, laundry and restaurants Hotel Bahagia Makassar had implemented an accounting information system that used a computerized system for recording. and accounting information system reporting. The process of recording accounting information is carried out using a computerized system on a daily basis, while the reporting of accounting information is carried out on a monthly basis. The cash receipt information system has been supported by an adequate internal control system. Each function has been given the responsibility to carry out every cash receipt transaction, both for room and restaurant sales.

(12)

xii HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSEMBAHAN...iii HALAMAN PERSETUJUAN...iv SURAT PERNYATAAN... v KATA PENGANTAR...vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA...ix

ABSTRACK... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR/BAGAN...xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

A. Teori... 5

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 20

C. Bagan Alir Dokumen (Flowchart)... 22

D. Kerangka Pikir... 24

(13)

xiii

C. Data dan Sumber Data... 28

D. Teknik Pengumpulan Data... 29

E. Teknik Analisis Data... 31

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 34

A. Gambaran Umum Objek Penelitian... 34

1. Profil Hotel Bahagia Makassar... 35

2. Visi dan Misi Hotel Bahagia Makassar... 35

B. Hasil Penelitian... 44 C. Pembahasan... 72 BAB V PENUTUP... 78 A. Kesimpulan... 78 B. Saran... 79 DAFTAR PUSTAKA... 80 BIOGRAFI PENULIS... 87

(14)
(15)

xv

2.2 Struktur Organisasi Front Office... 26

3.1 Skema Analisis Data Kualitatif... 32

4.1 Struktur Organisasi Hotel Bahagia Makassar... 36

4.2 Alur Penerimaan Kas Penjualan Tunai... 45

4.3 Flowchart Penerimaan Kas... 56

4.4 Flowchart Loundry... 62 4.5 Flowchart Restaurant... 63 4.6 Faktur Tunai... 66 4.7 Kwitansi/Nota... 67 4.8 Registrasi Form... 67 4.9 Faktur Pemesanan... 68 4.10 Tagihan Bulanan... 69 4.11 Rekening Koran... 69

(16)

xvi

Lampiran II Dokumentasi... 84 Lampiran III Surat Balasan... 86

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hotel menurut surat keputusan menteri pariwisata, pos dan telekomunikasi No.KM 37/PW.340/MPPT-86 adalah sebagai berikut: Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Hotel yaitu bagian yang integral dari usaha pariwisata yang dapat dikatakan sebagai suatu usaha akomodasi yang dikomersial dengan menyediakan fasilitas

Hotel atau usaha akomodasi yaitu suatu usaha jasa pelayanan yang rumit pengelolaannya (multicomplex) dan seluruh fasilitasnya kemungkinan disediakan untuk umum selama 24 jam. Hotel atau usaha akomodasitersebut adalah untuk menunjangkegiatan para wisatawan dalam mengunjungi daerah-daerah wisata. Dewasa ini di Indonesia hotel-hotel tumbuh secara pesat dengan berbagai tipe dan kelas yang menyebar diseluruh daerah tujuan pariwisata. Untuk dapat memberikan informasi kepada para wisatawan/tamu yang akan menginap di hotel tentang standar fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing jenis dan tipe hotel, maka departemen pariwisata, pos dan telekomunikasi (sekarang departemen kebudayaan dan pariwisata) melalui direktorat jendral pariwisata mengeluarkan suatu peraturan tentang usaha, dengan peraturan tersebut maka terdapat klarifikasi hotel berbintang (hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5) dan hotel tidak berbintang (disebut hotel melati). Melihat arus wisatawan baik domestik atau mancanegara yang mengunjungi daerah tujuan wisata cenderung terus

(18)

meningkat setiap tahunnya, maka secara kuantitas dan kualitas perlu kiranya usaha perhotelan terus ditingkatkan.

Hotel adalah salah satu bentuk dari usaha akomodasi, berdasarkan pengertian hotel yang dikelola secara komersial maka hotel dalam menjalankan usahanya melakukan kegiatannya. Tujuan dari setiap usaha perhotelan adalah mencari keuntungan dengan menyewakan fasilitas atau menjual pelayanan kepada para tamunya. Kegiatan utama dari suatu usaha akomodasi atau hotel yaitu menyewakan kamar kepada tamu. Untuk bisa memberikan kepuasan kepada tamu, keadaan kamar yang disewakan harus dalam keadaan bersih, nyaman, menarik dan aman (terbebas dari berbagai kemungkinan terjadinya kecelakaan).

Adapun jenis kamar menurut fasilitas yang tersedia adalah berbeda dari satu hotel dengan hotel yang lainnya, hal tersebut karna penggolongan jenis kamar dikaitkan dengan harga kamar. Makin baik fasilitasnya, maka makin mahal harga kamarnya.

Kas sangat penting karena hampir semua transaksi perusahaan berhubungan dengan uang kas. Karena itu kas mempunyai peranan penting dalam berlangsungnya kegiatan sistem operasi perusahaan. Jika tidak ada sistem dalam mengatur jalannya kas maka yang terjadi adalah perusahaan tersebut akan susah melaporkan perkembangan performa perusahaan, tidak terstruktur sebagaimana baiknya perusahaan berjalan.

Perusahaan menerima kas terutama melalui produk/jasa, melalui penjualan aset lain, melalui pinjaman dan melalui penerimaan kas dari penanaman modal pemilik perusahaan. Kas sangat mudah digunakan sehingga rawan untuk disalahgunakan. Kesalahan atau penyimpangan terhadap kas di

(19)

tangan biasanya melibatkan pihak-pihak intern perusahaan di bagian kas. Pendapatan hotel bersumber dari penjualan jasa kamar, makanan dan minuman. Umumnya kasus- kasus penyimpangan tersebut terjadi karena sistem akuntansi yang diterapkan perusahaan tidak tepat dan kurang memadai. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang baik, handal dan berdaya guna dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap tamu.

Perusahaan secara periodik selalu mengeluarkan laporan keuangan yang dibuat oleh accounting dan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya pemerintah, kreditor, infestor pemilik perusahaan dan pihak manajemen sendiri. Adapun permasalahan yang sering ditemukan dalam sistem informasi akuntansi penjualan yaitu keterlambatan manajemen dalam menerima data mengenai penjualan jasa kamar yang ada dalam sistem komputer yang tidak tercantum rincian pajak dan service (insentif untuk seluruh karyawan) sehingga membuat manajemen harus menghitung ulang secara manual, kemudian sistem komputer yang digunakan secara manual, hal ini dapat mengakibatkan manajemen kesulitan dalam mengambil keputusan. Pajak merupakan kewajiban setiap warga Negara, dan berdasarkan peraturan tarif pajak hotel ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Hotel Bahagia Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di latar belakang masalah maka penulis merumuskan rumusan masalah dalam penelitian ini : Bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar, jasa laundry dan restoran pada hotel bahagia?

(20)

C.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem akuntansi terhadap penerimaan kas atas penjualan kamar, jasa laundry dan restoran pada hotel bahagia.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah segai berikut:

1. Universitas Muhammadiyah Makassar

Penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan diskusi bagi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, khususnya mengenai masalah evaluasi sistem penerimaan kas pada industri perhotelan.

2. Peneliti

Penelitian ini sebagai penerapan pengetahuan dan dapat memperdalam tentang teori-teori akuntansi yang diperoleh selama perkuliahan.

3. Untuk masyarakat umum

Memperoleh gambaran dan masukan tentang sistem penerimaan kas yang benar dan yang seharusnya diterapkan sehubungan dengan industri perhotelan.

(21)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Sistem Informasi Akuntansi

Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat dan akurat. Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern.

Sistem Informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3). Sistem informasi akuntansi terdiri atas metode dan catatan yang diterapkan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi perusahaan dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang terkait. (Krismiaji, 2005:219).

Sistem informasi akuntansi merupakan metode dan prosedur pencatatan dengan mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan dan melaporkan transaksi yang terjadi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan berupa informasi keuangan yang digunakan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.

Dari definisi tersebut, dapat dinyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah alat yang digunakan untuk mengorganisir dan merangkum semua data yang menyangkut seluruh transaksi perusahaan untuk menghasilkan informasi

(22)

yang diperlukan manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengawasi jalannya perusahaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan atau tindakan-tindakan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.

2. Tujuan Sistem Akuntansi

Adapun tujuan umum dalam penyusunan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016:15):

a. Untuk membenarkan penjelasan yang disebabkan oleh sistem yang sudah ada. Seringkali sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, mutu, ketepatan penyajian, dan struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga dengan sendirinya menuntut sistem akuntansi untuk bisa menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat dalam penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan perusahaan.

b. Untuk membenarkan pengelolaan akuntansi dan pembuktian intern. Akuntansi merupakan pertanggung jawaban kekayaan suatu perusahaan atau organisasi. Dalam hal pengembangan sistem akuntansi selalu digunakan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan perusahaan, sehingga pertanggung jawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan sasaran sistem akuntansi yang telah disampaikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem akuntansi yaitu untuk menyediakan informasi bagi perusahaan sehingga dapat membenarkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.

(23)

Pengendalian intern adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum atau undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan (Hery;2012:90).

3. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Pokok

Unsur atau elemen sistem akuntansi pokok adalah formulir dan catatan- catatan yang terdiri dari jurnal dan buku besar serta laporan. Lebih lanjutnya sistem akuntansi umumnya ada 5 menurut Mulyadi (2016;3) antara lain:

a. Formulir

Formulir yaitu suatu dokumen yang digunakan untuk mencatat terjadinya suatu transaksi. Formulir adalah istilah lain dari dokumen, dimana dokumen yaitu sebuah tulisan penting yang memuat informasi, biasanya dokumen ditulis di kertas dan ditulis memakai tinta atau memakai media elektronik (seperti pencetakan).

b. Jurnal

Jurnal adalah bagian dari sistem akuntansi yang dipakai untuk mencatat, mengelompokkan transaksi sejenis, dan meringkas data keuangan lainnya. Hasil dari ringkasan data dalam jurnal akan dipindahkan (posting) ke rekening tertentu di dalam buku besar. Bentuk dan manfaat jurnal khusus yang biasa digunakan terdiri dari:

1) Jurnal penerimaan kas 2) Jurnal pengeluaran kas 3) Jurnal pembelian

(24)

4) Jurnal penjualan 5) Jurnal umum c. Buku Besar

Buku besar berfungsi untuk meringkas semua data transaksi yang sudah tertulis di jurnal umum. Selain itu buku besar digunakan sebagai alat yang menggolongkan data keuangan, dari yang jumlahnya besar sampai yang kecil.

d. Buku pembantu

Buku pembantu terdiri dari kumpulan rekening-rekening yang merupakan rincian dari suatu rekening di buku besar tujuannya untuk mempermudah pembukuan dalam buku besar.

e. Jurnal keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari pencatatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang digunakan untuk menggambarkan kinerja suatu perusahaan.

4. Sistem Penerimaan Kas

Menurut buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 (IAI.2014:2:2), Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits) dan setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, yang dengan cepat dapat dikonversikan menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang bersifat dapat segera digunakan, biasanya berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah

(25)

kas perusahaan.

Berdasarkan defenisi diatas sistem akuntansi penerimaan kas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi dapat membantu menangani penerimaan kas dengan proses pengumpulan dan pencatatan transaksi. Adapun elemen-elemen pembentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:

a) Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2013;462) adalah:

1. Fungsi penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli. Mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga kamar ke fungsi kas. Pada hotel bahagia fungsi penjualan berada pada tangan receptionist, yang bertanggung jawab untuk menerima tamu pada saat check in dan mencatat order penerimaan tamu, kemudian melaporkan order tamu kepada fungsi kas untuk dibuatkan guest bill.

2. Fungsi kas

Fungsi kas pada hotel bahagia dimana dibagian pembayaran kwitansi/bon tamu (guest bill) dipersiapkan oleh receptionist kantor depan hotel (front office cashier). Dalam operasinya, secara struktur organisasi berada dibawah kantor depan hotel (front office), tetapi berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya berada dibawah departemen akunting (Accounting departemen). Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Untuk melayani tamu-tamu, receptionist harus menyiapkan kwitansi-

(26)

b. Menerima pembayaran tamu, baik pembayaran secara kontan ataupun kredit (cash/credit).

c. Melakukan penyimpanan dengan baik terutama yang berkaitan dengan seluruh kwitansi-kwitansi tamu yang akan dilaporkan

b) Sistem dan prosedur penerimaan kas

Kas merupakan akun yang penting dalam operasioanal suatu hotel, tanpa ditunjang dengan kas yang memadai maka akan dapat menganggu kelancaran aktivitas operasional suatu hotel, karna kas juga sebagai modal kerja yang sangat menunjang kelangsungan aktivitas keseharian sebuah hotel.

Didalam sistem dan prosedur penerimaan kas terdapat bagian- bagian yang saling terkait satu sama lain. Adapun bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur penerimaan kas (penjualan kamar) yaitu:

a. Front office, dimana bagian ini bertugas untuk menerima, menginput, dan melaporkan setiap pembayaran tamu

b. Night audit, bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan tunai kamar dalam satu hari dan masing-masing shift staff. c. Income audit, mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil

penjualan tunai hotel dan mengoreksi kembali pekerjaan night audit. d. Receptionist, mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan

penjualan kamar.

e. Account receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan menyiapkan faktur.

f. Bellboy, bertugas membantu mengantar tamu ke kamar. g. Roomboy, bertugas membersihkan dan menyiapkan kamar.

(27)

h. Housekeeping, bertugas menyiapkan perlengkapan kamar. c) Dokumen yang digunakan

Dalam pemesanan kamar (reservation plan) dimana merupakan suatu dokumen yang memberikan gambaran tentang situasi kamar yang yang ada dihotel untuk hari/bulan mendatang. Data yang terdapat dalam rencana pemesanan kamar (Reservation plan), adalah:

1). Nomor kamar yang ada dihotel.

2). Macam dan jenis kamar yang ada dihotel dapat dituliskan pada rencana pesanan kamar (Reservation plan).

Keterangan untuk menggunakan sistem ini, adalah sebagai berikut: 1). Selalu menulis dengan menggunakan pensil, agar supaya kalau ada

pembatalan, perubahan kamar dapat dihapus dengan mudah.

2). Nama tamu yang ditulis pada rencana pesanan kamar (Reservation plan) dengan menggunakan huruf besar, agar dapat dibaca dengan mudah. d) Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai merupakan dokumen pendukung untuk merekapitulasi setiap transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai berdasarkan bukti transaksi yang berasal dari dokumen akuntansi yang dokumen akuntansi yang digunakan tersebut. Adapun catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas menurut Mulyadi (2013;468) adalah sebagai berikut:

a. Jurnal penjualan.

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan.

(28)

b. Jurnal penerimaan kas.

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya penjualan.

c. Jurnal umum.

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk atau tarif dasar jasa yang dijual.

e) Jaringan prosedur yang membentuk sistem

Rangkaian kegiatan yang ada pada perusahaan untuk membentuk sistem meliputi kegiatan penjualan, penerimaan kas, pencatatan penjualan tunai, penyetoran kas ke bank dan pencatatan ke buku besar. Adapun prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut:

1. Prosedur penjualan.

a. Pada bagian ini dimana terjadinya proses penerimaan tamu yang telah memesan kamar dimana yang bertugas pada bagian penerimaan tamu adalah (Receptionist, Room clerk ataupun Registration clerk). Dimana receptionist menerima tamu pada saat check-in.

b. Pada saat tamu check-in, kemudian receptionist membuat formulir pemesanan (Reservation form) yaitu lembar kecil yang berisikan data tentang pesanan kamar yang kemudian di dalam rak pesanan kamar. c. Kemudian memasukkan data pengunjung ke dalam sistem, dan petugas

membuat tagihan tamu (Guest bill) dengan berdasarkan data dari tamu dapat berupa (KTP, SIM atau Passport).

d. Receptionist akan meminta deposit sebagai jaminan jika terjadi sesuatu pada kamar hotel.

(29)

2. Prosedur penerimaan kas.

a. Apabila tamu akan berangkat dari kamar (Check out) dapat langsung kebagian kasir atau bagian receptionist untuk menyelesaikan pembayaran kwitansi tamu (Bill)

b. Setelah tamu telah menyelesaikan pembayaran kwitansi di bagian receptionist, maka receptionist akan mengembalikan deposit yang telah di ambil pada saat melakukan check-in.

3. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

Adapun informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dalam sistem penerimaan kas dan pengeluaran kas adalah:

a. Jumlah kas pemasukan dari hasil penjualan kamar, penjualan menu (Food & Beverages) yang terdapat pada restaurant hotel, jasa laundry, dan banquet (meeting room).

b. Rekapitulasi daftar gaji atau upah karyawan.

c. Jumlah kas keluar selama pembiayaan operasional hotel. 5. Industri Jasa Perhotelan

Jasa perhotelan merupakan wadah yang menyediakan sarana tempat tinggal sementara (akomodasi) bagi umum, dimana hotel tersebut memberikan pelayanan kepada para tamu. Dengan perkembangan usaha perhotelan, maka dapat membuat harapan tamu meningkat dan merasa nyaman selama menginap dihotel, tidak hanya pada masalah kebersihan dan keamanan saja, melainkan juga pada kecanggihan fasilitas yang disediakan, serta pelayanan yang personal dan profesional.

Adapun usaha sektor perhotelan dalam menunjang pembangunan Negara, antara lain:

(30)

a. Meningkatkan industri rakyat.

Hotel banyak memakai barang-barang yang di produksi oleh industri rakyat, seperti meubel, bahan pakaian, makanan, minuman dan lain sebagainya b. Menciptakan lapangan kerja

c. Membantu usaha pendidikan dan latihan d. Meningkatkan pendapatan daerah dan Negara e. Meningkatkan devisa Negara

f. Meningkatkan hubungan antar bangsa

Bagi organisasi usaha, penjualan merupakan satu aspek yang sangat penting dan menjadi urat nadi kehidupan usaha tersebut. Eksistensi dan kesinambungan hidup organisasi usaha sangat tergantung dari kemampuannya menghasilkan arus kas dari penjualan jasa yang dihasilkan.

Menurut pendapat dari Wiyasha (2010:170) penjualan jasa kamar memberikan kontribusi atas total penjualan hotel dengan kisaran 60-70%. Penjualan kamar adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel dengan menyediakan jasa kamar untuk disewa oleh konsumen.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penjualan jasa kamar adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel dengan menyediakan jasa kamar untuk disewa oleh konsumen. Dalam transaksi penjualan secara tunai, barang atau jasa diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima pembayaran dari pembeli, kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai serta berperanpenting dalam meningkatkan perekonomian dan menunjang pembangunan suatu Negara.

(31)

6. Jasa Laundry

Bagian laundry mempunyai tanggung jawab melaksanakan pemeliharaan seluruh jenis linen yang dipergunakan oleh operasional hotel. Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan cara pencucian, pengeringan dan pelipatan sehingga siap untuk dipergunakan kembali.

Disamping melaksanakan pemeliharaan seluruh jenis linen yang digunakan dihotel, bagian londry juga menerima pekerjaan cucian pakaian tamu (Valet) dan juga pencucian pakaian seragam karyawan hotel.

Perlu diketahui bahwa pelayanan cucian tamu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: pertama, pelayanan cucian tamu diberikan/dilakukan oleh hotel sendiri, artinya bahwa hotel melaksanakan proses pencucian sendiri dengan perlengkapan dan peralatan yang dimiliki. Kedua, pelayanan cucian pakaian tamu dilakukan oleh pihak luar sebagai kontraktor. Siapapun yang melaksanakan pencucian, harus mengikuti standar pelayanan yang digunakan oleh hotel tersebut.

a. Kebijakan dan Prosedur Pelayanan Cucian Tamu

Tamu yang akan mencucikan pakaiannya terlebih dahulu harus mengisi formulir pencucian yang telah disediakan di dalam kamar. Formulir cucian tersebut diisi keterangan tentang jumlah dan jenis pakaian yang dicuci serta waktu pengembalian yang diinginkan oleh tamu.

Petugas pengumpul cucian (valet) akan mengambil cucian setelah dipanggil oleh tamu yang bersangkutan, atau mendapat informasi dan housekepping yang bertugas. Pada waktu mengambil cucian disetiap kamar, petugas valet terlebih dahulu mencocokkan jumlah dan jenis cucian yang ditulis pada laundry list dengan jumlah dan jenis pakaian yang sebenarnya ada. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan diuraikan

(32)

b. Prosedur Penanganan Cucian Tamu

a. Pengisian Laundry list dilakukan oleh tamu yang akan mencucikan pakaiannya.

b. Pengambilan dan penyerahan pakaian tamu dilakukan oleh valet. c. Jenis pencucian terdiri dari:

1. Urgent service

a. Harga cucian biasanya ditambah 100% dari harga biasa. b. Pakaian diserahkan 2 jam setelah cucian diterima. c. Penyerahan cucian paling lambat pukul 16.00 2. Express service

a. Harga cucian bisanya ditambah 50% dari harga biasa. b. Pakaian diserahkan kembali sesudah pukul 14.00 c. Penyerahan cucian paling lambat pukul 10.00 3. Reguler service

a. Pakaian dikembalikan pada hari yang sama, paling lambat pukul 18.00 b. Penyerahan cucian paling lambat pukul 10.00

c. Claim atau keluhan terhadap hasil cucian biasanya harus diajukan dalam waktu 24 jam sesudah diterima.

d. Kehilangan dan kerusakan umumnya diganti lima kali harga cucian. e. Pembayaran harus dilakukan di kasir kantor depan hotel (Front Office

Cashier). 7. Restaurant

Restaurant adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makanan maupun minuman. Restaurant ada yang berada

(33)

dalam suatu hotel, kantor maupun pabrik, dan banyak juga yang berdiri sendiri diluar bangunan itu. Tujuan operasi restaurant adalah untuk mencari keuntungan sebagaimana tercantum dalam defenisi Prof. Vanco Christian dari School Hotel Administration di Cornell University. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung, membuat puas para tamu pun merupakan tujuan operasi restaurant yang utama.

Didalam bisnis ini terjadi semacam barter antara pembeli dengan penjual. Dalam hal ini antara produk jasa dengan uang. Barter ini tidak akan berjalan mulus kalau petugas-petugas yang akan menangani pelayanan tidak diseleksi secara cermat, di didik dan dilatih dengan baik, diajarkan cara berkomunikasi yang baik kepada tamu.

Karna kita bergerak dalam produk jasa, dimana yang kita hadapi adalah manusia, yakni para tamu, bukan berupa benda mati seperti buku, kertas serta pensil sebagaimana layaknya yang dihadapi oleh pegawai kantor pada umumnya, maka kita harus bisa menyesuaikan diri dengan dunia kita. Ingatlah bahwa restaurant mempunyai tujuan untuk mengejar keuntungan demi kelangsungan hidup usahanya.

Restaurant berarti uang, karna itu kita harus tau pasti bagaimana mengelolanya dengan baik, bagaimana cara membuat para tamu senang dan puas sehingga mereka selalu berkeinginan untuk menjadi langganan restaurant kita. Banyak hal yang harus kita ketahui. Banyak usaha dan upaya yang harus kita tempuh agar tujuan operasi restaurant dapat terwujud dengan baik.

Terdapat bermacam-macam defenisi mengenai restaurant. Menurut Mojowasito dan Poerwodarminto, yang dimaksud dengan design di dalam suatu restaurant adalah rencana, maksud dan tujuan. Jadi restaurant sebenarnya adalah suatu bisnis yang direncanakan dengan baik yang dimaksudkan dan ditujukan

(34)

untuk suatu tujuan tertentu.

8. Sistem dan Prosedur Akuntansi Perhotelan Jasa Penjualan Kamar dan Restaurant

Menurut Ikhsan (2008;28) sistem akuntansi perhotelan adalah kumpulan formulir, catatan-catatan dan prosedur-prosedur yang digunakan sedemikian rupa untuk menyediakan dan mengelola data keuangan yang berfungsi sebagai media kontrol bagi manajemen hotel untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.

Kegiatan bisnis yang utama dalam sebuah hotel adalah jasa penjualan kamar dan yang kedua adalah jasa penjualan makanan dan minuman atau usaha restoran. Menurut pendapat dari Wiyasha (2010;170). Penjualan kamar memberikan kontribusi atas total penjualan hotel dengan kisaran 60-70%. Penjualan kamar adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel dengan menyediakan jasa kamar untuk disewa oleh konsumen. Sedangkan restaurant pada umumnya merupakan jasa kedua untuk disewa oleh konsumen. Sedangkan restaurant pada umumnya merupakan jasa kedua yang disediakan oleh sebuah hotel. Restaurant adalah sebuah tempat usaha yang komersial, dimana seseorang yang datang menjadi tamu akan mendapatkan pelayanan untuk menikmati makanan dan minuman.

a. Fungsi dan Bagian Yang Terkait.

Menurut Ikhsan (2008;78) fungsi yang terkait dalam jasa penjualan kamar hotel dan restaurant adalah:

a. Fungsi penjualan

Dalam melaksanakan fungsi penjualan ada beberapa bagian yang terkait yakni bagian receptionist, front office, food & beverages, dan operator.

(35)

b. Fungsi general cashier

Pada fungsi general cashier merupakan salah satu fungsi dalam mengumpulkan uang dari kasir untuk dibawa ke bank.

c. Fungsi akuntansi

Pada fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan seluruh penerimaan kas. Fungsi ini terdapat pada bagian accounting.

b. Formulir dan Catatan Yang Terkait

Penggunaan formulir merupakan salah satu faktor pendukung dalam pencatatan akuntansi penjualan. Menurut Ikhsan (2008:77-85) formulir yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan jasa kamar dan restaurant meliputi reservation card, registration form, guet bill, cash receipt, captain order, store room requestion food & beverages.

Menurut Ikhsan (2008:86-92) dalam upaya mendukung fungsi penjualan kamar dan restaurant yang ada di hotel, diperlukan catatan-catatan jurnal penjualan, jurnal umum, jurnal penerimaan kas, bill card, summary by cash, rekapitulasi penerimaan kas.

(36)

B. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Sesuai Dengan Penelitian

Terdapat beberapa penelitian digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul

penelitian Variabel penelitian Hasil penelitian 1 Defrianto (2018) Evaluasi sistem Pengendalia n intern penerimaan kas pada hotel Lucky INN Manado Independen: Sistem pengendalia n intern Penerimaan Kas Dependen: Hotel Lucky INN Manado Menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern penerimaan kas pada hotel Lucky INN sudah sesuai dan efektif. 2 Krismonikasandr a (2019) Analisis sistem penerimaan kas pada azzahra (guest house syariah sidoarjo) Independen: Penerimaan kas Dependen: Pada azzahra (guest house syariah sidoarjo) Menunjukka n bahwa sistem yang dijalankan telah sesuai dengan prosedur Azzahra (guest house

(37)

syariah sidoarjo) 3. Novel Amadea kusuma arum worabay (2016) Evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada Hotel (Studi pada Ibis styles Hotel Yogyakarta) . Independen: Akuntasi penerimaan kas. Dependen: Jasa kamar pada hotel (studi kasus pada Ibis Styles Hotel Yogyakarta) Sistem penerimaan kas atas penjualan jasa kamar yang dilakukan oleh Ibis styles Hotel Yogyakarta telah sesuai dengan kajian teori yang ada dalam tinjauan pustaka. 4. Ismani Ngadirin Setiawan, Andian Ari Istiningrum (2011) Analisis Prifitabilitas untuk mengukur kinerja keuangan manajemen hotel (Studi kasus pada UNY-Hotel Yogyakarta Independen: Profitabilitas untuk mengukur kinerja keuangan. Dependen: Manajemen hotel (Studi kasus pada UNY-Hotel Yogyakarta). Kinerja keuangan UNY-Hotel pada tahun 2011 kurang baik yang ditandai dengan (1) NPM yang dicapai sebesar 28,89% (2) ROA yang dicapai sebesar 6,42% dibawah tingkat bunga

(38)

umum sebesar 10%-12% per tahun. 5. Yoga Budisatria (2010) Evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas dari sewa kamar hotel Baron Indah Surakarta Independen: Akuntansi penerimaan kas Dependen: Kamar Hotel Baron Indah Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penerimaan kas dari sewa kamar Hotel Baron Indah surakarta sudah sesuai.

C. Bagan Alir Dokumen (Flowchart)

Simbol-simbol pada bagian alir dokumen (Flowchart) sebagai berikut:

Dokumen, simbol ini digunakan untuk

menggambarkan semua jenis dokumen yang merupakan formulir atau bukti yang digunakan untuk merekam data terjadinya transaksi. Nama dokumen ditengah simbol.

Berbagi dokumen, simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama di dalam satu paket.

Catatan, simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen

(39)

atau formulir.

Penghubung pada halaman yang sama (on-page

connector), dalam menggambarkan bagan alir, arus

dokumen dibuat mengalir dari atas kebawah dan dari kiri ke kanan.

Kegiatan manual, simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual .

Arsip permanent. Digunakan sebagai tempat

penyimpanan dokumen yang tidak akan di proses lagi.

Arsip sementara, simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen yang masih akan diproses kembali.

On-line computer process, Simbol ini digunakan untuk menggambarkan pengolahan data secara online.

Garis alir (Flowline), simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data.

Mulai/berakhir (terminal), simbol ini untuk

menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.

(40)

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir penelitian pada dasarnya adalah pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena yang merupakan elemen dasar dari proses berfikir. Kerangka pikir dalam penelitian ini berisi tentang sistem penerimaan kas sejalan dengan sistem akuntansi, bisa dilengkapi dengan gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Berdasarkan kerangka pikir diatas memperlihatkan bahwa sistem penerimaan kas pada Hotel bahagia sudah menerapkan sistem komputerisasi terhadap pencatatan dan pelaporan sistem informasi akuntansi.

Penerimaan Kas

Evaluasi Sistem Akuntansi

Kesimpulan Hotel Bahagia

(41)

E. Evaluasi Data

Perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi yang memadai, dimana pada bagian divisi kamar (Rooms division manager) dibantu oleh pimpinan kantor depan (Front office manager) dan executive housekeeper sebagai puncak pimpinan akan melimpahkan kewenangan dan tanggung jawabnya kepada unit yang berada di bawahnya masing-masing. Masing-masing unit mempunyai tugas dan pekerjaan sesuai dengan fungsi dan peranannya tersebut.

Spesialisasi pekerjaan pada setiap unit bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Pada bagian divisi kamar (Rooms division) sebagai organisasi yang mempunyai beberapa bagian atau unit yang dapat dikatakan sebagai suatu sistem, hal tersebut dikarenakan semua unit saling berhubungan atau berkaitan untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi. Peranan dan fungsi utama dari bagian kantor depan hotel adalah, menjual (Dalam arti menyewakan) kamar kepada tamu. Oleh karna itu, maka lokasi atau letak kantor depan hotel harus berada ditempat yang dilihat atau diketahui oleh tamu. Untuk membantu dalam pelaksanaan fungsi bagian kantor depan hotel terbagi menjadi beberapa unit dimana memiliki fungsi pelayanan yang berbeda yaitu:

a. Bagian pelayanan pesanan kamar (Reservation section) b. Bagian pelayanan penerima tamu (Reception section) c. Bagian pelayanan uniform (Uniform section)

d. bagian pelayanan informasi (Information section) e. Bagian pelayanan telpon (Telephone section) f. Kasir kantor depan hotel (Front office cashier)

(42)

Untuk lebih jelasnya, dibawah ini disajikan struktur organisasi kantor depan hotel (Front office organization), sebagai berikut:

Gambar 2.2

Struktur organisasi Kantor Depan Hotel (Front office)

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang di gunakan pada saat reservasi kamar yaitu, Guest bill digunakan untuk mencatat transaksi penjualan yang digunakan oleh tamu selama menginap dihotel dan sebagai bukti tagihan kepada tamu. Reservation form yaitu formulir yang digunakan untuk mencatat pemesanan kamar, yang berisikan nama, nomor kamar, tipe kamar yang digunakan, harga kamar, tanggal check in dan check-out. Registration card yaitu formulir atau kartu untuk mencatat pesanan kamar, yaitu data selama menginap dihotel. Room count sheet, digunakan sebagai pengecekan jumlah kamar yang terisi pada hari itu. Room sales recapitulation, untuk mencatat penjualan kamar. Remittace of fund, yaitu sebuah amplop yang digunakan sebagai laporan dan hasil penjualan.

3. Catatan akuntansi yang digunakan

Pada pencatatan akuntansi yang mencakup penjualan tunai dapat berupa dokumen yang terkait penerimaan kas dan jurnal umum.

4. Prosedur kedatangan tamu tanpa pesanan kamar (Check in without reservation)

a. Sapa (Greeting), dengan mengucapkan selamat pagi, siang, sore ataupun Front Office Manager

Uniform section Reception section Information section Reservation section Front office cashier

(43)

malam kepada tamu, dan apa yang dapat kami lakukan untuk anda.

b. Tanyakan kepada tamu apakah sudah membuat pesanan kamar (Reservation) atau belum.

c. Apabila sudah membuat pesanan kamar, nama tamu dapat dicari sistem komputer.

d. Kemudian memblok (Blocking) kamar untuk yang bersangkutan.

e. Bila semua sudah selesai berikan kunci kamar kepada bellboy dan guestbill kepada tamu

5. Prosedur kedatangan tamu tanpa pesan kamar

Apabila tamu yang datang dihotel tanpa pesanan kamar (Reservation atau walk in guest) yang perlu ditanyakan kepada tamu tersebut adalah:

a. Tipe kamar yang dikehendaki oleh tamu. b. Lama tamu akan menginap dihotel. c. Mengenai pembayaran tamu tersebut.

6. Prosedur perubahan atau formulir pembatalan kamar

a. Pengambilan slip pesanan kamar dari rak pesanan kamar atau yang terdapat pada sistem komputer.

b. Pemberian tanda pada formulir pesanan kamar (Reservation form) dan slip pesanan kamar (Reservation slip) bahwa pesanan dibatalkan.

7. Sistem pengendalian intern

Pada sistem penerimaan kas telah menerapkan sistem pengendalian intern, dimana pengendalian intern sendiri digunakan untuk mengawasi suatu proses, mengarahkan, dan mengukur laporan keuangan yang telah dihasilkan perusahaan yang dapat dipercaya akuntansi.

(44)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu suatu proses menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan mengenai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan I Made Winartha (2006:155). Sedangkan menurut Sugiyono (2008:14) merupakan metode deskriptif yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan Hotel Bahagia Makassar yang beralamat dijalan Buru No.23 depan perwakilan pipos Makassar, waktu penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, terhitung bulan juli dan agustus 2020.

C. Data dan Sumber Data 1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian (Indriantoro dan Supomo,2002:146). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara kepada bagian Akuntansi, bagian manajemen hotel.

(45)

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) dan merupakan data pendukung yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang tersusun dalam arsip (Indrianto dan Supomo,2002:147). Data sekunder dalam penelitian ini adalah gambaran umum, struktur organisasi, visi misi dan job describtion dari Hotel tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan metode:

1. Participant Observation

Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan indra, terutama indra penglihatan dan pendengaran. Observasi sendiri dapat diartikan pencatatan dan pengamatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang diselidiki.

Sugiyono (2011:145) membedakan observasi menjadi dua bagian yaitu, observasi berperan serta (participant observation) dan observasi nonpartisipan (non participant observation). Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah observasi berperan serta (participant observation). Peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi berperan serta adalah observasi yang melibatkan peneliti dengan kegiatan yang sedang diamati. Dengan observasi partisipant ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat dari setiap perilaku yang tampak.

(46)

2. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti untuk memperoleh informasi dari responden yang diwawancarai. Wawancara merupakan satu teknik pengumpulan data dengan cara lisan terhadap responden, dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disediakan.

Menurut Indriantoro dan Supomo (2002; 152), wawancara adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitive atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan teknik kuisioner akan kurang memperoleh tanggapan responden. Hasil wawancara selanjutnya dicatat oleh pewawancara sebagian data penelitian.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diarsipkan terlebih dahulu dan dibuat secara sistematis dalam daftar pertanyaan, selanjutnya pertanyaan disampaikan kepada informan dan dikembangkan sesuai kejelasan jawaban yang dibutuhkan meskipun pertanyaan tersebut tidak tercantum dalam daftar pertanyaan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data langsung dari tempat penelitian yang berupa, faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo atau dalam bentuk laporan program (Indriatoro dan Supomo, 2002:152). Dokumentasi dilakukan untuk membuktikan bahwa wawancara terhadap informan

(47)

yang menguasai objek penelitian benar-benar dilakukan serta menunjang pernyataan yang disampaikan oleh informan.

Penggunaan rekaman dan catatan atas pernyataan informan saja belumlah cukup, sebagai bukti bahwa informasi yang telah disampaikan sesuai dengan yang terjadi dilapangan, peneliti melakukan copy berkas atau arsip yang berkaitan dengan penelitian seperti peraturan yang diterapkan di area hotel, sistem pengendalian internal hotel, dan sistem informasi akuntansi hotel dan sebagainya. E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan:

1. Analisis Kualitatif

Menurut Moleong (2007:3) mengemukakan bahwa analisis kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 2. Analisis Deskriptif

Mendeskriptifkan kegiatan operasional usaha yang ada terutama terkait tentang proses penjualan dan persediaan yang biasa terjadi atau dilakukan di Hotel tersebut. Menganalisis dan merancang evaluasi sistem yang cocok untuk diterapkan dan memberikan rekomendasi tentang evaluasi sistem akuntansi pada Hotel terutama yang terkait dengan penjualan dan persediaan.

(48)

Gambar 3.1

Skema Analisis Data Kualitatif (interactive model)

Sumber : Miles dan Huberman

Adapun model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu data yang diperoleh dari suatu penelitian yang telah dilakukan di Hotel, berikut merupakan tahapan teknik analisis data dalam penelitian ini: 1. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan sejumlah data yang diinginkan, peneliti melakukan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara kepada bagian akuntansi, keuangan dan manajer hotel. Pengumpulan data juga dilakukan dengan dokumentasi. Data yang diperoleh berupa catatan mengenai sistem informasi akuntansi penerimaan kas atas penjualan kamar hotel bahagia. 2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan final dapat ditarik dan diverifikasi. Hasil pengumpulan data tersebut

Data Reduction Conclusion/Verification

Data Collection

Display data (penyajian data)

(49)

di reduksi dahulu, memilih data yang penting, membuang data yang tidak perlu, agar informasi yang dibutuhkan penelitian benar-benar informasi dan data yang dibutuhkan peneliti.

Dalam tahap ini penulis menggolongkan dan memilih data terkait dengan evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas pada penjualan jasa kamar Hotel Bahagia.

3. Penyajian data

Penyajian data dipergunakan untuk melihat gambaran keseluruhan hasil penelitian. Data dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau yang lainnya. Hasil reduksi data dan penyajian data itulah selanjutnya yang dapat ditarik sebagai kesimpulan data, memverifikasikan sehingga menjadi kebermaknaan data. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. 4. Kesimpulan

Kesimpulan dilakukan setelah menganalisis data yang diperoleh dilapangan. Kesimpulan diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal. Kesimpulan yang dibuat dari hasil penelitian.

(50)

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil singkat Hotel Bahagia Makassar

Hotel bahagia terletak dijalan Buru No. 23 depan perwakilan pipos Makassar. Hotel ini merupakan hotel melati empat yang mempunyai service sekelas dengan hotel berbintang dua mulai dibuka pada tanggal 20 Desember tahun 2000. Fasilitas yang dapat ditemukan pada Hotel Bahagia adalah lobby hotel, parkir, restaurant, meeting room (100 pax), laundry & bussines center. Lokasi hotel bahagia sangat strategis yang letaknya hanya beberapa meter dari pusat perbelanjaan pasar butung dan pipos makassar, dimana banyak pebisnis dari luar daerah seperti pedagang dari kota mamuju, palopo, sulawesi tengah (palu), polmas, irian (fak-fak dan biak), 3 sampai 4 malam dalam setiap bulannya menginap dihotel tersebut.

Hotel bahagia memiliki owner atas nama Fredy dimana ia satu grub dengan alaska, yang menaungi 3 hotel sekaligus yaitu hotel bahagia Jln, buru No.23-25 (30 room), Hotel Crown INN Jln, Gunung lompobattang No.58 (41 room), Wisma Bahagia Jln, Serui No. 21 (21 room). Hotel bahagia memiliki 4 lantai, adapun 3 tipe kamar yang terdapat pada hotel bahagia yaitu, Sweet room IDR, 500.000 NETT, Deluxe room IDR, 300.000 NETT, Standar room IDR, 200.000 NETT.

Visi dan Misi Visi

1. Selalu memberikan pelayanan yang sopan dan ramah terhadap coustumer 2. Mengutamakan kepuasan coustumer

(51)

Misi

1. Memberikan kepuasan kepada coustumer dan mendapatkan kesetiaan mereka melalui pengenalan pribadi dan pengantisipasian kebutuhan

2. Memberikan senyum sambutan kepada coustumer 2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu unsur pengendalian intern dimana suatu entitas atau organisasi pada umunya terdapat pembagian tugas (Job Description) yang menggambarkan kerangka tugas dari masing-masing bagian telah sesuai dengan tugas dan fungsinya yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya pembagian tugas dapat diketahui aktivitas sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian.

(52)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Hotel Bahagia

Sumber: Manajemen Hotel Bahagia Makassar Owner

General manager

Sekretaris manager

Personalia

Sales & marketing Duty manager accounting F & B Supervisor

Engginer

(53)

Berdasarkan struktur organisasi di atas maka uraian dari pengelola Hotel Bahagia Makassar.

1. Owner Tugas pokok:

a. memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

b. bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

c. bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

d. merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungan dunia luar perusaan.

f. menetapkan strategi-strategi yang strategis untuk mencapai visi misi perusahaan.

g. mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan. 2. General Manager

Tugas pokok: bertanggung jawab atas semua bagian fungsi perusahaan atau semua bagian fungsi perusahaan atau organisasi. General manager mengarahkan beberapa unit fungsional kerja yang mengelola beberapa atau semua fungsi manajemen. General manager berkewajiban untuk memikul tanggung jawab dan membuat keputusan tentang pencapaian tujuan perusahaan serta fungsi utama dan kendali semua kegiatan perusahaan.

(54)

Rincian tugas:

a. Merencanakan dan mengendalikan kebijakan perusahaan sehingga mereka bekerja secara optimal.

b. Merencanakan, mengimplementasikan, mengoordinasikan, memantau dan menganalisis semua kegiatan komersial perusahaan.

c. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

d. Merencanakan dan melaksanakan rencana strategis jangka jangka menengah dan panjang untuk kemajuan bisnis.

e. Mengelola operasi perusahaan sehari-hari. f. Mengelola anggaran keuangan perusahaan.

g. Mengambil bagian rapat, seminar, konfrensi, dan kursus pelatihan. h. Kontribusi untuk kerja tim diperlukan untuk mencapai hasil yang sesuai. 3. Sekretaris Manager

Tugas pokok: membantu para pemimpin, baik organisasi maupun perusahaan dalam meringankan pekerjaan dimana sekretaris menyiapkan, memeriksa atau mengingatkan pimpinannya akan kewajiban atau perjanjian resminya dan melakukaqn banyak kewajiban lainnya terkait untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan perusahaan.

Rincian tugas:

a. Sekretaris bertindak sebagai penghubung antara para pemimpin dan orang/ organisasi lain baik melalui surat, telpon, atau media lainnya. Jadi semua sekretaris yang menerima kemudian diserahkan ke pimpinan. b. Menjadi sumber informasi dan dukungan bagi para pemimpin.

c. Memiliki kewajiban untuk menjalankan perintah pimpinan untuk mencari informasi, mengumpulkan data, membuat makalah pidato.

(55)

d. Memiliki kewajiban untuk membantu pekerjaan pimpinan seperti menggantikannya jika tidak dapat hadir, memantau dan memastikan program kerja organisasi apakah sudah berjalan sesuai rencana.

4. Personalia

Tugas pokok: menyediakan karyawan atau sumber daya manusia dalam jumlah tertentu dengan berbagai keahlian yang dibutuhkan sesuai kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis. Tujuan tersebut menyangkut suatu masalah pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi serta penempatan kerja.

Rincian tugas:

a. Menyusun anggaran tenaga kerja yang diperlukan.

b. Membuat job analysis, job description, dan job spesification. c. Menentukan dan memberikan sumber-sumber tenaga kerja. d. Mengurus dan mengembangkan karyawan.

e. Mengurus dan melaksanakan rekrutmen dan seleksi tenaga kerja. f. Mengurus pemberhentian dan kesejahteraan karyawan.

5. Sales Marketing

Tugas pokok: bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran seluruh produk hotel. Sales marketing merupakan salah salah satu yang sangat penting dihotel karna merupakan penyumbang occupency terbesar, tim pemasaran juga berperan penting dalam membuat strategi dalam memasarkan produk-produk tersebut.

Rincian tugas:

(56)

b. Memberikan panduan mengenai pemanfaatan hotel kepada klien atau calon klien.

c. Melakukan komunikasi kepada klien hotel.

d. Melakukan penawaran kerja sama dan promosi kepada klien. e. Menyusun paket penawaran fasilitas hotel.

6. Enginer

Tugas pokok: bertanggung jawab atas pelaksanaan, pengawasan, operasi dan pembiayaan biaya properti, pemeliharaan dan segala kelancaran dan keberhasilan departemen yang pada dasarnya merupakan keberhasilan hotel secara keseluruhan.

Rincian tugas:

a. Melindungi investasi fisik bangunan dan fasilitas hotel. b. Mengatur biaya pemeliharaan.

c. Anggota dukungan yang diperlukan untuk keseluruhan kepuasan tamu. d. Berperan dalam mendukung efisiensi operasional departemen lain. e. Meminimalkan biaya menggunakan energi untuk mengoperasikan

fasilitas.

f. Potensi meminimalkan masalah keamanan. 7. Duty Manager

Tugas pokok: menangani setiap permasalahan pada saat manajemen atau manajer tidak melakukan tugasnya pada jam tersebut, dimana biasanya duty manager bertugas pada saat sore sampai pada malam hari.

(57)

a. Sebagai perwakilan perusahaan untuk memberikan informasi, menangani keluhan konsumen dan menangani permasalahan yang terjadi pada saat jam tugas.

b. Mewakili manajemen untuk mengontrol kegiatan seluruh karyawan diperusahaan, pada saat jam dia bertugas.

c. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan pada saat jam dia bertugas, karna pada saat itu dia diberikan wewenang oleh perusahaan untuk mengambil keputusan yang telah diserahkan kepadanya.

8. Accounting

Tugas pokok: bertanggung jawab untuk mengendalikan kegiatan operasioanal keuangan, yang menyangkut kegiatan proses pencatatan, penyusunan laporan keuangan, dan pengendalian, atau pengawasan seluruh laporan baik yang menyangkut aspek keuangan maupun operasioanal, serta menyusun anggaran perusahaan, melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh general manager dan melaksanakan fungsi manager di accounting departemen.

Rincian tugas:

a. Meneliti dan menandatangani deposit income ke bank atau setoran income direksi (owning company).

b. Meneliti dan melakukan tindak lanjut seluruh laporan harian dari departemen-departemen yang masuk ke accounting departemen. c. Mengkoordinasikan weekly inventory food & beverage dan cost control. d. Meneliti dan menandatangani serta membuat komentar untuk laporan

(58)

e. Memimpin rapat accounting departemen yang membahas masalah yang timbul dan mencari jalan keluarnya, serta melaporkan secara tertulis kepada manajemen.

f. Membantu manajemen dalam penyusunan goals action plan dan anggaran yang meliputi marketing plan atau marketing objectives, payroll budget, profit & loss statemen budget, cash flow budget, operating equipment budget, dan budget investasi.

g. Menyusun program rencana kerja accounting departemen. 9. F&B Supervisor

Tugas pokok: bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan untuk memastikan memberikan kualitas pelayanan yang diperlukan hotel, baik dalam kamar, restaurant dan makanan karyawan.

Rincian tugas:

a. Menjual makanan dan minuman sebanyak-banyaknya sehingga mendapatkan keuntungan.

b. Memberikan pelayanan sebaik mungkin hingga tamu merasa puas. 10. Front office

Tugas pokok: menerima pembayaran, khusunya untuk tamu yang akan meninggalkan hotel dimana tamu tersebut telah tinggal dihotel selama waktu yang tertentu

Rincian tugas:

a. Menerima semua jenis pembayaran, baik yang membayar secara tunai atau secara kredit.

b. Mencatat semua transaksi yang diterima dari departemen lain dan diposting ke dalam sistem.

(59)

c. Membuat beberapa saldo (balancing) untuk seluruh penerimaan pada hari yang bersangkutan.

d. Membuat laporan pada departement accounting. 11. Housekeeping

Tugas pokok: bertugas dalam pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruangan hotel. Dimana house keeping harus melakukan kerjasama dengan bagian-bagian lainnya yang terdapat dihotel seperti, front office, F&B supervisor, engineer department, bagian accounting dan personalia.

Rincian tugas:

a. Melakukan pemeliharaan dan pembersihan kamar-kamar tamu di hotel. b. Selalu menjaga kebersihan area umum hotel atau public area.

c. Membuat laporan status kamar pada bagian front office. d. Menjaga kebersihan linen hotel.

e. Selalu merawat peralatan kerja housekeeping.

f. Menata kamar supaya dapat digunakan agar terlihat indah dan bersih. 12. Laundry

Tugas pokok: untuk memberikan pelayanan pencucian pakaian tamu maupun karyawan. Perlu kita ketahui bahwa pelayanan pencucian pakaian tamu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: pertama, pelayanan cucian pakaian tamu dilakukan oleh hotel itu sendiri. Kedua, pelayanan cucian tamu dilakukan oleh pihak luar sebagai kontraktor. Siapapun yang melakukan pencucian, harus mengikuti standar pelayanan yang digunakan oleh hotel tersebut.

(60)

B. Hasil Penelitian

1. Sumber Penerimaan Kas

Penerimaan kas pada industri perhotelan berasal dari fungsi penjualan baik barang maupun jasa, begitu pula pada Hotel Bahagia Makassar penerimaan kas hotel dapat berasal dari penjualan jasa kamar, layanan antar jemput tamu, laundry, restaurant, dan skybar.

a. Departemen front office bertanggung jawab mulai dari penjualan jasa kamar, merchandise, penyewaan meeting room, sampai dengan fasilitas laundry, restaurant yang melayani penjualan makanan dan minuman, tidak beda jauh dengan skybar yang melayani penjualan minuman beralkohol, dan beberapa menu makanan lainnya pada jam-jam tertentu.

b. Departemen yang melakukan fungsi penjualan mempunyai staff yang bekerja per-shift sebagai kasir. Kasir dari tiap departemen inilah yang juga bertanggung jawab menjalankan prosedur penerimaan kas sebagai hasil dari penjualan yang dilakukan.

2. Evektivitas Pengendalian Internal Pada Fungsi Penerimaan Kas di Hotel Bahagia Makassar.

Pengendalian internal di Hotel Bahagia Makassar berupa:

a. Penggunaan formulir berupa nota/bukti pembayaran yang bernomor urut tercetak yang pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh yang bagian administrasi.

b. Pemeriksaan mendadak yang dilakukan oleh General manager.

c. Setiap transaksi dilayani oleh orang yang berbeda sesuai dengan deskripsi tugas.

(61)

e. Pembentukan unit organisasi eksternal perusahaan yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian internal.

Berikut adalah jenis penerimaan kas di Hotel Bahagia Makassar: 1. Penerimaan kas dari penjualan tunai

Penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sistem yang dilakukan perusahaan dalam menjual barang dengan cara mewajibkan pembeli untuk melakukan pembayaran sesuai dengan barang atau jasa yang akan dibeli terlebih dahulu sebelum barang tersebut diserahkan kepada pembeli. Setelah pembeli melakukan pembayaran, barang atau jasa akan diberikan, kemudian transaksi penjualan dicatat.

Gambar 4.2

Alur Penerimaan Kas Penjualan Tunai

Sumber: Manajemen Hotel Bahagia Makassar

a) Fungsi/bagian yang terkait dengan penerimaan kas dari penjualan tunai: 1) Bagian penjualan 2) Bagian housekeeping 3) Bagian administrasi Customer Front Office/Oyo Sistem Bagian Administrasi Bank Accounting Manager Bagian Keuangan

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Pikir
Gambar 4.4  Flowchart laundry
Gambar 4.5  Flowchart restoran
+7

Referensi

Dokumen terkait

  jalur lur bio biosin sintes tesis is yan yang g mel meliba ibatka tkan n int interm ermedi ediet et suk suksin sinilat ilate e ata atau u jal jalur ur var varias

Anggota Komite dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib mentaati Kode Etik Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak

a) Sehubungan dengan perkembnagan kognisi anak pada masa kanak-kanak awal, pendidik perlu mendorong anak melakukan kolaborasi dengan orang dewasa atau anak yang lebih besar

kerjasama dengan perusahaan inti. Melalui DO ini juga pedagang perantara, khususnya pedagang besar dan peda- gang pengumpul dapat mengambil ayam ras pedaging

Agar permasalahan perancangan sistem aplikasi administrasi nilai siswa pada SMP Negeri 3 Pemali tidak menyimpang dari pembahasan penelitian maka dilakukan pembahasan masalah

bahwa dengan Keputusan Kepala BATAN Nomor 118/KA/V/2011 telah ditetapkan tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2011;8. bahwa

Jadi ketika menemukan ketidaksesuaian, maka akan dibahas pada saat meeting yang diikuti oleh seluruh anggota dari tiap unit dan pihak-pihak yang terkait, dimana program

Begitupun tidak didapati jama’ taksirnya, karena muslim (orang yang islam) adalah sifat bagi yang berakal?. adalah sifat bagi yang berakal bukan bukan kata benda