BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif memiliki 5 jenis penelitian. Yaitu naratif, fenomenologi, grounded theory, etnografis, dan studi kasus. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus. Jenis penelitian ini membuat peneliti untuk menelaah sebuah kasus. Studi kasus menggunakan prosedur memilih kasus yang dianggap penting dan nantinya akan dianalisis secara holistik melalui deskripsi atas pola kasus tersebut. Penelitian ini memiliki beragam tipe berdasarkan tujuannya. Ada studi kasus instrumental yang berfokus pada satu isu, studi kasus kolektif yang memanfaatkan beragam kasus untuk mengilustrasikan satu masalah, atau studi kasus instrinsik yang fokusnya pada kasus itu sendiri karena unik dan berbeda dari kasus lainnya. Untuk tipe studi kasus yang akan digunakan oleh peneliti adalah instrumental, dimana peneliti hanya berfokus pada satu isu. Untuk penelitian fokus isu yang diangkat oleh peneliti adalam penggunaan media sosial pada radio Salatiga
3.2 Unit Amatan dan Unit Analisa
Unit amatan dalam penelitian ini adalah radio komersial di Salatiga yang secara aktif menggunakan media sosial serta media sosial yang digunakannya. Radio tersebut adalah Suara Salatiga FM, Zenith FM, Elisa FM. Peneliti akan mengamati seberapa aktif penggunaan media sosial pada radio-radio tersebut.
Sementara unit analisa dalam penelitian adalah penggunaan dari media sosial tersebut. Peneliti akan melihat bagaimana penggunaan media sosial untuk radio bertahan dalam menarik pendengar.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data primer adalah sumber pertama dimana data dihasilkan. Peneliti akan melakukan wawancara (in-depht interview) dengan bagian program atau bagian
Sementara data sekunder peneliti dapatkan dari dokumen, situs yang berhubungan dengan penelitian, catatan histori yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan. Data sekunder juga bisa didapatkan dari akun media sosial setiap radio di Salatiga.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka data yang di dapat harus jelas dan spesifik. Sehingga untuk mendapatkannya, peneliti harus melakukan wawancara dan observasi.
Wawancara menurut Moleong(2005; dalam Herdiansyah; 2013) adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakuka oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pemberi pertanyaan, dan terwawancara yang menjawab pertanyaan. Herdiansyah(2013) mengungkapkan bahwa wawancara sendiri memiliki 3 tipe, wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Penelitian ini menggunakan metode wawancara semi tersturktur. Karena dengan tipe ini peneliti dapat dengan bebas bertanya serta mengatur alur setting wawancara. Wawancara akan dilakukan dengan pihak radio di salatiga terutama pada individu yang bergerak di bidang program acara ataupun management program radio atau jika ada bagian
digital content.
Metode observasi juga digunakan oleh peneliti, karena observasi memiliki peran unutk validitas data. Matthews and Ross(2010) mendefinisikan metode observasi sebagai metode pengumpulan data dengan menggunakan indera manusia. Tidak hanya menggunakan indera penglihatan, observasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan indera pendengar. Sehingga observasi memiliki definisi yaitu mengumpulkan data dengan cara merekam perilaku yang diteliti secara sistematis. Sehingga pada penelitian ini peneliti akan melakukan observasi, yaitu pengamatan pada saat wawancara dengan pihak radio ataupun peneliti dapat mengamati akun media sosial yang digunakan oleh media radio tersebut.
3.5 Lokasi Penelitian
peneliti memilih lokasi ini karena peneliti ingin melihat sejauh mana konvergensi media terjadi pada radio-radio di Salatiga khususnya Suara Salatiga FM, Zenith FM, dan Elisa FM.
3.6 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan secara induktif atau runtut dimulai dari pengumpulan data kemudian data tersebut ditafsirkan atau direduksi lalu disajikan baik dalam bentuk bagan, table, ataupun pembahasan. Creswell(2013) menjelaskan bahwa dalam analisis dan penyajian datanya akan berbeda tergantung pendekatan yang digunakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, sehingga tiga tahapan analisis data menjadi
1. Pengumpulan data
Pada tahapan ini, peneliti akan mengumpulkan data yang kemudian akan dibaca keseluruhannya dan mulai membuat memo atau catatan pinggir. Setelah itu peneliti mulai mendeskripsikan kasus dan konteksnya
2. Penafsiran data
Peneliti akan melakukan penafsiran langsung, yaitu peneliti melihat satu contoh tunggal dan langsung mencari maknanya tanpa mencari beragam contoh. Dalam tahapan ini peneliti mulai mengkelompokan data-data tersebut, peneliti juga dapat menetapkan pola pada tahapan ini. Pola tersebut berupa korespondensi antara dua kategori atau lebih. Tahapan terakhir di bagian ini adalah peneliti mengembangkan generalisasi naturalistic tentang hal penting yang dapat dipelajari dari kasus ini
3. Penyajian data