• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku PT. Albasia Sejahtera Mandiri T0 552011015 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku PT. Albasia Sejahtera Mandiri T0 552011015 BAB II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

5

DASAR TEORI

2.1. Konsep dan Definisi Konsep

1. Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. (Mulyadi, 2010 : 3).

2. Persediaan

Persediaan adalah barang-barang akan dipergunakan dalam proses produksi barang jadi yang kemudian dijual (bahan baku atau pembantu). (Prof. Dr. Mardiasmo, M.B.A Akt, 2009. : 99).

3. Bahan Baku

Bahan Baku terdiri dari bahan-bahan yang digunakan untuk diolah dalam proses produksi sehingga menghasilkan produk baru. (Thomas Sumarsan, 2011 : 58).

(2)

2.2. Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku

Formulir dan dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku (Mulyadi, 2010:580):

1 Prosedur Penghitungan Fisik

Dalam Prosedur ini tiap jenis persediaan di gudang dihitung oleh penghitung dan pengecek secara independen yang hasilnya dicatat dalam kartu penghitungan fisik.

2. Prosedur Kompilasi

Dalam prosedur ini pemegang kartu penghitungan fisik melakukan perbandingan data yang dicatat dalam bagian ke-3 dan bagian ke-2 kartu penghitungan fisik serta melakukan pencatatan data yang tercantum dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik ke dalam daftar penghitungan fisik. 3. Prosedur Penentuan Harga Pokok Persediaan

Dalam prosedur ini Bagian Kartu Persediaan mengisi harga pokok persatuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar penghitungan fisik berdasarkan informasi dalam kartu persediaan yang bersangkutan serta mengalikan harga pokok persatuan tersebut dengan kuantitas hasil penghitungan fisik untuk mendapatkan total harga pokok persediaan barang yang dihitung.

4. ProsedurAdjusment

(3)

Gudang melakukan adjusment terhadap data kuantitas persediaan yang tercatat dalam kartu gudang.

2.3. Fungsifungsi dalam Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku

Fungsi-fungsi yang terkait dengan Sistem Akuntansi Persedian Bahan Baku sebagai berikut (Mulyadi, 2010:579-580):

1. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem penghitungan fisik persediaan, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencantumkan harga pokok satuan persediaan yang dihitung ke dalam daftar hasil penghitungan fisik, mengalikan kuantitas dan harga pokok per satuan yang tercantum dalam daftar hasil penghitungan fisik, mencantumkan harga pokok total dalam daftar hasil penghitungan fisik, melakukan adjusment terhadap kartu persediaan berdasar data hasil penghitungan fisik persediaan, membuat bukti memorial untuk mencatat

adjusment data persediaan dalam jurnal umum berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan.

2. Fungsi Gudang

(4)

2.4. Formulir dalam Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku

2.4.1. Dokumen-dokumen dalam Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku

Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku sebagai berikut (Mulyadi, 2010:576):

1. Kartu Penghitungan Fisik (Inventory Tag)

Dokumen ini digunakan untuk merekam hasil penghitungan fisik persediaan.Dalam penghitungan fisik persediaan setiap jenis persediaan dihitung dua kali secara independen oleh penghitung (counter) dan pengecek (checker).

2 Daftar Hasil Penghitungan Fisik (Inventory Summary Sheet)

Dokumen ini digunakan untuk meringkas data yang telah direkam dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik. Data yang disalin dari bagian ke-2 kartu penghitungan fisik kedalam daftar ini adalah: Nomor kartu penghitungan fisik, nomor kode persediaan, nama persediaan, kuantitas dan satuan.

3 Bukti Memorial

Dokumen ini merupakan dokumen sumber yang digunakan untuk membukukan adjusment rekening persediaan sebagai akibat dari hasil penghitungan fisik kedalam jurnal umum.

2.4.2. Catatan–catatan dalam Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku

(5)

1. Kartu Persediaan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat adjusment terhadap data persediaan (kuantitas) yang tercantum dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh Bagian Gudang, berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan.

2. Kartu Gudang

Catatan ini digunakan untuk mencatat adjusment terhadap data persediaan (kuantitas) yang tercantum dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang, berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan.

3. Jurnal Umum

Dalam sistem penghitungan fisik persediaan, jurnal adjusment rekening persediaan karena adanya perbedaan antara saldo yang dicatat dalam rekening persediaan dengan saldo menurut penghitungan fisik.

2.5. Sistem Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Persediaan

Bahan Baku

(6)

Tujuan Sistem Pengendalian Internal menurut definisi tersebut adalah (Mulyadi, 2010:163) :

1. Menjaga kekayaan organisasi.

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. 3. Mendorong efisiensi.

4. Mendorong dipatuhinya kebijkan manajemen.

Unsur pokok sistem pengendalian internal adalah (Mulyadi, 2010:164-72). 1. Struktur organisasi memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas .

Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggungjawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan , utang, pendapatan, dan biaya.

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

(7)

a. Menggunakan formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus dipertanggung jawabkan oleh pihak yang berwenang.

b. Pemeriksaan mendadak (Surprised Audit).

c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.

d. Perputaran jabatan (job rotation).

e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

f. Secara periodik diadakan pencocokkan fisik kekayaan dengan pencatatannya.

g. Pembentukkan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengenadalian internal yang lain.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Selain mengandung pigmen yang bermanfaat sebagai pigmen warna kuning telur, limbah udang juga berguna untuk membunuh bakteri dikarenakan pada cangkang udang terdapat kitin

Berdasarkan perhitungan statistik dapat disimpulkan bahwa pada model pembelajaran diperoleh F hitung > F tabel yaitu 12,027 > 4.00 maka untuk uji hipotesis tolak H 0

Dewan Legislatif Filipina mempunyai dua kamar: Kongres terdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan; anggota keduanya dipilih oleh pemilu.10 Cabang yudikatif

data biofisik wilayah, data sumber daya manusia, dan data kelembagaan nonpertanian (3) hubungan antara faktor internal dan eksternal anggota kelompok dengan partisipasi anggota

Sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa..

Konsentrasi ZPT sintetik (Rootone-F) 0,4 g/stek memberikan hasil yang terbaik pada parameter jumlah akar, bobot basah akar, dan bobot kering akar, sedangkan perlakuan ZPT

Tabel 3.15 Negara-Negara Eropa Selatan Tabel 3.16 Negara-negara Eropa Utara. No Negara Ibukota No

perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model PBL dan PjBL. Populasi, Sampling, dan Sampel Penelitian 1. Populasi.. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari