Nama : Muhammad Khozaini
NIM : 55216120050
: PERSPEKTIF TEORI KOMUNIKASI
HUBUNGAN ANTARA ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA
A. ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA
Manusia adalah makhluk pencari kebenaran. Ada tiga jalan mencari, menghampiri dan menemukan kebenaran, yaitu : ilmu, filsafat dan agama. Ketiga cara ini mempunyai cara-cara tersendiri dalam mencari, menghampiri, dan menemukan kebenaran. Ketiga institute termaksud itu mempunyai titik persamaan, titik perbedaan dan titik singgung yang satu terhadap yang lainnya.
a. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan itu ialah hasil usaha pemahaman manusia yang disusun dalam suatu system mengenai hokum-hukum tentang hal ikhwal yang diselidikinya (alam,manusia, dan juga agama) sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran manusia yang dibantu penginderaannya, yang kebenarannya diuji secara empiris, riset dan eksperimental.
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek atau lapangannya), yang merupakan kesatuan yang sistematis, dan memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal itu.
b. Filsafat
Filsafat ialah “ilmu istimewa” yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa. Karena masalah-masalah tersebut diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal dan integral sarwa yang ada:
1. Hakikat Tuhan
3. Hakikat manusia
Serta sikap manusia bermaksud sebagai konsejuensi dari pada paham (pemahamannya) tersebut.
Dalam buku filsafat agama karangan Dr. H Rosdjidi, filsafat adalah berfikir, menurut William temple filsafat adalah menuntut pengetahuan untuk memahami.
c. Agama
Agama pada umumnya dipahami sebagai :
1. Satu System Credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia.
2. Satu System Siyus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya mutlak itu.
3. Satu System Norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan termaksud diatas.
B. TITIK PERSAMAAN
Baik ilmu, filsafat dan agama bertujuan sekurang-kurangnya berusaha berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran.
Ilmu pengetahuan dengan metodenya sendiri mencari kebenaran tentang alam dan manusia.
Filsafat dengan wataknya sendiri yang menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun tentang manusia (yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu, karena diluar atau diatas batas jangkauannya), ataupun tentang tuhan.
Agama dengan karakteristiknya memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan manusia maupun tentang tuhan.
Baik ilmu maupun filsafat, keduanya merupakan hasil dari sumber yang sama yaitu Ra’yu (akal, budi, rasio, reason, nous, rede, vertand dan vernunft) manusia.
Sedangkan agama bersumberkan wahyu dari Allah Swt.
Ilmu pengetahuai mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset, research), pengalaman (empiri), dan percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian.
Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menualangkan (mengembarakan atau mengelanakan) akal budi secara radikal (mengakar) dan integral, serta universal (mengalam), tidak merasa terikat oleh ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri yang bernama logika. Manusia mencari dan menemukan kebenaran dengn dan dalam agama dengan jalan mempertanyakan (mencari jawaban tentang) berbagai masalah asasi dari atau kepada kitab suci, kodifikasi firman ilahi untuk manusia.
Kebenaran ilmu pengetahuan ialah kebenaran positif (berlaku sampai dengan saat ini).
Kebenaran filsafat adalah kebenaran spekulatif (dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiri, reset dan eksperimental). Baik kebenaran ilmu maupun filsafat, kedua-duanya nisbi (relative).
Sedangkan kebenaran agama bersifat mutlak (absolute) karena agama adalah wahyu yang diturunkan oleh zat pyang Maha Benar, Maha Mutlak, dan Maha Sempurna, yaitu Allah SWT.
Baik ilmu maupun filsafat, kedua-duanya bermulai dengan sikap sangsi atau tidak percaya dan iman.
D. TITIK SINGGUNG
Agama memberi jawaban tentang banyak soal asasi yang sama sekali tidak terjawab oleh ilmu, yang dipertanyakan (namun tidak terjawab secara bulat) oleh filsafat.
A. KESIMPULAN
Ilmu adalah hasil usaha pemahaman manusia yang disusun dalam suatu system mengenai kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian tentang hokum-hukum dan dan hal ikhwal yang diselidikinya.
Filsafat berarti berfikir, jadi yang penting ialah ia dapat berfikir.
Agama adalah suatu system credo (tata keimanan dan tata keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak diluar manusia.